Anda di halaman 1dari 8

KERANGKA ACUAN KERJA

EVALUASI KINERJA DAN PENGEMBANGAN TRAYEK ANGKUTAN PERKOTAAN


TAHUN ANGGARAN 2022

Uraian Pendahuluan
1. Latar Belakang Di Kawasan Perkotaan Yogyakarta (KPY) sarana angkutan orang di
jalan dengan kendaraan bermotor umum yang terikat dalam satu trayek
yang menjadi kewenangan pengaturan oleh Pemerintah Daerah
(Pemda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) adalah Angkutan
Perkotaan. Dalam Peraturan Daerah DIY Nomor 1 Tahun 2008 tentang
Perubahan Atas Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta Nomor 10 Tahun 2001 tentang Penyelenggaraan Angkutan
Orang di Jalan dengan Kendaraan Umum di Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta, dijelaskan bahwa angkutan perkotaan adalah angkutan
dari suatu kawasan ke kawasan lain yang terletak dalam 2 (dua) atau
lebih wilayah Kota dan Kabupaten yang berdekatan dan merupakan
satu kesatuan ekonomi dan sosial dengan menggunakan mobil bus
umum dan atau mobil penumpang umum yang terikat dalam trayek
tetap dan teratur yang mempunyai sifat perjalanan ulang alik
(komuter).

Angkutan Perkotaan di KPY secara de facto dapat diklasifikasikan ke


dalam 2 (dua) jenis pelayanan, yaitu Angkutan Perkotaan Reguler dan
Angkutan Perkotaan Trans-Jogja (yang merupakan pembaruan sistem
angkutan perkotaan reguler dengan sistem subsidi). Adanya dualisme
sifat pelayanan pada satu jenis angkutan ini membutuhkan adanya
evaluasi secara berkala dalam hal mengevaluasi kelayakan teknis dan
pelayanan, sehingga dapat dijadikan strategi untuk skema perencanaan
dan pengembangan.

Angkutan Perkotaan juga memiliki sifat terbatas dalam trayek tetap dan
teratur, dan beroperasi di dalam wilayah Perkotaan Yogyakarta, yaitu di
seluruh Kota Yogyakarta, sebagian Kabupaten Bantul dan sebagian
Kabupaten Sleman. Penetapan rute dan tarif Angkutan Perkotaan (baik
Reguler maupun Trans Jogja) ditetapkan oleh Pemda DIY melalui
Peraturan Gubernur.

Dalam operasionalisasi angkutan perkotaan, Pemda DIY sejak Februari


2008 telah menjalankan layanan angkutan umum perkotaan bernama
“Angkutan Perkotaan Trans Jogja” dengan layanan yang lebih
berkualitas dibandingkan dengan sistem sebelumnya. Sebagian besar
dari prinsip-prinsip layanan angkutan umum telah diterapkan: layanan
massal, rute tetap dan jadwal yang teratur, titik perhentian bus tetap
dan dioperasikan dengan standar layanan minimum yang tertuang di
dalam kontrak antara Pemda DIY dengan operator. Pemda DIY berharap
agar Bus Trans Jogja dapat berperan sebagai sistem layanan angkutan
umum yang dapat memberikan fasilitasi mobilitas di Kota Yogyakarta
dan sekitarnya di dalam wilayah perkotaan Yogyakarta. Namun dari sisi
jumlah, armada Trans Jogja yang ada sekarang masih terbatas sejumlah
128 (seratus dua puluh delapan) armada, yang jauh di bawah jumlah
ideal sejumlah 300-an armada. Penyebab layanan Bus Trans Jogja yang
dirasa belum optimal adalah bahwa selain layanan Bus Trans Jogja,
angkutan umum perkotaan Yogyakarta juga masih dilayani oleh sistem
bus konvensional, sehingga terdapat dualisme transportasi umum
perkotaan di Yogyakarta, yaitu Bus Trans Jogja sebagai suatu sistem
layanan modern dengan kualitas layanan yang bagus dan bus perkotaan
eksisting/reguler sebagai layanan “lama” dengan banyak citra negatif,
seperti kendaraan yang sudah tua, kurang berkeselamatan dan kurang
nyaman, kurang aman, tidak terjadwal dan operasionalnya
dikendalikan oleh pengemudi bukan oleh jadwal.
Pada akhir tahun 2021, seluruh rute/trayek Trans Jogja sebanyak 17
rute telah dilayani dengan armada (SGO) sejumlah 128 unit dan
tambahan 44 unit yang disubsidi oleh Pemerintah Pusat. Namun dalam
perkembangannya operasionalisasi Trans Jogja terkendala banyaknya
ruas-ruas dan simpang yang mengalami kemacetan lalu lintas,
khususnya di sepanjang wilayah pelayanan Bus Trans Jogja di Kawasan
Perkotaan Yogyakarta (KPY). Pertumbuhan kendaraan pribadi yang
tinggi di Yogyakarta yang mencapai angka 10-12 persen per tahun
berkorelasi secara linear terhadap tingginya angka kemacetan lalu
lintas di ruas-ruas dan simpang di KPY, termasuk juga hambatan
terhadap perjalanan Bus Trans Jogja karena sifat operasinya yang masih
bercampur dengan lalu lintas lainnya (mix traffic).

Dari kondisi tersebut, maka diperlukan adanya studi yang bertujuan


untuk mengetahui kinerja serta pengembangan trayek angkutan
perkotaan di DIY (baik Angkutan Perkotaan Trans Jogja maupun
Reguler), sehingga bisa untuk menentukan kebijakan perencanaan
angkutan perkotaan ke depan.

2. Maksud dan Tujuan Pekerjaan ini dimaksudkan untuk:


Melakukan studi atau kajian terhadap kinerja (teknis dan pelayanan)
dan pengembangan trayek Angkutan Perkotaan (Trans Jogja dan
Reguler), yang meliputi:
a. Analisis dan evaluasi kinerja teknis-operasional dan pelayanan
seluruh angkutan perkotaan di wilayah DIY.
b. analisis skema perencanaan transportasi umum secara makro.
c. analisis aspek finansial secara makro terhadap seluruh
operasionalisasi angkutan perkotaan.
d. analisis aspek tata ruang dan wilayah dalam kaitannya dengan
wilayah/cakupan operasi angkutan perkotaan kondisi eksisting
dan masa datang.
e. analisis dampak sosial masyarakat yang bersinggungan dengan
operasional angkutan perkotaan.
f. mengetahui kondisi permasalahan yang ada dan memberikan
rekomendasi peningkatan pelayanan angkutan yang mungkin
dilakukan terhadap operasionalisasi angkutan umum perkotaan.
g. memberikan rekomendasi secara menyeluruh terhadap skema
perencanaan angkutan perkotaan yang berkelanjutan di masa
datang, termasuk pola operasional, jumlah armada, jalur, jam
operasi, time table, dan lain-lain.

Tujuan dari kegiatan ini adalah : mendukung kelancaran ketugasan


dinas yang bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan seluruh
angkutan umum di DIY.

3. Sasaran Studi Evaluasi Kinerja dan Pengembangan Trayek Angkutan Perkotaan.

4. Lokasi Kegiatan Seluruh Kawasan Perkotaan Yogyakarta.

5. Sumber Pendanaan Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan: APBD DIY Tahun
Anggaran 2022, dengan pagu Anggaran : Rp. 276.628.000,-.

6. Nama dan Pejabat Pembuat Komitmen Pekerjaan ini adalah Kepala Bidang
Organisasi Pejabat Angkutan Dinas Perhubungan DIY
Pembuat Komitmen
Data Penunjang

7. Data Dasar Penyedia jasa harus mencari sendiri data dan informasi yang
dibutuhkan selain data dan informasi yang diberikan oleh PPK saat
konsultasi pelaksanaan pekerjaan, serta harus memeriksa kebenaran
data dan informasi yang didapat. Kesalahan informasi yang
menyebabkan terjadinya kesalahan dalam pelaksanaan pekerjaan
pengawasan teknis menjadi tanggung jawab penyedia jasa.

8. Standar Teknis Dalam melaksanakan pekerjaannya Konsultan terikat pada norma,


standar, pedoman, manual, metode dan peraturan yang berlaku.
Disamping itu, konsultan harus mengikuti kriteria-kriteria yang
mengharuskan semua pekerjaan yang dilaksanakan tersebut tidak
menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan

9. Studi-Studi Kumpulan laporan dan data/informasi sebagai hasil studi terdahulu


Terdahulu yang mungkin telah ada dapat dipakai sebagai data penunjang kegiatan
tersebut.

10. Referensi Hukum a. Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan;
b. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2013 tentang Jaringan
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;
c. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2014 tentang Angkutan
Jalan;
d. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 98 Tahun 2013
tentang Standar Pelayanan Angkutan Orang dengan Kendaraan
Bermotor Umum Dalam Trayek;
e. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 29 Tahun 2015
tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor
PM 98 Tahun 2013 tentang Standar Pelayanan Angkutan Orang
dengan Kendaraan Bermotor Umum Dalam Trayek.

Ruang Lingkup

11. Lingkup Kegiatan Jenis pekerjaan ini adalah merupakan pekerjaan konsultansi
studi/kajian evaluasi kinerja dan pengembangan trayek Angkutan
Perkotaan di DIY, dengan lingkup kegiatan sebagai berikut ini.
1. Mengumpulkan dan mengkompilasi seluruh data-data sekunder
dalam mendukung analisis kinerja angkutan perkotaan.
2. Melakukan survei data primer kinerja teknis, operasional dan
pelayanan angkutan perkotaan meliputi :
a. survei jumlah penumpang dan load factor (tingkat
keterisian),
b. survei survei headway (waktu antara),
c. survei circulation time (waktu sirkulasi),
d. survei kecepatan perjalanan,
e. survei sebab-sebab kelambatan,
f. survei availability (ketersediaan armada),
g. survei pola pergerakan orang di Kawasan Perkotaan
Yogyakarta,
h. survei karakteristik penumpang,
i. survei indeks kepuasan masyarakat pengguna angkutan
perkotaan, yang berpedoman pada Peraturan Gubernur
DIY Nomor 68 Tahun 2016 tentang Pedoman
Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat.
3. Melakukan analisis terhadap kinerja teknis, operasional serta
kinerja layanan angkutan perkotaan (load factor, headway,
circulation time, travel speed, analisis kelambatan, availability,
analisis pola pergerakan dan rute, analisis karakteristik
penumpang, analisis indeks kepuasan masyarakat).
4. Melakukan analisis pergerakan orang (penumpang dan non
penumpang) sebagai dasar skenario pengembangan angkutan
perkotaan.
5. Melakukan analisis finansial terhadap operasionalisasi angkutan
perkotaan.
6. Melakukan analisis lalu lintas (termasuk manajemen lalu lintas,
sebab-sebab kelambatan, analisis prioritas angkutan perkotaan).
7. Melakukan analisis terhadap penerapan dan pengembangan
teknologi informasi yang mendukung kelancaran operasional
angkutan perkotaan menuju konsep ITS (intelligent transport
system).
8. Melakukan analisis terhadap cakupan/wilayah operasional
angkutan perkotaan, yang dikaitkan dengan rencana tata ruang
wilayah di DIY dan kawasan perkotaan Yogyakarta.
9. Melakukan analisis sosial yang berhubungan dengan pola
operasionalisasi angkutan perkotaan.
10. Melakukan analisis terhadap skenario perencanaan dan
pengembangan angkutan perkotaan.
11. Melakukan analisis terhadap kondisi yang ada dan memberikan
rekomendasi sebagai langkah peningkatan pelayanan angkutan
yang mungkin dilakukan terhadap operasionalisasi angkutan
umum perkotaan.
12. Memberikan rekomendasi secara menyeluruh terhadap skema
perencanaan angkutan perkotaan.

Konsultan harus bekerja sama sepenuhnya dengan Pejabat Pembuat


Komitmen (PPK). Dalam melaksanakan ketugasannya lembaga penilai
harus bekerja secara secara profesional dan dengan penuh tanggung
jawab sesuai kebijakan dan ketentuan serta peraturan yang telah
ditetapkan.
12. Keluaran Output yang dihasilkan adalah :
1. 5 laporan pendahuluan.
2. 5 laporan antara.
3. 5 laporan Draft Akhir.
4. 10 Laporan Akhir, termasuk 10 Album Gambar.
5. Presentasi sebanyak minimal 3 (tiga) kali.

13. Peralatan, Tidak ada.


Material, Personil
dan Fasilitas dari
Pejabat Pembuat
Komitmen
14. Peralatan dan Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas dan
Material dari peralatan yang dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
Penyedia Jasa Penyedia jasa harus memiliki peralatan keselamatan surveyor, seperti
Konsultansi rompi keselamatan, senter LED (bila digunakan survey malam hari), ID
Card.
15. Lingkup Penyedia Jasa harus bekerja sama sepenuhnya dengan Pejabat Pembuat
Kewenangan Komitmen (PPK), dalam melaksanakan pekerjaan secara profesional dan
Penyedia Jasa dengan penuh tanggung jawab sesuai kebijakan dan ketentuan serta
peraturan yang berlaku. Dalam pelaksanaannya, Penyedia Jasa harus
membentuk tim dan organisasi yang mempunyai tugas dalam jasa
pelayanan penilaian.
16. Jangka Waktu Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan ini adalah
Penyelesaian selama 90 (Sembilan Puluh) Hari Kalender atau 3 (tiga) bulan.
Kegiatan

17. Personil
Posisi Kualifikasi Jumlah
Orang Bulan
Tenaga Ahli:
Team Leader/Ahli - Minimal S2 bidang Teknik Sipil 1 org x 3 bln
Angkutan Umum Transportasi dengan pengalaman
minimal 5 tahun,
Ahli Teknologi - Minimal S2 bidang teknologi 1 org x 2 bln
Informasi informasi/sistem informasi/teknik
informatika/manajamen
informatika dengan pengalaman
minimal 3 tahun, atau S1 bidang
teknologi informasi/sistem
informasi/teknik
informatika/manajamen
informatika pengalaman minimal 8
tahun.

Ahli Ekonomi - Minimal S2 bidang ekonomi dengan 1 org x 3 bln


Transportasi pengalaman minimal 3 tahun, atau
S1 bidang teknik sipil transportasi
pengalaman minimal 8 tahun.

Ahli Lalu Lintas - Minimal S2 bidang Teknik Sipil 1 org x 3 bln


Transportasi dengan pengalaman
minimal 3 tahun, atau S1 bidang
teknik sipil transportasi
pengalaman minimal 8 tahun.

Ahli Tata Ruang - Minimal S2 tata ruang/tata 1 org x 2 bln


Wilayah kota/planologi dengan pengalaman
minimal 3 tahun, atau S1 bidang
teknik arsitektur/planologi
pengalaman minimal 8 tahun.

Ahli Sosial - Minimal S2 bidang sosial/sosiologi 1 org x 2 bln


dengan pengalaman minimal 3
tahun, atau S1 bidang
sosial/sosiologi pengalaman
minimal 8 tahun.
Tenaga Pendukung :
Surveyor/Inspector minimal lulusan SMU/SMK/D1/D2, 45 org x 1 bln
pengalaman 1-5 tahun.

Asisten Tenaga Ahli minimal lulusan SMA, pengalaman 1 – 1 org x 3 bln


Angkutan Umum 5 tahun.

Asisten Tenaga Ahli minimal lulusan SMA, pengalaman 1 – 1 org x 3 bln


Lalu Lintas 5 tahun.

Operator Autocad/GIS minimal lulusan D3 – S1, pengalaman 1 org x 1 bln


1 – 5 tahun.

Ketugasan Masing-masing Tenaga Ahli


Team Leader/Ahli a. Memimpin seluruh tenaga ahli dan bertanggungjawab terhadap
Angkutan Umum keseluruhan pekerjaan dari awal hingga akhir, dari tahap
perencanaan hingga analisis.
b. Melakukan pengumpulan dan mengkompilasi data-data sekunder
dalam mendukung analisis kinerja angkutan perkotaan.
c. Bersama tenaga ahli lain melakukan survei dan bertanggungjawab
terhadap survei pergerakan orang.
d. Melakukan survei data primer kinerja teknis dan operasional
angkutan perkotaan meliputi : survei jumlah penumpang dan load
factor (tingkat keterisian), survei survei headway (waktu antara),
survei circulation time (waktu sirkulasi), survei kecepatan
perjalanan, survei availability (ketersediaan armada), dan
melakukan analisis terhadap keseluruhan hasil survei yang
berhubungan dengan operasional dan teknis.
e. Melakukan analisis terhadap pola operasional angkutan perkotaan
dalam jaringan transportasi di kawasan perkotaan Yogyakarta.
f. Melakukan analisis pergerakan orang (penumpang dan non
penumpang) sebagai dasar skenario pengembangan angkutan
perkotaan.
g. Melakukan analisis terhadap kondisi yang ada dan memberikan
rekomendasi sebagai langkah peningkatan pelayanan angkutan
yang mungkin dilakukan terhadap operasionalisasi angkutan
umum perkotaan.
h. Memberikan rekomendasi secara menyeluruh terhadap skema
perencanaan angkutan perkotaan.
Ahli Teknologi a. Melakukan survei data-data sekunder yang berhubungan dengan
Informasi penggunakan teknologi informasi di operasional angkutan
perkotaan.
b. Melakukan kajian/analisis terhadap sistem dan teknologi
informasi kondisi eksisting.
c. Melakukan kajian terhadap pengembangan penerapan teknologi
informasi berbasis ITS (intelligent transport system) pada
operasionalisasi angkutan perkotaan.
d. Melakukan analisis terhadap skenario perencanaan dan
pembuatan tahapan pengembangan ITS pada angkutan umum
perkotaan.
Ahli Ekonomi a. Melakukan pengumpulan data-data yang berhubungan dengan
Transportasi biaya – pendapatan operasional angkutan perkotaan.
b. Melakukan analisis finansial terhadap operasionalisasi angkutan
perkotaan secara time series dan rencana pengembangan.
Ahli Lalu Lintas a. Melakukan survei yang berhubungan dengan sebab-sebab
kelambatan angkutan perkotaan.
b. Melakukan analisis lalu lintas yang dapat mendukung operasional
angkutan perkotaan (termasuk manajemen lalu lintas, sebab-sebab
kelambatan, analisis prioritas angkutan perkotaan).
Ahli Tata Ruang a. Melakukan kompilasi data sekunder dan telaah regulasi yang
Wilayah berhubungan dengan tata ruang wilayah (pada Kawasan
Perkotaan Yogyakarta dan DIY).
b. Melakukan analisis terhadap cakupan/wilayah operasional
angkutan perkotaan, yang dikaitkan dengan rencana tata ruang
wilayah di DIY dan kawasan perkotaan Yogyakarta.
Ahli Sosial a. Melakukan survei karakteristik penumpang dan survei indeks
kepuasan masyarakat pengguna angkutan perkotaan, yang
berpedoman pada Peraturan Gubernur DIY Nomor 68 Tahun 2016
tentang Pedoman Pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat.
b. Melakukan analisis terhadap data-data survei yang berhubungan
dengan kondisi sosial masyarakat di kawasan perkotaan
Yogyakarta.
18. Jadwal Tahapan Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan ini adalah 90
Pelaksanaan (Sembilan Puluh) Hari Kalender.
Kegiatan
Laporan

19. Laporan Sebanyak 5 (lima)buku, harus diserahkan selambat-lambatnya 30 (tiga


Pendahuluan puluh) hari kalender sejak SPMK diterbitkan..

20. Laporan Bulanan Tidak ada.

21. Laporan Antara Sebanyak 5 (lima) buku, harus diserahkan selambat-lambatnya 50


(lima puluh) hari kalender sejak SPMK diterbitkan.

22. Laporan Akhir Berupa :


a. Laporan Draft Akhir, sebanyak 5 (lima) buku, harus diserahkan
selambat-lambatnya 80 (delapan puluh) hari kalender sejak SPMK
diterbitkan.
b. Laporan Akhir, sebanyak 10 (sepuluh) buku, harus diserahkan
selambat-lambatnya 90 (sembilan puluh) hari kalender sejak SPMK
diterbitkan.
Seluruh laporan dan dokumentasi kegiatan ( video dan foto selama
proses survey dan paparan laporan ) dalam bentuk softcopy disimpan
di dalam Flashdisk berkapasitas minimal 32 GB sebanyak 3 (tiga) unit.

23. Presentasi dan 1. Presentasi dilaksanakan minimal 3 (tiga) kali:


FGD (Forum a. Presentasi Laporan Pendahuluan, dengan jumlah peserta sebanyak
Group Discussion) 40 orang, dilaksanakan di Kantor Dinas Perhubungan DIY, dengan
memberikan fasilitas: hidangan snack, makan siang, block note,
ballpoint, map dan bahan paparan. Menghadirkan 1 (satu) orang
sebagai narasumber setara dengan esselon II denganhonor
menyesuaikan SHBJ.
b. Presentasi Laporan Antara, dengan jumlah peserta sebanyak 40
orang, dilaksanakan di Kantor Dinas Perhubungan DIY, dengan
memberikan fasilitas: hidangan snack, makan siang, block note,
ballpoint, map dan bahan paparan. Menghadirkan 1 (satu) orang
sebagai narasumber setara dengan esselon II denganhonor
menyesuaikan SHBJ.
c. Presentasi Laporan Draft Akhir, dengan jumlah peserta sebanyak 50
orang, dilaksanakan di Kantor Dinas Perhubungan DIY, dengan
memberikan fasilitas: hidangan snack, makan siang, block note,
ballpoint, map, flashdisk dan bahan paparan. Menghadirkan 1
(satu) orang sebagai narasumber setara dengan esselon II dengan
honor menyesuaikan SHBJ
Hal-Hal Lain
23. Kualifikasi Kualifikasi Penyedia yang dipersyaratkan untuk Pekerjaan ini adalah:
Penyedia a. Memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan.
b. Klasifikasi Bidang/Sub Bidang Usaha:
SBU 1.02.01. Pengembangan Sarana Transportasi
24. Pedoman Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan berikut:
Pengumpulan Dalam pengumpulan data lapangan harus dengan persetujuan dari
Data Lapangan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan harus sesuai dengan peraturan-
peraturan yang berlaku.
25. Alih Pengetahuan Jika diperlukan, Penyedia Jasa berkewajiban untuk menyelenggarakan
pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada
personil proyek/satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen.

Yogyakarta, 21 Juni 2021


Pejabat Pembuat Komitmen

Anda mungkin juga menyukai