BAB 1
PENDAHULUAN
1. Undang-Undang
a. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
2. Peraturan Pemerintah
a. Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2011 tentang Manajemen dan
Rekayasa, Analisa Dampak, serta Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas
b. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
c. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
3. Peraturan Menteri
a. Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun
2016 Perubahan atas PM Nomor 75 Tahun 2015 tentang
Penyelenggaraan Analisis Dampak Lalu Lintas
b. Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun
2016 Perubahan Kedua atas PM 75 Tahun 2015 tentang
Penyelenggaraan Analisis Dampak Lalu Lintas
c. Peraturan MenteriPerhubungan Republik Indonesia Nomor 11 Tahun
2017 Perubahan Ketiga atas PM 75 Tahun 2015 tentang
Penyelenggaraan Analisis Dampak Lalu Lintas
d. Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun
2015 tentang Penyelenggaraan Analisis Dampak Lalu Lintas
4. Keputusan / Peraturan Daerah
a. Peraturan Daerah Kota xxx tentang Analisis Dampak Lalu Lintas
Maksud dan tujuan dari Pekerjaan Jasa Konsultansi Andalalin dan Persetujuan
Teknis Pelabuhan Lembar adalah untuk melengkapi rekomendasi teknis yang
diperlukan dalam perizinan sebagai bentuk ketertiban administrasi sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
1.3.2 MANFAAT
Manfaat dilaksanakannya Pekerjaan Jasa Konsultansi Andalalin dan Persetujuan
Teknis Pelabuhan Lembar, adalah:
1. Bagi Pemrakarsa
Sebagai kajian untuk melengkapi persyaratan perizinan maupun
ketertiban administrasi sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku
Sebagai bahan acuan dalam melaksanakan upaya pengelolaan lalu lintas
di area kawasan persil yang diizinkan
Sebagai bahan acuan dalam melaksanakan upaya pengelolaan air limbah
di lokasi kegiatan
Menghindari berbagai tuntutan masyarakat luas yang semakin kritis
terhadap upaya-upaya pengendalian pencemaran dan pengelolaan
lingkungan hidup
2. Bagi Pemerintah
Pemantauan atas kepatuhan pelaksana usaha dan/atau kegiatan
terhadap pemenuhan perizinan yang dipersyaratkan oleh peraturan
perundangan yang berlaku
Sebagai bahan acuan untuk menilai upaya pengelolaan lalu lintas jalan
yang telah dilakukan oleh pihak pemrakarsa.
3. Bagi Masyarakat
Memberikan kepastian bahwa keberadaan kegiatan yang telah
dilaksanakan tidak akan merugikan masyarakat sekitarnya, tetapi
diupayakan agar selalu memberi manfaat positif bagi masyarakatnya.
BAB 2
RUANG LINGKUP
2.1 UMUM
Lingkup pekerjaan secara umum adalah pengajuan perizinan Andalalin dan
Persetujuan Teknis Pelabuhan Lembar.
METODOLOGI
PELAKSANAAN PEKERJAAN
1. Tenaga Ahli
a. Ketua Tim, yaitu ahli dengan latar belakang Pendidikan S2 Teknik
Lingkungan dengan pengalaman minimal 3 tahun atau S1 Teknik Lingkungan
pengalaman minimal 7 tahun sebanyak 1 (satu) orang;
b. Tenaga Ahli Sipil, yaitu ahli dengan latar belakang Pendidikan S1 Teknik Sipil
dengan pengalaman minimal 5 tahun sebanyak 1 (satu) orang;
c. Ahli Perencana Transportasi, dengan latar belakang pendidikan S1 Teknik
Sipil dengan pengalaman minimal 5 tahun sebanyak 1 (satu) orang;
d. Ahli Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas, dengan latar belakang pendidikan
S1 Teknik Sipil dengan pengalaman minimal 5 tahun sebanyak 1 (satu)
orang;
e. Asisten Ahli Transportasi dan Kendaraan, dengan latar belakang pendidikan
Teknik Sipil (S1 dengan pengalaman minimal 3 tahun) sebanyak 1 (satu)
orang;
f. Asisten tenaga ahli lingkungan dengan latar belakang Pendidikan S1 Teknik
Lingkungan dengan pengalaman minimal 3 tahun sebanyak 1 (satu) orang.
2. Tenaga Pendukung
a. Sekretaris/Administrasi, sebanyak 1 (satu) orang, pendidikanb minimal Ahli
Madya (D3) dengan pengalaman 2 tahun.
b. Juru Gambar/Drafter, sebanyak 1 (satu) orang, Pendidikan minimal Ahli
Madya (D3) dengan pengalaman 2 tahun.
c. Surveyor, sebanyak 2 (dua) orang, Pendidikan minimal Ahli Madya (D3).
Ketua Tim diwajibkan hadir dalam setiap pemaparan yang berhubungan dengan
studi dimaksud. Apabila tebaga ahli dan tenaga pendukung yang diajukan tidak
sesuai dengan persyaratan dan keahlian yang diminta, maka pemberi pekerjaan
berhak mengajukan pergantian personal dan konsultan pelaksana harus
menyediakan pengganti dengan waktu maksimal 7 (tujuh) hari kalender sejak
permintaan penggantian personal diajukan. Alokasi waktu dari tenaga-tenaga
tersebut di atas selama 90 (Sembilan puluh) hari kalender pelaksanaan studi dan
jumlah tenaga studi yang dibutuhkan beserta total man month-nya dapat dilihat
pada Tabel 2.
Dalam hubungan dengan usulan biaya penawaran studi tersebut antara lain harus
diperhatikan sebagai berikut:
1. Billing rate dan man month tiap-tiap jabatan professional yang akan dipakai
dalam rangka pelaksanaan pekerjaan disesuaikan dengan kelaziman dan
peraturan perundangan yang terakhir berlaku;
2. Perkiraan biaya lain seperti biaya transport, biaya perjalanan serta penelitian
lapangan dan lain-lain serta pembuatan laporan;
3. Pengajuan biaya keseluruhan pekerjaan disajikan dengan rekapitulasi yang
dilampiri dengan perincian;
Penutup
1. Segala bentuk perubahan yang terkait denga nisi/substansi dari Kerangka Acuan
Kerja (KAK)/Term of Reference (TOR) Pekerjaan Jasa Konsultansi Andanalin dan
Persetujuan Teknis Pelabuhan Lembar ini, tidak boleh dilakukan secara sepihak
tanpa seijin pihak Pemberi Tugas dalam hal ini PT Pelabuhan Indonesia III
(Persero).
2. Apabila terjadi perbedaan persepsi dan penafsiran dalam KAK/TOR ini, maka akan
dilakukan pertemuan kedua belah pihak antara pihak PT Pelabuhan Indonesia III
(Persero) dengan pihak Pelaksana. Pelaksana tidak boleh mengambil keuntungan
apabila ada perbedaan persepsi tersebut diatas.
3. Apabila terdapat kesalahan-kesalahan dalam KAK/TOR ini, maka tidak tertutup
kemungkinan dilakukan perbaikan-perbaikan seperlunya