Tanggal: Rabu, 8 Desember 2021 Waktu Rapat: 13.00 Lokasi Rapat: Zoom Meeting
Notulensi
Diskusi Pemaparan: Chief Operational Officer PT Infishta Digital Indonesia (PT IDI)
Materi yang dipaparkan:
- Adanya keterlambatan Pengembalian Modal bulan Oktober 2021 sebesar Rp 1,3
Miliar, tetapi untuk Profit Sharing (PS) bulan Oktober 2021 sudah selesai
disalurkan kepada para inFishtor.
- Adanya keterlambatan PM dan PS bulan November 2021 dengan total Rp1,9 Miliar.
- Proses transfer terakhir yang dilakukan oleh PT MGP kepada PT IDI adalah tanggal
13 November 2021 dan dana yang masuk dari proses transfer ini telah diteruskan
kepada inFishor.
- PT IDI telah mengirimkan Surat Tagihan pada tanggal 22 November 2021 yang
berisi beberapa poin tagihan kewajiban PT MGP kepada PT IDI.
- Berdasarkan Pemeriksaan pada mutasi rekening PT IDI, tidak ada dana yang masuk
dari PT MGP setelah tanggal 21 November 2021 sampai pada saat meeting ini
dilakukan.
- Usaha yang telah dilakukan oleh PT IDI terhadap permasalahan ini adalah PT IDI
telah melaksanakan RUPS LB dan salah satu hasil dari pertemuan ini adalah
menunjuk kuasa hukum perusahaan untuk membuat Langkah-langkah hukum yang
dianggap perlu dalam penyelesaian masalah yang sedang dihadapi.
- Pada pertemuan terakhir dengan pihak PT MGP yang dihadiri oleh Kuasa Hukun
PT IDI, Direksi dan Dewan Komisaris PT IDI dan Perwakilan PT MGP, PT IDI
sudah menunjukkan Mutasi Rekening kepada PT MGP dan terlihat bahwa tidak ada
dana masuk dari PT MGP ke rekening yang dimaksud.
- Pada hari Minggu tanggal 05 Desember 2021, Kuasa Hukum dan COO PT IDI
sudah berangkat ke Mataram untuk melakukan pertemuan langsung dengan Pihak
PT MGP pada hari Senin tanggal 06 Desember 2021.
- Agenda kunjungan PT IDI ke Mataram adalah untuk melakukan musyarawah
dengan PT MGP. Adapun hasil musyawarah yang dimaksud adalah;
Pertanyaan
Siapakah pemilik dari Rekening PT IRN
Jawaban dari COO PT IDI:
PT IRN adalah subsidieri dari PT IDI. PT IDI punya 50 persen saham. PT IRN merupakan
perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan ikan tuna di Lombok bukan perusahaan
pembiayaan..