Anda di halaman 1dari 11

Bahan Rapat

Direktorat Sistem Manajemen Investasi

Tindak Lanjut Penyelesaian Piutang


Negara Macet kepada Koperasi
Pembiayaan Indonesia (Dipailitkan)

Jakarta, 27 Juli 2022


Kronologi KPI
KRONOLOGI KPI (1993-2015)
Perjanjian Pinjaman KPI:
1. Merupakan Pinjaman dengan Sumber dana Rekening Dana Investasi (RDI-259/DP3/1993)
2. Dana pinjaman tidak melebihi $4.000.000 atau Rp3.800.000.000,- (65% modal kerja, 35% investasi pembiayaan
proyek), dengan jangka waktu 15 tahun dan masa tenggang 2 tahun.
3. Biaya Administrasi sebesar 10% pertahun dan biaya komitmen sebesar 0,25% pertahun atas jumlah pinjaman yang
belum ditarik dihitung sejak hari dan tanggal pemindahbukuan
4. pembayaran dilakukan setiap tanggal 15 Januari dan 15 Juli tiap tahunnya
30 Jan 1993 5. Jaminan:
a. Jaminan Perusahaan (Borgsteling)
b. Pemberian Jaminan secara Cessie dalam bentuk Akta Notaris
c. Laporan Daftar Jaminan piutang yang dibiayai setiap semester
6. Apabila KPI tidak memenuhi kewajiban pembayaran biaya administrasi, biaya administrasi diakumulasi dan dikapitalisir
menjadi pokok pinjaman pada akhir masa tenggang dan dibagi secara prorata selama 26 kali angsuran per semester
yang dibayar bersamaan dengan angsuran pokok.
7. Denda sebesar 8% per tahun atas jumlah tertunggak.
8. Tunggakan/keterlambatan pembayaran biaya administrasi/komitmen dikenakan denda sebesar 18% per tahun.

Pembayaran oleh KPI sebesar Rp1.222.157.127,78 dengan rincian Pokok sebesar Rp100.000.000,00 Non Pokok sebesar
31 Des 2006 Rp1.122.157.127,78

Dilakukan konfirmasi piutang koperasi oleh Kementerian Koperasi dan UKM, salah satunya kepada KPI. Telah ditanggapi
Nov 2014 – oleh KPI pada tanggal 11 November 2014 dengan nilai pokok Rp2.400.000.000,-. Hasil konfirmasi telah disampaikan oleh
Kemenkop UKM kepada DJPb melalui Surat Nomor 02/Dep.I/I/2015 tanggal 05 Januari 2015. Perbedaan telah
Jan 2015 diselesaikan melalui hasil rekonsiliasi selanjutnya antara Kanwil DJPb dengan KPI secara periodik.

HARMONIS | AMANAH | DELIVER | AKUNTABEL | LOYAL 3


KRONOLOGI KPI (2015-2018)

KPI melalui surat Dirut KPI Nomor 007/DIR/KPI-JKT/I/2015 memohon perpanjangan waktu pembayaran kewajiban yang
21 Jan 2015 disebabkan karena KPI sedang konsolidasi organisasi dan terjadi keterbatasan likuiditas

Pembekuan Kegiatan Usaha Perusahaan Pembiayaan oleh OJK untuk KPI melalui Pengumuman Nomor
10 Sept 2015 PENG-7/NB.2/2015 tentang Pembekuan Kegiatan usaha Perusahaan Pembiayaan berdasarkan Surat Nomor
S-362/NB.2/2015

KPI dinyatakan pailit melalui Rapat Permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Niaga di PN Jakarta Pusat tanggal 16
16 Des 2015 Desember 2015 melalui putusan Nomor 65/PDT.SUS/PKPU/2015/PN.Niaga.Jkt.Pst.
Penuntut adalah Bank MNC, tidak ada mediasi sebelumnya.
Kurator yang ditunjuk: Johan Bastian Sihite, Lambok Parulian Hutapea, dan Rosalia Hidayat.
DJPb tidak mendapat pemberitahuan resmi mengenai proses pailit tersebut.

5 Feb 2016 Pencabutan Izin Usaha Perusahaan Pembiayaan KPI melalui Keputusan Dewan Komisioner OJK Nomor KEP-5/D.05/2016

Penetapan Status Piutang Macet per 31 Desember 2015 untuk KPI melalui Surat Dirjen Perbendaharaan Nomor
S-3261/PB/2016 tanggal 18 April 2016.
Apr & Agsts
Penetapan CoD untuk KPI oleh Dirjen Perbendaharaan melalui surat nomor S-6903/PB/2016 tanggal 30 Agustus 2016,
2016 Pokok sebesar Rp3.700.000.000 dan non-pokok sebesar Rp20.907.256.887,45 dengan total hak tagih pemerintah sebesar
Rp24.607.256.887,45.

HARMONIS | AMANAH | DELIVER | AKUNTABEL | LOYAL 4


KRONOLOGI KPI (2019-2022)

Berdasarkan Berita Acara Rapat Kreditor tertanggal 10 Oktober 2018 yang ditandatangani Tim Kurator Kepailitan KPI,
dengan hasil rapat:
10 Okt 2018 1. Hakim Pengawas menyampaikan bahwa terhadap penyelesaian tagihan/jaminan para Nasabah KPI (dalam pailit)
diselesaikan di luar kepailitan, oleh dan diantara KPI (dalam pailit), para nasabah KPI (dalam pailit) dan Bank terkait
yakni PT Bank Yudha Bhakti Tbk. Dan PT Bank MNC Internasional Tbk.
2. Pemberesan mengenai kelanjutan lelang harta pailit KPI (dalam pailit)

April, Mei, Dilakukan 3x penagihan oleh KPPN KI melalui Surat Nomor S-270, S-360, dan S-394/WPB.12/KP.10/2019 tanggal 30 April,
Juni 2019 28 Mei, dan 28 Juni 2019

Posisi Hak Tagih Pemerintah per Januari 2022


Jan 2022 1. Pokok sebesar Rp3.700.000.000
2. Kapitalisasi non-pokok sebesar Rp537.146.789
3. Biaya Administrasi sebesar Rp3.384.527.779
4. Biaya Komitmen sebesar Rp2.871.756.898
5. Denda sebesar Rp14.113.825.422
Total hak tagih pemerintah per Januari 2022 Rp24.607.256.887 (sama dengan posisi per CoD)

HARMONIS | AMANAH | DELIVER | AKUNTABEL | LOYAL 5


KRONOLOGI KPI (2022)
Dilakukan one on one meeting Pihak Kemenkeu (Dit. SMI, Itjen Kemenkeu, Kanwil DJPb Jakarta) dengan KPI selaku
debitur, dengan melibatkan Kemenkop UKM (Itjen dan Direktorat Teknis). Dalam rapat tersebut, perwakilan KPI (Bapak
Engkus selaku Ketua KPI) menyampaikan bahwa:
1. Saat ini koperasi sudah dinyakan pailit dan dalam proses likuidasi.
2. Terkait hak tagih negara atas KPI sebesar Rp3.700.000.000,- (Pokok), dan Rp20.907.256.887,45 (Non-Pokok),
perwakilan KPI menyampaikan bahwa KPI tetap berkomitmen untuk menyelesaikan kewajibannya kepada negara,
24 Mar 2022 tetapi mengingat bahwa saat ini masih dalam proses likuidasi, kemampuan KPI untuk menyelesaikan hak tagih
negara tersebut diperkirakan hanya untuk porsi pokoknya saja, dan ketersediaan dana tersebut masih menunggu
hasil penjualan aset berupa gedung yang dimiliki KPI.
3. Perwakilan KPI juga menyampaikan bahwa pihak KPI mengalami kesulitan dalam penyusunan dokumen yang
dibutuhkan dalam rangka usulan penyelesaian piutang negara dan mengharapkan adanya pendampingan (untuk
menyiapkan permohonan penyelesaian utang kepada negara jika diperlukan).
4. Didapatkan copy (foto) surat keterangan pailit KPI.

18 Mei 2022 Dilakukan penagihan sebagaimana Surat Kepala KPPN Khusus Investasi nomor S-180/KPN.1210/2022 tanggal 18 Mei
2022 dengan Jumlah Kewajiban sebesar Rp24.607.256.887,45

Dilakukan onsite visit oleh perwakilan Dit. SMI, Itjen, dan Kemenkop UKM ke KPI dengan hasil sbb:
1. Dalam dokumen kepailitan, tidak ada nama pemerintah (Kemenkeu) sebagai kreditur
13-15 Juni
2. Berdasarkan hasil wawancara dengan Sekretaris KPI (Aswin Akib), kewajiban KPI kepada pemerintah tidak masuk
2022
dalam keputusan pailit sehingga tidak ada pembayaran dari hasil pailit ke pemerintah. Saldo kewajiban KPI saat ini
sekitar Rp24,3M (15M ke PT Bank MNC Internasional, Rp4,3M ke PT Bank BNI, Rp5M ke PT Bank Yudha Bakti),
selain itu masih ada kewajiban perpajakan sebesar Rp1M.

HARMONIS | AMANAH | DELIVER | AKUNTABEL | LOYAL 6


KRONOLOGI KPI (2022)
3. KPI sudah tidak melakukan usaha (penyaluran kredit), saat ini KPI hanya melakukan collecting atas piutang
(pembayaran kepada debitur kurang lebih sebesar 3M selama periode 2018-2022) dan melakukan pemanfaatan aset
13-15 Juni dengan menyewakan sebagian ruangan gedung kantor dan lahan parkir.
2022 4. Berdasarkan LK KPI 2014 yang telah diaudit KAP Achmad Hisbullah, Rasyid, dan Jerry, kewajiban kepada
(lanjutan) Pemerintah dicatat sebesar Rp3.980.668.956,- dan tidak terdapat keterangan lebih lanjut terkait hutang ini. Sekretaris
KPI (Aswin) tidak mengetahui kenapa piutang kepada Pemerintah ini tidak tercatat dalam proses pailit KPI.
5. Potensi Aset tersisa sekitar Rp10M (Piutang), dan tanah dan bangunan dengan alamat Jl. Tegal Parang Utara No.3
Mampang Prapatan Jakarta Selatan (SHM dikuasai Kurator, dan terjamin di BNI). Nilai Limit terakhir (lelang kedua) untuk
asset tersebut sebesar Rp16M, dan hingga saat ini belum berhasil dilelang.
6. Berdasarkan informasi tersebut, total asset KPI saat ini (diperkirakan Rp26M) lebih kecil daripada kewajiban yang
harus diselesaikan kepada kreditur sebesar Rp 49,9M (Rp24,3M ke Bank, dan Rp25,6M ke Kemenkeu (Pajak dan
Utang RDI).
7. Keterangan tambahan terkait KPI dari Kemenkop UKM:
a. Status KPI pada aplikasi online data system (ODS) adalah tidak aktif
b. Izin Badan Hukum KPI Nomor 8303 tanggal 30 Juni 1990 sebagai koperasi sekunder dengan anggota 20 Koperasi Primer.
c. LK terakhir yang disampaikan KPI ke Kemenkop UKM adalah LK Tahun 2014.
8. Itjen memberikan masukan agar Dit. SMI berkonsultasi dengan Biro Advokasi Hukum Kemenkeu sebagaimana
tertuang pada ND Inspektur III Nomor ND-397/IJ.4/2022 tanggal 22 Juni 2022 hal Penyampaian Informasi Hasil Onsite
Visit terkait Penyelesaian Tindak Lanjut Rekomendasi BPK atas Piutang Pemberian Pinjaman (BA BUN 999.04) pada
Koperasi Pembiayaan Indonesia (KPI).

HARMONIS | AMANAH | DELIVER | AKUNTABEL | LOYAL 7


KRONOLOGI KPI (2022)

Dilakukan Rekonsiliasi saldo Pinjaman per posisi 30 Juni 2022 oleh Kanwil DJPb Provinsi DKI Jakarta secara daring,
hasil rekonsiliasi tersebut dituangkan dalam Berita Acara Rekonsiliasi Nomor BA-7/WPB.123/2022 tanggal 13 Juli 2022.
30 Juni 2022
BAR ditandatangani oleh Windraty Ariane Siallagan (Kepala Bidang) dan Ri Setia Hutama (Kepala Seksi) dari Kanwil DJPb
DKI Jakarta, dan Bapak Engkus Kusnadi (Ketua KPI).
Hasil Rekonsiliasi tersebut adalah bahwa per tanggal 30 Juni 2022, hak tagih pemerintah sebesar Rp24.607.256.887,45
Hingga Semester I 2022, Laporan Keuangan KPI Tahun 2021 belum disahkan RAT.

HARMONIS | AMANAH | DELIVER | AKUNTABEL | LOYAL 8


KESIMPULAN & TINDAK LANJUT
Kesimpulan:
1. Piutang Negara kepada KPI (sejak tahun 1993) mengalami macet dan berlarut-larut penyelesaiannya. COD dilakukan
pada tahun 2016 dengan total hak tagih pemerintah sebesar Rp24.607.256.887,45 yang terdiri dari Pokok
Rp3.700.000.000,- dan Non Pokok Rp20.907.256.887,45.
2. KPI dinyatakan pailit tanggal 16 Desember 2015 melalui putusan Nomor 65/PDT.SUS/PKPU/2015/PN.Niaga.Jkt.Pst.
dan dalam hal ini Kemenkeu c.q. DJPb tidak mendapatkan pemberitahuan mengenai proses kepailitan tersebut.
3. Piutang kepada KPI sebesar Rp24.607.256.887,45 tersebut tidak termasuk dalam daftar utang KPI untuk diselesaikan
dalam proses kepailitan (tidak dimasukkan oleh kurator).
4. Jaminan atas pinjaman tersebut adalah: Jaminan Perusahaan (Borgsteling); Pemberian Jaminan secara Cessie dalam
bentuk Akta Notaris; dan Laporan Daftar Jaminan piutang yang dibiayai setiap semester. Aset yang masih dimiliki
oleh KPI adalah piutang dengan perkiraan nilai ±Rp10 M dan Tanah dan Bangunan yang statusnya dijaminkan (±Rp16
M).
Tindak Lanjut (Bantuan Biro Advokasi):
1. Mohon saran dari Biro Advokasi untuk langkah penyelesaian piutang macet pada KPI tersebut, mengingat piutang
tersebut tidak dimasukkan dalam proses kepailitan;
2. Mohon Biro Advokasi dapat membantu melakukan pendekatan kepada kurator agar piutang dapat dimasukkan dalam
proses kepailitan dan mendapat prioritas untuk diselesaikan dengan sisa asset yang ada.
3. Alternatif penyelesaian lainnya (jika ada).
HARMONIS | AMANAH | DELIVER | AKUNTABEL | LOYAL 9
TERIMA KASIH

www.djpb.kemenkeu.go.id @ditjenperbendaharaan Direktorat Jenderal Perbendaharaan @DJPbKemenkeu_RI


DJPb.KemenkeuRI
- DJPb Kemenkeu RI
PMK-211/PMK.05/2021 TENTANG TATA CARA OPTIMALISASI PENYELESAIAN
PIUTANG NEGARA YANG BERSUMBER DARI PENERUSAN PINJAMAN LUAR DAN
REKENIING DANA INVESTASI PADA BUMN/PT/ BADAN HUKUM LAINNYA

HARMONIS | AMANAH | DELIVER | AKUNTABEL | LOYAL

Anda mungkin juga menyukai