Anda di halaman 1dari 12

PEMERINTAH KABUPATEN BULUKUMBA

INSPEKTORATDAERAH
Jln.Serikaya No. 2 Bulukumba TLP. (0413) 81070

Nomor : 700/ 78 /LHR- P3DN/XII/2022 01 Desember 2022


Lampiran :
Perihal : Reviu Peningkatan Penggunaan Produk
Dalam Negeri Triwulan IV Tahun 2022 pada
Kabupaten Bulukumba

Yth. Bupati Bulukumba


Di
Bulukumba

Dengan ini kami sampaikan Laporan Hasil Reviu Peningkatan Penggunaan


Produk Dalam Negeri pada Kabupaten Bulukumba Triwulan IV Tahun 2022 sampai
dengan 30 November 2022. Reviu dilakukan sesuai dengan Standar Audit Asosiasi
Audit Intern Pemerintah Indonesia (AAIPI). Reviu dilaksanakan mulai tanggal 27
November 2022 sampai dengan 30 November 2022, dengan uraian sebagai berikut:

A. Dasar Penugasan

1. Peraturan Pemerintah No 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern


Pemerintah;

2. Peraturan Presiden RI Nomor 192 Tahun 2014 tentang Badan Pengawasan


Keuangan dan Pembangunan;

3. Instruksi Presiden RI Nomor 2 Tahun 2022 tentang Percepatan Peningkatan


Penggunaan Produk Dalam Negeri dan Produk Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan
Koperasi dalam Rangka Menyukseskan Gerakan Nasional Bangga Buatan
Indonesia pada Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;

4. Perjanjian Kerja sama antara Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri


dan Deputi Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Bidang
Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah Nomor 119/2705/IJ dan
PRJ-002/D3/4/2020 tanggal 23 November 2020 tentang Pelaksanaan
Pengawasan Pemerintah Daerah;
5. Surat Tugas Kepala Daerah Kabupaten Bulukumba Nomor ST
094/495/XI/ITDA/2022 Tanggal 18 November 2022.
B. Tujuan dan Sasaran
Tujuan Reviu Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) pada
Pemerintah Kabupaten Bulukumba Triwulan IV Tahun 2022 adalah untuk:
1. Memberikan hasil analisis atas kebijakan pemerintah daerah dalam
mendukung peningkatan penggunaan produk dalam negeri, baik dari sisi yang
mendorong permintaan (demand) produk dalam negeri (PDN), mendorong
penyediaan (supply) produk dalam negeri, dan perluasan kapasitas dan
kemudahan pasar (market) produk dalam negeri;
2. Memberikan hasil analisis atas komitmen pengalokasian belanja daerah
kepada produk dalam negeri oleh pemerintah daerah;
3. Memberikan hasil analisis atas realisasi komitmen belanja pemerintah daerah
pada produk dalam negeri;
4. Mengidentifikasi permasalahan pengutamaan produk dalam negeri; dan
5. Memberikan saran-saran perbaikan atas permasalahan yang ditemukan.

Sasaran reviu adalah kebijakan dan implementasi belanja pemerintah


daerah yang dialokasikan untuk belanja produk dalam negeri, serta realisasi
penggunaan produk dalam negeri dalam belanja pemerintah daerah.

C. Ruang Lingkup dan Batasan Tanggung Jawab


1. Ruang lingkup kegiatan reviu adalah peningkatan penggunaan produk dalam
negeri pada Pemerintah Kabupaten Bulukumba s.d. triwulan IV tahun 2022,
yang meliputi:
a. Analisis kebijakan Pemerintah Kabupaten Bulukumba baik dari sisi
supply, demand, dan market yang mendorong P3DN;
b. Analisis komitmen dan realisasi belanja Pemerintah Kabupaten
Bulukumba yang dialokasikan untuk P3DN;
c. Analisis kepatuhan pemerintah daerah dalam implementasi P3DN.
d. Validasi perhitungan realisasi PDN dan tingkat kandungan dalam negeri
(TKDN). (di pedoman tidak ada)

Ruang lingkup reviu tidak termasuk proses pengadaan barang dan jasa
serta proses pembayarannya. Validitas data kebijakan, komitmen belanja
daerah untuk P3DN, dan realisasinya merupakan tanggung jawab manajemen
pemerintah daerah. APIP Daerah bertanggung jawab pada hasil reviu
berdasarkan data yang disampaikan oleh manajemen pemerintah daerah.
D. Metodologi
Metodologi yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah
1. Pengumpulan dan pengolahan data;
2. Analisis data dan kebijakan;
3. Observasi;
4. Wawancara dan permintaan keterangan atas implementasi P3DN dalam PBJ
daerah.

E. Simpulan Reviu
Nilai PBJ Pemerintah Kabupaten Bulukumba Tahun 2022 yang telah diumumkan
dalam Rencana Umum Pengadaan (RUP) s.d. 30 November 2022 sebanyak 6.351
paket dengan nilai sebesar Rp754.595.656.433,- Dengan uraian sebagai berikut:

1. Realisasi PBJ sampai dengan 30 November 2022 adalah sebesar


Rp261.235.109.776,- atau 34,61%
2. Dari realisasi PBJ sampai dengan 30 November 2022 sebesar
Rp261.235.109.776,- asersi realisasi PDN sebesar Rp240.128.065.428,- atau
91,9 %
3. Dari asersi realisasi PDN sampai dengan 30 November 2022 sebesar
Rp240.128.065.428,- asersi sampel PDN sebesar Rp99.026.229.677,- atau
41,24%
4. Dari asersi sampel PDN sampai dengan 30 November 2022 sebesar
Rp99.026.229.677,- asersi realisasi TKDN sebesar Rp62.354.234.077,48 atau
62,97%

Hasil reviu yang dilakukan secara uji petik terhadap 18 (Delapan Belas) kontrak
dengan nilai sebesar Rp99.026.229.676,81 (tanpa pajak) dapat disimpulkan
sebagai berikut:
1. Realisasi PDN sebesar Rp99.026.229.676,81 atau 41,16% dari asersi PDN
sebesar Rp240.579.939.840,25
2. Realisasi TKDN sebesar Rp76.652.563.770,23 atau 99,98% dari asersi
realisasi TKDN sebesar Rp 76.667.815.764,17
Hal tersebut menunjukkan sampai dengan akhir November 2022, program P3DN
pada Kabupaten Bulukumba relatif telah berjalan sebagaimana diharapkan
F. Uraian Hasil Reviu
1. Reviu Kebijakan P3DN
a. Institusionalisasi P3DN
Pemerintah Daerah Kabupaten Bulukumba telah memiliki atau
menetapkan Tim P3DN Daerah dengan SK Bupati Kabupaten Bulukumba
Nomor 188.45-166 Tahun 2022 tanggal 24 Maret 2022. Reviu atas struktur
organisasi, tugas dan fungsi Tim P3DN tersebut sebagai berikut:

1) Struktur organisasi Tim P3DN Kabupaten Bulukumba telah sesuai


dengan Pasal 74 PP Nomor 29 Tahun 2018 yaitu terdiri dari unsur
pemerintah daerah dan dunia usaha.

2) Tugas Tim P3DN berdasarkan SK Bupati Kabupaten Bulukumba Nomor


188.45-166 Tahun 2022 tanggal 24 Maret 2022 telah sesuai dengan
PP Nomor 29 Tahun 2018, namun belum sepenuhnya sesuai dengan
angka 1 Lampiran SEB Menteri Dalam Negeri dan Kepala LKPP
Nomor 027/1022/SJ dan Nomor 1 Tahun 2022 dengan uraian sebagai
berikut:

PP Nomor 29 Tahun 2018 telah ada penugasan terkait:

● Melakukan koordinasi, pengawasan, dan evaluasi pelaksanaan


peningkatan penggunaan Produk Dalam Negeri di lingkungan
masing-masing;

● Berfungsi dalam memberikan tafsiran final atas permasalahan


kebenaran nilai TKDN antara produsen Barang atau penyedia Jasa
dengan tim pengadaan Barang/Jasa; dan

● Melakukan tugas lain yang terkait dengan peningkatan penggunaan


produksi dalam negeri.
Angka 1 Lampiran SEB Menteri Dalam Negeri dan Kepala LKPP
Nomor 027/1022/SJ dan Nomor 1 Tahun 2022 terkait tugas tim P3DN,
yaitu telah ada penugasan terkait “berkoordinasi dengan Tim P3DN
Pusat”, namun belum terdapat penugasan terkait “memetakan produk
dalam negeri yang berada di daerahnya”.

Dalam pelaksanaan tugasnya, Tim P3DN belum memiliki rencana


kerja untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya.
Tim P3DN belum sepenuhnya berjalan efektif, hal tersebut terlihat dari
belum adanya rencana kerja dan belum adanya laporan kegiatan serta
laporan Tim P3DN terkait peningkatan penggunaan produk dalam
negeri. Hal tersebut disebabkan belum adanya anggaran untuk
pelaksanaan tugas Tim P3DN.

b. Dukungan terhadap aspek Demand


Dukungan Pemerintah Kabupaten Bulukumba terhadap Aspek Demand,
antara lain:
1) Pemerintah Kabupaten Bulukumba telah memiliki kebijakan terkait
keberpihakan/perlindungan/penggunaan produk lokal dalam
mendorong produktivitas dan daya saing UMKM yang tertuang dalam
MOU Nomor 40/MOU/PKS/VIII/2022 tanggal 8 Agustus 2022 dengan
pihak alfamidi di Kabupaten Bulukumba agar produk-produk UMKM
dapat dipromosikan dan dipasarkan pada gerai-gerai Alfamidi
2) Pemerintah daerah belum menetapkan kebijakan PDN sebagai salah
satu kriteria kinerja organisasi perangkat daerah. Hal tersebut
disebabkan oleh Pemerintah Daerah masih fokus pada sosialisasi
penggunaan produk dalam negeri termasuk penggunaan produk
UMK.
c. Dukungan terhadap aspek Supply

Pemerintah Daerah Kabupaten Bulukumba belum memiliki kebijakan


yang mendukung aspek Supply PDN khususnya yang mengatur
bagaimana PPK/Pokja Pemilihan memberikan Preferensi terhadap
barang yang memiliki TKDN untuk pengadaan.barang/jasa dengan nilai
HPS paling sedikit tertentu
d. Dukungan terhadap aspek Market

Dukungan Pemerintah Kabupaten Bulukumba terhadap aspek Market


telah dilaksanakan yaitu:
1) Pemerintah daerah telah menetapkan pengelola e-katalog lokal sesuai
SK Sekertaris Daerah 188.7-40 tahun 2022 tanggal 18 Maret 2022
tentang Penetapan Tim Verifikasi Pengelolaan Katalog Elektronik
Lokal untuk belanja Pemerintah Kabupaten Bulukumba;
2) Pemerintah daerah telah memiliki SOP terkait kemudahan penyedia
barang/jasa untuk masuk dalam katalog lokal;
3) Pemerintah daerah telah memiliki e-katalog lokal dan telah
dilaksanakan sosialisasi pada tanggal 26 Juli 2022 pada OPD dan
UMKM.

2. Reviu Implementasi P3DN


a. Implementasi Kebijakan dan dukungan pemerintah daerah dalam P3DN.
1) Aspek Demand
a) Pemerintah Kabupaten Bulukumba telah merencanakan untuk
mengalokasikan proporsi pengadaan barang/jasa minimal 40%
untuk penggunaan produk UMK dan koperasi dari hasil produksi
dalam negeri.

Pemerintah Kabupaten Bulukumba berdasarkan


RUP/SISWASP3DN telah merencanakan pengadaan barang dan
jasa melalui penyedia sebesar Rp454.225.075.814,- dengan
jumlah paket sebanyak 2.624 paket. Dari nilai tersebut sebesar Rp
Rp454.225.075.814,- atau 100% menggunakan Produk Dalam
Negeri dan Rp289.585.502.894,- atau 63,75% menggunakan
produk UMK dan Koperasi.

Nilai Total PDN yang telah divalidasi/diklarifikasi PPKom sampai


dengan saat reviu sebesar Rp61.562.664.527,00 atau 12,83%
dari total nilai PDN dan 12,83% dari nilai Pengadaan Barang dan
Jasa.

Hal tersebut menunjukan Pemerintah Kabupaten Bulukumba telah


berkomitmen terhadap penggunaan produk dalam negeri dan
penganggaran untuk produk UMK dan Koperasi telah mencapai
40% namun validasi PPKom terhadap PDN masih rendah
b) Uji petik kepatuhan penggunaan PDN pada 18 dokumen
perencanaan pengadaan barang dan jasa (7 kontrak konstruksi, 2
kontrak jasa/konsultansi, dan 9 kontrak pengadaan barang)
berupa KAK, HPS dan rancangan kontrak, menunjukkan kondisi
sebagai berikut:
- Sebanyak 18 atau 100 % dokumen pengadaan barang dan jasa
yang diuji petik (KAK, rancangan kontrak) belum
mencantumkan kewajiban penggunaan PDN. Hal tersebut
disebabkan kurangnya sosialiasi terhadap PPK dan kurangnya
pemahaman PPK terhadap pentingnya kewajibaan
penggunaan PDN.
c) Uji petik atas kepatuhan penggunaan PDN atas delapan belas
proses evaluasi dokumen pada saat evaluasi penawaran
pengadaan barang dan jasa sebagai berikut:
- Sebanyak 18 atau 100 % dari delapan belas proses evaluasi
penawaran yang diuji petik belum memperhitungkan
persentase TKDN dan persentase preferensi harga yang akan
diberikan;
Penyebab evaluasi penawaran belum mempertimbangkan %
TKDN dalam penentuan pemenang adalah kurangnya
pemahaman PPK mengenai persyaratan barang wajib.
d) Uji petik atas kepatuhan penggunaan PDN pada delapan belas
dokumen kontrak/perjanjian pengadaan barang dan jasa sebagai
berikut:
- Sebanyak 18 atau 100% dari dokumen kontrak yang diuji petik
belum mencantumkan kewajiban penggunaan produksi dalam
negeri dan persentase TKDNnya.
Penyebab dokumen kontrak tidak mencantumkan kewajiban
penggunaan PDN dan persentase TKDN karena kurang nya
pemahaman PPK mengenai persyaratan barang wajib.

2) Aspek Supply

Produk-produk yang pada umumnya masih diimpor oleh pemerintah


daerah berupa Mesin Pengolah Petanian, Mesin industri, bahan
bahan kimia, Alat Praktik dan Peraga, alat kesehatan dan elektronik.

Penyebab masih dilakukannya impor atas barang-barang tersebut


antara lain:
• Tidak adanya produk dalam negeri yang menyediakan barang yg
dibutuhkan seperti alat kesehatan, bahan-bahan kimia, mesin
pengolah pertanian, dan alat praktik dan peraga.
• Adanya produk dalam negeri namun karena kurangnya pemahaman
PPK mengenai barang wajib.

Pemda melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian belum


melakukan fasilitasi sertifikasi TKDN. Hal tersebut disebabkan masih
berfokus melakukan sosialisasi mengenai sertifikat TKDN.

3) Aspek Market
Sampai dengan 30 November 2022, jumlah produk yang tayang pada
katalog lokal sebanyak 19 etalase produk dari 19 penyedia. Dari 19
etalase produk yang ditayangkan dalam katalog lokal, dinyatakan 19
produk atau 100% merupakan produk dalam negeri.
Kebijakan Pemda mendorong katalog lokal
Untuk mendorong penyedia menayangkan produknya dalam katalog
lokal, pemerintah daerah telah memfasilitasi dengan cara sebagai
berikut:
a) Pemerintah Kabupaten Bulukumba telah menetapkan prosedur
yang jelas dan sederhana dalam bentuk SOP untuk pendaftaran
dan penayangan produk lokal dalam katalog lokal;
b) Pemerintah Kabupaten Bulukumba telah memfasilitasi pendaftaran
penayangan produk dalam katalog lokal
c) Pemerintah Kabupaten Bulukumba telah menyediakan nomor
helpdesk/nomor khusus bagi UMK untuk mendaftarkan produknya
pada katalog lokal dengan mudah;
d) Pemerintah Kabupaten Bulukumba telah melakukan pembinaan
secara kontinue kepada UMKM agar mendaftarkan produknya
pada e-katalog lokal, salah satu kegiatan yang dilakukan yaitu
bimbingan teknis kepada para/penyedia barang/jasa yang
diadakan pada tanggal 26 Juli 2022 .
Analisis PDN dalam Katalog Lokal
Dari analisis atas produk dalam katalog lokal yang dinyatakan sebagai
produk dalam negeri (PDN) tidak terdapat produk yang sebenarnya
merupakan produk impor, namun diklaim sebagai produk dalam negeri
(diimpor/diproduksi dari LN, hanya dikemas, dan biaya kirimnya yang
PDN)

Realisasi pengadaan melalui e-katalog

Sampai dengan saat reviu berakhir, realisasi pembelian melalui e-


katalog lokal belum dapat diperoleh baik melalui akun pengelolola e
catalog maupun searching lewat google

b. Uji Validitas Perhitungan PDN dan TKDN


Hasil uji validitas perhitungan PDN
Hasil uji validitas secara uji petik atas 41,16% realisasi PDN dalam bentuk
komitmen kontrak/dokumen lain yang dipersamakan menunjukkan bahwa
validitas atas klaim PDN oleh pemerintah daerah sebesar 100%, dengan
uraian sebagai berikut.

No Realisasi Realisasi Paket Nilai Nilai PDN Nilai PDN % Estimasi


PBJ sd PBJ-PDN Disamp PBJ-PDN atas PBJ Sampel Tdk Akurasi PDN Valid atas
30- 11- sd el Disampel PDN akurat Thd seluruh PBJ
22 30-11-22 Disampel Sampel

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8 = 6:5) (9 = 8*3)

18 Paket 99.026.229.676, 99.026.229.676,81 - 100%


261.235.10 240.579.93 240.579.939.840,25
81
9.776,25 9.840,25

Hasil uji validitas perhitungan TKDN


Hasil uji validitas perhitungan TKDN secara uji petik atas 92,83% klaim
TKDN menunjukkan bahwa:
- Senilai Rp15.276.053.805,91 klaim TKDN menunjukkan perhitungan
yang tidak valid (tidak didukung sertifikat TKDN/perhitungan penyedia
/Tim P3DN yang dapat diterima)
- Senilai Rp76.652.563.770,23 klaim TKDN menunjukkan perhitungan
valid karena didukung dengan dokumen perhitungan TKDN yang
dapat dterima (sertifikasi, keputusan Tim P3DN, lainnya dengan
uraian sebagai berikut.
No Realisasi Paket Nilai Nilai Nilai TKDN Valid Nilai TKDN Tidak Dapat
PBJ-PDN Disampel PBJ-PDN TKDN Tdk valid Dihitung
Disampel (Disclaimer)

18 Paket 99.026.229.676,81 91.928.617.576,14 76.652.563.770,23 15.276.053.805 -


240.579.939.840,25
,91

c. Pengendalian Dan Pengawasan


Hasil Reviu Terhadap Aspek Pengendalian dan Pengawasan P3DN
1) PPK belum melakukan reviu kinerja penyedia melalui Aplikasi SIKAP.

2) OPD teknis belum melakukan monitoring dan reviu terhadap


implementasi P3DN. Hal ini disebabkan belum adanya juknis reviu
P3DN untuk masing-masing OPD terkait.

3) APIP Daerah belum melakukan pengawasan terhadap implementasi


P3DN. Hal ini disebabkan P3DN merupakan hal yang baru sehingga
belum masuk dalam PKPT. Namun demikian pemantauan/monitoring
melaui aplikasi P3DN telah dilakukan.

G. Praktik Baik dalam Mendorong P3DN


Pemerintah Kabupaten Bulukumba telah memiliki praktik baik dalam upaya
mendorong implementasi P3DN, diantaranya sebagai berikut.
1. Pemerintah Kabupaten Bulukumba telah melakukan MOU dengan gerai
Alfamidi untuk produk-produk lokal UMKM
2. Pemerintah Kabupaten Bulukumba telah memiliki aplikasi E- Katalog Lokal
yang sudah berjalan;
3. Kabupaten Bulukumba telah mengagendakan rangkaian kegiatan pelatihan
pengembangan produk UMKM, kurasi produk UMKM, dan kegiatan lainnya
yang berkelanjutan.
H. Hambatan Pelaksanaan Kegiatan
Terdapat hambatan dalam pelaksanaan kegiatan, antara lain:
1. inputan realisasi pengadaan barang/jasa PPK pada aplikasi Siswas P3DN tidak
up to date sehingga terdapat gap antara data realisasi yang tersaji pada
Siswas P3DN dengan keadaan sebenarnya;
2. kurangnya pemahaman SDM mengenai TKDN sehingga mempengaruhi
proses penginputan P3DN dalam aplikasi;
3. kurangnya pemahaman SDM mengenai barang import dan barang dalam
negeri sehingga mempengaruhi proses penginputan P3DN dalam aplikasi;
4. kurangnya pemahaman SDM mengenai nilai kontrak dan nilai pembayaran
sehingga mempengaruhi proses penginputan P3DN dalam aplikasi.
5. Tidak adanya sosialisasi langsung terkait Reviu P3DN sehingga akurasi
penginputan tidak maksimal.

I. Hal-hal yang Perlu Mendapat Perhatian

Agar pengelolaan P3DN dan reviu P3DN melalui aplikasi untuk masa yang akan
datang disertai dengan sosialisasi

J. Saran Kebijakan dan implementasi P3DN dan UMK/Koperasi dalam PBJ


Daerah
Dari permasalahan Reviu Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri
Pemerintah Kabupaten Bulukumba, kami rekomendasikan kepada Bupati
Bulukumba agar:
1. Melakukan revisi terhadap SK Bupati no 188.45-166 tahun 2022 tentang
Pembetukan tim Peningkatan penggunaan produk dalam Negeri dan
menyesuaikan tugas tim P3DN sesuai dengan angka 1 Lampiran SEB Menteri
Dalam Negeri dan Kepala LKPP Nomor 027/1022/SJ dan Nomor 1 Tahun
2022 dengan menambahkan penugasan terkait “memetakan produk dalam
negeri yang berada di daerahnya;
2. Menetapkan anggaran untuk pelaksanaan tugas Tim P3DN;
3. Menginstruksikan kepada Tim P3DN untuk segera menyusun rencana kerja
dan menyusun laporan kegiatan serta laporan Tim P3DN terkait peningkatan
penggunaan produk dalam negeri;
4. Memberikan fasilitas sertifikasi TKDN kepada UMK oleh OPD yang ditunjuk
Pemerintah Daerah;
5. menetapkan kebijakan PDN sebagai salah satu kriteria kinerja organisasi
perangkat daerah;
6. Menyusun regulasi terkait pemberian insentif dan sanksi atas implementasi
P3DN;
7. Mempertimbangkan persyaratan pengunaan PDN pada Penyusunan HPS,
KAK, Spesifikasi Teknis dan Kontrak;
8. Menetapkan anggaran untuk pelaksanaan tugas Tim E- Katalog Lokal;
9. Memerintahkan Tim E-Katalog Lokal untuk menyusun rencana kerja yang jelas
dan menyusun laporan kegiatan;
10. Memerintah kan Pembelian barang dan Jasa di E- Katalog;
11. Menetapkan anggaran pengawasan terkait P3DN;
12. Menginstruksikan kepada Inspektur untuk memasukkan program pengawasan
P3DN ke dalam PKPT.

Demikian kami laporkan, atas perhatian dan kerja sama yang baik, kami sampaikan
terima kasih.

Inspektur Daerah,

Taufik, SH,MH
NIP: 19631231 199203 1 102

Tembusan Yth. :
1. Kepala Perwakilan BPKP Propinsi Sulawesi Selatan;
2. Pertinggal.

Anda mungkin juga menyukai