2017

Laporan Berkelanjutan
Sustainability Report
PT Elnusa Tbk

INNOVATION AND
BALANCE FOR GROWTH
LAPORAN DEWAN
KOMISARIS & DIREKSI
Report from The Board of
Commissioners & Directors

PENJELASAN TEMA
Theme Explanation

INNOVATION AND
BALANCE FOR
Inovasi dan Keseimbangan untuk
Pertumbuhan
Tantangan, peluang serta perubahan yang terjadi
pada industri migas ke depan telah disadari
sepenuhnya oleh Perseroan saat ini. Kinerja
operasional tidak semata-mata menjadi faktor
penentu utama pertumbuhan. Dibutuhkan lebih dari
sekedar strategi dengan fokus kinerja fundamental
namun juga strategi keberlanjutan yang tepat
sasaran dan berimbang.
Kondisi ini memacu Perseroan untuk memberikan
layanan mutu terbaik bagi pelanggan sekaligus
meningkatkan value perusahaan kepada stakeholder.
Perseroan dituntut untuk menciptakan terobosan-
terobosan baru dalam berinovasi guna menunjang
pertumbuhan kinerja jangka panjang. Dengan
strategi bisnis menyeimbangkan kinerja di tengah
ekuilibrium baru yang diiringi dengan upaya
pengelolaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
(K3) yang baik Perseroan yakin akan terus mampu
memberikan kontribusi dan dampak positif bagi
lingkungan.
Laporan Keberlanjutan 2017 Sustainability Report | PT Elnusa Tbk
GROWTH
Innovation and Balance for Growth
"
Challenges, opportunities and changes that occur in
the oil and gas industry in the future have been fully
realized by the Company at this time. Operational
performance is not the only major determinant
of growth.It takes more than just a strategy with
fundamental performance focus, it requires a well-
targeted and balanced sustainable strategy.
This condition encourages the Company to
provide the best quality services to customers
while increasing the value of the company to
stakeholders. The Company is required to create new
breakthroughs in innovation to support long-term
growth performance. With the business strategy
of balancing performance in the midst of new
equilibrium accompanied by Occupational Health
and Safety (K3) management effort, the Company
believes it will continue to be able to contribute and
has a positive impact on the environment.
DAFTAR ISI
Table of Contents 04 TATA KELOLA PERUSAHAAN
Good Corporate Governance
43 Mekanisme dan Struktur Tata Kelola
Perusahaan
01 Peristiwa Penting 2017 Corporate Governance Mechanisms and
Significant Events in 2017 Structure
03 Penghargaan & Sertifikasi 44 Struktur Tata Kelola Perusahaan
Awards & Certifications Corporate Tata Kelola Perusahaan
45 Penilaian Penerapan Tata Kelola Perusahaan
Assesment of Corporate Governance
LAPORAN DEWAN

01
Implementation
KOMISARIS DAN DIREKSI 45 Standar etika Bisnis & Integritas
Standards of Business Ethnics & Integrity
Report from The Board of 45 Obyek Standar Etika Perusahaan
Commissioners & Directors Standards of Company Ethics
45 Pokok-pokok Standar Etika Perusahaan
09 Laporan Dewan Komisaris Basic principles of Company Ethics
Board of Commissioners Report 46 Implementasi Pelaksanaan Standar Etika dan
13 Laporan Direksi Integritas
Board of Directors Report Implementation of Ethical Standards and
Integrity
47 Pengelolaan & Upaya Penegakan Standar Etika
Management & Enforcement of Ethical
Standards

02 TENTANG LAPORAN INI

About Sustanability Report
19 Proses Penentuan Isi Laporan
05
DINAMIKA KINERJA
EKONOMI ELNUSA
Elnusa Performance
Dynamics
Report Content Determination Process
20 Tingkat Materialitas 52 Sekilas Kinerja Ekonomi 2017
Materiality Level 2017 Economics Performance
21 Batasan Laporan 52 Tantangan Keberlanjutan
Report Boundaries Challenges To Sustanability
22 Periode dan Perubahan Signifikan 53 Strategi Bisnis dan Operasional
Significant Changes Business and Operational Strategies
22 Assurance Eksternal 54 Kinerja Ekonomi
External Assurance Economics Performance
22 Kontak Personal 58 Pelibatan Pihak Lokal yang Berkaitan Dengan
Personal Contact Proses Bisnis Keuangan Berkelanjutan
22 Sekretaris Perusahaan Involment of The Locals in the Sustainable
Corporate Secretary Financial Business Process
59 Rencana Pengembangan Bisnis Kedepan
Future Business Plan

03 PROFIL PERUSAHAAN
Company Profile
INISIATIF PENGELOLAAN
25 Informasi umum
General Information
26 Visi dan Misi
Vision and Mission
27 Nilai-Milai Perusahaan
06 LINGKUNGAN
Environmental Management
Initiatives
63 Pendekatan Manajemen
Corporate Values Management Approach
28 Riwayat Singkat & Jejak Langkah 64 Mengelola Lingkungan Sesuai Regulasi dan
Brief Story & Milestone Standar
31 Kegiatan Usaha Managing the Environment based on
Business Activities Regulations and Standards
35 Wilayah Operasi Jasa Hulu Migas 64 Menggunakan Teknologi Ramah Lingkungan
Operation Area of Upstream Oil & Gas services Using Environmentally-Friendly Technology
37 Wilayah Operasi Jasa Distribusi dan Logistik Energi 65 Pemanfaatan Sumber Daya Secara
Operation Area of Energy Distribution & Logistics Bertanggung Jawab
services Making Use Of Energy Source in Responsible
39 Wilayah Operasi Jasa Penunjang Manner
Operation Area of Oil & Gas Support Services 68 Melaksanakan Perbaikan Berkelanjutan
Implementing Continous Improvement
68 Dampak Dari Kegiatan
Impacts from Activities
 MEMBUDAYAKAN BERKEMBANG BERSAMA

07 KESEHATAN DAN
KESELAMATAN KERJA
Raising Health & Safety
Cultural Awarness
10 MITRA KERJA
Developing With Partners
Management
71 Pendekatan Manajemen 97 Pendekatan Manajemen
Management Approach Management Approach
74 Menekankan Standar Praktik Kesehatan dan 98 Menerapkan Praktik Pengadaan Berstandar
Keselamatan Kerja Mutu dan K3 Terbaik
Placing Importance on the Standard Practice Implementing Quality Standard Procurement
on Health and Safety Practices and the Best K3
75 Menyiapkan Organisasi dan SDM yang 98 Prakualifikasi Contractor Safety & Quality
Kompeten dan Profesional Management System (CSMS)
Preparing Competent and Professional Prakualifikasi Contractor Safety & Quality
Organization and Human Resource Management System (CSMS)
76 Mengevaluasi Kinerja K3 untuk Perbaikan 99 Menjalin Komunikasi Efektif untuk Berkembang
Kesinambungan bersama
Evaluating Health and Safety Performance for Estabilish Effective Communication to Grow
Continous Improvement Together
76 Menggunakan Sarana dan Prasarana Kerja 99 Mengimplementasikan Proses Arus Pasok
Sesuai Standar Efektif
Using Work Facilities and Infrastructure in Implement Effective Supply Flow Process
Accordance with K3 Standard
77 Meminimalkan Risiko dan Bahaya Terkait

11
Kesehatan
Minimize Health-Related Risk’s and Hazards
BERKONTRIBUSI UNTUK
77 Kinerja K3 NEGERI
K3 Performance Contribution To The Nation
103 Pendekatan Manajemen
KINERJA SUMBER

08
Management Approach
DAYA MANUSIA 105 Pelibatan Masyarakat dalam Aktifitas Operasi
Community in Operational Activities
Human Resources 105 Pengembangan Komunitas Berkelanjutan
Performance Sustainable Community Development
106 Bidang Ekonomi
81 Pendekatan Manajemen Economy Aspect
Management Approach 107 Bidang Kesehatan
82 Perekrutan SDM Healthcare Aspect
Human Resources Recruitment 107 Nilai Investasi Sosial
83 Pelatihan & pengembangan SDM Social Investment Value
Human Resources Training and Development 107 Dampak Kegiatan
85 Remunerasi The impactof these activities
Remuneration
85 Hubungan Industrial
Industrial Relation
REFRENSI POJK No.51/

09
KESUNGGUHAN
MENINGKATKAN
KUALITAS JASA
Commitment On Improving
12 POJK.03/2017 dan Indeks
GRI
POJK No. 51/
POJK.03/2017/ References
Quality Of Service and GRI Content Index
90 Pendekatan Manajemen
Management Approach
90 Mengadopsi Standar Manajemen Mutu Terkini
Adopting the Latest Quality Management
Standard
91 Meningkatkan Kualitas Jasa
Improving the Quality of Service
92 4 Inovasi Unggulan 2017
4 Best Innovation 2017
93 Dampak Positif dan Negatif Jasa
Negative and Positive Impact of Service
93 Menjamin Privasi Pelanggan
Ensuring the Privacy of Customers
93 Survei Kepuasan Pelanggan
Customer Satisfication Survey
94 Dampak dari Kegiatan
Impact of Activities
 LAPORAN DEWAN
KOMISARIS & DIREKSI
Report from The Board of
Commissioners & Directors
PERISTIWA
PENTING
Significant
2017 Events in 2017
19/05/2017.
Rapat Umum Pemegang
Saham Tahunan (RUPS
tahunan) / Annual General
Meeting of Shareholders
(GMS)
Perseroan melaksanakan Rapat
Umum Pemegang Saham (RUPS)
Tahunan dengan agenda hasil
kinerja 2017 dan pergantian
pengurus Perseroan.
The Company held the Annual
General Meeting of Shareholders
(GMS) with the agenda of
2017 Performance Result and
the Company's Change of
Management
1.
26/09/2017.
Trimegah Securities Small
Cap Conference 2017 /
Trimegah Securities Small
Cap Conference 2017
Perseroan mengikuti acara
Forum Investasi Tahunan
yang diselenggarakan oleh
Trimegah Securitas.
19/10/2017.
The Company participated
in the Annual Investment HSE GSC Forum / HSE
Forum organized by Trimegah GSC Forum
Securitas.
Perseroan mengadakan
acara HSE GSC
Forum 2017 dengan
9/08/2017. mengundang 16 vendor
terpilih untuk project
Public Expose Marathon 2017
GSC.
/ Public Exposé Marathon 2017 The Company held HSE
GSC Forum 2017 inviting
Perseroan mengikuti Paparan 16 vendors chosen
Publik Tahunan Marathon yang for the GSC project.
diselenggarakan PT Bursa Efek
Indonesia (BEI), bersama PT Kliring
Penjaminan Efek Indonesia (KPEI)
dan PT Kustodian, Sentral Efek
Indonesia (KSEI).
The Company joint an annual
marathon public exposé organized
by PT Bursa Efek Indonesia (BEI),
with PT Kliring Penjaminan Efek
Indonesia (KPEI) and PT Kustodian,
Sentral Efek Indonesia (KSEI).

9 - 10/11/2017.
Forum Continuous
Improvement Program Elnusa
2017 / Continuous Improvement
Program Elnusa 2017 Forum
Perseroan memberikan
penghargaan kepada 64 gugus
berprestasi yang berhasil meraih
juara kategori gold dan juga silver
dalam Continuous Improvement
Program.
The Company awarded 64 task
forces that won gold and silver
categories in the Continuous
Improvement Program.
Laporan Keberlanjutan 2017 Sustainability Report | PT Elnusa Tbk
29/11/17.
OCBC Sekuritas Investment
Forum 2017 / OCBC Sekuritas
Investment Forum 2017
Perseroan mengikuti acara
Forum Investasi Tahunan yang
diselenggarakan oleh OCBC
Sekuritas.
The Company took part in the
Annual Investment Forum
organized by OCBC Sekuritas.
11/12/2017.
Binaartha Investor Summit/ Binaartha
Investor Summit
Perseroan mengikuti acara Forum Investasi
Tahunan yang diselenggarakan oleh
Binaartha Sekuritas.
The Company participated in the Annual
Investment Forum organized by Binaartha
Sekuritas.
.2
 LAPORAN DEWAN
KOMISARIS & DIREKSI
Report from The Board of
Commissioners & Directors
03.
02.
01.
PENGHARGAAN
Awards
Mahakam Award
01.
Perseroan meraih Safety Performance of
High Risk Contract > 400.000 man-hours,
22 FEB dalam ajang HSE Communication Forum yang
2017 diselenggarakan oleh Total EP Indonesie dan
SKK Migas
The Company achieved Safety Performance
of High Risk Contract> 400,000 man-hours,
in HSE Communication Forum organized by
Total EP Indonesie & SKK Migas.
9 Years Without DAFW (Day Away from
02. Work) for Chevron Operation
15 APR Penghargaan ini diberikan oleh Chevron
2017 Indonesia kepada Perseroan atas
keberhasilan insan Perseroan yang memiliki
komitmen baik dan bertanggung jawab
dalam melaksanakan pekerjaan secara HSE
dan penuh perhitungan risiko pada project
Chevron Operations. Penghargaan untuk
periode pekerjaan dari 11 Februari 2008 -
2017.
This was awarded by Chevron Indonesia
to the Company for the success of the
Company's employee's show good and
responsible commitment in carrying out the
work based on HSE and full of risk calculations
on the Chevron Operations project. This
award for period of work from February 11,
2008 - 2017.
3.
04.
The Best Non-Financial Sector ’Award
03. in ‘Indonesian Institute for Corporate
Directorship (IICD) Appreciation 2017’
16 APR Perseroan berhasil masuk dalam 10 besar
2017 dari 100 perusahaan yang dilakukan penilaian
serta terpilih menjadi the best non financial
sector, yaitu perusahaan yang bergerak di
bidang non keuangan baik swasta maupun
Persero yang telah mengimplementasikan
GCG dengan baik berdasarkan prinsip-prinsip
GCG dan ASEAN CG Scorecard.
The Company succeeded into the list of
top 10 of 100 companies conducted the
assessment and was selected as the best
non financial sector, especially the company
engaged in non-financial fields both private
and state-owned who has well implemented
GCG based on principles of GCG and ASEAN
CG Scorecard.
04. Kinerja Ekselen Pertamina (KKEP) 2017
Perseroan meraih penghargaan dari PT
11 AUG Pertamina (Persero) dalam penilaian kriteria
2017 Kinerja Ekselen Pertamina (KKEP) 2017
kategori Emerging.
The Company was awarded by PT Pertamina
(Persero) in the criteria assessment of
Excellence Pertamina (KKEP) 2017 for
Emerging category.

06.
05.
Dharma Karya Energi Dan Sumber Daya
05. Mineral Muda
Perseroan yang membawa nama Induk
28 SEP Perusahaan PT Pertamina (Persero)
2017 raih Penghargaan Dharma Karya Energi
dan Sumber Daya Mineral Muda dari
Kementerian ESDM RI Tahun 2017.
In the name of our parent company PT
Pertamina (Persero), the Company achieved
Dharma Karya Energi dan Sumber Daya
Mineral Muda Award from
ESDM Ministry 2017.
Top Corporate Reputation 2017
06.
Perseroan meraih penghargaan Top Capital
10 NOV Market 2017 dengan kategori Top Corporate
2017 Reputation 2017 sektor Minyak dan gas
yang diselenggarakan oleh Business News
Indonesia.
The Company achieved Top Capital Market
2017 award for category of Top Corporate
Reputation 2017 Oil and gas sector. This
award was organized by Business News
Indonesia.
Laporan Keberlanjutan 2017 Sustainability Report | PT Elnusa Tbk
07.
Upstream Improvement and Innovation
07. Award
• Gold Award - PC Prove Pengabdi Klien
Menurunkan Potensi Bahaya Pekerjaan
26-30 NOV melalui Pembuatan Work Window Riser
2017 untuk Meningkatkan Peluang Penambahan
Revenue di project CTU VICO Indonesia.
Reducing Potential Work Hazards Using
Work Window Riser to Increase Opportunity
of Additional Revenue at CTU project VICO
Indonesia.
• Gold Award - I Prove Siko & Giono
Menurunkan Risiko Kecelakaan Kerja
dengan Modifikasi Counter Balance Unit
Menggunakan Brake System di RIG HER 02 –
Job untuk Petronas.
Reducing Occupational Risk with Modified
Counter Balance Unit Using Brake System in
RIG HER - 02 Job for Petronas.
• Gold Award - FT Prove Laut Biru
Memenangkan Tender (USD 2,8 Juta)
Modular Crane dengan Inovasi Membuat
Skidding System Modular Crane di Project
TEPI.
Winning Tender of Modular Cranes with
Skidding Modular Crane System at Project
Total EP Indonesia.
.4
 LAPORAN DEWAN
KOMISARIS & DIREKSI
Report from The Board of
Commissioners & Directors

08.

Upstream Improvement and Innovation Award

08. • Gold Medal - PC Prove Interlock
Mencegah Tertariknya Loading-Arm oleh Mobil Tangki dengan Pemasangan Safety Interlock
pada Mobil Tangki di Unit Terminal BBM Badas PT Elnusa Petrofin.
30 NOV
2017 Preventing the Pull of Loading-Arm by Tank Vehicle Using Safety Interlock Installation on Tank
Vehicle in Badas fuel terminal unit of PT Elnusa Petrofin.

• Gold Medal - PC - Prove Deep - C

Meminimalkan Resiko Bahaya dan Meningkatkan Efisiensi Waktu pada Kegiatan Toping Up BBM
Avtur dengan Inovasi Pembuatan Pompa Starter Electric di DPPU Malang, PT Elnusa Petrofin,
Elnusa Group.

Minimizing Hazards Risks and Increasing Time Efficiency on Toping Up Fuel Avtur Activity Using
Electric Starter Pump in DPPU Malang, PT Elnusa Petrofin.

5.
 09 10. 11. 12.

SERTIFIKASI (102-12)
Certifications

Certification of ISO 9001:2008 UKAS Certification of ISO 14001:2004 SAS

09. Management System 005 11. Accreditation

Sertifikat dari SGS United Kingdom Ltd yang Sertifikat dari SGS Societe Generale de
12 AUG berlaku mulai tanggal 12 Agustus 2015 21 AUG Surveillance SA yang berlaku mulai tanggal
2017 hingga 12 Agustus 2018. 2017 22 Agustus 2015 hingga 21 Agustus 2018.

Certificate from SGS United Kingdom Ltd, Certificate from SGS Societe Generale de
applicable from 12 August 2015 to 12 Surveillance SA, applicable from 22 August
August 2018 2015 to 22 August 2018.

Certification of ISO 55001:2014 SAS

10. Certification of OHSAS 18001: 2007 12. Accreditation

Sertifikat dari PT SGS Indonesia, yang berlaku
3 JUN mulai tanggal 3 Juni 2015 hingga 3 Juni 2018.
2017
Certificate from PT SGS Indonesia, applicable
from 3 June 2015 to 3 June 2018.
Sertifikat dari SGS Societe Generale de
09 JAN Surveillance SA yang berlaku mulai tanggal 9
2018 Januari 2018 hingga 8 Januari 2021.
Certificate from SGS Societe Generale de
Surveillance SA, applicable from 9 January
2018 to 8 January 2021.
 LAPORAN DEWAN
KOMISARIS & DIREKSI
Report from The Board of
Commissioners & Directors

Syamsu Alam

Komisaris Utama
President Commissioner

LAPORAN
DEWAN KOMISARIS (102-14)
Board of Commissioners Report
9.
 Laporan Keberlanjutan 2017 Sustainability Report | PT Elnusa Tbk

Para pemangku kepentingan yang terhormat,

Kami, Dewan Komisaris Perseroan dengan segala kerendahan hati memanjatkan

rasa syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas keberhasilan Perseroan
di tahun 2017 yang kembali menoreh pencapaian yang menggembirakan, di tengah
dinamika sepanjang 2017 yang terbilang menantang mengingat kondisi industri
migas yang berdampak langsung kepada Perseroan sebagai pelaku usaha di
dalamnya. Pencapaian ini tentunya tetap diimbangi dengan pelaksanaan tanggung
jawab sosial, kemasyarakatan dan tata kelola perusahaan yang semakin baik.

Untuk itu selain pencapaian kinerja secara keseluruhan yang kami sampaikan
dalam Laporan Tahunan 2017, kami juga menyiapkan laporan yang berfokus
pada kinerja Perusahaan dalam memastikan keberlanjutan bisnis Perseroan.
Laporan keberlanjutan ini merupakan laporan keberlanjutan pertama yang dibuat
secara terpisah dari laporan tahunan Perseroan dan diharapkan mampu menjadi
media komunikasi perusahaan dalam rangka memberikan nilai tambah bagi para
pemangku kepentingan.

Dear valued stakeholders,

We, the Board of Commissioners, would like to express our gratitude to Allah SWT, God
Almighty, for the company’s successes in 2017, a year that saw strong performance,
as in the previous year, amid challenging dynamics in the oil and gas industry that had
a direct impact on the company as one of its players. This achievement was balanced
out by the implementation of social responsibility, community and good corporate
governance.

Therefore, in addition to achieving the overall performance that we published in the

"
2017 annual report, we have also prepared a report that focuses on the company’s
performance in ensuring the sustainability of business. This sustainability report is the
first of its kind to be prepared separately from the company’s annual report, and is to
serve as a corporate communication media to provide added value to stakeholders.

Kami menilai Perseroan memegang peranan penting
dalam memberikan dampak positif pada lingkungan
serta menciptakan kesejahteraan dan kemandirian
masyarakat guna mewujudkan keberlanjutan.
Ditataran strategis, inisiatif-inisiatif pengelolaan
lingkungan yang baik terus Perseroan lakukan
antara lain inisiatif penggunaan teknologi yang lebih
ramah lingkungan, penggunaan material yang lebih
bijaksana hingga penerapan berbagai kebijakan
hemat energi di area kantor. Sementara itu dari sisi
We believe the Company plays an important role
in encouraging positive impact to the environment
as well as creating welfare and independence of
the community, in order to achieve sustainability.
Strategically positioned, good environmental
management initiatives continue to include the
initiative to adopt more environmentally friendly
technology usage, the wiser use of materials, and
the application of various energy-efficient policies in
the work area. Meanwhile, from the establishment

.10
 LAPORAN DEWAN
KOMISARIS & DIREKSI
Report from The Board of
Commissioners & Directors
penciptaan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat, Perseroan
sebagai corporate citizenship telah melakukan pengembangan
sosial dan kemasyarakatan dalam aktivitas bisnis yang dijalankan
Perseroan. Pada tahun 2017 Perseroan melibatkan masyarakat
sekitar wilayah kerja Proyek Seismic Land Klamosossa di Papua
sebagai tenaga kerja lokal Perseroan yang jumlahnya mencapai
40% dari keseluruhan total tenaga kerja yang dipekerjakan.
Perseroan juga melakukan program-program tanggung jawab
sosial yang berfokus pada pendidikan, ekonomi dan kesehatan,
dimana hingga akhir tahun 2017 Perseroan telah mendistribusikan
nilai ekonomi untuk investasi masyarakat sebesar Rp10,3 miliar.
Atas upaya-upaya tersebut Dewan Komisaris memberikan apresiasi
kepada Perseroan atas implementasi program-program yang
bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Melalui program-program tersebut kami yakin dapat menjaga
keharmonisan hubungan antara Perseroan dengan masyarakat.
Dimana nantinya dengan terciptanya hubungan yang harmonis
dapat menjaga eksistensi Perseroan untuk jangka panjang.
Selain daripada itu, Perseroan sebagai perusahaan penyedia jasa
energi yang telah berkiprah lebih dari 48 tahun di Indonesia,
aspek kesehatan dan keselamatan kerja (K3) menjadi prioritas
utama. Suka atau tidak suka, nature bisnis industri migas
yang berisiko tinggi, menjadikan aspek K3 menjadi sesuatu
yang sudah pasti. Oleh karena pentingnya aspek K3 tersebut,
Perseroan menempatkannya sebagai topik utama dalam laporan
keberlanjutan Perseroan tahun 2017.
Mengusung semangat tersebut Dewan Komisaris mengamanatkan
Direksi untuk terus mengedepankan aspek K3 dalam setiap
aktivitas bisnis Perseroan, selain tentunya tetap memperhatikan
aspek keberlanjutan. Setiap keputusan yang diambil oleh semua
jajaran di Perseroan, hendaklah mempertimbangkan terlebih
dahulu dampaknya terhadap aspek K3, lingkungan, ekonomi
dan sosial.
Tata Kelola Perusahaan yang Baik atau Good Corporate Governance
juga menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam menjalankan
Perseroan. Tata Kelola yang dijalankan Perseroan didasari
oleh prinsip-prinsip GCG, yaitu Transparency, Accountability,
Responsibility, Independency dan Fairness yang merupakan
komitmen kuat bagi Perseroan untuk selalu menjaga dan
meningkatkan nilai Perusahaan (corporate value), mendorong
pengelolaan Perusahaan yang profesional, transparan dan efisien
sehingga fundamental dan daya saing Perseroan semakin kuat
dan terjaga dengan baik.
Akhirnya menyongsong tahun 2018, Dewan Komisaris memiliki
keyakinan bahwa prospek usaha Perseroan akan lebih baik seiring
dengan upaya Perseroan untuk terus meningkatkan kekuatan
internal melalui peningkatan kualitas jasa dan melakukan inovasi-
inovasi yang dikemas melalui Continous Improvement Program.
Ini merupakan wujud nyata Perseroan untuk memberikan layanan
terbaik kepada pelanggan sebagai pemangku kepentingan yang
mempunyai peran strategis dalam menjamin keberlangsungan
usaha Perseroan. Selain penguatan dari sisi internal, outlook harga
minyak dunia di awal tahun 2018 yang menunjukkan kenaikan
maupun outlook kinerja ekonomi global dan nasional yang juga
lebih baik dibanding tahun sebelumnya juga menjadi faktor
keyakinan akan prospek usaha Perseroan ke depan yang lebih baik.
11.
of welfare and community independence, the Company as
corporate citizenship has done social and civic developments
in its business activities. In 2017, the Company involved nearby
communities in the Seismic Land Klamosossa project in Papua, with
locals workers which reach up to 40% of the project’s employees.
The Company also undertakes programs of social responsibility
focusing on education, economy and health. By the end of 2017,
the Company had distributed Rp10.3 billion in economic value for
community investment.
For the efforts the Board of Commissioners express its appreciation
to the Company for its program implementations aimed at
improving the quality life of the community. Through those
programs, we are sure can manage the harmony between the
Company and the community. In the long run, this good relationship
will help manage the sustainability of the Company.
Aside from that, as an energy service provider for the past 48 years
in Indonesia, health and work safety (K3) aspects had become the
Company's prioritizes. Regardless of this, the high-risk nature of oil
and gas industry has made K3 aspect an important one. Therefore,
the importance of the K3 aspect, the company placed it as the
main topic in our 2017 sustainability report.
In that spirit, the Board of Commissioners entrusted the Board
of Directors to keep prioritizing the K3 aspect in every business
activity conducted by the Company, aside of course from paying
attention to sustainability aspects. Every decision made by all levels
in the Company should consider the effect to K3, environment,
economy and social aspects.
Good Corporate Governance has also become an inseparable part
in running the Company. The governance which is implemented by
the Company is based on the GCG principles, namely Transparency,
Accountability, Responsibility, Independency and Fairness, all of
those are the Company’s strong commitments to always maintain
and improve corporate values, encouraging a professional,
transparent and efficient corporate management, to ensure the
fundamentals and competitiveness of the Company is stronger
and secured.
In welcoming 2018, the Board of Commissioners shares the belief
that the Company’s business prospects will improve in line with the
effort to continuously improve the internal strength through the
improvement of service quality and innovations to be achieved by
Continous Improvement Program. This is the Company’s realization
to provide the best services to its customers as stakeholders with
strategic position in ensuring the Company’s business sustainability.
In addition to strengthening the internal aspect, the outlook of
world oil prices in 2018 has shown an increase as well as the
outlook of global and national economic performance seems to
improve from the previous year, which ensures the Company for
a better business prospect in the future.

Atas nama Dewan Komisaris, kami memberikan penghargaan yang
setingi-tingginya kepada semua pemangku kepentingan Perseroan
yang telah bersama-sama menjaga harmoni, hingga menciptakan
nilai-nilai yang bermanfaat bagi kehidupan. Ke depan, kami
percaya bahwa nilai yang tercipta tidak hanya bermanfaat bagi kita
saat ini saja, namun akan terus berlanjut hingga anak cucu kita.
Laporan Keberlanjutan 2017 Sustainability Report | PT Elnusa Tbk
On behalf of the Board of Commissioners, I would like to convey
my utmost appreciation to all stakeholders of the company who
have together maintained harmony and created values that are
beneficial. Going forward, we believe that the values promoted
are not only beneficial to us today but will continue to benefit our
children and grandchildren.
Syamsu Alam
Komisaris Utama
President Commissioner
.12
 LAPORAN DEWAN
KOMISARIS & DIREKSI
Report from The Board of
Commissioners & Directors

Tolingul Anwar

Direktur Utama
President Director

LAPORAN DIREKSI (102-14)

Board of Directors Report
13.
 Laporan Keberlanjutan 2017 Sustainability Report | PT Elnusa Tbk

Para Pemangku Kepentingan yang Terhormat,

Pertama, ijinkan kami mengucap syukur kehadirat Allah SWT karena berkat
limpahan karuniaNya lah kami berhasil melewati tahun 2017 yang penuh dinamika
serta tantangan ini dengan baik. Dinamika serta tantangan bisnis di sisi lain tentulah
menjadi peluang bagi kami sebagai pelaku ditengah industri migas yang belum
sepenuhnya pulih, namun dengan pengalaman, kompetensi dan sumber daya yang
kami miliki dan juga yang tak kalah pentingnya penerapan prinsip keberlanjutan
yang secara proporsional diterapkan oleh Perseroan, maka tahun ini berhasil kami
lewati dengan cukup memuaskan.

Laporan keberlanjutan 2017 ini adalah yang pertama kalinya kami buat terpisah dari
laporan tahunan 2017 sehingga laporan keberlanjutan ini selain membahas aspek
keuangan namun juga dapat lebih fokus dan mendalam dalam mengupas penerapan
aspek lingkungan serta sosial berkelanjutan yang telah dilakukan Perseroan
sepanjang tahun.

Dear valued Stakeholders,

First, allow us to give thanks to Allah SWT for his blessings that have allowed us
to traverse through the dynamic and challenging year of 2017 successfully. The
dynamics and business challenges we faced served as an opportunity for us oil and
gas industry players to use our competence, experience and resources, as well as the
implementation of sustainability principles, to end the year with quite satisfying results.

This 2017 sustainability report is a first for us, allowing us to thoroughly cover the area

"
separately from the 2017 annual report. In addition to addressing financial aspects, this
sustainability report is also more focused and goes deeper in terms of exploring our
implementation of environmental and sustainable social programs throughout the year.

Prioritas Strategis dan Topik Utama
Keberlanjutan
Perseroan menyadari sepenuhnya akan tantangan
dan peluang yang terjadi saat ini serta perubahan
industri migas nantinya. Untuk itu, Perseroan telah
menyelaraskan visi perusahaan yang sebelumnya
“Trusted Energy Services Company” di elaborasi
menjadi “Reputable Energy Services Company
by Providing Total Solution”. Dengan visi baru ini
diharapkan Perseroan mampu menjadi perusahaan
jasa energi yang terpercaya dan mendominasi pasar
untuk menciptakan bisnis berkelanjutan dengan
portfolio yang seimbang dan terdiversifikasi serta
mampu memberikan solusi komprehensif untuk
memecahkan masalah yang disesuaikan dengan
kebutuhan pelanggan dan dinamika pasar secara lebih
dekat, lebih cepat, lebih baik dan lebih kompetitif.
Karenanya, ke depan Perseroan harus dapat unggul
dalam mengerti kebutuhan pelanggan dan unggul
dalam memberikan produk dan jasa terbaiknya
dengan tetap memprioritaskan aspek keberlanjutan.
Strategic Priorities and Key Topics of
Sustainability
The company is fully aware of the current challenges,
opportunities and changes in the oil and gas industry.
To that end, we have aligned our vision , altering
it from "Trusted Energy Services Company" to
"Reputable Energy Services Company by Providing
Total Solutions". With this new vision, it is expected
that the company will become a trusted energy
services company and dominate the market , creating
a sustainable business with a balanced and diversified
portfolio, as well as be able to provide comprehensive
solutions to solve problems tailored to a customer’s
needs and market dynamics more thoroughly, faster
and better than our competitors. Therefore, in
the future, the company must be able to excel in
understanding our customer’s needs and in providing
the best products and services while still prioritizing
sustainability.

Keberlanjutan bisnis Perseroan sangat bergantung The company's business sustainability is highly
pada kepuasan pelanggan. Loyalitas pelanggan dependent on customer satisfaction. Customer loyalty
adalah bentuk apresiasi atas layanan yang kami is a form of appreciation for the services we provide.

.14
 LAPORAN DEWAN
KOMISARIS & DIREKSI
Report from The Board of
Commissioners & Directors
berikan. Sebagai bentuk timbal-balik, Perseroan berupaya untuk
menghadirkan jasa yang dapat menjawab kebutuhan pelanggan
dengan inisiatif pada peningkatan kualitas jasa yang diberikan. Bagi
Elnusa, terutama pada tahun ini inovasi atau yang Perseroan kemas
sebagai Continuous Improvement Program telah menjadi salah satu
Key Performance Indicator pada setiap fungsi.
Sebagai perusahaan jasa, Perseroan berada pada posisi tengah yang
menjembatani proses bisnis. Pada satu sisi, Perseroan diharapkan
dapat memberikan jasa berkualitas dengan tuntutan harga mengikuti
kondisi industri untuk pelanggan dan pada sisi lain dihadapkan
dengan mitra kerja yang memberikan penawaran suplai pasok di
luar kondisi industri. Selain mitra kerja, kami sadar bahwa kolaborasi
dan kemitraan merupakan jalan terbaik untuk bersama-sama
memenangkan pasar, karenanya Perseroan telah mulai melakukan
kerjasama dengan beberapa perusahaan multi nasional ternama
dalam rangka pengembangan bisnis saat ini dan ke depan.
Strategi bisnis menyeimbangkan kinerja ditengah ekuilibrium
baru perlu diimbangi dengan upaya pengelolaan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) yang baik. Penekanan budaya K3 adalah
untuk memastikan bahwa setiap peningkatan kinerja ekonomi yang
dilakukan sesuai standar. Kami meyakini bahwa pembudayaan K3
merupakan kunci mempertahankan keberlanjutan Perseroan.
Kondisi yang Mempengaruhi Keberlanjutan
Sektor migas dan jasa pendukungnya dalam beberapa tahun terakhir,
diperkirakan mengalami penurunan yang signifikan dimana sejak
tahun 2004 Indonesia telah menjadi negara importir minyak untuk
memenuhi kebutuhan minyak nasional yang mencapai 1,6 juta barel
per hari. Kondisi ini juga diperparah oleh pelemahan perekonomian
global dan merosotnya harga minyak dunia yang sempat mencapai
USD27 per barel pada tahun 2016, meskipun terlihat mulai ada
perbaikan dari sisi harga minyak dunia menjelang akhir tahun 2017
lalu yang menumbuhkan kembali harapan para pelaku industri.
Bagi Perseroan kondisi ini tantangan serta peluang dalam memberikan
pelayanan terbaik kepada pelanggan sekaligus meningkatkan value
perusahaan kepada stakeholder. Kondisi ini menuntut Perseroan
untuk terus kreatif bertahan dan berkembang. Perseroan dituntut
untuk menciptakan terobosan-terobosan baru dari sisi pengelolaan
bisnis, aset, biaya, pelanggan dan pemasaran melalui layanan total
solution yang mengoptimalkan sinergi unit-unit bisnis dan anak
perusahaan dalam memberikan serangkaian jasa dan produk yang
tepat sebagai total solusi atas berbagai permasalahan pelanggan
baik di hulu maupun hilir industri migas maupun industri energi
pada umumnya.
Kinerja Perseroan dan Dampak Ekonomi, Lingkungan
dan Sosial
Elnusa sebagai entitas ekonomi dan bisnis telah berkarya selama
lebih dari 48 tahun di Indonesia. Selama itu pula Elnusa telah
memberikan kontribusinya bagi pertumbuhan ekonomi para
pemangku kepentingan, meliputi pelanggan, pemasok, karyawan,
pemerintah, investor dan masyarakat yang tentu akan terus
ditingkatkan melalui hubungan kerja yang baik dan harmonis.
Kinerja ekonomi Perseroan sepanjang tahun 2017 masuk dalam
kategori baik. Pendapatan yang berhasil dibukukan Perseroan
sebesar Rp4,98 Triliun atau mengalami kenaikan sebesar 37,5%
dibanding tahun sebelumnya sedangkan laba bersih konsolidasi
Perseroan turun 20,5% dari Rp310,9 Miliar pada tahun 2016 menjadi
Rp247,1 Miliar pada tahun 2017. Secara umum penurunan laba
bersih ini terutama terkait beberapa faktor terutama dari rendahnya
harga minyak yang berimbas pada sisi operasional Perseroan.
Meskipun secara laba bersih mengalami penurunan namun
peningkatan pendapatan yang dihasilkan Perseroan tersebut
berdampak kepada aspek nilai ekonomi yang berhasil didistribusikan
Perseroan sebesar Rp4.7 triliun dalam bentuk biaya operasional,
gaji dan benefit karyawan, pembayaran dividen, pembayaran
bunga, pajak serta investasi masyarakat. Nilai ini juga lebih tinggi
15.
We strive to deliver services that meet customer’s needs with
initiatives to improve the quality of services provided.As a form of
reciprocity, the Company strives to deliver services that can address
customer needs with initiatives on improving the quality of services
provided. For Elnusa, for this year's innovation in particular that’s
called Continuous Improvement Program, has become one of the
Key Performance Indicators in every function.
As a service company, we bridge business procedures. On the
one hand, the company is expected to provide quality services to
customers at a price in line with the industry’s conditions, while on
the other hand, we are confronted with partners that offer supplies
to other industries. In addition to our partners, we recognize that
collaboration and partnership are the best ways to win the market
together, therefore the company has started to create partnerships
with several leading multinational companies to develop business
future.
Implementing a business strategy in the midst of new equilibrium
requires good Health and Safety (OHS) management. The emphasis
of OSH culture is to ensure that any improvements in economic
performance are carried out according to standards. We believe
that OSH culture is the key to maintaining the sustainability of the
company.
Conditions Affecting Sustainability
The oil and gas sector and its support services was expected to
decrease significantly, since 2004 Indonesia has been an oil-importing
country, enabling it to meet the national oil demand of 1.6 million
barrels per day. This condition is also exacerbated by the weakening
of the global economy and the decline of the world oil price, which
reached USD27 per barrel in 2016, although it appears that there
has been an improvement in terms of world oil price toward the end
of 2017, giving hope to industry players.
These challenges and opportunities in providing the best services to
customers increase the value of the company to stakeholders. This
condition requires the company to continue to be creative to survive
and develop. The company is required to create new breakthroughs
in terms of business management, assets, cost, customer service
and marketing, through total solutions that optimize the synergy of
business units and subsidiaries in delivering the right set of services
and products to customers in the upstream and downstream of the
oil and gas industry, and energy industry in general.
Corporate Performance and Economic, Environmental
and Social Impact
As an economic and business entity, Elnusa has been operating in
Indonesian for more than 48 years. During that time, Elnusa has
contributed to the economic growth of stakeholders, including
customers, suppliers, employees, the government, investors and
communities. This effort will continue to be improved through
harmonious working relationships.
The company's economic performance throughout 2017 fell into
a good category. Revenue earned amounted to Rp4.98 trillion, an
increase of 37.5% from the previous year, while the company's
consolidated net income decreased 20.5% from Rp310.9 billion in
2016 to Rp247.1 billion in 2017. In general, the decline in net income
was mainly due to several factors, especially from the low oil price,
which impacted the operational side of the Company.
Despite the decrease in net income, the increase in revenue had an
impact on the economic value aspects distributed by the company
amounting to Rp4.7 trillion in operational costs, employee salaries
and benefits, dividend payment, interest payment, taxes and public
investment. This value was also higher than last year, which only
amounted to Rp3.4 trillion and is expected to increase in the coming

dibanding tahun lalu yang hanya sebesar Rp3.4 triliun dan diharapkan
akan semakin meningkat di tahun mendatang seiring dengan
pertumbuhan yang ditargetkan Perseroan.
Kinerja keuangan Perseroan tersebut tidak akan mungkin bisa dicapai
tanpa adanya dukungan budaya K3 yang baik dari seluruh elemen.
Komitmen Perseroan dalam memprioritaskan aspek K3 dikenal
dengan slogan PUT 5M, yaitu dengan menjadikan K3 sebagai 1)
Prioritas utama setiap melakukan kegiatan, 2) Ukuran untuk menilai
kualitas pekerjaan dan pekerja, dan 3) Tanggung jawab manajemen
dan seluruh pekerja. Selain itu, kebijakan yang diterapkan Perseroan
dalam memitigasi risiko kerja adalah tetap melanjutkan kebijakan
sebelumnya, yaitu 9 HSE Golden Rules dan Elnusa Zero Tolerance
dalam seluruh aktivitas operasional di lingkungan kerja Elnusa Group
dan berlaku untuk semua level.
Dengan kinerja yang unggul diiringi komitmen pengelolaan K3
yang kontinyu maka diharapkan aktivitas bisnis yang dilakukan
baik di kantor pusat maupun area operasional akan memberikan
dampak yang positif bagi lingkungan. Inisiatif-inisiatif pengelolaan
lingkungan yang baik terus Perseroan lakukan. Dimulai dari inisiatif
penggunaan teknologi yang lebih ramah lingkungan, penggunaan
material yang lebih bijaksana hingga penerapan berbagai kebijakan
hemat energi di area kantor. Hal ini kami lakukan, karena menyadari
bahwa pengelolaan lingkungan yang baik akan berpengaruh pada
kualitas kerja dan pada akhirnya menopang keberlangsungan bisnis
perusahaan.
Prospek Usaha serta Sasaran ke Depan
Perlambatan di sektor migas masih merupakan ancaman yang akan
dihadapi, oleh karena itu Perseroan terus meningkatkan kekuatan
internal dalam memanfaatkan peluang jangka panjang di industri
energi. Saat ini Perseroan telah merumuskan kombinasi grand
strategy antara lain stability dan growth strategy. Perseroan harus
tetap bertahan ditengah melemahnya pasar migas dengan terus
meningkatkan kemampuan internal Perseroan dengan fokus utama
Perseroan adalah meningkatkan kemampuan fundamental, yaitu
asset, personil, proses bisnis, dan teknologi.
Perseroan diharapkan memiliki aliran pendapatan baru dan
implementasi sinergi dengan Total Solution yang berjalan dengan baik
nantinya. Aliran pendapatan baru antara lain dengan memasuki pasar
dan pengembangan produk baru, memiliki pendapatan yang bersifat
recurring income, dan memiliki investasi pada sektor non-energi
pada bisnis support Elnusa Group yang dapat dimaksimalkan hingga
sektor diluar energi. Tentu saja investasi ini bersifat selektif dan tetap
memiliki prioritas untuk menyukseskan bisnis inti Elnusa Group pada
sektor energi. Tujuan utama dari strategi ini adalah meningkatkan
kesinambungan bisnis Perseroan agar dapat terus memberikan nilai
tambah yang positif terhadap pemangku kepentingan.
Apresiasi dan Penutup
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan
yang tinggi kepada seluruh pemangku kepentingan Perseroan atas
kerjasama dan dukungannya yang luar biasa baik secara operasional
maupun semangat keberlanjutan yang terus dipupuk demi menjaga
dan meningkatkan kontribusi Elnusa kepada industri migas nasional
dan juga bangsa Indonesia sekarang dan di masa mendatang.
Laporan Keberlanjutan 2017 Sustainability Report | PT Elnusa Tbk
year in line with the targeted growth.
The company's financial performance is not possible without the
support of a good K3 culture from all elements. The company's
commitment to prioritizing the K3 aspect is known as by the PUT
5M slogan, making K3 1) the main priority of each activity, 2) the
measurement to assess the quality of work and the worker and 3)
the responsibility of management and all workers. In addition, the
policy adopted by the company in mitigating occupational risks is a
continuation of previous policy, such as the 9 HSE Golden Rules and
Elnusa Zero Tolerance in all operational activities within the Elnusa
Group work environment and applicable to all levels.
With leading performance accompanied by a commitment to K3
management, it is expected that business activities conducted
at the both head office and operational area will have positive
impacts on the environment. Good environmental management
initiatives will continue. Starting from the initiative to use more
environmentally friendly technologies, utilization of wiser materials
and implementation of various energy-saving policies in the office
area. We carry out these initiatives because we realize that good
environmental management affects the quality of work and ultimately
sustains business .
Business Prospect and Future Goals
The slow down in the oil and gas sector remains a threat, therefore
the company continues to increase its internal strength in exploiting
long-term opportunities in the energy industry. The company has
formulated a combination grand strategy that takes into account
stability and growth. The company must survive amid a weakening oil
and gas market by continuously improving our internal capabilities,
with our main focus being the improvement of fundamental
capabilities, such as assets, personnel, business processes and
technology.
The company is expected to have a new revenue stream and see
the successful implementation of synergy with total solutions. New
revenue streams include entering the market and developing new
products, owning recurring income and owning investment in the
non-energy sector of Elnusa Group business support that can be
maximized to sectors beyond energy. Of course, these investments
are selective and still have priority to create success for Elnusa Group's
core business in the energy sector. The main objective of this strategy
is to improve the business continuity of the company to continue to
provide positive added value to stakeholders.
Appreciation and Closing
Finally, we would like to extend our gratitude and utmost
appreciation to all stakeholders for their excellent cooperation
and operational support, as well as their high spirits that enable
us to maintain and enhance Elnusa's contributions to the national
oil and gas industry as well as the nation of Indonesia, now and
in the future.
Tolingul Anwar
Direktur Utama
President Director
.16
 TENTANG LAPORAN
About Sustainability Report

TENTANG
LAPORAN INI
About Sustainability Report

Laporan ini disusun dengan mengadopsi dua pedoman pelaporan, yaitu GRI
Standards, dan Peraturan OJK 51/2017. Penerapan dua pedoman ini merupakan
komitmen Perseroan untuk menyajikan informasi yang lebih kaya sehingga
memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan.

This report was prepared by adopting two reporting guidelines, namely GRI Standards

"
and OJK Regulation 51/2017. The implementation of these two guidelines is the
Company’s commitment to provide more information in order to give added values for
the stakeholders.

Selamat datang di Laporan Keberlanjutan 2017
PT Elnusa Tbk (selanjutnya dalam laporan ini disebut
“Perseroan”). Laporan ini merupakan laporan
pertama yang disusun dan akan disampaikan
secara tahunan. Pada tahun sebelumnya Perseroan
menyampaikannya dalam bentuk Laporan Tahunan
Terintegrasi yang mengacu pada Peraturan OJK
Nomor 29/POJK.04/2016 dan GRI 4.0. Laporan ini
telah kami sampaikan pada Rapat Umum Pemegang
Saham Tahunan, 19 Mei 2017. [102-50, 102-52].
Welcome to PT Elnusa Tbk Sustainability Report
2017 (hereinafter referred to as " Company"). This
report is the first report prepared separately. In
the previous year the Company submitted it in the
form of an Integrated Annual Report referring to
OJK Regulation No. 29 / POJK.04 / 2016 and GRI
4.0. This report has been submitted to the Annual
General Meeting of Shareholders on May 19, 2017.
[102-50, 102-52].

Untuk membahas lebih detail mengenai topik
keberlanjutan dan sebagai nilai tambah bagi para
pemangku kepentingan, Perseroan menyajikannya
secara terpisah. Laporan keberlanjutan ini mengacu
pada dua pedoman yaitu dan Pedoman Laporan
Keberlanjutan GRI Standards dan Peraturan OJK
Nomor 51/POJK.03/2017 tentang Penerapan
Keuangan Berkelanjutan bagi Lembaga Jasa
Keuangan, Emiten dan Perusahaan Publik. Informasi
yang tersaji pada laporan keberlanjutan ini meliputi
tata kelola perusahaan dan laporan kinerja Perseroan
dalam konteks keberlanjutan. [102-50, 102-52].
To discuss in more detail about the sustainability
topic and as an added value for stakeholders, the
Company presents it separately. This sustainability
report refers to two guidelines which are GRI
Standards Sustainability Report Guideline and OJK
Regulation No. 51/POJK.03/2017 on Sustainable
Financial Implementation for Financial Services
Institutions, Issuers and Public Companies. The
information presented in this sustainability report
includes corporate governance and Company’s
performance report in the context of sustainability.
[102-50, 102-52].

Proses Penentuan Isi Laporan [102-46]
Perseroan mengikuti dua pedoman dalam menyusun
laporan tahunan keberlanjutan sesuai dengan
standar informasi wajib yang harus disampaikan
dalam masing-masing pedoman. Penyusunan
dengan menggabungkan dua pedoman ini adalah
untuk memberikan informasi yang lebih kaya kepada
para pemangku kepentingan dari berbagai aspek,
selain dikarenakan adanya kesamaan informasi
yang perlu disajikan pada masing-masing pedoman.
Report Content Determination Process [102-46]
The Company follows two guidelines in preparing
the sustainable annual report that fits with the
mandatory information standard that has to
be submitted in each guideline. Preparation by
combining these two guidelines is to provide more
information to stakeholders from various aspects,
as well as due to the similarity of information that
needs to be presented in each of the guidelines.

Penentuan isi laporan dengan berpedoman pada The determination of the report’s content is based on
Peraturan OJK 51/2017 dan GRI standards. Sesuai OJK Regulation 51/2017 and GRI standards. Based on

19.

dengan pedoman OJK, informasi minimum harus disampaikan
dalam laporan ini merupakan informasi yang Perseroan nilai
sebagai bagian dari topik relevan yang diharapkan oleh regulator.
Selain itu, sebagai standar informasi sesuai dengan pedoman
GRI Standards, Perseroan tentukan berdasarkan prinsip-prinsip
penyampaian laporan kerbelanjutan GRI, yaitu 1) Stakeholder
Inclusiveness, 2) Sustainability Context, 3) Materiality dan 4)
Completeness. Opsi kesesuaian yang dipilih dalam penyusunan
adalah opsi “Inti”. [102-54]
Penerapan prinsip stakeholder inclusiveness dalam menentukan
topik materialitas dilakukan dengan melalui Focus Group
Discusstion (FGD) pada 22 November 2017. Prinsip sustainability
context dalam penentuan laporan ditentukan berdasarkan tingkat
signifikansi topik yang penting bagi Perseroan dan bagi para
pemangku kepentingan, termasuk yang merupakan kewajiban
dalam Peraturan OJK 51. [102-42, 102-43, 102-46]
Prinsip materiality ditentukan dengan menentukan terlebih
dahulu topik-topik spesifik yang relevan dengan Perseroan spesifik
kemudian melakukan pengujian tingkat materialitas konten
laporan. Penerapan prinsip completeness dilakukan melalui
pengujian atas topik spesifik yang material, mencakup aspek
ketersediaan data, maupun penetapan batasan informasi topik.
Tingkat Materialitas
Proses penentuan tingkat materialitas dilakukan dengan
menganalisis topik-topik keberlanjutan yang menjadi prioritas
untuk dilaporkan. Berdasarkan hasil FGD yang telah dilaksanakan
diketahui bahwa kuadran topik material yang mempengaruhi
keberlanjutan Perseroan sebagai berikut: [102-43, 102-44, 102-47]
Pengaruh pada Persepsi Pemangku Kepentingan
Tinggi / High
Influence on Stakeholders’ Perception
Sedang/ Medium
Rendah/ Low
Rendah / Low
Pengaruh Dampak pada Keberlanjutan Elnusa
Impact on Elnusa’s Sustainability
Laporan Keberlanjutan 2017 Sustainability Report | PT Elnusa Tbk
OJK regulations, the very least information that has to be submitted
in this report is information that the Company values as part of
the relevant topic expected by regulator. Besides, as a standard of
information in accordance with GRI Standards guidelines, the Company
specifies on the principles of GRI sustainability report submission,
namely 1) Stakeholder Inclusiveness, 2) Sustainability Context, 3)
Materiality and 4) Completeness. The optional conformity selected
in the perparation is the "Core" option.[102-54]
The implementation of stakeholder inclusiveness principle in
determining materiality topics was done through a Focus Group
Discussion (FGD) held on November 22, 2017. The sustainability
context principle in determining the report is determined on the
basis of the level of topic significance that is seen as important to
the Company and to stakeholders, including those that are deemed
as obligations in OJK Rules 51. [102-42, 102-43, 102-46]
The materiality principle is first determined by deciding the specific
topics relevant to the specific Company and then testing the
materiality level of the report’s content. Implementation of the
completeness principle is done through testing of special topics
that are material, including aspect of data availability, as well as
setting the limitations of topic information.
Materiality Level
Materiality level determination process is done by analyzing
priority sustainability topics that are to be reported. Based on
the FGD result that has been conducted, it is discovered that the
material topic quadrant that affects the Company’s sustainability
is as follows: [102-43, 102-44, 102-47]
Sedang / Medium Tinggi / High
EKONOMI LINGKUNGAN SOSIAL
.20
 TENTANG LAPORAN
About Sustainability Report

Topik Material Materiality Topic

17 Kesehatan dan Keselamatan Kerja 17 Occupational Health and Safety
1 Kinerja Ekonomi 1 Economic Performance
5 Anti Korupsi 5 Anti Corruption
15 Kepegawaian 15 Employment
18 Pelatihan dan Pendidikan 18 Training and Education
14 Penilaian Lingkungan Pemasok 14 Environmental Assessment of Suppliers
28 Penilaian Sosial Pemasok 28 Social Assessment of Suppliers
3 Dampak Ekonomi Tidak Langsung 3 Indirect Economic Impact
32 Privasi Pelanggan 32 Customer Privacy
30 Kesehatan dan Keselamatan Pelanggan 30 Customer Health and Safety
10 Keanekaragaman Hayati 10 Biodiversity
8 Energi 8 Energy
11 Emisi 11 Emission
12 Effluen & Limbah 12 Effluents & waste
9 Air 9 Water

Dari 33 topik keberlanjutan, Perseroan menilai bahwa topik
material yang sangat signifikan mempengaruhi keberlanjutan ada
15 topik. Penentuan ini didasarkan atas pengaruh topik terhadap
keberlanjutan Perseroan dan tingkat relevansinya terhadap
pemangku kepentingan. Berdasarkan hasil analisis, topik-topik
yang berada dalam kuadran 7, 8, 9 merupakan topik material dan
paling signifikan mempengaruhi keberlanjutan Perseroan. Hanya
topik-topik signifikan ini yang akan dilaporkan pada laporan.
From the 33 sustainability topics, the Company considers the
material topic to be the most significant in affecting 15 sustainability
topics. This decision is based on on the effect of the topic on the
Company's sustainability and its relevance to stakeholders. Based
on the results of the analysis, the topics in quadrants 7, 8, 9 are
the material topics and most significantly affect the sustainability
of the Company. Only these significant topics that will be reported
in the report.

Batasan Laporan Report Boundaries

Data yang tersaji dalam laporan ini berasal dari Perseroan dan
delapan anak perusahaannya, yaitu PT Elnusa Geosains Indonesia,
PT Elnusa Oilfield Services, PT Elnusa Fabrikasi Konstruksi,
PT Patra Nusa Data, PT Sigma Cipta Utama, PT Elnusa Trans
Samudera, PT Elnusa Petrofin dan PT Elnusa Patra Ritel. Material
pelaporan mencakup data kualitatif maupun kuantitatif, namun
data pada Anak Perusahaan disampaikan secara bervariasi,
berdasarkan materialitas dan kelengkapan informasi yang ada.
Material pelaporan mencakup data kualitatif maupun kuantitatif.
Informasi mengenai data-data keuangan, kinerja lingkungan dan sosial
mencakup data pada anak-anak perusahaan yang dikonsolidasikan.
Detail aspek dan batasan adalah sebagai berikut: [102-40, 102-44,
102-45]
The data presented in the report come from the Company and
eight subsidiaries, namely PT Elnusa Geosains Indonesia, PT
Elnusa Oilfield Services, PT Elnusa Fabrikasi Konstruksi, PT Patra
Nusa Data, PT Sigma Cipta Utama, PT Elnusa Trans Samudera, PT
Elnusa Petrofin and PT Elnusa Patra Ritel. The reporting material
includes both qualitative and quantitative data, but the submitted
data in the Subsidiaries varies, based on the materiality and
completeness of available information. The reporting material
includes both qualitative and quantitative data. Information on
financial data, environmental and social performance includes
data on consolidated subsidiaries. Detailed aspects and limitations
are as follows: [102-40, 102-44, 102-45]

Batasan
Boundaries

Aspek / Aspect Anak Di Luar Grup

Perseroan Elnusa
The Company Perusahaan* Outside Elnusa
Subsidiaries*
Group

Kategori Ekonomi / Category of Economy

Kinerja Ekonomi / Economic Performance x x
Anti Korupsi / Anti Corruption x x
Dampak Ekonomi Tidak Langsung / Indirect Economic Impact x x x
Kategori Lingkungan / Category of Environment
Material / Materials x
Energi / Energy x x
Air / Water x x
Emisi / Emissions x x
Efluen dan Limbah / Effluents and Waste x x
Penilaian Lingkungan Pemasok / Environmental Assessment of Suppliers x
21.
 Laporan Keberlanjutan 2017 Sustainability Report | PT Elnusa Tbk

Batasan
Boundaries

Aspek / Aspect Anak Di Luar Grup

Perseroan Elnusa
The Company Perusahaan* Outside Elnusa
Subsidiaries*
Group

Kategori Sosial / Category of Social

Kepegawaian / Employment x x
Kesehatan dan Keselamatan Kerja / Occupational Health and Safety x x x
Pelatihan dan Pendidikan / Training and Education x x
Penilaian Sosial Pemasok / Social Assessment of Suppliers x x x
Kesehatan dan Seselamatan Pelanggan / Customer Health and Safety x x x
Privasi Pelanggan / Customer Privacy x x x

* Batasan pengungkapan data pada Anak Perusahaan disampaikan secara bervariasi, berdasarkan materialitas dan kelengkapan informasi pada Anak Perusahaan tersebut.
* The boundaries of data disclosure in Subsidiaries are delivered in variety based on the materiality and information completeness of the Subsidiaries.

Periode dan Perubahan Signifikan Significant Changes

Laporan ini memuat data dan informasi untuk periode 1 Januari
2017 hingga 31 Desember 2017. Sumber data dan informasi
yang digunakan untuk menyusun laporan ini meliputi PT Elnusa
Tbk dan anak perusahaannya. Selama periode ini, komposisi
pendapatan Perseroan mengalami perubahan dominasi.
Bila pada tahun sebelumnya Jasa Hulu Migas mendominasi
komposisi pendapatan usaha, pada tahun ini Jasa Distribusi dan
Logistik Energi menyumbangkan 48,6% dari seluruh pendapatan
konsolidasi Perseroan. [102-10, 102-50]
This report contains data and information between the period
of January 1, 2017 until December 31, 2017. The sources of data
and information used to prepare this report include PT Elnusa
Tbk and its subsidiaries. During this period, the composition of
Company's revenue experienced a change of dominance, if in
the previous year Oil and Gas Upstream Servicesdominated the
composition of revenues, this year Energy Distribution and Logistics
Services contributed 48.6% of the total consolidated revenue of
the Company. [102-10, 102-50]

Tidak terdapat perubahan signifikan atas ruang lingkup maupun There were no significant changes to the scope or limitations of
batasan pelaporan pada tahun ini dengan tahun sebelumnya. this year's reporting with the previous year. Thus there is no re-
Dengan demikian tidak terdapat pernyataan ulang atas informasi statement of the previous year's information. [102-48, 102-49]
tahun sebelumnya. [102-48, 102-49]

Assurance Eksternal External Assurance

Perseroan belum menugaskan assuror eksternal tertentu untuk
melakukan penilaian atas laporan keberlanjutan ini. Hal ini
dikarenakan Perseroan masih memfokuskan pada pengembangan
konten yang menyeluruh dan mencakup hingga anak perusahaan.
Namun demikian, sebagai emiten Perseroan berupaya sungguh-
sungguh untuk menyajikannya laporan keberlanjutan ini dengan
terus memberikan nilai tambah kepada seluruh pemangku
kepentingannya. [102-56]
The Company has not appointed a certain external assurance party
to conduct an assessment on this sustainability report. This is
because the Company is still focusing on developing comprehensive
content that can cover up to the subsidiaries. However, as an
issuer, the Company is making a serious effort to present this
sustainability report by continuously providing added values to
all its stakeholders. [102-56]

Kontak Personal Personal Contact

Perseroan berupaya untuk terus meningkatkan kualitas laporan
yang ada, sehingga memberikan informasi yang lebih menyeluruh
mengenai kinerja yang dilakukan. Untuk itu, para pemangku
kepentingan dapat memberikan masukan maupun saran atas
laporan Perseroan melalui saluran berikut:[102-53]
The Company seeks to continually improve the quality of existing
reports, thereby providing more comprehensive information
about the performance. For that, the stakeholders can give input
and suggestions on the Company's report through the following
channels: [102-53]

Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary

PT Elnusa Tbk PT Elnusa Tbk
Graha Elnusa, Lantai 16 Graha Elnusa, Lantai 16
Jalan T.B. Simatupang Kav. 1B Jakarta Selatan, 12560, Indonesia Jalan T.B. Simatupang Kav. 1B Jakarta Selatan, 12560, Indonesia
Telp : +6221 7883 0850 Phone : +6221 7883 0850
Faks : +6221 7883 0907 Fax : +6221 7883 0907
Email : corporate@elnusa.co.id Email : corporate@elnusa.co.id
www.elnusa.co.id www.elnusa.co.id

.22
 PROFIL PERUSAHAAN
Company Profile
INFORMASI UMUM
General Information
Nama Perusahaan [102-1]
Company Name
Tanggal Pendirian
Date of Establishment
Tanggal Peresmian
Date of Official Launching
Kegiatan Bisnis Utama
Sesuai Anggaran Dasar
[102-2]
Core Business Activities
based on Articles of
Association
Status Perusahaan [102-5]
Company Status
Komposisi Kepemilikan
Saham [102-5]
Share Ownership
Composition
Lokasi Operasi [102-4]
Operational Location
Skala Organisasi [102-7]
Scale of the Organization
Keikutsertaan dalam
Asosiasi [102-13]
Participation in Associations
25.
PT Elnusa Tbk
Berkantor Pusat di Graha Elnusa, Jalan TB Simatupang Kav. 1B, Jakarta, Indonesia. [102-3]
Main office at Graha Elnusa, Jalan TB Simatupang Kav. 1B, Jakarta, Indonesia.
25 Januari 1969 / January 25, 1969
Berdasarkan akta Nomor 18, tanggal 25 Januari 1969, dibuat di hadapan Tan Thong Kie, Notaris di
Jakarta, Pengesahan dari Menteri Kehakiman, Nomor J.A.5/18/24 tanggal 19 Februari 1969
Based on the deed Number 18 dated January 25, 1969, drawn up before Tan Thong Kie, Notary in
Jakarta, approved by the Minister of Justice, Number J.A.5/18/24 dated February 19, 1969
9 September 1969
September 9, 1969
A. Dalam Bidang Jasa / Services
• Jasa yang Berkaitan Energi Alternatif / Services Related to Alternative Energy
• Bidang Pengambilan Data dan Pengolahan Data Geofisika dan Geologi / Geophysics and
Geology Data Acquisition and Processing
• Konsultasi Bidang Energi / Energy-related Consultation
• Konsultasi Bidang Pertambangan / Mining-related Consultation
• Jasa Pengecekan Pipa/ Gas di Bawah Tanah dan di Dalam Laut / Underground & Undersea
Gas Pipeline Examination Services
B. Dalam Bidang Perindustrian / Industries
• Industri Pembangkit Tenaga Listrik / Power Generation Industry
• Industri Energi / Energy Industry
• Industri Maritim / Maritime Industry
Perusahaan Swasta dan Terbuka yang sahamnya tercatat di BEI
sejak 6 Februari 2008
Private and Public Company listed on the IDX since February 6, 2008
PT Pertamina (Persero) 41,10%, Dana Pensiun Pertamina 14,90% dan Publik 44,00%
PT Pertamina (Persero) 41.10%, Pertamina Pension Fund 14.90% and Public 44.00%
Seluruh wilayah Indonesia
Throughout the Indonesian territory
A. Pendapatan / Revenues Rp4,978,986 juta / million
B. Total Kapitalisasi / Total Capitalization
• Total Kewajiban / Total Liabilities Rp1,803,449 juta / million
• Total Ekuitas / Total Equity Rp3,051,920 juta / million
C. Total Aset / Total Asset Rp4,855,369 juta / million
D. Laba Bersih / Net Profit Rp247,140 juta / million
• Indonesian Petroleum Association (IPA)
• Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI) / Geophysicists Association of Indonesian
• Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) / Indonesian Geologists Association
 Laporan Keberlanjutan 2017 Sustainability Report | PT Elnusa Tbk

VISI DAN MISI

Vision and Mission

Sejalan dengan perkembangan lingkungan bisnis dan tantangan
yang dihadapi, Perseroan mengubah visi-misi yang menjadi
tujuan selama ini pada awal 2018. Perubahan visi, misi ini adalah
untuk menguatkan keyakinan dalam menghadapi dinamika dan
tantangan bisnis ke depan. Perubahan visi misi ini tersaji sebagai
berikut:
In line with the development of the business and the challenges it
faces, the Company has changed its vision and mission in the early
2018. The change is to strengthen the Company’s confidence in
facing the dynamics and challenges of the business forward. The
revision is presented as follows:

Perusahaan Jasa Energi Terkemuka yang Reputable Energy Services Company by

Memberikan Solusi Total Providing Total Solutions.

(Visi ini menggantikan sebelumnya, yaitu (This vision replaces previous, Trusted

VISI Perusahaan Jasa Energi Terpercaya) Energy Services Company)

Vision

Meningkatkan kelangsungan bisnis yang Improve business sustainability and

berkelanjutan dan menguntungkan dalam profitability in local and international
industri energi dalam negeri dan internasional energy industries to meet shareholders’
untuk memenuhi harapan pemegang saham. expectations.

MISI Memenuhi dan menjaga kepuasan pelanggan

dengan memberikan Total Solution melalui
sinergi, operational Excellence, HSSE, dan
Mission prinsip-prinsip GCG.
Fulfill and maintain customer satisfaction
by providing Total Solution through
synergy, operational excellence, HSSE and
GCG principles.

Meningkatkan kesejahteraan dan kesempatan Improve employees’ welfare and growth

untuk berkembang bagi karyawan. opportunities.

Membangun hubungan yang harmonis dan Establish harmonious and mutually

saling menguntungkan dengan pemerintah, beneficial relationships with governments,
mitra, dan masyarakat. partners, and communities.

.26
 PROFIL PERUSAHAAN
Company Profile

NILAI-NILAI PERUSAHAAN [102-16]

Corporate Values

01. CLEAN
Memiliki integritas, komitmen tinggi, dan dapat diandalkan dalam menjalankan setiap aktivitas
bisnis perusahaan.

Possess integrity, commitment, and dependability in carrying out every business activity of the
Company.

02. RESPECTFUL
Terpercaya di dalam komunitas bisnis dan lingkungan karena memiliki keahlian dan semangat
yang tinggi di bidangnya dalam menyelesaikan pekerjaan secara cepat dan akurat, memahami
kebutuhan pelanggan, memberikan pelayanan terbaik untuk mencapai kepuasan pelanggan
serta menjadikan keselamatan kerja sebagai prioritas utama dalam melaksanakan setiap
aktivitas.

Is trusted among business communities and surrounding communities for having competence
and high spirit in the field, in completing work quickly and accurately, in understanding
customers’ needs, in providing the best service to achieve employee satisfaction, and in
making occupational safety as the highest priority in carrying out every activity.

03. SYNERGY
Bersikap proaktif menjalin kerja sama dengan pelanggan, mitra usaha, masyarakat, karyawan
dan pemegang saham.

Proactively develop relationships with customers, partners, communities, employees, and

shareholders.

27.

RIWAYAT SINGKAT & JEJAK LANGKAH
Brief History & Milestones
1969.
PT Electronika
Nusantara Didirikan
PT Electronika Nusantara
was Established
1971 - 1979
Perseroan mulai menjajaki peluang bisnis
di industri migas
The Company began to explore business
opportunities in oil & gas industry
1980 - 1987
PT Electronika Nusantara berubah
menjadi PT Elnusa
Company transformed its name, from
PT Electronika Nusantara into PT Elnusa
Laporan Keberlanjutan 2017 Sustainability Report | PT Elnusa Tbk
Perseroan didirikan
dengan nama PT
Electronika Nusantara
berdasarkan Akta
Pendirian Nomor 18
tanggal 25 Januari 1969.
Perseroan mulai menjajaki
peluang bisnis di industri
migas dengan membentuk
Divisi Seismic Data
Processing. Perseroan juga
mulai melengkapi layanannya
dengan meluncurkan
Scientific Data Center,
Integrated Oil Communication
System (IOCS), jasa akuisisi
data seismik, jasa stimulasi
reservoir, dan bidang
perminyakan, khususnya
optimalisasi proses kilang.
Perseroan melanjutkan
ekspansi bisnis ke
bidang pengelolaan dan
penyimpanan data migas,
oilfield services serta bisnis
distribusi bahan bakar
domestik melalui pendirian
PT Sigma Cipta Utama, PT
Elnusa Workover Hydraulic
dan PT Elnusa Petrofin. Pada
tahun 1984 nama Perseroan
PT Electronika Nusantara
berubah menjadi PT Elnusa.
The Company was
established under the
name of PT Electronika
Nusantara pursuant to
Deed of Establishment No.
18 dated January 25, 1969.
The Company began
to explore business
opportunities in oil & gas
industry by establishing a
Seismic Data Processing
Division. The Company
also launched a Scientific
Data Center, Integrated
Oil Communication System
(IOCS) and offered seismic
data acquisition, reservoir
stimulation and oil-related
services, particularly the
refinery process optimization
The Company’s business
expanded into oil & gas data
management and storage,
oilfield services and domestic
fuel distribution through the
establishment of PT Sigma
Cipta Utama, PT Elnusa
Workover Hydraulic and PT
Elnusa Petrofin. In 1984, the
Company transformed its
name, from PT Electronika
Nusantara into PT Elnusa.
.28
 PROFIL PERUSAHAAN
Company Profile

2003-2005
PT Elnusa Fabrikasi Konstruksi Didirikan
PT Elnusa Fabrikasi Konstruksi was Established
Perseroan memperkuat eksistensinya di industri
migas dengan mendirikan PT Elnusa Drilling Services
yang melayani jasa pengeboran terpadu dan
mengakuisisi PT Purna Bina Nusa yang kini bernama
PT Elnusa Fabrikasi Konstruksi berbasis di Batam.
The Company reinforced its position in oil & gas
industry through the establishment of PT Elnusa
Drilling Services which engaged in integrated drilling
services, and through the acquisition of
PT Purna Bina Nusa, subsequently named as PT
Elnusa Fabrikasi Konstruksi based in Batam.
2007-2010
Restrukturisasi Korporasi
Corporate Restructuring
Agar lebih fokus sebagai penyedia Jasa Hulu Migas Terintegrasi, Perseroan
melakukan penggabungan vertikal atas empat anak perusahaan ke dalam
Perseroan, yaitu:
• PT Elnusa Geosains,
• PT Elnusa Drilling Services,
• PT Sinar Riau Drillindo, serta
• PT Elnusa Workover Services.
Selain itu Perseroan juga melakukan divestasi saham di beberapa
perusahaan yang bukan merupakan bisnis inti Perseroan untuk
memantapkan usaha di bisnis jasa migas.
In order to be more focused as an integrated upstream oil & gas
services provider, the Company conducted vertical merger of four
subsidiaries into the Company, namely :
• PT Elnusa Geosains,
• PT Elnusa Drilling Services,
• PT Sinar Riau Drillindo, and
• PT Elnusa Workover Services.

The Company also conducted horizontal merger among several

subsidiaries and divestment of several non-core subsidiaries.

2011-2012
Perusahaan melakukan Turnaround
The Company Implement Turnaround
Perseroan melakukan program Turnaround untuk
memperbaiki kinerjanya di seluruh aspek bisnis,
operasional maupun memperkuat implementasi
budaya perusahaan.

The Company carried out turnaround program

to improve the performance in all business
and operational aspects, and to strengthen the
implementation of corporate culture.

29.
 Laporan Keberlanjutan 2017 Sustainability Report | PT Elnusa Tbk

2014-2016
Memperkuat Tatanan Operasional
Reinforced the Operational Aspects
Memperkuat tatanan operasional, organisasi, dan fungsi
pengendalian internal serta melakukan evaluasi dan redefinisi
seluuh produk/jasa Perseroan. Selain itu Perseroan mendirikan
PT Elnusa Geosains Indonesia dan PT Elnusa Oilfield Services
sebagai bagian dari mitigasi risiko Perusahaan.

Perseroan meningkatkan optimalisasi proses bisnis dengan

layanan terpadu, memperluas pangsa pasar dan peluang bisnis
melalui diversifikasi usaha, serta mengaktifkan kembali bisnis
marine seismic dengan investasi MV ELSA Regent.

To strengthen the order of the operations, organization, internal

control function, and to evaluate and redefine all products/
services. Moreover, the Company established PT Elnusa
Geosains Indonesia and PT Elnusa Oilfield Services as part of the
risk mitigation effort.

The Company boosts the optimization process of its business

with integrated services, expansion of its market and business
opportunities through business diversification, and reactivation
of its seismic marine service by investing in MV ELSA Regent.

Menstabilkan dan Menyeimbangkan

2017
Kinerja Operasional
Stabilizing and Balancing Operational
Performance
Perseroan mengakselerasi kinerja operasional
dan memfokuskan jasa berbasis nonaset pada lini
jasa hulu migas, serta menggenjot pertumbuhan
pangsa pasar melalui diversifikasi portofolio. Pada
akhir tahun, Perseroan berhasil menyeimbangkan
komposisi pendapatan di antara jasa hulu migas
dengan distribusi dan logistik energi.

The Company accelerated operational

performance and focused on non-asset-based
services on upstream oil and gas services, as
well as boosted market share growth through
portfolio diversification. At the end of the year,
the Company managed to balance the income
composition between upstream oil and gas
services and energy distribution and logistics.

.30
 PROFIL PERUSAHAAN
Company Profile
KEGIATAN USAHA [102-2]
Business Activities
Segmentasi bidang usaha Perseroan saat ini terbagi menjadi Jasa
Hulu Migas, Jasa Distribusi & Logistik Energi, dan Jasa Penunjang
dengan penjelasan sebagai berikut:
Segmen
Usaha Divisi / Entitas Anak
Business Division / Subsidiary
Segment
Jasa Hulu Divisi Geoscience & Reservoir
Migas Services (GRS) Geoscience
Upstream Reservoir Services Division (GRS)
Oil and Gas PT Elnusa Geosains Indonesia
Services (EGI) (Anak Usaha)
Tahun Pendirian : 2014
Domisili : Jakarta
Status : Belum Beroperasi
Kepemilikan Saham: 99,99%
PT Elnusa Geosains Indonesia
(EGI) (Subsidiary)
Established: 2014
Domicile: Jakarta
Status: Pre-Operation
Share Ownership: 99.99%
Divisi Production, Operation &
Maintenance Services (POMS)
/ Production, Operation &
Maintenance Services Division
(POMS)
PT Elnusa Oilfield Services
(EOS) (Anak Usaha)
Tahun Pendirian : 2014
Domisili : Jakarta
Status : Beroperasi
Kepemilikan Saham : 99,99%
PT Elnusa Oilfield Services
(EOS) (Subsidiary)
Established: 2014
Domicile: Jakarta
Status : In Operation
Share Ownership: 99.99%
Jasa Distribusi PT Elnusa Petrofin (EPN)
& Logistik (Anak Usaha)
Energi Tahun Pendirian: 1996
Energy Domisili: Jakarta
Distribution Status: Beroperasi
& Logistic Kepemilikan Saham: 99,99%
Services PT Elnusa Petrofin (EPN)
(Subsidiary)
Established: 1996
Domicile: Jakarta
Status: In Operation
Share Ownership: 99.99%
31.
The Company's core business segmentation divided into Upstream
Oil and Gas Services, Energy Distribution and Logistic Services and
Support Services with details as follow:
Aktivitas Pokok Aktivitas Bisnis
Main Actvity Business Activity
Jasa Akuisisi Data • Seismic Data Acquisition (Land, Marine and Transition
Geofisika / Seismik Zone/ TZ)
Migas • Non Seismic Data Acquisition
Geophysical Data • Seismic Data Processing
Acquisition Services / •
Oil and Gas Seismic • Geology Geophysics Reservoir
Jasa Pengeboran • Drilling Services
dan Pemeliharaan • Hydraulic Workover & Snubbing Services
Lapangan Migas • Coiled Tubbing Services
Oil and Gas • Electric Wireline Logging Services
Field Drilling and • Well Testing Services
Maintenance Services • Cementing & Pumping Services
• Drilling Fluid Services
• Surface Testing & Drill Steam Testing Services
• Mud Logging & H2S Services
• Slickline Services
• Operation & Maintenance
• Enhance Oil Recovery
• Well Plug & Abandonment
• Geology Geophysics Reservoir
• Arificial Lift
• EPC
Jasa penyimpanan • Manajemen depot BBM milik swasta, mulai dari
BBM, pendistribusian kegiatan administrasi pembelian BBM, pengangkutan
BBM, perdagangan BBM, penyimpanan BBM dan penyaluran BBM di lokasi
BBM Industri & pelanggan. Elnusa Petrofin juga memiliki depot BBM sendiri
Marine, perdagangan dengan kapasitas 4.400 KL di Plumpang-Semper, Jakarta
chemicals, Utara untuk menyimpan Pertadex Pertamina. / Private fuel
perdagangan pelumas depot management, ranging from the administration of
& asphalt, serta fuel purchasing, fuel transportation, fuel storage and fuel
pengelolaan distribution at customer sites. Elnusa Petrofin also has its
SPBU & SPBE own fuel depot with a capacity of 4,400 KL in Plumpang-
Fuel storage service, Semper, North Jakarta to store Pertadex Pertamina.
fuel distribution, fuel • Manajemen distribusi BBM, distribusi BBM dari depot
trade for Industry Pertamina ke SPBU, Agen Premium Minyak Solar (APMS)
& Marine, chemical dan stasiun pengisian bahan bakar bunker (SPBB) / Fuel
trading, lubricant and distribution management, fuel distribution from Pertamina
asphalt trade, and the depots to gas stations, Solar Oil Premium Agent (APMS)
management of gas and bunker fuel refilling stations (SPBB)
stations (SPBU) and • Pengelolaan SPBU dan SPBE / Management of SPBU and SPBE
LPG filling stations • Perdagangan Bahan Kimia / Chemical Trade
(SPBE) • Perdagangan BBM Industri – Marine / Fuel Industry -
Marine Trade
• Perdagangan Pelumas Pertamina dan Asphalt / Pertamina
and Asphalt Lubricants Trade

Segmen
Usaha Divisi / Entitas Anak
Business Division / Subsidiary
Segment
PT Elnusa Patra Ritel (EPR)
(Anak Usaha )
Tahun Pendirian: 1996
Domisili: Jakarta
Status: Perusahan Investasi
Kepemilikan Saham: 98,00%
PT Elnusa Patra Ritel (EPR)
(Subsidiary)
Established: 1996
Domicile: Jakarta
Status: Investment Company
Share Ownership: 98.00%
Jasa PT Elnusa Fabrikasi
Penunjang Konstruksi (EFK)
Support (Anak Usaha )
Services Tahun Pendirian :1982
Domisili: Batam
Status: Beroperasi
Kepemilikan Saham: 97,35%
PT Elnusa Fabrikasi
Konstruksi (EFK)
(Subsidiary)
Established: 1982
Domicile: Batam
Status: In Operation
Share Ownership: 97.35%
PT Patra Nusa Data (PND)
(Anak Usaha )
Tahun Pendirian :1997
Domisili: Jakarta
Status: Beroperasi
Kepemilikan Saham: 99,50%
PT Patra Nusa Data (PND)
(Subsidiary)
Established:1997
Domicile: Jakarta
Status: In Operation
Share Ownership: 99.50%
Laporan Keberlanjutan 2017 Sustainability Report | PT Elnusa Tbk
Aktivitas Pokok Aktivitas Bisnis
Main Actvity Business Activity
Investment Company / Investment Company / Investment Company
Investment Company
Jasa fabrikasi, • Pengolahan bahan mentah dan bahan baku / Processing of
penguliran dan raw materials
perdagangan pipa • Pembuatan serta perbaikan alat-alat perminyakan /
Oil Country Tubular Manufacture and repair of petroleum equipment
Goods (OCTG), proyek • Perdagangan umum, termasuk ekspor, impor, regional dan
EPC dan Maintenance lokal. / General trading, including export, import, regional
Services and local.
Oil Country Tubular • Penyediaan jasa untuk bidang minyak dan gas bumi, yaitu
Goods (OCTG) OCTG dan penguliran pipa. Berperan sebagai agen dari
fabrication, threading perusahaan dari dalam maupun luar negeri / Provision
and trading services of services for the oil and gas sector, namely OCTG and
(OCTG), EPC projects, pipeline threading. Acting as an agent of domestic and
and Maintenance overseas company.
Services • Jasa pemeliharaan mesin dan peralatan migas /
Maintenance services of oil and gas machinery and
equipment
• Layanan jasa desain, engineering, pengawasan, dan
pelaksanaan konstruksi. / Design, engineering, supervision
and construction services.
Jasa perolehan lisensi, • Lisensi data paket pembukaan WK Konvensional, non
pengelolaan data konvensional, dan KSO Pertamina / The licensing of
migas, data online data packets for the opening of conventional and non-
(pay per use) dan conventional operating licenses (WK) and Pertamina Joint
penyimpanan data Operations (KSO).
fisik migas • Re-lisensi data / Re-licensing of data
License acquisition • Akses penggunaan data lisensi, data olahan ulang
services, oil and gas (reprocessing) / Access to the use of data licensing, data
data management, reprocessing
online data (pay per • Lisensi studi prospektivitas area / Licensing for studies of
use), and physical data area prospectivity
storage for oil and gas • Bisnis Farm In Farm Out / Farm In Farm Out Business
• Bisnis data tertutup / Closed data business
• Bisnis pengelolaan data migas Korporat (Corporate Date
Repository) / Business data management of oil and gas
corporations (Corporate Data Repository)
• Analisis produk baru (Non Seismik) / Analysis of new
products (Non-Seismic)
• Bisnis pengelolaan data non migas / Non-oil and gas data
management business
• Pemasaran produk dan menciptakan pasar / Marketing
products and creating markets
• Melakukan inovasi produk (internal dan eksternal PND) /
Product innovation (internal and external PND)
.32
 PROFIL PERUSAHAAN
Company Profile

Segmen
Usaha Divisi / Entitas Anak Aktivitas Pokok Aktivitas Bisnis
Business Division / Subsidiary Main Actvity Business Activity
Segment
PT Sigma Cipta Utama (SCU) Jasa penyimpanan • Penyimpanan dan pengelolaan berbagai jenis dokumen
(Anak Usaha) data fisik, meliputi Magnetic Tape Storage, Document Hardcopy Storage,
Tahun Pendirian: 1980 pengelolaan data Geological Sample Storage, General Warehousing, Geological
Domisili: Jakarta elektronik Sample Maintenance Services, Data Assesment, Data Storage
Status: Beroperasi & sistem informasi, & Library Servicing, Magnetic Media Transferring, Hardcopy
Kepemilikan Saham: 99,99% penyimpanan contoh Scanning. / Storage and management of various types of
bantuan migas, documents include Magnetic Tape Storage, Document
PT Sigma Cipta Utama (SCU) telekomunikasi radio, Hardcopy Storage, Geological Sample Storage, General
(Subsidiary) jasa aplikasi system IT Warehousing, Geological Sample Maintenance Services, Data
Established: 1980 Physical data storage Assessment, Data Storage & Library Servicing, Magnetic Media
Domicile: Jakarta services, electronic Transferring, Hardcopy Scanning
Status: In Operation data management • Information & Communication Technology (ICT), meliputi Data
Share Ownership: 99.99% and information Center & Disaster Recovery Services, IT Solution, IT Service
systems, storage Management (ITSM), Knowledge Management System (KMS),
of oil and gas aid Radio (Trunking and Conventional) Telecommunication Solution,
examples, radio Equipment Monitoring Control, Vessel Tracking Monitoring
telecommunications, System, GPS Tracking. / Information & Communication
IT system application Technology (ICT), including Data Center & Disaster Recovery
services Services, IT Solutions, IT Service Management (ITSM),
Knowledge Management Systems (KMS), Radio (Trunking
and Conventional) Telecommunication Solutions, Monitoring
Control Equipment, Vessel Tracking Monitoring System , GPS
Tracking.
• Pembuatan duplikat data master dalam berbagai media dan
mengubah format data / Duplicate master data in various
media and data format changing
• Proses perlindungan data untuk kepentingan backup dan
recovery data elektronik./ Data protection processes for the
purpose of electronic data backup and recovery.
PT Elnusa Trans Samudera Jasa pendukung • Jasa penyewaan kapal untuk keperluan operasional lapangan
(ETSA) layanan marine migas minyak, seperti penyewaan kapal tug boat, crew boat, AWB
PT Elnusa Trans Samudera Marine oil and gas dan, multipurpose barges / Ship rental services for oil field
(ETSA) (Anak usaha) support services operations, such as tug boat rentals, crew boats, AWB and
Tahun Pendirian: 2013 multipurpose barges
Domisili: Jakarta • Jasa penyewaan kapal untuk keperluan seismic survey /
Status : Beroperasi Ship rental services for seismic surveys
Kepemilikan Saham: 99,58% • Jasa penyewaan kapal untuk keperluan operasional bisnis
atau 273.630 lembar saham lain selain migas / Ship rental services for other operational
PT Elnusa Trans Samudera purposes other than oil and gas
(ETSA)
PT Elnusa Trans Samudera
(ETSA) (Subsidiary)
Established: 2013
Domicile: Jakarta
Status : In Operation
Share Ownership: 99.58%
or 273,630 shares

33.

PASAR [102-6]
Market
Perseroan beroperasi di Indonesia dengan klien yang merupakan
Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) nasional maupun
multinasional. Wilayah kerja membentang dari Sabang hingga
Merauke, menyesuaikan area operasi atau blok migas yang dimiliki
oleh klien. Dengan membandingkan nilai investasi hulu migas
Kementerian ESDM dengan pendapatan yang diraih Perseroan,
estimasi pangsa pasar yang didapatkan adalah 1,8%. Detail
informasi ini dapat diketahui pada Laporan Tahunan Bab 5 Analisis
dan Pembahasan Manajemen, Subbab Pangsa Pasar.
RANTAI PASOK [102-9]
Supply Chain
Pada 2017, Perseroan didukung oleh 1.956 mitra kerja, dengan
komposisi 532 mitra kerja Perseroan dan 1.424 mitra kerja anak
perusahaan. Mitra kerja ini mendukung tidak hanya aktivitas
operasi di lapangan melainkan pula aktivitas penunjang lainnya.
Aktivitas operasi yang didukung meliputi semua segmen jasa yang
dimiliki oleh Perseroan dan grup.
ETIKA BEKERJA INSAN ELNUSA [102-11]
Elnusa Employee Work Ethics
Perseroan memegang komitmen untuk menerapkan standar
etika dan perilaku bisnis yang baik dalam bekerja. Standar ini
meliputi hubungan dengan pelanggan, pemasok, pemegang
saham dan investor, komunitas serta antar pekerja di semua
tingkatan organisasi. Setiap pekerja baik di Perseroan maupun
anak perusahaan harus beroperasi sesuai dengan kebijakan dan
prosedur yang diatur dalam standar etika perusahaan (code of
conduct/ CoC). Detail mengenai CoC dapat diunduh melalui laman
www.elnusa.co.id bagian investor dan GCG.
Laporan Keberlanjutan 2017 Sustainability Report | PT Elnusa Tbk
The Company operates in Indonesia with clients who are both
National and Multinational Partnership Contract Contractors
(KKKS). The working area stretches from Sabang to Merauke,
according to the operational area or oil and gas blocks owned
by the client. By comparing the value of upstream oil and gas
investment of the Ministry of Energy and Mineral Resources to the
Company's revenue, the estimated market share is 1.8%. Details of
this information can be found in the Annual Report Chapter 5 on
Analysis and Management Discussion, Market Share subchapter.
In 2017, the Company was supported by 1,956 business partners,
consisting of 532 Company’s partners and 1,424 subsidiaries’
partners. These business partners not only supported the
operational activities on the filed but also other supporting
activities. Operational activities that were supported include all
services owned by the Company and the group.
The Company is committed to implement good ethical standard and
business behaviour in its work. This standard covers relationships
with customers, suppliers, shareholders and investors, communities
and among workers in all levels of the organization. Every worker
in both the Company and subsidiaries must operate in accordance
with the policies and procedures regulated in the Company's
Code of Conduct (Code of Conduct / CoC). Details about CoC can
be downloaded at www.elnusa.co.id, investors and GCG section.
.34
 PROFIL PERUSAHAAN
Company Profile

WILAYAH OPERASI JASA HULU MIGAS [102-6]

Operational Area of Upstream Oil & Gas Services

Geoscience & Reservoir Services Production, Operation &

Maintenances Services
Wilayah | Area
Sumatera Selatan | South Sumatera Wilayah | Area
Aceh Sumatera Selatan | South Sumatera
Jambi Sumatera Utara | North Sumatera
Aceh Sumatera Barat | West Sumatera
Aceh
Klien | Clients Jambi
PEP Riau
Mandala Energy
Klien | Clients
PGE
Pertamina Eksplorasi Sumatera
Hexindo / Mandala Energy
Sumatera Utara / North Sumatera PEP Kalimantan Timur /
Ramba Energy East Borneo
Pertagas
Medco Energy
Sumatera Barat / West Sumatera

Jambi

Kalimantan Tengah / Central Borneo

Sumatera Selatan / South Sumatera

DKI Jakarta
Jawa Tengah / Central Java

Jawa Barat / West Java

Jawa Timer / East Java

Geoscience & Reservoir Services

Wilayah | Area
DKI Jakarta | DKI Jakarta
Jawa Tengah | Central Java
Jawa Barat | West Java

Klien | Clients
PEP
PHE
PND
Saka Indonesia
Premier Oil
ESDM
COPI
Mandala Energy

35.
 Laporan Keberlanjutan 2017 Sustainability Report | PT Elnusa Tbk

Geoscience & Reservoir Services Production, Operation & Maintenances Services

Wilayah | Area Wilayah | Area
Kalimantan Tengah | Central Borneo Kalimantan Timur | East Kalimantan
Papua Barat | West Papua Sulawesi Tengah | Central Sulawesi
Papua Barat | West Papua
Klien | Clients
PEP Klien | Clients
COPI PEP Chevron Pasific Indonesia
NYT Medco Energy
VICO BP Berau
TEPI Petrogas

Sorong

Papua Barat / West Papua

Sulawesi Tengah /
Central Sulawesi

Production, Operation &

Maintenances Services
Wilayah | Area
DKI Jakarta | DKI Jakarta
Jawa Tengah | Central Java
Jawa Barat | West Java
Jawa Timurl | East Java

Klien | Clients
PHE Randu Gunting
PHE WMO
PEP
PHE ONWJ
PPEJ
PGE Saka Energy
Pertagas
PT Nusantara Regas

.36
 PROFIL PERUSAHAAN
Company Profile

WILAYAH OPERASI JASA DISTRIBUSI & LOGISTIK ENERGI [102-6]

Operational Area of Energy Distribution & Logistics Services

Aceh

Kalimantan Timur /
Sumatera Utara / North Sumatera East Borneo
Riau
Kepulauan Riau / Riau Islands

Sumatera Barat / West Sumatera Kalimantan Barat / West Borneo

Jambi

Bangka Belitung Kalimantan Tengah / Central Borneo

Bengkulu
Kalimantan Selatan / South Borneo

Sumatera Selatan / South Sumatera

Lampung

DKI Jakarta

Jawa Barat / West Java

Jawa Timur / East Java
Bali

Transportasi / Transportation Depot / Depo

Sumatera Kalimantan Sumatera Kalimantan

1. Aceh 1. Kalimantan Barat 1. Aceh 1. Kalimantan Tengah
2. Sumatera Utara West Kalimantan 2. Jambi Central Kalimantan
North Sumatera 2. Kalimantan Timur 3. Sumatera Selatan 2. Kalimantan Timur
3. Riau East Kalimantan South Sumatera East Kalimantan
4. Jambi 3. Kalimantan Selatan 3. Kalimantan Selatan
5. Bangka Belitung South Kalimantan Jawa South Kalimantan
6. Sumatera Selatan
South Sumatera Bali 1. DKI Jakarta Papua
7. Bengkulu 2. Jawa Barat
8. Sumatera Barat 1. Bali West Java 1. Papua
West Sumatera
Sulawesi Nusa Tenggara
1. Sulawesi Utara 1. Nusa Tenggara Barat
North Sulawesi 2. Nusa Tenggara Timur
2. Sulawesi Tengah
Central Sulawesi Papua & Maluku
3. Sulawesi Tenggara
Southeast Sulawesi 1. Papua
4. Sulawesi Selatan 2. Maluku
South Sulawesi
5. Gorontalo

37.
 Laporan Keberlanjutan 2017 Sustainability Report | PT Elnusa Tbk

Sulawesi Utara /
North Sulawesi
Gorontalo

Sulawesi Tengah /
Central Sulawesi

Maluku Jayapura
Sulawesi Tenggara /
South East Sulawesi

Sulawesi Selatan /
South Sulawesi

Nusa Tenggara Barat

Nusa Tengara Timur

DPPU/ Aviasi / DPPU/ Aviation Chemical BBM Inmar / Industrial Marine Fuel

Sumatera Sumatera Sumatera Bali & Nusa Tenggara

1. Sumatera Utara 1. Sumatera Utara 1. Sumatera 1. Bali
North Sumatera North Sumatera Sumatera 2. Nusa Tenggara
2. Lampung 2. Sumatera Selatan
South Sumatera Jawa Sulawesi
Jawa 3. Kepulauan Riau
Riau Islands 1. DKI Jakarta & Jawa 1. Sulawesi
1. Jawa Timur DKI Jakarta & Java
East Java Jawa
Kalimantan
1. Jawa Barat
West Java 1. Kalimantan Tengah
Central Kalimantan
Kalimantan 2. Kalimantan Timur
East Kalimantan
1. Kalimantan Timur 3. Kalimantan Barat
East Kalimantan West Kalimantan
4. Kalimantan Selatan
South Kalimantan

.38
 PROFIL PERUSAHAAN
Company Profile

WILAYAH OPERASI JASA PENUNJANG [102-6]

Operational Area of Oil & Gas Support Services

Aceh

Kalimantan Utara /
North Borneo

Kalimantan Timur /
Sumatera Utara / North Sumatera East Borneo

Kepulauan Riau / Riau Islands

Jambi

Bangka Belitung

Bengkulu
Batam Kalimantan Selatan / South Borneo

Sumatera Selatan / South Sumatera

Laut Jawa

Lampung

DKI Jakarta Jawa Tengah / Central Java

Banten

Jawa Barat / West Java

Jawa Timur / East Java
Denpasar

Data Management Physical & Digital

Data Management Business

Geo IT Business Jawa & Bali: Digital Data Management

1. Jawa Barat
1. Jambi West Java Sumatera: Kalimantan:
2. Sumatera Selatan 2. Jawa Tengah 1. Sumatera Utara 1. Kalimantan Timur
South Sumatera Central Java North Sumatera East Kalimantan
3. DKI Jakarta 3. Jawa Timur 2. Kepulauan Riau
East Java Riau Islands
Geodata Business 4. Bali 3. Jambi Sulawesi:
4. Bangka Belitung 1. Sulawesi Tenggara
Sumatera: 5. Bengkulu South East Sulawesi
1. Aceh Sulawesi: 6. Sumatera Selatan
1. Sulawesi Selatan South Sumatera
2. Sumatera Utara South Sulawesi
North Sumatera Jawa:
3. Kepulauan Riau Papua & Maluku:
Riau Islands Nusa Tenggara: 1. DKI Jakarta 1. Papua Barat
4. Sumatera Selatan 1. Nusa Tenggara Barat 2. Banten 2. Maluku
South Sumatera 3. Jawa Barat
5. Lampung West Java
4. Jawa Tengah Physical Data Management
Kalimantan: Papua & Maluku: Central Java
1. Kalimantan Utara 1. Papua 5. Jawa Timur 1. Jambi
North Kalimantan 2. Maluku East Java 2. Sumatera Selatan
2. Kalimantan Timur South Sumatera
East Kalimantan Bali & NTB:
1. Bali 3. Banten
3. Kalimantan Selatan 4. DKI Jakarta
South Kalimantan 2. Nusa Tenggara Barat
5. Jawa Barat
39.
 Laporan Keberlanjutan 2017 Sustainability Report | PT Elnusa Tbk

Papua Barat
Sulawesi Tengah /
Central Sulawesi

Maluku Jayapura
Sulawesi Tenggara /
South East Sulawesi

Sulawesi Selatan /
South Sulawesi

Nusa Tenggara Barat

Nusa Tengara Timur

Kupang

OCTG, Maintenance, Marine Support Services

Fabrication & EPC Business

Sumatera Sumatera
1. Aceh 1. Aceh
2. Sumatera Selatan 2. Sumatera Selatan
South Sumatera South Sumatera
3. Riau
Jawa
Jawa
1. Jawa Barat
1. DKI Jakarta West Java
2. Banten
3. Jawa Barat Kalimantan, Sulawesi,
West Java Maluku
4. Jawa Tengah
Central Java 1. Kalimantan Timur
5. Jawa Timur East Kalimantan
East Java 2. Sulawesi
Sulawesi
Kalimantan & Sulawesi 3. Maluku Utara
North Maluku
1. Kalimantan Timur
West Kalimantan
2. Sulawesi Selatan
South Sulawesi

.40
 TATA KELOLA PERUSAHAAN
Good Corporate Governance

MEKANISME DAN STRUKTUR

TATA KELOLA PERUSAHAAN
Corporate Governance Mechanisms and Structure

Mekanisme Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Mechanism

Mekanisme tata kelola perusahaan merupakan salah satu bentuk
implementasi tata kelola perusahaan yang tercermin dalam sistem
yang kuat. Hal ini menjadi penting, karena implementasi tata
kelola perusahaan tidak cukup hanya dengan mengandalkan pilar
governance structure, melainkan dibutuhkan adanya aturan main
yang jelas dalam bentuk mekanisme. Governance mechanism
dapat diartikan sebagai aturan main, prosedur dan hubungan yang
jelas antara pihak yang mengambil keputusan dengan pihak yang
melakukan kontrol (pengawasan) terhadap keputusan tersebut.
The corporate governance mechanism is one of implementation
of corporate governance that is reflected in a strong system. This
is important, as the implementation of corporate governance
cannot just simply rely on the pillars of a governance structure and
requires the existence of clear rules in the form of mechanisms.
These governance mechanisms can be defined as the rules of
the game, the procedures and clear relationships between the
parties who make decisions with those who control (oversee) the
decision-making process.

Mekanisme tata kelola yang dimiliki Perseroan antara lain:
1. Panduan Tata Kelola Perusahaan (GCG Code)
2. Panduan Perilaku (Code of Conduct)
3. Buku Etika Perilaku Manajemen
4. Panduan Kerja Dewan Komisaris dan Direksi (Board Manual)
5. Piagam Komite Audit
6. Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi
7. Piagam Komite Manajemen Risiko
8. Piagam Internal Audit
9. Berbagai kebijakan dan prosedur
The Company's governance mechanisms include:
1. Good Corporate Governance Code
2. Code of Conduct
3. Ethical Management Behavior Manual
4. Board of Commissioners and Board of Directors Board Manual
5. Audit Committee Charter
6. Nomination and Remuneration Committee Charter
7. Risk Management Committee Charter
8. Internal Audit Charter
9. Various policies and procedures

Pedoman tersebut dipublikasikan dalam website serta portal
internal Perseroan dalam Bahasa Indonesia dan Inggris dan selalu
dilakukan pemutakhiran secara berkala untuk disesuaikan dengan
kondisi dan best practices serta perubahan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
These guidelines are published on the Company's website and
internal portal in Bahasa Indonesia and English and are constantly
updated regularly to suit changing conditions and best practices
and changes to applicable laws and regulations.

Berikut hirarki kebijakan Perseroan: The following is the policy hierarchy of the Company:

Prinsip GCG
GCG Principles

Transparansi Tanggung Jawab Independensi

Transparency Responsibility Independency

Akuntabilitas Kewajaran
Accountability Fairness

GCG Code

43.

GCG Code
Piagam Kebijakan dan Pedoman
Manajemen
Charter
Management
Policy and Guideline
- Board Manual
- Piagam Komite Audit
- Piagam Komite Nominasi dan Remunerasi
- Piagam Komite Manajemen Risiko
- SOP dan Instruksi Kerja
- Piagam Internal Audit
- Bisnis proses
- Manual Mutu
- Board Manual
- Audit Committee Charter
- SOP and Work Instruction
- Nomination & Remuneration Committee Charter
- Business Process
- Risk Management Committee Charter
- Quality Manual
- Internal Audit Charter
Struktur Tata Kelola Perusahaan [102-18]
Sesuai dengan Undang Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas, struktur tata kelola perusahaan tergambarkan
pada Organ Perseroan yang terdiri dari Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi. Masing-masing organ
memiliki peran penting dalam penerapan GCG dan menjalankan
fungsi, tugas dan tanggung jawabnya untuk kepentingan
Perusahaan.
• Rapat Umum Pemegang Saham, yang selanjutnya disebut
RUPS adalah Organ Perseroan yang mempunyai wewenang
yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris
dalam batas yang ditentukan dalam Undang-Undang dan/
atau Anggaran Dasar.
• Dewan Komisaris adalah Organ Perseroan yang bertugas
melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus
sesuai dengan Anggaran Dasar serta memberi nasihat kepada
Direksi.
Direksi adalah Organ Perseroan yang berwenang dan bertanggung
jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan
Perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta
mewakili Perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan
sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar.
Laporan Keberlanjutan 2017 Sustainability Report | PT Elnusa Tbk
Code of Conduct
- Pedoman Etika Perilaku Manajemen
- Pedoman pemberian dan penerimaan hadiah
- Pedoman Benturan Kepentingan
- Pedoman Whistleblowing system
- Anti-Fraud
- Pedoman Kepemilikan dan
- Transaksi Bagi Orang Dalam
- Pedoman Perlindungan hak Kreditur
- Management Ethical Behavior Manual
- Gift-giving and -receiving Manual
- Manual for Conflict of Interest
- Whistleblowing system Manual
- Anti-Fraud
- Manual for Ownership
and Transactions for Insidersnual
Corporate Governance Structure [102-18]
In accordance with Law No. 40 of 2007 on Limited Liability
Companies, the Company’s corporate governance structure can
be seen through its organs, which consist of a General Meeting
of Shareholders (GMS), a Board of Commissioners and a Board of
Directors. Each organ has an important role in the implementation
of Good Corporate Governance (GCG) and performs its functions,
duties and responsibilities for the benefit of the Company.
• The General Meeting of Shareholders, hereinafter referred to
as GMS, is a Company organ that has authority not given to
the Board of Directors or Board of Commissioners within limits
specified in Law and/or in the Articles of Association.
• The Board of Commissioners is an organ of the Company in
charge of general and/or special surveillance in accordance
with the Articles of Association and advises the Board of
Directors.
The Board of Directors is a Company Organ that has the authority
and full responsibility for the maintenance of the Company for the
interest of the Company. This is to be done in accordance with the
purposes and objectives of the Company. The board also represents
the Company, both inside and outside of courts, in accordance with
the provisions of the Company’s Articles of Association
.44
 TATA KELOLA PERUSAHAAN
Good Corporate Governance
Rapat Umum Pemegang Saham
General Meeting of Shareholders
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Direksi
Board of Directors
Divisi
Division
Penilaian Penerapan Tata Kelola Perusahaan
Salah satu upaya Perseroan untuk mengukur tingkat implementasi
GCG secara konsisten adalah dengan melakukan penilaian
penerapan GCG setiap tahunnya. Perseroan melakukan penilaian
penerapan GCG dengan menggunakan standar praktik praktik
terbaik yang berlaku di Indonesia maupun di luar negeri, yaitu
ASEAN Corporate Governance Scorecard.
Pada awal tahun 2017, Perseroan juga mendapatkan penghargaan
dari Indonesian Institute for Corporate Directorship sebagai The Best
Non-Financial Sector dalam ajang The IICD Corporate Governance
Appreciation Top 50 Emiten Midcap. Untuk implementasi Tata
Kelola Perusahaan 2017, Perseroan juga menunjuk Assessor
Independen PT Sinergi Daya Prima untuk melakukan penilaian
berdasarkan ASEAN Corporate Governance Scorecard.
Standar Etika BISNIS & INTEGRITAS
Dalam rangka membangun budaya Perusahaan yang kuat
berdasarkan pada tiga nilai utama Perseroan, yaitu clean,
respectful, synergy, Perseroan telah menyusun Standar Etika
Perusahaan atau Code of Conduct (CoC). Pedoman ini diterapkan
untuk melakukan pencegahan atas kemungkinan terjadinya
tindakan tidak etis, fraud dan tindakan korupsi.
Standar etika memuat prinsip-prinsip GCG, yaitu transparansi,
akuntabilitas, responsibilitas, independensi dan kewajaran
(fairness) dalam pengelolaan bisnis Perusahaan dengan
mengedepankan etika bisnis serta pelaksanaan etika kerja di
lingkungan Perusahaan agar setiap individu Perusahaan mampu
bersikap, berperilaku, berinteraksi dan melakukan proses kerja
baik di dalam dan di luar Perusahaan.
Obyek Standar Etika Perusahaan
Standar Etika ini menjadi panduan bagi:
1. Insan Elnusa, di semua level termasuk Dewan Komisaris,
Direksi dan Organ penunjang Dewan Komisaris.
2. Pihak Eksternal yang bertindak untuk dan atas nama Perseroan
3. Seluruh entitas anak Perusahaan
4. Mitra Kerja yang bekerja sama dengan Perseroan, seperti
Konsultan, Media partner, Lawyer serta rekanan kerja lainnya.
Pokok-Pokok Standar Etika Perusahaan
Perseroan memegang komitmen pada standar etika dan perilaku
bisnis tertinggi. Ini meliputi hubungan Perusahaan dengan para
pelanggan, para pemasok, para pemegang saham dan investor,
komunitas masyarakat dimana Perusahaan beroperasi, serta antar
pekerja di semua tingkatan organisasi Perseroan. Setiap unit
45.
Komite-komite Dewan Komisaris
1.Komite Audit
2.Komite Nominasi & Remunerasi
3.Komite Manajemen Risiko
Committees assisting the Board of
Commissioners
1.Audit Committee
2.Nomination & Remuneration Committee
3.Risk Management Committee
Assessment Of Corporate Governance Implementation
One of the Company's ways of consistently measuring its level of
GCG implementation is through its annual GCG assessments. The
Company conducts assessments of its GCG implementation using
the best practice standard applicable in Indonesia and abroad,
namely, the ASEAN Corporate Governance Scorecard.
In early 2017, the Company also received an award from the
Indonesian Institute for Corporate Directorship as “The Best
Non-Financial Sector” during the IICD Corporate Governance
Appreciation Top 50 Mid-cap Issuers. To assess its Corporate
Governance in 2017, the Company appointed PT Sinergi Daya
Prima as an Independent Assessor to conduct a GCG assessment
based on the ASEAN Corporate Governance Scorecard.
STANDARDS OF BUSINESS ETHICS & INTEGRITY
In order to build a strong corporate culture based on the three
core values of the Company, namely, “clean, respectful, synergy,”
the Company has developed its own Company Code of Conduct
(CoC). These guidelines are designed to prevent the possibility of
unethical actions, fraud and corruption.
The ethical standards contain GCG principles, namely, transparency,
accountability, responsibility, independence and fairness in the
management of the Company's business. These standards promote
business ethics as well as the implementation of work ethics within
the Company so that each individual of the Company is able to
behave, interact and perform work processes both inside and
outside the Company.
Standards of Company Ethics
This Ethics Standard serves as a guide for:
1. People of The Company's, at all levels, including the Board of
Commissioners, Board of Directors and Supporting Organs of
the Board of Commissioners.
2. External Parties acting for and on behalf of The Company's
3. All subsidiaries of the Company
4. Partners working with The Company's, such as Consultants,
Media partners, Lawyers and other partners.
Basic principles of Company Ethics
The Company is committed to the highest ethical standards and
business conduct. This includes the Company's relationship with its
customers, suppliers, shareholders and investors, the communities
in which the Company operates, and among employees at all levels
of the organization. Each work unit and Subsidiary within the scope

kerja dan Anak Perusahaan dalam lingkup ELNUSA Grup harus
beroperasi sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang konsisten
dengan nilai-nilai dalam standar etika ini meliputi aspek-aspek:
1. Perilaku Integritas
2. Tindakan Patuh Hukum
3. Benturan Kepentingan
4. Aktivitas Politik
5. Sikap Profesional
6. Penerimaan dan/atau Pemberian Hadiah, Jamuan dan
Hiburan
7. Hubungan dengan Pemerintahan atau Lembaga Pemerintahan
Implementasi Pelaksanaan Standar Etika dan Integritas:
1. Sosialisasi
Sosialisasi merupakan tahapan penting yang menjadi agenda
utama penerapan standar etika dan integritas. Perseroan
berkomitmen untuk melaksanakan sosialisasi secara efektif
dan menyeluruh dengan memperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
a. Membangun komitmen bagi seluruh Mitra Kerja yang
terkait dengan Perseroan.
b. Mensosialisasikan Code of Conduct dalam program
orientasi Pekerja sesuai dengan program yang
diselenggarakan oleh Perseroan dan penyegaran secara
berkala bagi seluruh karyawan yang dilaksanakan oleh
fungsi SDM.
c. Mengaitkan penerapan etika sebagai bagian tidak
terpisahkan dari praktik bisnis dan penilaian kinerja
seluruh karyawan.
d. Komitmen kepatuhan atas standar etika Perusahaan
dengan ditandatanganinya pakta integritas setiap tahun.
e. Pe n g g u n a a n m e d i a p e l a p o ra n p e l a n g ga ra n
(Whistleblowing System).
f. Adanya kebijakan perihal Larangan Pemberian dan
Penerimaan Hadiah, Jamuan dan Hiburan.
g. Pemberlakuan kewajiban Pelaporan Harta Kekayaan
Penyelenggara Negara (LHKPN) bagi Direksi serta
karyawan yang merupakan karyawan BUMN.
h. Penggunaan system e-procurement dalam proses
pengadaan barang dan jasa.
Selama tahun 2017, Perseroan telah melakukan sosialisasi
kepada :
a. Direksi dan Dewan Komisaris, dalam kegiatan induksi
atau program pengenalan Direksi dan Dewan Komisaris
Holding dan Anak Perusahaan berjumlah 24 orang
b. Karyawan berjumlah 622 orang yang terdiri dari karyawan
Elnusa dan Anak Perusahaan, baik yang berstatus
karyawan lama maupun karyawan baru.
c. Selain kepada pihak internal Perusahaan, Perseroan juga
memberikan pemahaman pada pihak eksternal tentang
komitmen Perseroan untuk menjalankan Perusahaan
dengan prudent, melalui kegiatan gathering/sosialisasi.
Sosialisasi tersebut dilakukan melalui acara Vendor
Annual Meeting yang diadakan pada 19 Oktober 2017
yang diikuti oleh 192 mitra kerja.
2. Pelatihan
Selain program sosialisasi yang wajib diikuti oleh seluruh
karyawan dan mitra kerja/pemasok, Perseroan juga
memberikan kesempatan kepada seluruh karyawan untuk
dapat mengikuti pelatihan atau workshop dari eksternal terkait
dengan penerapan anti korupsi.
Laporan Keberlanjutan 2017 Sustainability Report | PT Elnusa Tbk
of the ELNUSA Group is to operate in accordance with policies and
procedures consistent with values in ethical standards. This covers
the following aspects:
1. Behavioral Integrity
2. Legal Compliance
3. Conflicts of Interest
4. Political Activities
5. Professional Attitudes
6. Receiving and/or Giving of Gifts, Meals and Entertainment
7. Relationship with the Government or Governmental
Institutions
Implementation of Ethical Standards and Integrity:
1. Socialization
Socialization is an important step. It has become the main
agenda for the Company’s implementation of ethics and
integrity. The Company is committed to conducting socialization
effectively and comprehensively by taking into account the
following matters:
a. Building commitment for all Partners related to the
Company.
b. Socializing the Code of Conduct during worker orientation
programs and periodic refreshes of the Code of Conduct for
all employees. This is done by the Company’s HR function.
c. Associate ethics as an integral part of business practices and
conduct performance appraisal of all employees.
d. A commitment towards compliance to the Company's
ethical standards with the signing of an integrity pact each
year.
e. Use of a Whistle-blowing System.
f. The existence of a policy on the Prohibition on Giving and
Receiving Gifts, Food and Entertainment.
g. Implementation of an Official Wealth Report (LHKPN) for the
Board of Directors as well as employees who work for State-
Owned Enterprises (BUMN).
h. Use of an e-procurement system in the procurement process
of goods and services.
Throughout 2017, The Company's has conducted socialization
campaigns for:
a. The Board of Directors and Board of Commissioners, totaling
24 people. This was done during the induction or introduction
programs for members of the Board of Directors and Board
of Commissioners of Holding and Subsidiaries.
b. Employees totaling in at 622 people. This consists of
employees of ELNUSA and Subsidiaries, both old and new
employees.
c. In addition to the Company's internal parties, the Company
also provides socialization for helping external parties
understand the Company’s commitment to run the Company
prudently. This was done through gathering/socialization
activities. The socialization was conducted through the
Company’s Vendor Annual Meetings held on October 19
2017 which was attended by 192 partners.
2. Training
In addition to the socialization program, which is mandatory
for all employees and partners/suppliers, the Company
also provides opportunities for all employees to attend
external training or workshops related to anti-corruption
implementation.
.46
 TATA KELOLA PERUSAHAAN
Good Corporate Governance
Sepanjang 2017 jumlah karyawan yang mengikuti pelatihan
anti korupsi adalah berjumlah 60 orang yang terdiri dari Dewan
Komisaris, Direksi dan Karyawan baik yang berada di kantor
pusat, wilayah operasi dan Anak Perusahaan.
3. Pengawasan
Sebagai upaya untuk terus meningkatkan implementasi
standar etika oleh seluruh karyawan, Perseroan membentuk
Dewan Etika & GCG dan Pengawas Etika yang bertanggung
jawab atas pelaksanaan etika di lingkungan Perusahaan.
Perusahaan juga menyediakan sistem pelaporan pelanggaran
yang berfungsi sebagai media bagi saksi pelapor untuk
menyampaikan informasi mengenai indikasi tindakan
pelanggaran yang terjadi di Perusahaan, yaitu melalui :
• Telepon: 021-788-30850 ext 1623
• Email: pengaduan@elnusa.co.id
• WBS Center: https://whistleblower.elnusa.co.id/ dapat
diakses melalui website www.elnusa.co.id
• Surat: PT Elnusa Tbk, Graha Elnusa lantai 16, Jl. TB
Simatupang Kav, 1B Jakarta Selatan. (up: Ketua Dewan
Etika & GCG)
Selama tahun 2017 tidak ada pelaporan mengenai pelanggaran
yang terjadi di lingkungan Perusahaan.
4. Reward & Consequences
Pelanggaran terhadap Standar Etika ini akan ditindaklanjuti
secara tegas dan konsisten melalui mekanisme Reward
& Consequences. Fungsi SDM dan Dewan Etika & GCG
dapat melakukan analisa mengenai kejadian pelanggaran
dan menetapkan reward & consequences tersebut. Setiap
pelanggaran atas Code of Conduct yang terbukti terjadi akan
diberikan sanksi oleh fungsi SDM sesuai dengan Peraturan
Perusahaan.
Sepanjang tahun 2017, jumlah pelanggaran menurun 30% dan
sanksi bervariasi mulai dari surat teguran, surat peringatan
dan skorsing.
Pengelolaan & Upaya Penegakan Standar Etika
Perseroan secara berkala juga melakukan sosialisasi standar
etika ini kepada seluruh jajaran karyawan mulai dari program
pengenalan kepada Dewan Komisaris dan Direksi, Manajemen,
karyawan lama dan karyawan baru baik yang berada di kantor
pusat maupun yang berada di wilayah operasi. Sosialisasi materi
CoC dilanjutkan dengan melakukan penandatanganan pernyataan
kepatuhan atas CoC & komitmen integritas.
Perseroan juga menempatkan informasi mengenai Standar Etika
melalui website Perseroan dan portal internal. Jika terdapat hal-hal
yang kurang lengkap, karyawan dapat sewaktu-waktu bertanya
kepda atasan langsung masing-masing atau kepada Dewan Etika
& GCG sebagai penanggung jawab atas implementasi GCG.
Penerapan standar etika merupakan salah satu bentuk penguatan
budaya Perusahaan yang bertujuan untuk membangun fondasi
yang kuat bagi kelanjutan eksistensi bisnis Perusahaan. Budaya
Perusahaan merupakan kombinasi yang terintegrasi dan selaras
dari nilai Perusahaan (clean, respectful, synergy) serta semangat
dan prinsip yang harus dimiliki oleh setiap insan Elnusa.
Berikut adalah penjabaran mengenai nilai-nilai, prinsip-prinsip
dan standar perilaku yang wajib ditaati oleh seluruh Insan Elnusa
sebagai berikut:
47.
Throughout 2017, the number of employees attending anti-
corruption training numbered in at 60 people consisting of
the Board of Commissioners, Directors and Employees both
located at the head office, operation areas and Subsidiaries.
3. Supervision
In an effort to continuously improve the implementation
of ethical standards by all employees, the Company has
established an Ethics & GCG Board and an Ethics Controller
responsible for ethical conduct within the Company.
The Company also provides a violation reporting system that
serves as a media for reporting witnesses to submit information
on indications of violations that have occurred in the Company
through the following means:
• Phone (021-788-30850 ext. 1623)
• Email: penyaduan@elnusa.co.id
• WBS Center: https://whistleblower.elnusa.co.id/ can be
accessed through the website www.elnusa.co.id
• Letters: PT Elnusa Tbk, Graha Elnusa 16th floor, Jl. TB
Simatupang Kav 1B South Jakarta. (up: Chairman of the
Board of Ethics & GCG)
Throughout 2017 there were no reports of violations occurring
within the Company.
4. Rewards & Consequences
Violations of Ethical Standards will be dealt with firmly and
consistently through a Rewards & Consequences mechanism.
The functions of the Human Resources and the Ethics & GCG
Council can analyze incidents of violations and establish the
proper rewards (for reporting them) and consequences (for
doing them). Any proven violation of the Code of Conduct
will be sanctioned by the HR function in accordance with
Company Regulations.
Throughout 2017, the number of violations has decreased
by 30% and the nature of the sanctions varied from warning
letters to suspensions.
Management & Enforcement of Ethical Standards
The Company has periodically socialized its ethical standards to all
employees. Its efforts begin with its introduction programs to the
Board of Commissioners and Board of Directors, to management,
and to old and new employees, both in the head office and those
in the operational areas. The socialization of Code of Conduct
material continued with the signing of a statement of compliance
with Code of Conduct and a commitment to integrity.
The Company also places information on Ethical Standards through
the Company's website and internal portal. If an employee finds
something incomplete in terms of Ethical Standards, they may at
any time inquire directly to their respective directors or to the
Ethics & GCG Board as the ones responsible for the implementation
of GCG.
Implementation of ethical standards is a form of strengthening
corporate culture that aims to build a strong foundation for the
continuation of the Company's business existence. Corporate
culture is an integrated and harmonious combination of company
values (“clean, respectful, synergy”) and the spirit and principles
that every Elnusa personnel must possess.
The following is a description of the values, principles and standards
of conduct that all Elnusa personnel must comply with. They are
as follows:

A. Penjabaran nilai-nilai Perusahaan:
• Clean: Memiliki integritas, komitmen tinggi dan dapat
diandalkan dalam menjalan setiap aktivitas bisnis
Perusahaan.
• Respectful: Terpercaya di dalam komunitas bisnis dan
lingkungan karena memiliki keahlian dan semangat yang
tinggi di bidangnya dalam menyelesaikan pekerjaan secara
cepat dan akurat, memahami kebutuhan pelanggan,
memberikan pelayanan terbaik untuk mencapai kepuasan
pelanggan serta menjadikan keselamatan kerja sebagai
prioritas utama dalam melaksanakan setiap aktivitas.
• Synergy: Bersikap proaktif menjalin kerja sama dengan
pelanggan, mitra usaha, masyarakat, pekerja dan
pemegang saham.
B. Prinsip-prinsip standar etika yang harus dimiliki oleh setiap
insan Elnusa, yaitu:
Personal ethos, yang dijabarkan sebagai sikap dan kepribadian
yang harus dimiliki oleh seluruh pekerja sebagai individu meliputi
working with passion, working with love & working smart.
Operation excellence, yang dijabarkan sebagai budaya yang
harus dimiliki oleh seluruh pekerja dalam melakukan pekerjaan
meliputi HSE is my culture, Equipment is my life & Cost awareness
is my attitude.
Management style, yang dijabarkan sebagai sikap dan
kepribadian yang harus dimiliki oleh pada manajemen di
Perseroan meliputi Manage with knowledge, Manage with
speed & Manage with gut.
C. Standar perilaku yang tertuang dalam standar etika
Perusahaan:
Perseroan tidak akan mentolerir hal-hal terkait dengan
itegritas. Itu sebabnya beberapa aspek kritikal yang dipandang
perlu diatur dalam standar etika Perusahaan sebagai pedoman
perilaku dalam berhubungan dengan stakeholders, baik internal
maupun eksternal antara lain mencakup:
• Sikap kerja Professional baik sebagai pimpinan maupun
bawahan
• Selalu melakukan tes etika jika berhadapan dengan situasi
dilematika
• Berani mengungkapkan masalah
• Menghindari diskriminasi
• Kesempatan karir yang sama
• Bebas Narkotika dan obat-obatan terlarang
• Saling menghargai satu sama lain
• Batasan dalam aktivitas politik
• Menjaga rahasia Perusahaan
• Menjaga citra Perusahaan
• Pengambilan keputusan berdasarkan atas kepentingan
Perusahaan
Untuk mengawal implementasi dari standar etika Perusahaan
ini, Perseroan menerapkan sistem sanksi secara tegas
dan konsisten atas pelanggaran yang dilakukan, dimana
jika terbukti telah terjadi pelanggaran atas standar etika
Perusahaan akan diberikan sanksi oleh fungsi SDM sesuai
dengan Peraturan Perusahaan yang berlaku yaitu dimulai
dari berupa teguran lisan maupun tulisan dalam bentuk surat
peringatan hingga pemecatan.
Laporan Keberlanjutan 2017 Sustainability Report | PT Elnusa Tbk
A. Laying out the Company’s values:
• Clean: Having integrity, a high sense of commitment and
reliability in running every business activity of Company.
• Respectful: An employee is to be trusted in the business
community and environment for having high skill and passion
in their field. They are to complete their work quickly and
accurately, understand a customer’s needs, provide the best
service to achieve customer satisfaction, and make work safety
a top priority in carrying out every activity.
• Synergy: Being proactive in collaboration with customers,
business partners, communities, workers and shareholders.
B. Principles of ethical standards that must be upheld by every
Elnusa employee:
Personal ethos, defined as the attitudes and personalities that
all workers must possess as individuals, including working with
passion, working with love and working smart.
Operational excellence, which is defined as a culture that
must be upheld by all workers in doing work, including “HSE
is My Culture”, “Equipment is My Life” and “Cost Awareness
is My Attitude”.
Management style, which is defined as the attitudes and
personality that must be upheld by the Company management,
including “Manage with Knowledge”, “Manage with Speed”
and “Manage with Guts”.
C. Standards of conduct contained within the Company's
ethical standards:
The Company will not tolerate matters related to integrity. That
is why some of the critical aspects considered to be regulated
in the Company's ethical standards as a code of conduct in
dealing with stakeholders, both internal and external, among
others, include:
• A professional work attitude either as a leader or subordinate
• Always conducting ethical tests when dealing with dilemmas
• Bravery in bringing problems to light
• Avoiding discrimination
• Equal opportunity for careers
• Freedom from narcotics and illegal drugs
• Mutual respect
• Limitations in political activity
• The ability to keep the Company’s secrets
• The ability to maintain the Company’s image
• Decision-making is based on the Company's interests
To protect the implementation of the Company's ethical standards,
the Company has a system of strict and consistent sanctions
for violations committed. A violation of the Company's ethical
standards is to be sanctioned by the HR function in accordance
with applicable Company Rules, including through warning letters
all the way through firings.
.48
 DINAMIKA KINERJA
EKONOMI ELNUSA
Elnusa Performance Dynamics

DINAMIKA KINERJA
EKONOMI ELNUSA
Elnusa Performance Dynamics

Nilai Ekonomi yang Diperoleh Nilai Ekonomi yang Didistribusikan

Direct Economic Value Generated Economy Value Distributed

36.7% 40.3%
-5.3% 7.6%

4,991
4,702

3,854
3,651 3,353
3,115

Dalam Miliar Rupiah | In Billion Rupiah

Dalam Miliar Rupiah | In Billion Rupiah

2015 2016 2017 2015 2016 2017

Nilai Ekonomi yang Disimpan Sebelum Dividen Nilai Ekonomi yang Disimpan Setelah Dividen
Economic Value Retained Before Dividend Economic Value Retained After Dividend

-16.5% -59.6%
-14.6%

449
739
-3.4%
375
320
Dalam Miliar Rupiah | In Billion Rupiah
Dalam Miliar Rupiah | In Billion Rupiah

299
289

2015 2016 2017 2015 2016 2017

51.

Sekilas Kinerja Ekonomi 2017
Perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp4.979,0 miliar
atau tumbuh sebesar 37,5% dibanding tahun 2016. Kontribusi
pendapatan konsolidasi tahun 2017 telah bergeser dan didominasi
oleh Jasa Distribusi dan Logistik Energi melalui anak perusahaan
EPN yang menyumbangkan 48,6% dari seluruh pendapatan
konsolidasi Perseroan. Sementara itu Jasa Hulu Migas memberi
kontribusi pendapatan sebesar 42,0% dan selebihnya merupakan
kontribusi Jasa Penunjang.
Pendapatan Konsolidasi
Consolidated Revenue
Rp 4.979.0 Rp 3,620.6
Miliar / Billion Miliar / Billion
2,268 1,850
2,623 1,639
504 331
2017 2016
Laba bersih konsolidasi Perseroan turun 20,5% dari Rp310,9 miliar
pada tahun 2016 menjadi Rp247, 1 miliar pada tahun 2017. Secara
umum penurunan laba bersih ini terutama terkait penurunan
profitabilitas pada Jasa Hulu Migas.
Perseroan berhasil meningkatkan pendapatan dan profitabilitas
pada Jasa Logistik dan Distribusi Energi (EPN) melalui peningkatan
pendapatan dan profitabilitas pada hampir seluruh bisnisnya
terutama bisnis Depo, BBM Inmar dan Transportasi. Namun kinerja
EPN ini tergerus oleh penurunan kinerja pada Jasa Hulu Migas.
Pada Jasa Hulu Migas Perseroan mengalami persaingan usaha yang
semakin kompetitif dengan tuntutan penurunan harga jasa yang
menyebabkan margin profitabilitas menjadi rendah. Permasalahan
dilapangan seperti masalah kehumasan, lithology tanah dan kru
menjadi masalah yang masih mempengaruhi performa proyek
selain masalah rendahnya utilisasi peralatan karena penurunan
jumlah proyek
Tantangan Keberlanjutan [103-1,2,3]
Sektor migas dan jasa pendukungnya merupakan salah satu
penyumbang pendapatan negara yang signifikan bagi Indonesia
dimana diperkirakan sekitar sepertiga pendapatan negara
diperoleh dari industri ekstraktif ini yang juga telah membuka
ribuan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan industri
lainnya. Namun beberapa tahun terakhir, pendapatan dari sektor
ini diperkirakan mengalami penurunan yang signifikan dimana
sejak tahun 2004 Indonesia telah menjadi negara importir minyak
untuk memenuhi kebutuhan minyak nasional yang mencapai 1,6
juta barel per hari. Kondisi ini juga diperparah oleh pelemahan
perekonomian global dan merosotnya harga minyak dunia yang
sempat mencapai USD27 per barel pada tahun 2016.
Laporan Keberlanjutan 2017 Sustainability Report | PT Elnusa Tbk
2017 Economic Performance
The Company yielded Rp4,979.0 billion in income, or an increase
of 37.5% from that in 2016. The contributor to the consolidated
income in 2017 shifted and was dominated by the energy and
logistics distribution service through the subsidiary EPN with
48.6% of the total consolidated income. Meanwhile, the oil and
gas upstream services contributed 42.0% and the rest came from
the support services.
Rp 3,775.6
Miliar / Billion
Jasa Hulu Migas /
Upstream Oil and
2,342 Gas Services
Jasa Logistis &
1,307 Distribusi Energi /
Energy Logistics and
Distribution Services
352 Jasa Penunjang
/ Support Services
2015
The Company’s consolidated net profit dropped 20.5% from
Rp310.9 billion in 2016 to Rp247.1 billion in 2017; the consolidated
net profit, however. Overall, the drop in the net profit was attributed
to the drop in the profitability of the oil and gas upstream services.
The Company managed to rise its revenue and profitability from
energy logistics and distribution services run by the subsidiary EPN.
The subsidiary managed to increase the revenue and profitability
of almost all of its businesses, notably depot, inmar fuel and
transportation. Yet, EPN’s performance was offset by the drop of
performance of the oil and gas upstream services. In the oil and
gas upstream services, the Company faced a stiff competition
which demanded the Company to cut the service fee which
lead to the lower profitability margin. Issues in the field, such as
public relations, land lithology and crew, impacted the project
performances, aside from the low utilization of equipment because
of the drop in the number of projects.
Challenges To Sustainability [103-1,2,3]
The oil and gas and its supporting sector is one of the biggest
contributors to state revenue. It is estimated that one third of the
state revenue came from this extractive industry, which has also
absorbed thousands of workers and supported other industries. In
the last few years, however, revenue from this sector has shown a
significant drop because since 2004 Indonesia has become an oil-
importing country to meet the needs of oil in the country which
has reached 1.6 million barrels per day. This condition is made
worse the global economic slowdown and the significant drop of
the prices of oil which sometime in 2016 reached the lowest price
of USD27 per barrel.
.52
 DINAMIKA KINERJA
EKONOMI ELNUSA
Elnusa Performance Dynamics

70.0

60.0

50.0
USD / BARREL

40.0

30.0

20.0
USD 51.1 / Barrel USD 60.9 / Barrel
10.0 USD 27.5 / Barrel USD 43.7 / Barrel
ICP Price ICP Price

The Lowest and The Highest ICP Price The Lowest and The Highest ICP Price
-
Mar

Mar

Mar
Nov

Nov

Nov
Mei

Mei

Mei
Agu

Agu

Agu
Des

Des

Des
Feb

Sep

Feb

Sep

Feb

Sep
Apr

Okt

Apr

Okt

Apr

Okt
Jun

Jun

Jun
Jan

Jan

Jan
Jul

Jul

Jul
2015 2016 2017
WTI Brent ICP Highest Lowest

Di sisi lain, pemerintah Indonesia terus berupaya untuk
meningkatkan nilai tambah dari sektor migas ini dengan
berbagai kebijakan dan peraturan yang memudahkan investor
berinvestasi pada sektor migas. Pada tahun 2017 Pemerintah
merubah skema PSC Cost Recovery menjadi PSC Gross Split dalam
rangka peningkatan efisiensi dan efektivitas tanpa mekanisme
pengembalian biaya operasi dengan adanya penambahan insentif
berupa split kepada kontraktor dalam perhitungan variable
split dan progressive split. Selain itu pemerintah juga mengatur
Kontraktor untuk mempertahankan tingkat produksi hingga akhir
periode PSC, dan diminta untuk melakukan investasi di WK-nya.
Kontraktor akan menerima kompensasi biaya terhadap investasi
selama masa PSC dan kebijakan lain yang bertujuan untuk
meningkatkan sektor migas Indonesia dalam hal produktivitas
dan profitabilitas dengan mengurangi secara signifikan jumlah
kebutuhan terkait dengan pengajuan ijin mandatori untuk kegiatan
usaha hulu dan hilir migas.
On the other hand, the Indonesian government strove to get added
values from the oil and gas sector. The government introduced
several policies and regulations to ease investment in the oil and gas
sector. In 2017, the government had the PSC Cost Recovery scheme
amended to PSC Gross Split in order to improve effficiency and
effectiveness of the return on the operational costs with additional
incentive in the form of a split for the contractor which is included
in the variable split and progressive split calculation. Also, the
government regulated that the contractors maintain the production
level until the end of the PSC period and request that they invest
in WK. The contractors will get cost compensation during the PSC
period. Another policy aims at improving the oil and gas sector in
Inddonesia in terms of productivity and profitability is significantly
the requirements related to mandatory permit for downstream and
upstream oil and gas business activities.

Bagi Perseroan kondisi ini tantangan serta peluang dalam
memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan sekaligus
meningkatkan value perusahaan kepada stakeholder. Kondisi ini
menuntut Perseroan untuk terus kreatif bertahan dan berkembang.
Perseroan dituntut untuk menciptakan terobosan-terobosan baru
dari sisi pengelolaan bisnis, aset, biaya, pelanggan dan pemasaran
melalui layanan total solution yang mengoptimalkan sinergi unit-
unit bisnis dan anak perusahaan dalam memberikan serangkaian
jasa dan produk yang tepat sebagai solusi total atas berbagai
permasalahan pelanggan baik di hulu maupun hilir industri migas
maupun industri energi pada umumnya.
For the Company, this condition is both a challenge and an
opportunity to present the best services to customers as well as
boosting the Company’s values for the stakeholders. This condition
demands that the Company be creative to survive and grow. The
Company needs to come up with breakthroughs in the management
of business, assets, costs and customers and marketing through total
solution services which optimize the synergy between the business
units and subsidiaries. With good synergy, the Company can offer
the right services and products as the total solution to various issues
faced by the customers both in the downstream and upstream oil
and gas industry, and in the energy industry in general.

Strategi Bisnis dan Operasional Business and Operational Strategies

Perseroan dihadapkan pada perubahan lingkungan bisnis migas
yang sedang memasuki titik ekluibrium baru di mana harga
minyak diperkirakan akan stabil disekitar USD40-50 per barel.
Harga minyak yang melemah memaksa KKKS untuk melakukan
pemotongan biaya yang berdampak pada industri jasa migas
dan meningkatkan persaingan. Namun di sisi lain Perseroan
dihadapkan pada peluang di mana status pasokan dan kebutuhan
energi di Indonesia terdapat gap yang mengharuskan Indonesia
The Company faced the changes in the oil and gas business. The
industry is entering a new equilibrium with the price of oil predicted
to stabilize in the price range of USD40-50 per barrel. The weakening
price of oil made KKKS conduct cost cutting which impacted the oil
and gas service industry and boosted competition. On the other
hand, the Company was presented with an opportunity as there
was a gap in the energy supply and demand in Indonesia. This
gap led to the conclusion that Indonesia needed not only to boost

53.

tidak hanya meningkatkan produksi energi tetapi juga meningkan
cadangan energi, aksesibilitas energi, dan meningkatkan peranan
EBTKE. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan aktivitas jasa
energi di dalam negeri yang memberikan peluang kepada
Perseroan. Selain itu Pemerintah juga berupaya meningkatkan
rasio elektrifikasi untuk memenuhi kebutuhan listrik di mana pada
tahun 2021, kebutuhan listrik didominasi oleh pembangkit listrik
tenaga uap (PLTU), gas uap (PTGU), air (PLTA).
Di sisi internal, Perseroan Perseroan secara kontinyu terus
merespons dengan cepat dan melakukan antisipasi terkait semakin
menurunnya pendapatan Perseroan. Perseroan dalam menghadapi
kondisi industri ini, terus melakukan perbaikan mulai dari sisi
perencanaan, implementasi maupun monitoring pencapaian.
Perseroan telah melakukan penyesuaian Visi Korporat sesuai
dengan perubahan dinamika pasar agar Perseroan memiliki
landasan yang kuat dalam menghadapi perubahan tersebut.
Dengan demikian Perseroan merubah Visi Korporat menjadi
“Reputable Energy Services Company by providing Total Solution”.
Arahan strategi Korporat yang diterapkan dalam menghadapi
dinamika sektor industri energi saat ini adalah kombinasi antara
stability dan growth. Tahap stability dimaksudkan untuk bertahan
atas melemahnya pasar migas dengan terus meningkatkan
kemampuan fundamental internal Perseroan sebagai landasan
saat pasar energi terutama migas kembali berada pada posisi yang
lebih baik. Tahap growth diharapkan Perseroan sudah memiliki
fondasi fundamental yang kuat dan telah mulai dan atau memiliki
aliran pendapatan baru serta implementasi sinergi dengan Total
Solution telah berjalan dengan baik.
Oleh karena itu Perseroan dalam mengelola portofolio
bisnis menjalankan tiga strategi, yaitu optimization dengan
memaksimalkan potensi lini bisnis saat ini dengan penetrasi pasar
dan pengembangan market serta pengembangan jasa/produk,
integration dengan memaksimalkan potensi sinergi antar lini bisnis
melalui cross-business bundling dan cross-business integration,
dan differentiation dengan melakukan diversifikasi bisnis dan
kolaborasi bisnis saat ini dengan bisnis baru untuk memecahkan
permasalahan klien yang lebih spesifik.
Pola parenting diharapkan memberikan nilai tambah sehingga
level kontrol saat ini dengan financial control, berubah menjadi
strategic control melalui nilai tambah vertikal dan horizontal
untuk meningkatkan kompetensi unit bisnis secara merata dan
menciptakan sinergi antar bisnis unit.
Kinerja Ekonomi [201-1]
Sebagai suatu entitas ekonomi, bisnis Perseroan akan terus
memberikan kontribusi maksimal bagi pertumbuhan ekonomi
para pemangku kepentingan, meliputi pelanggan, pemasok,
karyawan, pemerintah, investor dan masyarakat. Kontribusi
tersebut akan terus ditingkatkan melalui hubungan kerja yang
harmonis. Program pemberdayaan dan pengembangan masyarakat
akan terus ditingkatkan, pembayaran pajak kepada Negara akan
semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan perusahaan.
Keberhasilan kinerja ekonomi menjadi hal penting untuk
disampaikan dalam laporan ini, karena merupakan modal bagi
Perseroan untuk menjalankan seluruh kegiatan usaha. Strategi
keuangan fokus pada optimalisasi profitabilitas dan pertumbuhan
yang fokus pada peningkatan kompetensi SDM. Hal ini dapat
dicapai melalui strategi operasi dan keuangan yang terpusat
pada keberlangsungan dan pertumbuhan perusahaan dengan
mengedepankan aspek keselamatan, kepuasan pelanggan dan
pemenuhan ekspektasi stakeholder.
Laporan Keberlanjutan 2017 Sustainability Report | PT Elnusa Tbk
energy production but also to increase energy reserves and energy
accessibility and to expand the role of EBTKE. This hopefully can raise
the activities of energy service sector in the country which means
more opportunity for the Company. Moreover, the government has
endeavored to raise the ratio of electrification to meet the needs for
electricity, which in 2021 will have been dominated by Steam Power
Plant (PLTU), Steam Gas Power Plant (PTGU), and Water-powered
Power Plant (PLTA).
Within the Company, Elnusa continually responded quickly and
anticipated the drop in revenue. In facing this condition, the Company
continued to make improvement, from planning, implementation
and monitoring of the achievement.
The Company also amended the corporate vision to be relevant
with the development in the market dynamics and to be stronger
in facing the development. Hence, the Company’s corporate vision
has changed to becoming “Reputable Energy Services Company by
providing Total Solution”.
The directive based on the corporate strategy to face the dynamics
in the current energy industry is to combine stability and growth.
The stability phase is designed to survive amid the weakening oil
and gas market. The Company does this by strengthening its internal
fundamental as the basis for when the energy market, notably oil
and gas sector, improves. The growth phase should see the Company
have strong fundamental, begin to have or have new revenue stream
sources, and start implementing the synergy which leads to well-
managed total solution.
The Company, then, in managing its business portfolio, runs the
following three strategies: optimization by maximizing the potentials
of the current business lines with market penetration and market
development and service/product development; integration by
maximizing the potentials of the synergy between business lines
through cross-business bundling and cross-business integration;
and differentiation by running current business diversification and
business collaboration with the new businesses to solve more specific
issues faced by clients.
The parenting pattern is expected to give added value so that the
current control level, namely the financial control, can change to
strategic control through vertical and horizontal added values which
can equally boost the competence of the business units and create
synergy between units.
Economic Performance
As an economic entity, the Company's, through its business, will
continue to contribute to economic growth of the stakeholders,
namely the customers, suppliers, employees, the government,
investors, the society. The contribution grows in line with the
harmonious industrial relations. The Company will also continue to
improve people’s empowerment and development and payment of
taxes in line with the business growth.
The success of the economic performance is important to report
because of its capital role for the Company's to run its business
activities. The strategy in finances focuses on optimizing profitability
and growth with focus given on improving the competence of the
human resources. The Company achieves this through operational
and financial strategy which centers on the sustainability and growth
by putting to the fore safety, customers satisfaction and fulfillment
of the stakeholders’ expectation.
.54
 DINAMIKA KINERJA
EKONOMI ELNUSA
Elnusa Performance Dynamics

Selama tahun 2017, kinerja ekonomi ELNUSA masuk dalam
kategori baik. Perolehan proyek melebihi nilai yang ditargetkan.
Apabila dibandingkan dengan beberapa perusahaan sejenis
yang berskala internasional, Perseroan termasuk Perusahaan
yang menghasilkan kinerja cukup baik ditengah kondisi industri
migas yang masih lesu. Diversifikasi portofolio bisnis Perseroan
di luar Jasa Hulu Migas turut menjaga kinerja Perseroan secara
konsolidasi.
In 2017, ELNUSA’s economic performance fell into the category
Good. Income from projects exceeded the target. Compared to
similar international companies, the Company could perform
quite well amid the soft industry. Business portfolio diversification
outside of the oil and gas upstream services helped the Company’s
consolidated performance.

Nilai Ekonomi yang Diperoleh dan di Distribusikan (dalam miliar Rupiah) /

Economic Value Obtained and Distributed (in billion Rupiah) 2017 2016 2015
I .Nilai Ekonomi yang Diperoleh / Economic Value Obtained
Pendapatan / Revenue 4.978,986 3,620,570 3,775,323
Pendapatan Bunga / Interest Income 20,395 20,235 23,669
Pendapatan Selisih Kurs Valuta Asing / Gain from Foreign Exchange Rate Differences (1,031) (18,037) 54,777
Pendapatan Penjualan Aset / Asset Sales Revenue (544) 925 (284)
Pendapatan Lain / Other Income (6,698) 27,739 932
Jumlah / Total 4,991,107 3,651,433 3,854,416
II.Nilai Ekonomi yang Didistribusikan (dalam Rp) / Economic Value Distributed
Biaya Operasional / Operational Cost 3,684,043 2,465,896 2,438,870
Gaji Karyawan dan Benefit Lain / Employee Salaries and Other Benefit 870,529 674,063 795,690
Pembayaran Dividen / Dividend Payment 31,687 76,241 290,095
Pembayaran Bunga / Interest Payment 19,852 24,266 36,265
Pembayaran untuk Pemerintah (Pajak) / Tax Payment 86,055 109,408 133,276
Investasi Masyarakat / Public Investment 10,274 2,683 1,258
Jumlah / Total 4,702,439 3,352,557 3,115,264
III .Nilai Ekonomi yang Disimpan Sebelum Dividen (II-III) / Economic Value Retained
320,355 375,117 449,057
before Dividend
IV.Nilai Ekonomi yang Disimpan Setelah Dividen (II-III) / Economic Value Retained
288,668 298,876 739,152
after Dividend

Pendapatan Revenue
Perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp4.979,0 miliar The Company booked revenue of Rp4,979.0 billion, a rise of 37.5%
atau tumbuh sebesar 37,5% dibanding tahun 2016. Kontribusi from that in 2016. The contributor for the consolidated revenue
pendapatan konsolidasi tahun 2017 telah bergeser dan didominasi in 2017 shifted and was dominated by the energy distribution and
oleh Jasa Distribusi dan Logistik Energi melalui anak perusahaan logistics services from the subsidiary, EPN. The subsidiary contributed
EPN yang menyumbangkan 48,6% dari seluruh pendapatan 48.6% to the total consolidated revenue. Meanwhile, the oil and
konsolidasi Perseroan. Sementara itu Jasa Hulu Migas memberi gas upstream services contributed 42.0% and the rest was from oil
kontribusi pendapatan sebesar 42,0% dan selebihnya merupakan and support services.
kontribusi Jasa Pendukung Migas.
Pendapatan Konsolidasi (Dalam miliar Rupiah)
Consolidated Revenue (In billion Rupiah)

37.5%
-4.1% Jasa Hulu Migas /
4,979 Upstream Oil and
Gas Services
3,775 Jasa Logistis &
3,621
Distribusi Energi /
Energy Logistics and
Distribution Services

Jasa Penunjang
/ Support Services

2015 2016 2017

55.

Jasa Distribusi dan Logistik Energi melalui anak perusahaan EPN
di tahun 2017 mengalami pertumbuhan pada hampir seluruh
lini bisnisnya. Pertumbuhan tertinggi berasal dari unit bisnis
Depo (Fuel Storage Management), BBM Inmar, dan Transportasi
(Fleet Management). Pendapatan EPN tahun 2017 sebesar
Rp2.622,8 miliar tumbuh 60,0% dari tahun 2016. Peningkatan
volume throughput transportasi didukung oleh perubahan
kontrak menjadi kontrak All In Plus yang menyebabkan kenaikan
tarif fleet management. Selain itu EPN juga berhasil menambah
kelola fleet management, kelola depo, penyewaan mobil tangki
dan peningkatan volume penjualan BBM Inmar dan Retail BBM.
Pada Jasa Hulu Migas, Perseroan membukukan pendapatan
sebesar Rp2.268,0 miliar atau tumbuh 22,6% dari tahun
2016. Peningkatan pendapatan terjadi pada Jasa Akuisisi dan
Pengolahan Data Seismik (Divisi GRS) dan Jasa Pengeboran dan
Jasa Pemeliharaan dan Pengelolaan Lapangan Migas (Divisi POMS).
Tercatat peningkatan produksi akuisisi data seismik sepanjang
tahun 2017 untuk seismik 2D sebanyak 5.415 km dan 3D sebanyak
3.703 sqkm dibandingkan dengan tahun 2016 untuk 2D seismik
sebanyak 1.514 km dan 3D sebanyak 1.012 sqkm. Sedangkan pada
Jasa Pengeboran utilisasi peralatan dapat dipertahankan sebesar
64% dan Jasa Pemeliharaan dan Pengelolaan Lapangan Migas
sebesar 73% . Bisnis HWU dan O&M menjadi kontribusi utama
pendapatan pada divisi ini.
Sementara itu Jasa Penunjang juga mengalami peningkatan
pendapatan sebesar Rp504,2 miliar tumbuh 52,6% dibandingkan
tahun 2016. Peningkatan pendapatan terutama berasal dari
peningkatan pendapatan pada ETSA sebagai penyedia jasa
pendukung layanan marine migas yang tumbuh sebesar 136,7%.
Peningkatan ini dari hasil penyewaan barges berikut jasa operasi
dari 9 barges, marine service dan terutama operasi kapal seismik
dan cable laying. Pendapatan dari kapal seismik mendominasi
total pendapatan ETSA sebesar 63,5% dari total pendapatan
yang diraih.
Biaya Operasional
Pada tahun 2017 biaya operasional Perseroan yang terdiri dari beban
pokok pendapatan dan beban operasional tanpa memperhitungkan
biaya pegawai dan CSR mencapai Rp3.684,0 miliar atau naik sebesar
49,4% dibandingkan tahun 2016. Biaya operasi tahun 2017 lebih tinggi
dari 2016 terkait pertumbuhan pendapatan sebesar 37,5%. Selain itu
permasalahan operasional di lapangan seperti masalah kehumasan,
lithology, kru/ mitra kerja turut menyebabkan peningkatan beban pokok
pendapatan. Sementara itu beban operasional terkait beban penjualan
dan beban umum dan administrasi juga mengalami peningkatan
secara nominal namun secara persentase terhadap pendapatan justru
mengalami penurunan dari 5,4% menjadi 4,7% pada tahun 2017. Ini
membuktikan bahwa Perseroan berhasil mengelola beban operasional-
nya secara efisien dengan perbaikan struktur biaya yang ada.
Pendapatan Konsolidasi (Dalam miliar Rupiah)
Consolidated Revenue (In billion Rupiah)
1.1%
2,439
2015
Laporan Keberlanjutan 2017 Sustainability Report | PT Elnusa Tbk
In 2017, the energy distribution and logistics service, through the
subsidiary, EPN, enjoyed growth in almost all business lines. The
highest growth was enjoyed by the Depo (Fuel Storage Management,
BBM Inmar, Transportation (Fleet Management), The EPN’s revenue
in 2017 was Rp2,622.8 billion, growing 60.0% from 2016. The rise
in the transportation throughput volume got a support from All In
Plus contract which was a boon for fleet management tariff. Also,
EPN managed to add fleet management, depot, tanker car rental
and increase the volume of sales of inmar fuel and retail fuel.
In the oil and gas upstream service, the Company recorded Rp2,268.0
billion in revenue, or an increase of 22.6% from that in 2016. The
sectors that experienced rising revenue were seismic data acquisition
and processing service (GRS division), drilling service and oil and gas
maintenance and management service (POMS division). The rise in
the seismic data acquisition production in 2017 was in 2D seismic
data (5,415 km) and 3D seismic data (3,703 km 2). To compare,
in 2016, the seismic data acquisition was 1,514 km 1,012 km2
for 2D and 3D, respectively. In the drilling service, the Company
maintained the level of utilization of equipment at 64%, while for
the oil and gas field maintenance and management service, the
utilization reached 73%. HWU and O&M businesses were the main
contributors in this division.
Revenue from support services posted an increase of Rp504.2 billion,
or 52.6% higher than the revenue in 2016. The revenue increase was
attributed to the increase in the revenue from ETSA whose oil and
gas marine support service grew 136.7%. The significant increase
was attributed to rental of barges and operation services of nine
barges, marine service and the operations of seismic vessels and
cable laying service. Revenue from Seismic Vessel dominated ETSA’s
revenue with 63.5% of the total revenue.
Operating Cost
In 2017, the Company’s operating cost, which comprised the cost of
revenues and operating expenses and excluded employee expenses
and CSR, was Rp3,684.0 billion or rising 49.4% from the operating
cost in 2016 . The 2017 operating cost was higher than it was in 2016
because of 37.5% increase in the revenue. Furthermore, operational
issues in the fields, such as public relations, lithology, crew/business
partners, led to an increse in the the cost of revenues. The general
and administrative expenses rose in nominal but decreased in
percentage, namely from 5.4% in 2016 to 4.7% in 2017. This shows
the Company was able to manage its operating cost efficiently by
improving the cost structure.
49.4%
3,684
2,466
2016 2017
.56
 DINAMIKA KINERJA
EKONOMI ELNUSA
Elnusa Performance Dynamics
Biaya Pegawai
Biaya pegawai tahun 2017 sebesar Rp870,5 miliar naik 29,1%
dibandingkan dengan tahun 2016, seiring dengan peningkatan
jumlah proyek dan karyawan. Biaya pegawai yang dibayarkan
Perseroan terdiri dari biaya gaji dan tunjangan lainnya termasuk
didalamnya adalah tunjangan lapangan, kesehatan, transport,
bonus dan insentif yang diterima oleh karyawan. Selain itu
Perseroan juga membayar biaya lain kepada lembaga pengelola
jaminan kesehatan karyawan, jaminan hari tua dan asuransi
lainnya.
Biaya Pegawai (Dalam miliar Rupiah)
Employee Expenses (In billion Rupiah)
-15.3%
796
2015
Pembayaran Dividen
Pembayaran dividen kepada penyedia modal pada tahun 2017
sebesar Rp31,7 miliar. Berdasarkan RUPS Tahunan Perseroan
tanggal 19 Mei 2017, Perseroan memutuskan pembagian dividen
tunai sebesar Rp31,1 miliar atau sebesar 10% dari laba bersih
yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tahun 2016 yakni
sebesar Rp310,9 miliar dengan jumlah saham 7.298.500.000
lembar. Selain itu Perseroan juga melakukan pembayaran dividen
anak Perusahaan PND sebesar Rp555,8 juta.
Pembayaran Dividen (Dalam miliar Rupiah)
Payment of Dividends (In billion Rupiah)
-73.7%
290
2015
Pembayaran kepada Pemerintah/ Pajak
Pajak yang dibayarkan Perseroan kepada pemerintah pada tahun
2017 sebesar Rp86,1 miliar turun dibandingkan Rp109,4 miliar
pada tahun 2016. Kewajiban pajak ini timbul sebagai imbas dari
kewajiban Perseroan untuk pembayaran PPh 26, PPh 23 dan PPh
4 ayat 2. Penurunan porsi pajak terkait kelebihan bayar pajak
yang sudah diajukan restitusinya pada tahun 2017.
57.
Employee Expenses
The employee costs in 2017 reached Rp870.5 billion or rising
29.1% from that in 2016. This was attributed to the rising number
of projects and employees. The employee cost comprised salaries
and benefits, including field benefits, health and transport benefits,
bonus and incentives. The Company also paid for other expenses to
the agency that manages the employees’ health insurance, pension
plan and other insurance.
29.1%
871
674
2016 2017
Payment of Dividends
The Company paid dividends to capital providers in 2017 to the
amount of Rp31.7 billion. Based on the resolution of the Annual
GMS held on May 19, 2017, the Company would pay cash dividends
worth Rp31.1 billion or 10% of the net profit attributed to the
parent company in 2016, with the amount of Rp310.9 billion, or
the equivalent of 7,298,500,000 shares. The Company also paid
dividends to the subsidiary, PND, to the amount of Rp555.8 million.
-58.4%
76
32
2016 2017
Payment to the Government/Taxes
In 2017, the Company paid Rp86.1 billion in taxes to the government.
This was less than Rp109.4 billion paid to the government in 2016.
The tax liability is in compliance with the payment of taxes stipulated
in PPh 26, PPh 23 and PPh 4 paragraph 2. The lower tax payment
was related to the tax overpayment, and the Company already filed
for a tax refund in 2017.

Pembayaran kepada Pemerintah/Pajak (Dalam miliar Rupiah)
Payment to the Government/Taxes (In billion Rupiah)
-17.9%
133
2015
Investasi Masyarakat
Investasi sosial adalah biaya penyelenggaraan program CSR
yang berasal dari biaya operasional perusahaan yang meliputi
Program Pengembangan Masyarakat. Perseroan ikut serta menjaga
keharmonisan hubungan dengan komunitas di sekitar wilayah
kerja. Perhatian ini diimplementasikan melalui program-program
tanggung jawab sosial yang berfokus pada pendidikan, ekonomi
dan kesehatan yang tidaknya hanya dilakukan oleh Perseroan
melainkan juga Anak Perusahaan. Program ini termasuk di
dalamnya :
• Investasi infrastruktur yang mempengaruhi perekonomian
masyarakat sekitar
• Fasilitas sosial masyarakat
• Fasilitas umum
• Investasi lainnya
Investasi Masyarakat (Dalam miliar Rupiah)
Social Investment (In billion Rupiah)
113.3%
2015
Pada tahun 2017 Perseroan mengeluarkan biaya terkait investasi
masyarakat mencapai Rp2,4 miliar yang digunakan untuk
pembuatan sumur bor, pembangunan sarana ibadah, sekolah,
posyandu, jalan, jembatan, sarana umum, sarana olahraga dan
juga partisipasi pada upacara adat penduduk di sekitar proyek.
Pelibatan Pihak Lokal yang Berkaitan dengan Proses
Bisnis Keuangan Berkelanjutan
Pengembangan sosial dan kemasyarakatan merupakan bagian
terpadu dan tidak terpisahkan dalam proses bisnis. Hal ini
dilakukan sebagai bagian dari investasi sosial dan corporate
citizenship, serta pemenuhan atas aspek sosial dan undang-undang
maupun regulasi lain yang berlaku dalam pelaksanaannya. Salah
satunya dengan melibatkan masyarakat maupun stakeholders di
area kerja sebagai bagian dalam kegiatan operasional.
Laporan Keberlanjutan 2017 Sustainability Report | PT Elnusa Tbk
-21.3%
109
86
2016 2017
Social Investment
Social investment refers to the running of CSR programs with
budget from the operating cost, which include posts for the People’s
Empowerment Program. The Company participated in maintaining
and ensuring harmonious relationship with the communities in the
areas surrounding the Company’s work sites. This participation is
implemented in CSR programs with focus on education, people’s
economy and health, and involve not only the Company but also the
subsidiaries. Included in the programs are the following:
• Investment in infrastructure which affects the economy of
thesurrounding community
• Social facilities
• Public facilities
• Other Investment
282.9%
10
2016 2017
In 2017, the Company spent Rp2.4 billion for society-related
investment. The money was used for the making of drilling wells,
the construction of houses of worship, schools, integrated health
posts, roads, bridges, public facilities, and sports facilities, as well
as for participating in and contributing to the holding of traditional
ceremonies with the community around the projects.
Involvement of the Locals in the Sustainable Financial
Business Process
Social and community development is integrated and inseparable
from the business process. For, this is part of the social investment
and corporate citizenship and is in compliance with the social
aspects and the prevailing law and regulations. One of the practices
is involving the community or the related stakeholders in the work
area as part of the operational activities.
.58
 DINAMIKA KINERJA
EKONOMI ELNUSA
Elnusa Performance Dynamics
Perseroan melibatkan komunitas di sekitar area kerja sebagai
tenaga kerja lokal. Pelibatan ini diawali dengan pelatihan teknis,
hingga pelaksanaan pekerjaan dengan tetap memperhatikan aspek
HSE. Detail mengenai informasi ini ada pada bab Berkontribusi
untuk Negeri.
Rencana Pengembangan Bisnis ke Depan
Meskipun menghadapi berbagai ancaman perlambatan di sektor
migas, Perseroan terus meningkatkan kekuatan internal untuk
memanfaatkan peluang jangka panjang di industri energi. Oleh
karena itu Perseroan melakukan kombinasi grand strategy antara
lain stability dan growth strategy. Perseroan harus tetap bertahan
dengan melemahnya pasar migas dengan terus meningkatkan
kemampuan internal Perseroan dengan fokus utama Perseroan
adalah meningkatkan kemampuan fundamental, yaitu aset,
personil, proses bisnis, dan teknologi. Dengan landasan paradigma
yang baru diharapkan faktor fundamental tersebut dapat
menunjukkan kinerja superior sebelum Perseroan melangkah ke
tahap pertumbuhan yang lebih besar lagi.
Perseroan membentuk fondasi yang kuat untuk merambah ke
pasar regional dengan fondasi fundamental yang kuat, Perseroan
diharapkan memiliki aliran pendapatan baru dan implementasi
sinergi dengan total solution telah berjalan dengan baik. Aliran
pendapatan baru antara lain dengan memasuki pasar dan
pengembangan produk baru, memiliki pendapatan yang bersifat
recurring income, dan memiliki investasi pada sektor non-energi.
Tentu saja investasi ini bersifat selektif dan tetap memiliki
prioritas untuk menyukseskan bisnis inti Perseroan pada sektor
energi. Tujuan utama dari strategi ini adalah meningkatkan
kesinambungan bisnis Perseroan agar dapat terus memberikan
nilai tambah yang positif terhadap pemangku kepentingan.
Secara garis besar pengembangan bisnis saat ini maupun bisnis
baru terangkum dalam gambar berikut ini:
Focus in energy sector at core business and selective
investment for adjacent energy business in non-
energy sector
Market Penetration
• Core Business:
1. Drilling & Oilfield Services
2. Seismic Survey, Data Processing, & Non-Seismic Survey
3. Transportation Management, Integrated Depot Management, &
Trading
• Support Business:
1. Chemical
2. Data Repository & Data Warehouse
3. ICT (Trunking, Tracking & Monitoring, & IT System Management &
Application)
4. Fabrication
5. Marine Support (Barges, Vessel, and Marine Services)
Market Development
• Core Business:
1. Offshore
2. Overseas
• Support Business:
1. EBTKE (Bioenergy & Geothermal)
2. Government
3. General Industry (Non-Energy)
59.
The Company involves the community living around the work area
as local manpower. The involvement starts with technical training
until they are ready to perform their duties whilst still paying
attention to the aspects of HSE. Detail Information for this matter
is on Contribution to the Nation.
Future Business Plan
Despite the challenges related to the slowdown in the oil and
gas sector, the Company continues to strengthen its internal
capabilities to be able to capitalize on any long-term opportunities
present in the energy industry. Hence, part of the Company’s grand
strategy is combining stability and growth strategy. The Company
is set to maintain its presence and business growth in the midst
of weakening oil and gas market and continues to strengthen its
internal capacity and capabilities with the focus on improving its
fundamental capacities, namely assets, personnel, business process,
and technology. Based on the new paradigm the Company is betting
on the fundamental factors to show superior performance before
the Company steps into higher growth phase.
The Company is establishing a strong foundation to penetrate the
regional market. With such a strong fundamental, the Company
expects to generate new revenue stream and implement the Total
Solution synergy well. The new revenue stream comes from the
Company’s entering the new market, the development of new
products, recurring income, and investment in non-energy sector.
This investment is selective in nature and the Company prioritizes
those that can support the the Company's core business, namely
the energy sector. The main objective of the strategy is to ensure
and improve business sustainability so that the Company can give
added values to the stakeholders.
In general, the current business development and new businesses
are presented in the following figure:
Optimization Integration Differentiation
Product Development
• Core Business:
1. Advancing DOS & GSC Equipment
2. Multiclient/Spec Survey & Subvulcanic Seismic
3. APMS IDM & SPBUT
• Support Business:
1. Producing Downhole Tools & Power Module
2. New Repairman Service (ESP & Gas Enigne)
3. New Support Vessel (Seismic Vessel, Power Barge, LNG Transport, PSV,
FPSO & FSO, AHTS & AHT, Lift Boat, and DSV)
4. New Corporate Data Management (Thermalina, QPRO, Basin Professor,
and Indhypasi)
5. New Tracking & Monitoring System (BLE, RTO, DSS, & LoRa)
Diversification
• Core Business:
1. Gas to Power
2. EBTKE Trading
• Support Business:
1. Logistic Non Energy (Warehouse & Shore base)
2. Heat Recovery & Pre-Fab House
3. Vessel related to Non Energy (Cable Laying Vessel and Ivolga)
4. IOT (Distributor IOT Product, Smart & Safe City, & Cloud Hosting)
5. Vulkanisir Ban
Laporan Keberlanjutan 2017 Sustainability Report | PT Elnusa Tbk

.60
 INISIATIF PENGELOLAAN
LINGKUNGAN
Environmental Management Initiatives

INISIATIF PENGELOLAAN
LINGKUNGAN
Environmental Management Initiatives

Kualitas kinerja operasional Perseroan dipengaruhi oleh upaya pengelolaan

lingkungan. Minimnya dampak negatif merupakan salah satu indikator. Berbagai
inisiatif pengelolaan lingkungan dilakukan Perseroan, beberapa di antaranya adalah
komitmen untuk menggunakan teknologi ramah lingkungan memanfaatkan sumber
daya secara bijaksana, serta memastikan minimnya pencemaran lingkungan.

The quality of the Company’s operational performance is influenced by its effort in

managing environmental issues. Minimal negative impact to environment is one
of indicators. Several environmental management initiatives have been done by the
Company, these include the commitment of using environmentally-friendly technology,

"
the utilization of resources in responsible manner, and the reduction of environmental
pollution.

273,101.51
41,657

39,622
163,972.94 49,195

53,482.76

2017 2016 2015 2017 2016 2015

Konsumsi Energi (GJ) Konsumsi Air

Energy Consumption Water Consumption

Pendekatan Manajemen [103-1,2,3] Management Approach [103-1,2,3]

Aktivitas bisnis yang dilakukan baik di kantor pusat
maupun area operasional memberikan dampak baik
positif maupun negatif bagi lingkungan. Namun
inisiatif-inisiatif pengelolaan lingkungan yang baik
terus Perseroan lakukan. Dimulai dari inisiatif
penggunaan teknologi yang lebih ramah lingkungan,
penggunaan material yang lebih bijaksana hingga
penerapan berbagai kebijakan hemat energi di area
kantor. Hal ini kami lakukan, karena menyadari
Business activities that are done in the head office and
in the Company’s operational areas give both positive
and negative impact to the environment. However,
good environmental management initiatives are
continuously being implemented by the Company.
Initiatives starting from the use of environmentally-
friendly technology, the utilization of materials
in responsible manner, to the implementation of
energy saving policy in the office are initiated. These

63.

bahwa pengelolaan lingkungan yang baik akan berpengaruh pada
kualitas kerja dan pada akhirnya menopang keberlangsungan
bisnis perusahaan.
Perseroan mendukung upaya pemerintah dalam menjaga
dan mengelola lingkungan. Sebagai landasan dari penerapan
pengelolaan lingkungan hidup adalah Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup, Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL), Peraturan
Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan,
Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan
Limbah Berbahaya dan Beracun.
Penerapan ini dilaksanakan dengan praktik pelayanan jasa migas
terbaik dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga penutupan
proyek. Upaya untuk mengimplementasikan praktik ini dituangkan
dalam kebijakan berikut:
1. Mengelola lingkungan sesuai dengan regulasi dan memenuhi
standar industri yang berlaku
2. Menggunakan teknologi dan sarana-prasarana yang ramah
lingkungan
3. Pemanfaatan sumber daya energi secara bertanggung jawab
4. Melaksanakan perbaikan berkelanjutan untuk mengurangi
risiko dan dampak pencemaran lingkungan
Mengelola Lingkungan Sesuai Regulasi dan Standar
Penerapan pengelolaan lingkungan dilakukan dengan mengacu
pada regulasi dan standar yang berlaku. Salah satu standar
yang digunakan oleh Perseroan adalah ISO 14001:2015 Sistem
Pengelolaan Lingkungan. Sesuai standar tersebut, Perseroan
menerapkan standar kerja pada masing-masing fungsi yang
berkaitan dengan pengelolaan lingkungan. Selain pengelolaan,
proses audit pelaksanaan juga dilaksanakan secara berkala secara
internal dan ekstenal. Proses audit kami lakukan secara terintegrasi
bersamaan dengan ISO 9001 serta OHSAS 18001.
Menggunakan Teknologi Ramah Lingkungan
Jasa yang diberikan oleh Perseroan dapat dikategorisasi menjadi
dua jenis, yaitu jasa berbasis nonaset dan jasa berbasis aset.
Pada jasa berbasis nonaset, peran Perseroan adalah menyediakan
sumber daya manusia profesional dan sumber daya lain sesuai
cakupan kerja yang diminta oleh pelanggan. Contoh dari
jasa berbasis nonaset ini adalah engineering, procurement,
construction, operation & maintenance (EPC-OM). Pada jasa
berbasis aset, Perseroan menggunakan berbagai teknologi untuk
menyelesaikan pekerjaan yang diharapkan oleh pelanggan.
Pemanfaatan teknologi ini meliputi survei seismik dengan kapal
seismik Elsa Regent, pengelolaan sumur minyak di lepas pantai
menggunakan barge, perawatan sumur minyak dengan hydraulic
workover unit, dan sebagainya.
Pada konteks Indonesia, umumnya pemanfaatan teknologi dalam
industri migas menggunakan energi tak terbarukan. Namun
demikian, Perseroan berupaya untuk melakukan beberapa inisiatif
penggunaan teknologi ramah lingkungan. Hal ini merupakan
komitmen Perseroan untuk dapat menghadirkan teknologi
yang tidak hanya fungsional, namun memiliki nilai tambah
bagi pelanggan dan juga ekosistem Indonesia. Dua di antara
teknologi ramah lingkungan yang digunakan Perseroan adalah
Elnusa Samudra 8 “The First Ecogreen Accomodation Work Barge
in Indonesia” dan vibroseis truck sebagai sumber getar dalam
survei seismik.
Laporan Keberlanjutan 2017 Sustainability Report | PT Elnusa Tbk
things were done as we understand that a good environmental
management will influence the quality of the work and eventually
support the sustainability of the Company’s business.
The Company supports government’s efforts in preserving the
environment. The implementation of environmental management is
based on Indonesian Law (UU) Number 32 in the year 2009 regarding
protection and management of the environment, Indonesian
Government Regulation Number 27 in the year 1999 regarding
environmental impact assessment (AMDAL), Indonesian Government
Regulation Number 27 in the year 2012 regarding environmental
permits, Indonesian Government Regulation Number 101 in the
year 2014 regarding management of hazardous and toxic waste.
These regulations are implemented based on the best practice in
the context of oil and gas service provider for activities starting
from the planning, execution, to the closing of the project. The
effort to implement these practices is formally done based on the
following policies:
1. Managing the environment based on regulations and prevailing
industry standards
2. Using environmentally-friendly technology and facilities
3. Making use of energy source in responsible manner
4. Implementing continuous improvement to reduce risks and
impacts of environmental pollution
Managing the Environment based on Regulations
and Standards
The implementation of environmental management is based on the
prevailing regulations and standards. One of the standards that is
used by the Company is the ISO 14001:2015 on the environmental
management system. According to this standard, the Company
should implement work standards in each function involved in the
environmental management. Apart from management process, audit
process of the implementation should also be done periodically by
both internal and external parties. We conducted our audit in an
integrated manner together with the ISO9001 and OHSAS 18001.
Using Environmentally-Friendly Technology
Services offered by the Company can be categorized into two
types, non-asset and asset based services. For the non-asset based
service, the Company’s role is in providing professional workers
and other related resources as per customers’ requests. Examples
of these non-asset based services are engineering, procurement,
construction, operation & maintenance (EPC-OM). For the asset
based service, the Company uses various technology to complete
the work as expected by customers. The use of technology includes
seismic survey using the seismic vessel Elsa Regent, management
of offshore oil wells using barges, maintenance of oil wells using
hydraulic workover unit, and others.
For the Indonesian context, in general the use of technology in the
oil and gas industry still make use of non-renewable energy sources.
Nevertheless, the Company has attempted to engage in several
initiatives to use environmentally-friendly technology. This is part of
the Company’s commitment in providing technology that is not only
functional, but also gives added value to customers and ecosystems
in Indonesia. Two of the environmentally-friendly technologies that
are being used by the Company are Elnusa Samudra 8 “the First
Ecogreen Accomodation Work Barge in Indonesia” and vibroseis
truck as the source of vibration in seismic survey.
.64
 INISIATIF PENGELOLAAN
LINGKUNGAN
Environmental Management Initiatives
Elnusa Samudra 8
Merupakan inovasi insan Elnusa untuk negeri dengan menciptakan
accomodation work barge yang ramah lingkungan. Pada 2017,
aset ini beroperasi di Delta Mahakam, Kalimantan. Beberapa
keunggulan Elnusa Samudra 8 adalah sebagai berikut:
1. Mampu mengefisiensikan energi dengan penggunaan sinar
matahari sebagai penerangan siang hari, sistem nyala-mati
otomatis, dan lampu (LED). Nilai efisiensi energi 55,2% atau
setara 327,5 kWh (119.530,2 kWh/ tahun) dibandingkan
dengan sistem penerangan konvensional.
2. Dibuat dengan mengikuti standar European Union,
Environmental Protection Agency (EPA) - Euro III/Stage IIIA
& Tire 3, sehingga ramah terhadap lingkungan dan dapat
mereduksi emisi karbon.
3. Didesain khusus dengan generator mesin yang harus
memanfaatkan minimum 5% biodiesel sebagai sumber energi
mesin.
4. Menggunakan panel surya sebagai sistem penerangan
alternatif yang dipasang pada seluruh ruang mesin dan
navigasi. Nilai efisiensi energi 16,18% atau setara 43,0 kWh
(15.695 kWh/ tahun)
Vibroseis Truck
Merupakan kendaraan penghasil sumber getar yang dapat
menggantikan handak atau geltone yang umumnya digunakan
sebagai sumber getar dalam survei seismik. Vibroseis truck
menggunakan sistem vibrasi nonhandak dengan kekuatan rendah,
didesain khusus untuk refleksi survei seismik migas sehingga
proses vibrasi tidak merusak struktur bawah permukaan tanah
maupun vegetasi yang berada di atasnya. Investasi teknologi ini
merupakan yang pertama di Indonesia dan wujud komitmen
Perseroan untuk menghadirkan jasa yang dapat memaksimalkan
dampak positif dan meminimalkan dampak negatif.
Passive Accoustic Monitoring System
Perseroan juga menaruh perhatian pada keseimbangan dan
kelestarian mamalia laut dari dampak lingkungan yang timbul
dari kegiatan Akuisisi Data Seismik Marine. Suara dentuman
dari air gun pada proses pengambilan data seismik dilaut dapat
menimbulkan potensi gangguan perilaku normal mamalia karena
gangguan desibel/ frekuensi suara dentuman. Sebelum kegiatan
seismik akan dilakukan uji pengetahuan tentang aktivitas mamalia
yang dikenal di daerah tersebut sehingga dapat ditetapkan dan
dijadwalkan kapan saat yang tepat untuk melaksanakan proyek
untuk menghindari peristiwa musiman yang signifikan dari
mamalia laut, misalnya migrasi dan melahirkan. Kapal yang
bersangkutan mengamati zona aman untuk mamalia yang sesuai
dengan jenis aktivitas seismik yang akan dilakukan, dan jika terjadi
penampakan, prosedur khusus diuraikan untuk meningkatkan
penelitian sehingga mamalia dapat dengan aman bergerak
melalui area tersebut. Prosedur ini telah dilakukan pada proyek
seismik marine Repsol Andaman dengan menggunakan PAM
Passive Accoustic Monitoring System.
Pemanfaatan Sumber Daya secara Bertanggung
Jawab
Energi
Kegiatan usaha Perseroan menggunakan dua sumber energi,
baik tak terbarukan maupun terbarukan. Penggunaan energi
terbarukan seperti panas matahari merupakan inisiatif Perseroan
untuk mendiversifikasi sumber energi yang digunakan. Namun
pada laporan ini, Perseroan baru dapat menyampaikan informasi
penggunaan energi secara parsial. Informasi penggunaan energi
secara keseluruhan pada ketiga segmen bisnis akan diupayakan ke
65.
Elnusa Samudra 8
This is an innovation from Elnusa for the nation in a form of
environmentally-friendly accommodation work barge. In 2017,
this asset was in operation in Delta Mahakam, Kalimantan. Several
advantages of Elnusa Samudra 8 are as follows:
1. It is capable to efficiently use energy by sourcing its energy from
solar system during the day, automatic on-off system, and LED
lights. The energy efficiency is at 55.2% which equals to 327.5
kWh (119,530.2 kWh/year) as compared to conventional lighting
systems.
2. It is made based on the European Union standard, Environmental
Protection Agency (EPA)- Euro III/Stage IIIA & Tire 3, so that it is
environmentally-friendly and able to reduce carbon emissions.
3. It is specially designed with generator that uses at least 5%
biodiesel as a fuel source.
4. It uses solar panel systems as alternative lighting systems that
are placed in all engine and navigation rooms. The total energy
efficiency is 16.18% which equals to 43.0 kWh (15,695 kWh/
year).
Vibroseis Truck
It is a vehicle that can produce vibration which serves as a substitute
for explosive or geltone that is generally used as vibration source in
seismic survey. Vibroseis truck uses low power non-explosive based
vibration system which is specifically designed to reflect oil and gas
seismic survey and as such the vibration process does not damage
the underground earth structure as well as the vegetation on the
ground. The investment in this technology is the first in Indonesia
and it is part of the Company’s commitment to provide services with
maximum positive and minimum negative impacts.
Passive Accoustic Monitoring System
The Company also puts much attention to the balance and to
the preservation of sea mammals and the impact of the seismic
data acquisition marine activities on the marine environment. The
sound of blasts from air guns during the seismic data acquisition
process at sea has the potential of impairing disturbing the normal
behavior of mammals as the effect of decibel/the frequency of
the blasts. Hence, before proceeding, the Company conducts a
knowledge test on the activities of mammals in the area so that
the Company can set the best time for undergoing the activity. This
relates to the significant seasonal activities of the mammals, such
as migration and giving labor. The operation vessel will observe
the safe zone for the mammals based on the seismic activities the
Company is set to do. If there is a sighting, the vessel proceeds
with a special procedure to intensify the monitoring so that the
mammals can safely pass the area. This procedure is applied in
the Repsol Andaman marine seismic project using PAM Passive
Acoustic Monitoring System.
Making Use of Energy Source in Responsible Manner
Energy
The Company’s business activities use two energy sources, both non-
renewable and renewable sources. The use of renewable energy,
such as solar energy, is an initiative by the Company to diversify its
energy source. However, in this report, the Company is only able
to partially report the energy used. The overall energy used in the
Company’s three business segments can hopefully be given in the
future. In 2017, the Company used four types of non-renewable

depannya. Pada 2017, Perseroan menggunakan empat jenis sumber
energi tak terbarukan dalam menunjang kegiatan operasional,
yaitu solar, bensin, avtur dan listrik. Volume penggunaan dan nilai
konsumsi energi tersaji pada tabel di bawah ini.
Faktor Konversi
No Energi Unit
(GJ/L)
1 Solar GJ
2 Bensin GJ
3 Avtur GJ
4 Listrik GJ
Total
Informasi penggunaan energi di atas belum diungkap secara
keseluruhan. Data yang tercantum merupakan konsolidasi
parsial dari segmen bisnis yang dimiliki. Hal ini dikarenakan
metodologi dan perangkat pada beberapa aktivitas belum dapat
termonitor. Selain itu, pada nilai konsumsi energi di atas belum
dapat Perseroan hitung dengan menggunakan faktor konversi
lokal. Penghitungan konversi menggunakan faktor konversi
internasional. Solar dan bensin menggunakan faktor konversi
International Energy Agency, avtur dan listrik menggunakan faktor
konversi Berkeley.
Begitu pula dengan rasio intensitas penggunaan energi, baik
secara keseluruhan ataupun per segmen usaha juga belum dapat
disajikan pada laporan ini. Hal ini dikarenakan karena beragamnya
jasa yang dimiliki Perseroan perlu untuk didefinisikan lebih lanjut
nilai produktivitasnya sehingga menggambarkan informasi rasio
konsumsi energi terhadap produktivitas layanan usaha.
Namun secara garis besar, berdasarkan data parsial di atas dapat
diinformasikan bahwa konsumsi energi Perseroan dan grup dari
tahun ke tahun terus meningkat. Pada 2017, nilai konsumsi energi
terbesar adalah pada solar. Hal ini dikarenakan transisi fokus bisnis
Perseroan dan seiring dengan peningkatan jumlah pekerjaan yang
diterima oleh Perseroan. Walaupun demikian, inisiatif-inisiatif
pengelolaan energi terus diupayakan oleh Perseroan.
Upaya penghematan dilakukan dengan menerapkan kebijakan-
kebijakan efisiensi energi, seperti penggunaan teknologi dengan
energi alternatif terbarukan, kebijakan efisiensi pencahayaan
gedung pada area kurang produktif, kebijakan night driving di
area operasi, pengaplikasian tata zona pada sistem udara sehingga
konsumsi energi AC dapat dikurangi dan lain-lain. [305-1]
Material [301-1]
Sebagai perusahaan jasa energi yang memiliki tiga segmen bisnis
dan lini jasa yang sangat beragam, Perseroan menggunakan
berbagai material maupun chemical dalam pekerjaannya. Jumlah
ataupun volume penggunaan material maupun chemical tersebut
sangat bervariasi tiap tahunnya menyesuaikan dengan aktivitas
yang dilakukan pada tahun tersebut. Pelaksanaan aktivitas ini
dipengaruhi pula oleh kondisi industri migas.
Penggunaan material maupun chemical untuk menunjang
aktivitas dapat diketahui pada tabel di bawah ini. Metode
pengukuran penggunaan adalah berdasarkan data yang tercatat
dalam sistem prokuremen. Namun Informasi material maupun
chemical yang tersaji pada tabel ini hanya berasal dari satu
segmen bisnis, yaitu jasa hulu migas. Dua segmen jasa belum
Laporan Keberlanjutan 2017 Sustainability Report | PT Elnusa Tbk
energy sources in its operations, namely diesel, gasoline, aviation
fuel, and electricity. The volume of energy use and the value of
energy consumption are listed in the table below.
2017 2016 2015
0,03831 229,170.27 18,198.78 130,606.45
0,03357 17,812.90 11,019.76 10,797.20
0,033 3,168.00 - -
0,0036 22,950.35 24,264.22 22,569.29
273,101.51 53,482.76 163,972.94
Information on the abovementioned energy consumption has not
been fully disclosed. The data comes from partial consolidation of the
Company’s business units. This is due to the fact that methodology
and equipment in several activities are still not monitored. Other
than that, the value of energy consumption above still could not
be measured based on local conversion factor. The calculation for
conversion is done by using international conversion factor. For diesel
and gasoline, the conversion factor is based on International Energy
Agency conversion factor, while for aviation fuel and electricity, the
conversion factor is based on Berkeley conversion factor.
It is also the case that the intensity ratio of energy used, both as
a whole and in each business segment, is still cannot be reported.
This is due to the variety of services that the Company has which
needs to be further defined in terms of its productivity value so as
to give a correct picture on the information on the ratio of energy
consumption to service productivity.
In general, based on the abovementioned partial data, it can be seen
that the Company’ and its group of businesses’ energy consumption
increases over the years. In 2017, in which the largest energy
consumption can be attributed to solar energy. This is due to the
transition in the Company’s business focus and the increase in the
number of works received by the Company. Nevertheless, energy
management initiatives are constantly done by the Company.
The effort to save energy is done by implementing energy efficiency
policies, such as the use of technology trenewable energy source,
efficiency policy on lighting in the less productive office area, policy
on night driving in the area of operations, the application of zoning
mechanism in the air system to reduce the energy consumption
from the use of Air conditioning (AC) and others. [305-1]
Material [301-1]
As an energy services company with three business segments
and various service lines, the Company uses various material and
chemical in its works. The amount and volume of material and
chemical used vary over the years depending on the activities on
that year. These activities are influenced by the oil and gas industry
performance.
The material and chemical usage that supports the Company’s
activities is available in the table below. The methodology to
measure usage is based on the procurement system data. However,
the information on the material and chemical used in the table
only comes from one business segment, namely oil and gas
upstream services. The information pertaining to two other business
.66
 INISIATIF PENGELOLAAN
LINGKUNGAN
Environmental Management Initiatives

dapat diinformasikan, Perseroan akan berupaya menyajikannya segments is still not reported and the Company aims to provide such
pada laporan keberlanjutan mendatang. information in the subsequent Sustainability Report.

Pada 2017, belum ada material yang dapat digunakan kembali
ataupun didaur ulang. Hal ini memang dikarenakan sifat dari
material maupun chemical yang habis pakai. Namun demikian,
Perseroan menjamin bahwa penggunaan material maupun
chemical tersebut digunakan secara efektif dan efisien. Hal ini
dilakukan tentunya untuk mendukung keberlanjutan tidak hanya
dari sisi kelestarian lingkungan, namun juga dari sisi ekonomi.
In 2017, there were no materials that can be reused or recycled. This
is due to the fact that these materials and chemicals are disposable.
However, the Company provides assurance that the use of materials
and chemicals are done effectively and efficiently. This is done to
support the sustainability, not only with respect to the environment,
but also to the economic sustainability of the Company

No Material Unit 2017 2016 2015

1 Seismic Geltone Kg 183,860 34,400 185,630
2 Seismic Eletric Detonator Ea 48,360 17,000 91,400
3 Barite Kg 2,233,986 3,513,070 108,726
4 Paraffin Solvent L 23,610 8,744 13,741
5 Cement, API Class G Kg 296,468 132,449 122,288
6 Ammonium Chloride Kg 1,996 624 998
7 XCD Polymer Kg 3,062 4,173 165,153
8 Calcium Chloride Kg 150 125,000 20,400
9 Potassium Chloride Kg 70,250 79,000 70,550
10 Chloric acid L 127,209 164,476 369,343
11 Potassium Carbonate Kg 38,011 14,742 72,802
12 Paraffin Removal L 833 1,874 7,495
13 Anionic Anti-Sludge Agent L 1,041 2,502 3,346

Air [303-1] Water [303-1]

Konsumsi air Perseroan dan grup umumnya sebatas kebutuhan
domestik baik di kantor pusat, kantor cabang, area operasi maupun
area kerja lainnya. Penggunaan air untuk menunjang aktivitas
operasi hanya digunakan saat pengeboran, di antaranya adalah
pada pengeboran lubang sumber getar dalam survei seismik.
Berdasarkan sumber perolehannya, untuk di kantor pusat dan
beberapa area operasional adalah menggunakan air sumur dan
perusahaan penyedia air (PDAM).
Water consumption of the Company and its group of businesses
is mainly limited to the domestic use in the Head office, branches,
operational areas as well as other work areas. The water used to
support operational activities is mainly for drilling, such as in the
case of drilling of hole for vibration source in seismic survey. Based
on its source, the water used in the head office and several other
operational areas come from underground water and from regional
water company (PDAM).

Sumber /
Unit 2017 2016 2015
Source
Sumur m3 722 3,529 2,418
PDAM m3 40,935 36,093 46,777
Total m3 41,657 39,622 49,195

Metode pengukuran volume air adalah menggunakan flow meter
dari debit air yang dikeluarkan. Pada 2017 terdapat kenaikan 5%
volume konsumsi air bila dibandingkan 2016. Namun volume
konsumsi ini masih jauh lebih rendah dibandingkan 2015. Selain itu
untuk menjaga siklus air, pada area-area terbuka di sekitar gedung
kantor pusat, Perseroan mengalokasikan lahan yang cukup luas
sebagai daerah resapan air. Di wilayah ini dibuat lubang-lubang
biopori sebagai media peresapan air hujan atau limpasan ke dalam
tanah. Kondisi permukaan air tanah pun menjadi relatif terjaga
sehingga tidak ada keluhan dari warga sekitar atau instansi terkait
mengenai penurunan muka air tanah.
The method of measuring the water volume is based on the flow
meter of the water used. In 2017, there was an increase of 5%
in the volume of water consumed as compared to the volume in
2016. However, this volume is still much lower than in 2015. Other
than that, to maintain the water cycle, in the open area around the
head office building, the Company allocates sizeable area as water
retention spots. In this area, biophore holes are created to improve
rainwater retention and runoff into the ground. The ground water
level is also relatively maintained so that there are no complaints
from neighboring communities or organizations on the groundwater
subsidence.

Efluen dan Limbah [306-2] Effluent and Waste [306-2]

Sumber air limbah atau efluen Perseroan dan anak perusahaan Sources of waste water or effluent of the Company’s and its
umumnya berasal dari buangan aktivitas domestik. Untuk subsidiaries are mainly come from waste due to domestic activities.

67.

pengelolaannya, Perseroan mengolah efluen yang dihasilkan di
Kantor Pusat menggunakan sewage treatment plant sehingga
menjadi layak buang sesuai dengan standar baku mutu
Permenkes Nomor 416 Tahun 1990. Efluen yang telah diolah,
akan dimanfaatkan kembali dan/ atau disalurkan pada saluran
umum. Secara persentase, 100% dari efluen yang dihasilkan di
kantor pusat akan didaur ulang sebelum digunakan kembali dan/
atau pun disalurkan ke saluran umum.
Metode Pembuangan /
Unit
Treatment of Waste
Daur Ulang / Recycle L 32,201
Penyimpanan Setempat / Local Storage Kg
Ditransportasikan Pihak Ketiga / Transported
Kg
by Third Party
Keanekaragaman Hayati [304-2]
Wilayah kerja Perseroan sangat bervariasi menyesuaikan dengan
lokasi kerja ataupun jenis jasa yang diberikan kepada pelanggan.
Pada segmen jasa hulu migas dalam tahapan eksplorasi wilayah
kerja Perseroan merupakan blok migas yang dimiliki oleh
pelanggan. Contohnya pada Blok Klamassosa wilayah kerja
Perseroan berada di tengah hutan, sedangkan pada Blok Mahakam
wilayah kerjanya berada di lepas pantai. Pada segmen jasa
distribusi dan logistik energi, wilayah kerja Perseroan umumnya
merupakan area berpenduduk. Pada segmen jasa penunjang,
wilayah kerja Perseroan sebatas area perkantoran ataupun gudang.
Pada konteks keanekaragaman hayati indigenous, wilayah kerja
Perseroan yang langsung bersentuhan dengan hal ini hanya pada
segmen jasa hulu migas. Lebih spesifik hanya pada jasa survei
seismik. Paparan aktivitas seismik terhadap keanekaragaman
hayati indigenous sebatas melintas dan membuka jalur lintasan.
Perseroan belum dapat mengukur luasan area terdampak dari
aktivitas lintas dan pembukaan jalur lintasan. Namun demikian,
Perseroan berupaya agar luasan area terdampak minimal.
Sehingga dalam kurun waktu aktivitas operasional, ekosistem pada
lingkungan tersebut telah dapat merestorasi kembali secara alami.
Melaksanakan Perbaikan Berkelanjutan
Sesuai dengan regulasi dan standar industri, komitmen Perseroan
dalam pengelolaan lingkungan diterapkan dalam bentuk
pemantauan atas kualitas lingkungan kerja. Hal ini meliputi
pemantauan baik di kantor pusat, kantor cabang, maupun tempat
perusahaan beroperasi lainnya. Perseroan dan anak usaha melalui
fungsi-fungsi terkait menyelenggarakan pengukuran maupun
evaluasi kualitas lingkungan kerja setiap enam bulan sekali.
Evaluasi atas kualitas ini merupakan upaya Perseroan untuk
melakukan perbaikan berkelanjutan.
Dampak dari Kegiatan
Perseroan telah melaksanakan tanggung jawab lingkungan hidup
dengan hasil nyata berkurangnya dampak negatif dari aktivitas
bisnis. Tidak ada pengaduan resmi terkait aktivitas bisnis, denda,
maupun sanksi administrasi yang harus dikeluarkan Perseroan
terhadap kerusakan lingkungan.
Laporan Keberlanjutan 2017 Sustainability Report | PT Elnusa Tbk
The Company treats effluent produced in the Head office in the
sewage treatment plant so that the waste complies with the
quality standards as stated in the Regulation by Ministry of Health
Number 416 in the year 1990. Treated effluent will be reused and/
or channelled into the common waterways. 100% of the effluent
produced in the head office will be recycled before being reused
and/or channelled to the common waterway.
2017 2016 2015
33,418 40,156
2,880 2,640 2,667
718 703 n.a
Biodiversity [304-2]
The Company’s areas of work vary significantly depending on the
location of the work or the provided services to customers. For the
upstream oil and gas, especially for exploration, the Company’s work
area is in the oil and gas field owned by the customer. For example,
in Klamassosa field, the Company’s work area is located in the middle
of the forest, while in Mahakam field, its work area is on the offshore
location. For the energy distribution and logistics services, the work
area of the Company in general is in populated area. For supporting
services segment, the work area of the Company is limited to office
buildings or warehouses.
In the context of indigenous biodiversity, the Company’s work area
that is directly linked to the indigenous biodiversity is only for the
oil and gas upstream services segment. Specifically, in the seismic
survey service. The exposure of the seismic activity to the indigenous
biodiversity is only as much as passing through and opening of
lanes. The Company has not measured the size of the affected area
from the activities involving opening up of lanes. Nevertheless, the
Company makes an attempt to ensure minimal impact to these
areas. Therefore, during the time of the operational activities, the
ecosystem can naturally restore itself.
Implementing Continuous Improvement
Based on the regulations and the industry standards, the Company is
committed to implement environmental management by monitoring
the quality of the work environment. This includes a monitoring
activity in the head office, branches, as well as in other areas of
operations. The Company and its subsidiaries, through various
related functions, measure and evaluate the quality of the work
environment every six month. This evaluation is an attempt by the
Company to conduct continuous improvement.
Impacts from Activities
The Company has done its responsibility in relation to the
environment as can be seen by actual reduction of the negative
impacts of its business activities. There were no formal complaints
on the business activities of the company, fines, administrative
sanction that need to be paid by the Company due to environmental
degradation.
.68
 MEMBUDAYAKAN KESEHATAN
& KESELAMATAN KERJA
Raising Health and Safety
Cultural Awareness

MEMBUDAYAKAN KESEHATAN
& KESELAMATAN KERJA
Raising Health & Safety Cultural Awareness

Strategi bisnis menyeimbangkan kinerja di tengah ekuilibrium baru perlu diimbangi

dengan upaya pengelolaan K3 yang baik. Penekanan budaya K3 adalah untuk
memastikan bahwa setiap peningkatan kinerja ekonomi yang dilakukan sesuai
standar. Kami meyakini bahwa pembudayaan K3 merupakan kunci mempertahankan
keberlanjutan Perseroan.

The business strategy of the Company balances the performance, in the midst of a
new equilibrium, with a well-managed health and safety aspect. The emphasis on the

"
culture of health and safety ensures that every economic performance improvement
occurs according to the set standards. We believe that making health and safety as part
of our culture is crucial to maintain the continuity of the Company.

35,855,207

2,593,755
0.04
23,479,465 22,483,387 0.45 0.04 0.05
21,847,325
0.40
0.35 0.03 0.04
0.40
1,715,899 0.30
0.03
1,760,172 0.25
12,331,399 0.26
1,715,899 0.20
0.02
0.15
11,414,127
0.10 0.14 0.01
14,226,055
0.05
9,432,167
0.00 0.00
2015 2016 2017
2017 2016 2015
Jasa
Jasa Hulu Distribusi Jasa
Migas dan Logistik Penunjang TRIR LTIR
Energi

Jumlah Jam Kerja Total Recordable & Lost Time Incident Rate
Number of Man Hours

Pendekatan Manajemen [103-1,2,3] Management Approach [103-1,2,3]

Aktivitas jasa energi yang dilakukan Perseroan
memiliki risiko kecelakaan kerja yang tinggi.
Kecelakaan kerja dapat menyebabkan sanksi
larangan beroperasi bahkan pencabutan izin
usaha dari regulator. Pada tingkatan terendah
sanksi yang diberikan dapat berupa penolakan
untuk mengikuti tender oleh klien. Risiko sanksi
kecelakaan kerja yang ada sangat mempengaruhi
keberlanjutan usaha Perseroan. Karena bila risiko ini
The Company’s energy services business activities
have a high risk of accident. Work-related accidents
can lead to a sanction in a form of temporary closure
of operations and even revocation of permit by the
regulator. At its lowest level, sanction can be in a form
of refusal of tender proposal by clients. Sanction due
to risks of accident will have significant impact on the
continuity of the Company’s business. This is due
to the fact that if the risk is not mitigated properly,

71.

tidak dimitigasi dengan baik, maka bukan hanya mempengaruhi
pendapatan usaha tahunan, melainkan dapat menghentikan usaha
Perseroan secara keseluruhan. Karena nilai penting ini, Perseroan
menempatkannya sebagai topik material pertama dan melakukan
upaya maksimal untuk memitigasi risiko yang mungkin terjadi.
Risiko kecelakaan kerja Perseroan meliputi seluruh segmen bisnis
yang ada. Pada segmen bisnis jasa hulu migas, risiko dimulai dari
gangguan kesehatan yang membutuhkan penanganan medis
hingga risiko kecelakaan kerja yang dapat menyebabkan kematian.
Pada segmen bisnis jasa distribusi dan logistik energi, aktivitas
transportasi BBM rentan akan terjadinya kecelakaan kendaraan
bermotor. Begitu pula dengan jasa penunjang, risiko gangguan
kesehatan maupun kecelakaan kerja merupakan salah satu risiko
yang harus dimitigasi dalam rutinitas operasional.
Seiring dengan fokus bisnis untuk menggenjot kinerja jasa distribusi
dan logistik energi, meningkatkan kinerja berbasis nonaset,
serta melakukan percepatan kinerja hulu migas, Perseroan
mengimbanginya dengan berbagai penekanan budaya K3. Tujuan
dari penekanan budaya ini adalah untuk memastikan bahwa setiap
pendapatan usaha yang dilakukan harus sesuai dengan standar K3
yang berlaku. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa kinerja
ekonomi juga dibarengi dengan kinerja K3 yang baik.
Dalam melaksanakan kegiatan operasional, Perseroan memastikan
agar aspek K3 diperhatikan dan dikelola dengan baik. Untuk
mengimplementasikan aktivitas K3, Perseroan mengadopsi pada
best practices pengelolaan dan standar K3 yang berlaku baik
secara nasional maupun secara internasional. Landasan dasar
Perseroan dalam pengelolaan K3 adalah Undang-Undang Nomor 1
Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, Undang-Undang Nomor 13
Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Undang-Undang Nomor 36
Tahun 2009 tentang Kesehatan, Peraturan Pemerintah Nomor 50
Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan &
Kesehatan Kerja, dan Occupational Health & Safety Management
Systems (OHSAS) 18001: 2007.
Komitmen Perseroan dalam memprioritaskan aspek K3 dikenal
dengan slogan PUT 5M, yaitu dengan menjadikan K3 sebagai
1) Prioritas utama setiap melakukan kegiatan, 2) Ukuran untuk
menilai kualitas pekerjaan dan pekerja, dan 3) Tanggung jawab
manajemen dan seluruh pekerja. Untuk memastikan PUT,
Perseroan memiliki kebijakan K3 yang termaktub dalam kebijakan
Quality, Health, Safety, and Environment (QHSE) untuk:
1. Menerapkan standar QHSE yang memenuhi peraturan
perundangan dan persyaratan lainnya yang berlaku.
2. Menyiapkan organisasi dan sumber daya manusia yang
kompeten dan profesional.
3. Menggunakan teknologi dan sarana-prasarana kerja yang
tepat dan memenuhi standar QHSE.
4. Menetapkan, mengukur, mengaudit dan melaporkan kinerja
QHSE untuk melakukan perbaikan secara berkesinambungan.
5. Meminimalkan risiko dan bahaya terkait kesehatan,
keselamatan dan lingkungan akibat aktivitas perusahaan
dengan terus melakukan perbaikan berkelanjutan dan
pencegahan pencemaran.
Kebijakan yang diterapkan Perseroan dalam memitigasi risiko
kerja adalah tetap melanjutkan kebijakan sebelumnya, yaitu 9 HSE
Golden Rules dan Elnusa Zero Tolerance dalam seluruh aktivitas
operasional di lingkungan kerja Elnusa Group dan berlaku untuk
semua level. Selain itu, untuk menjamin pemenuhan aspek K3
Laporan Keberlanjutan 2017 Sustainability Report | PT Elnusa Tbk
it will not only impact the yearly income but can also cease the
Company’s operation entirely. Due to its importance, the Company
places this topic as the most material topic and puts maximum effort
in mitigating risks.
The risk of work accidents in the Company is presence in all of its
business segments. In the oil and gas upstream service business
segment, workers are exposed to risks starting from health problems
that require medical treatment to accidents that cause death. In
energy distribution and logistics services, the activity of transporting
fuel is prone to road accidents. For supporting services, there are
also potential risks in terms of health problems and work accidents
which are part of risks that need to be mitigated in the Company’s
daily operations.
Together with the Company’s focus on the performance of the energy
distribution and logistics services, on the improvement of non-assets
based performance, and on accelerating the oil and gas upstream
performance, the Company also balances these business targets
with the emphasis on the health and safety culture. The objective
of putting an emphasis on the health and culture is to ensure that
every generated income is gained based on the prevailing health and
safety standards. This ensures that the economic performance grows
together with the good implementation of health and safety culture.
In conducting its operational activities, the Company ensures that
all health and safety aspects are considered carefully and managed
well. To implement the health and safety activities, the Company
adopts best practices in the health and safety management and
standards from both domestic and international practices. The
implementation of the health and safety management is based
on the Indonesian Law (UU) Number 1 in the year 1970 regarding
work safety, Indonesian Law Number 13 in the year 2003 regarding
employment, Indonesian Law Number 36 in the year 2009 regarding
health, and Indonesian Government Regulation Number 50 in the
year 2012 regarding the implementation of work-related health and
safety management system, and the Occupational Health & Safety
Management Systems (OHSAS) 18001: 2007 standards.
The Company is committed in making health and safety aspect a
priority, known under the slogan PUT 5M, which place health and
safety as 1) the main priority in every activity, 2) a measure of the
work and workers quality, and 3) a responsibility of the workers and
the Management team. To ensure PUT, the Company has health
and safety policy which is stated in the Quality, Health, Safety, and
Environment (QHSE) policy regarding:
1. The Implementation of the QHSE standards that fulfil the
prevailing regulatory requirements.
2. The preparation of competent and professional organization
and human resources.
3. The use of technology and work facilities in a correct manner
and based on the QHSE standard.
4. The determination, measurement, auditing, and reporting of
QHSE performance to ensure continuous improvement.
5. The reduction of risks and dangers related to health, safety,
and the environment that can be attributed to the Company’s
activities by ensuring continuous improvement and preventing
pollution.
Policies that are implemented by the Company to mitigate risks
should still be in line with previously-set policies, such as the 9 HSE
Golden Rules and Elnusa Zero Tolerance, in all operational activities
in all levels within Elnusa Group. Other than that, to ensure the
fulfilment of health and safety aspects for workers, the Company
.72
 MEMBUDAYAKAN KESEHATAN
& KESELAMATAN KERJA
Raising Health and Safety
Cultural Awareness

bagi pekerja, Perseroan juga menegaskan komitmen ini dalam
Peraturan Perusahaan yang tercantum dalam Bab VI Pasal 30
hingga Pasal 45 tentang Jaminan Sosial, Perlindungan Kerja,
Kesehatan dan Pengobatan, atau 20% dari keseluruhan pasal yang
terdapat pada peraturan perusahaan. Hal ini merupakan bentuk
kepatuhan dan komitmen terhadap K3 yang menjadi tanggung
jawab bersama baik pihak manajemen maupun karyawan.
also stresses its commitment to health and safety in the Company’s
regulation, particularly in Section 4 Article 30 up to Article 45
regarding social security, work protection, healthcare and treatment.
The health and safety topic covers 20% of all Articles in the regulation.
This is a form of compliance and commitment to health and safety
by the Management and Employees.

9 HSE Golden Rules & Elnusa Zero Tolerance 2017

Setiap pekerja wajib mengenakan Alat Pelindung
Diri (APD) yang sesuai saat bekerja / Each worker is
obliged to wear the proper Personal Protection Gear
during work
EZT • Wajib menggunakan APD sesuai pekerjaan dan
2017 area kerja / Is obliged to wear Personal Protection
Gear according to their job and work area
Setap pekerjaan berisiko tinggi harus
mendapatkan izin kerja / Every high-work
risk needs to possess work permit
Kalibrasi dan sertifikasi harus selalu dilakukan
pada setiap peralatan yang akan digunakan
untuk pekerjaan berisiko tinggi / Calibration
& certification must be performed on each
equipment used for high-risk jobs

Prosedur dan program kerja harus dipatuhi dan
dijalankan oleh pekerja / Work procedure and program
must be adhered to and conducted by worker in
EZT
2017
Sanksi tegas terhadap pekerja yang Setiap peralatan atau sistem yang menyimpan
mengkonsumsi miras dan narkoba saat bekerja energi harus sudah dipastikan isolasi energinya
/ Strict sanction is imposed on workers who / Each equipment or system for storing energy
consume alcohols and drugs while working must be ensured that it can store energy
• Tidak madat, mabuk, miras narkoba &
obat-obatan terlarang / Shall not use
drugs and alcohols

Setiap perubahan, prosedur dan proses kerja harus
dicatat dalam manajemen perubahan / Each change as
well as work procedure and program must be recorded
in the management of change
73.
Setiap operasi pengangkatan harus memenuhi Pekerja berkewajiban mematuhi standar
ketentuan persyaratan keselamatan keselamatan transportasi yang berlaku / Workers
pengangkatan yang ditetapkan / Each lifting are obliged to comply with the prevailing
operation must meet the determined lifting transportation safety standards
safety criteria EZT • Tidak mengemudi di atas batas kecepatan
2017 yang ditetapkan / Shall not drive over the
speed limit, according to the street signs
• Wajib menggunakan sabuk pengaman saat
berkendara (pengemudi dan penumpang)
/ Is obliged to wear safety belt when riding
(for drivers and riders)
• Tidak menggunakan alat komunikasi saat
berkendara (pengemudi) / Shall not use
communication device when riding (drivers)
• Tidak merokok saat berada di kendaraan
atau perahu (pengemudi dan penumpang)
/ Shall not smoke when riding in car or on
boat (drivers and riders)
• Wajib menggunakan life jacket saat
menggunakan alat transportasi air / Is
obliged to wear life jacket while using
water transportation
 Laporan Keberlanjutan 2017 Sustainability Report | PT Elnusa Tbk

Menekankan Standar Praktik Kesehatan dan
Keselamatan Kerja
Dalam upaya meningkatkan kepedulian untuk implementasi K3 di
lingkungan kerja, Perseroan menerapkan berbagai program yang
dapat meningkatkan disiplin dari para pemangku kepentingan.
Keharusan untuk menerapkan program ini tidak hanya berlaku
untuk karyawan yang berada di lapangan, melainkan berlaku
untuk semua karyawan. Tentunya untuk menerapkan program
ini memerlukan sosialisasi yang menyeluruh. Oleh karena itu,
Perseroan memiliki program HSE Online, majalah QHSE Focus, SMS
Alert, poster, spanduk, teaser maupun berbagai media kampanye
lainnya. Beberapa program yang dijalankan dan disosialisasikan
antara lain Elnusa Zero Tolerance, HSE is My Culture, HOC dan
SWA Card.
Elnusa Zero Tolerance (EZT)
Program EZT merupakan komitmen Perseroan dalam menjunjung
tinggi HSE dengan tidak memberikan toleransi atas pelanggaran
yang dilakukan. Program EZT ini ditujukan untuk setiap tindakan
tidak aman yang didasarkan atas:
• Kriteria pelanggaran yang tegas dan telah jelas kebijakan/
standar prosedur/ instruktsi kerja/ aturan K3 lainnya
• Pengamatan langsung atau tidak langsung dengan bukti yang
dapat diterima
Placing Importance on the Standard Practice on
Health and Safety
In the effort to increase the awareness and the implementation
of health and safety in the work environment, the Company
implemented several programs that can increase the dicipline of
the stakeholders. The mandatory implementation of this program
is not only for the field employees, but for all employees. Naturally,
the implementation of this program requires thorough socialization
process. Therefore, the Company has an online HSE program,
QHSE Focus magazine, SMS Alert, Poster, banner, teaser, as well
as other campaign format. Several programs that have been done
and socialized include Elnusa Zero Tolerance, HSE is My Culture,
HOC and SWA Card.
Elnusa Zero Tolerance (EZT)
This EZT program is part of the Company’s commitment to put high
concern for HSE by not tolerating any violations. This EZT program
is targetted at all unsafe actions that are based on:
• Violation criteria that are rigid and have a clear policy/
standard procedure/ work instruction/ other health and safety
regulations
• Direct or indirect observations with proofs.

Setiap pelanggaran EZT dikategorikan sebagai pelanggaran berat
dan dikenai sanksi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Program ini
berlaku di seluruh wilayah kerja Perseroan dan Anak Perusahaan
untuk semua level baik Direksi, Manajemen, Supervisor, Staf,
maupun Mitra Kerja.
All health and safety violations can be categorize as serious
violations and will lead to a termination of employment. This
program takes effect in all areas of work of the Company and
its subsidiaries at all levels from the Directors, Management,
Supervisors, Staffs, as well as partners.

HSE Is My Culture (HMC) HSE Is My Culture (HMC)

Program Perseroan untuk menciptakan budaya K3 pada level
interdependent yaitu K3 menjadi bagian dari nilai-nilai kehidupan,
menjadi tanggung jawab dan kepedulian setiap insan yang
dipraktikan setiap hari dan dijunjung tinggi oleh seluruh insan
Elnusa Group di manapun berada. Sebagai parameter HMC adalah
sebagai berikut:
This Company’s program aims to create health and safety culture at
the interdependent level in which health and safety become part
of life values, of responsibility and of concern of every person that
is implemented daily and highly regarded by all Elnusa employees
whereever they are. The parameters for HMC program are as
follows:

Program Kerja / Work Program Parameter Target

Melakukan identifikasi dan mengendalikan •
bahaya di tempat kerja / Identify and
manage danger in the workplace
Memimpin dan memastikan semua
personel aktif / Lead and ensure that all
employees are active
Memastikan standar kerja tersedia dan
dijalankan / Ensure work standard is
available and practiced
Pemenuhan persyaratan kerja personel /
Fulfilment of work requirements by
Kartu Observasi Bahaya / Hazzard • Minimal 1 kartu/ orang/ bulan &
Observation Card close out 100% / Minimum of 1 card/
• Inspeksi Tempat Kerja / Workplace person/ month& close out 100%
Inspection • Minimal 1 kali/ minggu / Minimum 1
• Management Walk-through time/ week
• Analisis Keselamtan Kerja / Job Safety • Sesuai jadwal / As scheduled
Analysis • Setiap pekerjaan / All work
Rapat / HSE Meeting Minimal 1 kali/ minggu
Minimum 1 time/ week
• Deskripsi Kerja / Job Description • 100%
• Instruksi Kerja / Work Instruction • 100%
• Pemeriksaan Kesehatan / Medical
Check-Up
• 100%
• Pelatihan Wajib HSE / HSE Mandatory
• 100%
Training
• 100%
• Kompetensi operasional / Operational
Competency

Hazard Observation Card (HOC) Hazard Observation Card (HOC)

Program ini merupakan upaya pembudayaan aspek K3 dengan This program is an effort to make health and safety as a culture
melibatkan seluruh karyawan di lingkungan kerja. Setiap karyawan in the workplace through the involvment of all employees. Every

.74
 MEMBUDAYAKAN KESEHATAN
& KESELAMATAN KERJA
Raising Health and Safety
Cultural Awareness
diwajibkan untuk melakukan observasi, mencatat, melaporkan
dan bahkan melakukan upaya perbaikan atas kondisi tidak aman
yang didapati pada HOC. Tidak hanya kondisi yang tidak aman,
HOC juga memfasilitasi pencatatan atas lingkungan kerja yang
berisiko, bahkan mengakomodir penyampaian aktivitas maupun
kondisi baik yang ada di lingkungan kerja. Partisipasi karyawan
dalam HOC ini merupakan salah satu parameter dalam KPI individu
yang menentukan penilaian kerja individu.
Stop Work Authority (SWA)
Selain HOC, untuk lebih melibatkan partisipasi aktif dalam
membudayakan K3, Perseroan memberikan kewenangan untuk
melakukan penghentian pekerjaan. Otorisasi ini dapat dilakukan
dengan menyampaikan kartu penghentian pekerjaan atau
SWA Card. Tujuan SWA Card ini adalah untuk mengurangi atau
memastikan tidak terjadinya kecelakaan. Dengan adanya kartu
ini, setiap tindakan menghentikan pekerjaan dapat dicatat,
dianalisis dan dijadikan pembelajaran bagi pekerja lainnya agar
kejadian serupa tidak terjadi lagi. Kartu ini hanya digunakan untuk
melakukan henti kerja terhadap kondisi kerja yang belum aman
baik disebabkan oleh aktivitas maupun lingkungan kerja yang
tidak aman. Semua pekerja baik karyawan, mitra kerja, pelanggan,
maupun tamu dapat melakukan SWA ini pada pekerjaan yang
sedang berlangsung.
Menyiapkan Organisasi dan SDM yang Kompeten
dan Profesional
Upaya pembudayaan K3 perlu dikuatkan melalui tata kelola
organisasi yang baik serta peningkatan kompetensi setiap
individunya. Oleh karena itu, tugas dan tanggung jawab
pengelolaan K3 tidak hanya menjadi perhatian fungsi Health,
Safety, Security & Environment (HSSE). Perseroan melakukan
berbagai upaya untuk meningkatkan penekanan budaya K3
pada seluruh lini. Target penekanan ini bukan hanya karyawan
lapangan, melainkan karyawan administrasi di kantor. Upaya
penekanan ini dilakukan dengan tata kelola organisasi yang baik
serta peningkatan kompetensi SDM yang ada.
Tim Task Force QHSE
Dalam melakukan pengelolaan K3, Perseroan membentuk Tim
Task Force QHSE. Tugas dan tanggung jawab pokoknya antara lain:
1. Menetapkan dan mengevaluasi strategi dan milestone QHSE,
2. Melakukan review kinerja QHSE,
3. Melakukan review kasus kecelakaan.
Jumlah tenaga terdaftar sebagai Komite QHSE dan/atau bagian
dari Komite QHSE lebih dari 10% dari total pekerja Perseroan.
Pelatihan K3
Untuk memastikan bahwa target kinerja K3 tahunan tercapai,
Perseroan menyelenggarakan pelatihan untuk seluruh karyawannya
sebagai kewajiban mendukung penerapan budaya HSE. Pelatihan
ini merupakan bentuk investasi yang Perseroan lakukan. Topik
pelatihan wajib yang harus diikuti oleh karyawan antara lain adalah
Basic Safety Training (BST). Training lainnya adalah kompetensi
Sistem Manajemen QHSE, yaitu ISO 9001, OHSAS 18001 dan ISO
14001 pada manajemen dan personel operasi yang difasilitasi
oleh Elnusa Petroleum School (EPS).
Selain dua program di atas, Perseroan juga membuat program
HSE Champion untuk mempromosikan program K3 melalui
penganugerahan pada individu yang mengimplementasikan K3
dengan baik. Individu yang menjadi HSE Champion merupakan
role model serta moral force dalam peningkatan budaya K3 di
lingkungan kerja Perseroan.
75.
employee is required to observe, record, report and even to
correct any unsafe condition that is found in HOC. Not only unsafe
activities, HOC also facilitates recording of risky situation in the
workplace, and even accommodate reporting of good practices
and conditions in the workplace. Employees’ participation in HOC
is one parameter in each employee individual KPI that determines
their performance evaluation.
Stop Work Authority (SWA)
Other than HOC, to further encourage active participation in making
health and safety as a culture, the Company also gives authority
to stop a work. This authorization can be done by giving the stop
working card or SWA card. The objective of this SWA Card is to
reduce or prevent any accident. With this card, every action to
stop a work can be recorded, analyzed, and can serve as an input
for learning for other workers so that similar occurrences will not
be observed again in the future. This card can only be used to
stop a work that do not have safe working environment due to
unsafe activities or work environment. All workers both employees,
partners, customers, as well as visitors can make useof this SWA in
an on-going work.in each employee individual KPI that determines
their performance evaluation.
Preparing Competent and Professional Organization
and Human Resource
To make health and safety as a culture within the Company, it needs
to be strengthened by a good corporate governance as well as
improvement in individual competences. Therefore, the tasks and
responsibilities of managing the health and safety issues are not
only the role of the Health, Safety, Security & Environment (HSSE)
function. The Company makes numerous efforts to stress the
importance of the health and safety in every line. This is done not
only to the field workers but also to administrative workers in the
office. This effort is done through a good corporate governance as
well as an improvement in the competences of the human resource.
Task Force QHSE Team
In managing health and safety, the Company formed a Task Force
QHSE Team. The main tasks and responsibilities of this team include:
1. Setting and evaluating strategy and milestones of QHSE,
2. Reviewing QHSE performance,
3. Reviewing accident cases
The number of employees in and/or part of the QHSE committee
is more than 10% of the total workers of the Company.
Health and Safety Training
To ensure that the yearly performance target for health and
safety can be attained, the Company conducts training s for all
employees as part of every employee’s obligation to support the
implementation of health and safety culture. The training is part
of the Company’s investment. The mandatory training that needs
to be followed by employees is the Basic Safety Training (BST).
Other training is on the QHSE management system competences,
which areabout ISO 9001, OHSAS 18001, and ISO 14001 for the
Management and operations employees that is facilitated by Elnusa
Petroleum School (EPS).
Other than the two programs stated above, the Company also
created a HSE Champion program to promote health and safety
program by awarding individual employee who implements the best
health and safety standard. The employee who is a HSE Champion
is a role model and a moral force in improving health and safety
culture in the Company.

Mengevaluasi Kinerja K3 untuk Perbaikan
Berkesinambungan
Program maupun aktivitas penerapan K3 yang dilakukan Perseroan
selalu diukur, dicatat dan dipantau dari waktu ke waktu. Tujuan
aktivitas ini adalah sebagai bahan evaluasi untuk perbaikan
kinerja K3 ke depannya. Capaian hasil dalam tiga tahun terakhir
dapat dilihat pada kinerja K3 yang dibagi persegmen bisnis.
Beberapa parameter yang masuk dalam pengukuran adalah
catatan mengenai adanya kecelakaan kerja yang menyebabkan
kematian, kehilangan waktu kerja, penanganan medis dan lain-lain.
Capaian kinerja ini kemudian dievaluasi dalam berbagai bentuk
kegiatan, beberapa di antaranya adalah audit melalui pendekatan
sistem manajemen K3, evaluasi langsung melalui Management
Walk Through, evaluasi mitra kerja dan lain lain.
Audit Penerapan Sistem Manajemen K3 Terintegrasi
Untuk memastikan penerapan K3, Perseroan secara rutin
melaksanakan audit terintegrasi. Tidak sebatas evaluasi atas
penerapan OHSAS 18001 yang merupakan standar penerapan K3,
melainkan juga digabungkan dengan audit atas ISO 9001 sistem
manajemen mutu dan ISO 14001 sistem manajemen lingkungan.
Audit ini bertujuan untuk melihat konsistensi penerapan,
melakukan perbaikan serta peningkatan yang berkesinambungan
terhadap sistem yang ada di Perseroan.
Management Walk-Through (MWT)
Kunjungan manajemen (MWT) merupakan bentuk evaluasi dan
komitmen manajemen Perseroan dalam upaya meningkatkan
kepedulian, tanggung jawab dan budaya K3 di lingkungan
operasi. Tujuan dari MWT adalah untuk mencapai zero fatality
serta mewujudkan lingkungan kerja yang sehat, aman dan
nyaman. Dalam kegiatan MWT, manajemen melakukan evaluasi
implementasi kebijakan dan program K3 serta berdiskusi dengan
karyawan di lapangan mengenai isu-isu yang terkait K3 dan
operasional. Selanjutnya isu-isu ini diberikan solusi langsung
ataupun dikoordinasikan dengan fungsi lain terkait untuk dapat
dicarikan solusi terbaiknya.
Contractor Safety Management System (CSMS)
Sistem ini merupakan standar wajib yang harus dipenuhi oleh mitra
kerja Perseroan dengan tingkat potensi kecelakaan kerja tinggi.
Melalui CSMS, Perseroan melakukan evaluasi kepada para mitra
kerja mengenai aspek K3L sebagai bentuk prakualifikasi sebelum
memulai pekerjaan. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa
mitra kerja layak untuk melakukan pekerjaan dan mendukung
tercapainya target kinerja K3 Perseroan.
Monitoring atas CSMS ini dilakukan secara kontinyu. Hal ini
untuk mendorong mitra kerja agar terus melakukan perbaikan
berkelanjutan sehingga meminimalkan risiko kecelakaan kerja
serta membudayakan bahwa K3 merupakan tanggung jawab
bersama.
Menggunakan Sarana dan Prasarana Kerja Sesuai
Standar K3
Komitmen Perseroan dalam membudayakan K3 juga diimbangi
dengan penyediaan fasilitas sarana dan prasana kerja sesuai standar
K3. Setiap aktivitas operasional yang berpotensi mempengaruhi K3
harus mengikuti kebijakan 9 HSE Golden Rules dan Zero Tolerance.
Hal ini termasuk penggunaan alat pelindung diri standar yang yang
harus dikenakan saat bekerja. Pelanggaran terhadap kebijakan
ini dapat mengakibatkan pemutusan hubungan kerja terhadap
pekerja yang bersangkutan. Penekanan ini merupakan bentuk
kepedulian serta komitmen Perseroan untuk memastikan bahwa
keselamatan setiap pekerjanya.
Laporan Keberlanjutan 2017 Sustainability Report | PT Elnusa Tbk
Evaluating Health and Safety Performance for
Continuous Improvement
The health and safety implementation programs and activities done
by the Company are always measured, recorded, and monitored
over time. These activities are done to evaluate and improve the
health and safety performance in the future. The achievement
of the past hree years can be seen by the health and safety
performance in each business segment. Several parameters that
are part of the measurement are the record of the accidents that
cause a death, loss in work time, medical care, and others. This
performance is then evaluated in several activities, such as in
theprocess of audit on theimplementation of the health and safety
management system, direct evaluation based on Management
Walk Through, evaluation of partners, and others.
Audit on the Implementation of the Integrated Health
and Safety System
To ensure the implementation of health and safety practice, the
Company routinely conducts an integrated audit. The audit is
not limited to the implementation of OHSAS 18001 which is the
health and safety implementation standard but also combined
with audit for ISO 9001 on quality management system and ISO
14001 on environmental management system. The aim of the
audit is to observe the consistency of the implementation, and
make continuous improvement on the system within the Company.
Management Walk-Through (MWT)
Management Walk Through (MWT) is an evaluation action by
and commitment of the Management in order to improve the
health and safety awareness, responsibility, and culture within
the Company’s operations. The objective of MWT is to have zero
fatality and to create work environment that is healthy, safe, and
comfortable. In MWT, the Management conducts an evaluation
on the implementation of health and safety policy and programs,
and discusses with field employees on the health and safety issues
within the operations. Subsequently, these issues are directly solved
or coordinated with other related functions in order to come out
with the best solution.
Contractor Safety Management System (CSMS)
This system is a mandatory standard that need to be fulfilled by
partners with high potential of accidents. Using this CSMS, the
Company can evaluate partners in their HSE aspect as a qualifier
before the work commenced. This is done to ensure that partners
are qualified to do the work and support the achievement of health
and safety target in the Company.
Monitoring of the CSMS is done continuously. This is done to
push partners to continuously make improvement so that risk
of accidents can be minimized and the health and safety culture
becomes the responsibility of all parties.
Using Work Facilities and Infrastructure in Accordance
with K3 Standard
The Company's commitment in cultivating K3 is also balanced out
with the provision of work facilities and infrastructure based on
the OSH standards. Any operational activities that potentially affect
OSH should follow the policies of 9 HSE Golden Rules and Zero
Tolerance. This includes the use of standard personal protective
equipment that must be worn while working. Violation of this
policy this result in termination of employment of the workers
concerned. This emphasis is a form of awareness and commitment
of the Company to ensure the safety of every worker.
.76
 MEMBUDAYAKAN KESEHATAN
& KESELAMATAN KERJA
Raising Health and Safety
Cultural Awareness
Crisis Centre Management
Selain menekankan mengenai sarana dan prasarana kerja, sebagai
bentuk mitigasi bencana Perseroan juga membangun Crisis
Centre Management (CCM) yang merupakan wadah dalam upaya
penanggulangan bencana. Aktivasi CCM dapat dilakukan secara
berjenjang berdasarkan tingkatan kondisi darurat atau krisis yang
terjadi. Terdiri dari level 1 yaitu keadaan darurat di lokasi operasi,
yang jika tidak bisa ditangani akan naik ke level 2 yaitu keadaan
darurat di level operasional/ divisi dan yang paling darurat adalah
level 1 yang mebutuhkan penanganan dengan melibatkan bantuan
lintas kawasan/ area serta instansi pemerintah terkait di tingkat
pusat. Lokasi CCM berpusatkan di Head Office Crisis Management
Center Elnusa dan dikoordinasikan oleh Manajemen Perseroan.
Meminimalkan Risiko dan Bahaya Terkait Kesehatan
Upaya Perseroan dalam membudayakan K3 juga dilakukan
dengan komitmen untuk meminimalkan risiko dan bahaya terkait
kesehatan. Secara reguler, setiap karyawan harus mengikuti
pemeriksaan kesehatan dan mendapatkan medical pass sebagai
salah satu syarat layak kerja. Sosialisasi informasi kesehatan,
vaksinasi, pemeriksaan kesehatan sederhana juga merupakan
upaya-upaya untuk meminimalkan risiko dan bahaya terkait
kesehatan. Di samping itu semua, sebagai bentuk kuratif Perseroan
menyediakan pelayanan kesehatan dan sistem evakuasi medis
untuk memastikan penanganan terbaik.
Pelayanan Kesehatan dan Evakuasi Medis
Perseroan menyediakan klinik yang dilengkapi dengan kendaraan
ambulans untuk memfasilitasi penanganan medis berbagai
permasalahan kesehatan yang bekerja sama dengan mitra kerja
yang kompeten di bidangnya. Hal ini merupakan komitmen
Perseroan untuk memberikan jaminan kepada seluruh pekerja
dalam mendapatkan penanganan terbaik pelayanan kesehatan
dan evakuasi medis ketika menghadapi masalah kesehatan saat
bekerja. Untuk kondisi darurat di lapangan yang mebutuhkan
evakuasi medis, Perseroan pun melakukan kerjasama dengan
pihak ketiga. Sistem ini telah diaplikasikan pada semua lokasi
projek dan terintegrasi dengan Crisis Management Center Elnusa.
Kinerja K3 [403-2]
Atas berbagai upaya yang telah dilakukan, Perseroan dan grup
menghasilkan kinerja K3 sebagaimana tersaji pada tabel di
bawah. Kinerja K3 ini merupakan total dari segmen yang dimiliki
oleh Perseroan, yaitu jasa hulu migas, jasa distribusi dan logistik
energi dan jasa penunjang.
Indikator / Indicator
2017
Fatality
Lost Time Injury
Restricted Work Case
Medical Treatment Case
First Aid Case
Enviromental Damage
Property Damage
Nearmiss
Manhour
TRIR
LTIR
77.
Crisis Centre Management
In addition to emphasizing on facilities and infrastructure, as a
form of disaster mitigation, the Company also built Crisis Center
Management (CCM) which is a platform for disaster management
effort. Activation of CCM can be done step-by-step based on the
level of emergency or crisis occurring. It consists of level 1 which
is emergency situation at the operational location, which if not
handled will rise to level 2 which is emergency at the operational
level / division and the most serious one is level 1 that requires
handling by cross-border assistance and relevant government
agencies at the central level. CCM is headquartered at Elnusa
Head Office Crisis Management Center and coordinated by the
Management of the Company.
Minimize Health-Related Risks and Hazards
The Company's effort in implementing K3 is also conducted with
a commitment to minimize health-related risks and hazards.
Regularly, every employee must follow medical examination and
get medical pass as one of the job requirements. Socialization of
health information, vaccinations, simple health checks is also an
effort to minimize health-related risks and hazards. In addition,
as a curative form, the Company provides medical services and
medical evacuation systems to ensure best handling.
Medical Services and Medical Evacuation
The Company provides clinic equipped with an ambulance to
facilitate various medical treatments and partners up with parties
who are competent in this field. This is the Company's commitment
to provide assurance to all workers in obtaining the best treatment
of health services and medical evacuation when faced with health
problems at work. For emergency conditions in the field that
requires medical evacuation, the Company also cooperates with
third parties. This system has been implemented in all project
locations and is integrated with Crisis Management Center Elnusa.
K3 Performance [403-2]
For the various efforts that have been made, the Company and
the group created the K3 performance as presented in the table
below. K3 performance is the total of the segment owned by the
Company, namely upstream services.
Kinerja / Performance
2016 2015
0 0 0
1 1 1
1 0 4
3 5 4
28 8 12
1 2 0
8 10 14
21 1 63
35,855,207 23,479,465 22,483,387
0.14 0.26 0.40
0.03 0.04 0.04

Jam Kerja
Sepanjang tahun 2017, Perseroan berhasil membukukan total jam
kerja mencapai 35.855.207 jam. Jumlah jam kerja ini meningkat
53% dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan jam kerja ini
dikarenakan peningkatan jam kerja pada segmen distribusi dan
logistik energi, yaitu jasa pengelolaan TBBM dan transportasi BBM.
Pada catatan kecelakaan kerja yang menyebabkan kematian,
Perseroan tetap mempertahankan kinerja baiknya selama tiga
tahun terakhir. Namun demikian, kecelakaan yang menyebabkan
hilangnya waktu kerja (LTI) masih terjadi pada tahun ini. Salah
seorang pekerja terpleset saat melepas selang dari blow out
preventer dan menyebabkan hilangnya satu hari kerja. Selain itu
kecelakaan yang menyebabkan larangan kerja kembali terjadi.
Salah seorang kru topografi pada pekerjaan survei seismik
mengalami luka saat membuka jalur lintasan. Faktor penyebab
luka adalah karena kurang kehati-hatian dan tidak menggunakan
alat pelindung diri tambahan saat bekerja. Atas kecelakaan ini,
kru tersebut mendapatkan penanganan medis dan larangan
untuk bekerja.
Total Recordable Incident Rate (TRIR)
Tingkat Total Kecelakaan Tercatat (TRIR) merupakan indikator
kinerja K3 yang mengukur jumlah kejadian kecelakaan kerja
dibandingkan dengan jumlah jam kerja dan konstanta denominator.
Kejadian kecelakaan yang dihitung adalah kecelakaan kerja yang
menyebabkan kematian, kehilangan hari kerja, pelarangan
karyawan untuk bekerja dan penanganan medis. Semakin kecil nilai
TRIR mengindikasikan bahwa kinerja K3 semakin baik. Pada 2017,
nilai TRIR Perseroan dan grup sebesar 0,14. Nilai ini jauh lebih
rendah bila dibandingkan nilai pada tiga tahun terakhir. Hal ini
mengindikasikan bahwa kinerja K3 Perseroan semakin membaik.
Lost Time Incident Rate (LTIR)
Selain TRIR, indikator kinerja K3 juga dapat diketahui berdasarkan
Tingkat Kehilangan Waktu Kecelakaan Kerja (LTIR). Parameter ini
merupakan indikator untuk mengetahui tingkat hilangnya hari
kerja dibandingkan jumlah jam kerja yang dihasilkan. Semakin
kecil nilai LTIR, mengindikasikan bahwa kinerja K3 semakin baik.
Pada indikator ini, kinerja K3 2017 menunjukkan hasil yang lebih
baik dibandingkan pada tahun-tahun sebelumnya. Capaian ini
membuktikan bahwa pengelolaan K3 Perseroan mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun.
Laporan Keberlanjutan 2017 Sustainability Report | PT Elnusa Tbk
Work hours
In 2017, the Company managed to book a total of 35,855,207
work hours. The work hours increased by 53% as compared to
the work hours in previous year. The increase in work hours can
be attributed to the increase in work hours in energy distribution
and logistics service segment, namely in fuel terminal management
service and fuel transportation service. The good record on work
accidents that cause death has been maintained for the past three
years. However, work accidents that cause a loss of work hours still
occurred this year. One of the workers slipped while removing the
hose from the blow out preventer and this caused a loss of one
work day. Other than that, accidents that prohibit continuation of
work also occurred. One of the topography crews in the seismic
survey work was injured when opening the lanes. The reason of the
injury is due to negligence and due to the fact that the additional
safety equipment is not available. Due to this accident, the crew
received medical treatment and was prohibited to work.
Total Recordable Incident Rate (TRIR)
Total Recordable Incident Rate (TRIR) is an indicator of health
and safety performance that measures the number of accidents
as compared to the total work hours and constant demoninator.
Accidents that are measured are work accident that causes a death,
loss of work day, leads to prohibition of work for employees, and
leads to medical treatments. The lower the TRIR score the better
the health and safety performance is. In 2017, the TRIR score of
the Company and its group was 0.14. This score is much lower
than the score in the last three years. As such, it indicated that the
Company’s health and safety performance has improved.
Lost Time Incident Rate (LTIR)
Other than TRIR, another health and safety performance indicator
is the Lost Time Incident Rate (LTIR). This parameter measures the
level of loss of work day as compared to the total work hours. The
lower the LTIR value the better the health and safety performance
is. The health and safety indicator in 2017 showed an improvement
as compared to performance in previous years. This result indicated
that the management of health and safety issues in the Company
has improved over the years.
.78
 KINERJA SUMBER
DAYA MANUSIA
Human Resources Performance

KINERJA SUMBER
DAYA MANUSIA
Human Resources Performance

Sesuai dengan hasil engagement survey, beberapa kebijakan pengelolaan SDM

seperti kebijakan karir, pengelolaan kinerja dan remunerasi perlu mendapat
perhatian Perseroan untuk ditinjau sehingga di kemudian hari engagement SDM
terhadap Perseroan semakin meningkat.

According to engagement survey result, the Company needs to review several

HR management policies that need attention, such as career, performance and

"
remuneration management, in order that the HR engagement can be increasingly
improved.

Pendekatan Manajemen [103-1,2,3] Management Approach [103-1,2,3]

Sumber Daya Manusia yang kompeten dan
profesional merupakan faktor krusial bagi Perseroan
sebagai Perusahaan jasa energi dalam memenuhi
ekspektasi Customer. Untuk itu, Perseroan menjamin
hak-hak dan kewajiban SDM sebagai salah satu
pemangku kepentingan sesuai dengan Peraturan
Perusahaan dan Code of Conduct yang berlaku di
Perseroan, serta ketentuan Undang-Undang No.13
tahun 2003 tentang ketenagakerjaan.
Competent and professional Human Resources are
crucial factors for the Company as an energy service
company in fulfilling Customer's expectation. To
that end, the Company guarantees the rights and
obligations of HR as one of the stakeholders in
accordance with Company Regulations and the Code
of Conduct applicable in the Company, as well as the
provisions of Law No.13 of 2003 on employment.

81.
 Laporan Keberlanjutan 2017 Sustainability Report | PT Elnusa Tbk

Berdasarkan arahan strategis jangka panjang Perseroan, Perseroan
telah menyusun konsep SDM untuk menciptakan SDM yang memiliki
pengetahuan dan keterampilan untuk melakukan peran spesifiknya
dengan tujuan pertumbuhan dan keberlanjutan perusahaan yang
selaras dengan visi bisnis Perusahaan. Strategi pengelolaan SDM
yang dicanangkan adalah melakukan Pengembangan SDM secara
terintegrasi untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek maupun
jangka panjang Perseroan dan secara berkelanjutan meningkatkan
engagement antara SDM dengan Perseroan.
Based on the Company’s long-term strategic directive, the
Company formulates the concept related to the management of
human capital. The concept is designed to support the Company
in generating human resources who possess the right knowledge
and skills to perform their specific roles. These roles should align
with the Company’s business growth and sustainability, which in
turn aligns with the vision. The strategy to manage the human
capital realized in an integrated HR development effort designed
to fulfill the short-term and long-term needs of the Company and
to sustainably improves their engagement.

Jenis Kelamin / Tahun (Orang) / Year (people) %

No.
Gender 2017 2016 2015 2017 2016 2015
1. Laki-Laki / Male 974 1025 1160 89.8% 89.6% 89.3%
2. Perempuan / Female 111 119 139 10.2% 10.4% 10.7%
Total 1.085 1.144 1.299 100.0% 100.0% 100.0%

Selama 3 (tiga) tahun terakhir, komposisi SDM Perseroan secara
mayoritas berjenis kelamin laki-laki dan sisanya berjenis kelamin
perempuan. Kondisi ini merepresentasikan bisnis Perseroan
yang lekat dengan peralatan dan lingkungan alam di lokasi kerja
yang berat. Meskipun begitu hal ini tidak menjadikan Perseroan
membatasi SDM perempuan yang memiliki kompetensi sesuai
kebutuhan proyek untuk bekerja di fungsi operasi dimana dalam
hal ini, Perseroan tetap memberikan fasilitas khusus, seperti
fasilitas cuti melahirkan dengan jaminan kembali bekerja langsung
seperti yang tercantum dalam Peraturan Perusahaan.
For the last 3 (three) years, the composition of the Company's
human resources are mostly males and the rest are females.
This condition represents the Company's work environment that
revolves around machines and tough natenvironment. However,
this does not mean that the Company prohibits women who
are competent to meet the needs of the project to work in the
operational function. The Company continues to provide special
facilities, such as maternity leave with direct re-employment
agreement as stated in the Company Regulations.

Tahun (Orang) / Year (people) %

No. Usia / Age
2017 2016 2015 2017 2016 2015
1. Di bawah 30 tahun / Under 30 y.o. 244 305 390 22.5% 26.7% 30.0%
2. 30 - 50 tahun / 30-50 y.o. 738 731 788 68.0% 63.9% 60.7%
3. Di atas 50 tahun / Above 50 y.o. 103 108 121 9.5% 9.4% 9.3%
Jumlah / Total 1.085 1.144 1.299 100.0% 100.0% 100.0%

Perseroan secara berkelanjutan berusaha mempertahankan
komposisi SDM pada usia produktif untuk menjaga dan
meningkatkan produktivitas Perseroan. Secara rata-rata,
presentase SDM Perseroan dalam usia produktif (dibawah 30
tahun & 30-50 tahun) selama 3 tahun terakhir adalah 90%.
The Company strives to maintain the composition of the human
resources within the productive ages. This is to ensure and generate
productivity. On average, the percentage of the human resources
who are in their productive ages (under 30 years old and between
30 and 50 years old) in the last three years is 90%.

Perekrutan SDM [401-1] Human Resources Recruitment [401-1]

Rekrutmen dilakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan
operasi, mempersiapkan kader serta regenerasi di Perseroan.
Proses rekrutmen dilaksanakan sesuai prosedur seleksi yang telah
ditentukan, serta dilakukan secara independen, transparan dan
objektif. Perseroan memberikan kesempatan berkarir kepada
masyarakat secara selektif dan terbuka, tanpa diskriminasi (suku,
agama, ras, gender). Menghadapi beratnya kondisi bisnis beberapa
tahun terakhir, maka proses rekrutmen dilakukan lebih selektif
dan mengutamakan pemenuhan kebutuhan melalui optimalisasi
sumber internal.
The recruitment is based on the Company’s operational needs,
and to prepare regeneration in the Company. The recruitment
process follows a strict selection procedure which is performed
independently, transparently and objectively. The Company gives
opportunity to the people to build a career with the Company free
from discrimination (ethnic, religion or gender). Related to the
challenging business the Company has faced in the last few years,
the recruitment has been even more selective and focused on
fulfilling the needs if the Company by optimizing internal resources.

.82
 KINERJA SUMBER
DAYA MANUSIA
Human Resources Performance

Indikator / Indicator 2017 2017p 2016

I .Jumlah Tingkat Perekrutan Karyawan Berdasarkan Usia dan Gender / Recruitment based on Age and Gender
Di bawah 30 tahun / Under 30 years old
a) Laki-laki / Male 3 9 25
b) Perempuan / Female 0 1 5
30-50 tahun / 30-50 years old
a) Laki-laki / Male 30 63 45
b) Perempuan / Female 0 1 1
Di atas 50 tahun / Above 50 years old
a) Laki-laki / Male 12 14 14
b) Perempuan / Female 3 0 0
Jumlah / Total 48 88 90
II .Jumlah Tingkat Pergantian Karyawan Berdasarkan Usia dan Gender / Employee Turnover Rate based on Age and Gender
Di bawah 30 tahun / Under 30 years old
a) Laki-laki / Male 9 22 7
b) Perempuan / Female 5 0 2
30-50 tahun / 30-50 years old
a) Laki-laki / Male 14 17 10
b) Perempuan / Female 0 0 1
Di atas 50 tahun / Above 50 years old
a) Laki-laki / Male 18 7 9
b) Perempuan / Female 0 0 0
Jumlah / Total 48 46 29

Indikasi adanya engagement yang baik antara SDM dan Perseroan
dapat dilihat antara lain melalui rendahnya angka perputaran
SDM. Tingkat perputaran SDM di Perseroan secara berturut-turut
dari tahun 2015-2017 adalah 2.2%, 4.0%, dan 4.4% atau secara
rata-rata selama 3 tahun sebesar 3.6 %. Dalam rangka menjaga
engagement SDM, Perseroan menyelenggarakan employee
engagement survey untuk mendapatkan masukan mengenai
kondisi kerja sehingga dapat menjadi acuan dalam penyempurnaan
dan penyesuaian kebijakan-kebijakan strategis dalam manajemen
SDM.
The indication of good engagement between human resources and
the Company is reflected in the low employee turnover rate. The
employee turnover rates from 2015 until 2017 are 2.2%, 4.0%, and
4.4%, respectively, or an average of 3.6% in the last three years. To
maintain the acceptable level of human resources engagement,
the Company ran an employee engagement survey to get inputs
on the working conditions. The Company used the inputs as a
reference to perfect and adjust strategic policies related to the
human resources management.

Pelatihan & Pengembangan SDM Human Resources Training and Development

Perseroan memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh
karyawan untuk mengembangkan karirnya. Maka dari itu,
Perseroan secara berkesinambungan melakukan pembinaan dan
pengembangan SDM untuk memenuhi kompetensi dan keahlian
yang mendukung kegiatan operasi Perseroan. Pengembangan
SDM dilakukan melalui pelatihan, penugasan, termasuk mutasi
pekerjaan berupa rotasi atau promosi.
The Company provides equal opportunity to all employees to
develop their career. Furthermore, the Company regularly runs
training and development programs to update and boost the
competence and skills of the human resources to support the
operations. Human capital development is done through training,
assignment, and mutation, including rotation and promotion.

Pengembangan kompetensi karyawan melalui program pelatihan
di lingkungan Perseroan diselenggaraan oleh Elnusa Petroleum
School (EPS). EPS bertanggung jawab memastikan penyelenggaraan
program training dan learning, melakukan review terhadap
kompetensi setelah proses pelatihan dan memastikan adanya
dokumentasi serta pemutakhiran materi knowledge management
dalam rangka mendukung peningkatan kompetensi SDM di
Perseroan.
The responsibility to run the employees’ development program
is in the hands of Elnusa Petroleum School (EPS). EPS is tasked
with ensuring the running of the training and learning programs,
reviewing the competence of the participants post-training,
and ensuring good documentation and update of knowledge
management materials.

Program pelatihan yang diselenggarakan oleh EPS antara lain The training programs run by EPS comprise those related to
meliputi training bidang operasi, safety, teknologi dan manajemen. operations, safety, technology and management. Aside from
Selain program training, EPS juga menyelenggarakan program training programs, EPS also organizes a knowledge-sharing
sharing knowledge sebagai wadah pertukaran ide, pengetahuan program designed as a medium where employees exchange

83.
 Laporan Keberlanjutan 2017 Sustainability Report | PT Elnusa Tbk

dan informasi seputar industri oil & gas diantara karyawan yang ideas, knowledge and information about oil and gas industry. The
diselenggarakan setiap minggu sekali dengan topik bervariasi. program is held weekly, each time presenting a different topic. The
Komposisi pengembangan SDM melalui program training tersaji composition of the human resources development based on the
dalam tabel berikut. training program is presented in the following table.

Indikator / Indicator 2017 2016 2015

I .Rata-rata jam pelatihan karyawan / Average Hours of Training
Di bawah 30 tahun / Under 30 years old
a) Laki-laki / Male 11,4 10,4 13,5
b) Perempuan / Female 5,4 6,4 9,1
30-50 tahun / 30-50 years old
a) Laki-laki / Male 9,9 10,5 11,3
b) Perempuan / Female 5,5 7,1 6,9
Di atas 50 tahun / Above 50 years old
a) Laki-laki / Male 8,3 9,4 8,4
b) Perempuan / Female 3,7 3,5 5,6
Total Rata-Rata Jam Pelatihan Karyawan Laki-Laki / Total Hours of Training for Males 10,0 10,4 11,7
Total Rata-Rata Jam Pelatihan Karyawan Perempuan / Total Hours of Training for Females 5,1 6,4 7,6
Total Rata-Rata Jam Pelatihan Karyawan / Total of the Average Training Hours 9,1 9,8 10,9

Program pelatihan di Perseroan senantiasa menyesuaikan dengan The training program in the Company always conforms with the
tuntutan jabatan dan dirancang secara terencana, sistematis, dan demands of office and is designed in a planned, systematic and
terfokus untuk meningkatkan kompetensi SDM. Jenis-jenis pelatihan focused manner. The types of trainings run by the Company are
yang diselenggarakan adalah sebagaimana berikut.[404-1] as follow. [404-1]

Jenis Pelatihan / Type of Training

1. Sertifikasi / Certification
Pelatihan yang menjadi persyaratan (mandatory) dalam suatu pekerjaan / Mandatory Training
Bidang QHSE / QHSE
• Bidang Pengeboran / Drilling
• Bidang Perawatan Sumur / Well Maintenance
• Bidang Seismik / Seismic
• Bidang Produksi Migas / Oil & Gas Production
• Lainnya / Others
2. Teknikal / Technical
Pelatihan yang dilakukan untuk meningkatkan kompetensi teknis sesuai dengan aktivitas pekerjaan yang dilakukan / Training to
Improve Technical Skills demanded by Position and Specific Duties
• HSE
• Information & Technology
• Operation
• Finance
• Project Management
• HR
• Quality
• Sales & Marketing
• Lainnya / Others
3. Softskill / Softskill
Pelatihan yang dilakukan untuk meningkatkan kompetensi soft (non technical) sesuai dengan aktivitas pekerjaan yang dilakukan /
Training to improve non-technical skills (soft skills) based on the Specific Duties
4. Sharing Session / Sharing Session
Aktivitas berbagi pengetahuan melalui sharing knowledge dengan tujuan untuk meningkatkan wawasan karyawan, baik
pengetahuan yang berhubungan dengan industry migas maupun pengetahuan terkait lainnya. / Knowledge-sharing activities
designed to widen the employees’ knowledge. The knowledge may relate to the oil and gas industry or be about other knowledge.

.84
 KINERJA SUMBER
DAYA MANUSIA
Human Resources Performance
Sepanjang tahun 2017 Perseroan telah menginvestasikan biaya
pelatihan sebesar Rp 4,3 milliar. Nilai ini mengalami penurunan
33% dibandingkan tahun 2016, yaitu sebesar Rp 6,5 miliar dan
menurun 50% jika dibandingkan tahun 2015 dengan biaya
pelatihan 9,9 milliar. Hal ini disebabkan antara lain karena
beberapa sertifikasi telah dipenuhi pada tahun sebelumnya
sehingga sertifikasi tersebut masih valid atau belum expired/
belum jatuh tempo. Selain itu pada tahun 2017 kegiatan sertifikasi
kompetensi dilakukan secara mandiri sehingga lebih efisien dari
sisi biaya maupun dari waktu pelaksanaan.
Remunerasi
Perseroan senantiasa mengkaji total remunerasi yang diberikan
kepada SDM agar dapat mempertahankan daya saing terhadap
pasar (external competitiveness) dengan tetap menjaga
keseimbangan di internal Perseroan (internal competitiveness).
Salah satu bentuk implementasinya adalah Perseroan melakukan
penyesuaian terhadap upah pegawai di tingkat terendah dengan
upah minimum provinsi. Pada tahun 2017 perbandingan antara
upah pegawai Perseroan di tingkat terendah dengan upah
minimum provinsi DKI Jakarta adalah 1,3 : 1.
Hubungan Industrial
Dalam upaya mewujudkan budaya kerja yang baik, produktif
dan tentram di lingkungan kerja Perseroan, dengan senantiasa
memperhatikan kepentingan Perseroan, karyawan, pemegang
saham dan pemerintah, maka dengan pola partnership Perseroan
memberikan kebebasan bagi karyawan dalam memenuhi hak nya
untuk bergabung dalam serikat pekerja. Hal ini merefleksikan
kepatuhan Perseroan terhadap Undang-undang No. 13 tahun
2003 tentang ketenagakerjaan yang menjamin kebebasan semua
karyawan untuk masuk dalam organisasi pekerja yang dikelola
profesional sebagai sarana penghubung antara karyawan dan
Perseroan.
Serikat pekerja Elnusa bernama SP Elnusa (SPE) juga memberikan
konsultasi kepada Perseroan dalam penyusunan Peraturan
Perusahaan (PP) yang mengatur hak dan kewajiban karyawan
kepada Perseroan dan sebaliknya. Dokumen Peraturan Perusahaan
(PP) yang mengikat pihak Manajemen Perseroan dan SP Elnusa
terakhir disahkan melalui Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan
Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja No. KEP.411/
PHIJSK-PKKAD/PP/IV/2015 pada tanggal 17 April 2015.
Perseroan juga memiliki kebijakan terkait dengan pemberian sanksi
kepada karyawan. Perseroan berkomitmen menegakkan sanksi
atas pelanggaran yang dilakukan sebagai bagian dari penerapan
GCG. Penentuan jenis sanksi didasarkan pada jenis pelanggaran
yang dilakukan, unsur perbuatan, serta dampak yang ditimbulkan.
Dengan diterapkannya prinsip-prinsip hubungan industrial yang
baik dan komunikasi yang terbuka antara Perseroan dengan
karyawan, sejak tahun 2002 sampai dengan saat ini tidak pernah
terjadi labor strike di lingkungan kerja Perseroan.
Dalam hal penyelesaian masalah hubungan industrial, Perseroan
dan Serikat Pekerja sepakat untuk melakukan penyelesaian secara
musyawarah dan mufakat dalam Lembaga Kerjasama Bipartit (LKB)
sebagaimana tercantum dalam Peraturan Perusahaan Perseroan
Bab XI mengenai tata cara penyelesaian keluhan, perselisihan
Hubungan industrial dan organisasi pekerja.
Selain keberadaan Peraturan Perusahaan dan Serikat Pekerja,
dalam usaha untuk meningkatkan kondusifitas dan produktifitas
85.
In 2017, the Company invested Rp4.3 billion in training programs.
The value showed a drop of 33% from that in 2016, which was
Rp6.5 billion and was 50% lower than the expense for the training
programs in 2015, which reached Rp9.9 billion. This was because
the Company completed the some of the certification processes
in the previous years so that they were still valid or were not
expired. Also, in 2017, the Company conducted independent
competency certification activities, which were more effective in
terms of cost and time.
Remuneration
The Company continuously reviews the total remuneration given to
HR in order to maintain external competitiveness while keeping the
Company's internal competitiveness. One form of implementation
is that the Company adjusts the wages of employees at the lowest
level with the provincial minimum wage. By 2017 the comparison
between the Company's wage in the lowest level and the minimum
wage of DKI Jakarta is 1.3: 1.
Industrial Relation
In realizing a good corporate culture, with productivity and
harmony in the working environment, by still paying attention
to interests of the Company, employees, shareholders and
the government, thus the Company provides freedom for its
employees to join labor union through partnership arrangement.
This reflects the implementation of Law No. 13, year 2003
regarding labor, which guaranteed freedom for all employees
to be in the workers organization as a professionally managed
facilitator between the employees and the Company.
Elnusa Workers Union, named SP Elnusa (SPE), also provides
consultation to the Company in drafting the Company’s Regulation
(PP) that regulates the right and obligations of the employees
towards the Company and the other way around. The Company’s
Regulation documents that binds the Company’s Management
and SP Elnusa was most recently passed by the Decision of the
Director General of Industrial Relations and Labor Social Security
for Manpower No. KEP.411/PHIJSK-PKKAD/PP/IV/2015 dated
April 17, 2015.
The Company also has sanction-related policies towards the
employees. The Company is committed to enforcing sanctions
for violations committed as part of Good Corporate Governance
implementation. The type of sanction depends on the type of
violation, element of action as well as impact caused by the
deed. Through the implementation of good industrial relationship
and open communication, there has been no labor strike in the
Company’s working environment since 2002.
In the case of industrial relation problem solving, the Company
and Labor Union agreed to consensus and deliberation in
Bipartite Cooperation Institutes (LKB) as mentioned in the
Company Regulation Section XI regarding the procedures for
settlement of complaints, industrial relations disputes and
workers' organizations.
Aside from the Company’s Regulation and Labor Union, the
Company implements Employee Welfare programs in order

karyawan, Perseroan juga menyelenggarakan serangkaian program
Elmpoyee Welfare. Program-program tersebut dilakukan secara
mingguan, bulanan maupun tahunan dalam bentuk kegiatan
olahraga dan keagamaan serta bentuk lainnya seperti pemberian
bantuan kesejahteraan dalam bentuk Penghargaan Masa Kerja/
Ulang Tahun Dinas (UTD). Bagi karyawan yang memasuki usia
pensiun, Perseroan juga memberikan Penghargaan Karyawan
Masa Persiapan Pensiun (MPP) dalam bentuk paket liburan untuk
karyawan dan pasangannya.
Laporan Keberlanjutan 2017 Sustainability Report | PT Elnusa Tbk
to improve employee productivity and conduciveness. Those
programs are regularly held, be it weekly, monthly or annually
in the forms of sport and religious events as well as other
activities such as welfare assistance in the form of Working Time
or Service Anniversary Reward (UTD). For employees entering
their retirement phase, the Company also provides Employee
Retirement Preparation Reward (MPP) in the form of vacation
for employees and their spouses.
.86
 KESUNGGUHAN MENINGKATKAN
KUALITAS JASA
Commitment on Improving
Quality of Service

KESUNGGUHAN MENINGKATKAN
KUALITAS JASA
Commitment on Improving Quality of Service

Keberlanjutan bisnis Perseroan sangat bergantung pada kepuasan pelanggan.

Loyalitas mereka adalah bentuk apresiasi atas layanan yang kami berikan. Sebagai
bentuk timbal-balik, Perseroan berupaya untuk menghadirkan jasa yang dapat
menjawab kebutuhan pelanggan dengan inisiatif pada peningkatan kualitas jasa
yang diberikan.

The Company’s sustainable business will depend largely on customer satisfaction. Their

"
loyalty constitutes a form of appreciation for the service that we provide. In return, the
Company always tries to provide the service that can respond to their need through an
initiative to improve the quality of service that we give.

124 85
83
79

69

39

2017 2016 2015 2017 2016 2015

Jumlah Inovasi Kepuasan Pelanggan

Number of Innovation Customer Satisfaction

700.4
321.1 570.1

239.4

272.1 130.9 Aktual /

Actual

338.0 Proyeksi /
199.9
Projection

188.9 Potensi /
0.4 Potency
120.8 101.2

2017 2016 2015

Value Creation
(dalam Rp miliar / in Rp billion)

89.

Pendekatan Manajemen [103-1,2,3]
Harga minyak dunia menemukan titik ekuilibrium baru pada
penghujung 2017. Peralihan gairah segmentasi di industri migas
dari hulu ke hilir pada tiga tahun terakhir, memberikan tantangan
tersendiri bagi Perseroan. Bila pada beberapa tahun sebelumnya,
inovasi dan perbaikan jasa merupakan inisiatif-inisiatif parsial.
Pada tahun ini, inovasi atau yang Perseroan kemas sebagai
Continuous Improvement Program menjadi salah satu Key
Performance Indicator setiap fungsi.
Kesungguhan untuk memberikan layanan terbaik kepada pelanggan
melalui peningkatan kualitas jasa ini merupakan komitmen
Perseroan. Hal ini didasari bahwa pelanggan adalah pemangku
kepentingan yang mempunyai peran strategis dalam menjamin
keberlangsungan usaha. Kesuksesan pelanggan merupakan
kesuksesan Perseroan. Realisasi komitmen ini dilaksanakan
Perseroan dengan menerapkan kebijakan-kebijakan sebagai
berikut:
1. Mengadopsi standarisasi yang berlaku secara internasional
dan memperbaharuinya secara rutin & berkala.
2. Memastikan inovasi berkelanjutan pada setiap fungsi
Perseroan.
3. Mengimplementasikan sosialiasi, monitor dan evaluasi
terhadap mutu dari fungsi Perseroan.
Berangkat dari dinamika industri migas dan kebutuhan pelanggan,
pada akhir 2017 Perseroan telah menginisiasi Total Solution
Services yang akan memberikan jasa yang lebih cepat, lebih baik
dan lebih kompetitif. Untuk hal ini, Perseroan terus melakukan
berbagai berupaya dalam peningkatan kualitas jasanya.
Mengadopsi Standar Manajemen Mutu Terkini
Perseroan memiliki komitmen tinggi untuk terus menjaga kualitas
jasa yang dihasilkannya. Salah satu upaya untuk memastikannya
adalah dengan menerapkan standar manajemen mutu terkini yaitu
ISO 9001: 2015. Sesuai standar tersebut, Perseroan melakukan
audit atas standar kerja yang dilakukan oleh masing-masing fungsi
dan tidak terbatas pada service unit operasi.
Pelaksanaan audit tidak hanya dilakukan secara internal, melainkan
juga secara ekstenal. Bentuk audit tidak hanya atas implementasi
dari ISO 9001, melainkan dalam bentuk audit terpadu yang
diintegrasikan dengan audit atas penerapan ISO 14001 dan OHSAS
18001. Obyek audit adalah 24 fungsi internal Perseroan dan 5 anak
perusahaan. Berdasarkan hasil audit Perseroan telah melakukan
tindak lanjut dengan capaian 94,5% temuan audit internal dan
72% temuan audit eksternal terselesaikan.
Selain standar tersebut, Perseroan juga menerapkan Quality
Management Assessment berbasis Kriteria Kinerja Ekselen
Pertamina (KKEP). Penilaian ini merupakan salah satu bentuk
audit silang yang dijalankan antara Perseroan dengan Pertamina
sebagai induk perusahaan. Dasar audit ini adalah berdasarkan
empat fokus peluang perbaikan (OFI), yaitu kepemimpinan &
keberlanjutan bisnis, operasional ekselen, fokus tenaga kerja dan
fokus pelanggan. Perseroan meraih kategori Emerging dengan skor
546 dalam penilaian kriteria Kinerja Ekselen Pertamina 2017. Hasil
ini lebih tinggi dibandingkan skor dua tahun lalu yaitu 489, dan
12% lebih tinggi dari target tahun ini. Penilaian KKEP merupakan
bentuk evaluasi atas kinerja seluruh anak perusahaan Pertamina.
Laporan Keberlanjutan 2017 Sustainability Report | PT Elnusa Tbk
Management Approach [103-1,2,3]
The global oil price has found a new equilibrium by the end of 2017.
The shift in the segmentation of the oil and gas industry in 2017,
from the upstream to downstream sector for the last three years,
has posed a challenge for the Company. In the previous several years,
innovations and service improvement are partial initiatives. This
year, the innovations that the Company packages as the Continuous
Improvement Program has become one of the Key Performance
Indicator for every function.
The seriousness of giving the best service to the customers
though the improvement of the service quality is the Company’s
commitment. This has been based on our view that customer is
a stakeholder that plays a strategic role in ensuring the business
sustainability. The success that customers achieve constitutes the
Company’s success. The Company materializes the commitment by
implementing the following policies:
1. Adopting international standards and revising it routinely and
periodically.
2. Ensuring sustainable innovations in every function of the
Company.
3. Implementing promotional program, monitoring, and
evaluating the quality and the function of the Company.
Based on the dynamics of oil and gas industry and the customer
need, the Company initiated the provision of Total Solution Service
that will provide a faster, better and more competitive service. In
this respect, the Company continues to make various efforts to
enhance the service quality.
Adopting the Latest Quality Management Standard
The Company has a strong commitment to continue to maintain
the quality of service it provides. Efforts to ensure this include
implementing the latest management standard, ISO 9001: 2015.
To comply with the standard, the Company conducts an audit on
the working standard applied by each function and is not limited
to the operational service unit.
The audit is conducted both internally and externally. The audit
is not only conducted in the form of the implementation of ISO
9001 but also the integration of audit on the implementation of
ISO 140001 into OHSAS 18001. The audit is targeted to Company’s
24 internal functions and 5 subsidiaries. Based on the result of the
audit, the Company has followed up the achievement, with 94.5%
of the finding of the internal audit and 75% of the finding of internal
audit were wrapped up. .
Apart from the standard, the Company has also implemented Quality
Management Assessment based on Pertamina Excellent Performance
Crieteria. The assessment is one of the forms of the across audit
carried out by the Company and Pertamina as the holding company.
The audit is based on the four opportunity-focused improvements
(OFI), namely leadership and business sustainability, operational
excellence, workforce focus and customer focus. The Company
achieves Emerging category with 546 scores in the assessment of
the Pertamina Excellent Performance Criteria 2017. The result is
higher compared to 489 that the Company received two years ago
and 12% higher compared to the target that the Company set a
year ago. The assessment of KKEP is a form of evaluation on the
performance of the entire subsidiaries of Pertamina.
.90
 KESUNGGUHAN MENINGKATKAN
KUALITAS JASA
Commitment on Improving
Quality of Service
Meningkatkan Kualitas Jasa
Perseroan memiliki tiga bisnis utama, yaitu 1) Jasa hulu migas, 2)
Jasa distribusi dan logistik energi, serta 3) Jasa penunjang. Peran
Perseroan adalah menyediakan sumber daya profesional, ketersediaan
peralatan maupun material yang diperlukan untuk melaksanakan
jasa energi sesuai permintaan pelanggan. Tidak ada perbedaaan
pelayanan yang diberikan Perseroan terhadap pelanggan. Dalam
proses penunjukkan Perseroan sebagai kontraktor jasa dilakukan sesuai
dengan prosedur tender yang berlaku di Indonesia dan yang diatur
oleh SKK Migas sebagai regulator. Sehingga jasa yang kami berikan
sesuai dengan perjanjian kerja sama yang telah disepakati sebelum
memulai pekerjaan.
Sebelum memulai suatu pekerjaan, Perseroan selalu membuat
Project Quality Plan (PQP) sebagai langkah awal. Perencanaan
ini meliputi aspek sumber daya manusia, kesehatan dan
keselamatan kerja, teknologi, target pelanggan dan lain-
lain. Melalui perencanaan ini, Perseroan berupaya mencapai
ekspektasi pelanggan serta memitigasi risiko yang mungkin terjadi,
sehingga dapat mencegah hal-hal yang berdampak negatif dalam
pelaksanaan pekerjaan dan memastikan kepuasan pelanggan
terhadap jasa yang diberikan.
Sebagai bentuk upaya peningkatan kualitas jasa, Perseroan
menetapkan Continuous Improvement Program sebagai Key
Performance Indicator untuk semua divisi dan anak perusahaan.
Penetapan program ini sebagai bagian dari indicator kinerja
merupakan kesungguhan Perseroan untuk memberikan layanan
jasa terbaik kepada para pelanggan. Tentunya selain merupakan
wadah inovasi atau perbaikan bagi para karyawan.
Pada 2017, terkumpul 124 risalah inovasi dari berbagai fungsi
yang merupakan perhatian dari karyawan untuk memajukan
perusahaan. Dari Inovasi-inovasi terbaik yang dihasilkan, Perseroan
mengevaluasi dan mengkompetisikannya dalam berbagai ajang
baik internal Perseroan maupun Grup Pertamina. Hingga akhir
2017, kesungguhan inovasi dan perbaikan ini menghasilkan
capaian sebagai berikut:
Segmen / Segment Unit
Invensi /
Jasa Hulu Migas / Upstream Oil & Gas Services
Invention
Jasa Distribusi & Logistik Energi / Energy Distribution & Invensi /
Logistic Services Invention
Invensi /
Jasa Penunjang / Support Services
Invention
Selain itu, berdasarkan hasil inovasi yang dilakukan, tercapai value
creation senilai Rp700 miliar pada tahun ini. Nilai ini merupakan
capaian terbesar dalam tiga tahun terakhir. Pada tahun ini pula,
Perseroan mendapatkan penghargaan Dharma Karya Energi dan
Sumber Daya Mineral Muda dari Kementerian ESDM atas inovasi
Minijack Structure sebagai alternatif HWU.
Value Creation Unit
Aktual / Actual Rp
Proyeksi / Projection Rp
Potensi / Potential Rp
Total Rp
91.
Improving the Quality of Service
The Company focuses on three major businesses, namely 1)
Upstream oil and gas service, 2) Energy logistics and distribution
service and 3) Supporting service. The Company plays a crucial role in
providing professional workforce, equipment and material needed to
implement energy service catering to customer need. The Company
provides equal service to customers. To win a service contract, the
Company is required to take part in a tender in compliance with the
existing tender procedure in Indonesia, regulated by the Special Task
Force for Upstream Oil and Gas Business Activities (SKK Migas) as
a regulator so that the service that we provide complies with the
agreement signed before the work begins.
The Company always prepares Project Quality Plan (PQP) as an initial
step to start doing its job. The plan includes human resources, health
and work safety, technology, customer target and so forth. Through
the plan, the Company tries to fulfill the customer expectation and
mitigate the possible risk so as to avert things that have negative
impact on the implementation of the work and ensure the customer
satisfaction on the service that the Company provides.
In efforts to increase the quality of service, the Company runs
Continuous Improvement Program as a Key Performance Indicator
for all divisions and subsidiaries. The programs is part of working
indicator, which demonstrates the Company’s seriousness of
providing the best solution to the customers apart from serving as
a forum of innovations or improvement for employees.
In 2017, as many as 124 innovation papers were collected from
various functions which shows the employees’ interest in progressing
the Company. Based on the best innovations, the Company evaluates
and compete in various events, either internally in the Company or
Pertamina Group. As of 2017, the seriousness of making innovations
and improvement has produced the following achievements.
2017 2016 2015
32 12 3
8 2 9
124 39 69
In addition, based on the innovation created, the value of the
creation reached Rp700 billion in the year. The value has thus far
the biggest achievement within the last three years. The year also
saw the Company receiving Dharma Karya Energi and Young Mineral
Resource Award from the Ministry of Energy and Mineral Resources.
The award is the acknowledgment for the Company's innovation on
Minijack Structure as an alternative to HWU.
2017 2016 2015
188.9 120.8 101.2
272.1 0.4 338.0
239.4 199.9 130.9
700.4 321.1 570.1

4 INOVASI
UNGGULAN 2017
4 Best Innovation 2017
TRACTOR DRILLING
Traktor dengan alat bor seismik yang mampu
bermanuver pada berbagai medan
Tractor with seismic drill capable of
maneuvering on various terrains
MODULAR CRANE
Portable crane bermobilitas tinggi untuk
menjangkau seluruh permukaan platform
High mobility portable crane capable of reaching
the entire surface of the platform
Laporan Keberlanjutan 2017 Sustainability Report | PT Elnusa Tbk
SUBSTRUCTURE
Bantalan penopang yang mempercepat proses rig
up dan rig down pada Hydraulig Workover Unit
untuk kerja ulang sumur tua
A supporting pad that accelerates the process
of rigging up and rigging down on the Hydraulig
Workover Unit for reworking old wells
OLIVIA
Layanan online virtual data room ketersediaan dan
kualitas data migas untuk kemudahan pelanggan
Virtual data room online service with the
availability of quality oil and gas data for the
customer convenience
.92
 KESUNGGUHAN MENINGKATKAN
KUALITAS JASA
Commitment on Improving
Quality of Service
Tidak berhenti pada kompetisi, Perseroan juga menyelenggarakan
program sharing knowledge untuk seluruh karyawan atas inovasi
dan perbaikan yang telah dilakukan oleh insan mutu Elnusa. Sharing
ini difasilitasi oleh Elnusa Petroleum School.
Inovasi maupun perbaikan yang dihasilkan juga direkapitulasi
dalam bank data yang dapat diakses melalui dms.elnusa.co.id.
Lebih dari itu, Perseroan mendaftarkan inovasi-inovasi tersebut
pada Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual, Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia. Sebanyak 7 invensi, terdiri dari
4 desain industri dan 3 merek telah didaftarkan. Selain itu, 4
invensi potensial untuk diduplikasi dan 4 invensi potensial untuk
menghasilkan pendapatan usaha tambahan.
Dampak Positif dan Negatif Jasa
Perseroan memahami bahwa dalam memberikan layanan jasanya,
memungkinkan adanya dampak positif dan negatif. Oleh karena
itu, Perseroan berupaya sebaik mungkin untuk memitigasi risiko
dampak negatif yang mungkin muncul atas aktivitas jasa yang
dilakukan. Upaya ini dilakukan dengan memastikan bahwa setiap
aktivitas operasional sudah mengikuti standar prosedur ataupun
regulasi yang berlaku.
Pada aspek kesehatan dan keselamatan jasa, Perseroan selalu
menerapkan Job Safety Analysis (JSA) dalam setiap aktivitasnya.
Tak hanya itu, setiap pemangku kepentingan yang berada pada
lingkungan kerja Perseroan memiliki wewenang untuk melakukan
intervensi melakukan penghentian pekerjaan bila menemukan
aktivitas kerja yang tidak aman. Kewenangan ini Perseroan berikan
dengan memfasilitasi stop working authority card kepada para
pemangku kepentingan di area kerja. Upaya-upaya ini merupakan
bagian dari Program HSE 9 Golden Rules.
Menjamin Privasi Pelanggan [418-1]
Perseroan menyadari bahwa privasi pelanggan merupakan hal
fundamental yang menentukan kepercayaan. Oleh karena itu,
kami berkomitmen untuk menjamin tidak adanya privasi pelanggan
yang terlanggar dalam setiap jasa yang diberikan. Lebih dari itu,
Perseroan juga memastikan bahwa tidak ada data pelanggan yang
hilang sebagai akibat dari jasa yang dilakukan. Setiap jasa yang
dilakukan sesuai dengan perjanjian kerahasiaan maupun komitmen
yang telah ditanda tangani kedua belah pihak. Hingga akhir 2017,
tidak ada pengaduan berdasar yang tujukan kepada Perseroan
atas pelanggaran privasi pelanggan maupun kehilangan data.
Survei Kepuasan Pelanggan
Tujuan dari survei kepuasan pelanggan adalah untuk mendapatkan
umpan balik mengenai status kepuasan atas pekerjaan yang
sedang berjalan. Hal ini meliputi informasi atas ketepatan jadwal
operasi, kualitas produk akhir, kualitas pekerjaan, kecepatan
klien mendapatkan informasi terbaru tentang kemajuan proyek,
aspek K3LL, serta ketepatan penagihan. Survei dilakukan secara
sampling dan periodik pada pelanggan melalui penyebaran angket,
wawancara ataupun observasi di lapangan.
Pada 2017, tingkat kepuasan pelanggan terhadap kinerja operasi
belum mencapai target yang diharapkan, walaupun meningkat
bila dibandingkan tahun sebelumnya. Tercatat indeks kepuasan
pelanggan sebesar 83% dari target 85%. Dari hasil kepuasan ini,
Perseroan akan terus melakukan evaluasi faktor ketidakpuasan
serta melakukan perbaikan. Sehingga ke depannya diharapkan
dapat mencapai target kepuasan pelanggan dan/atau melebihi
target yang ditetapkan.
93.
It does not stop at competition, the Company also runs a sharing
knowledge program for all employees regarding the innovations
and improvements that all Elnusa’s quality personnel have made.
The programs have been facilitated by Elnusa Petroleum School.
All of the results of the innovations and improvements are also
recapitalized in the Company’s data bank that can be accessed
through dms.elnusa.co.id. Furthermore, the Company has also
registered the innovations at the Directorate of General of
Intellectual Property Right, the Law and Human Rights Ministry.
As many as 7 inventions, made up of 4 industrial designs and 3
brands, have been registered. On top of that, 4 potential inventions
will be published and another 4 potential inventions produced
extra business income.
Negative and Positive Impact of Service
The Company is aware of the possible negative and positive impact
of service that it provides. That’s why the Company tries it best to
mitigate the risk of the negative impact that may have from the
service that the Company provides. This effort has been made
by ensuring that every operational activity is in compliance with
standard procedure or the prevailing regulation.
Regarding the aspect of health and work safety, the Company
always applies Job Safety Analysis (JSA) every activity. Apart from
that, every stakeholder at the Company’s working environment
has an authority to intervene by stopping the work when finding
an unsafe working activity. The Company gives the authority
by providing stop working authority card to stakeholders in the
working area. These efforts are part of the Program focused on
HSE 9 Golden Rules.
Ensuring the Privacy of Customers [418-1]
The Company is aware that the privacy of customer is a fundamental
thing to gain trust. Therefore, we are always committed to ensuring
that the Company always maintains customer privacy well in every
service that it provides. Moreover, the Company also ensures that
there is no report on Customer data loss as a result of the service
that the Company provides. The Company provides the service in
compliant with the confidentiality agreement and commitment
that has been signed by both sides. As of 2017, the Company did
not receive any complaint about the violation on the customer
privacy and customer data loss.
Customer Satisfaction Survey
The survey on customer satisfaction was conducted with the
objective of getting a feedback on the state of satisfaction on
the work the Company is doing. This includes the information on
the punctuality of the operation schedule, the quality of the end
products, the quality of works, the speed the newest information
on the progress of the project that reach the client , aspect of K3LL,
and the discipline regarding the debt collecting. The survey was
conducted by using the sampling and periodically to the customers
by disseminating questionnaires, interview, and field observation.
In 2017, the level of customer satisfaction on operational
performance has yet to reach the expected target even though
there is an increase compared to the previous year. The customer
satisfaction index was recorded at 82.8% of the targeted 85%. Based
on the result, the Company will continue to evaluate customer
dissatisfaction factors and also make improvements so that in the
future, the customer satisfaction target can be achieved and even
exceed the target that the company set.
 Laporan Keberlanjutan 2017 Sustainability Report | PT Elnusa Tbk

Indeks Kepuasan Pelanggan

Customer Satisfaction Index

2017 2016 2015

83 79 85
Target 85

Dampak dari Kegiatan Impact of Activities

Perseroan memperoleh berbagai penghargaan atas inovasi yang The Company receives various awards for the innovations it has
dilakukan serta tidak adanya sanksi ataupun denda yang diberikan made and aside from that the Company had never received
kepada Perseroan atas ketidakpatuhan terhadap hukum dan sanctions or face fine for not adhering to the law and regulations
peraturan terkait penyediaan jasa yang dilakukan. related to service that the Company provides.

.94
 BERKEMBANG BERSAMA
MITRA KERJA
Developing with Partners
BERKEMBANG BERSAMA
MITRA KERJA
Developing with Partners
Pendekatan Manajemen [103-1,2,3]
Perseroan memiliki lini jasa yang kompleks dari
hulu hingga hilir migas. Oleh karena kelengkapan
jasa ini, Perseroan dapat menghadirkan solusi total
kepada para pelanggan. Untuk mendukung jasa
yang diberikan, kerja sama dengan berbagai mitra
kerja atau pemasok perlu dikelola dengan baik.
Pengelolaan mitra kerja dilakukan dengan beberapa
tahapan, dimulai dari proses pencarian mitra kerja
strategis, seleksi mitra kerja berdasarkan tingkat
risiko pekerjaan, pengajuan sebagai mitra kerja
terdaftar, hingga mengikuti proses prokuremen dan
mendapatkan mitra kerja terpilih. Pengelolaan ini
ini dikelola oleh fungsi Supply Chain Management.
Seiring dengan dinamika industri migas yang
berada di tengah fluktuasi harga minyak, proses
pengelolaan arus pasok harus menyesuaikan
dengan kondisi industri. Hal ini tidak lain adalah
untuk memastikan bahwa proses bisnis terus
berlanjut. Sebagai perusahaan jasa, Perseroan
berada pada posisi tengah yang menjembatani
proses bisnis. Pada satu sisi, Perseroan diharapkan
dapat memberikan jasa berkualitas dengan tuntutan
harga mengikuti kondisi industri untuk pelanggan
dan pada sisi lain dihadapkan dengan mitra kerja
yang memberikan penawaran suplai pasok di luar
kondisi industri.
Upaya pengelolaan arus pasok ditengah dinamika
industri saat ini menjadi sangat penuh tantangan.
Selain dari sisi keekonomian, pengelolaan ini tentu
harus memperhatikan pula dari sisi aspek sosial
maupun lingkungan. Sifat bisnis Perseroan yang
memiliki risiko tinggi mengharuskan mitra kerja
untuk memitigasi akan risiko tersebut pula. Oleh
97.
Management Approach [103-1,2,3]
The Company has a complex line of services from
upstream to downstream oil and gas. Due to the
completeness of these services, the Company can
deliver total solutions to its customers. To support
the services provided, cooperation with various
partners or suppliers needs to be well managed. The
management of partners is done in several stages,
starting from strategic partner search, selecting
partners based on risk level, applying as a registered
partner, to following the procurement process and
getting selected partners. This management is
managed by the Supply Chain Management function.
Along with the dynamics of oil and gas industry amid
oil price fluctuations, the supply flow management
process must be adjusted to the industry’s condition.
This is to ensure the continuation of business process.
As a service company, the Company is in the middle
position that bridges the business process. On the
one hand, the Company is expected to provide quality
services with market prices for customers and on the
other hand is confronted with partners who offers
supply outside the industry’s condition.
Efforts to manage the flow of supplies amid the
dynamics of the industry today become very
challenging. In addition to the economic side, this
management must also consider the social and
environmental aspect. The high risk business nature
of the Company requires partners to mitigate such
risks as well. Therefore, the Company implements

karena itu, Perseroan menerapkan berbagai komitmen arus pasok
sebagai berikut:
1. Menerapkan Praktik Pengadaan Berstandar Mutu dan K3
Terbaik
2. Menjalin Komunikasi Efektif dengan Mitra Kerja untuk
Berkembang Bersama
3. Mengimplementasi Proses Arus Pasok Efektif
Melalui tiga komitmen di atas Perseroan berupaya untuk
memberikan layanan terbaiknya dan berkembang bersama mitra
kerja. Terlebih lagi untuk menghadapi tantangan dinamika bisnis
saat ini, Perseroan dan mitra kerja perlu merombak model kerja
sama yang ada, sehingga lebih dapat menguntungkan kedua belah
pihak dan mendukung kesuksesan pelanggan.
Menerapkan Praktik Pengadaan Berstandar Mutu
dan K3 Terbaik
Dalam melayani jasa energi, Perseroan memiliki risiko pekerjaan
yang tinggi. Risiko pekerjaan ini sangat bervariasi dimulai dari
risiko jatuh dari ketinggian hingga tersesat di tengah hutan. Secara
umum, risiko pekerjaan ini dibagi menjadi tiga jenis, yaitu risiko
karena aktivitas pekerja, risiko peralatan yang digunakan, serta
risiko lingkungan kerja. Oleh karena risiko-risiko yang ada, maka
mitigasi risiko pekerjaan mutlak dilakukan.
Upaya untuk memitigasi risiko tidak hanya diberlakukan secara
internal, melainkan juga diterapkan kepada pemasok dengan
kategori risiko tinggi. Tujuan dari penerapan ini adalah memastikan
setiap individu yang bekerja di lingkungan kerja Perseroan
dapat bekerja secara aman, nyaman, sehat dan menghasilkan
kinerja terbaik. Untuk memastikan hal ini, Perseroan melakukan
vendor shop visit dan prakualifikasi Contractor Safety & Quality
Management Systems (CSMS & CQMS).
Vendor Shop Visit
Tujuan vendor shop visit adalah untuk memverifikasi kebenaran
dari profil mitra kerja sebelum disetujui sebagai mitra kerja
terdaftar (AVL). Verifikasi yang dilakukan meliputi aspek legal,
kompetensi, sumber daya dan aspek lainnya sesuai dengan standar
yang dibutuhkan. Melalui aktivitas ini Perseroan memastikan
kelayakan mitra kerja tersebut menjadi mitra kerja terdaftar.
Sepanjang tahun 2017, terjadi peningkatan 110% mitra kerja
terdaftar di Perseroan dan anak perusahaan. Hal ini dikarenakan
untuk lebih menunjang kegiatan jasa Perseroan dengan dukungan
pemasok yang lebih kompetitif.
Jumlah pemasok terdaftar di perusahaan
Number of registered suppliers in the company
Prakualifikasi Contractor Safety & Quality
Management System (CSMS & CQMS) [308-1, 414-1]
Prakualifikasi CSMS dan CQMS merupakan syarat utama sebelum
menjadi mitra kerja Perseroan dengan pekerjaan berisiko tinggi.
Melalui prakualifikasi ini Perseroan mengevaluasi kinerja calon
mitra kerja dalam menerapkan pekerjaan. Prakualifikasi CSMS
mengevaluasi mitra kerja mengelola operasional harian sesuai
prinsip-prinsip K3 yang diterapkan oleh Perseroan. Prakualifikasi
CQMS mengevaluasi operasional harian mitra kerja dalam
menghasilkan kualitas kerja dan memenuhi persyaratan kualitas
yang ditentukan oleh Perseroan.
Laporan Keberlanjutan 2017 Sustainability Report | PT Elnusa Tbk
the following commitments:
1. Implement the Quality Standard Procurement Practices and
the Best K3
2. Establish Effective Communications with Partners to Grow
Together
3. Implement Effective Supply Flow Process
Through the three commitments above the Company strives to
provide its best services and grow with its partners. Especially to
face the challenges of today's business dynamics, the Company and
its partners need to change the existing partnership model so it can
benefit both parties and support customers’ success.
Implementing Quality Standard Procurement
Practices and the Best K3
In serving energy services, the Company has high employment risk.
The job risks vary greatly from the risk of falling from altitude to
getting lost in the middle of the forest. In general, the risk of this work
is divided into three types, namely the risk due to worker’s activity,
risk of equipment used, and the risk of work environment. Because
of the risks involved, job risk mitigation is absolutely necessary.
Efforts to mitigate risks not only apply internally, but also apply
to suppliers with high risk categories. The purpose of this
implementation is to ensure that every individual who works in
the Company's work environment can work safely, comfortably,
healthily and produce the best performance. To ensure this, the
Company conducts vendor shop visit and Contractor Safety & Quality
Management Systems (CSMS & CQMS) prequalification.
Vendor Shop Visit
The purpose of the vendor shop visit is to verify the truth of the
partner's profile before being approved as a registered partner (AVL).
Verification includes legal aspects, competencies, resources and
other aspects in accordance with the required standards. Through
this activity, the Company ensures the eligibility of these partners to
become registered partners. Throughout 2017, there was an increase
of 110% for registered partners in the Company and its subsidiaries.
This aims to further support the Company's service activities with
the support of more competitive suppliers.
Contractor Safety & Quality Management System
2017 2016 2015
1956 932 539
Prequalification of Contractor Safety & Quality
Management System [308-1, 414-1]
The CSMS and CQMS prequalification is a key requirement before
becoming a partner of the Company with high-risk jobs. Through
this prequalification, the Company evaluates the performance
of prospective partners in implementing the work. CSMS
Prequalification evaluates the work partners in managing daily
operations in accordance with OSH principles adopted by the
Company. CQMS Prequalification evaluates daily operations of
partners in producing quality work and meet quality requirement
specified by the Company.
.98
 BERKEMBANG BERSAMA
MITRA KERJA
Developing with Partners
Hasil dari prakualifikasi ini adalah status kelayakan mitra kerja
untuk mengikuti proses tender pekerjaan Perseroan. Mitra kerja
yang lulus prakualifikasi akan mendapatkan nomor identifikasi
dan menjadi mitra kerja terdaftar, sedangkan mitra kerja yang
belum lulus akan mendapatkan pendampingan perbaikan dalam
pengelolaan K3 dan mutunya. Setiap mitra kerja yang lulus
mendapatkan keuntungan untuk diikutkan dalam proses tender
yang dilakukan oleh Perseroan sesuai dengan kompetensinya.
Proses seleksi mitra kerja ini telah dilakukan oleh Perseroan
dari tahun ke tahun. Namun data pencatatan mengenai jumlah
mitra kerja terseleksi dan lulus seleksi belum dapat disampaikan.
Perseroan berupaya untuk menyaikan data ini ke depannya.
Menjalin Komunikasi Efektif untuk Berkembang
Bersama
Perseroan memahami bahwa untuk memberikan servis ekselen
kepada pelanggan perlu ditopang oleh kinerja mitra kerja yang
ekselen pula. Salah satu kunci dari kinerja mitra kerja ekselen adalah
komunikasi efektif antara Perseroan dengan mitra kerja sehingga
menghasilkan kesepahaman bersama. Untuk menghasilkan
komunikasi efektif ini, Perseroan menyelengggarakan berbagai
kegiatan di antaranya adalah Contract Review Meeting, Work
in Progress, Vendor Performance Evaluation dan Vendor Annual
Meeting.
Contract Review Meeting
Tujuan aktivitas ini adalah untuk mengevaluasi isu strategis kinerja
mitra kerja Perseroan dalam memenuhi Service Level Agreement
dengan kontrak yang telah disepakati. Aktivitas ini dilakukan
maksimum per kuartal sesuai dengan kompleksitas pekerjaannya,
sehingga diharapkan mitra kerja melakukan pekerjaan sesuai
prinsip-prinsip kualitas agar pekerjaan dapat selesai tepat waktu
dan memberikan kinerja yang optimal sesuai kontrak.
Work in Progress
Setelah melalui proses pengadaan dan mitra kerja telah ditentukan
untuk menjalankan suatu pekerjaan, Perseroan melakukan telaah
berkala atas pekerjaan yang dilakukan dengan melihat secara
langsung pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Telaah ini untuk
memastikan mitra kerja melakukan pekerjaan sesuai prinsip-
prinsip kualitas dan K3 sehingga pekerjaan dapat selesai tanpa
kecelakaan dan mendapatkan hasil sesuai rencana.
Vendor Performance Evaluation
Sepanjang pelaksanaan kegiatan operasional mitra kerja Perseroan
selalu dilakukan penilaian kinerjanya. Pengukuran kinerja dilakukan
sejak mitra kerja mendapatkan pekerjaan hingga menyelesaikan
pekerjaan.
Vendor Annual Meeting
Seluruh mitra kerja terdaftar dikumpulkan untuk mendapatkan
informasi strategis dari Direksi dan Manajemen mengenai kinerja
dan strategi bisnis Perseroan ke depan. Sehingga diharapkan
mitra kerja bisa menangkap potensi bisnis tersebut, memberikan
pelayanan terbaik, dan meraih kesuksesan bersama. Sebagai
wujud apresiasi kepada mitra kerja yang ekselen, Perseroan juga
memberikan penghargaan dengan kinerja terbaik sesuai kualifikasi
bidang masing-masing.
Mengimplementasikan Proses Arus Pasok Efektif
Proses arus pasok efektif dilakukan Perseroan guna memastikan
ketersediaan materia untuk menunjang pekerjaa yang diharapkan
oleh klien. Untuk memastikan hal ini, Perseroan melakukan
kegiatan-kegiatan sebagai berikut.
99.
The result of this prequalification is the partner's eligibility status to
participate in the tender process of the Company's work. Partners
who pass the prequalification will get the identification number
and become a registered partner, while the unqualified partners
will get assistance in improving their OSH management and quality.
Each qualified partner obtains the benefit to be included in the
tender process conducted by the Company in accordance with its
competency.
The selection process of these partners has been conducted by
the Company every year. However, the record on the number of
selected partners and who have passed the selection is unable to
be submitted. The Company seeks to present this data in the future.
Establish Effective Communications to Grow Together
The Company understands that to provide excellent service to
customers it needs to be sustained by excellent performance from
work partners partners. One of the keys to excellent performance by
Work Partners is effective communications between the Company
and its partners that results in mutual understanding. To produce
this effective communication, the Company has held various
activities such as Contract Review Meeting, Work in Progress, Vendor
Performance Evaluation and Vendor Annual Meeting.
Contract Review Meeting
The purpose of this activity is to evaluate the strategic issues of the
performance of the Company's partners in fulfilling the Service Level
Agreement in accordance with the agreed contract. This activity is,
at most, performed quarterly in accordance with the complexity
of the work, so that partners are expected to do work according to
the principles of quality in order to complete the work on time and
provide optimal performance according to the contract.
Work in Progress
After going through the procurement process and the partners
have been assigned to carry out a job, the Company conducts
periodic review of the work performed by directly supervises the
implementation of the work on the field. This is to make sure that
partners are working according to the principles of quality and K3
so that work can be completed without accidents and the results
achieved is according to the plan.
Vendor Performance Evaluation
Performance assessment is always conducted throughout the
implementation of operational activities of Company's partners.
Performance assessment is conducted ever since the partner
receives the job up until the end of work.
Vendor Annual Meeting
All registered partners gather around to received strategic
information from the Board of Directors and Management on the
performance and business strategy of the Company in the future.
So hopefully partners can find the business potential, provide the
best service, and achieve success together. As a form of appreciation
to our outstanding partners, the Company also rewards the best
performance according to the qualification of their respective fields.
Implement Effective Supply Flow Process
Effective supply flow process is carried out by the Company to ensure
the availability of material to support the work expected by the
client. To ensure this, the Company conducts the following activities.

Demand & Supply Analysis
Perseroan melakukan analisis berkala arus permintaan dan
penawaran yang terjadi dalam setiap aktivitas operasionalnya.
Analisis ini digunakan untuk menentukan kebijakan pengadaan
yang tepat untuk semua kebutuhan, sehingga kinerja SCM yang
lebih baik, lebih cepat, lebih kompetitif dan lebih dekat dapat
tercapai.
Inventory Management
Perseroan menerapkan manajemen persediaan yang tepat guna
melayani kebutuhan operasional. Manajemen persediaan tersebut
memastikan timing order material dan distok dalam gudang yang
cukup guna melayani proyek-proyek di area yang beroperasi 24
jam sehingga kebutuhan material dapat terlayani dengan baik.
Warehouse management
Dalam menunjang kebutuhan operasional di proyek-proyek
operasi, Perseroan membangun warehouse yang cukup dekat
dengan lokasi kerja, sehingga seluruh kebutuhan proyek operasi
dapat dipenuhi dari warehouse tersebut.
Laporan Keberlanjutan 2017 Sustainability Report | PT Elnusa Tbk
Demand & Supply Analysis
Company conducts periodic analysis on the flow of demand and
supply that occurs in each of its operational activities. This analysis
is used to determine the appropriate procurement policy for all
needs, so that better, faster, more competitive and closer SCM
performance can be achieved.
Inventory Management
The Company implements proper inventory management to serve its
operational needs. The inventory management ensures timing order
material and is stored in an adequate warehouse to serve projects
in a 24 hour operational area so material needs can be fulfilled.
Warehouse management
In supporting the operational needs of operational projects, the
Company builds a warehouse close enough to the work site, so
that all operational needs can be obtained from the warehouse
from a short distance.
.100
 BERKONTRIBUSI UNTUK NEGERI
Contribution to the Nation

BERKONTRIBUSI
UNTUK NEGERI
Contribution to the Nation

Sebagai corporate citizen, Perseroan senantiasa berupaya memberikan nilai

tambah yang berdampak positif bagi kesejahteraan masyarakat. Nilai tambah ini
direalisasikan dalam pelibatan aktif kegiatan operasi di seluruh wilayah kerja dan
dukungan berbagai kegiatan pengembangan komunitas. Kami meyakini bahwa
kontribusi ini turut serta membangun negeri.

As part of the corporate citizenship action, the Company is continuously aiming to give
positive value added to the welfare of the general public. These are done by actively

"
engaging local communities in its operational activities in all area and by supporting
various community development programs. We believe that these contributions will
support the development of the country.

38,830

3162

2496
14,512
1621
10,279

2017 2016 2015 2017 2016 2015

Jumlah Masyarakat Lokal yang Terlibat dalam Kegiatan Operasi Nilai Investasi Sosial
Number of Local Community Involved in Operation Acitivites The Amount of Social Investment

Pendekatan Manajemen [103-1,2,3] Management Approach [103-1,2,3]

Sebagai perusahaan jasa energi, Perseroan
memahami bahwa kegiatan operasi yang dilakukan
dapat menimbulkan dampak, baik positif maupun
negatif terhadap aspek lingkungan, ekonomi
maupun sosial. Oleh karena itu, Perseroan
berupaya untuk meningkatkan dampak positif
dan menurunkan dampak negatif dari aktivitas
yang dilakukan. Salah satu upayanya adalah dengan
melibatkan masyarakat sebagai bagian dari kegiatan
As an energy service company, the Company
understands that its operational acitivities will
have impact, both positive and negative, to the
environment, economy as well as society. As such,
the company aims to increase the positive impact
and reduces the negative impact of its activities.
One of such efforts is by involving the general public
in its business activities (community involvement
& development/ CID), regardless of dynamics

103.

usaha (community involvement & development/ CID), terlepas dari
dinamika kondisi industri migas yang sangat mempengaruhi kinerja
keuangan. Perseroan berkomitmen untuk menjadi corporate
citizen yang baik sesuai kesanggupan bersama para pemangku
kepentingan lain di berbagai tempat beroperasi.
Pada tahun ini, dinamika industri migas yang memasuki ekuilibrium
baru. Perubahan ini turut mempengaruhi lokasi dan durasi kerja
sesuai kebutuhan pelanggan. Bila pada dua tahun sebelumnya,
permintaan jasa lebih didominasi oleh jasa hulu migas, pada
tahun ini permintaan ini diimbangi oleh jasa distribusi dan logistik
energi. Secara sifat bisnis, terdapat perbedaan jelas antara kedua
jasa tersebut. Lokasi kerja jasa hulu migas umumnya adalah blok
migas yang berada di hutan, laut maupun pemukiman rendah
penduduk, sedangkan jasa distribusi dan logistik energi umumnya
adalah area pemukiman ramai penduduk. Untuk durasi proyek,
jasa hulu migas umumnya berkisar 6-15 bulan, sedangkan jasa
distribusi dan logistik energi memiliki durasi kontrak satu tahunan.
Perubahan dinamika industri ini pun turut mempengaruhi aktivitas
Perseroan dalam melaksanakan CID maupun sebagai bagian
dari corporate citizen. Namun demikian ditengah dinamika yang
ada, Perseroan berkomitmen bahwa CID merupakan investasi
sosial dan bagian terpadu dalam proses bisnis. Komitmen
pelaksanaan CID Perseroan tertuang pada kebijakan Corsec-K.1.3
(Rev.01) yang mengacu pada ISO 26000: Social Responsibility
dalam pelaksanaannya dan merupakan bentuk kepatuhan
Perseroan terhadap Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas.
Dalam melaksanakan komitmen CID, kebijakan yang dilaksanakan
Perseroan adalah sebagai berikut:
1. Kegiatan CID harus berlandaskan nilai-nilai dan standar etika
Perseroan yang berlaku dengan berprinsip pada tata kelola
perusahaan yang baik, yaitu transparansi, akuntabilitas,
tanggung jawab, independen, dan kewajaran.
2. Strategi CID harus selaras dengan strategi korporasi baik
jangka pendek maupun panjang
3. CID merupakan bagian dari investasi sosial serta strategi
bisnis untuk menjamin keberlanjutan pertumbuhan usaha.
Strategi Perseroan dalam pelaksanaan CID adalah sebagai berikut:
1. Melibatkan masyarakat maupun stakeholders terkait lain di
area kerja sebagai bagian dalam kegiatan operasional.
2. Berpartisipasi aktif dalam kepedulian sosial dengan
menerapkan pengembangan komunitas melalui aspek three
fundamentals for a better life
3. Berorientasi terhadap Sustainable Development Goals dan
delapan kategori Asnaf.
Implementasi dari strategi ini dikelola oleh fungsi operasi dan
Corporate Secretary Perseroan di berbagai area kerja, baik di
kantor pusat maupun di wilayah operasi. Untuk memastikan
pelaksanaan dari pengelolaan ini, Perseroan secara berkala
mengevaluasi aktivitas yang dilakukan. Hasil dari pelaksanaan
ini kemudian dilaporkan sebagai bagian dalam laporan tahunan
dan keberlanjutan. Untuk penyampaian dalam laporan tahunan
disusun dalam versi lebih ringkas, sedangkan pada laporan
keberlanjutan informasi yang disampaikan lebih dalam.
Penyusunan laporan keberlanjutan sesuai dengan Peraturan OJK
Nomor 51/POJK.03/2017 serta GRI Standards.
Laporan Keberlanjutan 2017 Sustainability Report | PT Elnusa Tbk
within the oil and gas industry that would impact the financial
performance of the Company. The Company is committed to be a
good corporate citizen in various operation areas and cooperate
with local stakeholders
This year, the dynamics of the oil and gas industry enters a new
equilibrium. This change influenced the location and duration of
works that the Company did for customers. While the past two
years, demand for services were dominated by upstream oil and
gas segment, this year the demand was balanced by the services
in energy distribution and logistics segment. Based on the nature
of the business, there are clear differences between these two
services. The work location of the upstream oil and gas segment
is mainly in the oil and gas fields which are located in the forest,
offshore, as well as in remote locations with low population density.
Meanwhile, for the energy distribution and logistics services
segment, in general, the work locations are situated closed to
densely-populated residential areas. The duration of the project
also differs with oil and gas upstream projects typically last for 6
– 15 months while energy distribution and logistics services have
yearly contract duration.
The change in the industry dynamics also affected the
implementation of CID as well as the Company’s aim to be
part of corporate citizen. However, in the midst of the present
dynamics, the Company is committed to implement CID as a social
investment and an integrated part of the business process. The
Company’s commitment to implement CID is formalized in the
policy Corsec-K.1.3 (Rev.01) which is based on the ISO26000 on
Social Responsibility in regards to the implementation process and
is part of the compliance to the Indonesian Law Number 40 in the
year 2007 regarding limited liability company.
In its commitment to CID implementation, policies that have been
implemented by the Company include the following:
1. CID activities must be based on the Company’s values and
ethical standards that are in line with the good corporate
governance principles of transparency, accountability,
responsibility, independent, and equity.
2. CID strategy should be in line with the Company’s short term
and long term strategy
3. CID is part of the Company’s social investment and business
strategy to ensure the continuous growth in its business.
The Company’s strategy in the implementation of CID is as follows:
1. Involving general public and stakeholders in the area of work in
its operational activities,
2. Actively participating in social activities by implementing
community development programs based on the three
fundamentals for a better life aspect
3. Orientating towards Sustainable Development Goals and on
the eight of categories of being a beneficiary.
The implementation of this strategy is managed by the Operations
and Corporate Secretary functions within the Company in various
work areas, both in the Head office as well as in operational areas.
To ensure its implementation, the Company periodically evaluates
these activities. The result of the implementation of these activities
are then reported in the Annual Report and Sustainability Report.
In Annual Report, the result is provided more briefly, while in the
Sustainability, a more in depth information is given. The preparation
of the Sustainability report is in line with the OJK Regulation
Number 51/POJK.03/2017 as well as GRI standards.
.104
 BERKONTRIBUSI UNTUK NEGERI
Contribution to the Nation
Pelibatan Masyarakat dalam Aktivitas Operasi [413-1]
Perseroan menyadari bahwa aktivitas operasi bersentuhan
dengan aktivitas masyarakat lokal. Hubungan antara pemangku
kepentingan ini perlu dijalin dengan baik sehingga baik aktivitas
operasi maupun masyarakat lokal tidak saling berbenturan. Karena
itu Perseroan berkomitmen untuk dapat melibatkan masyarakat
lokal sebagai bagian dari aktivitasnya. Tujuan dari pelibatan ini
tidak lain merupakan ketulusan hati Perseroan untuk memberikan
nilai tambah dari keberadaaannya di wilayah operasi.
Salah satu bentuk pelibatan dalam aktivitas operasi adalah dengan
mengajak masyarakat lokal menjadi bagian dari tenaga kerja.
Pelibatan ini dalam berbagai fungsi pekerjaan menyesuaikan
dengan jenis servis yang sedang diberikan oleh Perseroan kepada
pelanggan. Pelibatan ini diawali dengan pelatihan teknis, hingga
pelaksanaan pekerjaan. Posisi yang dipekerjakan untuk masyarakat
lokal antara lain: asisten humas, tim pengeboran, tim topografi
dan lain-lain
Dalam pelibatan ini, kebijakan 9 HSE Golden Rules dan Zero
Tolerance juga diterapkan kepada tenaga kerja lokal. Walaupun
durasi pekerjaan tergolong singkat, Perseroan berkomitmen untuk
melibatkan masyarakat dengan penuh tanggung jawab.
Indikator / Indicator Unit
Jumlah Proyek Yang Melibatkan Masyarakat Lokal / Proyek /
Number Of Projects With Local Community Involved Projects
Masyarakat Lokal Yang Dilibatkan Dalam Operasi / Orang /
Local Community At Operation Involved People
Pengembangan Komunitas Berkelanjutan [203-1]
Keharmonisan hubungan dengan komunitas di sekitar wilayah
kerja merupakan perhatian utama Perseroan. Perhatian ini
diimplementasikan melalui program-program pengembangan
komunitas yang berfokus pada pendidikan, ekonomi dan
kesehatan. Program ini yang tidaknya hanya dilakukan oleh
Perseroan melainkan juga Anak Perusahaan.
Dalam menjalankan komitmen kontribusi untuk negeri, Perseroan
memprioritaskan sejumlah program atas dasar dukungan terhadap
Sustainable Development Goals dan berfokus pada benefisiaris
masyarakat yang tergolong dalam delapan asnaf. Tujuan dari
prioritas ini adalah untuk mendukung pengembangan kapasitas
nasional.
Bidang Pendidikan
Pada tahun 2017, kontribusi Perseroan untuk pengembangan
pendidikan adalah sebagai berikut:
a. Beasiswa Tepadu (BEST)
Perseroan menyelenggarakan program beasiswa yang
dilengkapi dengan aktivitas pendampingan prestasi akademik,
pembangunan karakter kepemimpinan serta pembimbingan
keagamaan kepada siswa/siswi yang berasal dari keluarga
berpenghasilan rendah sebagai bentuk kepedulian terhadap
dunia pendidikan. Pada 2017, rata-rata per bulan penerima
manfaat BEST adalah 59 siswa/siswi.
b. Taman Belajar Elnusa (TBE)
Kegiatan ini merupakan pendidikan gratis yang difasilitasi
oleh Perseroan dengan menerapkan sistem pembelajaran
105.
Community Involvement in Operational Activities [413-1]
The Company is aware that its operational activities impact the local
communities. A good relationship between stakeholders and the
Company needs to be maintained so that there will be no conflict
between the operational activities of the Company and the local
communities. Hence, the Company is committed to involve local
people in its activities. The goal of involving local people sincerely
comes from the willingness of the Company to add value to its
presence in the location where it operates in.
One type of involvement in the operational activities of the
Company is by inviting local people to be part of the Company’s
workforce. This involvement caters to various job functions based
on the type of services that are on offered by the Company to its
customers. The involvement covers technical training as well as
work implementation. Job functions that are available for local
people include: communication assistance, drilling team member,
topography team member, and others.
For this initiative, policies on the 9 HSE Golden Rules and Zero
Tolerance are also applied to the local workforce. Despite the short
employment duration, the Company is committed to involve the
public in responsible manner.
Kinerja / Performance
2017 2016 2015
87 57 52
2496 1621 3162
Sustainable Community Development [203-1]
Harmonious relationship with the communities around work areas
of the Company are a priority. The Company’s attention to the
local communities is shown by its effort in creating community
development programs that focused on education, economy, and
healthcare. These programs are done by both the Company and
also its subsidiaries.
The Company’s commitment to contribute to Nation-building is
prioritized into several programs based on its impact to the goals set
in Sustainable Development Goals and is focused on beneficiaries
that are part of the eight criteria of being a beneficiary (eight
asnaf). This prioritization is done to support capacity-building in
the country.
In Education
In 2017, the contributions of the Company for the development
in education sector are as follows:
a. Integrated Scholarship (BEST)
The Company organizes scholarship programs that includes
mentorship on academic performance, character building,
leadership, and mentorship on religious matters for students
who are from low income family. This is part of the Company’s
concern towards the education sector. In 2017, average
monthly receivers of the BEST program is 59 students.
b. Taman Belajar Elnusa (TBE)
This is a free education activity that is facilitated by the
Company. The activity applies a system of education that

berdasarkan gabungan dari beberapa kurikulum nasional.
Tingkat pendidikan terdiri dari PAUD (Pendidikan Anak Usia
Dini) dalam bentuk TKIT (Taman Kanak-kanak Islam Terpadu),
TK Umum Patra Baitul Hikmah, serta TPA (Taman Pendidikan
Al-Quran). Pada 2017, rata-rata penerima manfaat per bulan
TBE adalah 295 siswa/siswi atau mengalami kenaikan 63%
dari tahun sebelumnya.
c. Beasiswa Operasi dan Berprestasi
Bertepatan dengan hari ulang tahun ke-48, Perseroan
memberikan beasiswa kepada putra/putri karyawan
maupun office service berprestasi. Pada 2017 ini, Perseroan
memberikan beasiswa kepada 41 anak berprestasi.
d. Ramadhan di Elnusa
Ramadhan di Elnusa merupakan salah satu kegiatan CID
preferensi karyawan muslim Perseroan yang diadakan selama
sebulan penuh pada bulan suci Ramadhan. Melalui program
ini Perseroan berupaya memperbaiki perilaku maupun kinerja
karyawan berdasarkan nilai-nilai islam. Kegiatan tidak terbatas
pada edukasi keislaman dalam bentuk pengajian maupun
majelis ilmu, namun kegiatan lain seperti buka puasa bersama
masyarakat di sekitar Graha Elnusa, sholat tarawih berjamaah
dan bahkan berdiam diri (I’tikaf) di Masjid Baitul Hikmah pada
sepuluh malam terakhir.
e. Pengembangan Sekolah Mandiri
Perseroan dan grup berupaya untuk mendukung dunia
pendidikan melalui pengembangan sekolah mandiri di
berbagai daerah. Bentuk dari dukungan yang dilakukan
adalah pengembangan dengan peningkatan kualitas maupun
kuantitas dari sarana dan prasarana yang ada. Pada 2017 ini,
Perseroan memberikan kepada 42 anak penerima manfaat.
Bidang Ekonomi
Pada tahun 2017, kontribusi Perseroan dalam bidang ekonomi
adalah sebagai berikut:
a. Tabungan Hikmah Mandiri (THM)
Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pemberdayaan
ekonomi masyarakat dengan mengadopsi prinsip lembaga
keuangan mikro syariah Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) untuk
membantu para pelaku usaha mikro dan kecil di lingkungan
sekitar Graha Elnusa. Pada 2017 ini, akumulasi penerima
manfaat program sebanyak 1174 orang.
b. Aksi Tebar Hewan Kurban
Program ini merupakan program rutin tahunan Perseroan yang
digelar setiap Hari Idul Adha. Perseroan dan grup melakukan
aksi tebar hewan kurban di berbagai area kerja di seluruh
Indonesia. Pada 2017, Perseroan mendistribusikan 6350 paket
untuk dibagikan kepada masyarakat berpenghasilan ekonomi
rendah di berbagai lokasi.
c. Elnusa Berbagi Kasih
Kegiatan ini merupakan aktivitas kepedulian sosial Perseroan
dan Grup yang dilakukan dengan membagikan paket kepada
masyarakat kurang mampu di berbagai area kerja Perseroan.
Momen berbagi ini biasanya dilakukan menjelang Hari Idul
Fitri, Ulang Tahun Perseroan maupun grup, dan momen
lainnya. Pada 2017, Perseroan dan grup telah mendistribusikan
3400 paket kepada penerima manfaat yang masuk dalam
kriteria delapan asnaf.
Laporan Keberlanjutan 2017 Sustainability Report | PT Elnusa Tbk
combines several national curriculums. The levels of education
that are catered by this initiative are from Early Childhood
education (PAUD) in a form of Integrated Islamic Kindergarten
(TKIT), Kindergarten Patra Baitul Hikmah, to Quran learning
center (TPA). In 2017, the average number of beneficiaries of
the TBE initiative was around 295 students per month, which
was an increase of 63% from previous year.
c. Operational and high-performance scholarship
In lieu of its 48th anniversary, the Company provides
scholarship to employees’ and office service workers’ children
who performed well in schools. In 2017, the Company provided
scholarship to 41 high-performing students.
d. Ramadhan at Elnusa
Ramadhan in Elnusa is one CID activities that is preferred by
the moslem employees. The activity is held for the whole
month of the holy month of Ramadhan. Through this program,
the Company aims to improve the behavior and performance
of the employees based on the Islamic values. These activities
are not limited to Islamic education in the form of Islamic
recitation as well as teaching, but also other activities such as
breaking fast together with local communities in the area close
to Graha Elnusa, tawarih prayer, and even I’tikaf in the Baitul
Hikmah Mosque for the last 10 nights.
e. School development
The company and its group also contribute to the education
sector by establishing independent schools in various regions.
This is done in a form of development of the quality and
quantities of facilities. In 2017, the Company provided the
support to 42 children.
Economic aspect
In 2017, the Company’s contribution in economic aspect include
the following:
a. Tabungan Hikmah Mandiri (THM)
This activity is one form of economic empowerment for the
public based on the sharia-based micro financing institution
principles of Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) which aims
to provide support for micro and small enterprises in the
surrounding areas of Graha Elnusa. In 2017, the accumulated
recipients of this benefit equaled to 1174 people.
b. Qurbani meat delivery
This program is an annual event which is held by the Company
during the Eid al-Adha. The company and its group give away
Qurbani meat in all its area of work throughout Indonesia. In
2017, the Company distributed 6350 packages that were given
to the low-income individuals in these locations.
c. Elnusa Care
This activity is a part of the Company and its group’s social
activity which is done by giving packages to low-income
individuals in the Company’s area of work. The time of the
distribution is usually close to Eid Al-Fitr, the Company or its
subsidiaries’ anniversary celebration, and other timing. In
2017, the Company and its group distributed 3400 packages
to beneficiaries that were part of the eight criteria of being
a beneficiary.
.106
 BERKONTRIBUSI UNTUK NEGERI
Contribution to the Nation
Bidang Kesehatan
Pada tahun 2017, kontribusi Perseroan untuk dukungan kesehatan
adalah sebagai berikut:
a. Forum Posyandu
Perseroan memfasilitasi layanan Posyandu bagi pemeliharaan
kesehatan Ibu, Balita serta Lansia. Jumlah penerima manfaat
pada program ini dari tahun ke tahun terus mengalami
peningkatan. Tahun ini jumlah penerima manfaat mencapai
1785 orang.
b. Pos Sehat
Perseroan dan grup juga memfasilitasi layanan kesehatan
kepada masyarakat di wilayah operasi dengan Pos Sehat.
Aktivitas Pos Sehat meliputi pemeriksaan, pengobatan, serta
penyuluhan kesehatan. Pada 2017 ini, penerima manfaat dari
kegiatan ini sebanyak 310 kepala keluarga.
c. Donor Darah
Kegiatan rutin tiga bulanan ini merupakan wujud preferensi
dan kepedulian dari karyawan, penyewa Gedung Graha Elnusa
dan masyarakat umum di sekitar Graha Elnusa. Pada 2017,
pelaksanaan kegiatan donor darah terlaksana sebanyak tiga
kali dalam setahun dan berhasil mengumpulkan 610 kantong
darah.
Nilai Investasi Sosial
Nilai investasi sosial yang dikeluarkan oleh Perseroan dan grup
adalah sebesar Rp10,3 miliar atau 4,16% dari laba bersih yang
dihasilkan pada tahun ini.
Unit 2017
Rp 10.278,5
Dampak Kegiatan
Sepanjang kegiatan pemberdayaan yang dilakukan oleh Perseroan
dan grup, tidak ditemukan adanya dampak negatif, pelanggaran
maupun pengaduan terkait dengan hak asasi masyarakat lokal
yang terjadi baik di kantor pusat, cabang, warehouse maupun di
area operasi. Tidak ada sanksi moneter maupun non-moneter yang
diberikan atas ketidakpatuhan terhadap hukum serta peraturan
yang berlaku.
107.
Healthcare aspect
In 2017, The Company’s contributions to the healthcare aspect
include:
a. Integrated Services Health Post (Posyandu) Forum
The company provides Posyandu service in order to support the
health of mothers, children under the age of three, and elderly
people. The number of recipients of this benefit increases over
the years. This year, the recipients reached 1785 people.
b. Health Services
The Company and its group also provide healthcare services
to local communities surrounding the Company’s area of
operations through Pos Sehat. The activities in Pos Sehat
include check up, treatment, and health counseling. In 2017,
the recipients of this social support reached 310 familiies.
c. Blood donation
This quarterly event is part of social contribution of the
Company’s employees, other renters of the Graha Elnusa
building, and the general public. In 2017, blood donation
activities were done three times in a year and was able to
collect a total of 610 blood bags.
Social investment value
The total social investment value of the Company and its group
was in the amount of IDR 10.3 billion or 4.16% of the net profit
of the current year.
2016 2015
14.511,7 38.830,4
The impact of these activities
Insofar that these empowerment activities were done by the
Company and its group, there were no negative effects, law
violations, and complaints related to the rights of the local
communities in the Head office, braches, warehouses, as well
as in the areas of operations. There were no monetary and non-
monetary sanctions given due to violations of or non-compliance
to the prevailing laws and regulations.
 Laporan Keberlanjutan 2017 Sustainability Report | PT Elnusa Tbk

Halaman ini sengaja dikosongkan.

This page is intentionally left blank.

.108
 REFERENSI POJK NO. 51/POJK.03/2017
DAN INDEKS ISI GRI (102-55)
POJK No. 51/POJK.03/2017 References and GRI Content Index

Referensi silang GRI Halaman dan/ Keterangan

Standard & POJK Pengungkapan laman Tambahan
GRI Standard & POJK Description Page numbers
Cross References &/URLs Additional Notes

GRI 101 Dasar 2016

Foundation 2016
Pengungkapan Umum
General Disclosures
GRI 102: 102-1 Nama Organisasi
25
Pengungkapan Name of the Organization
Umum 2016 & POJK 102-2 Kegiatan, Merek, Produk, dan Jasa
51/OJK.03/2017 25,31-33
Activities, Brands, Products, & Service
GRI 102: General
Disclosures 2016 & 102-3 Lokasi Kantor Pusat
25
POJK 51/OJK.03/2017 Location Of Headquarter
102-4 Lokasi Operasi
25
Location Of Operations
102-5 Kepemilikan Saham dan Bentuk Hukum
25
Ownership and Legal Form
102-6 Pasar Yang Dilayani
34,35-40
Markets Served
102-7 Skala Organisasi
25
Scale of the Organization
102-8 Informasi Mengenai Karyawan dan Pekerja Lain
81-86, 105
Information on Employees and Other Workers
102-10 Perubahan Signifikan Pada Organisasi dan Rantai
Pasokannya
Significant Changes to the Organization and Its 22
Supply Chain Keanggotaan Asosiasi
Membership of Associations
102-13 Keanggotaan Asosiasi
25
Membership of Associations
102-14 Pernyataan dari Pembuat Keputusan Senior
9-16
Statement from Senior Decision-Maker
102-16 Nilai, Prinsip, Standar, dan Norma Perilaku
Values, Principles, Standards, and Norms Of 27
Behavior
102-18 Struktur Tata Kelola
44-45
Governance Structure
102-40 Daftar Kelompok Pemangku Kepentingan
21
List of Stakeholder Groups
102-42 Mengidentifikasi dan Memilih Pemangku
Kepentingan 20
Identifying and Selecting Stakeholders
102-43 Pendekatan Terhadap Keterlibatan Pemangku
Kepentingan 20
Approach to Stakeholder Engagement
102-44 Topik Utama dan Masalah Yang Dikemukakan
20,21
Key Topics and Concerns Raised
102-56 Assurance Oleh Pihak Eksternal
22
External Assurance

109.
 Laporan Keberlanjutan 2017 Sustainability Report | PT Elnusa Tbk

Referensi silang GRI Halaman dan/ Keterangan

Standard & POJK Pengungkapan laman Tambahan
GRI Standard & POJK Description Page numbers
Cross References &/URLs Additional Notes

GRI 102: Pengungkapan Umum 102-9 Rantai Pasokan

34
2016 Supply Chain
GRI 102: General Disclosures 102-11 Pendekatan atau Prinsip Pencegahan
2016 Precautionary Principle or Approach 34

102-12 Inisiatif Eksternal

5
External Initiatives
102-41 Perjanjian Perundingan Kolektif Informasi tersedia
pada Laporan Tahunan
Collective Bargaining Agreements / Available at Annual
Report
102-45 Entitas Yang Termasuk Dalam Laporan Keuangan
Dikonsolidasi 21
Entities Included in the Consolidated Financial
Statements
102-46 Menetapkan Isi Laporan Dan Batasan Topic
19
Defining Report Content and Topic Boundaries
102-47 Daftar Topik Material
20-21
List of Material Topics
102-48 Penyajian Kembali Informasi
22
Restatements Of Information
102-49 Perubahan Dalam Pelaporan
22
Changes in Reporting
102-50 Periode Pelaporan
20
Reporting Period
102-51 Tanggal Laporan Terbaru
19
Date of Most Recent Report
102-52 Siklus Pelaporan
19
Reporting Cycle
102-53 Kontak Untuk Pertanyaan Mengenai Laporan
22
Contact Point for Questions Regarding the Report
102-54 Klaim Bahwa Pelaporan Sesuai Dengan Standar Gri
20
Claims of Reporting in Accordance with the Gri
102-55 Indeks Isi GRI
113-118
GRI Content Index
POJK 51/OJK.03/2017 2 Ikhtisar Kinerja Aspek Keberlanjutan
51, 63, 71, 89, 103
An Overview of the Sustainability Performance
5.a Tugas Bagi Direksi dan Dewan Komisaris Terkait Kinerja Informasi tersedia
Keberlanjutan pada Laporan Tahunan
Board of Directors and Board of Commissioners Duties / Available at Annual
Report
on Sustainability Performance
5.b Pengembangan Kompetensi Anggota Direksi Informasi tersedia
Terkait Kinerja Keberlanjutan pada Laporan Tahunan
Competencies Development for Sustainability on / Available at Annual
Report
Members of the Board of Directors
5.c Penjelasan Mengenai Prosedur Perusahaan Publik
Dalam Mengendalikan Risiko Keberlanjutan 43, 45-48
Explanation Relate to Public Listed Procedure in
Controlling Sustainable Risk
5.e Permasalahan Terkait Kinerja Keberlanjutan 52-53, 63-64,
Issues Related to Sustainability Performance 71-72, 81-82, 90,
97-98, 103-104
6.a Kegiatan Membangun Budaya Keberlanjutan Di
Internal Perusahaan Publik Belum Tersedia /
Activities to Build a Sustainability Culture in the Internal Not Available
Public Company

.110
 Referensi silang GRI Halaman dan/ Keterangan
Standard & POJK Pengungkapan laman Tambahan
GRI Standard & POJK Description Page numbers
Cross References &/URLs Additional Notes

Topik Material
Material Topics
Kinerja Ekonomi
Economic Performance
GRI 103: Pendekatan 103-1 Penjelasan Topik Material dan Batasannya
Manajemen 2016 Explanation of the Material Topics
GRI 103: Management 103-2 Pendekatan Manajemen dan Komponennya
Approach 2016 The Management Approach and Its Components 52-53

103-3 Evaluasi Pendekatan Manajemen

Evaluation of the Management Approach
GRI 201: Kinerja 201-1 Nilai Ekonomi Langsung Yang Dihasilkan dan
Ekonomi 2016 Didistribusikan
54-58
GRI 201: Economic Direct Economic Value Generated and Distributed
Performance 2016
POJK 51/OJK.03/2017 6.b.1 Perbandingan Target dan Kinerja Produksi, Portofolio,
Pembiayaan, Pendapatan dan Laba Rugi
54-58
Comparison of Targets and Performance of Production,
Portfolio, Financing, Income and Profit
6.b.2 Perbandingan Target dan Kinerja Portofolio, Target
Pembiayaan, atau Investasi Pada Proyek Yang Sejalan
Dengan Keuangan Berkelanjutan 54-58
Comparison of Portfolio Targets and Performance,
Financing Targets, or Investments In Projects
GRI 205: Antikorupsi 205-2 Komunikasi dan Pelatihan Terkait Kebijakan Antikorupsi
46-47
GRI 205: Anticorruption Communication and Training About Anticorruption
Lingkungan
Environment
GRI 103: Pendekatan 103-1 Penjelasan Topik Material dan Batasannya
Manajemen 2016 Explanation of the Material Topics
GRI 103: Management 103-2 Pendekatan Manajemen dan Komponennya
Approach 2016 The Management Approach and Its Components 63-64

103-3 Evaluasi Pendekatan Manajemen

Evaluation of the Management Approach
GRI 301: Material 2016 301-1 Penggunaan Material dalam Kegiatan Operasi
66
GRI 301: Material 2016 Energy Consumption within the Operation Activity
POJK 51/OJK.03/2017 6.d.2 Penggunaan Material Daur Ulang
67
Consumption of Recycle Material
GRI 302: Energi 2016 302-1 Konsumsi Energi Dalam Organisasi
65-66
GRI 302: Energy 2016 Energy Consumption within the Organization
POJK 51/OJK.03/2017 6.d.3.a Jumlah dan Intensitas Energi
65-66
Number and Intensity of Energy
6.d.3.b Upaya dan Pencapaian Efisiensi Energi,
Termasuk Sumber Energi Terbarukan
65-66
Efforts and Achievements of Energy Efficiency,
Including Renewable Energy Sources
GRI 303: Air 2016 303-1 Total Pengambilan Air Berdasarkan Sumber
67
GRI 303: Water 2016 Water Withdrawal By Source
GRI 304 : 304-2 Dampak Signifikan Kegiatan, Produk & Jasa pada
Keanekaragaman Hayati 2016 Keanekaragaman Hayati
68
GRI 304 : Significant Impacts of Activities, Products, and Services
Biodiversity 2016 on Biodiversity
GRI 305 : Emisi 2016 305-1 Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) Langsung
66
GRI 305 : Emissions 2016 Reduction of GHG Emissions
POJK 51/OJK.03/2017 6.e.4.a Jumlah dan Intensitas Emisi Berdasarkan Jenisnya Belum Tersedia /
Number and Intensity of Emissions by Type Not Available

GRI 306: 306-2 Limbah Berdasarkan Jenis dan Metode Pengelolaan

Limbah dan Waste by Type and Disposal Method
Effluen 2016 67-68
GRI 306: Waste &
Effluents 2016

111.

Referensi silang GRI
Standard & POJK
GRI Standard & POJK
Cross References
POJK 51/OJK.03/2017
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Occupational Health and Safety
GRI 103: Pendekatan
Manajemen 2016
GRI 103: Management
Approach 2016
GRI 403: Kesehatan dan
Keselamatan Kerja
GRI 403: Occupational Health
and Safety
POJK 51/OJK.03/2017
Kepegawaian dan Pelatihan & Pendidikan
Employment and Training & Education
GRI 103: Pendekatan
Manajemen 2016
GRI 103: Management
Approach 2016
GRI 401 : Kepegawaian 2016
GRI 401 : Employment 2016
GRI 404 : Pelatihan dan
Pendidikan 2016
GRI 404 : Training and
Education 2016
POJK 51/OJK.03/2017
Laporan Keberlanjutan 2017 Sustainability Report | PT Elnusa Tbk
Halaman dan/ Keterangan
Pengungkapan laman Tambahan
Description Page numbers
&/URLs Additional Notes
6.d.2 Penggunaan Material yang Ramah Lingkungan
66-67
Use of Environmentally Friendly Materials
6.e.5.a Jumlah Limbah dan Efluen yang Dihasilkan Berdasarkan
Jenis 67-68
The Amount of Waste and Effluent Produced by Type
6.e.5.b Mekanisme Pengelolaan Limbah dan Efluen
67-68
Waste and Effluent Management Mechanisms
6.e.5.c Tumpahan yang Terjadi (Jika Ada)
67-68
Spill Occurring (If Any)
6.e.2 Kegiatan atau Wilayah Operasional yang
Menghasilkan Dampak Lingkungan Hidup
63-68
Activities or Operational Areas That Have An
Impact to the Surrounding Environment
6.e.6 Jumlah dan Materi Pengaduan Lingkungan
Hidup Yang Diterima dan Diselesaikan
68
Number and Material of the Environment
Complaints Received and Completed
103-1 Penjelasan Topik Material dan Batasannya
Explanation of the Material Topics
103-2 Pendekatan Manajemen dan Komponennya
The Management Approach and Its Components 71-72
103-3 Evaluasi Pendekatan Manajemen
Evaluation of the Management Approach
403-2 Jenis Kecelakaan Kerja dan Tingkat Kecelakaan Kerja,
Penyakit Akibat Pekerjaan, Hari Kerja Yang Hilang,
dan Ketidakhadiran, Serta Jumlah Kematian Terkait
Pekerjaan 77-78
Types of Injury and Rates of Injury, Occupational
Diseases, Lost Days, and Absenteeism, and Number Of
Work-Related Fatalities
6.c.2.c Lingkungan Bekerja yang Layak dan Aman
71-77
Decent and Safe Working Environment
103-1 Penjelasan Topik Material dan Batasannya
Explanation of the Material Topics
103-2 Pendekatan Manajemen dan Komponennya
The Management Approach and Its Components 81-82
103-3 Evaluasi Pendekatan Manajemen
Evaluation of the Management Approach
401-1 Perekrutan Karyawan Baru dan Pergantian Karyawan
82-83
New Employee Hires and Employee Turnover
404-1 Rata-rata Jam Pelatihan per Tahun per Karyawan
Average Hours of Training per Year per Employee
83-85
6.c.2.a Pernyataan Kesetaraan Kesempatan Bekerja dan Ada
atau Tidaknya Tenaga Kerja Paksa dan Tenaga Kerja
Anak 82
Statement of Equal Opportunity in Work and the
Absence Force and Children Labor
6.c.2.b Persentase Remunerasi Pegawai Tetap di Tingkat
Terendah Terhadap Upah Minimum Regional
85
Employee Remuneration Percentage in Lowest Area
Compare to Regional Wages
6.c.2.d Pelatihan dan Pengembangan Kemampuan Pegawai
83-85
Training and Development of Employee Capabilities
.112
 Referensi silang GRI
Standard & POJK
GRI Standard & POJK
Cross References
Pelanggan
Customer
GRI 103: Pendekatan
Manajemen 2016
GRI 103: Management
Approach 2016
GRI 418: Privasi Pelanggan
2016
GRI 413: Customer Privacy
2016
POJK 51/OJK.03/2017
Penilaian Pemasok
Supplier Assessment
GRI 303: Pendekatan
Manajemen 2016
GRI 103: Management
Approach 2016
GRI 308 : Penilaian Pemasok
atas Lingkungan 2016
GRI 308 : Supplier
Environmental Assessment
2016
GRI 414 : Penilaian Pemasok
atas Sosial 2016
GRI 414 : Supplier Social
Assessment 2016
Komunitas Lokal
Local Communities
GRI 103: Pendekatan
Manajemen 2016
GRI 103: Management
Approach 2016
GRI 203: Dampak Ekonomi
Tidak Langsung2016
GRI 203: Indirect Economic
Impact 2016
GRI 413: Komunitas
Lokal 2016
GRI 413: Local
Communities 2016
113.
Halaman dan/ Keterangan
Pengungkapan laman Tambahan
Description Page numbers
&/URLs Additional Notes
103-1 Penjelasan Topik Material dan Batasannya
Explanation of the Material Topics
103-2 Pendekatan Manajemen dan Komponennya
The Management Approach and Its Components 90
103-3 Evaluasi Pendekatan Manajemen
Evaluation of the Management Approach
418-1 Pengaduan yang Berdasar Mengenai Pelanggaran
Terhadap Privasi Pelanggan dan Hilangnya Data
Pelanggan 93
Substantiated Complaints Concerning Breaches of
Customer Privacy and Losses of Customer Data
6.c.1 Komitmen Perusahaan Untuk Memberikan Produk
Dan/Atau Jasa Yang Setara Kepada Konsumen 89-94
The Company’s Commitment to Provide Products and /
or Services Equivalent to Consumers
6.f.1 Inovasi Dan Pengembangan Produk Berkelanjutan
91-93
Innovation and Development of Sustainable
6.f.2 Jumlah Dan Persentase Produk Dan Jasa Yang
Sudah Dievaluasi Keamanannya Bagi Pelanggan
Belum Tersedia /
Number and Percentage of Products and Services Not Available
That Have Been Evaluated for The Customer’s
Safety
6.f.5 Survei Kepuasan Pelanggan
93-94
Survey of Customer Satisfaction
103-1 Penjelasan Topik Material dan Batasannya
Explanation of the Material Topics
103-2 Pendekatan Manajemen dan Komponennya
The Management Approach and Its Components 97-98
103-3 Evaluasi Pendekatan Manajemen
Evaluation of the Management Approach
308-1 Seleksi Pemasok Baru Menggunakan Kriteria
Lingkungan
New Suppliers that were Screened Using Environmental 98-99
Criteria
414-1 Seleksi Pemasok Baru Menggunakan Kriteria Sosial
New Suppliers that were Screened Using Social Criteria
98-99
103-1 Penjelasan Topik Material dan Batasannya
Explanation of the Material Topics
103-2 Pendekatan Manajemen dan Komponennya
The Management Approach and Its Components 103-104
103-3 Evaluasi Pendekatan Manajemen
Evaluation of the Management Approach
203-1 Pembangunan dan Dampak dari Investasi Infrastruktur
dan Jasa yang Diberikan
105
Infrastructure Investments and Services Supported
413-1 Operasi Dengan Keterlibatan Masyarakat Lokal,
Penilaian Dampak, dan Program
Pengembangan Operations with Local Community 105-107
Engagement, Impact Assessments, and Development
Programs
 Laporan Keberlanjutan 2017 Sustainability Report | PT Elnusa Tbk

Referensi silang GRI Halaman dan/ Keterangan

Standard & POJK Pengungkapan laman Tambahan
GRI Standard & POJK Description Page numbers
Cross References &/URLs Additional Notes

POJK 51/OJK.03/2017 6.e.3.b Mekanisme dan Jumlah Pengaduan Masyarakat yang

Diterima dan Ditindaklanjuti
107
The Mechanism and Number of Public
Complaints Received and Acted Upon
6.e.3.c TJSL Pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Meliputi
Jenis dan Capaian Kegiatan Program Pemberdayaan
Masyarakat
Social and Environmental Responsibility on Sustainable 105-107
Development Objectives Includes the Types and
Achievements of Community Empowerment Program
Activities.

.114