continuity plan
Anggia Saskia Dwi Putri
Intan Yuliana
Nurul Chairunisa
Rani Herawati
pengertian business continuity plan
Menurut Snedaker & Rima (2014) BCP adalah metodologi yang
digunakan dalam membuat dan menyetujui rencana untuk
mempertahankan kelangsungan operasional bisnis sebelum,
selama atau sesudah bencana yang mengganggu. BCP disusun
dalam rangka mencegah keberlangsungan aktivitas bisnis
normal dan untuk melindungi proses bisnis utama dari
gangguan, kerusakan atau bencana yang terjadi dapat
terjadi secara alamiah maupun faktor non- alam seperti
perbuatan manusia.
Komponen Prosedur Business
Continuity Plan (BCP)
Komponen prosedur BCP yang harus dimiliki usaha meliputi Disaster Recovery Plan (DRP)
dan Contingency Plan (CP). Disaster Recovery Plan (DRP) lebih menekankan pada aspek
teknologi dengan focus pada data recovery/restoration plan dan berfungsinya sistem
aplikasi dan infrasturktur TI yang kritikal. Sedangkan Contingency Plan (CP) menekankan
pada rencana tindak untuk menjaga keberlangsungan bisnisnya apabila terjadi gangguan
atau bencana termasuk tindakan antisipatif menghadapi kondisi terburuk misalnya bila TI
yang digunakan sama sekali tidak dapat dipulihkan untuk waktu yang cukup lama.
Contingency Plan (CP) harus meliputi pula rencana untuk memastikan kelangsungan
seluruh pelayanan.
Tujuan dan ruang lingkup
business continuity plan
Tujuan dan fungsi Business Continuity Plan (BCP) adalah untuk memperkecil efek peristiwa mengganggu tersebut pada operasional perusahaan dan mengurangi risiko
kerugian keuangan dan meningkatkan kemampuan organisasi dalam proses pemulihan sesegera mungkin dari suatu peristiwa yang mengganggu.
Fungsi BCP juga adalah membantu memperkecil biaya yang berhubungan dengan peristiwa yang mengganggu tersebut dan mengurangi risiko yang berhubungan dengan itu
Dalam hal ini adalah proses bisnis. Saat mengalami krisis, Teknologi meliputi proses dan tools yang digunakan
sudah pasti proses bisnis pada perusahaan terdampak dalam menunjang kinerja dan keamanan bisnis seperti
akan berubah. Misalnya dalam kasus COVID-19 dimana aplikasi keuangan online. Misalnya teknologi customer
anjuran physical distancing harus diberlakukan sehingga relationship management, HR management, supply chain
perilaku konsumen pun juga berubah. management, hingga software akuntansi.
Prinsip-prinsip penyusunan
Business Continuity Plan (BCP)
1. Penyusunan BCP hendaknya melibatkan seluruh satuan kerja dan fungsi bisnis.
2. BCP disusun berdasarkan Business Impact Analysis dan Risk Assessment yang
memadai.
3. BCP bersifat fleksibel untuk dapat merespon berbagai scenario ancaman dan
gangguan serta bencana yang sifatnya tidak terduga baik bersumber dari kondisi
internal maupun eksternal.
4. BCP bersifat spesifik, terdapat kondisi-kondisi tertentu dan tindakan yang
dibutuhkan segera dilakukan untuk kondisi tersebut.
5. Dilakukan pengujian dan pengkinian secara berkala.
6. BCP dan hasil pengujian BCP harus diuji ulang oleh audit intern secara berkala.
Langkah-langkah dalam melakukan
Business Continuity Plan (BCP)
Tahap ini perusahaan harus Business Impact Analysis (BIA) adalah Rencana meliputi rencana alternatif yang
menganalisis risiko terdampak suatu proses menentukan dan dapat diimplementasikan saat krisis.
mendokumentasikan dampak bisnis dari Rencana juga meliputi proses kebijakan
menggunakan ruang lingkup
gangguan terhadap kegiatan yang yang dibentuk oleh perusahaan dan juga
risiko. Perusahaan juga perlu mengacu dengan kebijakan pemerintah.
mendukung produk dan layanan utama.
mengamati lingkungan eksternal Dampak bisnisnya dapat berupa revenue dan Perencanaan harus dilakukan secara
yang dapat mempengaruhi non-revenue (stakeholder/pelanggan, komprehensif dan mencakup semua bisnis
regulasi dan reputasi). BIA akan mulai dari proses hingga keuangan.
kinerja bisnis.
menghasilkan daftar krisis aplikasi pada IT, Perencanaan ini bersifat parsial, artinya
Selain itu asesmen risiko pada hanya unit tertentu
krisis pada fasilitas, krisis proses bisnis
tubuh organisasi perusahaan pada customer service dan business yang terdampak misalnya marketing,
juga perlu dilakukan. support. keuangan, atau people management.
Langkah-langkah dalam melakukan
Business Continuity Plan (BCP)
Dalam pengembangan rencana, Setelah BCP disusun, BCP juga harus diuji
perusahaan harus memikirkan coba dengan mengimplementasikan langsung
langkah strategis perusahaan pada situasi krisis. Setelah di implementasi,
perusahaan juga perlu melakukan audit. Hal
pasca-krisis atau saat
ini dilakukan untuk mengetahui seberapa
recovery. Pada tahap ini perlu efektif strategi yang dijalankan.
peran dari seluruh elemen
organisasi bisnis terlibat mulai
dari manajemen tingkat atas
hingga karyawan pada tingkat
bawah
Pemeliharaan Business
Contitnuity Plan (BCP)