Anda di halaman 1dari 11

ETIKA PROFESI DAN TATA KELOLA KORPORAT

A. Pilihlah jawaban yang paling benar di antara jawaban-jawaban


yang ada!
1. Salah satu tujuan utama perusahaan adalah:
a. Memaksimalkan nilai yang diperoleh atas suatu pendapatan yang
diperoleh
b. Memaksimalkan nilai yang terdapat pada perusahaan
c. Memaksimalkan laba perusahaan
d. Memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham
2. Sumber informasi penilaian Corporate Governance dengan menggunakan
ACGS adalah:
a. Laporan keuangan
b. Laporan tahunan
c. Segala informasi tentang perusahaan yang tersedia secara
publik
d. Majalah bisnis
3. Bobot penilaian terbesar dalam ACGS adalah penilaian pada bagian:
a. Hak pemegang saham
b. Tanggung jawab dewan direksi
c. Perlakuan yang adil terhadapa pemegang saham
d. Pengungkapan dan transparasi
4. Acuan utama dalam penyusunan ACGS adalah:
a. IMF
b. World Bank
c. ADB
d. OECD
5. Berikut adalah hak dasar pemegang saham menurut OECD tahun 2004,
kecuali:
a. Menerima bagian dari keuntungan perusahaan uang uang
diperuntukkan bagi pemegang saham dalam bentuk dividend
an pembagian keuntungan lainnya
b. Memperoleh bagian atas laba perusahaan
c. Mendapatkan informasi yang relevan dan material mengenai
perusahaan tepat waktu dan secara regular
d. Berpartisipasi dan memberikan suara di RUPS
6. Definisi corporate governance yang paling tepat di bawah ini adalah:
a. Corporate Governance adalah suatu sistem yang berfungsi
untuk mengarahkan dan mengendalikan organisasi
b. Corporate Governance adalah suatu sistem yang berfungsi untuk
meningkatkan keuntungan organisasi

c. Corporate Governance adalah suatu sistem yang berfungsi untuk


menstabilkan organisasi
d. Corporate Governance adalah suatu sistem yang berfungsi untuk
mendinamiskan organisasi
7. Menurut pedoman Corporate Governance, yang menetapkan auditor
eksternal adalah:
a. Dewan direktur dengan persetujuan dewan komisaris
b. Dewan komisaris dengan persetujuan dewan direktur
c. Dewan direksi dengan persetujuan RUPS
d. RUPS berdasarkan usulan dari dewan komisaris
8. Berikut ini adalah jasa yang tidak boleh diberikan oleh auditor eksternal,
kecuali:
a. Desain sistem informasi keuangan dan implementasi
b. Audit internal
c. Memberikan opini terkait kewajaran laporan keuangan
d. Konsultan manajemen
9. Transaksi yang terjadi ketika manajemen dan/atau pemegang saham
pengendali dapat mengarahkan transaksi yang hanya menguntungkan
perusahaan yang dikendalikannya dan menyebabkan kerugian di
perusahaan yang berelasi adalah pengertian dari:
a. Transaksi resiko
b. Transaksi kesalahan
c. Transaksi efisiensi
d. Transaksi abusive
10. Peran akuntan Profesional dalam mewujudkan prinsip perlakuan setara
terhadap pemegang saham, adalah:
a. Memfasilitasi pengembangan sistem remunerasi anggota Dewan yang
berdasarkan indikator kinerja dan mencerminkan kepentingan jangka
panjang perusahaan
b. Mendorong keterbukaan dan kewajaran dalam pengungkapan
transaksi pihak berelasi dan transaksi yang mengandung
benturan kepentingan
c. Auditor eksternal berkomunikasi secara regular dan terbuka dengan
komite audit
d. Auditor internal secara berkala melakuakn pengujian atas
pengendalian internal serta melaporkan hasilnya kepada Direksi dan
Dewan Komisaris
11. Related Party Transaction adalah:
a. Transaksi antara perusahaan induk dengan anak perusahaan
b. Transaksi antara perusahaan dengan perusahaan lain milik saudara

c. Transaksi antara pemegang saham mayoritas dengan pemegang


saham minoritas
d. Transaksi antara perusahaan X dengan perusahaan lain yang
mayoritas sahamnya dimiliki oleh pemegang saham mayoritas
perusahaan X
12. Berikut ini adalah hak pemegang saham, kecuali:
a. Hak untuk menentukan waktu pelaksanaan RUPS
b. Hak untuk memperoleh penjelasan lengkap dan informasi yang akurat
mengenai prosedur yang harus dipenuhi berkenaan dengan
penyelenggaraan RUPS
c. Hak untuk berpartisipasi dan memberikan suara dalam RUPS
d. Hak untuk memilih dan mengganti anggota dewan direksi
13. Berikut adalah hak pemegang saham untuk berpartisipasi dan
mendapat informasi yang memadai terkait keputusan mengenai
perubahan mendasar yang terjadi di perusahan.
a. Amandemen statuta atau akte pendirian perusahaan
b. Otorisasi tambahan saham
c. Transaksi luar biasa/material, termasuk diantaranya pengalihan hampir
semua atau semua aset perusahaan
d. Semua jawaban benar
14. Yang merupakan keputusan material yang perlu mendapatkan
persetujuan RUPS adalah:
a. Keputusan untuk merekrut manajer baru
b. Keputusan untuk melakukan transaksi dengan pihak berelasi
c. Keputusan untuk membangun pabrik baru
d. Keputusan untuk melunasi seluruh hutang perusahaan
15. Yang termasuk mekanisme dalam pelaksanaan RUPS berikut ini,
kecuali:
a. RUPS harus diumumkan 28 hari sebelum tanggal pelaksanaan RUPS
b. Undangan RUPS termasuk agenda RUPS harus dilakukan paling tidak
14 hari sebelum RUPS
c. RUPS harus diumumkan di media online
d. Dalam panggilan RUPS wajib dicantumkan tanggal, waktu, tempat,
dan acara
16. Peran akuntan professional dalam memfasilitasi pelaksanaan hak
pemegang saham adalah sebagai berikut, kecuali:
a. Akuntan manajemen berperan dalam menyiapkan laporan keuangan
perusahaan
b. Akuntan manajemen berperan dalam menyiapkan laporan kinerja
perusahaan

c. Akuntan manajemen dan internal audit berperan dalam merancang


dan mengimplementasikan system informasi dan pengendalian
d. Internal audit berperan dalam melaporkan hasil rekomnedasi
auditnya
17. Berikut transaksi dengan pihak berelasi dapat dilakukan dengan tujuan
efisiensi, kecuali:
a. Penghematan biaya penjualan dan pemasaran
b. Menjaga
hubungan
baik
kedua
perusahaan
untuk
memaksimalkan laba
c. Menjaga kemandirian ketersediaan
d. Menjaga kualitas bahan baku
18. Hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan penilaian praktik
perlindungan terhadap pemegang saham diperusahaan dengan
menggunakan ASEAN CG Scorecard adalah:
a. Hak
untuk
berpartisipasi
secara
efektif
dalam
dan
pengambilan suara dalam RUPS dan diinformasikan mengenai
aturan, termasuk prosedur pengambilan suara yang mengatur
berjalannya RUPS
b. Tidak perlu melakukan panggilan secara transparansi
c. Dalam penyelenggaraan RUPS tidak perlu dilakukan secara
transparansi
d. Dalam pengambilan suara RUPS tidak diinformasikan terkait dengan
aturannya
19. Investasi yang dilakukan oleh pemegang saham asing umumnya
dilakukan melalui cross border. Kondisi ini menimbulkan hambatan.
Hambatan yang timbul saat menentukan hak pemegang saham asing
adalah:
a. Hambatan pemegang saham asing yang tidak berkompeten
b. Hambatan peraturan yang memihak pemegang saham intern
c. Hambatan perlakuan berbeda terhadap pemegang saham asing
d. Hambatan jalur komunikasi dan waktu yang terbatas
20. Berikut persyaratan yang wajib dipenuhi oleh calon anggota Dewan
Direksi dan Dewan Komisaris, kecuali:
a. Tidak memiliki kemampuan hukum
b. Mempunyai moral dan akhlak yang baik
c. Mampu melaksanakan perbuatan hukum
d. Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana dibidang
keuangan
21. Keberadaan komisaris independen telah diatur oleh BEI. Berikut criteria
tentang komisaris independen, kecuali:

a.
b.
c.
d.

Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan pemegang saham mayoritas


Tidak memiliki hubungan dengan direktur dan/ atau komisaris
Memiliki kedudukan rangkap pada perusahaan lain
Harus mengerti undang undang dibidang pasar modal

22. Tugas pokok komite audit adalah melakukan fungsi pengawasan atas
kinerja perusahaan. Untuk itu diperlukan komite audit yang berkompeten.
Berikut persyaratan yang harus dipenuhi sebagai komite audit adalah
a. Memiliki integritas tinggi, berkomunikasi dengan baik, dan
mematuhi kode etik komite audit yang ditetapkan oleh emiten
b. Memiliki kepemilikan saham langsung maupun tidak langsung
c. Mempunyai hubungan afiliasi dengan anggota dewan komisaris,
anggota direksi, atau pemegang saham
d. Mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung
yang berkaitan dengan emiten
23. Pengendalian internal (COSO, 2013) dilakukan agar tecapai hal hal
berikut ini, kecuali:
a. Efektivitas dan efisiensi operasi
b. Keandalan pelaporan keuangan
c. Menjaga relasi
d. Kepatuhan terhadap hukum
24. Berikut ini adalah syarat-syarat komisaris independen, kecuali:
a. Tidak mempunyai saham baik langsung atau tidak langsung pada
perusahaan publik
b. Tidak mempunyai wewenang untuk mengambil keputusan di
dalam perusahaan dimana dia bekerja sebagai komisaris
independen
c. Tidak memiliki hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung
yang berkaitan dengan kegiatan usaha emiten atau perusahaan publik
d. Berasal dari luar emiten atau perusahaan publik
25. Komite-komite di dalam perusahaan bertanggung jawab kepada:
a. Dewan komisaris
b. Dewan direktur
c. Pemegang saham
d. RUPS
26. Komposisi komisaris independen yang memenuhi syarat GCG adalah:
a. Minimal 1 orang dan setara dengan minimal 30% dari total anggota
dewan komisaris
b. Minimal 2 orang dan setara dengan minimal 30% dari total anggota
dewan komisaris

c. Minimal 3 orang dan setara dengan minimal 40% dari total anggota
dewan komisaris
d. Minimal 3 orang dan setara dengan minimal 50% dari total
anggota dewan komisaris
27. Kelompok pemangku kepentingan menurut Pedoman umum GCG bab
IV antara lain, kecuali:
a. Mitra bisnis
b. Dewan pengawas
c. Karyawan
d. Masyarakat
28. Menurut ACGS, laporan keuangan tahunan yang sudah diaudit harus
diumumkan paling umum:
a. 120 hari setelah diumumkan
b. 90 hari setelah diumumkan
c. 60 hari setelah diumumkan
d. 40 hari setelah diumumkan
29. Berikut ini termasuk kebijakan perusahaan dalam mengakomodasi
uneg-uneg yang disampaikan oleh stakeholders, kecuali:
a. Memberi hadiah bagi yang melaporkan praktek ilegal dalam
perusahaan
b. Memberi kebebasan bagi stakeholders, termasuk karyawan, untuk
menyampaikan keluhan mereka secara bebas tentanf perilaku tidak
yang terjadi di perusahaan
c. Menyediakan prosedur baku untuk complain bagi karyawan terkait
prakte ilegal di dalam perusahaan
d. Menyediakan prosedur untuk melindungi karyawan atau orang lain
yang melaporkan praktek ilegal dari ancaman pihak lain
30. Berikut ini termasuk kebijakan perusahaan untuk pengembangan
karyawan, kecuali:
a. Menyediakan program pelatihan dan pengembangan bagi karyawan
b. Menyediakan fasilitas hiburan seperti karaoke bagi karyawan
c. Mempublikasikan data terkait dengan kesehatan, keamanan, dan
kesejahteraan karyawan
d. Membuat kebijakan terkait dengan reward/imbalan yang terkait
dengan pencapaian kinerja di luar kinerja keuangan yang bersifat
jangka pendek
31. Peran dan tanggungjawab auditor eksternal adalah memberikan opini
terkait kewajaran laporan keuangan yang dibuat oleh pihak manajemen,
apa fungsi dari auditor eksternal:

a. Memberikan
kreadibilitas
atas
laporan
keuangan
mengurangi resiko informasi
b. Membantu auditor unternal dalam laporan audit
c. Memferivikasi atas laporan keuangan
d. Memberikan rekomendasi yang didasarkan komite audit

dan

32. Auditor eksternal memberikan opini terkait kewajaran laporan


keuangan yang dibuat oleh pihak manajemen adalah salah satu dari:
a. Peran auditor
b. Kriteria auditor
c. Fungsi auditor
d. Tujuan auditor
33. Komite Audit mengawasi kinerja Auditor Internal, mengkompensasi,
dan memecat Auditor Internal, serta melaporkan temuan-temuan audit,
adalah pengertian:
a. Audit internal
b. Audit eksternal
c. Manajemen
d. Dewan direksi
34.

Salah satu prinsip komite audit adalah:


a. Independensi komite audit
b. Formasi komite audit
c. Orientasi, pelatihan, dan pendidikan lanjutan komite audit
d. Semua benar

35. Setidaknya berapa kali dalam setahun Komite Audit melakukan


pertemuan?
a. 4 kali
b. 5 kali
c. 6 kali
d. 7 kali
B. Soal Essay!
1. Transaksi dengan pihak berelasi (Related Party Transaction) mengandung
potensi tindakan yang bersifat abusive dari satu kelompok pemegang
saham tertentu. Jelaskan upaya menangani transaksi pihak berelasi
(abusive) tersebut menurut OECD!
Jawaban :
Upaya menangani tindakan abusive diantaranya sebagai berikut:
1. Memberlakukan regulasi yang mewajibkan pengungkapan transaksi
pihak berelasi/ mengandung benturan kepentingan yang dilakukan .
2. Memberlakukan regulasi yang menegaskan peran Dewan Komisaris
dalam melakukan pengawasan terhadap transaksi pihak berelasi.

3. Memberlakukan regulasi yang mengatur bahwa transaksi yang


dilakukan untuk kepentingan kelompok usaha tertentu.
4. Memberlakukan hak untuk memesan saham lebih dulu atas
penerbitan saham baru perusahaan.
5. Memberlakukan regulasi yang mewajibkan persetujuan RUPS atas
transaksi pihak berelasi dengan batasan sahnya keputusan RUPS.
6. Memberlakukan regulasi yang meningkatkan peran serta pemegang
saham non pengendali dalam pemilihan anggota dewan komisaris.
7. Memberlakukan regulasi yang mewajibkan atau mengizinkan
pemegang saham pengendali membeli saham yang dimiliki
pemegang saham non pengendali.
8. Memberlakukan regulasi yang memberikan hak kepada pemegang
saham non pengendali untuk melakukan tuntutan hukum atas
tindakan yang dilakukan perusahaan.
2. Prosedur nominasi harus dijalankan secara formal, transparan, dan sesuai
dengan kebutuhan Emiten atau Perusahaan Publik. Jelaskan prosedur
nominasi untuk anggota Dewan Komisaris dan Direksi!
Jawaban :
Prosedur nominasi anggota Dewan Komisaris dan Direksi adalah sebagai
berikut:
1. Komite Nominasi melakukan analisis terhadap profil atau kualifikasi
anggota Dewan.
2. Calon anggota dewan yang berasa dari internal maupun eksternal
perseroan.
3. Seleksi calon anggota Dewandari eksternal perseroan.
4. Komite Nominasi memberikan mengenai calon anggota dewan kepada
dewan komisaris untuk disampaikan kepada RUPS.
C. Kasus (PT SUMALINDO LESTARI TBK)
Profil Singkat
Berikut ini profil singkat PT Sumalindo Lestari
diikhtisarkan daro Laporan Tahunan SULI 2012:

Tbk.

(SULI)

yang

1. SULI didirikan pada tahun 1980, SULI bergerak di bidang kehutanan


dan industri perkayuan. Pada awal pendiriannya, SULI mengelola 1
areal Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK) seluas
132.000 ha dan pabrik kayu lapis dengan kapasitas produksi 66.000
m3/tahun.
2. Pada rentang waktu 1980 s.d. 1900an, SULI melakukan beberapa
penggabungan usaha sehingga memperoleh tambahan areal hutan
alam seluas 260.000 ha. Kapasitas produksi kayu lapis dan kayu lapis
olahan juga meningkatkan menjadi 190.000 m 3/tahun. Pada akhir tahun
1980-an, SULI juga mulai melakukan diversifikasi usaha dengan
mengembangkan bidang hutan tanaman.

3. Pada tahun 1994 SULI melakukan penawaran umum 25 juta saham


biasa atas nama masyarakat dan mencatatkan seluruh saham yang
telah dikeluarkan di Bursa Efek Jakarta atau sekarang lebih dikenal
sebagai Bursa Efek Indonesia (BEI). Dana yang diperoleh dari
penawaran umum ini digunakan untuk membiayai investasi
pembangunan industri Medium Density Fiderboard (MDF) dengan
kapasitas produksi 100.000 m3/tahun serta untuk membiayai
pengembangan hutan tanaman Perseroan dan anak Perseroan. SULI
kembali melakukan penawaran umum terbatas pada tahun 1998 dalam
rangka penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu dengan
menawarkan 343.750.000 saham. Dana yang dihasilakan digunakan
untuk mengakuisisi seluruh saham yang ditempatkan dan disetor di PT
Suryaraya Wahana yaitu perseroan yang memiliki investasi di bidang
industri MDF berkapasitas 100.000 m3/tahun.
4. Pada tahun 2002 terjadi peralihan pemilik mayoritas dari PT Astra
International Tbk yang menguasai 75% saham perusahaan ke PT
Sumber Graha Sejahtera (PT SGS).
5. Selama periode tahun 2002 s.d. 2010 SULI juga melakukan dua kali
penawaran umum terbatas. Selama periode tersebut SULI juga
melakukan pengembangan kapasitas produksi, memperoleh tambahan
izin
pengelolaan
hutan
alam
dari
pemerintah,
melakukan
penggabungan usaha dan akuisisi, serta melakukan divestasi pada
salah satu anak perusahaannya.
Sengketa Pemegang Saham Pengendali dan Pemegang Saham
Publik
Pada tahun 2011, pemegang saham publik, atas nama Imani United Pte.
Ltd dan Deddy Hartawan Jamin, pemegang 13,78% saham perusahaan,
mengajukan permohonan pemeriksaan terhadap perseroan kepada
Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan.
Upaya pemegang saham publik untuk memperoleh keterbukaan informasi
tidak berhasil, bahkan di RUPS upaya tersebut selalu digagalkan melalui
voting, karena manajemen mendapat dukungan dari pemegang saham
pengendali.
Deddy Hartawan Jamin juga mengidentifikasi beberapa kejanggalan berikut
ini:
1. Terdapat piutang ragu-ragu yang merupakan pinjaman tanpa bunga
yang diberikan kepada anak perusahaan, yakni PT Sumalindo Hutani
Jaya (SHJ), yang mencapai Rp 140 milyar dalam bentuk Zero Coupon
Bond (ZCB) selama 1 tahun. Pada mulanya tidak terdapat penjelasan
sedikitpun tentang siapa yang menerima utang tersebut.
2. Setelah
penerbitan
obligasi
tersebut,
perusahaan
menjual
kepemilikannya di SHJ ke PT Tjiwi Kimia Tbk. Pembayaran dilakukan
dengan pemberian uang muka dan mencicil sisanya selama 3 tahun,
sebagian lainnya dibayar dengan kayu hasil tebangan yang ada di areal

eks SHJ. Transaksi ini dinilai merugikan. Penentu nilai aset SHJ diduga
tidak mencerminkan nilai wajarnya, karena penilaian hanya didasarkan
atas saham dan besaran utang kepada SULI. Padahal, banyaknya pohon
yang ada di areal SHJ pun seharusnya masuk dalam perhitungan aset.
3. Surat persetujuan Menteri Kehutanan atas penjualan SHJ kepada Tjiwi
Kimia tertanggal 1 Oktober 2009, padahal Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang mengagendakan penjualan SHJ baru
dilangsungkan pada 15 Oktober 2009. Apalagi dalam salah satu
klausulnya, ditegaskan bahwa jika terjadi sengketa di antara pemegang
saham, maka hal tersebut menjadi tanggung jawab perusahaan dan
tidak melibatkan Kementrian Kehutanan.
Fakta-fakta tersebut serta kegagalan memperoleh keterbukaan informasi
melalui mekanisme internal perusahaan menyebabkan Deddy Hartawan
Jamin mengajukan gugatan ke PN Jakarta Selatan. Ada dua hal yang
dituntutnya, yakni audit terhadap pembukuan perusahaan dan audit dalam
bidang industri kehutanan. Pada tanggal 9 Mei 2011 majelis hakim PN
Jakarta Selatan telah mengabulkan permohonan tersebut. Upaya
memperjuangkan keterbukaan ini sempat mendapat halangan dari
Sumalindo dengan mengajukan Kasasi di MA, namun mendapat penolakan
tahun 2012.
Dalam jalannya persidangan, seperti diberitakan di beberapa media online,
terungkap beberapa dugaan pelanggaran lainnya yang dilakukan oleh
manajemen perusahaan, yaitu:
1. Adanya dugaan praktik illegal logging yang sangat masif dan sistematis
di area perusahaan yang tidak tercatat dalam laporan keuangan.
2. Adanya dugaan penambangan batubara secara besar-besaran di area
SHJ yang berlangsung sejak awal tahun 2006, namun seluruh aktivitas
penambangan tersebut dan keuntungan yang dihasilkannya tidak
tercatat dalam laporan keuangan perusahaan.
PERTANYAAN: Lakukan analisis kemungkinan pelanggaran prinsip hak
pemegang saham dan prinsip perlakuan yang setara kepada pemegang
saham dalam kasus SULI di atas!
JAWABAN:
Analisis kemungkinan pelanggaran prinsip hak pemegang saham dan prinsip
perlakuan yang setara kepada pemegang saham dalam kasus SULI.
Pelanggaran prinsip hak pemegang saham dan prinsip perlakuan yang
setara adalah tidak berhasil diperolehnya keterbukaan atas informasiinformasi perusahaan. Deddy Hartawan Jamin, sebagai pemegang saham
publik mengajukan permohonan pemeriksaan terhadap perseroan kepada
Pengendalian Negeri (PN) Jakarta Selatan. Hal serupa juga dilakukan oleh
Imani United Pte. Ltd.

Adanya usaha untuk memperoleh keterbukaan informasi di dalam RUPS


pun selalu digagalkan melalui voting karena manajemen mendapat
dukungan dari pemegang suhum pengendali.
Ketidaksetaraan dan pelanggaran prinsip hak pemegang saham ini di
dukung dengan adanya kejanggalan-kejanggalan, antara lain:
a. Adanya piutang ragu-ragu pada PT Sumalindo Hutani Jaya (SHJ) tetapi
tidak terdapat penjelasan siapa yang menerima utang tersebut.
b. Penentu untuk nilai aset SHJ yang tidak mencerminkan nilai wajar,
penilaian hanya didasarkan pada saham dan besaran utang kepada
SULI.
c. Dikeluarkannya surat persetujuan Menteri Kehutanan atas penjualan
SHJ kepada PT Tjiwi Kimia tanggal 1 Oktober 2009, padahal RUPSLB
yang mengadakan penjualan SHJ baru dilaksanakan pada tanggal 15
Oktober.

Anda mungkin juga menyukai