PAPARAN

DIREKTUR INTELKAM
P O L D A K A LTA R A

PENANGGULANGAN
PENYIMPANGAN DISTRIBUSI BBM

Tarakan, 30 Januari 2020

 PENGERTIAN

Distribusi adalah salah satu aspek dari pemasaran. Distribusi juga dapat diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar
dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga penggunaannya sesuai
dengan yang diperlukan (jenis, jumlah, harga, tempat, dan saat dibutuhkan).

PERPRES RI NO 191 THN 2014 TENTANG PENYEDIAAN, PENDISTRIBUSIAN DAN HARGA JUAL ECERAN
BBM
Jenis BBM Tertentu adalah bahan bakar yang berasal dan/atau diolah dari Minyak Bumi dan/atau bahan bakar yang berasal dan/atau diolah
dari Minyak Bumi yang telah dicampurkan dengan Bahan Bakar Nabati (Biofuel) sebagai Bahan Bakar Lain dengan
jenis, standar dan mutu (spesifikasi), harga, volume, dan konsumen tertentu dan diberikan subsidi.

Jenis BBM Khusus Penugasan adalah bahan bakar yang berasal dan/atau diolah dari Minyak Bumi dan/atau bahan bakar yang berasal
dan/atau diolah dari Minyak Bumi yang telah dicampurkan dengan Bahan Bakar Nabati (Biofuel) sebagai Bahan Bakar
Lain dengan jenis, standar dan mutu (spesifikasi) tertentu, yang didistribusikan di wilayah penugasan dan tidak
diberikan subsidi.

Jenis BBM Umum adalah bahan bakar yang berasal dan/atau diolah dari Minyak Bumi dan/atau bahan bakar yang berasal dan/atau diolah
dari Minyak Bumi yang telah dicampurkan dengan Bahan Bakar Nabati (Biofuel) sebagai Bahan Bakar Lain dengan
jenis, standar dan mutu (spesifikasi) tertentu dan tidak diberikan subsidi.

Sistem Pendistribusian Tertutup Jenis BBM Tertentu adalah metode pendistribusian Jenis BBM Tertentu untuk
pengguna tertentu dan/atau volume tertentu dengan mekanisme penggunaan alat kendali 2
UU No. 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi Pasal 1

(poin 12) Pengangkutan  kegiatan pemindahan Minyak Bumi, Gas Bumi,

dan/atau hasil olahannya dari Wilayah Kerja
atau dari tempat Penampungan dan
Pengolahan, termasuk pengangkuttan Gas Bumi
melalui pipa transmisi dan distribusi;

(poin 20) Izin Usaha  izin yang diberikan kepada Badan Usaha untuk
melaksanakan Pengolahan, Pengangkutan,
Penyimpanan, dan/atau Niaga dengan tujuan
memperoleh keuntungan dan/atau laba;

3
 LATAR BELAKANG

DENGAN ADANYA PERBEDAAN HARGA BBM DIDALAM NEGERI YG JAUH

LEBIH MURAH DIBANDING HARGA DIPASAR INTERNASIONAL MEMBERI
PELUANG TERJADINYA PENYALAHGUNAAN, BAIK DLM PENYALURAN
MAUPUN PEMANFAATAN, SERTA PENYIMPANGAN LAIN DARI PERATURAN
YG ADA.

4
 PROSEDUR PENYALURAN
BBM

PELAYANAN BBM INDUSTRI

PELAYANAN UNTUK INDUSTRI ADALAH LOKO DEPOT PERTAMINA SEHINGGA TRANSPORTASI DAN SARANANYA
DISEDIAKAN OLEH KONSUMEN. SARANA TRANSPORTASI DAPAT BERUPA MOBIL TANGKI, TANKER / TONGKANG DAN PIPA

a. SYARAT

1) MENGAJUKAN PERMINTAAN TERTULIS KEPADA PERTAMINA UNIT PPDN YG TERKAIT

2) MENCANTUMKAN JUMLAH DAN JENIS BBM SECARA RINCI DIAJUKAN SESUAI KEBUTUHAN

3) SETELAH DISEUJUI DAN DIBERIKAN ALOKASI , KONSUMEN MENGAJUKAN RENCANA PENGAMBILAN DGN
MELAKUKAN PEMBAYARAN DAN MENGADAKAN SARANA ANGKUTANNYA

4) KONSUMEN DPT MENGANGKUT SENDIRI BBM NYA ATAU MENUNJUK TRANSPORTIR UTK MELAKS PENGANGKUTAN

5
b. PENGANGKUTAN BBM UTK INDUSTRI

INDUSTRI YG MEMBUTUHKAN BBM DPT MENGANGKUT SENDIRI DGN SARANA ANGKUT

ATAU REKANAN YG TERDAFTAR DI PERTAMINA UNIT PPDN TERKAIT DGN :

1) MENGGUNAKAN KAPAL PENGANGKUT BBM / KAPAL TANGKER ATAU TONGKANG

2) MENGGUNAKAN MOBIL TANGKI

3) MENGGUNAKAN PIPA LANGSUNG DARI DEPOT PERTAMINA

6
POLA DISTRIBUSI MINYAK SOLAR - MOBIL UMUM
- MOBIL PRIBADI
- SEKTOR INFORMAL
SPBU (DRUM/JERIGEN)
KONTRAKTOR ANGKUTAN

TRANSPORTASI PERTAMINA

PENIMBUN BBM ILLEGAL

INSTALASI / DEPOT (OPLOSAN)
PERTAMINA

INDUSTRI

TRANSPORTASI LIAR

LUAR NEGERI / ZEE UTK KAPAL

TONGKANG TUGBOAT TANKER IKAN ASING 7
2. PELAYANAN BBM UNTUK KAPAL

a. SYARAT

1) PERUSAHAAN PELAYARAN / PEMILIK KAPAL MENGAJUKAN OERMINTAAN KPD PERTAMINA UPPDN YG TERKAIT

2) PERMINTAAN BUNKER UTK KAPAL BERBENDERA INDONESIA HARUS MELAMPIRKAN COPY :

a) SIUPP/SICPNP
b) BUKTI PEMILIKAN KAPAL
c) SPESIFIKASI SHIP PARTICULAR KAPAL
d) RINCIAN PEMAKAIAN BBM (UTK MENGHINDARI PERMINTAAN YG BERLEBIHAN ATAU MARK UP)

3) UTK KAPAL BERBENDERA ASING DIBERLAKUKAN HARGA INTERNASIONAL DLM VALUTA ASING / US$ DEMIKIAN
JUGA SELURUH KAPAL BERBENDERA ASING YG DICHARTER / DISEWA PERUSAHAAN PELAYARAN NASIONAL

4) PEMBELIAN BBM OLEH PERUSAHAAN PERKAPALAN MAUPUN PERIKANAN DILAYANI LANGSUNG DARI
INSTALASI PERTAMINA, DIMAKSUDKAN UTK KEBUTUHAN MESIN KAPALNYA DAN TIDAK UNTUK DIPERJUAL
BELIKAN
4) BILA KONSUMEN KAPAL MENGINGINKAN MENGAMBIL SENDIRI BBM DGN MENGGUNAKAN KAPAL
PENGANGKUT TANKER / TONGKANG MAKA DIKENAKAN HARGA BBM INTERNASIONAL DLM VALUTA ASING / US
$
6
b. PELAYANAN

SARANA PENYERAHAN BBM UTK KONSUMEN KAPAL ADALAH MELALUI :

1) PIPA BUNKER (PIT)

DIPELABUHAN YG TERSEDIA PIPA BUNKER PERTAMINA DPT DILAYANI BBM TANPA BIAYA TAMBAHAN

2) TONGKANG & MOBIL TANGKI

DITEMPAT YG TIDAK TERSEDIA PIPA BUNKER, PELAYANAN PENYERAHAN BBM BUNKER DILAKSANAKAN MELALUI
BUNKER SERVICE ATAU MOBIL TANGKI DGN DIKENAKAN BIAYA TAMBAHAN BERUPA TARIF JASA ANGKUTAN

PELAYANAN BBM UTK KAPAL DAPAT JUGA MELALUI :

1) STASIUN PENGISIAN BBM UNTUK BUNKER (SPBB)

a) BERTUGAS MEMBERIKAN PELAYANAN BBM KPD SELURUH RAGAM KONSUMEN KAPAL-KAPAL YG BEROPERASI DI
SUNGAI, PANTAI & PERAIRAN DANGKAL DI SELURUH WIL INDONESIA

b) HARGA JUAL BBM DARI SPBB KPD KONSUMEN ADLH HARG KEPRES DITAMBAH DGN ONGKOS ANGKUTAN BBM YG
DITETAPKAN OLEH PEMDA SETEMPAT

c) KEPADA SPBB DIBERLAKUKAN ALOKASI BBM

d) SPBB DITEMPATKAN SECARA STATSIONER DIPERAIRAN DANGKAL PD KEDALAMAN 5 Mtr ARUS SURUT DILUAR
ATAUPUN DIDALAM KOLAM PELABUHAN YG BELUM ADA FASILITAS BENKERNYA, PELABUHAN NELAYAN, PELABUHAN
KAPAL MOTOR ANTAR PULAU DAN ATAU DI ALUR SUNGAI

9
2) AGEN PREMIUM DAN MINYAK SOLAR (APMS)

a) APMS ADALAH AGEN YG DITUNJUK UTK MEMENUHI KEBUTUHAN PREMIUM & MINYAK SOLAR UTK UMUM YG
ALOKASINYA TIDAK DPT DILALUI MOBIL TANGKI SECARA LAYAK ATAU BERADA DI SEBEANG SUNGAI / LAUT

b) PENYALUR BBM PD INSTALASI / DEPOT PERTAMINA, ONGKOS ANGKUTAN BEBAN AGEN DAN AGEN DIBERIKAN
MARGIN / KEUNTUNGAN SEPERTI YG BERLAKU UTK SPBU PERTAMINA

c) PENUNJUKAN DAN PENGANGKATAN OLEH UPPDN SETEMPAT DGN DIIKAT SURAT PERJANJIAN PENUNJUKAN
APMS

d) VOLUME PENJUALAN DITETAPKAN PERTAMINA SESUAI KEBUTUHAN NYATA DAERAH KERJA APMS

e) HARGA JUAL APMS ADALAH HARGA KEPPRES DITAMBAH ONGKOS ANGKUT KE LOKASI APMS YG DITETAPKAN
OLEH PEMDA SETEMPAT

10
3. PELAYANAN BBM UMUM

1) MINYAK TANAH
DIMAKSUDKAN TERUTAMA UTK KONSUMEN RUMAH TANGGA & NELAYAN TRADISIONAL UTK KEPERLUAN MENDESAK DAN PENERANGAN.
PENGGUNAAN MINYAK TANAH DILUAR MAKSUD DIATAS HARUS MENDAPAT PERSETUJUAN KHUSUS DARI PERTAMINA DIT PPDN

a) AGEN MINYAK TANAH

1) BERBENTUK BADAN USAHA PERORANGAN ATAU KOPERASI YG DIANGKAT OLEH DIR PPDN ATAS USULAN UNIT PPDN DGN
DIBERIKAN NOMOR INDUK AGEN PERTAMINA (NIAP)
2) AGEN MINYAK TANAH DPT BERGABUNG DLM 1 BADAN YG DISEBUT PERSEROAN TERBATAS MINYAK TANAH (PTMT)
3) AGEN MINYAK TANAH YG BERBENTUK KOPERASI HARUS MEMPUNYAI SERTIFIKASI DARI DIRJEN PEMBINAAN KOPERASI
4) AGEN MINYAK TANAH WAJIB MENYALURKAN ………

b) PANGKALAN MINYAK TANAH

1) MERUPAKAN TEMPAT PENAMPUNGAN SEMENTARA MINYAK TANAH UTK DISALURKAN LANGSUNG KPD KONSUMEN ATAU MELALUI
PENJUAL PENGECER / TUKANG PIKUL
2) PANGKALAN MINYAK TANAH BERBENTUK PERORANGAN ATAU KOPERASI YG DIANGKAT & DIBINA OLEH AGEN MITAN DAN
DIWAJIBKAN MEMBUAT KONTRAK / SURAT PERJANJIAN KERJASAMA PENYALURAN MINYAK TANA H
3) MENYERAHKAN 1 LBR NASKAH DARI TIAP KONTRAK YG SDH DITANDATANGANI KEPADA UPPDN YG BERSANGKUTAN
4) MELAPORKAN JIKA ADA PENYALURAN MITAN KPD PIHAK YG BUKAN MERUPAKAN PANGKALAN DGN DISERTAI PENJELASAN YG
LENGKAP
5) HARGA ECERAN TERTINGGI (HET) DITETAPKAN OLEH KEP PEMDA DGN BERPEDOMAN PD KEP MENTERI DLM NEGERI

11
 POLA DISTRIBUSI MINYAK TANAH
HARGA SUBSIDI AGEN MT PANGKALAN MT PENYALUR
- MASY PRA SEJAHTERA
- EKONOMI LEMAH
- NELAYAN TRADISIONAL
- UKM

PENIMBUN BBM ILLEGAL

(OPLOSAN)

INSTALASI / DEPOT PERTAMINA

INDUSTRI
HARGA NON
SUBSIDI

LUAR NEGERI / ZEE UTK KAPAL

TONGKANG TUGBOAT TANKER IKAN ASING 12
2) BBM PREMIUM DAN SOLAR

a) STASIUN PENGISIAN BBM UNTUK UMUM (SPBU) POM BENSIN

1) SPBU DIBENTUK SBG SARANA KHUSUS UTK PENYALURAN & PELAYANAN BBM BAGI MASY UMUM PEMAKAI KENDARAAN
BERMOTOR BAIK DI DARATAN DAN DI PERAIRAN DANGKAL
2) PENJUALAN BBM DARI SPBU DILAKSANAKAN LANGSUNG KPD KONSUMEN PEMAKAI KENDARAAN BERMOTOR
3) PENJUALAN BBM DARI SPBU MENDAPAT IMBALAN YG DISEBUT MARGIN YG BESARNYA DITENTUKAN OLEH PEMERINTAH /
MENTERI KEUANGAN RI
4) PENYEAHAN BBM DARI PERTAMINA KEPADA SPBU ADALAH FRANCO SPBU, ONGKOS ANGKUTAN KE SPBU MENJADI
TANGGUNGAN PERTAMINA
5) KEPADA SPBU TIDAK DIBERLAKUKAN PEMBATASAN ALOKASI BBM

b) SPBU DWI FUNGSI

1) SPBU DWIFUNGSI DIBENTUK SBG SARANA KHUSUS UTK PENYALURAN DAN PELAYANAN BBM BAGI MASY UMUM PEMAKAI
KENDARAAN BERMOTOR DI DARAT ATAU DI LAUT
2) KETENTUAN KETENTUAN LAINNYA SAMA SEPERTI PADA KETENTUAN SPBU

c) PREMIUM SOLAR PACKED DIALER (PSPD)

1) PSPD ADLH SARANA UTK PENYALURAN & PELAYANAN BBM DI DAERAH / TEMPAT YG BELUM MEMUNGKINKAN UTK DIBANGUN
SPBU KARENA LETAKNYA TERPENCIL ATAU KARENA TIDAK EKONOMIS TETAPI KEBUTUHAN BBM UTK KENDARAAN BERMOTOR DI
DAERAH / TEMPAT TERSEBUT HARUS DILAYANI
2) PENYERAHAN BBM DARI PERTAMINA KE PSPD ADALAH FRANCO PSPD, ONGKOS ANGKUTAN MENJADI TANGGUNGAN PERTAMINA
3) KEPADA PSPD DIBERLAKUKAN ALOKASI BBM YANG BESARNYA DITENTUKAN OLEH UNIT PPDN
4) KETENTUAN-KETENTUAN LAINNYA SAMA SEPERTI PADA KETENTUAN SPBU

13
 POLA DISTRIBUSI PREMIUM
KONTRAKTOR SPBU
ANGKUTAN

INSTALASI / DEPOT - MOBIL UMUM

PERTAMINA - MOBIL PRIBADI
- SEKTOR INFORMAL
(DRUM/JERIGEN)

PANGKALAN MT PENIMBUN BBM ILLEGAL DIJUAL KE PENGECER

(OPLOSAN) 14
 KASUS YANG MUNGKIN DAPAT
TERJADI

NO KEMUNGKINAN KASUS PASAL HUKUM SANKSI

1 PENGGELAPAN PASAL 374 HUHP PENGGELAPAN YANG YG DILAKUKAN OLEH ORG YG
MEMEGANG BRG ITU BERHUBUNGAN DGN PEKERJAANNYA
CONTOH : ATAU JABATANNYA ATAU KECUALI IA MENDAPAT UPAH UANG,
SOPIR MENGELUARKAN SEBAGIAN ISI BBM DARI DIHUKUM PENJARA SELAMA-LAMANYA 5 TH
TANGKI KE PIHAK YG TIDAK BERHAK MENERIMA ;
PENGGELAPAN DO BARANG MENGAMBIL SESUATU BRG YG SAMA SEKALI ATAU
PASAL 362 KUHP SEBAGIAN TERMASUK KEPUNYAAN ORG LAIN DGN MAKSUD
AKAN MEMILIKI BRG ITU DGN MELAWAN HAK, DIHUKUM
KARENA PENCURIAN, DIHUKUM DGN HUKUMAN PENJARA
SELAMA-LAMANYA 5 TAHUN

2 SEBAGAI PENADAH PASAL 480 KUHP DIANCAM DGN PIDANA PENJARA MAX 4 TH ATAU PIDANA
DENDA MAKS ENAM PULUH RUPIAH
CONTOH : (X 15) :
ORG YG MENERIMA BBM (MINYAK) DARI SOPIR/ KE-1, KARENA PENADAHAN, BARANG SIAPA MEMBELI,
KENEK YG MENGAMBIL DARI TRUK TANGKINYA MENYEWA, MENUKARKAN, MENERIMA GADAI, MENERIMA
(KENCING BBM) SBG HADIAH, ATAU UNTUK MERAIH UNTUNG : MENJUAL,
MENYEWAKAN, MENUKARKAN, MENGGADAIKAN,
MENGANGKUT, MENYIMPAN ATAU MENYEMBUNYIKAN
SESUATU BRG, YG DIKETAHUINYA ATAU SEPATUTNYA HRS
DIDUGA BAHWA ITU DIPEROLEH DARI KEJAHATAN
KE-2, BARANG SIAPA MENARIK KEUNTUNGAN DARI HASIL
SUATU BRG YANG DIKETAHUINYA ATAU SEPATUTNYA HRS
DIDUGA BAHWA ITU DIPEROLEH DARI KEJAHATAN.

15
NO KEMUNGKINAN KASUS PASAL HUKUM SANKSI
3 PERSAINGAN CURANG PSL 382 MELAKUKAN PERBUATAN MENIPU ATAU
Bis MENGELIRUKAN SESEORANG / ORG BANYAK DGN
CONTOH : KUHP MAKSUD UNTUK MEMPERBESAR HASIL
ORG YG MELAKUKAN PENGOPLOSAN PERDAGANGANNYA DGN CARA MEMALSUKAN JENIS
BRGNYA, DIHUKUM PENJARA SELAMA-LAMANYA 1 TH 4
BLN ATAU PIDANA DENDA PALING BANYAK Rp, 13.000,-

4 a. PEMALSUAN PASAL 263 KUHP (1) MEMBUAT SRT PALSU ATAU MEMALSUKAN SRT,
HUKUMAN PENJARA SELAMA-LAMANYA 6 TH
CONTOH : (2) MENGGUNAKAN SRT PALSU YG DIPALSUKAN ITU
ORG YG MEMALSUKAN SURAT / DOKUMEN SEOLAH-OLAH ASLI, HUKUMAN PENJARA SELAMA-
LAMANYA 6 TH

b. PENIPUAN

CONTOH :
1) KEPERCAYAAN DARI PEMILIK BBM
DISALAHGUNAKAN PELAKU PENIPUAN
SEHINGGA PEMILIK DIRUGIKAN
PENIPUAN, BARANG SIAPA DGN MAKSUD HENDAK
MENGUNTUNGKAN DIRI SENDIRI ATAU ORG LAIN DGN
MELAWAN HAK, BAIK DGN MEMAKAI NAMA PALSU ATAU
KEADAAN PALSU BAIK DGN AKAL & TIPU DAYA
MUSLIHAT MAUPUN DGN RANGKAIAN PERKATAAN
BOHONG, MEMBUJUK ORG LAIN SUPAYA MEMBERIKAN
SESUATU BRG / UANG DIHUKUM KARENA PENIPUAN
DGN HUKUMAN PENJARA SELAMA-LAMANYA 4 TH

16
NO KEMUNGKINAN KASUS PASAL HUKUM SANKSI
5 PERIZINAN PASAL 13 (1) UU BARANG SIAPA DGN SENGAJA MELAKUKAN PERBUATAN YG BERTENTANGAN
NO.5 TH 1984 TTG DGN KETENTUAN SEBAGAIMANA PASAL 13 (1) DIHUKUM PENJARA SELAMA-
CONTOH : PERINDUSTRIAN LAMANYA 5 TH ATAU PIDANA DENDA PALING BANYAK Rp. 25.000.000,-
PANGKALAN LIAR, PENGOPLOSAN DITAMBAH DGN PENCABUTAN IJIN USAHA INDUSTRINYA
BBM BR0. 1934
JOPP NO.1 TH TIDAK MEMILIKI IJIN USAHA DAN ATAU IJIN TEMPAT USAHA BAIK IJIN
1957 PERDAGANGAN, IJIN INDUSTRI
JO

PP NO.53 TH 1957
TTG PENYALURAN
PERUSAHAAN-
PERUSAHAAN
6 PENGANGKUTAN BBM TANPA PS. 87 DISITA UNTUK NEGARA
DOKUMEN SAH DARI PERTAMINA PP NO.82 TH 1999
JO
PASAL 102 UU
NO.10 TH 1995
JO
PS. 69 UU NO.10
TH 1995 TTG BEA &
CUKAI
7 PENIMBUNAN BBM TANPA IJIN SAH PS.103 UU NO.10 MENIMBUN, MENYIMPAN, MEMBELI, MEMILIKI, MENJUAL, MENUKAR DAN
TH 1995 TTG BEA & SELANJUTNYA, DIHUKUM DGN PIDANA NEGARA 5 TH
CUKAI

17
NO KEMUNGKINAN KASUS
8 PENYELUNDUPAN
CONTOH :
MEMUAT BBM DILUAR KAWASAN PABEAN KE KAPAL
TUJUAN DILUAR NEGERI TANPA MENGINDAHKAN
KETENTUAN UU KEPABEANAN
9 MENYALAHGUNAKAN PENGANGKUTAN DAN ATAU
NIAGA BBM YG DISUBSIDI PEMERINTAH
PASAL HUKUM SANKSI
PS. 102 UU NO.10 TH 1995 BARANG SIAPA YG MENGIMPOR ATAU MENGEKSPOR ATAU
TTG KEPABEANAN MENCOBA MENGIMPOR ATAU MENGEKSPOR BRG TANPA
MENGINDAHKAN KETENTUAN UU INI DIPIDANA KARENA
MELAKUKAN PENYELUNDUPAN DGN PIDANA PENJARA
PALING LAMA 8 TH DAN DENDA PALNG BANYAK Rp.
500.000.000,-
PSL 55 SETIAP ORG YG MENYALAHGUNAKAN PENGANGKUTAN DAN
ATAU NIAGA BBM YG DISUBSIDI PEMERINTAH DIPIDANA DGN
PIDANA PENJARA PALING LAMA 6 TH DAN DENDA PALING
TINGGI Rp. 60 MILYAR
18
 DATA PENANGANAN KASUS

Penyalahgunaan pengangkutan BBM jenis Premium

Dasar : LP/A/38/VIII/2019/KALTARA/Resbul/Hari Selasa Tanggal 20 Agustus 2019 sekira jam 15.00 wita / JL. Jelarai
Selor ( Depan Kantor PN Tanjung Selor) Kec. Tanjung Selor Kab. Bulungan . Identitas Tersangka SABARUDIN,
Laki-laki Pasal 53 huruf b UU no 22 tahun 2001 tentang Migas
Penyalahgunaan pengangkutan BBM jenis Premium dan Pertalite
Dasar : LP/A/39/VIII/2019/KALTARA/Resbul/Hari Selasa Tanggal 21 Agustus 2019 sekira jam 16.00 wita / JL.
Sengkawit Kec. Tanjung Selor Kab. Bulungan Identitas Tersangka ALEKSIUS GANDI, Laki-laki, Katolik, Jl
Sabanar Baru Tg Selor Kab.Bulungan Pasal 53 huruf b UU no 22 tahun 2001 tentang Migas
Penyalahgunaan pengangkutan BBM jenis Solar
Dasar : LP/A/40/VIII/2019/KALTARA/Resbul/ Hari Pada hari Rabu 21 Agustus 2019 sekira jam 17.00 wita / Jl Jelarai
Selor, Tg Selor, Bulungan Identitas Tersangka ANDRI WIRAWAN Bin AMIRUDIN, 26 th, Tg Selor 20
September 1993, Bugis/Indo, Islam, Swasta Pasal 53 huruf b dan Pasal 55 UU no 22 tahun 2001
tentang Migas
19
 REKOMENDASI

1. AGAR PERTAMINA LEBIH MEMPERKETAT PENGAWASAN PENDISTRIBUSIAN BBM

2. AGAR SPBU MELAKUKAN PEMBATASAN PEMBELIAN BBM BERSUBSIDI SERTA TIDAK
MELAYANI PENGISIAN KENDARAAN YANG SAMA SECARA BERULANG-ULANG;
3. AGAR PEMERINTAH DAERAH MEMBUAT PERATURAN DAERAH TERKAIT BBM
ECERAN;
4. MENINGKATKAN SINERGITAS ANTARA PEMERINTAH, APARAT PENEGAK HUKUM,
PERTAMINA DAN SELURUH PEMANGKU KEPENTINGAN AGAR PENYIMPANGAN
PENDISTRIBUSIAN BBM DAPAT DICEGAH
5. MENDORONG MASYARAKAT UNTUK BERPERAN SERTA UNTUK MENGAWASI DAN
MENCEGAH TERJADINYA PENYIMPANGAN PENDISTRIBUSIAN BBM;

20
Sekian dan Terima Kasih
Ditintelkam Polda
Kaltara