Anda di halaman 1dari 4

BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI

Gedung BPH MIGAS Jalan Kapten P. Tendean Nomor 28 Jakarta 12710 - Indonesia
Telepon : (62-21) 5255500, 5212400; Faximile : (62-21) 5223210, 5255656
Website : www.bphmigas.go.id

Nomor 4125 /Ka BPH/201925 Agustus2Q19


Sifat Penting
Lampiran 1 (satu) berkas
Perihal Surat Edaran BPH Migas

Yang Terhormat,
Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia
di
Tempat

Menindaklanjuti Nota Kesepahaman antara BPH Migas dengan Kepolisian


Negara Rl Nomor 02/Moll/KABPH/2018 tentang Pengamanan dan Penegakan

Hukum dalam Rangka Pengawasan Penyediaan dan Pendistribusian BBM dan


Pengangkutan Gas Bumi melalui Pipa dan sesuai dengan Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2001 pasal 46 ayat 2 BPH Migas melakukan
pengaturan agar ketersediaan dan distribusi BBM dapat terjamin di seluruh wilayah
NKRI. Untuk membatasi pendistribusian Jenis BBM Tertentu (Jenis Minyak Solar)
agar tepat Sasaran dan tidak terjadi Over kuota, BPH Migas telah mengeluarkan
Surat Edaran No. 3865.E/Ka BPH/2019 tentang Pengendalian Kuota Jenis BBM
Tertentu (terlampir). Hal-hal yang diatur oleh pokok surat edaran tersebut
meminta kepada PT Pertamina (Persero) untuk melaksanakan pengaturan

pembelian Jenis BBM Tertentu (Jenis Minyak Solar) kepada:

1.Kendaraan bermotor untuk hasil perkebunan, kehutanan dan pertambangan;

2.Angkutan barang roda (empat);


3.Kendaraan bermotor dengan tanda nomor kendaraan bewarna dasar merah,

mobil TNI/Polri dan sarana transportasi air milik Pemerintah;


4.Mobil tangki BBM.CPO, dump truck, truck trailer, truk gandeng dan mobil

molen (pengaduk semen);


5.Konsumen pengguna usaha mikro, usaha perikanan, transportasi air yang
menggunakan motor tempel dan pelayanan umum yang tidak menggunakan

surat rekomendasi dari instansi berwenang.


Berdasarkan hal tersebut diatas, kami mohon Kepala Kepolisian Negara Rl
dapat membantu BPH Migas dalam melakukan Pengendalian Kuota Jenis BBM
Tertentu dengan menugaskan personil hingga tingkat Kepolisian Sektor (Polsek)
untuk dapat melakukan pengawasan pembatasan jumlah penjualan per
kendaraan di setiap titik serah agar pendistribusian Jenis BBM Tertentu (Jenis
Minyak Solar) tepat sasaran.

Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan kerjasama Bapak diucapkan


terima kasih.

Kepala BPH Migas,

M. Fanshurullah Asa y

Tembusan :
1.Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia;
2.Menteri Keuangan Republik Indonesia;
3.Menteri Perhubungan Republik Indonesia;
4.Menteri BUMN Republik Indonesia;
5.Panglima Tentara Nasional Indonesia
6.Kepala Badan Intelijen Negara Republik Indonesia
7.Gubernur Seluruh Indonesia;
8.Bupati Seluruh Indonesia;
9.Walikota Seluruh Indonesia.
10.Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM;
11.Anggota Komite BPH Migas;
12.Sekretaris BPH Migas.
©BADAN PENGATUR HILIR MINYAK DAN GAS BUMI
Gedung BPH MIGAS Jalan Kapten P. Tendean Nomor 28 Jakarta 12710 - Indonesia
Telepon : (62-21) 5255500, 5212400; Faximile : (62-21) 5223210, 5255656
„_^Website: www.bphmigas.go.id

SURAT EDARAN
Nomor: 3fcS.E/Ka BPH/2019

TENTANG

PENGENDALIAN KUOTA JENIS BAHAN BAKAR MINYAK TERTENTU TAHUN 2019

Yang Terhomnat,
Dlrektur Utama PT Pertamina (Persero)
di
Tempat

Berdasarkan hasil pengawasan BPH Migas sesuai dengan tugas pokok dan fungsi.

dlduga adanya ketidakpatuhan dalam penyaluran Jenis BBM Tertentu kepada Konsumen
Pengguna sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan,
Pendlstribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak, maka sesuai Hasil Sidang
Komite BPH Migas diinstruksikan kepada Saudara untuk melaksanakan pengaturan
pembelian Jenis BBM Tertentu (JBT) Jenis Minyak Solar sebagai berikut:
1.Dilarang menggunakan JBT Jenis Minyak Solar bagi kendaraan bermotor untuk
pengangkutan hasil perkebunan, kehutanan dan pertambangan dengan jumlah rod a
lebih dari 6 (enam) buah dalam kondisi bermuatan ataupun tidak bermuatan;
2.Maksimal pembelian JBT Jenis Minyak Solar untuk angkutan barang roda 4 (empat)
sebanyak 30 liter / kendaraan / hari, roda 6 (enam) atau lebih sebanyak 60 liter /
kendaraan / hari dan kendaraan pribadi sebanyak 20 liter / kendaraan / hari;
3.Dilarang menggunakan JBT Jenis Minyak Solar untuk kendaraan bermotor dengan

tanda nomor kendaraan berwarna dasar merah, mobil TNI/ Polri, sarana transportasi

air milik Pemerintah;


4.Dilarang menggunakan JBT Jenis Minyak Solar untuk mobil tangki BBM, CPO, dump
truck, truck trailer, truk gandeng dan mobil molen (pengaduk semen);

5.Dilarang melayani pembelian JBT Jenis Minyak Solar untuk Konsumen Pengguna
Usaha Mikro, Usaha Perikanan, Usaha Pertanian, Transportasi air yang
menggunakan motor tempel dan Pelayanan Umum tanpa menggunakan Surat
Rekomendasi dari Instansi berwenang;

6.PT Pertamina (Persero) perlu mengatur titik lokasi SPBU yang mendistribusikan JBT
Jenis Minyak Solar dengan mempertimbangkan sebaran Konsumen Pengguna
termasuk pengaturan alokasi ke masing-masing SPBU;
7.PT Pertamina (Persero) wajib menyediakan BBM Non Subsidi (Pertamina Dex dan
Dexlite) untuk mengantisipasi terjadinya antrian di SPBU;
8.Meminta PT Pertamina (Persero) untuk berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah,
TNI dan Polri untuk ikut mengawasi penyaluran JBT Jenis Minyak Solar;
9.Hal-hal lain yang telah menjadi ketentuan dalam Peraturan Presiden Nomor 191

Tahun 2014 tetap berlaku.

Demikian Edaran ini untuk dilaksanakan terhitung mulai tanggal 1 Agustus 2019.

019

Tembusan;
1 Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia;
2.Menteri Keuangan Republik Indonesia;
3.Menteri Perhubungan Republik Indonesia;
4.Menteri BUMN Repubiik Indonesia;
5.Panglima Tentara Nasional Indonesia;
6.Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia;
7.Kepala Badan Intelijen Negara Republik Indonesia;
8.Gubernur seluruh Indonesia;
9.Bupati seluruh Indonesia;
10.Walikota seluruh Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai