Anda di halaman 1dari 80

RENCANA STRATEGIS RSUD MUKOMUKO

TAHUN 2016-2021

Keputusan Direktur RSUD Mukomuko


Nomor 33 Tahun 2016
Tentang Rencana Strategis RSUD Mukomuko Tahun 2016-2021

MUKOMUKO 2016
KATA PENGANTAR
DIREKTUR RSUD MUKOMUKO

Sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang


Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, maka sebagai salah satu
pelaku pembangunan kesehatan, RSUD Mukomuko telah menyusun
Rencana Strategi Perubahan RSUD Mukomuko yang merupakan revisi dari
Rencana Strategis Rumah Sakit Umum Daerah Mukomuko Tahun 2016-2021.
Penyusunan Renstra merupakan pelaksanaan amanat Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 2014 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

Dengan adanya dinamika perkembangan pembangunan kesehatan di


wilayah Kabupaten Mukomuko, maka Renstra RSUD Mukomuko Tahun 2016-
2021 mengalami revisi. Pada hakikatnya revisi dilakukan antara lain untuk
mengakomodir beberapa penyesuaian program dan indikatornya sehingga
selaras dengan RPJMD yang merupakan tujuan pembangunan dari kepala
daerah terpilih.

Tantangan dan permasalahan yang dihadapi RSUD Mukomuko semakin


bertambah berat, kompleks dan bahkan terkadang tidak terduga.
Mengingat rumah sakit adalah sarana kesehatan yang memberikan
pelayanan langsung kepada masyarakat sehingga perlu upaya-upaya yang
cermat dalam penyusunan rencana pembangunannya. Pembangunan
kesehatan RSUD Mukomuko perlu memperhatikan dinamika kependudukan,
trend penyakit, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, globalisasi dan
demokratisasi, geografi, dengan semangat kemitraan, kerja sama lintas
sektor serta mendorong peran serta aktif masyarakat.

i
Dengan disusunnya Renstra RSUD Mukomuko Tahun 2016-2021 ini,
melalui kesempatan ini saya mengajak kepada semua jajaran dilingkungan
RSUD Mukomuko dan seluruh insan kesehatan serta instansi terkait lainnya
saling bahu-membahu untuk mencapai visi, misi dan program-program yang
telah disusun bersama demi terwujudnya visi RSUD Mukomuko “ Menuju
Rumah Sakit Berkualitas dan Profesional”

Semoga upaya kita mendapat rahmat, hidayah dan ridho-Nya, Amiiin.

Mukomuko, Mei 2017

DIREKTUR
RSUD MUKOMUKO

Dr. TUGUR ANJASTIKO


NIP. 19801018200904 1 001

ii
PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO
BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUKOMUKO
Jl. Danau Nibung Kota Praja Mukomuko – 38365
MUKOMUKO

KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUKOMUKO
NOMOR : 33 Tahun 2017
TENTANG
RENCANA STRATEGIS RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUKOMUKO
TAHUN 2016-2021

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUKOMUKO

Menimbang : a. bahwa dalam rangka mencapai tujuan pembangunan di


bidang kesehatan; sesuai dengan amanat Peraturan Daerah
Kabupaten Mukomuko Nomor 3 Tahun 2010 Tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Mukomuko,
maka disusun Rencana Strategis Rumah Sakit Umum Daerah
Mukomuko Kabupaten Mukomuko Tahun 2016-2020 yang
baru;
b. bahwa dalam rangka rencana pelaksanaan tugas dan fungsi
Rumah Sakit Umum Daerah Mukomuko, rancangan rencana
Rencana Strategis Rumah Sakit Umum Daerah Mukomuko
Kabupaten Mukomuko Tahun 2016-2020 ditetapkan dengan
Keputusan Direktur Rumah Sakit;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a dan b, dipandang perlu menetapkan
Keputusan Direktur tentang Rencana Strategi Rumah Sakit
Umum Daerah Mukomuko Tahun 2016-2021.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2003 Tentang


Pembentukan Kabupaten Kaur, Seluma, dan Mukomuko di
Provinsi Bengkulu (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara
Indonesia Nomor 4355);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Indonesia Nomor
4287);
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Indonesia Nomor 4421);
4. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktek
Kedokteran, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Indonesia
Nomor 4431);
5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara
Indonesia Nomor 4437); sebagaimana telah diubah
beberapa kali, terakhir dengan Undang-undang Nomor 12
Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor
59, Tambahan Lembaran Negara Indonesia Nomor 4844);
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang
Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah ;
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
126, Tambahan Lembaran Negara Indonesia Nomor 4438);
7. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 Tentang Sistem
Jaminan Sosial Nasional;(Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 150, Tambahan Lembaran
Negara Indonesia Nomor 4456);
8. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional, (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33,
Tambahan Lembaran Negara Indonesia Nomor 4700);
9. Undang–Undang Nomor 14 tahun 2008 Tentang
Keterbukaan Informasi Pelayanan Publik,(Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan
Lembaran Negara Indonesia Nomor 4846);
10. Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Indonesia Nomor
5038);
11. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
144, Tambahan Lembaran Negara Indonesia 5063);
12. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Taguhn 2009
Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Indonesia 5072);
13. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 244);
14. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 244);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Berita Negara
Republik Indonesia Nomor 4578);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 Tentang
Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan
Minimal (SPM) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 150, Tambahan Berita Negara Republik
Indonesia Nomor 4585);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 Tentang Tata
Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2006 Nomor 96, Tambahan Berita Negara Republik
Indonesia Nomor 4663);
18. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Tentang
Pembagian Urusan Pemerintah Antara Pemerintah,
Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Berita Negara Republik
Indonesia Nomor 4737);
19. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 Tentang
Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Berita Negara
Republik Indonesia Nomor 4741);
20. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2007 Tentang Tata
Cara Pelaksanaan Kerjasama Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 112, Tambahan
Berita Negara Republik Indonesia Nomor 4761);
21. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tata
Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan
Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 21, Tambahan Berita Negara
Republik Indonesia Nomor 4817);
22. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem
Kesehatan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2012 Nomor 193);
23. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
3);
24. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 4/Menkes/I/SK/2003
tentang Kebijakan Strategis Desentralisasi Kesehatan;
25. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129/Menkes/
SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah
Sakit;
26. Peraturan Daerah Kabupaten Mukomuko Nomor 3 Tahun
2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah Kabupaten Mukomuko Tahun 2005-2025 (Lembaran
Daerah Kabupaten Mukomuko Tahun 2013 Nomor 3);
27. Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Mukomuko
Nomor 33 Tahun 2017 tentang Rencana Strategis Rumah
Sakit Umum Daerah Mukomuko Tahun 2016-2021;

MEMUTUSKAN : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH


KABUPATEN MUKOMUKO TENTANG RENCANA
STRATEGIS RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
MUKOMUKO TAHUN 2016–2021;

Menetapkan :

Kesatu : Rencana Strategis Rumah Sakit Umum Daerah Mukomuko


Tahun 2016-2021, sebagaimana terlampir dalam keputusan ini.
Kedua : Rencana Strategis sebagaimana dimaksud dalam Diktum
Kesatu digunakan sebagai acuan bagi Rumah Sakit Umum
Daerah Mukomuko Kabupaten Mukomuko dalam
penyelenggaraan tugas dan fungsi rumah sakit.
Ketiga : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dan
apabila dikemudian hari ternyata ada kekeliruan dalam
penetapannya akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya.

Ditetapkan di : Mukomuko
Pada tanggal : 01 Maret 2017

DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KABUPATEN MUKOMUKO

Dr. Tugur Anjastiko


NIP. 198010182009041001
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR DIREKTUR RSUD MUKOMUKO i
KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD MUKOMUKO NOMOR 33 TAHUN 2017 iii
TENTANG RENCANA STRATEGIS RSUD MUKOMUKO TAHUN 2016-2021
iv
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................... 1
B. Landasan Hukum............................................................ 7
C. Maksud dan Tujuan........................................................ 12
D. Sistematika Penulisan .................................................... 12

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KESEHATAN 16


DI RSUD MUKOMUKO ..............................................................
A. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi ......................... 16
B. Sumber Daya .................................................................. 21
C. Sarana dan Peralatan Kerja Utama ............................. 23
D. Kinerja Pelayanan .......................................................... 24
E. Keuangan ....................................................................... 32
F. Sarana dan Prasarana .................................................. 34
G. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan 36

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 35


RSUD MUKOMUKO ....................................................................
A. Identifikasi Permasalahan ............................................. 35
B. Telaah Visi, Misi dan Program Kepala Daerah............. 37
C. Telaah Renstra Kementerian Kesehetan....................... 39
D. Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah Dan Kajian 40
Lingkungan Hidup Strategis............................................
E. Penentuan Isu-isu Strategi ............................................. 41

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN 45


RSUD MUKOMUKO ...................................................................
A. Visi..................................................................................... 45
B. Misi.................................................................................... 46

iv
C. Nilai................................................................................... 46
D. Tujuan dan Sasaran Strategis 47
C. Kebijakan dan Strategi.................................................... 48

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, 52


KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF ...........

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN 57


DAN SASARAN RPJMD .............................................................

BAB VII PENUTUP .................................................................................. 70

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah upaya


yang dilaksanakan oleh semua komponen Bangsa Indonesia yang
bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan
hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi
pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan
ekonomis. Keberhasilan pembangunan kesehatan sangat ditentukan
oleh kesinambungan antar upaya program dan sektor, serta
kesinambungan dengan upaya-upaya yang telah dilaksanakan oleh
periode sebelumnya.

Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan


kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan diselenggarakan
dengan berdasarkan pada perikemanusiaan, pemberdayaan dan
kemandirian, adil dan merata serta pengutamaan dan manfaat
dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, bayi,
anak, lanjut usia (Lansia) dan keluarga miskin.

Penyusunan Rencana Strategis SKPD merupakan pelaksanaan


amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah maka RSUD Mukomuko
menyusun Renstra Tahun 2016-2021. Renstra RSUD Mukomuko
merupakan dokumen perencanaan yang bersifat indikatif memuat
program-program pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan

1
oleh RSUD Mukomuko dan menjadi acuan dalam penyusunan
perencanaan tahunan.

Dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang


Bidang Kesehatan (RPJPK) 2005 – 2025 sesuai Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor 375/MENKES/SK/V/2009, Pembangunan kesehatan
pada periode 2015-2019 adalah Program Indonesia Sehat dengan
sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat
melalui melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
yang didukung dengan perlindungan finansial dan pemeratan
pelayanan kesehatan. Sasaran pokok RPJMN 2015-2019 adalah: (1)
meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak; (2)
meningkatnya pengendalian penyakit; (3) meningkatnya akses dan
mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan terutama di daerah
terpencil, tertinggal dan perbatasan; (4) meningkatnya cakupan
pelayanan kesehatan universal melalui Kartu Indonesia Sehat dan
kualitas pengelolaan SJSN Kesehatan, (5) terpenuhinya kebutuhan
tenaga kesehatan, obat dan vaksin; serta (6) meningkatkan
responsivitas sistem kesehatan

Dengan mengacu pada dokumen RPJPN dan RPJPK,


Kabupaten Mukomuko telah menetapkan Peraturan Daerah (Perda)
Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah (RPJPD) Tahun 2005-2025 yang merupakan
penjabaran dari tujuan dibentuknya Pemerintahan Kabupaten
Mukomuko dalam bentuk visi, misi dan arah kebijakan pembangunan
daerah yang akan dicapai secara bertahap dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2016 – 2021.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)


Kabupaten Mukomuko Tahun 2010-2015 sesuai dengan Peraturan
Daerah (Perda) Kabupaten Mukomuko Nomor 3 Tahun 2013 tentang

2
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten
Mukomuko Tahun 2005-2025 merupakan penjabaran dari visi, misi, dan
program Kepala Daerah ke dalam strategi pembangunan daerah,
kebijakan umum, program prioritas Kepala Daerah, dan arah kebijakan
keuangan, yang selanjutnya dipergunakan sebagai pedoman SKPD
dalam menyusun Rencana Strategi (Renstra).

Dalam era globalisasi sekarang ini, rumah sakit dituntut untuk


meningkatkan kinerja dan daya saing sebagai badan usaha dengan
tidak mengurangi misi sosial yang dibawanya. Rumah sakit harus
merumuskan kebijakan-kebijakan strategis sesuai dengan tugas, fungsi
dan kemampuan sumberdaya yang ada serta harus mampu secara
cepat dan tepat mengambil keputusan untuk peningkatan pelayanan
kepada masyarakat agar dapat menjadi organisasi yang responsif,
inovatif, efektif, efisien dan menguntungkan.

Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan


perorangan merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang
sangat diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan upaya
kesehatan. Pada hakikatnya rumah sakit berfungsi sebagai tempat
penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan. Sehingga rumah
sakit perlu meningkatkan mutu pelayanannya dengan tujuan
mewujudkan penyembuhan dan pemulihan kesehatan secara
menyeluruh.

Dalam perumusan kebijakan strategis rumah sakit,


memperhatikan Renstra Kementerian Kesehatan 2015-2019 yang telah
menetapkan program-program pembangunan kesehatan yang
perencanaannya menggunakan pendekatan (1) politik, (2)
teknokratik, (3) partisipatif, (4) atas-bawah (top-down), dan (5) bawah
atas (bottom-up), agar memperoleh hasil optimal.

3
Rencana Strategis, sebagaimana dijelaskan dalam Peraturan
Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 54 tahun 2010 yang
merupakan dokumen perencanaan Satuan Kerja Perangka Daerah
(SKPD) untuk periode 5 (lima) tahunan, memuat visi, misi, tujuan,
kebijakan dan strategi serta program dan kegiatan yang bersifat
indikatif didasarkan pada kondisi, potensi, permasalahan, kebutuhan
nyata, dan aspirasi masyarakat yang tumbuh berkembang di daerah,
dan berorientasi pada hasil yang akan dicapai selama kurun waktu 5
(lima) tahun dengan memperhitungkan kekuatan (strength),
kelemahan (weakness), peluang (opportunity) dan ancaman
(treathment) yang ada atau mungkin timbul dengan mengantisipasi
perkembangan masa depan yang diinginkan dan dapat dicapai
dengan mengacu pada dokumen RPJMD.

Sesuai dengan amanat UU Nomor 25 Tahun 2004 Tentang


Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), dan Peraturan
Pemerintah (Perpres) Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 Tentang
Tahapan, Tata Cara Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, maka RSUD Mukomuko
sebagai SKPD salah satu pelaku pembangunan kesehatan harus
menyusun Rencana Strategis (Renstra) RSUD Mukomuko Tahun 2016-
2021.

Rencana Strategis (Renstra) RSUD Mukomuko merupakan


dokumen perencanaan yang bersifat indikatif memuat visi, misi, tujuan,
strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan, dalam
rangka memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna melalui peningkatan mutu dan jangkauan pelayanan
kepada masyarakat yang akan dicapai dalam kurun waktu 5 (lima)
tahun.

4
Ketentuan yang mengatur perubahan dokumen perencanaan
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan, Tata cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah pada Pasal 50 ayai (1)
bahwa rencana pembangunan daerah dapat diubah dalam hal
terjadi perubahan yang mendasar. Perubahan mendasar tersebut
berdasarkan Permendagri Nomor 54 tahun 2010 Tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata
cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah pada pasal 282 ayat (1) huruf c dan ayat (2)
menyatakan perubahan RPJMD dapat dilakukan apabila terjadi
perubahan yang mendasar karena adanya perubahan kebijakan
nasional. Terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 dan
Instruksi Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor :
061/2911/SJ/Tahun 2016 Tentang Tindaklanjut Peraturan Pemerintah
Nomor 18 Tahun 2016 Tentang Perangkat Daerah. Perubahan
Perangkat Daerah atau Struktur Organisasi Tata Kerja (SOTK)
Kabupaten Mukomuko telah diubah sesuai dengan Peraturan Daerah
Kabupaten Mukomuko Nomor 10 Tahun 2016 Tentang Pembentukan
dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten.

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah


Perubahan (RPJMDP) Kabupaten Mukomuko tahun 2016-2021
pembangunan bidang kesehatan utamanya terdapat dalam misi ke 2
yaitu “Optimalisasi SDM dan SDA yang bertumpu pada kekuatan daya
inovasi masyarakat serta daerah. Sedangkan program-program yang
terkait dengan pelayanan kesehatan di rumah sakit sebagai berikut :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;


2. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat;
3. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana
Rumah Sakit;

5
4. Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit;
5. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan;
6. Program Perencanaan Pembangunan Daerah
7. Program Peningkatan Akuntabilitas Kinerja
8. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan

Renstra RSUD Mukomuko Tahun 2016-2021 yang disusun sebagai


upaya sistematik untuk mewujudkan kondisi yang kondusif dan
gerakan yang sinergi, efektif dan efisien, sehingga dapat diperoleh
hasil yang diharapkan sesui dengan kebijakan pemerintah, kebijakan
pemerintah daerah, perkembangan pembangunan kesehatan di
daerah, pengembangan program pembangunan pelayanan
kesehatan RSUD Mukomuko dan tugas, fungsi dan struktur organisasi
RSUD Mukomuko yang ditetapkan berdasarkan Perda Kabupaten
Mukomuko Nomor 10 Tahun 2010 Tentang Organisasi dan Tata Kerja
Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Mukomuko, dengan mengacu
dan berpedoman pada dokumen perencanaan terkait.

B. Landasan Hukum
1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2003 Tentang Pembentukan
Kabupaten Kaur, Seluma, dan Mukomuko di Provinsi Bengkulu
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 23,
Tambahan Lembaran Negara Indonesia Nomor 4355);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Indonesia Nomor 4287);
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran
Negara Indonesia Nomor 4421);

6
4. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktek
Kedokteran, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Indonesia Nomor
4431);
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan
Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah ; (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran
Negara Indonesia Nomor 4438);
6. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan
Sosial Nasional;(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Indonesia Nomor
4456);
7. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional, (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran
Negara Indonesia Nomor 4700);
8. Undang–Undang Nomor 14 tahun 2008 Tentang Keterbukaan
Informasi Pelayanan Publik,(Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara
Indonesia Nomor 4846);
9. Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik, (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
112, Tambahan Lembaran Negara Indonesia Nomor 5038);
10. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,
Tambahan Lembaran Negara Indonesia 5063);
11. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
(Lembaran Negara Republik Indonesia Taguhn 2009 Nomor 153,
Tambahan Lembaran Negara Indonesia 5072);

7
12. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Berita Negara
Republik Indonesia Nomor 4578);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 Tentang Pedoman
Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (SPM)
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150,
Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Nomor 4585);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 Tentang Tata Cara
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2006 Nomor 96, Tambahan Berita Negara Republik Indonesia
Nomor 4663);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2007 Tentang Tata Cara
Pelaksanaan Kerjasama Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 112, Tambahan Berita Negara
Republik Indonesia Nomor 4761);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 21, Tambahan Berita Negara Republik
Indonesia Nomor 4817);
18. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016
nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5887);

8
19. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem
Kesehatan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2012 Nomor 193);
20. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3);
21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah
diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah ( Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);
22. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 4/Menkes/I/SK/2003
tentang Kebijakan Strategis Desentralisasi Kesehatan;
23. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129/Menkes/ SK/II/2008
tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit;
24. Peraturan Daerah Kabupaten Mukomuko Nomor 10 Tahun 2010
Tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah
Kabupaten Mukomuko;
25. Peraturan Daerah Kabupaten Mukomuko Nomor 3 Tahun 2013
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Kabupaten Mukomuko Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah
Kabupaten Mukomuko Tahun 2013 Nomor 3);
26. Peraturan Daerah Kabupaten Mukomuko Nomor 10 Tahun 2016
Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Kabupaten Mukomuko.
27. Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Mukomuko
Nomor 445/F.1/ /2016 tentang Rencana Strategis Rumah Sakit
Umum Daerah Mukomuko Tahun 2016-2021;

9
C. Maksud dan Tujuan
1. Maksud
a. Sebagai arah dalam pengembangan Rumah Sakit Umum
Daerah Mukomuko menjadi rumah sakit rujukan terbaik dan
terjangkau oleh masyarakat sampai dengan tahun 2021.
b. Sebagai Indikator kunci keberhasilan bagi pihak
manajemen Rumah Sakit Umum Daerah Mukomuko dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya.

2. Tujuan
a. Tercapainya persepsi yang sama dalam menyusun
kebijakan-kebijakan pelayanan kesehatan di lingkungan
RSUD Mukomuko sehingga produk kebijakan dapat
dijadikan acuan dan/atau pedoman bagi seluruh unit
kegiatan dalam memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat;
b. Sebagai Pedoman dalam penyusunan Rencana Strategi
Bisnis dan Rencana Bisnis dan Anggaran RSUD Mukomuko;
c. Sebagai tolok ukur dalam penyusunan Laporan
Pertanggung-jawaban Kinerja RSUD Mukomuko.

D. Sistematika Penulisan
1. BAB I PENDAHULUAN

Bagian ini menjelaskan mengenai latar belakang


penyusunan Rensta, dasar hukum penyusunan, hubungan
antara dokumen Renstra dengan dokumen perencanaan
lainnya, maksud dan tujuan penyusunan Renstra serta
sistematika penulisan Renstra.

10
2. BAB II GAMBARAN PELAYANAN DI RSUD MUKOMUKO

Bab ini menyajikan gambaran pelayanan RSUD Mukomuko


yang menjelaskan tentang tugas, fungsi dan struktur organisasi
RSUD Mukomuko, sumber daya RSUD Mukomuko, kinerja
pelayanan RSUD Mukomuko, dan tantangan serta peluang
pengembangan pelayanan kesehatan di RSUD Mukomuko.

3. BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

Penyajian isu-isu strategi berdasarkan tugas dan fungsi,


meliputi telaah identifikasi permasalahan, telaah Visi, Misi dan
Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih,
telaah Renstra RSUD Mukomuko dengan pendekatan analisa
SWOT, dan penentuan Isu-isu Strategis yang berdasarkan pada
permasalahan-permasalahan implementasi kebijakan
pemerintah, kebijakan Kepala Daerah dan pengembangan
pelayanan kesehatan. Namun hal terpenting yang diperhatikan
adalah isu tersebut dapat memberikan manfaat/pengaruh
dimasa datang terhadap kemajuan, kemampuan dan kualitas
RSUD Mukomuko.

4. BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN


KEBIJAKAN RSUD MUKOMUKO

Bab ini berisi tentang Visi dan Misi RSUD Mukomuko, Tujuan
dan Sasaran Jangka Menengah RSUD Mukomuko, serta Strategi
dan Kebijakan yang dipilih dalam mencapai tujuan dan sasaran
RSUD Mukomuko tahun 2016-2021 beserta penjelasannya, yang
akan dicapai dalam kurun waktu 5 tahun.

11
5. BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

Bab ini berisi rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja,


Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif, menguraikan
hubungan urusan pemerintah dengan program yang menjadi
tanggung-jawab RSUD Mukomuko. Pada bagian ini disajikan
sasaran dan pencapaian target indikator kinerja per program
termasuk anggaran dan target indikator kinerja pada akhir
periode perencanaan yang dibandingkan dengan pencapaian
indikator kinerja pada awal periode perencanaan yang akan
dilaksanakan RSUD Mukomuko dalam mewujudkan visinya.

6. BAB VI INDIKATOR KINERJA RSUD MUKOMUKO YANG MENGACU


PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Bab ini memberikan gambaran Indikator Kinerja RSUD


Mukomuko Yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD,
sebagai ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi RSUD
pada akhir periode masa jabatan. Hal ini ditunjukan dari
akumulasi pencapaian indikator capaian yang bersifat mandiri
setiap tahun sehingga kondisi kinerja yang diinginkan pada akhir
periode Renstra dapat dicapai.

12
BAB II

GAMBARAN PELAYANAN KESEHATAN


DI RSUD MUKOMUKO

A. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi

RSUD Mukomuko merupakan salah satu institusi pelayanan


kesehatan yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna dengan mengutamakan pengobatan
dan pemulihan tanpa mengabaikan peningkatan kesehatan
dan pencegahan penyakit yang dilaksanakan melalui penyediaan
pelayanan rawat inap, rawat jalan, gawat darurat, tindakan medik,
dan penunjang medik.

Adapun Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi RSUD


Mukomuko berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten
Mukomuko Nomor 10 Tahun 2010 tentang Pembentukan dan
Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Mukomuko, sebagai berikut:

1. Tugas Pokok

RSUD Mukomuko mempunyai tugas melaksanakan upaya


kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan
mengutamakan upaya penyembuhan, pemulihan yang
dilaksanakan secara serasi terpadu dengan upaya peran serta
pencegahan dan melaksanakan upaya rujukan.

13
2. Fungsi

Dalam upaya melaksanakan tugas tersebut, RSUD


Mukomuko menyelenggarakan fungsi :

a. Pelayanan medis;
b. Pelayanan penunjang medis dan non medis;
c. Pelayanan asuhan keperawatan;
d. Pelayanan rujukan;
e. Pendidikan dan pelatihan;
f. Penelitian dan pengembangan;
g. Administrasi umum dan keuangan.

3. Struktur Organisasi
Berdasarkan Perda Kabupaten Mukomuko Nomor 10
Tahun 2010 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Lembaga Teknis
Daerah Kabupaten Mukomuko, RSUD Mukomuko merupakan
salah satu Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Mukomuko di
bidang pelayanan kesehatan. RSUD dipimpin oleh seorang
kepala dengan sebutan Direktur yang secara teknis fungsional
bertanggungjawab kepada Bupati Mukomuko melalui Sekretaris
Daerah Kabupaten Mukomuko, dan secara teknis operasional
dikoordinasikan oleh Dinas Kesehatan Mukomuko.

Susunan Organisasi RSUD Mukomuko berdasarkan Perda No.


10 Tahun 2010 adalah sebagai berikut:

a. Direktur RSUD
b. Kepala Bagian Tata Usaha; terdiri dari 3 (tiga) sub bagian
1) Kepala Sub Bagian Umum
2) Kepala Sub Bagian Kepegawaian
3) Kepala Sub Bagian Rekam Medis

14
c. Kepala Bidang Keuangan, terdiri dari 2 (dua) sub bagian
1) Kepala Seksi Anggaran dan Mobilisasi Akuntansi
2) Kepala Seksi Perbendaharaan
d. Kepala Bidang Pelayanan Medis, terdiri dari 2 (dua) sub
bagian
1) Kepala Seksi Pelayanan Medis
2) Kepala Seksi Penunjang Medis
e. Kepala Bidang Perawatan, terdiri dari 2 (dua) sub bagian
1) Kepala Seksi Perawatan Umum
2) Kepala Seksi Perawatan Khusus
f. Kelompok Jabatan Fungsional
g. Unit Pelaksana Farmasi (UPF)

15
Gambar 2.1 Lampiran : Struktur Organisasi RSUD
Perda No 10 Tahun 2010

DIREKTUR
Dr. Tugur Anjastiko
KABAG TATA USAHA
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL Joni Iskandar, SKM
-Komite Medik
-Satuan Pengawasan Intern
SUBAG UMUM SUBAG KEPEGAWAIAN Plt. SUBAG REKAM MEDIK
-Komite Perawatan
Aman Zahari Rosdiyanto, SKM Jajat Sudrajat, SKM
-Satuan Medik Fungsional

BIDANG PELAYANAN MEDIK BIDANG PERAWATAN BIDANG KEUANGAN


Harnovi, SKM, MAP Bustam Bustomo, SKM Herman Faisal, SE

KASI PELAYANAN MEDIS KASI KEPERAWATAN


stomo, SKM UMUM KASI ANGGARAN, MOBILISASI DAN
Dr. Ulfia Riefi Ismayeni, SKM AKUNTANSI
Marni Susanti, SE

KASI PENUNJANG MEDIS KASI KEPERAWATAN KHUSUS smayeni, SK


KASI PEMBENDAHARAAN
Tri Febri Yusti, S.Farm, Apt Sylvia Nora, SKM DANBustomo,
Bustam VERIFIKASISKM
Khalik Nofrianto, SKM

M
INSTALASI PELAYANAN MEDIS INSTALASI PENUNJANG MEDIS
1. Instalasi Rawat Jalan : Dr. Medis Had, Sp.Pd 1. Instalasi Farmasi : Aini Susila AR,M.Farm,Apt
2. Instalasi Rawat Inap : Dr. Ester Morina, Sp.Pd 2. Instalasi Penunjang : Dr.Rumia Syafreni
3. Instalasi Kamar Bedah : Dr. Surya Darma, Sp.Pd 3. Instalasi IPSRS : Syafriadi,SKM
E
4. Instalasi Gawat Darurat : Dr. Sisca Metasari 4. Instalsi Kesling : Azpin Oma.S.A.P
5. Instalsi ICU & NICU : Dr. Beny SP, Sp.A 5. Instalasi SIMRS : Amzan Zropi, S.Kom
6. Instalasi Anestesi :
7. Instalasi Forensik :
8. Instalasi Kebidanan : Dr. Dodi, Sp.OG

16
Selain dibantu oleh kelompok struktural, Direktur RSUD dibantu oleh
kelompok fungsional dan unsur pelaksana pelayanan:

h. Kelompok Fungsional, terdiri dari:


1) Komite Medik
2) Komite Perawatan
3) Satuan Pengawas Internal
4) Satuan Medik Fungsional
5) Instalasi/Unit

i. Unsur Pelaksana Pelayanan, terdiri dari :


1) Instalasi Pelayanan Medis, yaitu::
- Rawat Jalan
- Rawat Inap
- Kamar Bedah
- Gawat Darurat
- ICU dan ICCU
- HCU
- NICU
- Unit Hemodialisa
- Anastesi
- Kebidanan
- Anak
2) Instalasi Penunjang Medik, yaitu:
- Farmasi
- Radiologi
- Gizi
- CSSD
- Laboratorium
- IPSRS
- UTDRS
- SIMRS
- Kesling

17
B. Sumber Daya
Dalam pembangunan kesehatan, SDM kesehatan merupakan
salah satu isu utama yang mendapat perhatian terutama yang terkait
dengan jumlah, jenis, dan distribusi, karena sangat terkait erat dengan
pelayanan rumah sakit. Oleh karena itu diperlukan penanganan lebih
seksama yang didukung dengan regulasi yang memadai dan
pengaturan insentif, reward-punishment dan sistem pengembangan
karier.
Untuk pengembangan Sumber Daya Manusia Kesehatan,
kebutuhan tenaga kesehatan di RSUD Mukomuko sebagian sudah
terpenuhi dan dapat dilihat pada tabel berikut:

18
Tabel 2.1
KEADAAN SUMBER DAYA MANUSIA
DI RSUD MUKOMUKO

JUMLAH
NO JENIS TENAGA NON PENDIDIKAN
PNS
PNS
1 Pelayanan Medik dasar
Dokter Umum 11 4 Dokter
Dokter Gigi 3 0 Dokter Gigi
Pelayanan Medik Spesilis
2
dasar
Spesialis Penyakit Dalam 3 0 Spesialis Penyakit Dalam
Spesialis Penyakit Anak 1 0 Spesialis Penyakit Anak
Spesialis Bedah 2 0 Spesialis Bedah
Spesialis Obgin 1 0 Spesialis Obgin
Pelayanan Spesialis
3
Penunjang
Spesialis Syaraf 0 0 Spesialis Anastesiologi
Spesilais Paru 0 0 Spesialis Radiologi
Spesialis Rehabilitasi Medik 0 0 Spesialis Rehabilitasi Medik
Spesialis Patology Klinik 2 0 Spesialis Patology Klinik
Spsialis THT 0 0 Spesialis THT
Spesialis Mata 0 0 Spesialis Mata
Spesialis Anastesi 0 0 Spesialis Anastesi

4 Keperawatan
Perawat 53 82
2 17 Ners
3 0 S1 Perawat
4 0 D4 Perawat
43 65 D3 Perawat
1 0 SPK
Bidan 18 72 D1,D3 Akbid/ D4 Akbid
7 0 D4 Bidan
82 0 D3 Bidan
2 0 D1
5 Kefarmasian
Apoteker 4 3 Apoteker
Asisten apoteker D3 Farmasi 2 0 D3 Farmasi
Asisten apoteker SMF 1 1 SMF
6 Gizi
Penata Gizi 3 0 D3 Gizi
S1 Gizi 2 0 S1 SKM
7 Rehabilitasi Medik 1 1 D3 Fisiotrafi
8 Teknis Medis 1 2 D3 Atem
9 IPSRS 2 1 STM/ D3 Atem/ Politeknik
10 Petugas Pengelola Limbah 3 0 D3 AKL
11 Petugas Kamar Jenazah 0 0 D3 Akper
12 Petugas labolatorium klinik 10 13 D3 Analisis
13 Petugas Radiografer 4 3 D3 APRO
14 Petugas UTDRS 1 0 D3 Akper
15 Petugas RuangCSSDi 2 0 D3 Akper
16 Petugas loundry 0 0 SMA
17 Petugas PKMRS 0 0 SKM

19
18 Petugas SIRS 0 0 SKM
19 Petugas Rekam Medik 3 3 D3 Rekam medic
20 Sopir Ambulan 0 4 SMA

Administrasi dan
21
managemen
Direktur 1 0 Dokter
Bagian Sekretariat ( Tata
9 4 S1, S2, SKM, S1.Kom, D3 KOM, SMA
Usaha )
Bagian Keuangan 9 5 S1,S2,SKM,S1.Kom.D3 KOM
Bagian Keperawatan 4 1 Ners, SKM,S1.Kom.D3 KOM
Bagian Pelayanan Medis 4 0 Dokter,S1,S2, SKM, S1.Kom. D3 KOM
Bagian front office (
0 0 D III Komunikasi
Informasi )
S1 Ak = 2 Orang, D III Akuntansi = 3
Tenaga Akuntansi 1 4
Orang
JUMLAH 159 153 312

Sumber : Bagian Tata Usaha

Berdasarkan data sumber daya manusia yang ada di RSUD Mukomuko


masih terdapat beberapa tenaga yang masih belum memenuhi
standar kebutuhan tenaga kesehatan. Kebutuhan spesialis dasar
idealnya untuk masing-masing sepesialis 2 (dua) orang dan untuk
spesialis penunjang minimal 1 orang. Sedangkan untuk tenaga yang lain
secara umum sudah mencukupi.

C. Sarana dan Peralatan Kerja Utama


1. Sarana : IPAL (Instalasi Pengelolaan Air Limbah), Gas Medik, Instalasi
listrik, jaringan telepon, jaringan hydrant, jaringan petir, TPS
medis/domestic, Incenarator dan sumur dalam.
2. Peralatan :
 Alat-alat Medik / Kedokteran.
 Meliputi peralatan untuk tindakan medik operatif dan non
operatif.
 Alat-alat Kesehatan.
 Alat-alat Penunjang Medik : Laboratorium, Radiologi dan Bank
Darah.

20
D. Kinerja Pelayanan

1. Kondisi Umum

RSUD Mukomuko melaksanakan kegiatan berdasarkan


Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
HK.07.06/III/2230/08 tentang Pemberian Izin Penyelenggaraan
Rumah Sakit Umum Daerah Mukomuko dan. Surat Keputusan
Kepala Dinas Kesehatan Propinsi Bengkulu tentang Pemberian Izin
Mendirikan Rumah Sakit Umum Daerah Mukomuko serta Perda No.
10 Tahun 2010 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Rumah
Sakit Umum Daerah (RSUD) Mukomuko.

Berdasarkan Perda Kabupaten Mukomuko Nomor 10 Tahun


2010 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah
Kabupaten Mukomuko, mempunyai fungsi melaksanakan
pelayanan kesehatan yang salah satunya adalah Pelayanan
Kesehatan Dasar dan Rujukan di Kabupaten Mukomuko. Pada
tahun 2011 berdasarkan pada Surat Keputusan Bupati No. 282
Tanggal 2 Agustus Tahun 2011 Tentang Penetapan Status RSUD
Mukomuko sebagai Instansi Pelaksana Penerapan Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah di
Kabupaten Mukomuko.

Selanjutnya pelayanan kesehatan tersebut secara detail


mengacu pada Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor : HK.02.03/I/0524/2015 Tanggal 02 Maret 2015
tentang Penetapan Kelas Rumah Sakit Umum Daerah Mukomuko
sebagai rumah sakit tipe C dan Keputusan Dirjen Bina Upaya
Kesehatan Nomor : HK.02.03/I/0363/2015 Tanggal 13 Februari 2015
tentang Penetapan Rumah Sakit Rujukan Provinsi dan Rumah Sakit
Rujukan Regional.

21
2. Indikator Pelayanan Rumah Sakit
Untuk melihat tingkat efisiensi mutu pelayanan di rumah sakit
dapat dilihat dari indikator pelayanan kesehatan. Indikator
pelayanan kesehatan di RSUD Mukomuko setiap tahunnya
mengalami peningkatan dan sebagian besar sudah memenuhi
standar nasional yang telah ditetapkan. Hal ini dapat dilihat pada
tabel berikut ini :

a) Angka Kunjungan Pasien


Angka kunjungan pasien di RSUD Mukomuko baik rawat inap
maupun rawat jalan apat ditunjukan pada tabel sebagi berikut:
Gambar 2.2
Data Kunjungan Pasien di RSUD Mukumuko Tahun 2011 – 2015

20000 18.843
18000
16000
14000 13.314

12000 11.036
Rawat Jalan
10000
Rawat Inap
8000 7.399
6.025 6.384 IGD
5769 5596
6000 4.312 4.411 4.860
4000 2524
2113
2000 870 1143
0
Th 2011 Th 2012 Th 2013 Th 2014 Th 2015

Sumber : Rekam Medik

Berdasarkan data kunjungan pasien di atas, jumlah kunjungan


dari tahun 2011 mengalami peningkatan. Hal ini merupakan
indikator meningkatnya kualitas pelayanan dan peningkatan
kebutuhan masyarakat akan layanan di rumah sakit.
Adapun jenis penyakit terbanyak berdasarkan jenis kunjungan
di RSUD Mukomuko adalah sebagai berikut:

22
Gambar 2.3
Data 10 Penyakit Terbanyak
Pada Kunjungan Rawat Jalan RSUD Mukomuko Tahun 2015

3000 2795

2500
2000
1500 1256 1275
1060
1000 739 703 645 637
433 395
500
0
Dispepsia

Arthtritis

ISPA
Pemeriksaan Kesehatan
OMA

Control Bedah
Kontrol kandungan

Penyakit Jantung

Penyakit Gigi dan Jaringan

Penyakit Mata
pulpa lainnya

Umum
Sumber : Rekam Medik

Berdasarkan data di atas jumlah kunjungan rawat jalan


terbanyak ke RSUD Mukomuko selama tahun 2015 adalah kasus kontrol
kandungan. Hal ini menunjukan meningkatnya pastisipasi masyarakat
terutama ibu hamil untuk lebih memperhatikan kondisi kesehatannya.
Gambar 2.4
Data 10 Penyakit Terbanyak
Pada Kunjungan Rawat Inap RSUD Mukomuko Tahun 2015
500 468 451
423
450
400
350
300 249 239
250 188
200 159 146 137 131
150
100
50
0
Dispepsia

Perinatal

Diare

Abortus

Trauma Capitis

Neoplasma jinak lainnya


Persalinan dengan

Persalinan normal

Penyakit Jantung
Penyulit kehamilan dan
penyulit

persalinan

Sumber : Rekam Medik

23
Berdasarkan data di atas jumlah kunjungan rawat inap
terbanyak ke RSUD Mukomuko selama tahun 2015 adalah kasus
dispepsia.
Gambar 2.5
Data 10 Penyakit Terbanyak
Pada Kunjungan IGD RSUD Mukomuko Tahun 2015

250 215
200

150

100 81 72
50 32 25 19 15 12 10 9
0

Dermatitis
Arthtritis

Gastritis
Vulnus Laceratum

Chepalgia
Febris
Dispepsia

Hipertensi
Corpus Lineum

Infeki Saluran Kencing

Sumber : Rekam Medik

Berdasarkan data di atas jumlah kunjungan instalasi gawat


darurat terbanyak ke RSUD Mukomuko selama tahun 2015 adalah
kasus vulnus laceratum atau luka. Beberapa kejadian luka terbanyak
disebabkan karena kecelakaan lalu lintas.

b) Indikator Pelayanan
Pencapaian indikator pelayanan rawat inap RSUD
Kabupaten Mukomuko selama 5 tahun terakhir adalah sebagai
berikut :
1) Bed Occupancy Rate (BOR)
Persentase pemakaian tempat tidur pada satu satuan
waktu tertentu. Indikator ini memberikan gambaran tentang
tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur di Rumah
Sakit :

24
Gambar 2.6
Hasil pencapaian Indikator Pelayanan Rawat Inap
BOR (BedOccupancy Rate) RSUD Mukomuko Tahun 2011 – 2015

70%
64%
60%

50% 50%

40% 39%
30% 32%
25%
20%

10%

0%
Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

Sumber : Rekam Medik

Persentase pemakaian tempat tidur/Bed Ocupancy Rate


(BOR) di RSUD Mukomuko setiap tahunnya relative fluktuatif,
walaupun pada tahun 2013 sudah sesuai standar nasional
yang telah ditetapkan (60 – 85%) namun pada dua tahun
terakhir mengalami penurunan. Hal ini disebabkan oleh
perubahan kebijakan BPJS dimana jenis layanan rawat inap
harus melalui mekanisme yang lebih selektif. Kasus yang bisa
ditangani di tingkat pelayanan dasar tidak boleh dilayani
ditingkat rujukan dalam hal ini rumah sakit. Penurunan ini juga
disebabkan karena bertambahnya kapasitas tempat tidur
rumah sakit pada tahun 2014 dari 102 tempat tidur menjadi
120 tempat tidur sesuai dengan yang disyaratkan guna
memenuhi standar rumah sakit type C .

2) Average Length Of Stay (ALOS)


Rata-rata lamanya perawatan seorang pasien. Indikator
ini disamping merupakan gambaran tingkat efisiensi
manajemen pasien di sebuah RS, indikator ini juga dapat
dipakai untuk mengukur mutu pelayanan apabila diagnosis
penyakit tertentu dijadikan tracerny (yang perlu pengamatan
lebih lanjut) :

25
Gambar 2.7
Hasil pencapaian Indikator Pelayanan Rawat Inap
Average Length Of Stay (ALOS) RSUD Mukomuko Tahun 2011 – 2015

5
4 4
4
3
3
2 2 Hari
2

0
Th 2011 Th 2012 Th 2013 Th 2014 Th 2015

Sumber rekam medik

Di RSUD Mukomuko pada tahun 2015 rata-rata lamanya


perawatan seorang pasien adalah 3 hari, Angka ALOS di RSUD
Mukomuko belum memenuhi angka ideal berdasarkan
standar nasional yaitu minimal 6 - 9 hari. Namun demikian
diharapkan ditahun berikutnya angka ALOS di RSUD
Mukomuko bisa berada pada angka yang ideal.

3) Bed Turn Over (BTO)


Frekuensi pemakaian tempat tidur dalam satu satuan
waktu (biasanya pertahun) tempat tidur RS. Indikator ini akan
memberikan gambaran tingkat pemakaian tempat tidur
rumah sakit :
Gambar 2.8
Hasil pencapaian Indikator Pelayanan Rawat Inap
Bed Turn Over (BTO) RSUD Mukomuko Tahun 2011 – 2015

60 56
50 45 43 44
40 35
30
20
10
0
Th 2011 Th 2012 Th 2013 Th 2014 Th 2015

26
Angka BTO di RSUD Mukomuko setiap tahunya
cenderung mengalami peningkatan. Pada tahun 2014 angka
BTO adalah 35 kali dan pada tahun 2015 adalah sebesar 44
kali, ini menggambarkan adannya peningkatan frequensi
pemakaian tempat idur di RSUD Mukomuko. Capaian angka
tersebut sudah sesuai dengan standar nasional dimana angka
ideal untuk BTO adalah 40 – 50 kali.

4) Turn Over Interval (TOI)

Rata-rata hari tempat tidur tidak ditempati dari saat ke


saat sampai terisi berikutnya. Indikator ini juga memberikan
gambaran tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur :
Gambar 2.9
Hasil pencapaian Indikator Pelayanan Rawat Inap
Turn Over Interval (TOI) RSUD Mukomuko Tahun 2011 – 2015
7
6 6
6

5
4 4
4

3 Hari
2
2

0
Th 2011 Th 2012 Th 2013 Th 2014 Th 2015

Sumber rekam medik

Angka rata-rata hari tempat tidur tidak ditempati (TOI)


pada tahun 2014 adalah sebesar 6 hari dan pada tahun 2015
sebesar 4 hari. Bila angka tahun 2014 dibandingkan dengan
angka tahun 2015, sudah mengalamai penurunan dan
mendekati angka standar nasional yang telah ditetapkan
yaitu sebesar 1 – 3 hari.

27
5) Net Death Rate (NDR)

Angka kematian di atas 48 jam dirawat untuk tiap-tiap


1000 penderita keluar Rumah Sakit, indikator ini menunjukan
kualitas pelayanan rumah sakit :
Gambar 2.10
Hasil pencapaian Indikator Pelayanan Rawat Inap
Net Death Rate (NDR) RSUD Mukomuko Tahun 2011 – 2015
30

25
24
23
22
20 20
18

15
0/00

10

0
Th 2011 Th 2012 Th 2013 Th 2014 Th 2015

Sumber rekam medik

Angka NDR di RSUD Mukomuko mengalami fluktuasi.


Tahun 2014 anga NDR sebesar 17 orang per seribu penderita
keluar rumah sakit dan pada tahun 2015 mencapai 15 orang
per seribu penderita keluar rumah sakit. Angka ini sudah
mencapai standar nasional yang telah ditetapkan yaitu < 25
‰. Dari data rekam medik diketahui sebagian besar angka
kematian di atas 48 jam disebabkan karena tingginya kasus
kecelakaan di kabupaten Mukomuko.

28
6) Gross Death Rate (GDR)
Angka kematian umum penderita keluar Rumah Sakit :
Gambar 2.11
Hasil pencapaian Indikator Pelayanan Rawat Inap
Net Death Rate (NDR) RSUD Mukomuko Tahun 2011 – 2015

30
25 24
22 23
20 20
18
15
0/00
10
5
0
Th 2011 Th 2012 Th 2013 Th 2014 Th 2015

Sumber rekam medik

Angka GDR RSUD Mukomuko tahun 2014 adalah sebesar 24


‰ sedangkan pada tahun 2015 sebesar 23 ‰ . Angka ini
masih di bawah standar nasional yaitu ≤ 45 per 1000 penderita
keluar rumah sakit.

E. Keuangan
1. Pendapatan
Sejak berdirinya RSUD Mukomuko pada tahun 2005 telah
mendapatkan penganggaran pembangunan kesehatan baik dari
sumber dana pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
Bupati Mukomuko dengan Surat Keputusan nomor 282 tanggal 2
Agustus 2011 telah menetapkan Status RSUD Mukomuko sebagai
suatu instansi yang melaksanakan Pola Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum Daerah (PPK- BLUD). Dengan satatus PPK-
BLUD ini, maka RSUD Mukomuko dalam pengelolaan keuangannya
mempunyai keleluasaan untuk menerapkan praktek-praktek bisnis
yang sehat dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat. Termasuk juga dalam pengelolaan kas dari
pendapatan pelayanan kesehatan tidak harus disetor terlebih

29
dahulu ke Kas Daerah, sehingga dalam prakteknya jauh lebih
singkat/pendek rantainya untuk langsung bisa digunakan sebagai
biaya operasioanal.

Pada dasarnya, pendapatan suatu rumah sakit umum daerah


berasal dari tiga sumber, yaitu dari pendapatan operasional/ jasa
layanan, pendapatan dari APBD dan pendapatan dari APBN.
Demikian pula RSUD Mukomuko pendapatannya hanya berasal dari
ketiga sumber tersebut diatas dengan fluktuasi yang berbeda
antara sumber yang satu dengan lainnya. Khusus untuk pendapatan
operasional, kecenderungan trendnya menaik terus, sejalan dengan
berbagai kegiatan investasi terutama penambahan alat kesehatan
dan tenaga medis, seperti dalam tabel dibawah ini.

Tabel 2.2
Data Pendapatan Pelayanan
Di RSUD Mukomuko Tahun 2011 - 2015

NO Uraian 2011 2012 2013 2014 2015

1 PAD 2.165.206.295 4.119.573.721 3.697.903.269 17.413.881.050 17.543.236.179

2 APBD 7.548.710.357 15.446.951.151 7.097.931.619 39.889.857.901 41.214.509.167

3 APBN 10.000.000.000 0 0 0 19.000.000.000

Total : 18.799.121.335 19.713.916.652 10.795.834.888 57.303.738.951 77.757.745.346

Sumber : Bagian Keuangan

2. Perkembangan Cost Recovery


Cost recovery merupakan perbandingan antara penerimaan
fungsional serta penerimaan usaha lainnya RSUD dibanding seluruh
biaya operasional non modal. Indikator ini menggambarkan
kemampuan rumah sakit membiayai seluruh biaya operasionalnya
dari pendapatan murni RSUD. Perkembangan cost recovery
diuraikan pada tabel berikut ini :

30
Tabel 2.3

Perkembangan Cost Recovery

NO Uraian 2011 2012 2013 2014 2015

1 Pendapatan 1.276.396.500 3.509.997.534 7.097.931.619 17.413.881.050 17.543.236.179

2 Belanja 7.389.419.589 8.064.247.106 21.838.545.419 31.734.919.101 34.895.253.117

Cost
3 17,2% 43,5% 32,5% 54,8% 50,2%
Recovery

Sumber : Bagian Keuangan

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa Cost Recovery


dalam kurun waktu 5 tahun terakhir mengalami peningkatan namun
nilainya bervariasi, hal ini disebabkan biaya yang tidak sama setiap
tahunnya.

3. Perkembangan Tingkat Kemandirian Keuangan RSUD


Tingkat kemandirian keuangan menggambarkan kemampuan
RSUD untuk membiayai seluruh pengeluaran baik pengeluaran
operasional maupun investasi dengan dana yang bersumber dari
pendapatan rumah sakit sendiri. Tingkat kemandirian RSUD dalam
kurun waktu tahun 2011-2015 dapat dilihat pada berikut :
Tabel 2.4

Perkembangan Tingkat Kemandiriangsional


Realisasi pendapatan
Tahun Realisasi Total Belanja Kemandirian
Fungsional
2011 1.276.396.500 7.458.699.589 17,1%

2012 3.509.997.530 13.884.476.640 25,2%

2013 7.097.931.619 24.784.518.720 28,6%

2014 17.413.881.050 39.889.857.901 43,6%

2015 17.249.000.000 38.545.733.274 44,7%


Sumber : Bagian Keuangan

Tingkat kemandirian rumah sakit dalam kurun waktu 5 (lima) tahun


terakhir dalam kisaran 17 % sampai 45 %. Hal ini menunjukan

31
peningkatan yang signifikan seiring dengan peningkatan kualitas
pelayanan dan ketersediaan sarana prasarana yang ada.

F. Sarana dan Prasarana


Sarana peralatan medik di RSUD Mukomuko sudah cukup
memadai untuk kondisi saat ini, namun bila dihadapkan pada potensi
permasalahan kesehatan yang akan datang termasuk dengan
ditetapkannya sebagai rumah sakit rujukan regional, juga untuk
mengantisipasi terjadinya dampak bencana maka dipandang masih
memerlukan tambahan peralatan kesehatan dan peningkatan sarana
gedung pelayanan.
Gedung RSUD Mukomuko saat ini bukan dibiayai langsung oleh
rumah sakit, tapi dibangun dengan anggaran yang berasal dari
pinjaman daerah kepada Kementerian Keuangan, dalam hal ini
Direktorat Dana Investasi, Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang. Jadi
biaya pembangunan rumah sakit tersebut sepenuhnya ditanggung oleh
pemerintah daerah, sehingga tidak memberatkan keuangan rumah
sakit.
Berdasarkan data Aplikasi Sarana dan Prasarana Alat Kesehatan
jumlah kecukupan sarana dan prasarana yang tersedia sesuai standar
baru mencapai 71,82%. Namun demikian RSUD Mukomuko berusaha
untuk melengkapi kekuarangan tersebut dengan berupaya melalui
pengajuan sumber dana dari APBD maupun APBN.

G. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan


Dalam upaya mengembangkan RSUD Mukomuko, diakui terdapat
berbagai masalah yang diterjemahkan sebagai tantangan yang harus
dihadapi serta memanfaatkan berbagai peluang yang ada, antara lain
sebagai berikut:

32
1. Tantangan
a) Sebagai rumah sakit rujukan regional, jenis pelayanan kesehatan
yang diberikan masih memiliki keterbatasan aksesibilitas, sehingga
menyebabkan beralihnya rujukan pasien baik ke Propinsi
Bengkulu dan Propinsi Sumatera Barat;
b) Aksesibilitas pelayanan kesehatan di rumah sakit belum
sepenuhnya mendukung pelayanan kesehatan saat terjadi
bencana, mengingat wilayah Kabupaten Mukomuko merupakan
daerah rawan bencana yang potensial menimbulkan korban
yang besar;

c) Tuntutan masyarakat terhadap kebutuhan pelayanan kesehatan


tinggi, namun belum diimbangi dengan kemampuan dan
kompetensi tenaga kesehatan yang tersedia di rumah sakit;

d) Manajemen rumah sakit belum mampu mengimbangai


penerapan kebijakan Pemerintah Daerah dalam upaya
peningkatan pelayanan kesehatan;

e) Kesiapan dan persiapan Rumah Sakit sebagai penyelenggara


PPK-BLUD belum memadai;

f) Kesiapan dan persiapan rumah sakit dalam melakukan


standarisasi pelayanan dalam bentuk akreditasi rumah sakit
belum memadai;

2. Peluang
a) Kebijakan Kementerian Kesehatan menjadikan pusat rujukan
regional yang dilengkapai dengan program-program unggulan;
b) Komitmen Pemerintah Daerah Kabupaten dalam penyediakan
anggaran untuk pengembangan rumah sakit;
c) Kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten untuk menempatkan
rumah sakti sebagai rujukan pelayanan kesehatan yang
berkualitas, merata dan terjangkau;

33
d) Peningkatan kemampuan pelayanan kesehatan rumah sakit
sejalan dengan kebijakan Nasional tentang pemberlakukan JKN
dan pertumbuhan ekonomi yang tinggi terutama daerah-daerah
sekitarnya;
e) RSUD Mukomuko berada pada lokasi strategis, dan terletak di
tengah-tengah jalan lintas Provinsi Padang dan Kota Bengkulu;

34
BAB III

ISU-ISU STRATEGIS
BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

A. Identifikasi Permasalahan

Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya menyelengarakan


Pelayanan kesehatan dengan upaya penyembuhan, pemulihan,
peningkatan, pencegahan dan pelayanan rujukan, RSUD Mukomuko
dihadapkan pada permasalahan-permasalahan yang diformulasikan
dalam bentuk tabel sebagai berikut :
Tabel 3.1
Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Kondisi
Aspek Kajian Standar Permasalahan
Saat Ini
Ketenagaan 6 8 Sulitnya droping
Spesilais Dasar dokter spesialis
dari pusat
BOR 50% 60% Perubahan
kebijakan BPJS
Peralatan 70% 100% Jumlah sarana
prasarana belum
memadai
Gedung 12 25 Jumah gedung
belum sesuai
standar

Dari tabel di atas RSUD Mukomuko dalam memberikan pelayanan


kesehatan kepada masyarakat RSUD Mukomuko masih dihadapkan
dengan beberapa masalah antara lain adalah :
1) Sulitnya memperoleh dan penempatan tenaga medis dan dokter
spesialis;
2) Status cakupan BOR masih dibawah standar, hal ini terjadi karena
adanya perubahan kebijakan BPJS dimana peserta dengan kasus

35
yang bisa ditangani di tingkat pelayanan dasar tidak dilayani di
tingkat layanan lanjutan/rumah sakit. Secara geografis masyarakat
yang berada di perbatasan dengan Bengkulu Utara lebih memilih
mendapatkan layanan tingkat lanjutan di RS dengan type yang
sama di Provinsi Bengkulu.
3) Pembangunan RSUD yang belum selesai sesuai dengan rencana
sebagaimana tertuang dalam master plan
Keberhasilan pencapaian pelayanan di rumah sakit tidak hanya
ditentukan oleh hasil kerja keras tenaga kesehatan yang ada di rumah
sakit, tetapi juga sangat dipengaruhi oleh hasil kerja serta kontribusi
positif berbagai instansi terkait lainnya.

Untuk mewujudkan pelayanan yang optimal bagi masyarakat


dipengaruhi oleh berbagai faktor yang tidak hanya menjadi tanggung
jawab bagi pihak rumah sakit tapi oleh semua pihak yang terkait.

Upaya pembangunan kesehatan yang dilakukan adalah


peningkatan pembiayaan kesehatan untuk memberikan jaminan
kesehatan masyarakat, pengendalian penyakit akibat bencana dan
penanggulangan masalah kesehatan akibat bencana dan
Kementerian Kesehatan memandang perlu untuk menambah isu
strategis penting lainnya yaitu dukungan manajemen dalam
peningkatan pelayanan kesehatan yang termasuk didalamnya adalah
good governance, desentralisasi bidang kesehatan dan struktur
organisasi yang efektif dan efisien. Sedangkan isu strategis di
Kabupaten Mukomuko yang mempengaruhi bidang kesehatan dan
menjadi perhatian adalah peningkatan dan pemerataan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat, permasalahan pengentasan
kemiskinan, lingkungan hidup yang semakin menurun kualitasnya, dan
peristiwa bencana alam.

36
B. Telaah Visi, Misi dan Program Kepala Daerah

Dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan,


tantangan dan peluang yang ada di Kabupaten Mukomuko serta
mempertimbangkan budaya yang tumbuh dan berkembang dalam
masyarakat, maka visi Pemerintah Kabupaten Mukomuko Tahun 2016-
2021 adalah “ Terwujudnya Masyarakat yang Religius, Mandiri, dan
Demokratis Tahun 2021”, Visi di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:
 Religius

Pembangunan yang dilaksanakan harus mampu meningkatkan


masyarakat yang agamis sebagai penyeimbang antara kebutuhan
jasmani dan rohani. terwujudnya masyarakat yang beriman,
bertaqwa, berakhlak mulia, sehingga ajaran agama, khususnya yang
bersifat universal dan nilai-nilai luhur budaya, terutama kejujuran,
dihayati dan diamalkan dalam perilaku keseharian. Toleransi antar
umat beragama, dan penghormatan terhadap martabat
kemanusiaan

 Mandiri

Memiliki kemampuan dan ketangguhan dalam


menyelenggarakan kehidupan berbangsa, terwujudnya Kabupaten
Mukomuko mandiri melalui pembangunan yang dilakukan dengan
memaksimalkan segenap potensi daerah yang dimiliki untuk
mendorong tumbuhnya rasa percaya diri segenap masyarakat dan
seluruh stakeholder untuk bersama-sama dan ikut bertanggungjawab
dalam pelaksanaan pembangunan, sehingga terbentuk kemandirian
daerah.

 Demokratis
Kondisi penyelenggaraan pemerintahan yang senantiasa
melibatkan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan
yang berlandaskan hukum dan keadilan dan terwujudnya
masyarakat yang berdasrkan falsafah pancasila,yang ditandai

37
dengan pelaksanaan prinsip-prinsip musyawarah untuk mufakat
RSUD Mukomuko sebagai salah satu SKPD di Kabupaten
Mukomuko mempunyai tugas untuk membantu Kepala Daerah dalam
penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang kesehatan dalam
rangka mewujudkan visi Kabupaten Mukomuko.

Untuk mencapai visi pembangunan tersebut di atas, maka


dirumuskan misi Kabupaten Mukomuko yaitu :
1. Membina dan mengembangkan kehidupan keagamaan,
kebudayaan dan kebangsaan
2. Optimalisasi SDM yang bertumpu pada kekuatan daya inovasi
masyarakat serta daerah .
3. Pembinaan Pemuda dan Olahraga.
4. Meningkatkan ekonomi kerakyatan.
5. Memanfaatkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi untuk kepentingan
pembangunan.
6. Meningkatkan dan mengembangkan infrastruktur serta fasilitas
umum.
7. Memanfaatkan sumber daya alam secara optimal untuk
meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan tetap menjaga
kelestarian lingkungan.
8. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik, transparan dan
akuntabel, guna memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.
9. Melibatkan partispasi aktif masyarakat dalam menentukan kebijakan
pemerintah.

Dari 9 misi tersebut misi yang sangat erat terkait dengan sektor
kesehatan adalah misi ke 2 (dua) dimana penjabaran dari misi ke 2 ini
Mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dengan sasaran
yang ingin dicapai adalah

1. Meningkatnya akses, pemerataan, standar dan kualitas layanan


pendidikan, meningkatnya indeks kesehatan;

38
2. Meningkatnya akses, pemerataan, standar, dan kualitas layanan
kesehatan;
3. Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan pengendalian
penduduk, KB dan kesehatan.

C. Telaah Renstra Kementerian Kesehatan

Arah kebijakan dan strategi pembangunan kesehatan nasional


2015-2019 merupakan bagian dari Rencana Pembangunan Jangka
Panjang bidang Kesehatan (RPJPK) 2005-2025, yang bertujuan
meningkatkan kesadaran, kemauan, kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya dapat terwujud, melalui terciptanya masyarakat,
bangsa dan negara Indonesia yang ditandai oleh penduduknya yang
hidup dengan perilaku dan dalam lingkungan sehat, memiliki
kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu,
secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya di seluruh wilayah Republik lndonesia. Sasaran
pembangunan kesehatan yang akan dicapai pada tahun 2025 adalah
meningkatnya derajat kesehatan masyarakat yang ditunjukkan oleh
meningkatnya umur harapan hidup, menurunnya angka kematian bayi,
menurunnya angka kematian ibu, menurunnya prevalensi
gizi kurang pada balita.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan kesehatan,
maka strategi pembangunan kesehatan 2005-2025 adalah: 1)
pembangunan nasional berwawasan kesehatan; 2) pemberdayaan
masyarakat dan daerah; 3) pengembangan upaya dan pembiayaan
kesehatan; 4) pengembangan dan dan pemberdayaan sumber daya
manusia kesehatan; dan 5) penanggulangan keadaan darurat
kesehatan.

39
Strategi Pembangunan Kesehatan Tahun 2015–2019 meliputi :
1. Akselerasi Pemenuhan Akses Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak,
Remaja, dan Lanjut Usia yang Berkualitas.
2. Mempercepat Perbaikan Gizi Masyarakat.
3. Meningkatkan Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan
4. Meningkatkan Akses Pelayanan Kesehatan Dasar yang Berkualitas
5. Meningkatkan Akses Pelayanan Kesehatan Rujukan yang Berkualitas
6. Meningkatkan Ketersediaan, Keterjangkauan, Pemerataan, dan
Kualitas Farmasi dan Alat Kesehatan
7. Meningkatkan Pengawasan Obat dan Makanan
8. Meningkatkan Ketersediaan, Penyebaran, dan Mutu Sumber Daya
Manusia Kesehatan
9. Meningkatkan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
10. Menguatkan Manajemen, Penelitian Pengembangan dan Sistem
Informasi
11. Memantapkan Pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)
Bidang Kesehatan
12. Mengembangkan dan Meningkatkan Efektifitas Pembiayaan
Kesehatan
Strategi Pembangunan Kesehatan yang ke 5 (lima) dan ke 6
(enam) erat kaitannya dengan penyelenggaraan rencana strategis
RSUD Mukomuko. Dimana penyelenggaraan Kesehatan Rujukan yang
berkualitas dan meningkatnya Ketersediaan, Keterjangkauan,
Pemerataan, dan Kualitas Farmasi dan Alat Kesehatan merupakan
upaya pembangunan kesehatan yang salah satunya diupayakan
melalaui sarana rumah sakit.

D. Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah Dan Kajian Lingkungan Hidup


Strategis

Secara umum Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Mukomuko


mempunyai letak yang strategis, berada di jalur lintas barat Sumatera
diperbatasan Provinsi Bengkulu dan Sumatera Barat. Secara geografis

40
RSUD Mukomuko yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Pesisir
Selatan dan Kabupaten Kerinci memberikan keuntungan dalam
pangsa pasar pemanfaatan layanan.

E. Penentuan Isu-isu Strategi


Analisis isu-isu strategis merupakan bagian penting dan sangat
menentukan dalam proses penyusunan Renstra SKPD untuk melengkapi
tahapan-tahapan yang telah dilakukan sebelumnya. Identifikasi isu
yang tepatdan bersifat strategis akan meningkatkan akseptabilitas
prioritas program dan kegiatan, dapat dioperasionalkan dan dapat
dipertanggung jawabkan.
Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi SKPD adalah kondisi
atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam
penyusunan Renstra karena dampaknya yang signifikan bagi SKPD
dimasa datang. Suatu kondisi/kejadian yang menjadi isu trategis adalah
keadaan yang apabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan kerugian
yang lebih besar atau sebaliknya, dalam hal tidak dimanfaatkan akan
menghilangkan peluang untuk meningkatkan layanan kepada
masyarakat dalam jangka panjang.
Suatu isu strategis bagi SKPD diperoleh baik berasal dari analisis
internal berupa identifikasi permasalahan pelaksanaan renstra
sebelumnyamaupun analisis eksternal berupa kondisi yang
menciptakan peluang danancaman bagi SKPD di masa lima tahun
mendatang.
Informasi yang diperlukan dalam perumusan isu-isu strategis
berdasarkan tugas dan fungsi ini adalah:
1. Kondisi Lingkungan Internal (Kekuatan dan Kelemahan)
Kekuatan (strength)
 Pengembangan jenis pelayanan dengan dibukanya pelayanan
Hemodialisa.
 Pilihan kelas pelayanan bervariasi dari kelas III sampai VIP dengan
tarif sesuai dengan pola tarif

41
 Pelayanan kesehatan dilaksanakan secara optimal
 Sebagai rumah sakit rujukan regional
 Kerjasama dengan BPJS dan Lembaga penjamin Lainnya
 Budaya kerja pegawai dalam mendukung perkembangan RSUD
Mukomuko
 Mendapat dukungan dari stakeholder dan pemerintah daerah
 Sudah tersedianya pelayanan dokter spesialis dasar dan
penunjang
 Kuantitas tenaga paramedis dan non medis sudah cukup
memadai
 Pola pengelolaan keuangan BLUD
 Kemampuan mendanai biaya operasional meningkat dengan
meningkatnya pendapatan.
 Pendanaan didukung oleh APBD Kabupaten Mukomuko
 Penetapan tarif sudah berdasarkan unit cost
 Lokasi RSUD yang strategis, mudah dijangkau dari berbagai
daerah
 Telah memiliki peralatan kedokteran yang canggih
 Gedung RSUD yang baru sudah memenuhi standar Rumah sakit
Tipe C

Kelemahan (weakness)
 Mutu pelayanan masih dirasakan kurang oleh pelanggan
 Aplikasi pengetahuan dan keterampilan yang diimplemetasikan
dilapangan masih kurang
 Kualitas SDM masih belum optimal
 Komitmen beberapa pegawai yang masih rendah
 Masih terbatasnya peningkatan SDM di RSUD Mukomuko
 Efisiensi dalam pengelolaan biaya belum maksimal
 Biaya operasional masih tinggi

42
 Sistem pelaporan keuangan belum menerapkan aplikasi e
budgeting
 Terdapat beberapa bagian gedung yang sudah mengalami
kerusakan
 Manajemen pengelolaan aset /sarana dan prasarana yang
belum optimal
 Pemeliharaan terhadap alat kedokteran belum maksimal

2. Kondisi Lingkungan Eksternal (Peluang dan Ancaman)


a. Peluang (Opportunity)
1) Peraturan perundang-undangan
 Undang-undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit,
pada pasal 20 ayat 3 Rumah Sakit Publik yang dikelola
pemerintah dan pemerintah daerah diselenggarakan
berdasarkan pengelolaan badan layanan umum atau
badan layanan umum daerah
 Permendagri No. 61 tahun 2007 tentang Pedoman Petunjuk
Teknis Pola Pengelolaan Keuangan BLUD
 Keputusan Bupati Mukomuko Nomor : 282 Tanggal 2 Agustus
2011, RSUD Mukomuko ditetapkan sebagai Badan Layanan
Umum Daerah (BLUD).
2) Dukungan dari dana APBD dan APBN
3) Lokasi RSUD secara geografis sangat strategis karena berada
diantara perbatasan Kabupaten Pesir Selatan
4) Potensi pasar asuransi kesehatan sangat besar
5) Permintaan pelayanan kesehatan diruang VIP sangat besar
6) Tersedianya jaminan pelayanan kesehatan bagi masyarakat
miskin
7) Permintaan pelayanan kesehatan rujukan makin luas
8) Meningkatnya permintaan kerjasama operasional dengan pihak
ketiga

43
b. Ancaman (Threat)
1) Adanya rumah sakit pesaing di Kabupaten Mukomuko.
2) Semakin banyaknya pilihan bagi masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan berobat.
3) Meningkatnya berbagai tuntutan hukum dibidang pelayanan
kesehatan
4) Adanya stigma negatif masyarakat terhadap rumah sakit
pemerintah
5) Masih tingginya tingkat kepercayaan masyarakat akan
pengobatan alternatif

44
BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN,


SASARAN, STRATEGIS DAN KEBIJAKAN
RSUD MUKOMUKO

A. Visi

Perumusan visi dan misi jangka menengah SKPD merupakan salah


satu tahap penting penyusunan dokumen Renstra SKPD sebagai hasil
dari analisis sebelumnya. Visi menjelaskan arah atau suatu kondisi ideal
dimasa depan yang ingin dicapai berdasarkan kondisi dan situasi yang
terjadi saat ini yang menciptakan kesenjangan antara kondisi saat ini
dan masa depan yang ingin dicapai. Visi diciptakan melampaui realitas
sekarang. Visi bukan hanya mimpi atau serangkaian harapan, tetapi
suatu komitmen dan upaya merancang dan mengelola perubahan
untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, visi didasarkan pada realita,
bukan pikiran berandai-andai, tetapi dengan fokus pada masa depan.
Pernyataan visi yang artikulatif akan memberikan arah yang jelas
bagaimana mencapai masa depan yang diharapkan dan
mengatasi kesenjangan yang terjadi.
Untuk mewujudkan pembangunan kesehatan di Kabupaten
Mukomuko, Rumah Sakit Umum Daerah Mukomuko mengembangkan
tugas sebagai unsur pelaksana pemerintah daerah dengan Visi :
“ MENUJU RUMAH SAKIT BERKUALITAS DAN PROFESIONAL” Rumusan visi ini
perlu dipahami sebagai komitmen politis yang pencapaiannya
membutuhkan rentang waktu yang panjang, mengingat luas dan
kompleksnya permasalahan yang harus ditangani dan beragamnya
kebutuhan pembangunan masyarakat yang harus dilayani secara
optimal kepada masyarakat luas.

45
Dari visi tersebut diharapkan terwujud masyarakat Mukomuko
dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan yang berkualitas, memiliki
kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu,
sehingga setiap individu mampu berproduksi secara sosial dan ekonomi.

B. Misi

RSUD Mukomuko selalu berupaya dengan konsisten untuk


mewujudkan visi yang telah ditetapkan dengan menerapkan misi
sebagai berikut :
1. Menyediakan pelayanan kesehatan berbasis pada keunggulan
sumber daya manusia, kecanggihan dan kecukupan alat serta
profesionalisme manajemen pelayanan.
2. Meningkatkan sumber daya manusia di seluruh lini pelayanan.

C. Nilai

Guna mewujudkan visi dan misi rencana strategis pembangunan

kesehatan ,RSUD Mukomuko menganut dan menjunjung tinggi nilai-nilai:

1. Pro Rakyat

Dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat

selalu mendahulukan kepentingan masyarakat dan berusaha

memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat tanpa

membeda-bedakan suku, golongan, agama dan status sosial

ekonomi.

2. Transparan
Transparansi adalah prinsip yang menjamin akses atau kebebasan
bagi setiap orang untuk memperoleh informasi tentang
penyelenggaraan pemerintah, yakni informasi tentang kebijakan,

46
proses pembuatan dan pelaksanaannya, serta hasil-hasil yang
dicapai.
3. Responsif
Program pelayanan kesehatan yang ada di rumah sakit hendaknya
sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat, serta
tanggap dalam mengatasi permasalahan yang ada.
4. Inklusif
Semua program kegiatan yang ada di RSUD Mukomuko harus
melibatkan semua pihak, karena kegiatan pembangunan
kesehatan yang ada di RSUD Mukomuko tidak mungkin
dilaksanakan oleh RSUD Mukomuko saja. Dengan demikian seluruh
komponen masyarakat hendaknya berpartisipasi aktif, yang meliputi
lintas sektor, organisasi profesi, organisasi masyarakat dan seluruh
lapisan masyarakat.
5. Bersih
Bersih adalah kondisi pemerintahan yang para pelaku yang terlibat
di dalamnya menjaga diri dari perbuatan KKN (Korupsi, Kolusi, dan
Nepotisme).
6. Akuntabel
Akuntabel artinya keadaan untuk dipertanggungjawabkan,
keadaan dapat dimintai pertanggungan jawaban.

D. Tujuan dan Sasaran Strategis

1. Tujuan

Untuk mencapai misi yang telah ditetapkan, maka tujuan dari

masing-masing ditetapkan sebagai berikut :

a. Misi : Menyediakan pelayanan kesehatan berbasis pada

keunggulan sumber daya manusia, kecanggihan dan

kecukupan alat serta profesionalisme manajemen pelayanan,

47
ditetapkan tujuan : Meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit

dan meningkatkan kinerja keuangan rumah sakit.

b. Misi : Meningkatkan sumber daya manusia di seluruh lini

pelayanan ditetapkan tujuan : Meningkatkan kualitas pelayanan

kesehatan

2. Sasaran Strategis

Sasaran strategis dalam kegiatan pelayanan kesehatan di


rumah sakit tahun 2016 – 2021, yaitu :
a) Meningkatnya kualitas manajemen pemerintahan daerah;
b) Meningkatnya akses, pemerataan, standar dan kualitas
layanan kesehatan;
c) Memperkuat kelembagaan pemerintahan daerah ;

E. Kebijakan dan Strategi

Arah kebijakan dan strategi Rumah Sakit Umum Daerah Mukomuko


didasarkan pada arah kebijakan dan strategi Pemerintah Daerah
sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) 2016 – 2021 yaitu :

1. Meningkatnya akses, pemerataan, standar dan kualitas layanan


pendidikan, meningkatnya indeks kesehatan;
2. Meningkatnya akses, pemerataan, standar, dan kualitas layanan
kesehatan;
3. Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan pengendalian
penduduk, KB dan kesehatan.

Dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan periode 2016 –


2021, perencanaan program dan kegiatan secara keseluruhan telah
dicantumkan di dalam Rencana Strategis RSUD Mukomuko 2016-2021.
Namun untuk menjamin terlaksananya berbagai upaya kesehatan yang
dianggap prioritas dan mempunyai daya ungkit besar didalam

48
pencapaian hasil pembangunan kesehatan, dilakukan upaya yang
bersifat reformatif dan akseleratif. Upaya tersebut dituangkan dalam
strategi yang meliputi :
1. Peningkatan mutu pelayanan rumah sakit dengan berorientasi pada
patient safety melalui penyediaan sarana prasarana rumah sakit
yang memadai sesuai standar RS Type C
Pemenuhan pelayanan kesehatan dasar dan spesialistis yang
bersifat kuratif dan reahabilitatif untuk meningkatkan kualitas
manusia yang sehat (fisik, mental, dan sosial) dan mengurangi
angka kesakitan,kecacatan, serta kematian; meningkatkan
penguasaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan tehnologi di
bidang kesehatan melalui kajian, pengembangan dan penerapan
di rumah sakit sehingga menuju inovasi upaya pelayanan kesehatan
berkelanjutan, dengan mewujudkan pelayanan keehatan unggulan
dengan keterpaduan dari berbagai spesialis medis, sehingga
tercapai pelayanan kesehatan yang berdaya guna dan berhasil
guna dengan berorientasi kepada keselamatan pasien
2. Meningkatkan kerjasama dengan pihak ketiga
Lebih memantapkan penataan subsistem pembiayaan kesehatan
kearah kesiapan konsep, kelembagaan, dan dukungan terhadap
penerapan jaminan kesehatan. Menyususun perencanaan;
menghimpun sumber-sumber dana baik dari pemerintah pusat dan
daerah, juga peningkatan peran masyarakat,termasuk swasta untuk
menjamin tersedianya pembiayaan kesehatan dalam jumlah yang
cukup, utamanya dalam menjalankan upaya kuratif dan rehabilitatif
dan terlaksananya program-program unggulan/prioritas nasional.
3. Meningkatkan pengembangan dan pemberdayaan SDM
kesehatan yang merata dan bermutu.
Pemenuhan SDM kesehatan yang mencukupi dalam jumlah,
jenis dan kualitasnya, serta terdistribusi secara efektif sesuai dengan
kepentingan pasien secara adil, mengedepankan upaya

49
pengembangan dan pemberdayaan SDM kesehatan yang
berkualitas dan berdaya saing dengan lebih memantapkan sistem
mutu (upaya, pengawasan, audit), standarisasi, dan sertifikasi serta
mempermudah akses SDM kesehatan terhadap pendidikan dan
pelatihan yang berkelanjutan, mengembangkan kode etik profesi
serta meningkatkan pembinaan dan pengawasan SDM kesehatan
yang diiringi dengan upaya mensejahterakan dalam rangka
meningkatkan profesionalisme SDM kesehatan.

50
TABEL 4.1
Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan

VISI MENUJU RUMAH SAKIT BERKUALITAS DAN PROFESIONAL

Menyediakan pelayanan kesehatan berbasis pada keunggulan sumber daya manusia, kecanggihan
MISI I
dan kecukupan alat serta profesionalisme manajemen pelayanan
TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN
Meningkatkan mutu Menurunnya angka Peningkatan mutu pelayanan Pengembangan pelayanan melalui
pelayanan rumah sakit kematian bersih/NDR rumah sakit dengan penyediaan sarana prasarana rumah
berorientasi pada patient sakit dan SDM yang memadai, unggul,
safety melalui penyediaan berbasis teknologi sesuai dengan
sarana prasarana rumah sakit standar RS Type C.
yang memadai sesuai standar
RS Type C
Meningkatkan kinerja Meningkatkan kinerja Pengembangan promosi dan Peningkatan mutu pelayanan RS
keuangan rumah sakit keuangan RS yang kerjasama dengan pihak ke dengan berorientasi pada patient safety
akuntabel dan transfaran tiga melalui Akreditasi RS

MISI II Meningkatkan kompetensi SDM di seluruh lini pelayanan

TUJUAN SASARAN STRATEGI KEBIJAKAN


Pengembangan pelayanan melalui
Meningkatnya kinerja, Peningkatan, pengembangan penyediaan sarana prasarana rumah
Meningkatkan kualitas
efesiensi dan mutu dan pemberdayaan SDM sakit dan SDM yang memadai, unggul,
pelayanan kesehatan
pelayanan yang merata dan bermutu berbasis teknologi sesuai dengan
standar RS Type C.

51
BAB V

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN,


INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN,
DAN PENDANAAN INDIKATIF

Berdasarkan Visi, Misi, Tujuan, Strategi dan Sasaran Strategis


sebagaimana diuraikan dalam bab-bab sebelumnya, maka disusunlah
program-program Rumah Sakit Umum Daerah Mukomuko untuk kurun waktu
5 tahun. Program-program RSUD Mukomuko 2016-2021 antara lain adalah
sebagai berikut :
A. Program pelayanan administrasi perkantoran
Sasaran hasil program pelayanan administrasi perkantoran adalah
meningkatnya kualitas manajemen pemerintah daerah, dalam hal ini
manajemen RSUD Mukomuko.

B. Program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat


Sasaran hasil program promosi kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat adalah meningkatnya akses, pemerataan, standar dan
kualitas layanan kesehatan
Indikator tercapainya sasaran hasil adalah Persentase peningkatan
cost recovery/biaya pemulihan di RSUD Mukomuko.

C. Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah


sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata
Sasaran hasil program pengadaan, peningkatan sarana dan
prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah
sakit mata adalah meningkatnya akses, pemerataan, standar dan
kualitas layanan kesehatan.
Indikator tercapainya sasaran hasil adalah a) persentase ruma sakit
rujukan regional yang memenuhi sarana, prasarana dan alat kesehatan

52
yang sesuai standar, b) angka Kematian bersih rumah sakit (NDR)
dibawah standar nasional

D. Program pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit


jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata
Sasaran hasil program pemeliharaan sarana dan prasarana rumah
sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata adalah
meningkatnya akses, pemerataan, standar dan kualitas layanan
kesehatan.
Indikator tercapainya sasaran hasil adalah a) persentase tahapan
akreditasi RSUD Mukomuko dari C ke B, b) Cakupan pelayanan
pemeliharaan sarana rumah sakit

E. Program standarisasi pelayanan kesehatan


Sasaran hasil standarisasi pelayanan kesehatan adalah
meningkatnya akses, pemerataan, standar dan kualitas layanan
kesehatan.
Indikator tercapainya sasaran hasil adalah jumlah kabupaten/kota
yang memiliki minimal 1 RSUD yang tersertifikasi akreditasi nasional

F. Program perencanaan dan pembangunan daerah


Sasaran hasil program perencanaan dan pembangunan daerah
adalah predikat sakip.
Indikator tercapainya sasaran hasil adalah Meningkatnya kualitas
manajemen pemerintahan daerah

G. Program peningkatan akuntabilitas kinerja


Sasaran hasil program peningkatan akuntabilitas kinerja adalah
persentase penyusunan laporan kinerja dan perjanjian kinerja tepat
waktu.

53
Indikator tercapainya sasaran hasil adalah Meningkatnya kualitas
manajemen pemerintahan daerah.

54
55
56
BAB VI

INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA


TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


129/Menkes/SK/H/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit,
maka Rumah Sakit Umum Daerah Mukomuko sebagai Rumah Sakit Umum
Daerah harus memberikan pelayanan sesuai ketetapan dan aturan yang
berlaku.

A. Jenis- Jenis Pelayanan


Jenis – jenis pelayanan yang minimal wajib disediakan oleh rumah sakit
meliputi :

1. Pelayanan gawat darurat


2. Pelayanan rawat jalan yang terdiri dari :
a. Poli Anak
b. Poli Kandungan
c. Poli Penyakit Dalam
3. Pelayanan rawat inap
4. Pelayanan bedah sentral
5. Pelayanan persalinan dan perinatologi
6. Pelayanan Intensif
7. Pelayanan radiologi
8. Pelayanan laboratorium patologi klinik
9. Pelayanan rehabilitasi medik
10. Pelayanan farmasi
11. Pelayanan gizi (konsultasi gizi)
12. Pelayanan tranfusi darah
13. Pelayanan keluarga miskin, askes dan asuransi lainnya
14. Pelayanan rekam medik
15. Pengelolaan limbah
16. Pelayanan administrasi manajemen
17. Pelayanan ambulance / kereta jenazah
18. Pelayanan pemulasaraan jenazah
19. Pelayanan pemeliharaan sarana Rumah Sakit
20. Pelayanan laundry
21. Pelayanan pencegahan dan pengendalian infeksi

57
Tabel 6.1
CAPAIAN SPM RSUD MUKOMUKO TAHUN 2015

Perbandingan Target Rumah Sakit


Tahun 2014 dengan Realisasi Tahun
Target 2015
Kepmenkes Realisasi Tahun
No. INDIKATOR SPM Rumah Sakit
129/2008 2015
Tahun 2015
Tercapai/Tidak
Sebab Tidak Tercapai
Tercapai

1 2 3 4 5 6 7
I Gawat Darurat
Kemampuan menangani life saving
1 100% 100% 100% Tercapai
anak dan dewasa
2 Jam buka pelayanan gawat darurat 24 jam 24jam 24 Jam Tercapai
Pemberian pelayanan kegawat
3 daruratan yang bersertifikat ATLS / 100% 100% 80% Tercapai
BTLS / ACLS / PPGD/GELS.
Ketersediaan tim penanggulangan belum terbentuknya
4 Satu tim. satu tim 0 Tidak tercapai
bencana alam. tim

5 Menit
5 Menit terlayani terlayani
Kecepatan pelayanan dokter di
5 setelah pasien setelah 4 Menit terlayani Tercapai
gawat darurat
datang pasien
datang
6 Kepuasan pelanggan ≥ 70 % ≥ 70 % 85% Tercapai

7 Kematian pasien ≤ 24 Jam ≤ 2 Perseribu ≤ 5 perseribu 2 perseribu Tercapai


Tidak adanya pasien yang
8 100% 100% 100% Tercapai
diharuskan membayar uang muka.

58
II Rawat Jalan

Dokter Pemberi Pelayanan di


1 100 % dokter spesialis 100% 100% Tercapai
Poliklinik Spesialis
2 Ketersediaan Pelayanan a. klinik anak. Ada Ada Tercapai
b. klinik penyakit
Ada Ada Tercapai
dalam.
c. klinik kebidanan Ada ada Tercapai

d. klinik bedah Ada ada Tercapai


(08.00 s/d 13.00
setiap hari kerja
4 Jam buka pelayanan 70% 100% Tercapai
kecuali hari Jumat
08.00 s.d. 11.00)
5 Waktu tunggu di rawat jalan ≤ 60 menit ≤90 menit 60 menit Tercapai

6 Kepuasaan pelanggan 70% 70% 92% Tercapai


Penegakan diagnosis Tb melalui
7 > 60 % >60% 80% Tercapai
pemeriksaan mikroskopis Tb
Terlaksananya kegiatan pencatatan
8 > 60 % >60% 75% Tercapai
dan pelaporan Tb di RS
III Rawat Inap
Tersedianya
pelayanan rawat
1 Pemberi Pelayanan di rawat Inap inap oleh : 100% 100% Tercapai
a. Dokter
b. Perawat min D3
Dokter penanggung jawab pasien
2 100% 100% 100% Tercapai
rawat inap
3 Ketersediaan pelayanan a. Anak Tersedia Tersedia Tercapai

b. Penyakit dalam Tersedia Tersedia

59
c. Kebidanan Tersedia Tersedia Tercapai

d. Bedah. Tersedia Tersedia Tercapai

Jam Visite dokter Spesialis (antara


4 100% 100% 100% Tercapai
jam 08.00 s.d. 14.00)
5 Kejadian infeksi Pasca Operasi ≤ 1,5% ≤ 1,5% 0% Tercapai

6 Kejadian Infeksi Nosokomial ≤ 1,5% ≤ 1,5% 0% Tercapai


Tidak adanya kejadian pasien jatuh
7 yang berakibat kecacatan / 100% 100% 100% Tercapai
kematian
8 Kematian pasien > 48 jam ≤ 0,25% ≤ 0,25% 0.15% Tercapai
pasien pulang paksa
terbanyak di VIP dan
di ruang anak pasien
9 Kejadian pulang paksa ≤ 5% ≤ 5% 6.20% Tidak Tercapai
lebih memilih untuk
dirawat di Bengkulu
atau di Padang
10 Kepuasan pelanggan rawat inap ≥ 90% ≥ 90% Tercapai

IV Bedah Sentral

1 Waktu tunggu operasi efektif ≤ 2 hari ≤ 2 hari 45 menit Tercapai

2 Kejadian kematian di meja operasi ≤ 1% ≤ 1% 0 Tercapai


Tidak adanya kejadian operasi salah
3 100% 100% 100% Tercapai
sisi
Tidak adanya kejadian operasi salah
4 100% 100% 100% Tercapai
orang
Tidak adanya kejadian salah
5 100% 100% 100% Tercapai
tindakan pada operasi

60
Tidak adanya kejadian tertinggalnya
6 benda asing / lain pada tubuh 100% 100% 100% Tercapai
pasien setelah operasi
Komplikasi anestesi karena
7 overdosis,reaksi anestesi, dan salah ≤6% ≤6% 0 Tercapai
penempatan endotracheal tube
V Persalinan dan Perinatologi Tercapai
Kejadian kematian ibu karena
1
persalinan
a.Perdarahan ≤ 1% ≤ 1% 0.04 Tercapai

b.Pre-eklamsia ≤ 30% ≤30% 0 Tercapai

c.Sepsis ≤ 0,2% ≤ 0,2% 0 Tercapai


Pemberi pelayanan persalinan
normal adalah dokter Sp.OG, dokter
2 100% 100% 100% Tercapai
umum terlatih/asuhan persalinan
normal dan bidan.
Pemberi pelayanan dengan rawat
inap adalah dokter dan tenaga
3 100% 100% 100% Tercapai
perawat yang kompeten (minimal
D3)
Pemberi pelayanan persalinan
dengan tindakan operasi adalah
4 100% 100% 100% Tercapai
dokter Sp.OG, Dokter Sp.Anak,
dokter Sp.Anestesi
Kemampuan menangani BBLR 1500
5 100% 100% 75% Tercapai
gr – 2500 gr
Pertolongan persalinan melalui seksio
6 ≤ 20 % ≤ 20 % 0.15% Tercapai
cesaria
7 Keluarga Berencana Mantap 100% 100% 55% Tercapai

8 Konseling KB Mantap 100% 100% 80% Tercapai

9 Kepuasan pelanggan ≥ 70 % ≥ 70 % 80% Tercapai

61
VI Intensif

Rata-rata pasien yang kembali ke


1 perawatan intensif dengan kasus ≤ 3% ≤ 3% 0%
yang sama < 72 jam
Pemberi pelayanan unit Intensif
adalah dokter Sp.An. Sesuai dengan
2 kasus yg ditangani, Perawat D3 100% 100% 85%
dengan sertifikat Perawat Mahir
ICU/setara
VII Radiologi

Waktu tunggu hasil pelayanan thorax


1 ≤ 3 jam ≤ 3 jam 25 menit Tercapai
foto
Pelaksanaan ekspertisi hasil
2 pemeriksaan rontgen oleh (dokter 100% 100% 0 Belum adanya Sp. Rad
Sp.Rad)
Kejadian kegagalan pelayanan
3 ≤2% ≤2% 1.15% Tercapai
Rontgen
4 Kepuasan Pelanggan ≥ 80 % ≥ 80 % 82% Tercapai

VIII Labaratorium Patologi Klinik


Waktu tunggu hasil pelayanan
1 ≤140 menit ≤140 menit 60 menit Tercapai
Laboratorium
Pelaksana ekspertisi hasil
pemeriksaan laboratorium adalah
dokter Spesialis Patologi Klinik yg
2 100% 100% 0% Belum adanya Sp. PK
mempunyai kewenangan utk
melakukan pembacaan hasil
pemeriksaan lab.
Tidak adanya kesalahan penyerahan
3 100% 100% 95% Tercapai
hasil pemeriksaan laboratorium

4 Kepuasan pelanggan ≥ 80 % ≥ 80 % 85% Tercapai

62
IX Rehabilitasi Medik
Kejadian drop out pasien terhadap
1 pelayanan rehabilitasi yang ≤ 50% ≤ 50% 4.20% Tercapai
direncanakan
Tidak adanya kejadian kesalahan
2 100% 100% 100% Tercapai
tindakan rehabilitasi medik
3 Kepuasan pelanggan ≥ 80 % ≥ 80 % 85% Tercapai

X Farmasi

1 Waktu tunggu pelayanan obat jadi ≤ 30 menit ≤ 30 menit 15 menit Tercapai


Waktu tunggu pelayanan obat
2 < 60 menit < 60 menit 20 menit Tercapai
racikan
Tidak adanya kejadian kesalahan
3 100% 100% 95% Tercapai
pemberian obat
4 Kepuasan pelanggan ≥ 80 % ≥ 80 % 85% Tercapai

5 Penulisan resep sesuai formularium 100% 100% 100% Tercapai

XI Gizi
Ketepatan waktu pemberian
1 ≥ 90 % ≥80% 85% Tercapai
makanan kepada pasien
Sisa Makanan yang tidak termakan
2 ≤ 20 % ≤ 20 % 5% Tercapai
oleh pasien
Tidak adanya kejadian kesalahan
3 100% 100% 100% Tercapai
pemberian diet.
XII Transfusi Darah
Pemenuhan kebutuhan darah bagi kurang tersedinya
1 100% 100% 60% tidak tercapai
setiap pelayanan transfuse pendonor
2 Kejadian reaksi tranfusi ≤ 0,01 % ≤ 0,01 % 0% Tercapai

XIII Pelayanan GAKIN

63
Pelayanan terhadap pasien GAKIN
1 yang datang ke RS pada setiap unit 100 % terlayani 100% 100% Tercapai
pelayanan
XIV Rekam Medik
Kelengkapan pengisian rekam
1 medik 24 jam seteiah selesai 100% 95% 95% Tercapai
pelayanan
Kelengkapan Informed Concent
2 setelah mendapatkan informasi yang 100% 100% 95% Tercapai
jelas
Waktu penyediaan dokumen rekam
3 Rerata ≤ 10 menit ≤ 10 menit 8 Menit Tercapai
medik pelayanan rawat jalan
Waktu penyediaan dokumen rekam
4 Rerata ≤ 15 menit ≤10 menit 8 Menit Tercapai
medik pelayanan rawat inap
XV Pengelolaan Limbah

Belum adanya tenaga


1 Baku Mutu Limbah Cair 100% 100% 0 Tidak Tercapai
ahli

BOD (Biological Oxygen Demand) :


2 100% 100% 0 Tidak Tercapai Sarana dan prasarana
30 mg/liter
pengelolaan Limbah
COD (Chemical Oxygen Demand) : yg belum lengkap
3 100% 100% 0 Tidak Tercapai
80 mg/liter
TSS (Total Suspended Solid) 30
4 100% 100% 0 Tidak Tercapai
mg/liter
5 PH : 6-9 100% 100% 0 Tidak Tercapai
Pengolahan limbah padat
6 100% 100% 100% Tercapai
berbahaya sesuai dengan aturan
XVI Administrasi Manajemen
Tindak Ianjut penyelesaian hasil
1 100% 100% 80% Tercapai
pertemuan tingkat direksi
Kelengkapan Laporan akuntabilitas
2 100% 100% 95.00% Tercapai
kinerja

64
Ketepatan waktu pengusulan
3 100 % 100% 90% Tercapai
kenaikan pangkat
Ketepatan waktu pengurusan
4 100% 100% 98.00% Tercapai
kenaikan gaji berkala
Karyawan yang mendapat Kurangnya Anggaran
5 ≥ 60% ≥70% 90.00% Tidak Tercapai
pelatihan minimal 20 jam pertahun untuk Pelatihan

6 Cost recovery ≥ 40 % ≥41% 28% Tercapai


Ketepatan waktu penyusunan
7 100% 100% 60% Tercapai
laporan keuangan
Kecepatan waktu pemberian
8 informasi tentang tagihan pasien ≤ 2 jam ≤ 2 jam 35 menit Tercapai
rawat inap
Ketepatan waktu pemberian
9 imbalan (insentif) sesuai kesepakatan 100% 100% 50% Tercapai
waktu
XVII Ambulance / Kereta Jenazah
Waktu pelayanan ambulance/kereta
1 24 Jam 24 jam 24 jam Tercapai
jenazah
Kecepatan memberikan pelayanan
2 ambulance/kereta jenazah di 100% 100% 91% Tercapai
rumahsakit, maksimal 30 menit
XVIII Pemulasaran Jenazah
Waktu tanggap pelayanan
1 pemulasaraan jenazah, maksimal 30 100% 80% 91% Tercapai
menit
Pelayanan Pemeliharaan Sarana
XIX
Rumah Sakit
Kecepatan waktu menanggapi
1 ≥ 80 % ≥ 85% 65% Tercapai
kerusakan alat, maksimal 15 menit
2 Ketepatan waktu pemeliharaan alat 100% 85% 65% Tercapai

65
Peralatan Laboratorium (dan alat
ukur yang lain) yang terkalibrasi tepat
3 100% 100% 50% Tercapai
waktu sesuai dengan ketentuan
kalibrasi.
XX Laundry
Tidak adanya kejadian linen yang
1 100% 100% 70% Tercapai
hilang
Ketepatan waktu penyediaan linen
2 100% 100% 75% Tercapai
untuk ruang rawat inap
Pencegahan dan Pengendalian
XXI
Infeksi
Tersedianya anggota Tim PPI yang
1 75% 75% 60% Tercapai
terlatih
Tersedianya APD (Alat Pelindung Diri)
di setiap instalasi RS (masker, sarung
2 75% 60% 55% Tercapai
tangan karet, penutup kepala,
sepatu boots dan gaun)
Terlaksananya kegiatan pencatatan
3 dan pelaporan infeksi nosokomial di 75% 75% 50% Tercapai
rumah sakit

66
B. Kinerja SKPD Yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD

TABEL 6.2
Indikator Kinerja SKPD Yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
RSUD Kabupaten Mukomuko

Target Capaian Setiap Tahun


Kondisi
Kinerja pada
Kondisi Kinerja
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Akhir
No Indikator Pada Awal
Periode
Periode RPJMD
RPJMD

Target Target Target Target Target Target

-1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9
1 Meningkatnya 50% 100% 100% 100% 100% 100% 100%
kualitas manajemen
pemerintahan
daerah
Jumlah penerima jasa 14 orang 247 orang 14 orang 14 orang 14 orang 14 orang 313 orang
administrasi
keuangan
Jumlah penerima 100 Orang 100 Orang 12 bulan 32 Orang 35 Orang 35 Orang 267 orang
Jasa Kebersihan
Kantor
Jumlah Majalah, 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 72 bulan
Koran, Buletin dan
Bacaan lainnya
Jangka Waktu 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 72 bulan
Penyediaan
Makanan/Minum
Pegawai, Rapat, Tamu
RSUD Mukomuko
Jumlah Pelaksanaan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 72 bulan
Rapat-Rapat
Koordinasi dan
Konsultasi Keluar
Daerah
Jumlah Pelaksanaan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 72 bulan
Rapat-Rapat
Koordinasi dan
Konsultasi Kedalam
Daerah
jumlah penerima jasa 108 Orang 108 orang 296 Orang 296 Orang 1480 orang
kantor - -
2 Cost Recovery 25% 27% 29% 32% 36% 39% 43%
(Biaya Pemulihan)

Jumlah promosi 4 Kali 4 Promosi 240 Kali 10 Kali 10 Kali 10 Kali 270 kali
pelayanan kesehatan pelayanan
di rumah sakit kesehatan
Jumlah rumah sakit 40% 50% 70% 80% 90% 100% 100%
rujukan regional yang
memenuhi sarana
prasarana dan alat
sesuai standar

67
Angka Kematian 15/1000 < 25/1000 < 25/1000 < 25/1000 < 25/1000 < 25/1000 < 25/1000
bersih rumah sakit
(NDR)
Jumlah Pelaksanaan 1 Keg 1 Keg 2 Keg
Penilaian Akreditasi - - - -
Rumah Sakit
Jumlah Gedung Yang 3 Unit 1 Unit 2 Unit 2 Unit 8 unit
di Bangun (DAK) - -
JumlahPengadaan 35 Jenis 35 Jenis (Alat 35 Jenis (Alat 35 Jenis (Alat 140 Jenis
Alat Kesehatan (DAK) - - (Alat Kesehatan) Kesehatan) Kesehatan) (Alat
Kesehatan) Kesehatan)
Jumlah Pengadaan 30 Unit 12 Unit 5 Unit 5 Unit 5 Unit 57 Unit
Perangkat Komputer -
di rumah sakit untuk
mendukung Sistem
Informasi Manajemen
Rumah Sakit (SIM-RS)
(DAK)
3 Cakupan pelayanan 50% 60% 85% 90% 95% 100% 100%
pemeliharaan
sarana rumah sakit
Jangka waktu 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 100%
pemeliharaan -
rutin/berkala Sarana
dan Prasarana rumah
sakit
persentase rumah 40% 50% 70% 80% 90% 100% 100%
sakit rujukan regional
yang memenuhi
sarana prasarana
dan alat sesuai
standar
Jumlah kabupaten 0 0 0 0 1 0 1
kota yang memiliki
minimal 1 RSUD yang
tersertifikasi
akreditasi nasional
Jangka waktu 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 60 Bulan
pemenuhan
peningkatan mutu
pelayananan
kesehatan BLUD
Jumlah sumber daya 21 Orang 15 Orang 16 Orang 17 Orang 15 Orang 15 Orang 78 Orang
manusia yang
mengikuti pelatihan

Jumlah Dokumen 1 Kali 0 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 1 Dokumen 4 Dokumen


indeks kepuasan
masyarakat

Jumlah tenaga dokter 1 Orang 2 Orang 9 Orang 4 Orang 4 Orang 4 Orang 23 Orang
spesialis
Jumlah tenaga medis 498 Orang 0 498 Orang 498 Orang 498 Orang 498 Orang 1992 Orang
dan paramedis,non
medis dan tanaga
kesehatan lainnya
yang melaksanakan
piket
4 Predikat Sakip CC CC CC CC B B B

68
Jumlah dokumen 3 Dok 3 Dok 2 Dok 2 Dok 2 Dok 2 Dok 11 Dok
Renja dan Renja
Perubahan
Persentase 100% 100% 100% 100% 100%
Penyusunan laporan
kinerja dan
perjanjian kinerja
tepat waktu
Jumlah dokumen 2 Dok 2 Dok 2 Dok 2 Dok 8 Dok
laporan kinerja dan - -
perjanjian kinerja
5 Predikat Sakip CC CC CC CC B B B

Jumlah dokumen 0% 0% 3 Dok 3 Dok 3 Dok 3 Dok 12 Dok


pelaporan capaian
kinerja dan keuangan

69
BAB VII

PENUTUP

Rencana Strategi Perubahan RSUD Mukomuko ini merupakan revisi dari


Rencana Strategis Rumah Sakit Umum Daerah Mukomuko Tahun 2016-2021,
dilakukan dalam rangka mengakomodir kebijakan pemerintah dan
kebijakan pemerintah daerah serta perkembangan dan potensi masalah
pada tahun mendatang.

Rencana Strategis Perubahan Rumah Sakit Umum Daerah Mukomuko


ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dalam perencanaan,
pelaksanaan dan penilaian kinerja RSUD Mukomuko, sehingga hasil yang
akan dicapai dapat diukur dan dipergunakan sebagai bahan evaluasi,
penyusunan laporan kinerja tahunan dan laporan akhir periode 2016-2021
RSUD Mukomuko.

Penyusunan Renstra Perubahan RSUD Mukomuko 2016-2021


melibatkan seluruh bidang yang terkait dan kepada semua pihak yang
terlibat dalam penyusunan Renstra ini diucapkan terima kasih. Tentunya
Renstra RSUD Mukomuko tahun 2016-2021 ini dapat dilaksanakan dan
mencapai tujuannya, bila dilakukan dengan dedikasi yang tinggi dan kerja
keras dari segenap jajaran aparatur di lingkungan RSUD Mukomuko.

Direktur RSUD Mukomuko,

Dr. TUGUR ANJASTIKO


NIP. 19801018200904 1 001

70

Anda mungkin juga menyukai