Oleh:
Shella Wijaya-Audit Malam-1711010
Peranan
Sekretaris
Perusahaan
Sekretaris perusahaan memiliki peranan
penting dalam implementasi GCG, khususnya
pada perusahaan publik dan emiten di bursa
karena posisi dan tugas/ fungsi yang diemban
oleh sekretaris perusahaan sangat strategis
serta menentukan karena merupakan ujung
tombak perusahaan dengan pihak ketiga.
“
S e k re t a r i s P e r u s a h a a n d i P e r u s a h a a n P u b l i k
Fungsi sekretaris perusahaan dalam Peraturan Bapepam No. IX.1.4 tentang
Pembentukan Sekretaris Perusahaan, harus dilaksanakan oleh salah seorang direktur/
pejabat perusahaan tercatat yang khusus ditunjuk untuk menjalankan fungsi dan harus
memiliki akses informasi material dan relevan serta menguasai peraturan perundang-
undangan di bidang pasar modal, khususnya masalah keterbukaan. Jika bukan maka
direksi perusahaan tercatat harus bertanggung jawab atas setiap informasi yang
disampaikan oleh sekretaris perusahaan.
Tugas Sekretaris dalam Peraturan
Bapepam No. IX.1.4 tentang
Pembentukan Sekretaris Perusahaan
Menyiapkan daftar khusus berkaitan direksi,
komisaris, & keluarganya, mencakup
kepemilikan saham, hubungan bisnis, &
peranan yang menimbulkan benturan
Membuat daftar pemegang saham termasuk kepentingan perusahaan tercatat
kepemilikan 5% atau lebih
Menhadiri rapat direksi dan membuat minuta
hasil rapat
Tugas
Menyiapkan daftar khusus yang
berkaitan dengan direksi, komisaris, Tugas
dan keluarganya baik dalam Tugas
Membuat daftar pemegang saham
perusahaan yang mencakup termasuk kepemilikan lima persen Menghadiri rapat direksi dan
kepemilikan saham, hubungan (5%) saham atau lebih. membuat berita acara rapat.
bisnis, dan peranan lainnya yang
dapat menimbulkan konflik
kepentingan.
Berdasarkan Direksi Bursa Efek Jakarta (BEJ) No. 339 tahun 2001
“
Selain itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengeluarkan Peraturan OJK
No. 35/ POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Sekretaris
Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik, peraturan tersebut terdiri dari
Pasal 1 ayat (1) dan (2), Pasal 2 ayat (1) dan (2), Pasal 3, dan Pasal 5.
Sekretaris
Perusahaan di BUMN