Anda di halaman 1dari 21

Auditing 2 : Bab 19

Audit Siklus Akuisisi dan Pembayaran : Pengujian


Pengendalian, Pengujian Substantif atas Transaksi, dan
Utang Usaha
Akun dan Kelas Transaksi dalam Siklus Akuisisi dan Pembayaran

Tujuan keseluruhan dari audit atas siklus akuisisi dan pembayaran adalah untuk
mengevaluasi apakah akun-akun yang dipengaruhi oleh akuisisi barang dan jasa
serta pengeluaran kas bagi akuisisi disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip-
prinsip akuntansi yang diterima umum.

Terdapat 3 kelas transaksi yang dimasukkan dalam silus :


1. Akuisisi barang dan jasa
2. Pengeluaran kas
3. Retur dan pengurangan pembelian serta diskon pembelian.

Sepuluh akun khusus yang terlibat dalam siklus akuisisi dan pembayaran
ditunjukkan oleh akun-T. Untuk setiap akun pengendalian, contoh akun beban
pembantu juga disajikan. Pada akun-T menunjukkan bahwa setiap transaski
didebet atau dikredit ke utang usaha. Karena banyak perusahaan melakukan
akuisisi secara langsung dengan menggunakan cek atau kas kecil.

1
Auditing 2 : Bab 19

Akun-akun dalam siklus Akuisisi dan Pembayaran

Kas di Bank Pembelian


bahan baku

Utang Usaha

Pengeluaran Kas Akuisisi barang


dan jasa
Retur dan pengurangan
Pembelian Retur dan
mengurangi
pembelian
Properti,pabrik&peralatan

Diskon pembelian

Diskon pembelian

Beban
dibayar dimuka

Akun pengendali Akun pengendali Akun


pengendali
beban manufaktur beban penjualan beban
administrasi

Akun pembantu: Akun


Komisi
Pembantu:
Beban perjalanan
Perlengkapan
Beban pengiriman
Perjalanan
Perbaikan
pejabat
Iklan
Biaya hukum
Biaya audit

2
Auditing 2 : Bab 19

Hukum

Fungsi Bisnis dalam Siklus serta Dokumen dan Catatan yang Terkait

Siklus akuisisi dan pembayaran melibatkan keputusan dan proses yang


diperlukan untuk memperoleh barang serta jasa guna mengoperasikan suatu
bisnis. Siklus tersevut umumnya dimulai dengan pembuatan permintaan
pembelian oleh karyawan yang berwenang yang memerlukan barang dan jasa
itu, dan berakhir dengan pembayaran utang usaha. Contoh perusahaan
manufaktur kecil yang membuat produk berwujud untuk dijual kepada pihak
ketiga akan digunakan tetapi prinsip-prinsip dapat diterapkan pada perusahaan
jasa, entitas pemerintahanm dan jenis organisasi lainnya. Setiap bisnis ketika
mencatat tiga kelas transaski pada siklus akuisisi dan pembayaran. Ketiga fungsi
pertama adalah mencatat akuisisi barang dan jasa secara kredit, sementara
fungsi yang keempat adalah mencatat pengeluaran kas untuk pembayaran
kepada vendor.

Kelas transaski, Akun, Fungsi Bisnis, serta Dokumen dan Catatan Terkait untuk
Siklus Akuisisi dan Pembayaran

Kelas transaksi Akun Fungsi Bisnis Dokumen&Catatan


Akuisisi Persediaan Memroses Permintaan
pesanan pembelian
Properti, pabrik, pembelian
dan peralatan Pesanan
Beban dibayar pembelian
dimuka
Perbaikan Menerima barang
leasehold dan jasa Laporan
penerimaan
Utang usaha Mengakui
Beban manufaktur kewajiban
Beban penjualan Faktur vendor
Beban Memo debet
administrasif Voucher
File transaski
akuisisi
Jurnal akuisisi atau
listing
File induk utang
usaha
Neraca saldo
utang usaha

3
Auditing 2 : Bab 19

Laporan vendor
Pengeluaran kas Kas di bank (dari Memroses dan Cek
pengeluaran kas) mencatat File transaksi
Utang usaha pengeluaran kas pengeluaran kas
Diskon pembelian Jurnal pengeluaran
kas atau listing

Permintaan akan barang dan jasa oleh personil klien merupakan titik awal bagi
siklus ini, permintaan dan perserujuan yang diperlukan tergantung pada sifat
barang dan jasa serta kebijakan perusahaan. Dokumen yang umum digunakan
meliputi :

Permintaan Pembelian

Digunakan untuk meminta barang dan jasa oleh karyawan yang berwenang. Hal
ini dapat berupa permintaan akuisisi seperti atas bahan oleh seorang auditor
atau supervisor ruang penyimpanan, perbaikan, pihak luar oleh personil kantor
atau pabrik, atau asuransi oleh wakil presiden direktur yang bertanggung jawab
atas properti dan peralatan.

Pesanan Pembelian

Dokumen yang digunakan untuk memesan barang dan jasa dari vendor. Pesanan
tersebut mencakup deskripsi, kuantitas, dan informasi terkait mengenai barang
serta jasa yang ingin dibeli perusahaan dan seringkali digunakan untuk
menunjukkan otorisasi akuisisi. Perusahaan menyerahkan pesanan pembelian
secara elektronik kepada vendor yang telah memiliki sistem electronic data
interchange (EDI). Ketika barang telah diterima, pengendalian yang memadai
akan mewajibkan dilakukannya pemeriksaan atas deskripsi, kuantitas,
kedatangan yang tepat waktu, dan kondisi. Laporan penerimaan adalah kertas
atau dokumen elektronik yang dibuat pada saat barang diterima.

Pengakuan kewajiban yang tepat atas penerimaan barang dan jasa memerlukan
pencatatan yang tepat waktu dan akurat. Dokumen dan catatan yang umum
meliputi :

Faktur Vendor

Dokumen yang diterima dari vendor dan menunjukkan jumlah yang terutang
atas suatu akuisisi. Faktur tersebut menunjukkan deskripsi dan kuantitas barang
serta jasa yang diterima, harga, syarat diskon tunai, tanggal penagihan, dan
total jumlahnya. Untuk perusahaan yang menggunakan EDI, faktur vendor yang

4
Auditing 2 : Bab 19

dikirimkan secara elektronik, yang akan mempengaruhi cara auditor


mengevaluasi bukti.

Memo Debet

Dokumen yang diterima dari vendor dan menunjukkan pengurangan jumlah


yang terutang lepada vendor akibat retur barang atau pengurangan yang
diberikan. Memo tersebut sangan mirip dengan faktur vendor, tetapi mendukung
pengurangan utang usaha dan bukan peningkatan.

Voucher

Sering digunakan oleh organisasi dalam menetapkan cara yang formal untuk
mencatat dan mengendalikan akuisisi, terutama dengan memungkinkan setiap
transaksi akuisisi diberi nomor urut. Voucher meliputi sampul atau folder yang
berisi dokumen dan paket dokumen yang relevan seperti pesanan pembelian,
salinan packing slip, laporan penerimaan, dan faktur vendor.

File Transaksi Akuisisi

File yang dibuat komputer yang meliputi semua transaski akuisisi yang diproses
oleh sistem akuntansi selama suatu periode, seperti satu hari, satu minggu, atau
satu bulan. File ini berisi semua informasi tentang setiap transaski, seperti nama
vendor, tanggal, jumlah, klasifikasi akun atau klasifikasi, dan deskripsi serta
kuantitas barang dan jasa yang dibeli. Serta menampung retur dan pengurangan
pembelian atau dapat diselenggarakan file terpisah untuk transaski tersebut.
Informasi dalam file transaksi akuisisi dapat diogunakan untuk berbagai catatan,
lisiting, atau laporan seperti jufrnal akuisisi, file inmduk utang usaham dan
transaski untuk saldo akun atau divisi tertentu.

Jurnal akuisisi atau listing

Dibuat dari file transaksi akuisisi dan umumnya meliputi nama vendor, tanggal,
jumlah, da klasifikasi akun atau klasifikasi setiap transaksi, seperti perbaikan dan
pemeliharaan, persediaan, atau utilitas. Jurnal atau listing dapat mencakup
setiap periode waktu, yang biasanya sebulan. Jurnal atau listing meliputi total
setiap jumlah akun yang dicatat selama periode waktu tersebut. Transaksi yang
dicatat dalam jurnal akan diposting secara simultan ke buku besar umum dan
jika dilakukan secara kredit, ke file induk utang usaha.

File Induk Utang Usaha

Mencatat transaksi akuisisi, pengeluaran kas serta vretur dan pengurangan


akuisisi untuk setiap vendor. File induk ini diperbarui dari file transaksi akuisisi,
retur dan pengurangan, serta pengeluaran kas yang terkomputerisasi. Printout
file induk sama dengan total saldo utang usaha dalam buku besar umum.
5
Auditing 2 : Bab 19

Printout file induk utang usaha menunjukkan, per vendor, saldo awal utang
usaham setiap akuisisi, retur dan pengurangan akuisisim pengeluaran kas, dan
sakdo akhir.

Neraca Saldo Utang Usaha

Mencantumkan jumlah yang terutang kepada setiap vendor atau dari setiap
faktur atau voucher pada suatu titik waktu. Neraca tersebut dibuat secara
langsung dari file induk utang usaha.

Laporan Vendor

Dokumen yang disiapkan setiap bulan oleh vendor dan menunjukkan saldo awal,
akuisisi, retur dan pengurangan, pembayaran kepada vendordan saldo akhir.
Saldo dan aktivitas merupakan representasi vendor atas transaksi yang
dilakukan selama periode berjalan, bukan klien.

Pembayaran atas pembelian barang dan jasa merupakan aktivitas yang


signifikan bagi semua entitas dan juga mengurangi saldo akun kewajiban
terutama utang usaha. Dokumen yang terkait dengan proses pengeluaran kas
yang diperiksa auditor termasuk :

Cek.

Dokumen ini umumnya digunakan untuk membayar akuisisi ketika pembayaran


sudah jatuh tempo. Segabian besar perusahaan menggunakan cek yang dibuat
melalui komputer berdasarkan informasi yang tercantum dalam file transaksi
akuisisi pada saat barang dan jasa diterima. Cek dibuat dalam format multi
salinanm dimana yang asli diberikan pada pihak yang dibayar, satu salinan
diarsipkan dengan faktur vendor dan dokumen pendukung lainnya, dan yang
lainnya diarsip secara numeris. Setelah cek ditandatangani oleh orang yang
berwenang, cek tersebut menjado sebuah aktiva. Saat cek dicarikan oleh vendor
atau dkliring oleh bank klien, cek itu disebut sebagai cek yang dibatalkan.

File Transaksi Pengeluaran Kas

File yang dibuat dengan komputer yang mencantumkan semua transaksi


pengeluaran kas yang diproses oleh sistem akuntansi selama suatu periode. File
ini berisi jenis informasi yang seperti yang dibahas untuk file transaksi akuisisi.

Jurnal atau listing Pengeluaran

Kas adalah listing atau laporan yang dibuat dari file transaksi pengeluaran kas
yang mencantumkan semua transaksi selama setiap periode waktu. Transaksi
yang sama, termasuk semua informasio yang relevan, akan dicantumkan dalam
file induk utang usaha dan buku besar.

Bagaimana E-Commerce Mempengaruhi Siklus Akuisisi dan Pembayaran

6
Auditing 2 : Bab 19

Perusahaan menggunakan Internet dan opsi e-commerce lainnya untuk


merampingkan proses akuisisi barang dan jasa setta proses lainnya seputar
manajemen mata rantai suplai. Informasi mengenai deskripsi produk, penetapan
harga, skedul pengiriman, dan syarat lainnya telah tersedia di Internet melalui
Website vendor dan database mengenai produk yang diperlukan dari host of
provider sebelum mengambil keputusan akuisisi. Beberapa perusahaan
menggunakan ekstranet yang merupakan jaringan kerja pribadi yang dibangun
atas dasar teknologi Internet, yang memungkinkan pemasok dan pelanggan
bisnis mengomunikasikan serta melakukan bisnis secara langsung dalam
settingan yang aman. Perusahaan mengakses ekstranet yang terhubung dengan
pemasok yang telah disetujui terlebih dahulu untuk memesan produk atau jasa
serta untuk memperoleh informasi yang berguna dalam mengambil keputusan
pembelian dimasa depan.

Perusahaan lainnya menggunakan lelang business to business yang


diselenggarakan di Internet untuk menegosiasikan pembelian perlengkapan dan
jasa yang diperlukan dalam lelang terbuka. Lelang berbasis Internet seringkali
melibatkan pool pemasok dan pelanggan yang lebih besar, yang bernegosiasi
melalui portal lelang untuk pembelian serta penjualan produk dan jasa. Banyak
yang berpendapat bahwa penggunaan Internet untuk memperoleh barang dan
jasa menimbulkan efisiensi pasar dan harga yang lebih murah karena pasar
online akan memungkinkan jumlah pemasok dan pelanggan yang lebih besar
untuk menegosiasikan pembelian serta penjualan produk dan jasa. Penggunaan
Internet untuk mengakuisisi barang dan jasa juga sering memungkinkan
pengiriman produk dan jasa dengan lebih cepat karena waktu yang terkait
dengan melakukan pemesanan secara online dapat dihemat.

Metodologi untuk Merancang Pengujian Pengendalian dan Pengujian


Substantif atas Transaksi

Pada audit khusus, akun yang paling banyak menyita waktu untuk
diversifikasi oleh pengujian atas rincian saldo adalah akun piutang usaha,
persediaan, aktiva tetap, utang usaha, dan beban. Empat dari lima akun ini
berhubungan langsung dengan siklus akuisisi dan pembayaran. Jika auditor
dapat mengurangi pengujian atas rincian saldo akun dengan menggunakan
pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi untuk
memverifikasi efektivitas pengendalian internal terhadap akuisisi serta
pengeluaran kas, waktu bersih yang dapat dihemat sangatlah besar. Pengujian
pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi untuk siklus akuisisi dan
pembayaran dibagi kedalam 2 bidang yang luas :

7
Auditing 2 : Bab 19

1.pengujian akuisisi, yang meliputi 3 dari 4 fungsi bisnis yang telah


dibahas sebelumnya dalam bab ini: memroses pesanan pembelian, menerima
barang dan jasa, serta mengakui kewajiban.

2. Pengujian pembayaran, yang menyangkut fungsi keempat, yaitu


memroses dan mencatat pengeluaran kas.

Auditor harus memahami pengendalian internal untuk siklus akuisisi dan


pembayaran sebagai bagian dari pelaksanaan prosedur penilaian risiko dengan
mempelajari bagian arus klien, mereview kuisionerpengendalian internal, serta
melaksanakan pengujian walkthrough untuk transaksi akuisisi dan pengeluaran
kas. Pengendalian internal kunci untuk setiap bisnis yaitu otorisasipembelian,
pemisahan fungsi penyimpanan barang yang diterima dari fungsi lainnya,
pencatatan yang tepat waktu dan review yang independen atas transaksi, serta
otorisasi pembayaran kepada vendor.

Otorisasi Pembelian.

Otorisasi yang tepat untuk melakukan akuisisi akan memastikan bahwa barang
dan jasa yang diperoleh adalah demi memenuhi tujuan perusahaan yang
diotosrisasi, dan menghindari akuisisi item yang berlebihan atau tidak
diperlukan.

Metodologi untuk Merancang Pengujian Pengendalian dan Pengujian


Substantif atas Transaksi untuk Siklus Akuisisi dan Pembayaran

Memahami pengendalian internal-


akuisisi dan pengeluaran kas

Menilai risiko pengendalian yang


direncanakan-akuisisi dan
pengeluaran kas

8
Auditing 2 : Bab 19

Menentukan luas
pengujian
pengendalian *

Merancang pengujian Prosedur audit


pengendalian dan
Ukuran
pengujian substantif
sampel
atas transaksi untuk
Item yang
akuisisi dan
akan dipilih
pengeluaran kas
guna memenuhi
Penetapan
tujuan audit yang
*Luas pengujian pengendalian
berkaitanditentukan
dengan olehwaktu
ketergantungan yang
direncanakan pada pengendalian. Utnuk perusahaan publik, pengujian harus
cukup untuk menerbitkan opini mengenai pengendalian internal terhadap
pelaporan keuangan.

Setelah permintaan pembelian melalui suatu akuisisi telah disetujui,


pesananpembelian untuk memperoleh barang atau jasa harus mulai dibuat.
Pesanan pembelian yang dibuat untuk vendor atas suatu item tertentu pada
harga tertentu akan dikirimkan pada atau sebelum waktu yang ditetapkan.
Biasanya perusahaan meminta departemen pembelian untuk memastikan
kualitas barang dan jasa yang memadai pada harga minimum. Agar
pengendalian internal berjalan baik, departemen pembelian harus terpisah dari
departemen yang mengotorisasi akuisisi atau menerima barang.

Pemisahan Penyimpanan Aktiva dan Fungsi Lainnya.

Sebagian besar perusahaan meminta departemen penerimaan untuk mulai


membuat laporan penerimaan sebagai bukti penerimaan dan pemeriksaan
barang. Harus dikendalikan secara fisik dari saat penerimaannya hingga
penggunaan atau pelepasannya. Personil didepartemen penerimaan harus
idnependen dari personil ruang penyimpanan dan departemen akuntansi.
Catatan akuntansi harus mentransfer tanggung jawab atas barang setiap kali
barang itu dipindahkan, dari penerimaan ke penyimpanan, dari penyimpanan ke
manufaktur dan seterusnya.

Pencatatan yang Tepat Waktu dan Review Independen atas Transaksi.

Dalam beberapa perusahaan, pencatatn kewajiban atas akuisisi dibuat atas


dasar penerimaan barang dan jasa. Departemen utang usaha umumnya
bertanggung jawab untuk memverifikasi kelayakan akuisisi. Pengendalian yang
penting dalam departemen utang usaha dan teknologi informasi adalah
persyaratan bahwa personil yang mencatat akuisisi tidak boleh memiliki akses
ke kas, sekuritas, dan aktiva lainnya. Prosedur yang tepat untuk menyimpan

9
Auditing 2 : Bab 19

catatan, dan pengecekan independen atas kinerja juga merupakan pengendalian


yang penting dalam fungsi utang usaha.

Otorisasi Pembayaran.

Pengendalian yang paling penting terhadap pengeluaran kas termasuk :


1. Penandatanganan cek oleh individu yang memiliki wewenan yang tepat.
2. Pemisahan tanggung jawab untuk menandatangani cek dan melaksanakan
fungsi utang usaha.
3. Pemeriksaan yang cermat atas dokumen pendukung oleh si penandatangan
cek pada saat cek ditandatangani.

Cek harus dipranomori.

Dan dicetak pada kertas khusus yang membuatnya sulit untuk mengubah payee
atau penerima pembayaran atau jumlah. Perusahaan harus berhati-hati dlama
melakukan pengendalian fisik terhadap cek kosong, yang sudah tidak digunakan
lagi dan yang telah ditanda tangani.

Ikhtisar Tujuan Audit yang berkaitan dengan Transaksi, Pengendalian


Kunci, Pengujian Pengendalian, dan Pengujian Substantif atas
Transaksi untuk Akuisisi.

Tujuan Audit yang Pengendalian Pengujian Pengujian


berkaitan dengan Internal Kunci Pengendalian Substantif atas
transaksi yang Umum Transaksi yang
Umum
Akuisisi yang Permintaan Memeriksa Mereview jurnal
dicatat adalah pembelian, dokumen dalam akuisisi, buki
untuk barang dan pesanan paket vouher besar umum, dan
jasa yang pembelian, untuk eksistensi. file induk utang
diterima, yang laporan usaha untuk
konsisten dengan penerimaan, dan melihat jumlah
kepentingan faktur vendor yang besar atau
terbaik dilampirkan pada tidak biasa. *
klien(keterjadian) voucher. *
Memeriksa Memeriksa
Akuisisi disetujui indikasi dokumen yang
pada tingkat yang persetujuan. mendasari untuk
tepat. melihat kelayakan
Berusaha untuk dan otentitasnya
Komputer menginput (faktur vendor,
menerima ayat transaksi dengan laporan
jurnal pembelian vendor yang valid penerimaan,
hanya dari vendor dan tidak valid. pesanan
yang diotorisasi pembelian, dan
dalam file induk permintaan
vendor. Memeriksa pembelian)*
indikasi Memeriksa file
Dokumen pembatalan. induk vendor
dibatalkan untuk menyangkut yang

10
Auditing 2 : Bab 19

mencegah tidak biasa.


digunakan lagi. Memeriksa
indikasi verifikasi Menelusuri akuisisi
Faktur vendor, internal. persediaan ke file
laporan induk persediaan.
penerimaan, Memeriksa aktiva
pesanan tetap yang
pembelian, dan diakuisisi.
permintaan
pembelian
diverifikasi secara
internal. *
Transaksi akuisisi Pesanan Memeriksa urutan Menelusuri dari
yang ada telah pembelian telah pesanan file laporan
dicatat dipranomori dan pembelian. penerimaan ke
( kelengkapan) diperhitungkan. jurnal akuisisi. *
Laporan Memeriksa urutan Menelusuri dari
penerimaan telah laporan file faktur vendor
dipranomori dan penerimaan. ke jurnal akuisisi.
diperhitungkan.*
Voucher telah Memeriksa urutan
dipranomori dan voucher.
diperhitungkan.
Transaksi akuisisi Perhitungan dan Memeriksa Membandingkan
yang dicatat jumlahnya sudah indikasi verifikasi transaksi yang
sudah akurat diverifikasi secara internal. tercatat dalam
(keakuratan) internal. jurnal akuisisi
dengan faktur
Total batch vendor , laporan
dibandingkan Memeriksa file penerimaan, dan
dengan laporan total batch untuk dokumentasi
ikhtisar komputer. melihat tanda pendukung
tangan klerk lainnya. *
pengendali data; Menghitung ulang
membandingkan keakuratan
totalnya dengan klerikal pada
Akuisisi disetujui laporan ikhtisar. faktur vendor,
untuk harga dan termasuk diskon
diskon Memeriksa dan ongkos
indikasi angkut.
persetujuan.
Transaksi akusisi Isi file induk utang Memeriksa Menguji ketepatan
telah dicantumkan usaha telah indikasi verifikasi klerikal dengan
dengan benar diverifikasi secara internal. memfooting jurnal
dalam file induk internal. dan menelusuri
persediaan dan File induk utang Memeriksa tanda posting ke buku
utang usaha serta usaha dan total tangan pada akun besar umum serta
diihktisarkan neraca saldo telah buku besar umum file induk utang
secara benar dibandingkan yang usaha dan
(posting dan dengan saldo menunjukkan persediaan.
pengikhtisaran) buku besar umum. perbandingan.
Transaksi akuisisi Bagan akun yang Memeriksa Membandingkan
telah memadai telah prosedur manual klasifikasi dengan
11
Auditing 2 : Bab 19

diklasifikasikan digunakan. dan bagan akun. bagan akun


dengan benar Klasifikasi akun Memeriksa dengan merujuk
(klasifikasi) telah diverifikasi indikasi verifikasi ke faktur vendor.
secara internal. internal.
Transaksi akuisisi Prosedur Memeriksa Membandingkan
telah dicatat pada mengahruskan prosedur manual tangganl laporan
tanggal yang pencatatan dan mengamati penerimaan dan
benar (penetapan transaksi sesegera apaka ada faktur faktur vemdor
waktu) mungkin setelah vendor yang dengan tanggal
barang dan jasa belum tercatat. pada jurnal
diterima. akuisisi. *
Tanggal telah Memeriksa
diverifikasi secara indikasi verifikasi
internal. internal.

* laporan penerimaan hanya digunakan untuk barang berwujud sehingga tidak


digunakan untuk jasa, seperti utilitas serta reparasi dan pemeliharaan.
Seringkali, faktur vendpr merupakan satu-satunya dokumentasi yang tersedia.
* prosedur analitis ini juga dapat diterapkan pada tujuan lainnya, termasuk
kelengkapan, keakuratan, dan penetapan waktu.

Efisiensi audit yang signifikan dapat dicapai pada banyak audit apabila
pengendalian beroperasi secara efektif. Empat dari enam tujuan audit yang
berkaitan dengan transaksi akuisisi memerlukan perhatian khusus sehingga
harus diperiksa secara lebih teliti.

1. Akusisi yang Dicatat adalah untuk Barang dan Jasa yang Diterima,
Konsisten dengan Kepentingan Utama dari Klien (Keterjadian).

Jika auditor yakin bahwa pengendalian sudah memadai untuk tujuan ini,
pengujian atas transaksi yang tidak benar dan transaksi yang dicatat
padahal sebenenarnya tidak ada dapat dikurangi secara drastis.
Pengendalian yang memadai juga dapat mencegah klien untuk
mencantumkan beban bisnis atau transaksi aktiva yang curang atau yang
terutama memberikan manfaat bagi manajemen atau karyawan lainnya
dan bukan entitas yang sedang diaudit. Beberapa contoh, transaksi yang
tidak dapat saja terjadi, seperti akuisisi item pribadi yang tidak diotorisasi
oleh karyawan.

2. Akuisisi yang Ada Telah Dicatat (Kelengkapan).

Kelalaian untuk mencatat akuisisi barang dan jasa yang diterima secara
langsung akan mempengaruhi saldo utang usaha dan mungkin
menghasilkan lebih saji laba bersih serta ekuitas pemilik. Dalam beberapa
audit mungkin sulit untuk melakukan pengujian atas rincian saldo guna
menentukan apakah transaksi yang ada belum dicatat, sehingga auditor
harus mengandalkan pengendalian dan pengujian substantif atas
transaksi untuk tujuan ini.
12
Auditing 2 : Bab 19

3. Akuisisi Telah Dicatat secara Akurat (Keakuratan).

Luas pengujian yang terinci atas banyak akun neraca dan beban
tergantung pada evaluasi auditor keefektifan pengendalian internal
terhadap keakuratan transaksi akuisisi yang dicatat. Jika klien
menggunakan catatan persediaan perpetual, pengujian yang terinci atas
persediaan juga dapat dikurangi secara signifikan apabila auditor yakin
bahwa catatanperpetual memang akurat. Pengendalian terhadap akuisisi
yang dicantumkan dalam catatan perpetual biasanya diuji sebagai bagian
dari pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi
akuisisi.

4. Akuisisi Telah Diklasifikasikan dengan Benar (Klasifikasi).

Pengujian yang terinci atas setiap akun tertentu dapat dikurangi jika
auditor yakin bahwa pengendalian internal sudah memadai untuk
meberikan kepastian yang layak menyangkut klasifikasi yang benar dalam
jurnal akuisisi. Relatif menghabiskan banyak waktu bagi auditor untuk
mendokumentasikan pengujian atas akuisisi aktiva tetap pada periode
berjalan dan akun beban demi tujuan keakuratan dan klasifikasi.

Ikhtisar Tujuan Audit yang Berkaitan dengan Transaksi, Pengendalian


Kunci, Pengujian Pengendalian, dan Pengujian Substantif atas
Transaksi untuk Pengeluaran Kas

Tujuan Audit yang Pengendalian Pengujian Pengujian


Berkaitan dengan Internal Kunci Pengendalian Substantif atas
Transaksi yang Umum Transaksi yang
umum
Pengeluaran kas Terdapat Membahas Mereview jurnal
yang dicatat pemisahan tugas dengan personil pengeluaran kas,
adalah untuk yang memadai dan mengamati buku besar umum,
barang dan jasa antara utang aktivitas. dan file induk
yang benar-benar usaha dan utang usaha atas
diterima penyimpanan cek jumlah yang besar
(keterjadian) yang atau tidak biasa. *
ditandatangani. Membahas Menelusuri cek
dengan personil yang dibatalkan
Dokumentasi dan mengamati ke ayat jurnal
pendukung aktivitas. akuisisi terkait dan
diperiksa sebelum memeriksa nama
cek payee serta
ditandatangani jumlahnya.
oleh orang yang Memeriksa
berwenang. indikasi Memeriksa cek
Persetujuan persetujuan. yang dibatalkan
pembayaran pada untuk melihat
13
Auditing 2 : Bab 19

dokumen tanda tangan yang


pendukung terotorisasi,
diberikan pada endorsement yang
saat cek tepat, dan
ditandatangani. pembatalan oleh
bank.
Memeriksa
dokumen
pendukung
sebagai bagian
dari pengujian
akuisisi.
Transaksi Cek telah Memperhitungkan Merekonsiliasi
pengeluaran kas dipranomori dan urutan cek. pengeluaran kas
yang ada telah diperhitungkan. Memeriksa yang tercatat
dicatat Rekonsiliasi bank rekonsiliasi ban dengan
(kelengkapan) disiapkan setiap dan mengamati pengeluaran kas
bulan oleh penyusunannya. pada laporan bank
karyawan yang (bukti pengeluaran
independen yang kas).
mencatat
pengeluaran kas
atau penyimpanan
aktiva.
Transaksi Perhitungan dan Memeriksa Membandingkan
pengeluaran kas jumlah diverifikasi indikasi verifikasi cek yang
yang dicatat secara internal. internal. dibatalkan dengan
sudah akurat Rekonsiliasi bank Memeriksa jurnal akuisisi
(keakuratan) disipakna setiap rekonsiliasi bank yang terkait dan
bulan oleh orang dan mengamati ayat jurnal
yang independen. penyusunannya. prngrluaran kas.
Menghitung ulang
diskon tunai.
Menyiapkan bukti
pengeluaran kas.
Transaksi Isi file induk utang Memeriksa Menguji
pengeluaran kas usaha diverifikasi indikasi verifikasi keakuratan
telah dicantumkan secara internal. internal. klerikal dengan
dengan benar File induk utang memfooting jurnal
dalam file induk usaha dan total Memeriksa tanda dan menelusuri
utang usaha dan neraca saldo tangan pada akun psoting ke buku
diikhtisarkan dibandingkan buku besar umum besar umum serta
secara benar dengan saldo yang file induk utang
(posting dan buku besar umum. menunjukkan usaha.
pengikhtisaran) perbandingan.
Transaksi Bagian akun yang Memeriksa Membandingkan
pengeluaran kas memadai prosedur manual klasifikasi dengan
telah digunakan. dan bagan akun. bagan akun
dikalsifikasikan Memeriksa dengan merujuk
secara benar Klasifikasi akun indikasi verifikasi ke faktur vendor
(klasifikasi) diverifikasi secara internal. dan jurnal akuisisi.
internal.

14
Auditing 2 : Bab 19

Transaksi Prosedur Memeriksa Membandingkan


pengeluaran kas mengharuskan prosedur manual tanggal pada cek
telah dicatat pada pencatatan dan mengamati yang dibatalkan
tanggal yang transaksi sesegera apakah terdapat dengan jurnal
benar (penetapan mungkin setelah cek yang belum pengeluaran kas.
waktu) cek tercatat. Membandingkan
ditandatangani. tanggal pada cek
Tanggal Memeriksa yang dibatalkan
diverifikasi secara indikasi verifikasi dengan tanggal
internal. internal. pembatalan bank.

Terdapat 3 perbedaan yang penting antara akuisisi dan pembayaran


dibandingkan dengan siklus lainnya.
1. Terdapat sejumlah besar akun yang terlibat dalam silus ini, termasuk akun
laporan laba rugi dan neraca. Hal ini meningkatkan potensi salah saji klasifikasi,
yang beberapa mungkin akan mempengaruhi laba.
2. Sudah lebih umum bagi transaksi dalam silus ini untuk menuntut
pertimbangan yang signifikan, seperti biaya lease dan konstruksi. Auditor
seringkali mengurangi tingkat pengecualian yang dapat ditoleransi untuk atribut
keakuratan.
3. Jumlah nilai uang setiap transaksi dalam silus mencakup rentang yang luar.
Akibatnya, auditor seringkali memisahkan item-item yang bernilai besar dan
tidak biasa serta mengujinya atas dasar 100%.

Metodologi untuk Merancang Pengujian atas Rincian Saldo Utang Usaha

Karena semua transaksi dalam siklus akuisisi dan pembayaran umumnya


mengalir melalui nutang usaha, akun ini penting bagi setiap audit atas siklus
akuisisi dan pembayaran. Utang usaha adalah kewajiban yang belum dibayar
atas barang dan jasa yang diterima dalam peristiwa bisnis yang biasa. Utang
usaha harus dibedakan dari kewajiban akrual dan kewajiban berbunga.
Kewajiban akan dianggap sebagai utang usaha hanya jika total jumlah kewajiban
itu diketahui dan terutang pada tanggal neraca. Jika pengujian pengendalian dan
pengujian substantif atas transaksi terkait menunjukkan bahwa pengendalian
terlah beroperasi secara efektif, dan jika hasil prosedur analitis memuaskan,
auditor mungkin akan mengurangi pengujian atas rincian saldo utang usaha.
Usaha untuk merampingkan proses pembelian barang dan jasa, termasuk
penekanan yang lebih besar pada pembelian persediaan just in time, pembagian
informasi yang meningkat dengan pemasok, dan penggunaan teknologi serta e-
commerce untuk melakukan transaksi bisnis, telah mengubah semua aspek
siklus akuisisi dam pembayaran bagi banyakperusahaan.

Akses oleh pihak eksternal, seperti pemasok, ke catatan akuntansi


meningkatkan kemungkinan terjadinya salah saji jika akses tersebut tidak
dikendalikan secara layak. Seperti piutang usaha, sejumlah besar transaksi
15
Auditing 2 : Bab 19

dapat mempengaruhi utang usaha. Saldonya seringkali berjumlah besar dan


terdiri dari sejumlah besar saldo vendor serta relatif mahal untuk mengaudit
akun tersebut. Auditor umumnya menetapkan salah saji yang dapat ditoleransi
yang relatif tinggi untuk utang usaha. Dan juga auditor seringkali menilai resiko
inheren sebagai sedang atau tinggi. Pengaruh pengendalian internal klien
terhadap pengujian utang usaha dapat diilustrasikan dengan dua contoh:

1. Asumsikan bahwa klien memiliki pengendalian internal yang sangat


efektif terhadap pencatatan dan pembayaran akuisisi. Penerimaan barang
didokumentasikan secara tepat waktu dengan laporan penerimaan yang
telah dipranomori; sementara voucher yang dipranomori disiapkan secara
tepat waktu dan efisien serta dicatat dalam file transaksi akuisisi dan file
induk utang usaha. Verifikasi utang usaha akan memerlukan sedikit upaya
audit setelah auditor menyimpulkan bahwa pengendalian internal
beroperasi secara efektif.
2. Asumsikan bahwa laporan penerimaan tidak digunakan, klien menunda
pencatatan akuisisi hingga pengeluaran kas dilakukan, dan karena
lemahnya posisi kas, tagihan seringkali dibayar beberapa bulan setelah
tanggal jatuh temponya.

Kita telah membahas pengendalian terhadap utang usaha dan pengujian


pengendalian serta pengujian substantif atas transaksi yang paling penting
sebelumnya dalam bab ini. Selain pengendalian tersebut, setiap bulan orang
yang independen atau program komputer akan merekonsiliasi laporan
vendordengan kewajiban yang tercatat dan file induk utang usaha dengan buku
besar umum. Penggunaan prosedur analitis merupakan hal yang penting dalam
siklus akuisisi dan pembayaran seperti pada siklus lainnya, terutama untuk
mengungkapkan salah saji utang usaha. Auditor harus membandingkan total
beban tahun berjalan dengan tahun sebelumnya untuk mengungkapkan salah
saji utang usaha serta akun beban, karena akuntansi berganda, salah saji akun
beban biasanya juga menimbulkan salah saji yang sama pada utang usaha.
Tujuan audit atas utang usaha secara keseluruhan adalah untuk menentukan
apakah saldo utang usaha telah dinyatakan secara wajar dan diungkapkan
secara layak. Terdapat perbedaan penekanan yang penting dalam audit atas
kewajiban dan aktiva. Ketika memverifikasi aktiva, auditor menekankan lebih saji
melalui verifikasi dengan konfirmasi, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
dokumen pendukung.

Perbedaan penekanan dalam mengaudit aktiva dan kewajiban dihasilkan secara


langsung dari kewajiban hukum akuntan publik. Karena lebih saji ekuitas pemilik
dapat terjadi baik dari lebih saji aktiva atau kurang saji kewajiban, merupakan
hal yang alami bagi akuntan publik untuk menekankan kedua jenis salah saji
tersebut.

16
Auditing 2 : Bab 19

Prosedur Analitis untuk Siklus Akuisisi dan Pembayaran

Prosedur Analitis Salah Saji yang mungkin


Membandingkan saldo akun beban Salah saji utang usaha dan beban.
yang berhubungan dengan akuisisi
dengan tahun sebelumnya.
Mereview daftar utang usaha untuk Klasifikasi salah saji untuk kewajiban
melihat utang yang tidak biasa, nondagang.
nonvendor dan utang berbunga.
Membandingkan utang usaha Akun yang tidak tercatat atau tidak
individual dengan tahun sebelumnya. ada, atau salah saji.
Menghitung rasio, seperti pembelian Akun yang tidak tercatat atau tidak
dibagi dengan utang usaha, dan utang ada, atau salah saji.
usaha dibagi dengan kewajiban lancar.

Kita akan menggunakan tujuan audit yang berkaitan dengan saldo yang sama
yang kita terapkan untuk memverifikasi piutang usaha, karena tujuan itu juga
dapat diterapkan pada kewajiban, dengan tiga modifikasi kecil:
1. Tujuan nilai realisasi tidak dapat diterapkan pada kewajiban. Nilai
realisasi hanya dapat diterapkan pada aktiva.
2. Aspek hak dalam tujuan hak dan kewajiban tidak dapat diterapkan pada
kewajiban.
3. Untuk kewajiban, penekanan diberikan pada pencarian kurang saji dan
bukan lebih saji.

Tujuan Audit yang berkaitan dengan saldo dan prosedur pengujian atas rincian
saldo yang umum untuk utang usaha. Prosedur audit aktual yang digunakan
auditor sangat bervariasi tergantung pada sifat entitas, materialitas utang
usaha, sifat dan efektivitas pengendalian internal, serta risiko inheren.

Tujuan audit yang berkaitan dengan saldo dan pengujian atas Rincian
Saldo untuk Utang Usaha

Tujuan Audit yang Pengujian atas Rincian Komentar


Berkaitan dengan Saldo yang Umum
Saldo
Utang usaha dalam Menambahkan kembali Semua halaman tidak
daftar utang usaha sama atau menggunakan perlu difooting jika
dengan file induk terkait, komputer untuk footing dilakukan secara
dan totalnya menumlahkan total dari manual.
ditambahkan dengan daftar utang usaha.
benar serta sama dengan Menelusuri total ke buku Kecuali pengendaliannya

17
Auditing 2 : Bab 19

buku besar umum ( detail besar umum. lemah, penelusuran ke


tie in) Menelusuri setiap faktur file induk harus dibatasi.
vendor ke file utama
menyangkut nama dan
jumlah.
Utang usaha dalam Menelusuri dari daftar Pada umumnya
daftar utang usaha utang usaha ke faktur menerima sedikit
memang ada (eksistensi) dan laporan vendor. perhatian karena
Mengkonfirmasi utang perhatian utama tertuju
usaha, dengan pada kurang saji.
menekankan jumlah yang
besar dan tidak biasa.
Utang usaha yang ada Melaksanakan pengujian Ini merupakan pengujian
telah dicantumkan dalam kewajiban setelah audit yang penting untuk
daftar utang usaha periode (lihat utang usaha
(kelengkapan) pembahasan)
Utang usaha dalam Melaksanakan prosedur Pada umumnya
daftar utang usaha sudah yang sama seperti yang penekanan pada
akurat (keakuratan) digunakan untuk tujuan prosedur ini untuk
eksistensi dan pengujian keakuratan merupakan
kewajiban setelah kurang saji dan bukan
periode. penghapusan.
Utang usaha dalam Mereview pengujian Pengetahuan mengenai
daftar utang usaha kewajiban setelah bisnis klien merupakan
diklasifikasikan dengan periode (lihat hal yang penting bagi
benar (klasifikasi) pembahasan) pengujian ini.
Melaksanakan pengujian
yang terinci sebagai
bagian dari pengamatan
fisik persediaan (lihat
pembahasan).
Menguji persediaan
dalam perjalanan (lihat
pembahasan)
Transaksi dalam siklus Melaksanakan pengujian Ini merupakan pengujian
akusisi dan pembayaran kewajiban setelah audit yang penting untuk
dicatat periode yang periode (lihat utang usaha. Disebut
tepat (pisah batas) pembahasan). pengujian pisah batas.
Melaksanakan pengujian
yang terinci sebagai
bagian dari pengamatan
fisik persediaan (lihat
pembahasan).
Menguji persediaan
dalam perjalanan (lihat
pembahasan).
Perusahaan memiliki Memeriksa laporan Biasanya tidak begitu
kewajiban untuk vendor dan diperhatiakan dalam
membayar kewajiban mengkonfirmasi utang audit atas utang usaha
yang tercakup dalam usaha. karena semua utang
utang usaha (kewajiban) usaha merupakan
kewajiban.

18
Auditing 2 : Bab 19

Pengujian Kewajiban Setelah Periode.

Karena menekankan pada kurang saji dalam akun kewajiban, pengujian setelah
periode merupakan hal yang penting bagi utang usha. Prosedur audit yang
digunakan untuk mengungkapkan utang yang belum tercatat dapat diterapkan
pada tujuan keakuratan.

Memeriksa Dokumentasi yang Mendasari Pengeluaran Kas Selanjutnya.

Auditor memeriksa dokumen pendukung menyangkut pengeluaran kas setelah


tanggal neraca guna menentukan apakah pengeluaran kas dilakukan untuk
kewajiban periode berjalan.laporan penerimaan menunjukkan tanggal
persediaan diterima dan oleh karena itu merupakan dokumen yang sangat
berguna.

Memeriksa Dokumentasi yang Mendasari Untuk Tagihan yang Belum


Dibayar Beberapa Minggu Setelah Akhir Tahun.

Auditor melaksanakan prosedur ini dengan cara yang sama seperti sebeblumnya
dan unutk tujuan yang sama. Prosedur ini berbeda karena dilakukan untuk
kewajiban yang belum dibayar mendekati akhir pekerjaan lapangan audit dan
bukan untuk kewajiban yang telah dibayar.

Menelusuri Laporan Penerimaan yang Dikeluarkan Sebelum Akhir Tahun


ke Faktur Vendor Terkait. Semua barang dagang yang diterima sebelum
akhir tahun periode akuntanbsu harus dicantumkan sebagai utang usaha.
Laporan penerimaan yang diterbitkan hingga akhir tahun ke faktur vendor dan
memastikan bahwa laporan itu telah dimasukkan dalam utang usaha, auditor
menguji kewajiban yang belum tercatat.

Menelusuri Laporan Vendor yang Menunjukkan Saldo yang Jatuh Tempo


ke Neraca Saldo Utang Usaha.

Jika klien menyimpan file laporan vendor, auditor dapat menelusuri setiap
laporan yang memiliki saldo yang jatuh tempo pada tanggal neraca ke listing
untuk memastikan bahwa hal itu telah dicantumkan sebagai utang usaha.

Mengirim Konfirmasi ke Vendor dengan Siapa Klien Melakukan Bisnis.

Walaupun penggunaan konfirmasi untuk utang usaha kurang begitu umum


ketimbang untuk piutang usaha, auditor kadang-kadang menggunakannya untuk
menguji vendor yang dihapus dari daftar utang usaha, transaksi yang
dihilangkan, dan saldo akun yang salah saji.

Pengujian Pisah Batas.

Utang usaha dilakukan untuk menentukan apakah transaksi yang dicatat


beberapa hari sebelum dan setelah tanggal neraca dicantumkan pada periode

19
Auditing 2 : Bab 19

yang benar.lima pengujian audit kewajiban setelah periode semuanya


merupakan pengujian pisah batas untuk akuisisi, tetapi menekankan pada
kurang saji. Untuk menguji jumlah pisah batas lebih saji, auditor harus
menelusuri Laporan penerimaan yang dikeluarkan setelah akhir tahun ke faktur
terkait guna memastikan bahwa hal itu tidak dicatat sebagai utang usaha.

Hubungan Pisah Batas dengan Observasi Fisik Persediaan.

Dalam menentukan apakah pisah batas utang usaha sudah benarm sangatlah
penting jika pengujian pisah batas dikoordinasikan dengan observasi fisik
persediaan. Informasi pisah batas untuk akusisi harus diperoleh selama
observasi fisik persediaan. Auditor harus mereview prosedur dalam departemen
penerimaan untuk menetukan bahwa semua persediaan yang diterima telah
dihitung, auditor harus mencatat pada dokumentasi audit nomor laporan
penerimaan terakhir dimana persediaan dilibatkan dalam perhitungan fisik.
Selama pekerjaan lapangan akhir tahun, auditor kemudian harus menguji
catatan akuntansi menyangkut pisah batas. Jika klien melakukan perhitungan
fisik sebelum hari terakhir tahun berjalan, auditor masih harus melakukan pisah
batas utang usaha pada saat perhitungan fisik.

Persediaan dalam Perjalanan.

Menyangkut utang usaham aduitor harus membedakan antara akuisisi


persediaan atas dasar FOB destination dan atas dasar FOB origin. Auditor harus
menentukan apakah persediaan diakuisisi atas dasar FOB destination atau FOB
origin dengan memeriksa faktur vendor. Auditor harus memeriksa faktur atas
barang dagang yang diterima tidak lama setelah akhir tahun guna menetukan
apakah hal itu dilakukan atas dasar FOB origin. Auditor harus memahami
reliabilitas relatif dari tiga jenis utama bukti yang umumnya digunakan untuk
memverifikasi utang usaha: faktur vendor, laporan vendor dan konfirmasi.

Perbedaan Antara Faktur Vendor dan Laporan Vendor.

Auditor harus membedakan antara faktur vendor dan laporan vendor kerika
memverifikasi jumlah yang terutang kepada vendor. Auditor akan memperoleh
bukti yang sangat andal mengenai setiap transaksi ketika mereka memeriksa
faktur vendor dan dokumen pendukung terkait, seperti laporan penerimaan dan
pesanan pembelian. Auditor harus membandingkan faktur vendor yang ada
dengan milik klien dan masih belum mengungkapkan yang hilang, yang
merupakan perhatian utama dalam utang usaha.

Perbedaan Antara Laporan Vendor dan Konfirmasi.

Perbedaan yang paling penting antara laporan vendor dan konfirmasi utang
usaha terletak pada sumber informasinya.laporan vendor disiapkan oleh vendor
(pihak ketiga yang independen) tetapi berada ditangan klien pada saat auditor
memeriksanya. Respons terhadap permintaan konfirmasi utang usaha umumnya
berupa laporan tersendiri yang dikirimkan langsung ke kantor akuntan publik
oleh vendor. Respons tersebut menyediakan informasi yang sama seperti
20
Auditing 2 : Bab 19

laporan vendor tetapi lebih dapat diandalkan. Karena ketersediaan laporan


vendor dan faktur vendor yang keduanya bukti yang relatif dapat diandalkan
karena berasal dari pihak ketiga, konfirmasi utang usaha kurang begitu umum
ketimbang konfirmasi piutang usaha. Ketika auditor memeriksa laporan vendor
atau menerima konfirmasi, maka dia harus merekonsiliasi laporan atau
konfirmasi dengan daftar utang usaha. Dokumen yang umumnya digunakan
untuk merekonsiliasi saldo pada daftar utang busaha dengan konfirmasi atau
laporan vendor termasuk laporan penerimaan, faktur vendor, dan cek yang
dibatalkan. Ukuran sampel untuk pengujian utang usaha sangat bervariasi,
tergantung pada faktor-faktor seperti materialitas utang usaha, jumlah utang
yang beredar, penilaian risiko pengendalian, dan hasil tahun sebelumnya.
Sampling statistik kurang begitu umum untuk digunakan dalam mengaudit utang
usaha ketimbang untuk piutang usaha. Mendefinisikan populasi dan menentukan
ukuran populasi untuk utang usaha jauh lebih sulit. Karena penekanannya
diberikan pada utang usaha yang dihapus, auditor harus berusaha untuk
memastikan bahwa populasi melibatkan semua utang yang potensial.

21

Anda mungkin juga menyukai