Anda di halaman 1dari 3

Activity Based Management(ABM)

Reaction Paper ini dibuat untuk melengkapi tugas matakuliah Seminar


Akuntansi Manajemen

Oleh
1. Witri Rahmayati 1810536039
2. Tiya Komala Putri 1810536041

Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi
Unand
Padang
2019

Activity Based Management(ABM)


Salah satu upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan keunggulan
kompetitif perusahaan adalah dengan menggunakan Activity Based Management
(ABM). Dalam ABM, manajemen akan mengevaluasi setiap aktivitas yang ada di
dalam perusahaan. Aktivitas yang dinilai tidak bernilai tambah akan dihilangkan,
sedangkan aktivitas yang memiliki nilai tambah akan dioptimalkan. Dengan adanya
pengurangan aktivitas yang tidak bernilai tambah, maka perusahaan akan
mendapatkan penghematan dibandingkan sebelumnya. Bisa dari biaya operasional,
administrasi, atau pun yang lainnya. Dengan demikian, perusahaan pun akan
memperoleh keuntungan.
Activity Based Management(ABM) ini merupakan pendekatan manajemen yang
berfokus untuk dapat :

1. Meningkatkan nilai yang diterima oleh pelanggan dari setiap aktivitas yang
dilakukan.

2. Menentukan aktivitas perusahaan yang merupakan aktivitas value added dan


aktivitas non-value added.

3. Meningkatkan value added activity dan mengurangi bahkan menghilangkan


non-value added activity.

4. Memperbaiki laba dengan memberikan nilai pelanggan.

Keunggulan Activity Based Management ABM )

Keunggulan utama pendekatan Activity Based Management (ABM) yaitu

1. ABM mengukur efektivitas proses dan aktivitas bisnis kunci dan


mengindentifikasi bagaimana proses dan aktivitas tersebut dapat diperbaiki untuk
menurunkan biaya dan meningkatkan nilai (value) bagi pelanggan.

2. ABM memperbaiki fokus manajemen dengan cara mengalokasikan sumber daya


untuk menambah nilai aktivitas kunci, pelanggan kunci, produk kunci, dan
metode untuk mempertahankan keunggulan kompetitif perusahaan.

Kegunaan Activity Based Management

Adapun sebuah perusahaan menggunakan Activity Based Management(ABM) ini


dengan maksud untuk:
1. Mengurangi harga produk dan mengoptimalkan desain produk.
2. Mengurangi biaya-biaya perusahaan.
3. Membantu perusahaan dalam mempertimbangkan peluang bisnis baru.
ABM ini tidak akan berhasil jika perusahaan tidak melakukan perbaikan
secara terus-menerus. Aktivitas yang saat ini memiliki nilai tambah belum tentu masih
tetap memiliki nilai tambah di masa depan. Aktivitas tersebut bisa saja berubah
menjadi aktivitas yang tidak bernilai tambah. Jika pihak perusahaan tidak
memantaunya dan melakukan perubahan terhadap hal tersebut, maka ABM yang telah
diimplementasikan sebelumnya pun akan menjadi sia-sia.
ABM yang dilakukan dengan baik dan benar pada akhirnya pasti akan
membantu perusahaan dalam menciptakan nilai bagi pelanggannya. Hal ini dapat
dilihat dari adanya pengurangan biaya operasi yang akan mempengaruhi harga jual
produk ke pelanggan. Selain dari pengurangan biaya, nilai pelanggan juga dapat
diciptakan melalui layanan. Misalnya dalam hal pengurusan administrasi. Pengurusan
administrasi yang tidak berbelit-belit akan membuat pelanggan merasa senang tanpa
adanya aktivitas-aktivitas yang sebenarnya tidak diperlukan dalam hal tersebut.
Namun demikian, jika ada yang pro terhadap ABM tentu juga akan ada pihak
yang kontra terhadapnya. Berikut adalah beberapa alasan yang mendukung pro dan
kontra tersebut.

Pro dan Kontra Penggunaan Activity Based Management(ABM)


Alasan Pro
1. Dapat mengeliminasi biaya-biaya dan aktivitas yang tidak bernilai tambah.
2. Dapat meningkatkan kualitas operasional perusahaan.
3. Dapat meningkatkan efektivitas dan efisisensi kegiatan organisasi/ perusahaan.
4. Menciptakan suatu hubungan antara biaya-biaya bisnis & menciptakan nilai.
5. Menyertakan semua fungsi bisnis dalam suatu orgnisasi.

Alasan kontra

1. Membutuhkan perbaikan yang terus-menerus.


2. Membutuhkan sumber daya manusia yang kompeten, seperti adanya peran dan
dukungan dari manajemen puncak dalam penerapannya.
3. Tidak semua perusahaan bisa menerapkannya.

Anda mungkin juga menyukai