BANK UMUM
POJK Nomor 13/POJK.03/2021
LATAR
BELAKANG Untuk mendukung inovasi perbankan, OJK melakukan revolusi pengaturan untuk
meningkatkan daya saing bank melalui proses perizinan yang lebih cepat dan
mengedepankan manajemen risiko.
PENGATURAN
atau pemberitahuan
Penyaluran dana
Sederhana lainnya yang ditetapkan OJK
MEKANISME PENYELENGGARAAN
PRODUK BANK BARU PELAPORAN
Dokumen terkait perizinan Dokumen terkait RPPB
dapat disampaikan melalui disampaikan melalui
MEKANISME
KEGIATAN PENYELENGGARAAN
YANG DILAKUKAN
KETENTUAN LAIN-LAIN UNTUK KEPENTINGAN BANK
Muatan yang dicantumkan Bank dalam
RBB adalah rencana strategis
SENDIRI
Untuk kegiatan bank untuk kepentingan bank
penyelenggaraan Produk Bank.
sendiri yang diatur dalam ketentuan khusus,
mekanisme penyelenggaraannya mengikuti
POJK INITANGGAL
MULAI BERLAKU 3 BULAN
DIUNDANGKAN SEJAK
RINGKASAN
PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN
NOMOR 13/POJK.03/2021
TENTANG
PENYELENGGARAAN PRODUK BANK UMUM
1. Latar Belakang
Pesatnya perkembangan teknologi informasi, perubahan perilaku nasabah, dan
kemunculan industri jasa keuangan baru, menuntut Bank untuk bertransformasi
dalam menciptakan inovasi melalui penyelenggaraan Produk Bank. Untuk
mendukung hal tersebut, OJK melakukan revolusi pengaturan yang diharapkan
dapat lebih meningkatkan daya saing bank melalui proses perizinan yang lebih
cepat dan mengedepankan manajemen risiko melalui penerbitan POJK tentang
Penyelenggaraan Produk Bank Umum.
2. Pokok Pengaturan
POJK tentang Penyelenggaraan Produk Bank Umum ini terdiri dari 11 Bab,
dengan substansi pengaturan sebagai berikut:
A. BAB I – KETENTUAN UMUM
1. Produk Bank adalah kegiatan usaha yang dilakukan oleh Bank dalam
bentuk penyelenggaraan produk, layanan, dan/atau jasa untuk
kepentingan nasabah.
2. Kewajiban penerapan manajemen risiko penyelenggaraan Produk Bank
secara efektif serta keharusan Bank dalam memastikan terciptanya
konvergensi penyelenggaraan Produk Bank.
2/4
1) memiliki penilaian kualitas penerapan manajemen risiko secara
komposit dengan Peringkat 1 (satu) atau Peringkat 2 (dua)
berdasarkan penilaian tingkat kesehatan Bank terakhir;
2) memiliki peringkat faktor Good Corporate Governance dengan
Peringkat 1 (satu) atau Peringkat 2 (dua) berdasarkan penilaian
tingkat kesehatan Bank terakhir; dan
3) memiliki infrastruktur TI serta manajemen pengelolaan TI yang
memadai.
F. BAB VI - PELAPORAN
Bab ini mengatur mengenai penyampaian dokumen kepada OJK antara lain
RPPB, permohonan izin atau pemberitahuan penyelenggaraan Produk Bank
lanjutan baru, laporan realisasi Produk Bank baru, serta laporan realisasi
penghentian Produk Bank. Permohonan izin atau pemberitahuan dan
penyampaian laporan dilakukan secara daring dengan memanfaatkan sistem
elektronik milik OJK.
3/4
J. BAB X – KETENTUAN PERALIHAN
Prosedur permohonan izin sebelum POJK Penyelenggaraan Produk Bank
Umum berlaku mengacu pada POJK yang berlaku pada saat Bank mengajukan
permohonan izin penyelenggaraan Produk Bank.
K. BAB XI - PENUTUP
Peraturan OJK ini mulai berlaku 3 (tiga) bulan sejak tanggal diundangkan.
-----∞-----
4/4
TANYA JAWAB
PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN
NOMOR 13/POJK.03/2021TENTANG
PENYELENGGARAAN PRODUK BANK UMUM
I. UMUM
1. Apa latar belakang penerbitan POJK ini?
Pesatnya perkembangan TI, perubahan perilaku dan ekspektasi nasabah atas
Produk Bank, dan kemunculan industri jasa keuangan baru mendorong bank
untuk bertransformasi serta senantiasa melakukan inovasi melalui
penyelenggaraan Produk Bank. Peningkatan kualitas Produk Bank serta
ketepatan dalam menjangkau pasar menjadi kunci dalam peningkatan daya saing
bank. Dalam penyelenggaraan Produk Bank, Bank diharapkan dapat menjadi
lebih dewasa dalam menilai risiko atas produk yang akan diselenggarakan,
sehingga Produk Bank yang diselenggarakan dapat dipertanggungjawabkan.
Dengan demikian, diperlukan dukungan dari OJK dalam proses penyelenggaraan
Produk Bank melalui proses perizinan yang lebih cepat, mudah, dan
mengedepankan manajemen risiko dalam penilaiannya melalui penerbitan POJK
tentang Penyelenggaraan Produk Bank Umum.
4. Apakah terdapat guideline terkait detail Produk Bank dasar dan Produk Bank
lanjutan?
Dalam POJK, jenis Produk Bank dasar bagi Bank umum konvensional maupun
Bank umum syariah telah dicantumkan dalam Lampiran POJK. Dengan demikian,
Produk Bank selain yang telah dicantumkan dalam Lampiran POJK merupakan
Produk Bank lanjutan. Mengingat perkembangan Produk Bank di pasar terjadi
secara cepat, maka OJK dapat menetapkan Produk Bank lanjutan menjadi Produk
Bank dasar di kemudian hari berdasarkan pertimbangan tertentu.
8. Apa perbedaan muatan Rencana Bisnis Bank (RBB) dengan RPPB dan
bagaimana mekanisme penyampaiannya dalam kaitannya dengan
penyelenggaraan Produk Bank Baru?
Dalam kaitannya dengan penyelenggaraan Produk Bank baru, Bank
menyampaikan 2 (dua) dokumen, yaitu RBB yang memuat uraian fokus
penyelenggaraan Produk Bank baru yang bersifat strategis untuk 1 (satu) tahun
ke depan. Penjabaran secara detail yang sebelumnya disampaikan dalam RBB,
saat POJK ini berlaku, menjadi disampaikan melalui RPPB dengan penambahan
informasi berupa mekanisme penyelenggaraan Produk Bank baru yang akan
dilalui.
Batas waktu penyampaian RBB dan RPPB yaitu pada akhir bulan November
sebelum tahun rencana penyelenggaraan Produk Bank. Meskipun memiliki batas
waktu yang sama, RBB dan RPPB merupakan dokumen yang berbeda.
10. Apakah UUS yang menerbitkan Produk Bank baru yang sebelumnya telah
diterbitkan oleh BUK dapat langsung menerbitkan Produk Bank baru tersebut
dengan penambahan prinsip syariah?
Tidak, Produk Bank baru yang termasuk dalam kriteria tidak pernah
diselenggarakan sebelumnya oleh UUS yaitu Produk Bank yang telah
diselenggarakan oleh BUK induknya namun belum pernah diselenggarakan oleh
UUS. Berdasarkan atas hal tersebut, maka apabila UUS akan menerbitkan Produk
Bank baru maka tetap mengikuti proses perizinan penerbitan Produk Bank baru
sebagaimana diatur dalam POJK ini.
11. Dalam proyek uji coba terbatas, apakah Bank diperkenankan untuk
melakukan uji coba terbatas dengan nasabah? Berapa lama jangka waktu yang
diperkenankan?
Dalam melaksanakan proyek uji coba terbatas, Bank dapat menetapkan target uji
baik dari sisi pelaku, jumlah, wilayah, dan lain sebagainya sesuai dengan
kebutuhan Bank dan setiap risiko dari penggunaan target uji sudah
diperhitungkan dengan baik. Dalam hal Bank melibatkan nasabah, maka Bank
wajib memberitahukan dan meminta persetujuan kepada nasabah atas produk
yang sedang diujicobakan. Di sisi lain, aspek perlindungan konsumen juga
menjadi hal yang wajib diperhatikan oleh Bank bagi nasabah yang menjadi target
uji coba, termasuk apabila terdapat kerugian yang timbul atas proyek uji coba
dimaksud.
3/5
Terkait dengan jangka waktu, Bank dapat menetapkannya sesuai dengan
kebutuhan bank dan tentunya didukung dengan alasan yang mendasari dan
sesuai dengan kompleksitas dari Produk Bank yang akan diujicobakan.
Dalam proyek uji coba terbatas ini, Bank bertanggung jawab penuh atas segala
risiko yang mungkin timbul selama masa uji coba terbatas.
4/5
IV. LAINNYA
14. Dalam POJK ini diatur bahwa dalam rangka perlindungan konsumen, Bank
diwajibkan memiliki fungsi dan mekanisme penanganan setiap pertanyaan
dan/atau pengaduan dari nasabah yang beroperasi selama 24 (dua puluh
empat) jam dalam sehari. Bagaimana penerapan ketentuan ini bagi Unit Usaha
Syariah (UUS)?
Bagi UUS, fungsi dan infrastruktur penanganan pertanyaan dan/atau pengaduan
dari nasabah dapat digabungkan bersama dengan Bank konvensional induknya.
15. Dengan adanya POJK ini, apakah Produk Bank yang sudah memperoleh izin
sebelumnya harus dimintakan izin ulang?
Produk yang sudah memperoleh izin sebelum POJK ini berlaku tidak perlu
diajukan izin ulang. Izin atas produk dimaksud tetap berlaku.
16. Mengapa pemberlakuan POJK ini 3 (tiga) bulan sejak POJK diundangkan?
Jangka waktu 3 (tiga) bulan tersebut dimaksudkan agar industri dapat
mempersiapkan mekanisme internal di masing-masing Bank dengan proses
perizinan yang baru ini.
17. Bagaimana proses perizinan bagi Bank yang telah mengajukan permohonan
perizinan sebelum diundangkannya POJK ini?
Prosedur permohonan izin sebelum POJK Penyelenggaraan Produk Bank Umum
berlaku mengacu pada POJK yang berlaku pada saat Bank mengajukan
permohonan izin penyelenggaraan Produk Bank.
5/5
SOSIALISASI
POJK NOMOR 13/POJK.03/2021
TENTANG
PENYELENGGARAAN PRODUK
BANK UMUM
Mendorong
Amandemen
POJK
1
Reklasifikasi Produk Bank Dasar &
LANGKAH Produk Bank Produk Bank Lanjutan
PENCAPAIAN
2 Redesain Proses
Perizinan Produk Bank
Hanya Lapor,
Piloting Review, & Instant Approval
3
Rencana Konvergensi
Produk Bank Umum
Penyelenggaraan Penyelenggaraan
Produk Bank (RPPB) Produk Bank
adalah kegiatan usaha yang adalah dokumen yang Bank wajib menerapkan Bank harus memastikan
dilakukan oleh Bank dalam menjabarkan rencana manajemen risiko secara terciptanya konvergensi
bentuk penyelenggaraan penyelenggaraan Produk efektif dalam penyelenggaraan Produk
produk, layanan, dan/atau Bank baru untuk jangka penyelenggaraan Produk Bank, yaitu kondisi dimana
jasa untuk kepentingan waktu 1 (satu) tahun yang Bank. setiap pihak, fungsi, atau
nasabah. dimuat dalam rencana bisnis Produk Bank proses dalam
bank. diselenggarakan dengan penyelenggaraan Produk
memperhatikan Bank terkoordinasi dengan
kesesuaian dengan baik sehingga
strategi, Rencana Bisnis penyelenggaraan Produk
Bank, dan ketentuan Bank dapat
peraturan perundang- dipertanggungjawabkan.
undangan.
5
BAB II PRODUK BANK
Produk Bank
Daftar Produk Bank Dasar tercantum dalam:
Lampiran I POJK – bagi Bank Umum Konvensional
Lampiran II POJK – bagi Bank Umum Syariah dan
Unit Usaha Syariah (UUS)
Bank wajib memiliki kebijakan dan prosedur secara tertulis untuk mengelola
risiko yang melekat pada Produk Bank, paling sedikit meliputi:
sistem, prosedur, & kewenangan;
identifikasi seluruh risiko yang melekat;
metode pengukuran & pemantauan risiko;
metode pencatatan akuntansi;
Pasal 7 analisis aspek hukum; dan
transparansi informasi kepada nasabah.
Kebijakan &
Prosedur Bank wajib:
a. menerapkan kebijakan dan prosedur secara konsisten dan berkesinambungan;
serta
b. melakukan kaji ulang dan pengkinian kebijakan dan prosedur secara berkala.
8
BAB III PENGELOLAAN RISIKO
PENYELENGGARAAN PRODUK BANK (2)
Kesesuaian dengan
Kebutuhan ketentuan peraturan
nasabah perundang-undangan.
Pasal 8
Kesiapan
infrastruktur Kesiapan SDM
pendukung
9
BAB IV MEKANISME PENYELENGGARAAN
PRODUK BANK BARU
Produk Bank Submit Laporan Realisasi
max. 5 HK setelah penyelenggaraan
Dasar Baru
Produk Bank
INSENTIF
Baru Produk Bank Izin dengan
Lanjutan Baru
KPMR min 2, Y Pemberitahuan
GCG min 2,
Pengembangan IT memadai? (Instant Approval)
Kegiatan Berbasis TI max. 10 HK setelah
pemberitahuan
10
BAB IV MEKANISME PENYELENGGARAAN
PRODUK BANK BARU (2)
Mekanisme Penyelenggaraan Produk Bank Lanjutan Baru
A. Izin dengan Piloting Review Insentif Perizinan Produk Bank Lanjutan Baru
Max. Max. C. Instant Approval untuk Pengembangan Kegiatan Berbasis TI**)
5HK Soft Launching 14 HK
& Max.
Proof of Concept oleh 10 HK
Proses
OJK OJK Proses
Rencana Permohonan Penyelenggaraan
Piloting Izin Produk Pemberitahuan OJK Penyelenggaraan
Bank Produk
Izin OJK berlaku efektif apabila tidak terdapat tanggapan setelah 10 HK
B. Izin tanpa Piloting Review *)
Max. Syarat Bank Penerima Insentif
14 HK
Penilaian KPMR komposit 1 atau 2, periode penilaian TKS terakhir;
Proses Penilaian GCG komposit 1 atau 2, periode penilaian TKS terakhir; dan
Permohonan OJK Penyelenggaraan Memiliki infrastruktur TI dan manajemen infrastruktur TI memadai.
Izin Produk
*) Apabila terkait produk LJK non-bank, pelaksanaan program pemerintah, dan terdapat pembuktian dari Bank, kegiatan uji coba terbatas tidak
perlu dilakukan.
**) OJK berwenang untuk meminta Bank melakukan proses perizinan dengan atau tanpa piloting review.
Dalam proof of concept, OJK juga dapat menilai aspek market of conduct.
Bank harus menyelenggarakan Produk Bank lanjutan baru max. 6 (enam) bulan sejak memperoleh izin dari OJK.
11
BAB V PENGHENTIAN PRODUK BANK
Pasal 18 Pasal 21
kegiatan berbasis TI dapat direvisi paling banyak 3 kali, disampaikan paling lambat akhir bulan Maret,
Juni, dan September tahun berjalan.
13
BAB VII PERLINDUNGAN KONSUMEN
DAN/ATAU PEMENUHAN PRINSIP SYARIAH
Pasal 26 Pasal 27
Bank wajib menerapkan prinsip Bank umum syariah dan unit usaha syariah
perlindungan konsumen sesuai dengan wajib menerapkan Prinsip Syariah dalam
ketentuan peraturan perundang-undangan. menyelenggarakan Produk Bank, yang
didukung dengan:
Bank wajib memiliki fungsi dan a. Fatwa DSN-MUI dan
mekanisme penanganan setiap pertanyaan b. Opini DPS Bank.
dan/atau pengaduan dari nasabah yang
beroperasi selama 24 jam dalam sehari.
14
BAB VIII MEKANISME PENYELENGGARAAN KEGIATAN YANG
DILAKUKAN BANK UNTUK KEPENTINGAN BANK SENDIRI
Mekanisme:
Available online
www.ojk.go.id
POJK 13/POJK.03/2021
tentang
Penyelenggaraan
Produk Bank Umum
https://sikepo.ojk.go.id
TERIMA
KASIH