Anda di halaman 1dari 20

BAB IV

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)


PENYUSUNAN DOKUMEN STUDI KELAYAKAN
PEMBANGUNAN JALAN DAN JEMBATAN PROV JATENG DAN DIY

1. Latar Belakang Sektor infrastruktur jalan merupakan salah satu sektor vital untuk memacu
pertumbuhan ekonomi. Pembangunan jalan memiliki fungsi aksesibilitas untuk
membuka keterisoliran daerah kurang berkembang dan fungsi mobilitas untuk
memacu daerah yang telah berkembang. Manfaat langsung dari pembangunan
jaringan jalan diukur dari peningkatan mobilitas dan efisiensi yang terjadi dalam
masyarakat. Adanya peningkatan kuantitas dan kualitas jaringan jalan mendorong
peningkatan lalulintas orang, barang, maupun jasa-jasa baik oleh masyarakat
setempat maupun mobilitas antar daerah.

Investasi pembangunan infrastruktur jalan dinilai sebagai salah satu instrumen


kebijakan untuk pembangunan ekonomi atau pengembangan regional.
Pembangunan jalan lingkar dan simpang tak sebidang merupakan salah satu
investasi bidang jalan yang dapat mengatasi permasalahan lalu lintas dan
mendorong pertumbuhan ekonomi dan wilayah.

Selain itu, Jalan arteri dalam hal ini adalah Jalan Nasional mensyaratkan tingkat
mobilitas yang tinggi dimana hambatan terhadap akses harus dikurangi dan
dibatasi. Hambatan yang masih banyak ditemui adalah lokasi simpang sebidang
jalan dengan jalan maupun dengan rel kereta api. Di beberapa persimpangan jalan
telah terjadi tundaan yang menyebabkan antrian yang cukup panjang di kaki
simpang. Pembangunan rel jalur ganda yang melintasi jalan nasional harus
didukung dengan suatu adanya simpang tak sebidang (flyover atau underpass)
sehingga mobilitas di jalan nasional tidak terganggu. Selain itu diharapkan dapat
mereduksi dan/atau mengeliminasi kecelakaan yang sering terjadi di simpang
sebidang jalan dengan rel kereta api. Sejalan dengan Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2007 Pasal 91 disebutkan bahwa perpotongan antara jalur kereta api dan
jalan dibuat tidak sebidang, kecuali dapat dilakukan dengan tetap menjamin
keselamatan dan kelancaran perjalanan kereta api dan lalu lintas jalan.

Pada tahun 2022 diprediksi akan terjadi peningkatan lalu lintas kendaraan di
Provinsi Jawa Tengah mengingat angka pertumbuhan kendaraan yang cukup
signifikan, aktifitas ekonomi mulai membaik setelah pandemi Covid 19, dan
adanya dampak pembangunan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Brebes, namun
yang tidak diiringi dengan penambahan kapasitas jalan sehingga dibutuhkan
penanganan pada simpang-simpang sebidang daerah perkotaan dan ruas-ruas
yang memiliki kepadatan cukup tinggi.

Kegiatan Studi kelayakan ini dirasa sangat penting untuk menilai kebutuhan
investasi dan tingkat kepentingan pengembangan jalan di wilayah-wilayah
tersebut. Kegiatan Studi kelayakan ini akan memberikan beberapa alternatif
pilihan dan skenario yang masing-masing mempunyai konsekuensi yang dapat
diperhitungkan, sehingga dapat disusun pemecahan masalah yang sesuai untuk
sebuah kegiatan, termasuk proyek jalan dengan berdasarkan kondisi dan
permasalahan yang sudah teridentifikasi.
2

Hasil dari studi ini berupa rekomendasi yang bersifat spesifik dan merupakan
solusi terbaik dalam penyelesaian masalah, perlu tidaknya proyek yang dikaji ini
dilanjutkan pada tahap lebih lanjut, dan mengkaji sejauh mana tingkat kelayakan
proyek untuk dilaksanakan khususnya dari aspek ekonomi dan finansial, aspek
teknik dan aspek lingkungan.

2. Maksud Dan Maksud dari kegiatan ini adalah menyusun dokumen studi kelayakan sebagai
Tujuan bahan masukan kebijakan untuk memecahkan masalah transportasi khususnya
subsektor jalan dengan mengidentifikasi permasalahan, bentuk penanganan,
metode yang digunakan, kemudian mengkaji sejauh mana kelayakan proyek yang
akan dilaksanakan nantinya, agar sumberdaya yang terbatas dapat dialokasikan
secara tepat, efesian dan efektif.

Tujuan dari pekerjaan ini adalah mendapatkan rekomendasi tingkat kelayakan


suatu alinyemen pada koridor yang terpilih pada pra studi kelayakan, dan untuk
menajamkan analisis kelayakan bagi satu atau lebih alternatif solusi yang unggul.
Apabila belum dilakukan tahapan pra studi kelayakan, maka kegiatan ini
bertujuan mengidentifikasi alternatif solusi dengan menilai kelayakan, dan
membandingkan kinerja ekonomis suatu alternative terhadap alternatif lain yang
dilakukan.

3. Sasaran Sasaran dari kegiatan ini adalah dihasilkannya dokumen studi kelayakan yang
memuat indikator kelayakan teknik, ekonomi dan lingkungan sebagai acuan
dalam perencanaan dan pemrograman pelaksanaan Pembangunan Jalan dan
Jembatan di Provinsi Jawa Tengah.

Secara spesifik, sasaran yang ingin dicapai adalah :


1. Identifikasi permasalahan wilayah sebagai dasar penentuan indikator
kelayakan teknik, ekonomi dan lingkungan serta solusi yang direkomendasikan
sebagai bahan masukan bagi pihak pengambil keputusan;
2. Informasi rute yang tepat sesuai dengan kebijakan tata ruang wilayah daerah
tingkat kabupaten maupun tingkat regional (RTRK) dan (RTRW), penajaman
rencana serta rekomendasi alinyemen yang cocok, serta standar-standar yang
akan digunakan;
3. Prakiraan anggaran dan biaya yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kegiatan
tersebut, serta manfaat yang dapat digeneralisasi dari pelaksanaan kegiatan
tersebut
4. Rekomendasi waktu optimum (optimum timing) dan program konstruksi dan
investigasi kondisi sosial dan lingkungan;
5. Penilaian kebutuhan investasi dan tingkat kepentingan pengembangan jalan
di kawasan tersebut yang dituangkan dalam beberapa alternatif dan skenario
yang mempunyai konsekuensi yang dapat diperhitungkan, sehingga dapat
disusun pemecahan masalah yang sesuai.
6. Desain dasar persimpangan tak sebidang yang akan dibangun.
7. Penerapan Building Information Modelling (BIM) pada tahap feasibility study.
4. Lokasi Kegiatan Lokasi kegiatan yaitu:
1. Simpang KA Jln. KH. Mas Mansyur (Pekalongan) (007.12.K);
2. Simpang KA Jln. Slamet (Pekalongan) (007.13.K).
3

5. Sumber Untuk Pelaksanaan kegiatan ini dibutuhkan biaya kurang lebih pagu Pendanaan
Pendanaan Rp 1.278.348.000,- (Satu Miliar Dua Ratus Tujuh Puluh Delapan Juta Tiga Ratus
Empat Puluh Delapan Ribu Rupiah) termasuk PPN dengan sumber pendanaan
APBN Tahun Anggaran 2023

6. Nama Dan Pejabat Pembuat Komitmen Keterpaduan Pembangunan Infrastruktur Jalan, Balai
Organisasi Pejabat Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Tengah – DI Yogyakarta, Direktorat
Pembuat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Komitmen

7. Data Dasar Database IRMS (Integrated Road Management System) tahun data 2022 dan
Database BMS (Bridge Management System) Tahun 2022

8. Standar Teknis Pedoman No, Pd. T-19-2005-B tentang Pedoman Studi Kelayakan Proyek Jalan dan
Jembatan.

9. Studi – Studi Belum terdapat bahan kajian/studi terdahulu.


Terdahulu

10. Referensi Hukum 1. Undang-undang No. 02 Tahun 2022 tentang Perubahan Kedua atas Undang-
undang No. 38 Tahun 2004 tentang Jalan
2. Undang-undang No. 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja;
3. Peraturan Pemerintah No. 34 Tahun 2006 tentang Jalan;
4. Peraturan Pemerintah No. 13 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional;
5. Kepmen PU No. 567/KPTS/M/2010 Tentang Rencana Umum Jalan Nasional;
6. Kepmen PUPR No. 430/KPTS/M/2022 Tentang Penetapan Ruas Jalan Dalam
Jaringan Jalan Primer Menurut Fungsinya Sebagai Jalan Arteri (JAP) dan Jalan
Kolektor-1 (JKP-1);
7. Kepmen PUPR No. 1688/KPTS/M/2022 Tentang Penetapan Ruas Jalan
Menurut Statusnya Sebagai Jalan Nasional.

11. Lingkup Kegiatan Lingkup pekerjaan kegiatan ini meliputi :


1. Persiapan dan Mobilisasi
Kebutuhan personil maupun peralatan-peralatan dan data pendukung
dipersiapkan dengan baik dan disusun rencana kerja terinci sebagai acuan
dalam pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat diselesaikan tepat waktu.

2. Pengumpulan dan Pengolahan Data


Pengumpulan dan pengolahan data-data sekunder maupun primer yang
dibutuhkan seperti tercantum dalam butir 26.

3. Analisa Jaringan Jalan


Jaringan jalan dipetakan berdasarkan status dan fungsinya. Jalur utama
logistik agar dapat teridentifikasi sebagai koridor utama pada kawasan yang
ditelaah. Kondisi geometrik jalan serta pemanfaatan rumija dan ruwasja jalan
4

agar dianalisa sebagai dasar pengembangan jaringan jalan ke depan. Rencana


induk pengembangan jaringan jalan agar diinventarisir untuk memberikan
gambaran komprehensif rencana pengembangan jaringan jalan ke depan,
termasuk hasil Studi Pengembangan Jaringan Jalan yang ada.

4. Aspek Teknis
a. Lalu Lintas
Analisa perkiraan pertumbuhan pergerakan dan lalu lintas bertujuan
untuk menentukan rute optimum yang dapat dijadikan sebagai dasar
bahan pertimbangan penentuan rute terpilih. Analisa pertumbuhan lalu
lintas berdasarkan trend pertumbuhan ekonomi dan sosial, pertumbuhan
penduduk, pertumbuhan kepemilikan kendaraan, rencana tata ruang,
dan perkembangan wilayah dari wilayah studi yang ditinjau.

Survei pengumpulan data lalu lintas dilaksanakan untuk mengetahui pola


pergerakan, jenis moda kendaraan, dan jumlah lalu lintas pada wilayah
tinjauan. Pola pergerakan lalu lintas tersebut agar dimodelkan melalui
pemodelan transportasi 4 tahap sehingga dapat diperoleh gambaran pola
lalu lintas pada kondisi sebelum dan setelah infrastruktur terwujud.
Model lalu lintas juga dapat dijadikan salah satu dasar perhitungan
kelayakan ekonomi dari infrastruktur yang akan dibangun terutama
apabila terdapat wacana pengembangan infrastruktur tersebut melalui
tol.

b. Topografi
Survei topografi diperlukan untuk memberikan gambaran topografi pada
wilayah studi. Survei topografi dilakukan menggunakan data sekunder
maupun data primer berbasiskan foto udara. Hasil survei topografi
dijadikan acuan dalam penentuan trase optimum dan dapat dijadikan
input dalam perencanaan rute optimum melalui perangkat lunak
(software) pemilihan rute.

c. Geometri
Geometri jalan dan jembatan didesain sesuai dengan standar minimal
jalan nasional mengikuti spesifikasi, standar dan pedoman yang
diterbitkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Perancangan geometri pada persimpangan, baik sebidang, flyover,
ataupun underpass agar dapat mempertimbangkan perencanaan tapak
hasil rekomendasi urban design dan/ atau masterplan yang ada.

d. Geologi dan Geoteknik


Kondisi batuan dan tanah dasar perlu diselidiki sebelum desain
pembangunan jalan dan jembatan dapat dilaksanakan. Penyelidikan
batuan dan tanah dasar dilakukan secara komprehensif meliputi
pengambilan sampel lapangan, pengujian laboratorium, serta analisa
karakteristik jenis material dan daya dukung tanah, termasuk adanya
potensi tambang.
5

e. Perkerasan Jalan
Jenis perkerasan jalan yang akan digunakan perlu mempertimbangkan
kemudahan memperoleh material, rencana beban lalu lintas, serta
kemudahan pelaksanaan di lapangan. Perkerasan jalan harus mampu
memberikan kualitas dan pelayanan sesuai dengan umur rencana jalan.

Pembangunan bertahap dari konstruksi perkerasan dapat merupakan


alternatif ekonomis, namun akan menyebabkan elevasi permukaan jalan
meninggi, sehingga hal tersebut perlu diantisipasi mengingat terdapat
keterkaitan dengan prasarana sekelilingnya dan akan berubahnya ruang
bebas di atas permukaan jalan

f. Hidrologi dan Drainase


Survei hidrologi untuk menentukan curah hujan dan potensi terjadinya
limpasan air pada rencana lokasi pembangunan jalan dan jembatan.
Drainase yang didesain harus mampu melimpahkan air dari badan jalan
sehingga badan jalan tidak tergenang. Selain itu, konstruksi jalan agar
tidak mengganggu Daerah Aliran Sungai (DAS).

g. Struktur Jembatan
Dari hasil pengumpulan data primer maupun sekunder, konsultan
melakukan perancangan struktur desain jembatan yang memenuhi
prinsip pokok perencanaan jembatan yaitu:
1. Kekuatan dan stabilitas struktur
2. Keawetan dan kelayakan jangka panjang
3. Kemudahan pemeriksaan
4. Kemudahan pemeliharaan
5. Kenyamanan bagi pengguna jembatan
6. Ekonomis
7. Kemudahan pelaksanaan
8. Estetika dan iconic
9. Dampak lingkungan pada tingkat yang wajar dan cenderung
minimal

5. Identifikasi dan Pengkajian Alternatif Rute


Berdasarkan data terdahulu, konsultan harus mempersiapkan beberapa
alternatif rute yang dicantumkan pada peta Topografi dari BAKOSURTANAL
dengan memperhatikan aspek ekonomi, teknis, sosial, lingkungan, serta
rencana jaringan jalan sehingga dapat terpilih rute optimum.

6. Analisa Lingkungan dan Ekologi


Salah satu unsur terpenting dalam persiapan pengembangan suatu
infrastruktur adalah kesesuaian infrastruktur tersebut dengan rona lingkungan
yang ada. Perlu diperhatikan dampak – dampak lingkungan yang mungkin
6

timbul dari ketersediaan infrastruktur tersebut melalui analisa data sekunder


maupun analisa data primer.

Rencana pembangunan jalan dan jembatan harus memperhatikan adanya


vegetasi asli dan langka yang dilindungi. Identifikasi terhadap keberadaan dan
perilaku hewan juga harus dilakukan secara akurat sehingga dapat
memberikan rekomendasi pembangunan infrastruktur (baik masa
pembangunan maupun operasional) yang tidak mengganggu habitat dan
wilayah jelajah fauna agar tidak mempengaruhi populasi fauna tertentu.
Kajian ekologi perlu melakukan survei untuk mengidentifikasi, merekam, dan
memantau spesies serta habitatnya. Kajian tersebut mendalami ekosistem
secara keseluruhan, termasuk keberagaman, dan distribusi organisme
(manusia, flora, dan fauna), dan hubungan antara organisme dan
lingkungannya.

7. Pra Rencana Teknik (Desain Awal + ROW Plan)


Pra rencana teknik disusun untuk rute optimum (terpilih) meliputi desain awal
konstruksi yang mencakup kriteria desain geometrik (Trase dan Tipikal
penampang melintang); struktur perkerasan; typical bangunan pelengkap,
Jembatan (bila ada) dan bangunan lainnya; BOQ; dan ROW Plan berdasarkan
hasil analisa teknik (topografi, geoteknik, hidrologi, kemudahan pelaksanaan)
dan Aspek lingkungan, Pra rencana teknik digunakan sebagai dasar
penyusunan Detail Engineering Desain (DED) dan juga sebagai bahan untuk
analisa biaya. ROW Plan disusun sebagai dasar untuk pembebasan tanah.
ROW Plan diplot dalam peta citra satelit dan peta Topografi dari Bakosurtanal.
ROW plan dapat diperoleh pada awal kegiatan untuk mempercepat proses
pengadaan tanah.
Gambar menggunakan skala yang dapat terbaca, misalnya Trase dengan skala
horizontal 1 : 5.000

8. Analisa Biaya (Tanah, Konstruksi, Operasional Pemeliharaan, dll.)


Analisa biaya dilakukan meliputi perkiraan pembebasan tanah sesuai ROW
Plan, biaya pemindahan utilitas (bila diperlukan), biaya konstruksi
keseluruhan, biaya operasional pemeliharaan, dan biaya tambahan lainnya.
Perhitungan biaya tanah memperhatikan NJOP dan nilai pasar.

9. Analisa Kelayakan Ekonomi


Analisa tingkat kelayakan ekonomi diperlukan untuk menentukan manfaat dan
biaya dari investasi Pemerintah pada suatu proyek sehingga dapat diukur
tingkat pengembalian keuntungan bagi Pemerintah dalam jangka waktu yang
telah ditentukan. Berbagai parameter yang dapat digunakan sebagai indikator
manfaat dan biaya agar ditentukan berdasarkan hasil analisa data sekunder
maupun hasil survei primer. Gambaran umum tingkat kelayakan ekonomi
dapat dilakukan melalui analisa: Benefit Cost Ratio (B/C-R), Net Present Value
(NPV), Economic Internal Rate of Return (EIRR), First Year Rate of Return (FYRR)
dan Analisis Kepekaan (Sensitivity Analysis).
7

Pada kegiatan yang terindikasi memiliki nilai kelayakan ekonomi tinggi,


disarankan agar dilaksanakan juga analisa kelayakan finansial untuk
mempertimbangkan partisipasi sektor swasta dalam investasi pengembangan
infrastruktur tersebut. Kombinasi dari analisa kelayakan ekonomi dan finansial
dapat dijadikan masukan dalam rekomendasi sumber dan skema pembiayaan
yang optimal untuk pengembangan infrastruktur yang ditelaah.

10. Studi Terdahulu


Rekomendasi desain jalan dan jembatan yang telah disusun dalam dokumen
studi sebelumnya agar dipelajari kaidah keteknikannya untuk memastikan
seluruh komponen dalam desain tersebut sudah sesuai dengan standar
keteknikan sehingga diharapkan hal tersebut dapat dijadikan masukan untuk
memperbaiki rencana desain awal untuk jalan dan jembatan.

12. Keluaran Keluaran yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah dokumen studi kelayakan yang
mencakup aspek:
1. Kelayakan secara teknis dan ekonomi dengan mempertimbangkan aspek
lingkungan.
2. Desain Awal sebagai dasar Detail Engineering Design (DED)
3. ROW Plan sebagai dasar pengadaan tanah

13. Peralatan, Penggguna jasa akan menunjuk seorang staf-nya yang bertugas sebagai Project
Material, Personil Officer (PO), yang akan membantu konsultan dalam kebutuhan administrasi dan
Dan Fasilitas Dari perizinan, serta memfasilitasi pertemuan pembahasan.
Pejabat Pembuat
Komitmen PO juga akan memfasilitasi penyedia jasa dengan data penunjang sebagaimana
disebutkan pada butir 7-10 KAK ini.

14. Peralatan Dan Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas dan peralatan
Material Dari yang dipergunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
Penyedia Jasa
Konsultansi

15. Lingkup Penyedia jasa memiliki wewenang :


Kewenangan 1. Menentukan metodologi yang dianggap paling baik dan sesuai untuk
Penyedia Jasa menyelesaikan seluruh lingkup pekerjaan.
2. Mengatur penugasan tenaga ahli sesuai kebutuhannya dengan cermat yang
disesuaikan dengan jadwal setiap tahap kegiatan dan waktu yang tersedia
sehingga seluruh sumber daya yang ada dimanfaatkan secara maksimal untuk
dapat menyelesaikan pekerjaan dengan hasil yang baik dan tepat waktu
3. Membuat rencana kerja terperinci mengenai semua tahapan kegiatan yang
akan dilaksanakan. Rencana ini antara lain dipakai untuk memonitor dan
mengatur aktifitas kegiatan dikaitkan dengan pemanfaatan sumber daya dan
sebagai acuan pembayaran bagi konsultan serta pemantauan kemajuan
pekerjaan. Kemajuan pekerjaan dihitung berdasarkan pekerjaan yang telah
selesai dilaksanakan dan menjadi dasar untuk pembayaran termin.
8

16. Jangka Waktu Keseluruhan pekerjaan Studi Kelayakan Pembangunan Jalan dan Jembatan ini
Penyelesaian harus diselesaikan dalam waktu 5 (lima) bulan.
Kegiatan

17. Tenaga Ahli No Posisi Tim SKA Pendidikan Pengalaman Jml org Total OB
1 Ketua Tim/Ahli Ahli Teknik S2 T.Sipil 3 Tahun 1 5
Jembatan Jembatan - Madya
Madya
2 Ahli Jalan Ahli Teknik S1 T.Sipil 3 Tahun 1 5
Jalan - Muda Muda
3 Ahli Geoteknik Ahli Geoteknik - S1 T.Sipil 3 Tahun 1 5
Muda Muda
4 Ahli Hidrologi/ Ahli Sumber S1 T.Sipil 3 Tahun 1 3
Drainase Daya Air – Muda
Muda
5 Ahli Lingkungan Ahli Teknik S1 T. 3 Tahun 1 3
Lingkungan – Lingkungan
Muda Muda
6 Ahli K3 Konstruksi Ahli K3 S1 T.Sipil 3 Tahun 1 3
Konstruksi – Muda
Muda

Penjelasan Tenaga Ahli :


1. Ketua Tim/Ahli Jembatan - 1 orang. Mempunyai setifikat keahlian Teknik
Jembatan Ahli Madya dengan jumlah total orang bulan sebesar 5 OB. Ketua
Tim disyaratkan seorang Magister Teknik (S2) Jurusan Teknik Sipil lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah
diakreditasi atau yang telah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar
negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman dalam pelaksanaan
pekerjaan perencanaan jalan/jembatan selama minimal 3 tahun.
Diutamakan yang telah mengikuti pelatihan tenaga ahli konsultansi bidang
ke-PU-an dari LPJK. Sebagai ketua tim, tugas utamanya adalah memimpin
dan mengkoordinir seluruh kegiatan anggota tim kerja dalam pelaksanaan
pekerjaan sampai dengan pekerjaan dinyatakan selesai. Tenaga Ahli tersebut
tugas utamanya adalah:
a. Mengkoordinasi dan mengarahkan seluruh Tim dalam melaksanakan
tugasnya masing-masing dari tahap persiapan sampai selesainya
seluruh pekerjaan.
b. Mendiskusikan penjadwalan, pelaksanaan pekerjaan serta penyelesaian
masalah yang timbul selama proses pelaksanaan pekerjaan.
c. Mengkoordinir semua anggota tim dalam penyelesaian pekerjaan serta
menghubungi instansi lain yang terkait dengan pekerjaan tersebut.
d. Mempunyai inisiatif, inovatif, tanggung jawab dan profesionalisme
dalam menyelesaikan hasil rancangan tim.
e. Mempunyai tanggung jawab langsung atas penyusunan dan
terjaminnya penyampaian seluruh laporan.
f. Memberikan petunjuk teknis kepada tim terhadap hal-hal yang
berkaitan dengan pekerjaan jalan. Melakukan kajian perencanaan
jembatan;
g. Memastikan keamanan struktur jembatan, melakukan perkiraan biaya
kebutuhan pembangunan jembatan;
9

h. Menyusun dan memberikan masukan atas desain terkait pelaksanaan


pembangunan jembatan;
i. Memberikan rekomendasi teknis terkait penanganan jembatan

2. Ahli Jalan – 1 Orang. Mempunyai sertifikat keahlian Teknik Jalan Ahli Muda
dengan jumlah total orang bulan sebesar 5 OB. Tenaga ahli yang disyaratkan
seorang Sarjana Teknik (S1) jurusan Teknik Sipil lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah
diakreditasi atau yang telah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar
negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman dalam pelaksanaan
pekerjaan perencanaan jalan/jembatan selama minimal 3 tahun.
Diutamakan yang telah mempunyai pengalaman sebagai ketua tim sebanyak
5 (lima) paket pekerjaan, diutamakan yang telah mengikuti pelatihan tenaga
ahli konsultansi bidang ke-PU-an dari LPJK. Tugas dan tanggung jawab Ahli
Jalan adalah:
a. Mengidentifikasikan keperluan data sistem transportasi, sistem jaringan
jalan dan lalu lintas, baik data sekunder maupun data primer.
b. Bertanggungjawab atas pembentukan tim survei dan pelaksanaan
survei lalu lintas.
c. Melakukan review atas data-data lalu lintas sekunder serta validasi
berdasar hasil survei
d. Melakukan perkiraan pertumbuhan volume lalu lintas yang akan
digunakan dalam pertimbangan desain akhir
e. Bertanggungjawab atas kompilasi dan evaluasi data lalu lintas.
f. Menganalisis parameter-parameter kondisi jaringan yang ada dan
kondisi lalu lintas serta memberikan masukan untuk mendukung
strategi dan tahapan pelaksanaan proyek.
g. Mengidentifikasi parameter-parameter biaya dan manfaat dari
pembangunan jalan;
h. Mengembangkan metoda pendekatan untuk memperkirakan/
mengkuantifikasi dampak penerapan jalan terutama yang menyangkut
nilai waktu dan biaya operasi kendaraan (BOK);
i. Melakukan analisis kelayakan ekonomi menurut strategi
pentahapannya.
j. Menguasai Penerapan Building Information Modelling (BIM) pada
kontruksi jalan dan jembatan

3. Ahli Geoteknik – 1 Orang. Mempunyai sertifikat keahlian geoteknik Ahli


Muda dengan jumlah total orang bulan sebesar OB, dengan syarat seorang
Sarjana Teknik (S1) Sipil lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau
perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian
Negara atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan
berpengalaman dalam pelaksanaan pekerjaan perencanaan jalan/jembatan
selama minimal 3 tahun. Diutamakan yang telah mengikuti pelatihan tenaga
ahli konsultansi bidang ke-PU-an dari LPJK. Tenaga Ahli tersebut tugas
utamanya adalah:
a. Mengidentikasi parameter-parameter geologi dan geoteknik yang perlu
10

dipertimbangkan.
b. Bertanggungjawab atas pelaksanaan survei geoteknik dan pengujian
laboratorium.
c. Menganalisis hasil survei/investigasi lapangan dan hasil-hasil uji
laboratorium.
d. Memberikan masukan bagi penentuan desain jalan dan struktur dari
pertimbangan geoteknik dan geologi.
e. Memberikan dukungan teknis perbaikan tanah bila diperlukan.

4. Ahli Hidrologi/Drainase – 1 orang. Mempunyai sertifikat keahlian Teknik


Sungai dan Drainase Ahli Muda dengan jumlah total orang bulan sebesar 3
OB. Tenaga ahli yang disyaratkan seorang Sarjana Teknik (S1) jurusan Teknik
Sipil lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi
swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian Negara atau
perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman
dalam pelaksanaan pekerjaan perencanaan jalan/jembatan selama minimal
3 tahun. Diutamakan yang telah mengikuti pelatihan tenaga ahli konsultansi
bidang ke-PU-an dari LPJK. Tugas dan tanggung jawab Ahli
Drainase/Hidrologi adalah:
a. Mengidentifikasi parameter-parameter hidrologi yang perlu
dipertimbangkan.
b. Bertanggungjawab atas penggumpulan data hidrologi yang diperlukan.
c. Menentukan kriteria desain dari sistem drainase untuk rencana jalan,
baik jalan permukaan maupun jalan layang termasuk bangunan-
bangunan struktur yang terkait.
d. Bertanggungjawab atas desain dari sistem drainase rencana proyek
secara keseluruhan.

5. Ahli Lingkungan – 1 orang. Mempunyai sertifikat keahlian Teknik Lingkungan


Ahli Muda dengan jumlah total orang bulan sebesar 3 OB. Tenaga ahli yang
disyaratkan seorang Sarjana Teknik (S1) Lingkungan lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah
diakreditasi atau yang telah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar
negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman dalam pelaksanaan
pekerjaan perencanaan jalan/jembatan selama minimal 3 tahun.
Diutamakan yang telah mengikuti pelatihan tenaga ahli konsultansi bidang
ke-PU-an dari LPJK. Tenaga ahli tersebut tugas utamanya adalah:
a. Bekerja sama dengan ahli lainnya dalam mengidentifikasi parameter-
parameter lingkungan yang perlu dipertimbangkan dalam
pengembangan jalan nasional.
b. Menganalisis kondisi lingkungan secara umum serta kondisi koridor-
koridor yang dipertimbangkan dan member masukan dalam penentuan
koridor dan trase yang akan dipilih.
c. Melaksanakan kajian awal dampak lingkungan dari rencana proyek yang
direkomendasikan.
d. Memperkirakan biaya langsung dari dampak sosial, ekonomi,
lingkungan akibat pelaksanaan proyek seperti pembebasan lahan, ganti
rugi bangunan dan sebagainya, biaya relokasi dan lain sebagainya.
11

6. Ahli K3 Konstruksi – 1 orang. Mempunyai sertifikat keahlian K3 Konstrusksi


Ahli Muda dengan jumlah total orang bulan sebesar 3 OB. Tenaga ahli yang
disyaratkan seorang Sarjana Teknik (S1) Teknik Sipil lulusan
universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah
diakreditasi atau yang telah lulus ujian Negara atau perguruan tinggi luar
negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman dalam pelaksanaan
pekerjaan perencanaan jalan/jembatan selama minimal 3 tahun.
Diutamakan yang telah mengikuti pelatihan tenaga ahli konsultansi bidang
ke-PU-an dari LPJK. Tenaga ahli tersebut tugas utamanya adalah:
a. Menyusun dokumen rancangan konseptual SMKK sesuai peraturan
yang berlaku.
b. Mengevaluasi pelaksanaan SMKK pada akhir pelaksanaan pekerjaan
sesuai dengan rancangan konseptual yang telah direncanakan
sebelumnya.
c. Menyusun dokumen hasil penerapan SMKK sesuai peraturan yang
berlaku.

Penjelasan Tenaga Asisten :


Asisten Tenaga Ahli dalam melakukan kegiatan, personil tenaga ahli dapat dibantu
oleh asisten tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya. Asisten Tenaga Ahli dan
Tenaga Pendukung yang disyaratkan adalah Sarjana Teknik (S1) yang sesuai
dengan penugasannya, lulusan universitas/perguruan tinggi negeri atau
perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian Negara
atau perguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi yang lebih
diutamakan/disukai memiliki pengalaman selama minimal 2 (dua) tahun,
diutamakan yang telah mengikuti pelatihan tenaga ahli konsultansi bidang ke-PU-
an dari LPJK.
Asisten tenaga ahli tersebut mempunyai tugas utama:
a. Membantu tenaga ahli dalam melaksanakan lingkup pekerjaan sesuai
dengan keahliannya.
b. Membantu tenaga ahli dalam menyusus laporan-laporan yang diminta
dalam KAK sesuai tanggung jawabnya.

Adapun asisten tenaga ahli yang diperlukan adalah :


a. Asisten Ahli Jalan 1 orang dengan jumlah total orang bulan sebesar 5 OB.
b. Asisten Ahli Jembatan 1 orang dengan jumlah total orang bulan sebesar 5
OB.
c. Asisten Ahli Geoteknik 1 orang dengan jumlah total orang bulan sebesar 5
OB.
d. Asisten Ahli Hidrologi/Drainase/Lingkungan 1 orang dengan jumlah total
orang bulan sebesar 3 OB.

Penjelasan Tenaga Pendukung :


Tenaga Pendukung yang dibutuhkan adalah:
a. Sekretaris 1 orang dengan jumlah total orang bulan sebesar 5 OB
b. Operator Komputer 1 orang dengan jumlah total orang bulan sebesar 5 OB.
c. Operator AutoCAD/GIS/BIM 1 orang dengan jumlah total orang bulan
sebesar 5 OB.
12

18. Jadwal Tahapan BULAN


No JENIS KEGIATAN
Pelaksanaan 1 2 3 4 5
Kegiatan 1 Persiapan dan penyusunan metode
kerja
2 Survai dan pengelolaan data
/Pengumpuan Data (Primer dan Data
Sekunder Terkait)
3 Pengelolaan dan Analisis Data/
Diagnosis permasalahan
4 Penyusunan Studi Kelayakan
5 Finalisasi (Kesimpulan dan
Rekomendasi)
6 Pembahasan
7 Penyerahan Laporan
Laporan Pendahuluan
Laporan Manajemen K3
Laporan Antara
Konsep Laporan Akhir
Laporan Akhir

19. Laporan Laporan Pendahuluan berisi :


Pendahuluan 1. Pemahaman Konsultan terhadap pelaksanaan studi yang harus dilakukan;
2. Pendekatan dan metolodogi pelaksanaan dan alat analisis yang akan
dipergunakan;
3. Organisasi Pelaksanaan dan tenaga pelaksana yang akan ditempatkan dalam
studi ini;
4. Rencana kerja dan jadwal pelaksanaan studi serta pengumpulan data yang
harus dilakukan;
5. Form survei lapangan dan foto-foto dokumentasi survei pendahuluan serta
rekaman pemotretan udara (Video drone) lokasi kajian.

Laporan sebelum disetujui harus dipresentasikan dahulu dan harus diserahkan


selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sejak SPMK dengan jumlah sebanyak 2 (dua)
buku laporan untuk masing-masing lokasi kajian.

20. Laporan Laporan Manajemen K3 adalah dokumen yang dibuat oleh Penyedia yang
Penerapan Sistem memerincikan rencana pelaksanaan Sistem Manajemen keselamatan Konstruksi
Manajemen (SMKK), penerapan dan pemenuhan standar keamanan, keselamatan, kesehatan,
Keselamatan serta keberlanjutan selama paket ini berlangsung. dengan menggunakan Permen
Konstruksi PUPR Nomor 10 Tahun 2021, tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan
(SMKK) Konstruksi. Laporan Penerapan SMKK ini diterbitkan dengan jumlah sebanyak 6
(Manajemen K3) (enam) buku laporan untuk masing-masing lokasi kajian.
Program Mutu dibahas pada saat Pembahasan Pre Construction Meeting.
13

21. Laporan Antara Laporan Antara berisi :


1. Rincian semua data yang diperoleh dari kegiatan pengumpulan data lapangan
ataupun dari studi literatur;
2. Identifikasi awal alternatif rute terpilih yang sudah mempertimbangkan
kebutuhan pergerakan (O/D demand), analisis lalu lintas, kondisi topografi,
kondisi perairan dan kelayakan ekonomi;
3. Hasil analisis awal kelayakan usulan proyek mencakup analisis lalu lintas, biaya
operasi kendaraan dan perkiraan biaya pelaksanaan proyek dan rute-rute
alternatif yang dianggap sesuai.
4. Kajian Lingkungan tentang kemungkinan pengaruh negatif terhadap
lingkungan, termasuk diperlukannya dokumen lingkungan sesuai ketentuan
berlaku.
5. Foto dan Video dokumentasi.

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sejak SPMK


diterbitkan sebanyak 2 (dua) buku laporan untuk masing-masing lokasi kajian.

22. Konsep Laporan Konsep Laporan Akhir berisi :


Akhir 1. Rangkuman dan perbaikan dari temuan sebagaimana disampaikan dalam
Laporan Antara;
2. Preliminary Engineering Design dan perkiraan biaya pelaksanaan proyek pada
rute sebagaimana direkomendasikan dan disepakati pada presentasi Laporan
Antara;
3. Hasil analisis kelayakan dari usulan proyek dari aspek teknik, ekonomi dan
lingkungan;
4. Gambar Pra Rencana Teknis;
5. Rute Alternatif yang di-overlay-kan di dalam Digital Elevation Model (DEM).
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 6 (enam) bulan sejak SPMK
diterbitkan sebanyak 2 (dua) buku laporan untuk masing-masing lokasi kajian.

23. Laporan Akhir Laporan Akhir berisi :


1. Hasil penyempurnaan dari laporan Draft Final dengan memperhatikan
berbagai masukan dan hasil diskusi / pembahasan dengan pemberi pekerjaan.
2. Rekomendasi Konsultan sebagaimana kesimpulan atas temuan serta hasil
analisis yang dilakukan.

Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya 7 (tujuh) bulan sejak SPMK


diterbitkan untuk masing-masing lokasi sebanyak 2 (dua) buku laporan Akhir
untuk masing-masing lokasi kajian, 2 (dua) buku Ringkasan Eksekutif untuk
masing-masing lokasi kajian, 2 (dua) buku gambar Pra Desain A3 untuk masing-
masing lokasi kajian, dan 1 (satu) buah Harddisk berisi seluruh softcopy laporan
beserta data pendukung, baik data hasil survei baik primer maupun sekunder,
beserta spreadsheet proses pengolahan data dan analisis seluruh laporan yang
ada.

24. Produksi Dalam Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di wilayah
Negeri Negara Kesatuan Republik Indonesia.
14

25. Persyaratan Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan untuk Kerjasama
Kerjasama pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan berikut harus
dipatuhi:
1. Lingkup pekerjaan yang dapat dikerjasamakan dengan penyedia jasa
konsultansi lain hanya yang terkait dengan pengumpulan dan pengolahan
data.
2. Lingkup pekerjaan yang bersifat analisis dan penyusunan laporan tidak boleh
dikerjasamakan dengan penyedia jasa konsultansi lainnya.

26. Pedoman Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan berikut:


Pengumpulan 1. Pengumpulan data sekunder. Data-data sekunder yang diperlukan untuk
Data Lapangan pelaksanaan pekerjaan ini diantaranya adalah:
a) Rencana/ laporan
i. Rencana tata ruang di daerah studi
ii. Rencana pengembangan transportasi
iii. Rencana pengembangan jaringan jalan
iv. Studi studi terdahulu
b) Data Statistik/Publikasi
i. Statistik Indonesia yang terakhir, BPS
ii. Indikator ekonomi yang terakhir, BPS
iii. Statistik keuangan Pemerintah Daerah edisi terakhir, BPS
iv. Penduduk Provinsi, hasil sensus penduduk terakhir, BPS
v. PDRB per Provinsi asal, tiap Kabupaten/Kota
vi. Provinsi, Kota, Kabupaten dalam angka edisi terakhir
vii. Daftar harga bahan, peralatan, mobil dan ban, edisi terakhir
viii. Indonesian energy pricing review, edisi terakhir
ix. Data tata guna lahan
c) Data Lainnya, seperti
i. Data Citra Satelit lokasi proyek terbaru
ii. Peta dasar rupa bumi lokasi proyek
iii. Data lalu lintas
iv. Data hidrologi, geologi dan lingkungan
v. Data harga satuan pekerjaan
vi. Peta topografi skala 1:50.000 dari Bakosurtanal (untuk di Pulau
Jawa skala 1:25.000)
vii. Peta Geologi skala 1:100.000
viii. Lokasi situs sejarah
ix. Peta Sumber material

2. Pengumpulan data primer


a) Survei Pendahuluan, Penyedia jasa harus mengadakan peninjauan
lapangan untuk melakukan identifikasi daerah studi dan
membandingkannya dengan data-data sekunder yang diperoleh untuk
dipergunakan sebagai bahan analisis data dan pemilihan rute. Tinjauan
lapangan dilakukan terhadap beberapa aspek yang meliputi hal-hal
sebagai berikut:
i. Topografi
1) Keadaan topografi
15

2) Kondisi utilitas
ii. Geologi
1) Sifat-sifat fisik tanah
2) Ciri-ciri geologi
iii. Hidro-Oceanografi
1) Kondisi drainase
2) Kondisi pantai dan laut/gelombang (untuk wilayah pesisir)
3) Hal-hal lainnya yang diperlukan
iv. Sosial dan Ekonomi
1) Identifikasi ciri-ciri tata guna tanah
2) Kependudukan dan tenaga kerja
3) Struktur wilayah administratif
4) Identifikasi sarana dan prasarana sosial ekonomi
5) Persepsi dan ciri-ciri kondisi ekonomi regional
v. Budaya dan Lingkungan
1) Inventarisasi situs sejarah dan peninggalan budaya
2) Inventarisasi rona lingkungan awal

b) Survei Jaringan Jalan dan Lalu Lintas, sebelum survei, pekerjaan persiapan
harus dilakukan untuk mendapatkan hasil yang memuaskan.
Identifikasikan karakteristik daerah studi, penentuan lokasi dan luas
daerah survei lalu lintas serta prosedur survei yang akan digunakan
disesuaikan dengan prosedur standar Bina Marga dan harus didiskusikan
dan disetujui oleh pemberi pekerjaan sebelum dimulai Kegiatan survei
lalu lintas meliputi:
i. Survei Jaringan Jalan
Survei dilakukan untuk mengidentifikasi sistem jaringan jalan di
wilayah studi sebagai dasar dalam melaksanakan pemodelan
pertumbuhan pergerakan dan lalu lintas serta penentuan lokasi dan
desain simpang susun.

ii. Survei Perhitungan Volume Lalu Lintas di Ruas


1) Jumlah titik dan lokasi survei harus dapat mewakili lingkup
wilayah studi dan disesuaikan dengan kebutuhan analisis yang
diperlukan dalam studi ini.
2) Pengumpulan data selama minimal 3 hari (2 hari kerja dan 1 hari
libur).
3) Pengumpulan data dilakukan pada kedua jurusan selama 24 jam
4) Jenis kendaraan
a. Sepeda Motor
b. Sedan / van / jeep
c. Bus kecil (angkutan perkotaan, angkutan perdesaan)
d. Bus sedang (bus 3/4)
e. Bus besar
f. Pick-up
g. Truk 3/4 ton (2 as)
h. Truk sedang (2 as, tidak termasuk pick-up)
i. Truk besar (3 as)
16

j. Truk gandengan, container, trailer

iii. Survei Perhitungan Volume Lalu Lintas di Persimpangan


1) Perhitungan lalu lintas di persimpangan berdasarkan jenis
kendaraan dan penunjukan waktu
2) Dilakukan minimal 3 hari (2 hari kerja dan 1 hari libur) untuk
setiap kaki simpang selama 24 jam.
3) Jumlah titik dan lokasi survei harus dapat mewakili lingkup
wilayah studi dan disesuaikan dengan kebutuhan analisis yang
diperlukan dalam studi ini.

iv. Survei Waktu Perjalanan. Pencatatan waktu tempuh suatu


kendaraan dari satu titik ke titik yang lain pada suatu ruas jalan
dilakukan secara manual selama 3 hari (2 hari kerja dan 1 hari libur).
Jumlah titik dan lokasi survei harus dapat mewakili lingkup wilayah
studi dan disesuaikan dengan kebutuhan analisis yang diperlukan
dalam studi ini.

c) Survei Kondisi dan Struktur Tanah. Konsultan harus mengadakan survei


lapangan untuk mengidentifikasi kondisi data tanah yang diperoleh untuk
dipergunakan sebagai bahan analisis data. Penyelidikan tanah yang
dilakukan yaitu Boring sekurang-kurangnya 3 (tiga) titik pada lokasi
rencana simpang tak sebidang dengan kedalaman minimum 30 m
(sampai tanah keras). Boring dilakukan pada titik tertentu untuk
keperluan desain jembatan dengan perkiraan terdapat sungai yang
melintasi rencana ruas rencana. Standard Penetration Test (SPT)
dilakukan setiap interval 3-5 m.

d) Survei Topografi. Survei Topografi untuk studi kelayakan ini meliputi hal-
hal sebagai berikut:
i. Pemotretan udara memakai pesawat remote UAV dengan metode
foto small format sepanjang trase jalan yang ditinjau yang
selanjutnya digunakan sebagai input perangkat lunak penentuan
rute jalan optimum.
ii. Survei Pengukuran lapangan berupa poligon tertutup, waterpass
dan cross section.
iii. Penentuan Koordinat melalui survei GPS.
iv. Penampang melintang, dengan lebar penampang dan interval
yang disesuaikan dengan kebutuhan pada daerah datar setiap 1
km dan pada daerah lainnya yang memerlukan pengukuran
tambahan dengan interval yang lebih kecil.
v. Penampang memanjang rencana as jalan dengan interval yang
disesuaikan dengan kebutuhan pada daerah datar dan pada
daerah lainnya yang memerlukan pengukuran tambahan dengan
interval yang lebih kecil.
vi. Hasil pengukuran lapangan yang dikombinasikan dengan peta
Bakosurtanal.
17

vii. Hasil analisa berupa gambar ROW Plan dan di plot dalam peta citra
satelit dan peta bakosurtanal sebagai dasar pembebasan tanah.
viii. Pada lokasi rencana simpang tak sebidang, agar dilakukan
pekerjaan pengukuran, pengukuran dan pemasangan patok BM.

e) Survei Lingkungan dan Survei Hidrologi/Drainase.


Konsultan harus mengadakan survei lapangan untuk mengidentifikasi
dampak lingkungan, social-budaya, tata ruang dan kesehatan masyarakat
dan ketersedian lahan untuk dipergunakan sebagai bahan analisis data
dan pertimbangan pemilihan rute. Pada saat bersamaan konsultan harus
melakukan survei hidrologi/drainase untuk mengidentifikasi jumlah dan
karakteristik sungai, catchment area, elevasi muka air banjir, analisis
curah hujan dan pola aliran sungai/drainase sebagai bahan pertimbangan
dalam pemilihan rute dan penentuan struktur jalan/jembatan dalam
proses pra design. Pada saat bersamaan dapat dilakukan survei perkiraan
harga pasar tanah.

Seluruh proses dan hasil survei primer didokumentasikan dalam suatu laporan
terpisah sebagai bagian dari laporan antara.

27. Alih Pengetahuan Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk menyelenggarakan pertemuan dan
pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada personil proyek / satuan
kerja Pejabat Pembuat Komitmen berikut :
1. Pertemuan dan pembahasan dilakukan pada setiap kali penyedia jasa akan
menyerahkan laporannya, yaitu pada saat akan menyerahkan Laporan
Pendahuluan, Laporan Antara dan Laporan Draft Akhir.
2. Sebelum pertemuan dan pembahasan dilakukan, penyedia jasa harus
melakukan penjelasan rencana pembahasan kepada petugas yang telah
ditunjuk sebagai Project Officer kegiatan yang bersangkutan.
3. Setelah pertemuan dan pembahasan dilakukan, penyedia jasa harus
melakukan konsultasi hasil pertemuan dan pembahasan dengan petugas yang
telah ditunjuk sebagai Project Officer kegiatan yang bersangkutan.

Semarang, 26 Desember 2022


Satker BBPJN JATENG - DIY
PPK Keterpaduan Pembangunan Infrastruktur Jalan

Ibnu Kurniawan, ST.


NIP. 19790707 200502 1 001
18

REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA

SATKER BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL

JAWA TENGAH – DI YOGYAKARTA

Jl. Soekarno - Hatta Km. 26 Karangjati Kab. Semarang, Kode Pos 50552

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PAKET:

PENYUSUNAN DOKUMEN STUDI KELAYAKAN

JALAN DAN JEMBATAN PROV JATENG DAN DIY

SUMBER DANA APBN

TAHUN ANGGARAN 2022


19

REPUBLIK INDONESIA

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA

SATKER BALAI BESAR PELAKSANAAN JALAN NASIONAL

JAWA TENGAH – DI YOGYAKARTA

Jl. Soekarno - Hatta Km. 26 Karangjati Kab. Semarang, Kode Pos 50552

RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

PAKET:

PENYUSUNAN DOKUMEN STUDI KELAYAKAN

JALAN DAN JEMBATAN PROV JATENG DAN DIY

SUMBER DANA APBN

TAHUN ANGGARAN 2022


20

Anda mungkin juga menyukai