Marwan Lubis
Staf Pengajar Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik UISU
marwanlubis@gmail,com
Abstrak
Lalu lintas merupakan salah satu sarana komunikasi masyarakat yang memegang peranan vital dalam
memperlancar pembangunan yang kita laksanakan.Karena dengan adanya lalu lintas tersebut,memudahkan
akses bagi masyarakat untuk melakukan kegiatannya untuk pemenuhan perekonomiannya.Tanpa adanya lalu
lintas,dapat dibayangkan bagaimana sulitnya kita untuk menuju tempat pekerjaan atau melakukan pekerjaan
yang berhubungan dengan penggunaan jalan raya.Tidak ada satu pun pekerjaan yang tidak luput dari
penggunaan lalu lintas. Pembangunan suatu pusat kegiatan yang menarik atau membangkitkan lalu lintas
pada lokasi tertentu di tepi jalan akan berpengaruh terhadap lalu lintas di sekitarnya. Setiap perubahan tata
guna lahan akan mengakibatkan perubahan dalam suatu sistem transportasi, karena lalu adalah merupakan
tarikan / bangkitan akibat stimulasi bangunan yang baru atau akibat perubahan tata guna lahan. Perubahan
tata guna lahan yang tidak disertai dengan kajian dampak lalulintas dapat menimbulkan pengaruh terhadap
kapasitas jaringan jalan, dimana efek yang dapat terjadi selanjutnya adalah kemacetan. Dengan andalalin maka
dapat diperhitungkan berapa besar bangkitan perjalanan baru yang memerlukan rekayasa lalu lintas dan
manajemen lalu lintas. Untuk mengatasi dampaknya Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 75 tahun
2015 tentang manajemen dan rekayasa, analisis dampak serta manajemen kebutuhan lalu lintas yang membahas
terperinci hasil analisis dampak lalu lintas, perlu adanya pembagian tanggung jawab Pemerintah dan
Pengembang disekitar pembangunan yang menimbulkan gangguan lalu lintas.
.
Kata Kunci : Lalu Lintas, Manajemen, Pembangunan, Sibolga
Sibolga Naulia akan menimbulkan bangkitan dan Manajemen dan rekayasa lalu lintas jalan sendiri
tarikan lalu lintas, sehingga akan membebani ruas- merupakan suatu teknik perencanaan transportasi
ruas jalan yang dilalui dan mempengaruhi kehidupan yang sifatnya langsung penerapan di lapangan dan
masyarakat yang akan memberikan dampak negatif biasanya berjangka waktu yang tidak terlalu lama.
terhadap: Hal ini akan menyangkut kondisi dari arus lalu
1. Kelancaran arus lalu lintas, baik lalu lintas lintas yang juga sarana penunjangnya baik pada saat
kendaraan bermotor, tidak bermotor maupun sekarang maupun yang akan direncanakan (LPPM
pejalan kaki; ITB,1994). Manajemen ini mulai banyak dikenal
2. Keselamatan pengguna jalan akan terganggu pada saat 1980 an yang sebelumnya selalu
yang diakibatkan oleh adanya bangkitan arus dilakukan dengan pembangunan prasarana
lalu lintas, dimana kendaraan-kendaraan infrastruktur. Keterbatasan pendanaan memberikan
tersebut melakukan manuver, mulai dari kota/kabupaten bersikap lebih kreatif di dalam
kendaraan ringan sampai pada kendaraan berat. mengembangkan penanganan transportasi di
Manuver kendaraan bangkitan dari suatu pusat wilayahnya. Dasar hukum penyelenggaraan analisis
kegiatan sering menimbulkan konflik antar dampak lalu lintas adalah UU No. 22 Tahun 2009
kendaraan, yang mengancam keselamatan tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Pasal 99-
pengguna jalan; 101 yang menyebutkan setiap rencana
3. Kenyamanan pengguna jalan berkaitan dengan pembangunan pusat kegiatan, permukiman, dan
adanya penurunan kecepatan kendaraan, infrastruktur yang akan menimbulkan gangguan
peningkatan kebisingan dan penurunan kualitas keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran
udara akibat gas buang yang ditimbulkan oleh lalu lintas dan angkutan jalan wajib dilakukan
bangkitan arus lalu lintas terhadap analisis dampak lalu lintas. Analisis dampak lalu
pembangunan/pengembangan kawasan lintas sekurang-kurangnya memuat: a. analisis
dimaksud; bangkitan dan tarikan lalu lintas dan angkutan jalan;
4. Tingkat kemunduran kinerja jalan, akibat b. simulasi kinerja lalu lintas tanpa dan dengan
adanya tambahan beban lalu lintas yang sangat adanya pengembangan; c. rekomendasi dan rencana
dipengaruhi oleh jenis dan jumlah kendaraan implementasi penanganan dampak; d. tanggung
yang lewat, serta jenis konstruksi perkerasan jawab pemerintah dan pengembang atau
jalan yang dilalui; pembangun dalam penanganan dampak; dan e.
5. Pandangan terhadap suatu objek arus lalu lintas rencana pemantauan dan evaluasi.
yang ada akan memberikan gangguan Hasil analisis dampak lalu lintas merupakan
pandangan terhadap suatu objek dari satu sisi ke salah satu syarat bagi pengembang untuk
sisi lain bagian jalan. Besaran gangguan mendapatkan izin pemerintah dan/atau pemerintah
pandangan sangat dipengaruhi oleh jenis dan daerah menurut peraturan perundang-undangan.
jumlah kendaraan bangkitan yang melalui suatu Analisis dampak Lalu Lintas dilakukan oleh
ruas jalan. lembaga konsultan yang memiliki tenaga ahli
bersertifikat. Hasil analisis dampak lalu lintas harus
II. TINJAUAN PUSTAKA mendapatkan persetujuan dari instansi yang terkait
di bidang lalu lintas dan angkutan jalan. Ketentuan
2.1 Pengertian Andalalin lebih lanjut mengenai pelaksanaan analisis dampak
Analisis Dampak Lalu Lintas, untuk selanjutnya lalu lintas diatur dengan peraturan pemerintah.
disebut Andalalin adalah studi/kajian mengenai Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
dampak lalu lintas dari suatu kegiatan dan/atau usaha Nomor 32 Tahun 2011 tentang Manajemen dan
tertentu yang hasilnya dituangkan dalam bentuk Rekayasa, Analisis Dampak, Serta Manajemen
dokumen Andalalin atau perencanaan pengaturan lalu Kebutuhan Lalu Lintas; disebutkan Analisis
lintas. Dalam Peraturan Menteri Perhubungan dampak lalu lintas adalah serangkaian kegiatan
(PerMen Perhubungan) No.PM 75 Tahun 2015 kajian mengenai dampak lalu lintas dari
tentang Penyelenggaraan Analisis Dampak Lalu pembangunan pusat kegiatan, permukiman, dan
Lintas disebutkan bahwa Analisis Dampak Lalu infrastruktur yang hasilnya dituangkan dalam
Lintas adalah serangkaian kegiatan kajian mengenai bentuk dokumen hasil analisis dampak lalu lintas.
dampak lalu lintas dari pembangunan pusat kegiatan, Inventarisasi dan analisis dampak lalu lintas
permukiman, dan infrastruktur yang hasilnya bertujuan untuk mengetahui dampak lalu lintas
dituangkan dalam bentuk dokumen hasil analisis terhadap rencana pembangunan pusat kegiatan,
dampak lalu lintas. Hal ini dikaitkan bahwa setiap permukiman, dan infrastruktur yang akan
perubahan guna lahan akan mengakibatkan menimbulkan gangguan keamanan, keselamatan,
berubahan di dalam sistem transportasi nya. Dengan ketertiban, dan kelancaran lalu lintas dan angkutan
andalalin maka dapat diperhitungkan berapa besar jalan.
bangkitan perjalanan baru yang memerlukan
rekayasa lalu lintas dan manajemen lalu lintas untuk 2.2 Kreteria Studi Andalalin
mengatasi dampaknya. Dalam Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 32 Tahun 2011 tentang
Manajemen dan Rekayasa, Analisis Dampak, Serta perjalanan, pemilihan moda, pembeban,
Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas; juga disebutkan akses dan/atau kebutuhan parkir;
pelaksanaan Analisis Dampak Lalu Lintas. Dimana d. Penetapan tahun dasar yang dipakai sebagai
Setiap rencana pembangunan pusat kegiatan, dasar analisis;
permukiman, dan infrastruktur yang akan • Periode analisis paling sedikit 5
menimbulkan gangguan keamanan, keselamatan, (lima) tahun;
ketertiban, dan kelancaran lalu lintas dan angkutan • Kebutuhan pengumpulan data lalu
jalan wajib dilakukan analisis dampak lalu lintas. lintas;
Pusat kegiatan berupa bangunan untuk: a. • Karakteristik dan intensitas tata
kegiatan perdagangan; b. kegiatan perkantoran; c. guna lahan eksisting maupun yang
kegiatan industri; d. fasilitas pendidikan; e. fasilitas akan datang;
pelayanan umum; dan/atau f. kegiatan lain yang • Penggunaandan pemilihan model
dapat menimbulkan bangkitan dan/atau tarikan lalu transportasi; dan
lintas. Metodologi penyusunan dokumen hasil
Permukiman berupa: analisis dampak lalu lintas.
a. perumahan dan permukiman; 2. Analisis kondisi lalu lintas dan angkutan jalan
b. rumah susun dan apartemen; dan/atau saat ini, meliputi:
c. permukiman lain yang dapat menimbulkan a. Kondisi prasarana jalan: geometrik,
bangkitan dan/atau tarikan lalu lintas. perkerasan, potongan melintang, fungsi,
Infrastruktur berupa: status, kelas jalan, dan perlengkapan jalan.
a. akses ke dan dari jalan tol; b. Kondisi lalu lintas eksisting paling sedikit
b. pelabuhan; memuat data historis volume lalu lintas
c. bandar udara; volume gerakan membelok, tundaan
d. terminal; membelok, panjang antrian, kecepatan rata-
e. stasiun kereta api; rata kendaraan, waktu perjalanan, okupansi
f. pool kendaraan; jalan, data penumpang angkutan umum,
g. fasilitas parkir untuk umum; dan/atau pejalan kaki dan pesepeda; dan
h. infrastruktur lainnya. c. Kondisi angkutan jalan paling sedikit
Dalam Permen Perhubungan No.PM 75 Tahun memuat jaringan trayek, faktor muat, jenis
2015 disebutkan bahwa rencana pembangunan pusat kendaraan dan waktu tunggu.
kegiatan, permukiman, dan infrastruktur dapat berupa 3. Analisis bangkitan/tarikan lalu lintas dan
pembangunan baru atau pengembangan. Pusat angkutan jalan akibat pembangunan berdasarkan
kegiatan tersebut berupa bangunan untuk: kegiatan kaidah teknis transportasi dengan menggunakan
perdagangan, perkantoran, industri, pendidikan faktor trip rate yang ditetapkan secara nasional.
(sekolah, universitas, khursus), pelayanan umum 4. Analisis distribusi perjalanan;
(rumag sakit, klinit bersama, bank), stasiun pengisian 5. Analisis pemilihan moda;
bahan bakar umum (SPBU), hotel, gedung 6. Analisis pembebanan perjalanan;
pertemuan, restoran, fasilitas olahraga (indoor dan 7. Simulasi kinerja lalu lintas yang dilakukan
outdoor), bengkel kendaraan bermotor, pencucian terhadap analisis dampak lalu lintas, meliputi:
mobil, bangunan lainnya. Pemukiman yang dimaksud a. Simulasi kinerja lalu lintas sebelum
meliputi: perumahan dan permukiman, rumah susun pembangunan;
dan apartemen, asrama, ruko, dan/atau permukiman b. Simulasi kinerja lalu lintas pada saat
lainnya. Infrastruktur yang dimaksud adalah akses pembangunan;
ke/dari jalan tol, pelabuhan, bandar udara, terminal, c. Simulasi kinerja lalu lintas setelah
stasiun kereta api, pool kendaraan, fasilitas parkir pembangunan;
umum, jalan laying (flyover), lintas bawah d. Simulasi kinerja lalu lintas dalam jangka
(underpass), terowongan (tunnel), dan atau waktu paling sediit 5 (lima) tahun;
infrastruktur lainnya. e. Manajemen kebutuhan lalu lintas;
f. Penyediaan fasilitas parkir berupa gedung
2.3 Penyusunan Dokumen Andalalin parkir dan/atau taman parkir;
Dalam PerMen Perhubungan No.PM 75 Tahun g. Penyediaan akses keluar dan akses masuk
2015 pasal 9 disebutkan bahwa Analisis Dampak untuk orang, kendaraan pribadi dan
Lalu Lintas paling sedikit memuat: kendaraan barang;
1. Perencanaan dan metodologi analisis dampak lalu h. Penyediaan fasilistas bongkar muat barang;
lintas, meliputi: i. Penataan sirkulasi lalu lintas di dalam
a. Penjelasan rencana pembangunan baru dan kawasan;
pengembangan; j. Penyediaan fasilitas pejalan kaki dan
b. Cakupan wilayah kajian berdasarkan rencana berkemampuan khusus;
pembangunan baru dan pengembangan; k. Penyediaan fasilitas perlengkapan jalan di
c. Prakiraan transportasi yang digunakan seperti dalam kawasan;
bangkitan/tarikan lalu lintas, distribusi l. Penyediaan sistem informasi lalu lintas;
LOKASI PEMBANGUNAN
PASAR SIBOLGA NAULI
Gambar 1. Titik Lokasi Rencana Pembangunan Pasar Sibolga Nauli Kota Sibolga
Tabel 1. Intensitas Pola Ruang di Sub Zona Jasa berupa identifikasi terhadap 2 (dua) masalah pokok,
Komersil yaitu:
Intensitas Pola Ruang Di Sub Zona Jasa a) Data tata guna lahan dan jaringan jalan yang
Komersil sudah ada saat ini (eksisting), dan rencana tata
KDB Maksimum 70 % ruang wilayah (RTRW),
b) Perekonomian wilayah, dan sosial ekonomi
KLB Maksimum 10 wilayah,
KDH Minimum 20 % c) Transportasi wilayah: peta jaringan jalan,
Ketinggian Bangunan Max 15 Lantai / 60 m karakteristik jaringan jalan, status dan fungsi
Sumber : Perda No 2 Kota Medan tentang RDTR Kota jalan, perlengkapan jalan, volume lalu lintas,
Medan 2017 – 2037 kecepatan lalu lintas, layanan angkutan umum,
permasalahan transportasi wilayah, rencana
Sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Sibolga pengembangan transportasi wilayah (Tatrawil,
No.02 Tahun 2018 Tentang Rencana Detail Tata Tatralok, RUJTJ); jika tidak ada maka
Ruang (RDTR ) dan Peraturan Zonasi Kota Sibolga dilakukan survey data primer,
Tahun 2017-2037 Ruas Jalan Patuan Anggi berfungsi d) Peraturan perundang-undangan terkait, pedoman
sebagai Ruas Jalan Kolektor Sekunder. teknis analisis transportasi, dan hasil
studi/kajian/penelitian sebelumnya,
3.3 Metode Pengumpulan Data e) Data rancang bangun (grand desain) SPBU
Pada tahap pengumpulan data, konsultan PT.Sheniju Surya Mulia: luas bangunan, site
melaksanakan proses pengumpulan data sekunder plan/peruntukan, rencana kegiatan, jumlah
termasuk pemanfaatan terhadap data yang telah personil, sirkulasi internal dan eksternal,
dikumpulkan dalam studi-studi sejenis, dan rencana pembangunan dan/atau pengembangan.
melakukan pengumpulan data primer meliputi data
tata guna lahan di sekitar kawasan pengembangan, 3.5 Pengumpulan Data Primer
daya infrastruktur jalan dan fasilitas pendukungnya, Untuk mendukung data sekunder yang telah
daya dukung layanan angkutan umum, permasalahan diperoleh dan untuk mendapatkan gambaran
transportasi kawasan, dan tinjauan potensi bangkitan mengenai kondisi pelayanan ruas jalan di sekitar
dan tarikan perjalanan yang ditimbulkan. lokasi pembangunan, maka pengumpulan data
primer akan dilakukan secara langsung dengan
3.4 Pengumpulan Data Sekunder tujuan memperoleh informasi penting berkaitan
Metodologi komprehensif yang disusun dimulai dengan tata guna lahan, kinerja lalu lintas eksisting.
dengan tahap pengumpulan data, dalam hal ini data Sebelum survei primer, terlebih dahulu dilakukan
sekunder. Data yang dikumpulkan dalam tahap ini tahap persiapan survei yang intinya
mendayagunakan sumber daya perolehan informasi
sekunder bagi kematangan pelaksanaan survei 4.2 Penanganan Dampak Lalu Lintas Masa
primer. Pada tahap ini segala informasi yang Konstruksi Pasar Pasar Sibolga Nauli
berkaitan dengan masalah lapangan pada wilayah Upaya penanganan dampak lalu lintas dari
kajian diterjemahkan ke dalam bentuk-bentuk Pembangunan Pasar Pasar Sibolga Naulibertujuan
formulir survei, rencana kerja survei, organisasi untuk meminimalkan gangguan lalu lintas yang
lapangan, dan peta-peta detail. terjadi berupa gangguan kelancaran dan
Sebagaimana layaknya dalam proses kajian penataan, keselamatan lalu lintas pada tahap konstruksi.
pengkajian dan analisis data lainnya, prinsip GIGO Upaya penanganan dampak lalu lintas bisa menjadi
(Garbage In Garbage Out) juga akan diterapkan kewenangan atau tanggung jawab pihak
dalam kajian ini, dimana ketetapan dan keakuratan pemrakarsa dan atau pihak instansi yang terkait
data dan informasi yang diperoleh merupakan kunci dengan mempertimbangkan besaran serta cakupan
utama untuk memperoleh hasil analisis dan dampak yang terjadi,adalah sebagai berikut :
rekomendasi yang tepat dan akurat. Sebaliknya a. Pengaturan waktu angkutan material dengan
apabila data dan informasi yang digunakan tidak memperhatikan kondisi kepadatan lalu lintas
memenuhi standar kriteria ketepatan dan keakuratan, sekitar.Direkomendasikan pada pagi-siang
maka analisis dan rekomendasi yang dihasilkan juga hari dari pukul 06.00 s/d 08.00 hingga 18.00
akan berada jauh dari ketepatan dan keakuratan. s/d 20.00 WIB (4 jam) menghindari
Pelaksanaan waktu survei dilaksanakan pada kondisi jampuncak pergerakan dan atau pada
lalu lintas jam sibuk. malam hari antara pukul 21.00 hingga
pukul 04.00 WIB. Penggunaan angkutan
berat dilewatkan pada akses jalan utama. Hal
IV. DAMPAK LALU LINTAS DAN MITIGASI
ini menghindari dengan konflik pergerakan
PENANGANAN
kendaraan, dimana kawasan ini menjadi jalur
utama pergerakan di Kota Sibolga, khususnya
Pada tahap ini akan dilakukan Implementasikan
di pagi dan sore hari saat aktifitas berangkat
Dampak Lalu Lintas yang disebabkan oleh
dan pulang kerja, belanja dan sekolah.
Pembangunan Pasar Tradisional Nauli Sibolga. serta
b. Perlu adanya petugas baik (minimal 4
dilakukan Mitigasi Penanganan Dampak. Dalam
petugas) yang disediakan dari pihak
studi ini, Identifikasi Penangan dampak lalu lintas
kontraktor yang berpengalaman dan/atau
yang dilakukan dibagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu
petugas dari Dinas Perhubungan/Kepolisian
Masa Kontruksi dan Saat Beropersainya Pasar Pasar
(Satlantas) yang membantu kelancaran arus
Sibolga Nauli
kendaraan dan angkutan material/alat ini
(dilengkapi dengan peralatan yang lengkap).
4.1 Dampak Lalu Lintas Masa Konstruksi Pasar
Untuk itu pihak kontraktor perlu
Pasar Sibolga Nauli
berkoordinasi dengan pihak Dinas
Dari hasil analisis mengenai kondisi pada masa
Perhubungan dan Kepolisian Satlantas)
konstruksi adalah terjadinya sirkulasi kendaraan
terkait hal tersebut.
angkutan barang yang memuat bahan bangunan
(material) dari quary menuju lokasi pembangunan
4.3 Dampak Lalu Lintas Operasionalpasar
dan alat berat yang digunakan untuk pembangunan.
Pasar Sibolga Nauli
Namun, hal tersebut belum mempengaruhi kinerja
Dalam studi analisis dampak lalu lintas
lalu lintas pada Ruas Jalan Utama karena umumnya
Pembangunan Pasar Pasar Sibolga Naulidibahas
volume lalu lintas barang yang memuat bahan
mengenai dampak dari sisi keselamatan lalu
bangunan tidak terlalu besar. Yang perlu diperhatikan
lintas.Pembangunan Pasar Pasar Sibolga Nauli ini
pada masa ini adalah berjatuhannya bahan
akan menambah potensi konflik yang ada baik pada
bangunan/galian seperti tanah maupun pasir yang
kawasan Pembangunan Pasar Pasar Sibolga Nauli
diangkut oleh kendaraan dijalan yang mengakibatkan
itu sendiri maupun pada persimpangan yang ada,
ketidaknyamanan pengguna jalan padaumumnya.
maka dari itu pengaruh yang akan signifikan dari
Untuk mengantisipasi beberapa hal diatas perlu
Pembangunan Pasar Pasar Sibolga Nauliadalah
dilakukan pengamanan dan pengawasan oleh pihak
gangguan keselamatan lalu lintas.
pengembang baik terhadap sirkulasi lalu lintas barang
Baguley (1984) mendefinisikan konflik
yang keluar masuk lokasi pembangunan, sehingga
sebagai situasi di mana seorang pengguna jalan atau
keamanan, kelancaran dan keselamatan lalu lintas
lebih yang saling mendekati atau mendekati obyek
yang melintasi ruas jalan di sekitar dapat tetap
lain pada ruang dan waktu dengan sedemikian rupa
terjaga, tanpa terjadi hal apapun. Selain itu juga
sehingga menyebabkan resiko tabrakan jika
waktu pengangkutan Bahan bangunan perlu
pergerakan tidak dapat dirubah. Definisi tersebut
diperhatikan dan dijadwalkan diluar jam sibuk. Hal
hampir sama dengan disebut oleh Glennon (1977),
ini karena pada waktu jam sibuk volume kendaraan
namun dengan tambahan bahwa studi konflik bukan
cukup tinggi sehingga nantinya akan menambah
merupakan ukuran potensial kecelakaan. Menurut
kemacetan apabila diakukan pengangkutan pada
Baguley (1984), Glennon (1977), data studi konflik
waktu jam sibuk.
membantu mengidentifikasikan masalah yang
paling mungkin menjadi kecelakaan di suatu d. Adanya pengaturan sirkulasi akses keluar
persimpangan. Data tersebut dapat digunakan untuk masuk baik sirkulasi kendaraan, sirkulasi
mengevaluasi jalan tanpa harus menunggu data orang.
kecelakaan. Secara ideal, studi konflik dilakukan e. Menempatkan Petugas Pengatur Lalu Lintas di
sebelum dan sesudah perbaikan persimpangan Setiap Pintu masuk dan Keluar Pasar
sehingga dapat diidentifikasi efek sekunder yang Tradisional Nauli Sibolga.
tidak diinginkan pada pergerakan kendaraan setelah f. Petugas Lalu Lintas saat mengatur kendaraan
ada perbaikan. Sebagai contoh, modifikasi sederhana masuk dan keluar dari lokasi kegiatan harus
seperti perubahan marka atau geometrik, penggunaan memproritaskan kendaraan dari Jalan Utama.
lampu lalu lintas. Hal tersebut disebutkan pula oleh g. Membuat Taper dengan Panjang taper 10 meter
Hauer (1978), serta konflik dilakukan untuk dengan radius 3 meter
pengendalian lokasi, efektifitas suatu prasarana, h. Melakukan pemisahan antara akses keluar dan
layout, perencanaan maupun prosedur. Menurut akses masuk dengan pulau atau pun median
Glaus (1980), penentuan kategori konflik dilakukan
setelah observasi awal pada lokasi yang akan
ditinjau, dari data kecelakaan, ataupun keluhan V. KESIMPULAN
penduduk. Dari observasi tersebut dapat ditetapkan
kategori khusus maupun mengamati penyebab Melalui hasil dan pembahasan dapat
konflik pergerakan kendaraan yang bergerak ditarik kesimpulan sebagai berikut:
perlahan (slow vehicle). 1. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 75
Persimpangan merupakan suatu daerah dimana tahun 2015 tentang manajemen dan rekayasa,
arus lalu lintas dari berbagai arah bertemu atau analisis dampak serta manajemen kebutuhan
bersilangan, baik yang terdiri dari pertemuan tiga lalu lintas yang membahas terperinci hasil
ruas jalan maupun yang terdiri lebih dari tiga ruas analisis dampak lalu lintas, perlu adanya
jalan. Dilihat dari bentuk pertemuannya, pembagian tanggung jawab Pemerintah dan
persimpangan dapat dibedakan menjadi Pengembang disekitar pembangunan yang
persimpangan sebidang (intersection), persimpangan menimbulkan gangguan lalu lintas.
tidak sebidang (interchange), dan persilangan. 2. Tanggung jawab pada penanganan dampak lalu
Persimpangan sebidang adalah persimpangan dengan lintas yang ditimbulkan akibat adanya tarikan –
kaki-kaki simpang yang mengalami pertemuan arus bangkitan perjalanan yang mengakibatkan
dari masingmasing kaki simpang pada elevasi yang permasalahan lalu lintas perlu dilakukan untuk
sama di suatu bidang. Ditinjau dari jumlah kaki yang mencapai keamanan, keselamatan, ketertiban,
ada pada persimpangan, Persimpangan sebidang dan kelancaran lalu lintas dan angkutan jalan.
merupakan daerah yang potensial untuk terjadinya Pembangunan Pasar Sibolga Nauli berlokasi di
konflik akibat adanya bermacam jenis pergerakan Ruas Jalan Patuan Anggi. Dalam Study Analisis
arus lalu lintas. Dampak Lalu Lintas ini dilakukan beberapa
Skenario dalam penanganan manajemen dan
4.4 Mitigasi penanganan dampak lalu lintas rekayasa Lalu lintas.
beroperasinya pasar pasar sibolga nauli.
Untuk mengantisipasi dampak lalu lintas DAFTAR PUSTAKA
beroperasinya dalam jangka waktu tahun 2022 s/d
tahun 2026 yaitu manajemen rekayasa lalu lintasnya [1]. Anonim, 1997, Manual Kapasitas Jalan
adalah penanganan berupa Manajemen Kapasitas Indonesia (MKJI) , Direktorat Jenderal
berupa menghilangkan hambatan samping sehingga Bina Marga, Departemen Pekerjaan
lebar efektif jalan dapat digunakan sebaik Umum, Jakarta.
mungkindan Manajemen Keselamatan Lalu Lintas, [2]. Direktorat Jenderal Bina Marga. 1997,
Untuk melakukan manajemen tersebut maka Manual Kapasitas Jalan Indonesia Balai
dilakukan Pemasangan Fasilitas Perlengkapan Jalan Teknik Lalu Lintas dan Lingkungan Jalan,
berupa perambuan, pemarkaan lalu lintas, Fasilitas [3]. Direktorat Jenderal Bina Marga, 1997,
Penerangan dan Fasilitas Pejalan Kaki disekitar area Manual Kapasitas Jalan Indonesia Balai
Pasar Sibolga Nauli sebagai Berikut : Teknik Lalu Lintas dan Lingkungan Jalan,
a. Mengurangi hambatan samping baik pengaturan [4]. Hendarto, Sri., Lubis, Harun Al Rasyid S.,
parkir maupun PKL dan memasang rambu Hermawan, Rudi. 2001. Dasar-dasar
larangan Parkir di Area Pasar Pasar Sibolga Nauli Transportasi. Bandung: Penerbit ITB.
b. Manajemen lalu lintas terutama di ruas jalan [5]. Tamin, Ofyar Z, 2000, Perencanaan dan
patuan Anggi Pemodelan Transportasi, ITB, Bandung
c. Memasang Fasilitas Angkutan Umum berupa Morlok, E. K, 1991, Pengantar Teknik dan
Halte untuk tempat pemberhentian angkutan Perencanaan Transportasi, Erlangga,
umum sehingga angkutan umum tidak berhenti Jakarta
sembarangan di jalan sekitar lokasi Pasar