METODOLOGI
E.1 PENDEKATAN TEKNIS DAN METODOLOGI
Metodologi adalah cara-cara yang akan diterapkan dalam melaksanakan seluruh pekerjaan. Perumusan
metodologi ini bertujuan agar pekerjaan dapat dilaksanakan secara sistematis sesuai dengan karakteristik
pekerjaan, sehingga tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dapat tercapai secara utuh sesuai dengan
harapan. Metodologi ini disusun berdasarkan permasalahan yang kemungkinan akan dihadapi & disesuaikan
acuan yang ada pada pekerjaan ini.
Secara teoritis, komponen Sistem Informasi Geografis terdiri atas 5 komponen, sebagai berikut.
Perangkat keras
Pada saat ini SIG tersedia untuk berbagai platform perangkat keras. Ada PC, workstations, dan
lain-lain. Pada SIG membutuhkan komponen perangkat keras, yaitu perangkat secara kasat mata
yang digunakan untuk memanipulasi dan mengolah data yang dilengkapi dengan koneksi internet.
Perangkat Keras Pendukung Sistem SIG, meliputi:
- Peralatan untuk Pemasukan Data (Input), contohnya Keyboard
- Peralatan untuk Pemprosesan Data (Process), contohnya RAM
- Peralatan untuk Penyajian Hasil (Output), contohnya printer
- Peralatan untuk Penyimpanan (Storage), contohnya HDD
Dalam kaitannya dengan pengembangan SIG sebagai alat (Toolbox) analisis dan pemodelan keruangan
(spatial analysis and modelling), para perencana kota akan mendapatkan kemudahan dalam melakukan
analisis keruangan dengan memanfaatkan fasilitas geoprocessing analysis, pengukuran konektivitas,
dan dan pembuatan buffer. Salah satu fungsi terpenting dari fasilitas geoprocessing analisis dalam
kegiatan penataan ruang adalah melakukan tumpang tindih peta (Map Overlay). Hal ini disebabkan oleh
tradisisi kuat yag melekat dalam proses penataan ruang berupa kegiatan tumpang tindih peta (map
overlay) sebagai salah satu analisis untuk menetukan kesesuaian lahan (land suitability) sebagai salah
satu komponen utama penataan ruang. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dalam konteks
penataan ruang, manajemen basis data, visualisasi, analisis spatial dan pemodelan spatial merupakan
area utama dari pemanfaatan SIG untuk menunjang kegiatan ini (Levine dan Landis 1989).
data
Perbedaan fungsi, skala, tahapan dan sektor dalam rekomendasi teknis akan membawa implikasi
terhadap bentuk dan bobot kontribusi SIG dalam kegiatan tersebut. Kemampuan SIG dalam
pengelolaan basis data, visualisasi objek dan analisis keruangan akan lebih dibutuhkan pada aktivitas
perencanaan yang relatif rutin sepeti administrasi umum dan pengendalian pembangunan. Sedangkan
pemodelan keruangan lebih dibutuhkan pada kegiatan perencanaan strategis.
Beberapa keuntungan yang bisa dimanfaatkan dari pemanfaatan SIG lain sebagai berikut (Royal Town
Planning Institute 1992):
Peningkatan aspek pemetaan seperti: akses yang lebih baik, kekinian data, pengurangan ruang
penyimpanan peta, dan lain sebagainya;
Efisiensi dalam pengambilan informasi;
Peningkatan kecepatan dan keakuratan analisis;
Meningkatan komunikasi yang lebih baik dengan masyarakat umum; dan
Memudahkan proses pembuatan simulasi terutama untuk skenario “what if”.
Adapun beberapa manfaat penerapan SIG dalam menunjang penataan ruang diantaranya adalah:
1. Meningkatkan pengintegrasian organisasi
Banyak organisasi yang sudah mengimplementasi SIG menemukan kenyataan, bahwa keuntungan
utama yang mereka dapatkan adalah peningkatan kinerja manajemen terhadap organisasi maupun
pengelolaan sumberdayanya. Hal itu terjadi karena SIG memiliki kemampuan untuk
menghubungkan berbagai perangkat data secara bersamaan berdasarkan geografis, memfasilitasi
informasi-informasi yang terjadi antar bagian, untuk saling termanfaatkan dan dikomunikasikan.
Dengan membuat sebuah database yang bisa dimanfaatkan bersama, maka sebuah bagian akan
memperoleh keuntungan dari hasil kerja dari bagian lain, di mana akan berlaku ketentuan, bahwa
data cukup sekali dikoleksi, tetapi bisa dimanfaatkan berkali-kali.
E.3.2 PELAPORAN
Jenis laporan yang harus diserahkan kepada pejabat pembuat komitmen meliputi:
1. Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan berisikan gambaran umum pekerjaan dan rencana kerja Integrasi Satu
Peta Database Pendidikan dan Kesehatan Berbasis GIS/SIG, Persepsi terhadap Kerangka
Acuan Kerja (KAK), Rencana penugasan tenaga ahli, Identifikasi dan review kerangka awal
Integrasi database Pendidikan dan Kesehatan. Buku Laporan Pendahuluan diserahkan
selambat-lambatnya: 15 (Lima belas) hari sebanyak 20 (dua puluh) buku.
2. Laporan Antara
Laporan ini memuat hasil pengolahan data dan analisis data sesuai dengan metoda yang telah di
sepakati dalam laporan pendahuluan dan perkembangan Hasil Integrasi. Buku Laporan Antara
diserahkan selambat-lambatnya: 60 (enam puluh) hari kalender sebanyak 20 (dua puluh) buku.
3. Laporan Akhir
Laporan akhir dalam kegiatan ini meliputi:
1. Database informasi berbasis SID/GIS telah teritegrasi
2. Seluruh fungsi dan komponen data dapat berfungsi dengan baik
3. Available untuk editing dan updating data sendiri
4. Media informasi bersifat offline
5. Manual book/ User Guide (berisi petunjuk penggunaan sistem, input dan updating
database, dll)
Tabel E.1. 1 Luas Wilayah Kabupaten Bekasi Menurut Kecamatan Tahun 2019
No Kecamatan Luas (Km2) Presentase (%)
1 Setu 62,16 4,88
2 Serang Baru 63,80 5,01
3 Cikarang Pusat 47,60 3,74
4 Cikarang Selatan 51,74 4,06
5 Cibarusah 50,39 3,96
6 Bojongmangu 60,06 4,71
7 Cikarang Timur 51,31 4,03
8 Kedungwaringin 31,53 2,48
9 Cikarang Utara 43,30 3,40
10 Karangbahagia 46,10 3,62
11 Cibitung 45,30 3,56
12 Cikarang Barat 53,69 4,21
13 Tambun Selatan 43,10 3,38
14 Tambun Utara 34,42 2,70
15 Babelan 63,60 4,99
16 Tarumajaya 54,63 4,29
17 Tambelang 37,91 2,98
18 Sukawingi 67,19 5,27
19 Sukatani 37,52 2,95
20 Sukakarya 42,40 3,33
21 Pebayuran 96,34 7,56
A. Klimatologi
Suhu udara yang terjadi di Kabupaten Bekasi berkisar antara 280-320C. Curah hujan tertinggi dan hari
hujan terbanyak terjadi pada bulan Januari.
Tabel E.1. 3 Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kabupaten Bekasi Tahun 2019
Penduduk (jiwa) Presentase Penduduk Kepadatan Penduduk
Kecamatan
2019 (%) jiwa/km2
Setu 128.458 4,82 2067
Serang Baru 116.090 4,35 1820
Cikarang Pusat 61.132 2,29 1284
Cikarang Selatan 140.721 5,28 2720
Cibarusah 84.544 3,17 1678
Bojongmangu 26.543 1,00 442
Cikarang Timur 96.892 3,63 1888
Kedungwaringin 65.499 2,46 2077
Cikarang Utara 207.232 7,77 4786
Karangbahagia 106.527 3,99 2311
Cibitung 201.921 7,57 4457
Cikarang Barat 181.494 6,80 3380
Tambun Selatan 389.040 14,59 9026
Tambun Utara 155.393 5,83 4515
Babelan 207.520 7,78 3263
Tarumajaya 100.706 3,78 1843
Tambelang 38.216 1,43 1008
Sukawingi 45.356 1,70 675
Sukatani 80.670 3,02 2150
Sukakarya 47.794 1,79 1127
Pebayuran 95.746 3,59 994
Cabangbungin 51.912 1,95 1045
450,000
400,000
350,000
300,000
250,000
200,000
150,000
100,000
50,000
0
10000
9000
8000
7000
6000
5000
4000
3000
2000
1000
0
Tabel E.1. 4 Jumlah Sarana Pendidikan Kabupaten Bekasi dibawah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Menurut Jenjang dan Kecamatan Tahun 2019
TK SD SMP SMA
N Perguruan
Kecamatan Neger Swast Neger Swast Neger Swast Neger Swast SMK
o Tinggi
i a i a i a i a
1 Setu - 40 33 17 6 17 1 1 10 1
2 Serang Baru 1 24 23 22 2 14 1 4 4 1
3 Cikarang Pusat - 24 19 9 3 5 2 1 4 1
4 Cikarang Selatan 1 43 24 22 4 14 2 7 8 2
5 Cibarusah - 18 27 10 5 10 1 5 8 1
6 Bojongmangu - - 15 - 2 - 1 1 1 -
7 Cikarang Timur - 13 30 3 5 4 1 1 3 -
8 Kedungwaringin - 7 26 2 2 5 1 1 9 -
9 Cikarang Utara 1 56 57 29 6 23 3 6 15 7
10 Karangbahagia - 17 28 6 2 4 1 1 6 -
11 Cibitung - 65 38 11 5 8 2 1 8 1
12 Cikarang Barat - 26 44 20 4 14 2 5 12 2
13 Tambun Selatan - 122 64 31 13 41 7 17 28 4
14 Tambun Utara - 52 28 11 6 6 2 3 11 -
15 Babelan - 70 44 13 4 19 3 6 18 2
16 Tarumajaya - 41 26 13 3 11 1 2 7 2
17 Tambelang - 4 16 2 3 2 1 1 1 -
18 Sukawingi - 2 17 2 2 5 1 3 3 -
19 Sukatani - 16 25 11 2 6 2 2 7 -
20 Sukakarya - 3 21 2 1 9 1 - 5 -
21 Pebayuran 1 5 50 4 3 3 1 3 4 -
22 Cabangbungin - 7 26 3 3 9 1 1 5 -
23 Muaragembong - 2 21 2 3 3 1 2 3 -
Jumlah 4 657 702 245 89 232 39 74 180 24
Total (Unit) 661 947 321 293 24
Total Keseluruhan (Unit) 2246
Sumber: BPS, Kabupaten Bekasi Dalam Angka 2020
Tabel E.1. 7 Desain Survei Inventarisasi Sarana Kesehatan Kabupaten Bekasi Tahun 2020
3
4
5
6
7
8
9
10
Keterangan
JENIS FASILITAS KONDISI FASILITAS KESEHATAN
RS : Rumah Sakit Pp : Puskesmas Pembantu B : Baik RB : Rusak Berat
RSb : Rumah Sakit Bersalin A : Apotek RR : Rusak Ringan
P : Puskesmas RS : Rusak Sedang