Anda di halaman 1dari 10

PEMERINTAH PROVINSI BANTEN

DINAS PERHUBUNGAN PROVINSI BANTEN

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK/TOR)


Rambu-Rambu Lalu Lintas Darat Lainnya - Jasa Konsultansi Pengawasan
Pengadaan dan Pemasangan Marka Jalan;

Kegiatan :
2.15.02.1.05 Pelaksanaan Manajemen dan Rekayasa Lalu
Lintas untuk Jaringan Jalan Provinsi

Sub Kegiatan :
2.15.02.1.05.02 Pengadaan, Pemasangan, Perbaikan dan
Pemeliharaan Perlengkapan Jalan dalam rangka
Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas

APBD PROVINSI BANTEN


TAHUN ANGGARAN 2023
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Paket Pekerjaan :
Rambu-Rambu Lalu Lintas Darat Lainnya - Jasa Konsultansi Pengawasan
Pengadaan dan Pemasangan Marka Jalan;

Uraian Pendahuluan

1. Latar Belakang Lalu lintas dan Angkutan jalan memiliki peranan yang sangat penting
dan strategis sehingga penyelenggaraannya dikuasai oleh Negara, dan
pembinaannya dilakukan oleh Pemerintah dengan tujuan untuk
mewujudkan lalu lintas dan angkutan jalan yang selamat, aman,
cepat, lancar, tertib dan teratur, nyaman dan efisien, mampu
memadukan transportasi lainnya, menjangkau seluruh pelosok
wilayah daratan, menunjang pemerataan, pertumbuhan dan stabilitas
sebagai pendorong, penggerak dan penunjang pembangunan nasional
dengan biaya yang terjangkau oleh daya beli masyarakat.
Untuk mewujudkan hal tersebut, maka penyelenggaraan lalu lintas
dan angkutan jalan perlu didukung oleh tersedianya fasilitas
perlengkapan jalan yang memenuhi standar guna memberikan
informasi kepada pengguna jalan tentang peraturan dan petunjuk
yang diperlukan untuk mencapai arus lalu lintas yang selamat,
seragam dan beroperasi dengan efisien, sehingga dapat meningkatkan
keselamatan dan menyediakan pergerakan yang teratur terhadap
pengguna jalan.
Penyebab terjadinya kecelakaan dan kemacetan lalu lintas saat ini
selain disebabkan oleh meningkatnya volume kendaraan pada ruas-
ruas jalan, faktor kelalaian pengemudi/pengguna jalan, kerusakan
jalan, juga disebabkan kurangnya perlengkapan jalan yang tersedia.
Mengacu kepada pasal 25 ayat (1) Undang-undang 22 Tahun 2009
tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan bahwa “Setiap Jalan yang
digunakan untuk Lalu Lintas umum wajib dilengkapi dengan
perlengkapan Jalan berupa : a) Rambu Lalu Lintas; b) Marka Jalan; c)
Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas; d) alat penerangan Jalan; e) alat
pengendali dan pengaman Pengguna Jalan; f) alat pengawasan dan
pengamanan Jalan; g) fasilitas untuk sepeda, Pejalan Kaki, dan
penyandang cacat; dan; h) fasilitas pendukung kegiatan Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan yang berada di Jalan dan di luar badan Jalan.”,
maka dengan demikian Pemerintah berkewajiban dan
bertanggungjawab untuk menyediakan perlengkapan jalan pada ruas-
ruas jalan sesuai dengan kewenangannya.
Penyelenggaraan di bidang sarana dan prasarana lalu lintas dan
angkutan jalan meliputi diantaranya manajemen dan rekayasa lalu
lintas yang dilakukan dengan melakukan Pengadaan dan Pemasangan
perlengkapan jalan pada Ruas Jalan Provinsi antara lain rambu lalu
lintas, marka jalan, pagar pengaman jalan, APILL, paku jalan rambu
lalu lintas standar, penerangan jalan umum, dan fasilitas perlengkaan
jalan lainnya.
Dinas Perhubungan Provinsi Banten, pada Tahun 2023 ini akan
melakukan pemasangan perlengkapan jalan berupa Marka Jalan pada
ruass-ruas jalan Provinsi di WKP I, II dan III, hal tersebut dilakukan
guna mengurangi tingkat kecelakaan lalu lintas.
Maka untuk mendukung pelaksanaan pekerjaan konstruksi
Pengadaan dan Pemasangan Marka Jalan pada Ruas Jalan Provinsi di
WKP I, II dan III, diperlukan jasa keahlian profesi yaitu konsultan di
bidang teknik jalan yang dapat memberikan masukan dari segi teknis,
baik bagi pelaksana pekerjaan konstruksi maupun bagi pengguna
barang, sehingga dalam rangka pelaksanaan pemenuhan kebutuhan
perlengkapan jalan berupa Marka Jalan dapat dilaksanakan sesuai
dengan metode dan spesifikasi teknis yang diharapkan oleh pengguna
barang serta dapat dipertanggungjawabkan secara administrasi dan
teknis.
2. Maksud dan Tujuan Maksud dari pekerjaan Jasa Konsultansi Pengawasan Pengadaan dan
Pemasangan Marka Jalan pada Ruas Jalan Provinsi WKP I, WKP II
dan WKP III, yaitu :
a. Bahwa setiap pelaksanaan konstruksi fisik yang dilakukan oleh
kontraktor pelaksana harus mendapat pengawasan secara teknis
dilapangan, agar rencana teknis yang telah disiapkan dan
dipergunakan sebagai dasar pelaksanaan kontruksi dapat
berlangsung operasional efektif.
b. Pelaksanaan pengawasan lapangan harus dilakukan oleh pemberi
jasa pengawasan yang kompeten, dan dilakukan secara penuh
dengan menempatkan tenaga-tenaga ahli pengawasan di lapangan
sesuai kebutuhan dan kompleksitas pekerjaan.
c. Konsultan pengawas bertujuan secara umum mengawasi
pekerjaan konstruksi, dari segi biaya, mutu, dan waktu kegiatan
pelaksanaan.
d. Kinerja pengawasan lapangan sangat ditentukan oleh kualitas dan
intensitas pengawasan, serta yang secara menyeluruh dapat
melakukan kegiatannya berdasarkan Kerangka Acuan Kerja
(KAK) yang telah disepakati.

Adapun tujuannya yaitu guna mendukung pelaksanaan pekerjaan


konstruksi Pengadaan dan Pemasangan Marka Jalan pada Ruas Jalan
Provinsi di WKP I, WKP II dan WKP III, di mana dalam
pelaksananya diperlukan jasa keahlian profesi yaitu konsultan di
bidang teknik jalan yang dapat memberikan masukan dari segi teknis,
baik bagi pelaksana pekerjaan konstruksi maupun bagi pengguna
barang, sehingga dapat dilaksanakan sesuai dengan metode dan
spesifikasi teknis yang diharapkan oleh pengguna barang.

3. Sasaran Sasaran dari pekerjaan Jasa Konsultansi Pengawasan Pengadaan dan


Pemasangan Marka Jalan pada Ruas Jalan Provinsi di WKP I, WKP
II dan WKP III ini yaitu :
1. Target group penerima manfaat kegiatan yaitu Pemerintah
Provinsi Banten khusunya Dinas Perhubungan Provinsi Banten,
dalam memperoleh hasil pekerjaan yang sesuai dengan
ketentuan dan spesifikasi teknis yang telah ditetapkan sehingga
dapat dipertanggungjawabkan secara administrasi dan teknis;
2. Tingkat pencapaian pekerjaan berdasarkan volume dan
keberhasilan pekerjaan adalah terwujudnya penyelenggaraan
lalu lintas angkutan jalan yang aman, nyaman dan selamat.

4. Lokasi Kegiatan Ruas Jalan Provinsi di WKP I, II dan III, yaitu :


1. WKP I (Ruas Jalan Provinsi Kota Tangerang Selatan dan Kota
Tangerang)
2. WKP II (Ruas jalan Provinsi di Kota Serang, Kab. Serang dan
Kota Cilegon)
3. WKP III (Ruas Jalan Provinsi di Kabupaten Pandeglang dan
Kabupaten Lebak)
5. Sumber Pendanaan Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan:
APBD Provinsi Banten Tahun Anggaran 2023

6. Nama dan Nama Pejabat Pembuat Komitmen : Tri Nurtopo, MT


Organisasi Pejabat
Pembuat Komitmen Satuan Kerja : Dinas Perhubungan Provinsi Banten.
Data Penunjang

7. Data Dasar 1. Kontrak pekerjaan fisik;


2. Dokumen Spesifikasi;
3. Gambar Teknis pekerjaan.

8. Standar Teknis Standar Teknis Pekerjaan Pengawasan Pengadaan dan Pemasangan


Marka Jalan di WKP I, WKP II dan WKP III pada Ruas Jalan Provinsi
mengacu kepada :
1. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2011 tentang
Manajemen dan Rekayasa, Analisis Dampak, Serta Manajemen
Kebutuhan Lalu Lintas;
2. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 96 Tahun 2015 tentang
Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Manajemen dan Rekayasa Lalu
Lintas.
3. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 67 TAHUN 2018
Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Perhubungan Nomor
PM 34 TAHUN 2014 Tentang Marka Jalan;

9. Studi-Studi -
Terdahulu

10. Referensi Hukum 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000, tentang


Pembentukan Provinsi Banten;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun
2003 tentang Keuangan Negara;
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, tentang
Pemerintahan Daerah;
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004, tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan
Daerah;
5. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009, tentang Lalu
Lintas dan Angkutan Jalan;
6. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004, tentang Jalan;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1993, tentang
Prasarana dan Lalu Lintas Jalan;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,
Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2011 tentang
Manajemen dan Rekayasa, Analisis Dampak, Serta
Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas.
11. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 96 Tahun 2015
tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Manajemen dan
Rekayasa Lalu Lintas;
12. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 67 Tahun
2018 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri
Perhubungan Nomor PM 34 Tahun 2014 Tentang Marka
Jalan;
Ruang Lingkup

11. Lingkup Kegiatan a) Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan


konstruksi yang akan dijadikan dasar dalam pengawasan
pekerjaan di lapangan.
b) Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metode
pelaksanaan, serta mengawasi ketepatan waktu, dan biaya
pekerjaan konstruksi.
c) Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi
kualitas, kuantitas, dan laju pencapaian volume / realisasi fisik.
d) Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk
memecahkan persoalan yang terjadi selama pelaksanaan
konstruksi.
e) Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala,
membuat Laporan Mingguan, Laporan Bulanan Dan Laporan
Akhir pekerjaan pengawasan, dengan masukkan hasil rapat-
rapat lapangan, Laporan harian, Mingguan dan Bulanan
pekerjaan konstruksi yang dibuat oleh kontraktor.
f) Menyusun dokumen Kemajuan Pekerjaan sebagai bahan
penyusunan dokumen serah Terima pertama dan Kedua
pekerjaan Konstruksi.
g) Meneliti gambar-gambar pelaksanaan (Shop Drawings) yang
diajukan oleh Pemborong/disusun oleh Pengawas.
h) Meneliti gambar-gambar yang telah sesuai dengan
pelaksanaan (As-Built Drawings) sebelum Serah Terima
Pertama.
i) Menyusun daftar cacat / kekurangan sebelum Serah Terima
Pertama, mengawasi perbaikannya pada masa pemeliharaan,
dan Laporan Akhir Pekerjaan Pengawasan.
12. Keluaran Keluaran yang diharapkan dari Jasa Konsultansi Pengawasan
Pengadaan dan Pemasangan Marka Jalan pada Ruas Jalan Provinsi
di WKP I, WKP II dan WKP III yaitu terlaksananya Pengawasan
Pengadaan dan Pemasangan Marka Jalan pada Ruas Jalan Provinsi
yang sesuai kualitas, kuantitas, dan spesifikasi teknis yang telah
ditetapkan dalam dokumen perencanaan, sehingga terwujud
keselamatan, keamanan, kelancaran dan keteraturan
penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan.

13. Kualifikasi Perusahaan Jasa Konsultansi dengan kualifikasi :


Penyedia Jasa 1. Telah Memenuhi kewajiban perpajakan tahun pajak terakhir
(SPT Tahunan) 2 tahun sebelumnya;
2. Mempunyai atau menguasai tempat usaha/kantor dengan
alamat yang benar, tetap dan jelas berupa milik sendiri atau
sewa;
3. Tidak masuk dalam Daftar Hitam
4. Dalam hal Peserta akan melakukan konsorsium/kerja sama
operasi/kemitraan/bentuk kerjasama lain harus mempunyai
perjanjian konsorsium/kerja sama operasi/kemitraan/bentuk
kerjasama lain
5. Secara hukum mempunyai kapasitas untuk mengikatkan diri
pada Kontrak
6. Memiliki Izin Usaha dengan Bidang/Sub Bidang Pekerjaan :

Nomor Induk Berusaha :


Aktivitas Keinsinyuran dan Konsultansi Teknis Ybdi (KBLI.71102);
SBU dan IUJK :
Jasa Pengawas Pekerjaan Konstruksi Teknik Sipil Transportasi
(RE.202)

14. Peralatan, 1. Salinan Dokumen Spesifikasi Teknis Pekerjaan;


Material, Personel 2. Salinan Gambar Teknis pekerjaan;
dan Fasilitas dari 3. Salinan Dokumen Kontrak pekerjaan fisik.
Pejabat Pembuat
Komitmen

15. Peralatan dan 1. Peralatan survey (Hand GPS)


Material dari 2. Alat ukur meteran.
Penyedia Jasa
Konsultansi

16. Lingkup 1. menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai


Kewenangan dengan harga yang telah ditentukan dalam Kontrak;
Penyedia Jasa 2. meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana
dari PPK untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai
ketentuan Kontrak;
3. melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada PPK;
4. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan
jadwal pelaksanaan pekerjaan yang telah ditetapkan dalam
Kontrak;
5. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat,
akurat dan penuh tanggung jawab dengan menyediakan tenaga
kerja, bahan-bahan, peralatan, angkutan ke atau dari lapangan,
dan segala pekerjaan permanen maupun sementara yang
diperlukan untuk pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan
pekerjaan yang dirinci dalam Kontrak;
6. memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk
pemeriksaan pelaksanaan yang dilakukan PPK;
7. menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan
pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Kontrak;
8. mengambil langkah-langkah yang cukup memadai untuk
melindungi lingkungan tempat kerja dan membatasi perusakan
dan gangguan kepada masyarakat maupun miliknya akibat
kegiatan Penyedia.

17. Jangka Waktu Jangka waktu kontrak pekerjaan yaitu selama 90 (sembilan puluh)
Penyelesaian hari Kalender sejak tanggal SPMK.
Kegiatan

18. Personel Posisi Kualifikasi Jumlah


Orang Bulan1
Tenaga Sub Professional Staf :
1. Inspektor SKT Pengawas Lapangan (1 Org X 4
Pekerjaan Jalan (TS040), atau Bulan) =
Pelaksana Lapangan Pekerjaan 4 OB
Jalan (TS028) Pengalaman
Minimal 2 Tahun, Pendidikan
minimal D3 Sipil

2. Surveyor SKT Pengawas Lapangan (1 orang x 2


Pekerjaan Jalan (TS040), bulan)= 2 OB
Pelaksana Lapangan Pekerjaan
Jalan (TS028) Pengalaman
Minimal 1 Tahun, Pendidikan
minimal SLTA/Sederajat

3. Cad Operator/ SKT Draftman/Juru Gambar (1 orang x 2


Drafter (TS.003), Pengalaman Minimal bulan)= 2 OB
1 Tahun, Pendidikan minimal
SLTA/Sederajat
Laporan

19. Laporan Laporan ini yang memuat mengenai progress pekerjaan yang
Mingguan dilakukan oleh pelaksana/kontraktor dalam kurun waktu 1 ( Satu )
minggu sampai akhir pekerjaan berdasarkan progress kerja harian
dilampiri laporan mengenai progress kegiatan yang telah dicapai
oleh kontraktor pelaksana, serta masalah-masalah yang timbul di
lapangan dan cara penanggulangannya, penyimpangan jadwal
apabila ada, dan juga dilampri didalam grafik-grafik dan foto-foto
dokumentasi sebagai pendukung laporan tersebut.

20. Laporan Bulanan Laporan ini yang memuat mengenai progress pekerjaan yang
dilakukan oleh pelaksana/kontraktor dalam kurun waktu 1 ( Satu )
bulan sampai akhir pekerjaan berdasarkan progress kerja
mingguan.

1. Laporan Akhir Laporan akhir memuat laporan seluruh kegiatan meliputi progress
kegiatan selama pekerjaan di lampiri dengan gambar as built
drawing dan dokumentasi pekerjaan. Laporan mencakup fakta dan
dokumentasi yang menggambarkan pendekatan/metodologi yang
dipilih oleh konsultan dalam memberikan jasa.

2. Laporan Teknis Laporan teknis terdiri dari gambar teknis berupa as shop drawing,
as built drawing, dan dokumentasi pelaksanaan pekerjaan fisik.
Hal-Hal Lain

3. Pedoman Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan berikut:


Pengumpulan 1. Data merupakan data kondisi sebenarnya di lapangan;
Data Lapangan 2. Pengukuran dilakukan dengan peralatan yang sesuai dengan
penggunannya;
3. Tidak diperkenankan menggunakan data perkiraan;
4. Penggunaan data google map/earth hanya diperkenankan
untuk mengetahui data awal lokasi pekerjaan.

4. Alih Pengetahuan Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk


menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih
pengetahuan kepada personel proyek/satuan kerja Pejabat Pembuat
Komitmen berikut:
1. Rapat persiapan pelaksanaan kegiatan;
2. Rapat penyampaian laporan mingguan;
3. Rapat penyampaian laporan Bulanan;
4. Rapat teknis yang dilaksanakan setiap Tahapan laporan;
5. Rapat insidentil dilakukan setiap ada permasalahan di lapangan;
6. Rapat penyampaian laporan akhir Jasa Konsultansi Pengawasan
Pengadaan dan Pemasangan Marka Jalandi WKP I, WKP II dan
WKP III pada Ruas Jalan Provinsi .

5. Sumber Dana Pekerjaan Belanja Jasa Konsultansi Pengawasan Pengadaan dan


Pemasangan Marka Jalan di WKP I, WKP II dan WKP III ini dibiayai
dengan menggunakan dana yang berasal dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Banten Tahun
Anggaran 2023, dengan nilai Pagu Anggaran sebesar
Rp.85.000.000,00 .

Serang, 16 Februari 2023


KEPALA DINAS PERHUBUNGAN
PROVINSI BANTEN
Selaku Pejabat Pembuat Komitmen

TRI NURTOPO, MT
NIP. 19660530 199003 1 003

Anda mungkin juga menyukai