Anda di halaman 1dari 15

TEKNO – Volume 18 Nomor 75 – Agustus 2020

Pemuktahiran Sertifikasi Uji Laik Fungsi Jalan


(ULFJ) Pada Ruas Jalan Nasional
Tambarana-Batas Kota Poso Nomor Ruas 32
Km.168+000 s.d. Km. 219+000
Provinsi Sulawesi Tengah
Jimmy Adwang #1
#
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional XV Manado, Direktorat Jenderal Bina Marga,
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
1jimmyadwangjf@gmail.com

Abstrak : Laik fungsi bersyarat, belum ada perlu dilengkapi.


Pemutahiran Sertifikasi Uji Laik Fungsi Jalan (ULFJ) 6) Dokumen lingkungan (AMDAL, UKL/UPL) : Laik
Pada Ruas Jalan Nasional Tambarana - Batas Kota fungsi bersyarat, Hanya dokumen SPPL, Perlu
Poso Nomor Ruas 32 Km.168+000 s.d. Km 219+000 dilengkapi. 7) Rekomendasi agar dokumen-dokumen
Provinsi Sulawesi Tengah bertujuan untuk administrasi jalan dilengkapi paling lambat tahun
menganalisis tingkat kelaikan fungsi jalan serta 2017 oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VI
perbaikan yang diperlukan agar jalan menjadi laik Makassar.
menurut Uji Laik Fungsi Jalan (ULFJ) berdasarkan
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Kata Kunci - laik fungsi, standar teknis, ruas jalan,
nomor.11/PRT/M/2010. Uji laik fungsi jalan adalah perbaikan
kondisi suatu ruas jalan yang memenuhi persyaratan
teknis kelaikan jalan untuk memberikan keselamatan
bagi penggunanya, dan persyaratan administratif I. PENDAHULUAN
yang memberikan kepastian hukum bagi
penyelenggara jalan dan pengguna jalan, sehingga A. Latar Belakang
jalan tersebut dapat dioperasikan untuk umum. Ruas Berdasarkan Pasal 30 Undang-Undang RI nomor
Jalan Tambarana - Bts. Kota Poso Km.168+000 s.d. 38 tahun 2004 tentang Jalan menyebutkan bahwa jalan
Km 219+000 Provinsi Sulawesi Tengah merupakan umum dioperasikan setelah ditetapkan memenuhi
salah satu akses jalan utama yang menghubungkan persyaratan laik fungsi jalan secara teknis
Tambrana dan Kota Poso serta daerah sekitarnya. administratif. Jalan adalah prasarana transportasi darat
Analisis uji laik fungsi teknis jalan dilakukan dengan yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan
mengukur penyimpangan (deviasi) terhadap kondisi pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan
lapangan terhadap standar teknis setiap komponen bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di
teknis, meliputi: teknis geometrik jalan, teknis struktur atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan
perkerasan jalan, teknis struktur bangunan pelengkap air, serta di permukaan air, kecuali jalan kereta api,
jalan, teknis pemanfaatan ruang bagian-bagian jalan, jalan lori dan jalan kabel. Jalan umum adalah jalan
teknis penyelenggaraan manajemen dan rekayasa lalu yang diperuntukkan bagi lalu lintas. Jalan umum
lintas, dan teknis perlengkapan jalan. Hasil dari menurut statusnya dikelompokkan atas : a) jalan
penelitian ini menunjukkan bahwa pada Ruas Jalan nasional; b) jalan provinsi; c) jalan kabupaten; d) jalan
Tambarana - Bts. Kota Poso Km.168+000 s.d. Km kota; dan e) jalan desa.
219+000 Provinsi Sulawesi Tengah adalah sebagai Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
berikut : 1) Penetapan petunjuk, perintah, dan nomor 11/PRT/M/2010 tentang Tata Cara dan
larangan : Laik fungsi bersyarat, belum ada perlu Persyaratan Laik Fungsi Jalan, laik fungsi jalan adalah
dilengkapi. 2) Status jalan : Laik fungsi, status jalan kondisi suatu ruas jalan yang memenuhi persyaratan
nasional berdasarkan Kepmen PU tentang penetapan teknis kelaikan jalan untuk memberikan keselamatan
ruas-ruas jalan. 3) Kelas jalan : Laik fungsi bagi penggunanya, dan persyaratan administratif yang
bersyarat, kelas II, berdasarkan Direktorat Bina memberikan kepastian hukum bagi penyelenggara
Teknik Ditjen. Bina Marga Kementerian Pekerjaan jalan dan pengguna jalan, sehingga jalan tersebut
Umum. 4) Kepemilikan tanah rumija laik fungsi dapat dioperasikan untuk umum. Pasal 102 Peraturan
bersyarat, belum ada perlu dilengkapi. 5) Leger jalan Pemerintah RI nomor 34 ayat 4 menyebutkan bahwa

ISSN: 0215-9617 https://ejournal.unsrat.ac.id/ 155


TEKNO – Volume 18 Nomor 75 – Agustus 2020

suatu ruas jalan umum dinyatakan laik fungsi secara dengan panjang 50 (lima puluh) meter, serta alat
teknis apabila memenuhi persyaratan dari aspek teknis dokumentasi.
struktur perkerasan jalan, teknis struktur bangunan 3. Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
pelengkap jalan, teknis geometri jalan, teknis nomor 11/PRT/M/2010 faktor-faktor teknis yang
pemanfaatan bagian-bagian jalan, teknis dianalisis yaitu :
penyelenggaraan manajemen dan rekayasa lalu lintas, a. Teknis struktur perkerasan jalan,
dan teknis perlengkapan jalan. b. Teknis struktur bangunan pelengkap jalan,
Berdasarkan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum c. Teknis geometrik jalan,
dan Perumahan Rakyat RI nomor 248/KPTS/M/2015 d. Teknis pemanfaatan bagian-bagian jalan,
tentang Penetapan Ruas Jalan Menurut Statusnya e. Teknis penyelenggaraan manajemen dan
Sebagai Jalan Nasional, ditetapkan bahwa Ruas Jalan rekayasa lalu lintas,
Tambarana - Bts. Kota Poso Km.168+000 s.d. Km f. Teknis perlengkapan jalan
219+000 Provinsi Sulawesi Tengah dengan Nomor
Ruas 032 mempunyai Panjang 51,00 km.

II. METODOLOGI PENELITIAN


B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah
A. Lokasi Penelitian
dikemukakan di atas, maka dapat dirumuskan
Adapun lokasi penelitian yaitu, pada Ruas Jalan
masalahnya yaitu menentukan faktor yang
Tambarana - Bts. Kota Poso Km.168+000 s.d. Km
mempengaruhi kelaikan teknis suatu jalan, persyaratan
219+000 Provinsi Sulawesi Tengah dengan Nomor
teknis yang harus dipenuhi agar suatu jalan dikatakan
Ruas 032 (Gambar 1).
laik fungsi secara teknis menurut Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum nomor.11/PRT/M/2010, dan cara
B. Diagram Alir
memenuhi kriteria kelaikan sehingga jalan yang tidak
Secara garis besar penelitian ini akan dilaksanakan
laik menjadi laik fungsi.
seperti bagan alir pada Gambar 2.

C. Tujuan Penelitian C. Pengumpulan Data


Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Data primer
1. Menganalisis tingkat kelaikan fungsi jalan dengan Data primer adalah sumber datapenelitian yang
peranan arteri primer untuk Ruas Jalan Tambarana diperoleh secara langsung dari sumber asalinya
- Bts. Kota Poso Km.168+000 s.d. Km 219+000 ataupun berdasarkan pengamatan langsung di
Provinsi Sulawesi Tengah. lapangan, dengan demikian pengambilan data tersebut
2. Menganalisa perbaikan yang diperlukan agar jalan bisa dilakukan dengan observsasi ataupun pengujian
menjadi laik menurut Uji Laik Fungsi Jalan (ULFJ) untuk mendapatkan data yang real. Untuk data primer,
berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum pengambilan data dilakukan dengan cara pengukuran
nomor 11/PRT/M/2010. dan pengamatan tiap segmen berpedoman pada format
uji laik fungsi dari Direktorat Jenderal Bina Marga.
D. Manfaat Penelitian Untuk data teknis yang akan diambil adalah:
Manfaat dari analisis yang dilakukan adalah untuk - data Geometrik Jalan
mendapatkan hasil kelaikan fungsi suatu ruas jalan - data struktur perkerasan jalan
yang dapat digunakan sebagai dasar bagi - data struktur bangunan pelengkap jalan,
penyelenggara jalan di Indonesia dan penyelenggara - data pemanfaatan bagian-bagian jalan,
jalan di Provinsi Sulawesi Tengah untuk menciptakan - data penyelenggaraan manajemen dan rekayasa
penyelenggaraan jalan yang aman, selamat, tertib,
lalu lintas,
lancar dan terpadu.
- data perlengkapan jalan

E. Batasan Masalah
Untuk memperjelas permasalahan dan 2. Data sekunder
memudahkan dalam analisis, maka digunakan Data sekunder adalah sumber data penelitian yang
batasan-batasan masalah sebagai berikut : diperoleh melalui media perantara atau secara tidak
1. Pengambilan data lapangan dilakukan pada Ruas langsung yang berupa arsip atau catatan, dan
Jalan Tambarana - Bts. Kota Poso Km.168+000 seringkali juga pengambilan data sekunder ini bisa di
s.d. Km 219+000 Provinsi Sulawesi Tengah dapat pada pihak instansi tertentu atau hasil
dengan Nomor Ruas 032 sepanjang 51,00 km. wawancara dari pihak – pihak yang terkait. Adapun
2. Pengambilan data di lapangan dilakukan dengan data – data tersebut antara lain: peta lokasi dan lalu
menggunakan GPS (Global Positioning System), lintas harian rata - rata (LHR).
alat ukur panjang dorong, alat ukur panjang gulung Data yang telah ada dilakukan analisis dengan
mengukur besaran penyimpangan kondisi lapangan

ISSN: 0215-9617 https://ejournal.unsrat.ac.id/ 156


TEKNO – Volume 18 Nomor 75 – Agustus 2020

terhadap standar teknis (deviasi) setiap komponen dalam Panduan Teknis Pelaksanaan Laik Fungsi Jalan
teknis. Kategori laik fungsi tanpa syarat (LF) yang disusun oleh Direktorat Jenderal Bina Marga.
diperoleh dari besaran deviasi yang tidak melebihi
batas nilai deviasi maksimum yang telah ditentukan

Gambar 1. Lokasi Penelitian Ruas Jalan Tambarana - Bts. Kota Poso Km.168+000 s.d. Km 219+000
Provinsi Sulawesi Tengah dengan Nomor Ruas 032 Sepanjang 1,27 km.
Sumber : Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VI Makassar, 2020.

TABEL 1. BERITA ACARA ULFJ LOKASI PENELITIAN RUAS JALAN TAMBARANA - BTS. KOTA POSO KM.168+000 S.D. KM 219+000
PROVINSI SULAWESI TENGAH DENGAN NOMOR RUAS 032 SEPANJANG 1,27 KM

Sumber : Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VI Makassar, 2020

ISSN: 0215-9617 https://ejournal.unsrat.ac.id/ 157


TEKNO – Volume 18 Nomor 75 – Agustus 2020

Gambar 2. Diagram Alir Penelitian

TABEL 2. DATA SEKUNDER RUAS JALAN TAMBARANA - BTS. KOTA POSO KM.168+000 S.D. KM 219+000
PROVINSI SULAWESI TENGAH DENGAN NOMOR RUAS 032 SEPANJANG 1,27 KM

Sumber : Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VI Makassar, 2020

III. HASIL DAN PEMBAHASAN Data primer yang diambil di lapangan sesuai
dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
A. Hasil Penelitian nomor.11/PRT/M/2010 adalah:
1. Data Primer

ISSN: 0215-9617 https://ejournal.unsrat.ac.id/ 158


TEKNO – Volume 18 Nomor 75 – Agustus 2020

a. Data geometrik jalan Data perlengkapan jalan dalam penelitian ini


Data geometrik jalan dalam penelitian ini berupa terbagi atas 2 yaitu yang terkait secara langsung
potongan melintang badan jalan, alinyemen horizontal dengan pengguna.
dan alinyemen vertikal. Di dalam potongan melintang Data tersebut harus diubah dalam bentuk
badan jalan terdapat penilaian terhadap kondisi lajur smp/hari (satuan mobil penumpang/hari) sesuai
lalu lintas, bahu jalan, selokan samping, dan alat-alat dengan panduan teknis yang ada. Untuk mengubah
pengaman lalu lintas. Di dalam alinyemen horizontal data tersebut, di konversikan menggunakan angka
terdapat penilaian panjang bagian jalan yang lurus, emp (ekivalen mobil penumpang) (Manoppo dkk,
jarak pandang, lingkungan jalan, radius tikungan, dan 2018). Sehingga didapatkan nilai LHR dalam
jumlah persimpangan. Di dalam alinyemen vertikal penelitian ini adalah 22.114 smp/hari
terdapat penilaian kelandaian memanjang, jarak
pandang dan lingkungan jalan.
B. Analisa
b. Data struktur perkerasan jalan Analisa tingkat kelaikan fungsi jalan dilakukan
berdasarkan hasil identifikasi awal ruas jalan yang
Data struktur perkerasan jalan dalam penelitian ini
menjadi lokasi penelitian yaitu Ruas Jalan
berupa jenis perkerasan jalan, kondisi perkerasan jalan
Tambarana - Bts. Kota Poso Km.168+000 s.d. Km
dan kekuatan konstruksi jalan. Di dalam kondisi
219+000 Provinsi Sulawesi Tengah dengan nomor
perkerasan jalan terdapat penilaian kerataan jalan,
ruas 032.
kedalaman lubang, lebar retak, kedalaman alur dan
tekstur perkerasan (Waani et al,2019). Data struktur
perkerasan jalan berupa nilai IRI (International
Roughness Index) yang dikorelasikan dari data RCI IV. KESIMPULAN DAN SARAN
(Road Condition Index) secara visual yang diambil
rata-ratanya dari beberapa surveyor: A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian Pemutahiran
c. Data struktur bangunan pelengkap jalan Sertifikasi Uji Laik Fungsi Jalan (ULFJ) Pada Ruas
Jalan Nasional Tambarana - Batas Kota Poso Nomor
Data struktur bangunan pelengkap jalan dalam
Ruas 32 Km.168+000 s.d. Km 219+000 Provinsi
penelitian ini berupa penilaian terhadap kondisi
Sulawesi Tengah memiliki kategori kelaikan fungsi
jembatan, gorong-gorong, tempat parkir, tembok
teknis Laik Fungsi Bersyarat (LS) disertai dengan
penahan tanah, saluran tepi jalan. Pengambilan
rekomendasi. Ruas jalan tersebut laik untuk
data struktur bangunan pelengkap jalan seperti:
dioperasikan secara umum namun harus diikuti
- pengukuran lebar perkerasan, bahu dan trotoar dengan perbaikan teknis yang telah direkomendasikan.
jembatan
- kemampuan gorong-gorong dan saluran tepi
jalan menampung air B. Saran
- keberadaan tempat parkir Penulis meyampaikan saran sebagai berikut:
- kondisi tembok penahan tanah 1. Penyesuaian standar teknis masing-masing
komponen jalan yang diuji terhadap perkembangan
standar teknis dari Peraturan Perundangan,
d. Data penyelenggaraan manajemen dan rekayasa Peraturan Pemerintah dan Peraturan terkait dari
lalu lintas Direktorat Jenderal Bina Marga.
2. Penggunaan theodolite pada saat pengambilan data
Data penyelenggaraan manajemen dan rekayasa
di lapangan untuk mengukur kemiringan melintang,
lalu lintas dalam penelitian ini berupa marka jalan,
kelandaian memanjang, superelevasi, radius
rambu lalu lintas, trotoar dan alat pemberi isyarat
tikungan, jarak pandang henti dan jarak pandang
lalu lintas (APILL). Data penyelenggaraan
menyiap agar mendapatkan hasil ukur yang lebih
manajemen dan rekayasa lalu lintas adalah analisa
akurat.
keberadaan marka jalan dan rambu lalu lintas di
3. Perlu mempertimbangkan faktor beban sumbu
ruas jalan tersebut.
kendaraan berat pada aspek teknis geometrik jalan
agar keselamatan dan kenyamanan lebih terjamin.
e. Data perlengkapan jalan

ISSN: 0215-9617 https://ejournal.unsrat.ac.id/ 159


TEKNO – Volume 18 Nomor 75 – Agustus 2020

TABEL 3. FORMULIR A1. UJI LAIK FUNGSI TEKNIS GEOMTERIK JALAN

ISSN: 0215-9617 https://ejournal.unsrat.ac.id/ 160


TEKNO – Volume 18 Nomor 75 – Agustus 2020

Sumber: Analisis Peneliti, 2020

ISSN: 0215-9617 https://ejournal.unsrat.ac.id/ 161


TEKNO – Volume 18 Nomor 75 – Agustus 2020

TABEL 4. FORMULIR A2. UJI LAIK FUNGSI STRUKTUR PERKERASAN JALAN

Sumber: Analisis Peneliti, 2020

ISSN: 0215-9617 https://ejournal.unsrat.ac.id/ 162


TEKNO – Volume 18 Nomor 75 – Agustus 2020

TABEL 5. FORMULIR A3. UJI LAIK FUNGSI TEKNIS STRUKTUR BANGUNAN PELENGKAP JALAN

Sumber: Analisis Peneliti, 2020

ISSN: 0215-9617 https://ejournal.unsrat.ac.id/ 163


TEKNO – Volume 18 Nomor 75 – Agustus 2020

TABEL 6. FORMULIR A4. UJI LAIK FUNGSI PEMANFAATAN BAGIAN-BAGIAN JALAN

Sumber: Analisis Peneliti, 2020

ISSN: 0215-9617 https://ejournal.unsrat.ac.id/ 164


TEKNO – Volume 18 Nomor 75 – Agustus 2020

TABEL 7. FORMULIR A5. UJI LAIK FUNGSI TEKNIS PENYELENGGARAAN MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU-LINTAS

Sumber: Analisis Peneliti, 2020

ISSN: 0215-9617 https://ejournal.unsrat.ac.id/ 165


TEKNO – Volume 18 Nomor 75 – Agustus 2020

TABEL 8. FORMULIR A6.A UJI LAIK FUNGSI TEKNIS PERLENGKAPAN JALAN


YANG TIDAK TERKAIT LANGSUNG DENGAN PENGGUNA JALAN

Sumber: Analisis Peneliti, 2020

ISSN: 0215-9617 https://ejournal.unsrat.ac.id/ 166


TEKNO – Volume 18 Nomor 75 – Agustus 2020

TABEL 9. FORMULIR A6.B UJI LAIK FUNGSI TEKNIS PERLENGKAPAN JALAN


YANG TIDAK TERKAIT LANGSUNG DENGAN PENGGUNA JALAN

Sumber: Analisis Peneliti, 2020

ISSN: 0215-9617 https://ejournal.unsrat.ac.id/ 167


TEKNO – Volume 18 Nomor 75 – Agustus 2020

TABEL 10. HASIL UJI LAIK FUNGSI TEKNIS JALAN

Sumber: Analisis Peneliti, 2020

Gambar 3. Ruas Jalan Nasional Tambarana - Batas Kota Poso Nomor Ruas 32
Km.168+000 s.d. Km 219+000 Provinsi Sulawesi Tengah

[4] Jimmy Adwang, “Analisa Uji Laik Fungsi Jalan


(ULFJ) Pada Ruas Jalan Nasional Tumora (Bts. Kab.
KUTIPAN Parimo) – Tambarana Nomor Ruas 31 Km.157+800
s.d. Km 168 +000 Provinsi Sulawesi Tengah,” dalam
Buku Tekno, Vol. 18, No. 74, 2020.
[1] R. Alfrianto, Analisis Kelaikan Fungsi Jalan Secara [5] Jimmy Adwang, “Pemodelan Hubungan Antara Nilai
Teknis Dengan Metode Kuantitatif (Studi Kasus: Ruas CBR Dan Nilai Presentase Penambahan Semen Pada
Jalan Nasional Batas Kota Sanggau–Sekadau, Material Tras Untuk Lapis Pondasi Perkerasan
Kalimantan Barat). Yogyakarta: Universitas Gadjah Jalan,” dalam Teknno, Vol. 18, No. 74, 2020.
Mada, 2014. [6] Jimmy Adwang, “Pemutahiran Sertifikasi Uji Laik
[2] H. N. Ali, I. M. Ramli, W. Isnaeni, Analisis Laik Fungsi Jalan Pada Ruas Jalan Nasional Lingkar
Fungsi Jalan Arteri Di Kota Makassar. 2015 Jalan Kakorotan Kabupaten Kepulauan Talaud,”
[3] Departemen Pekerjaan Umum, Manual Kapasitas dalam Tekno, Vol. 18, No. 74, 2020.
Jalan Indonesia. 1997. [7] Jimmy Adwang, “Analisa Hubungan Antara Beban
Jurnal Lalu Lintas & CBR Subgrade Terhadap Desain Tebal

ISSN: 0215-9617 https://ejournal.unsrat.ac.id/ 168


TEKNO – Volume 18 Nomor 75 – Agustus 2020

Perkerasan Lentur Jalan Baru,” dalam Tekno, Vol. Bersinyal Di Kota Manado,” dalam Jurnal Sipil Statik,
18, No. 74, 2020. Vol. 6, No. 2, 2018.
[8] Jimmy Adwang, “Tinjauan Geometrik Jalan Pada [17] J. Zachawerus, “Uji Laik Fungsi Jalan Dalam
Ruas Jalan Airmadidi Tondano Menggunakan Alat Mewujudkan Jalan Yang Berkeselamatan (Studi Kasus
Bantu GPS,” dalam Tekno, Vol. 18, No. 74, 2020. Jalan Utama di Pusat Kota Ternate),” 2016.
[9] F. Bestananda, H. Bowoputro, L. Djakfar, “Kajian Peraturan-Peraturan
Laik Fungsi Jalan (Studi Kasus Pada Jalan Provinsi [18] Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah No. 34
Nomor Ruas 171 Pare-Kediri Km 8-Km 22),” dalam Tahun 2006 tentang Jalan. Sekretariat Negara
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Universitas Republik Indonesia, 2006.
Brawijaya, Vol. 1, No. 1. [19] Republik Indonesia, Undang–Undang Republik
[10] C. F. Birasungi, J. E. Waani, M. R. Manoppo, Indonesia No.38 Tahun 2004 tentang Jalan.
“Evaluasi Struktur Perkerasan Lentur Menggunakan Sekretariat Negara Republik Indonesia, 2004.
Metode Bina Marga 2013 (Studi Kasus: Ruas Jalan [20] Republik Indonesia, Keputusan Menteri Pekerjaan
Yos Sudarso Manado),” dalam Jurnal Sipil Statik, Vol. Umum dan Perumahan Rakyat No. 290/KPTS/M/2015
7, No. 1, 2019. tentang Penetapan Ruas Jalan Menurut Statusnya
[11] D. M. Effendi, O. Firdaus, “Analisis Keselamatan Sebagai Jalan Nasional. Kementerian Pekerjaan
Jalan Pada Ruas Jalan Ahmad Yani Dalam Kota Umum dan Perumahan Rakyat, 2015.
Pangkalpinang,” dalam Forum Profesional Teknik [21] Republik Indonesia, Peraturan Menteri
Sipil, Vol. 4, No. 2, Bangka Belitung University, No.11/PRT/M/2010 tentang Tata Cara Dan
2016. Persyaratan Laik Fungsi Jalan. Kementerian
[12] L. A. Kolinug, T. K. Sendow, F, Jansen, M. R. Pekerjaan Umum, 2010.
Manoppo, “Analisa Kinerja Jaringan Jalan Dalam [22] Republik Indonesia, Peraturan Menteri
Kampus Universitas Sam Ratulangi,” dalam Jurnal No.13/PRT/M/2011 tentang Tata Cara Pemeliharaan
Sipil Statik, Vol. 1, No. 2, 2013. Dan Penilikan Jalan. Kementerian Pekerjaan Umum,
[13] I. Maulana, R. N. Akbar, “Pengkategorian Penilaian 2011.
Uji Laik Fungsi Jalan Ditinjau Dari Aspek [23] Republik Indonesia, Undang–Undang Republik
Keselamatan.” Indonesia No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Dan
[14] S. V. Pandey, L. Lalamentik, “Kelas Jalan Daerah Angkutan Jalan. Sekretariat Negara Republik
Untuk Angkutan Barang,” dalam Tekno, Vol. 12, No. Indonesia, 2009.
60, 2014. Website
[15] R. B. Puahadi, S. Y. Rompies, S. C. Palenewen, [24] http://eprints.polsri.ac.id/3680/3/BAB%20II.pdf akses
“Analisa Pengaruh Aktivitas Penggunaan Lahan tanggal 21 November 2018
Terhadap Kapasitas Jalan (Studi Kasus: Jl. Sam [25] https://dokumen.tips/documents/bangunan-pelengkap-
Ratulangi Manado Segmen Rs. Siloam-Golden jalan.html akses tanggal 22 November 2018
Swalayan),” dalam Jurnal Sipil Statik, Vol. 4, No. 10, [26] https://prezi.com/33cosnxn2meb/perlengkapan-jalan/
2016. akses tanggal 22 November 2018
[16] F. Taidi, S. Y. Rompies, M. E. Manoppo, “Analisis
Nilai Ekivalensi Mobil Penumpang Pada Simpang

ISSN: 0215-9617 https://ejournal.unsrat.ac.id/ 169

Anda mungkin juga menyukai