ABSTRAK
Ruas Jalan Airmadidi – Kairagi merupakan jalan arteri primer dan salah satu prasarana
transportasi yang memegang peran penting dalam hal mendukung pertumbuhan guna
meningkatkan kegiatan ekonomi, sosial, dan budaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk
menganalisis tingkat kelayakan fungsi jalan serta perbaikan yang diperlukan agar jalan
menjadi laik menurut Uji Laik Fungsi Jalan (ULFJ) berdasarkan Peraturan Menteri PU
Nomor 11/PRT/M/2010. Uji laik fungsi jalan adalah kondisi suatu ruas jalan yang memenuhi
persyaratan teknis kelaikan jalan untuk memberikan keselamatan bagi penggunanya, dan
persyaratan administratif yang memberikan kepastian hukum bagi penyelenggara jalan dan
pengguna jalan, sehingga jalan tersebut dapat dioperasikan untuk umum. Analisis uji laik
fungsi teknis jalan dilakukan dengan mengevaluasi dan monitoring kondisi lapangan secara
visual terhadap standar teknis untuk setiap komponen teknis, meliputi: teknis geometrik
jalan, teknis struktur perkerasan jalan, teknis struktur bangunan pelengkap jalan, teknis
pemanfaatan ruang bagian-bagian jalan, teknis penyelenggaraan manajemen dan rekayasa
lalu lintas, dan teknis perlengkapan jalan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pada
ruas jalan Airmadidi – Kairagi untuk STA 0+000 – STA 11+968 dikategorikan Laik Fungsi
Bersyarat (LS), yang artinya jalan tersebut memenuhi sebagian persyaratan teknis laik fungsi
jalan namun masih mampu memberikan keselamatan bagi pengguna jalan sehingga laik
dioperasikan untuk umum dengan syarat harus dilakukan Perbaikan teknis pada ruas jalan
tersebut, seperti perbaikan serta pemeliharaan rutin terhadap setiap komponen pengujian
yang dikategorikan Laik Fungsi Bersyarat (LS).
Kata kunci: Uji Laik Fungsi, Perbaikan, Standar Teknis, Ruas Jalan Airmadidi – Kairagi
607
Jurnal Sipil Statik Vol.8 No.4 Juli 2020 (607-620) ISSN: 2337-6732
nasional antar kota manado dan kota bitung Peraturan Menteri PU Nomor
serta daerah-daerah disekitarnya yang 11/PRT/M/2010.
mempunyai bangunan penting dengan
berbagai aktifitas sosial dan ekonomi seperti Manfaat Penelitian
pabrik, sekolah, kantor, toko, gudang, dan Manfaat dari analisis yang dilakukan
hotel. adalah untuk mendapatkan hasil kelaikan
Berdasarkan peraturan perundang- fungsi suatu ruas jalan yang dapat digunakan
undangan terkait laik fungsi jalan pada sebagai dasar bagi penyelenggara jalan di
Undang-undang No. 38 tahun 2004, Undang- Indonesia dan penyelenggara jalan di
undang No. 22 tahun 2009 tentang lalu lintas Provinsi Sulawesi Utara untuk menciptakan
dan angkutan jalan, dan peraturan penyelenggaraan jalan yang aman, selamat,
pemerintah Republik Indonesia No. 34 tahun tertib, lancar dan terpadu.
2006 tentang jalan bahwa pengoperasian
jalan umum dilakukan setelah dinyatakan Batasan Masalah
memenuhi persyaratan laik fungsi secara Untuk memperjelas permasalahan dan
teknis sesuai dengan pedoman yang mempermudah analisa, maka perlu
ditetapkan oleh menteri. digunakan batasan-batasan masalah sebagai
Penelitian ini merupakan penelitian berikut :
untuk mengevaluasi maupun monitoring 1. Pengambilan data lapangan dilakukan
secara langsung untuk melihat kondisi fisik pada ruas jalan nomor 003 Airmadidi -
jalan setelah itu dibandingkan terhadap Kairagi di Provinsi Sulawesi Utara
standar teknisnya menurut Peraturan Menteri sepanjang 11,968 km dengan mengguna-
Pekerjaan Umum RI nomor 11/PRT/M/2010 kan metode pembagian segmen.
tentang Tata Cara dan Persyaratan Laik 2. Pengambilan data di lapangan dilakukan
Fungsi Jalan sehingga dapat diketahui dengan menggunakan alat GPS (Global
apakah jalan tersebut laik atau tidak. Positioning System), alat ukur panjang
dorong, alat ukur panjang gulung dengan
Rumusan Masalah panjang 50 (lima puluh) meter, serta alat
Berdasarkan latar belakang masalah dokumentasi.
yang telah diuraikan di atas, maka dapat 3. Berdasarkan peraturan Menteri PU
dirumuskan masalahnya sebagai berikut : Nomor 11/PRT/M/2010, Faktor-faktor
1. Faktor apa saja yang mempengaruhi teknis yang dianalisis yaitu:
kelaikan teknis suatu jalan? a. Teknis geometrik jalan;
2. Persyaratan teknis apa saja yang harus b. Teknis struktur perkerasan jalan;
dipenuhi agar suatu jalan dikatakan laik c. Teknis struktur bangunan pelengkap
fungsi secara teknis? jalan;
3. Bagaimana menentukan perbaikan yang d. Teknis pemanfaatan bagian-bagian
diperlukan agar jalan menjadi laik jalan;
menurut Uji Laik Fungsi Jalan e. Teknis penyelenggaraan manajemen
berdasarkan Peraturan Menteri PU dan rekayasa lalu lintas
Nomor 11/PRT/M/2010? f. Teknis perlengkapan jalan
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu : TINJAUAN PUSTAKA
1. Menganalisis tingkat kelayakan fungsi
jalan dengan peranan arteri primer untuk Pengertian Jalan
ruas jalan nasional pada ruas jalan Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 34
Airmadidi – Kairagi dengan nomor ruas Tahun 2006, jalan adalah prasarana
003 pada segmen STA 0+000 – STA transportasi darat yang meliputi segala
11+968. bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap
2. Menganalisa perbaikan yang diperlukan dan perlengkapannya yang diperuntukkan
agar jalan menjadi laik menurut Uji Laik bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan
Fungsi Jalan (ULFJ) berdasarkan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah
permukaan tanah atau air, serta di atas
608
Jurnal Sipil Statik Vol.8 No.4 Juli 2020 (607-620) ISSN: 2337-6732
permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan fungsi jalan adalah kondisi suatu ruas jalan
lori dan jalan kabel. yang memenuhi persyaratan teknis kelaikan
jalan untuk memberikan keselamatan bagi
penggunanya, dan persyaratan administratif
Klasifikasi Jalan yang memberikan kepastian hukum bagi
1. Klasifikasi menurut fungsi jalan yaitu penyelenggara jalan dan pengguna jalan,
terbagi atas: sehingga jalan tersebut dapat dioperasikan
a. Jalan arteri untuk umum.
b. Jalan kolektor Tata cara dan persyaratan laik fungsi
c. Jalan lokal jalan disusun dengan tujuan:
d. Jalan lingkungan a. Mewujudkan tertib penyelenggaraan
2. Klasifikasi menurut kelas jalan dan jalan yang meliputi pengaturan,
ketentuannya serta kaitannya dengan pembinaan, pembangunan, dan
klasifikasi menurut fungsi jalan dapat pengawasan jalan; dan
dilihat dalam tabel 1. b. Tersedianya jalan yang memenuhi
ketentuan keselamatan, kelancaran,
Tabel 1. Klasifikasi menurut Kelas Jalan ekonomis, dan ramah lingkungan.
609
Jurnal Sipil Statik Vol.8 No.4 Juli 2020 (607-620) ISSN: 2337-6732
610
Jurnal Sipil Statik Vol.8 No.4 Juli 2020 (607-620) ISSN: 2337-6732
pemeriksaan fisik jalan dan pemeriksaan Persyaratan Teknis Uji Laik Fungsi Jalan
dokumen penyelenggaraan jalan. Teknis Geometrik Jalan
Pemeriksaan fisik jalan adalah menguji Komponen ini meliputi pengujian
pemenuhan persyaratan teknis laik fungsi terhadap potongan melintang badan
jalan pada suatu ruas jalan. Pemeriksaan jalan, alinemen horizontal, alinemen
dokumen penyelenggaraan jalan adalah vertikal dan koordinasi alinemen
menguji jalan sebagaimana laik fungsi horizontal dan vertikal. Fokus penilaian
jalan pada suatu ruas jalan. dilakukan terhadap unsur keberfungsian
dan dimensi terhadap aspek
f. Pembiayaan keselamatan jalan. Bagian jalan yang
1. Pembiayaan untuk pelaksanaan LFJ dinilai meliputi lajur lalu lintas, bahu
Umum meliputi pembiayaan untuk jalan, median, selokan samping,
melakukan Evaluasi LFJ dan pem- ambang pengaman, alat pengamana
biayaan untuk pencapaian pemenuhan lalu lintas, bagian lurus jalan, bagian
terhadap persyaratan Laik Fungsi tikungan, akses persil, lajur pendakian,
Jalan. lengkung vertikal, dll. Tujuan dari
2. Pembiayaan untuk evaluasi dan pen- perencanaan geometrik jalan adalah
capaian LFJ ruas-ruas jalan Nasional menghasilkan infrastruktur yang aman dan
dibebankan kepada Anggaran efisien terhadap pelayanan arus lalu lintas
Pendapatan dan Belanja Negara. dan memaksimalkan rasio tingkat
3. Pembiayaan untuk evaluasi dan penggunaan/biaya pelaksanaan.
pencapaian laik fungsi ruas-ruas jalan Dalam perencanaan geometrik jalan
provinsi dibebankan kepada Anggaran terdapat 3 tujuan utama, yaitu :
Pendapatan dan Belanja Daerah 1. Memberikan Keamanan dan
provinsi. kenyamanan, seperti jarak pandang,
4. Pembiayaan untuk evaluasi dan ruang yang cukup bagi manuver
pencapaian LFJ ruas-ruas jalan kendaraan dan koefisien gesek
kabupaten/kota dibebankan kepada permukaan jalan yang cukup.
Anggaran Pendapatan dan Belanja 2. Menjamin suatu perencanaan yang
Daerah Kabupaten/Kota. ekonomis.
3. Memberikan suatu keseragaman
g. Pengawasan. geometrik jalan sehubung dengan
1. Evaluasi kelaikan fungsi jalan dan jenis medan.
pencapaian kelaikan fungsi jalan
diawasi oleh penyelenggaran jalan Teknis Struktur Perkerasan Jalan
sesuai dengan kewenangannya, secara Komponen ini meliputi pengujian
berkala berdasarkan hasil pengawasan terhadap jenis perkerasan jalan, kondisi
fungsi dan manfaat; perkerasan jalan, dan kekuatan
2. Status kelaikan fungsi ruas-ruas jalan konstruksi jalan. Fokus penilaian
Kabupaten dan Kota dilaporkan oleh dilakukan terhadap keberfungsian
pemerintah daerah Kabupaten/Kota struktur dan kekuatan konstruksi jalan
kepada pemerintah daerah provinsi yang meliputi kesesuaian struktur
pada setiap akhir tahun anggaran; perkerasan jalan dengan kelas fungsi
3. Status kelaikan fungsi ruas-ruas jalan jalan, karataan jalan, lubang pada
Provinsi, Kabupaten, dan Kota jalan, drainase permukaan, dll. Untuk
dilaporkan oleh pemerintah daerah jalan eksisting ataupun jalan baru,
provinsi kepada pemerintah pada komponen A.2 Struktur Pekererasan
setiap akhir tahun anggaran; Jalan tidak bisa berkategori LT.
4. Status kelaikan fungsi ruas-ruas jalan Perkerasan jalan berfungsi memberikan
Nasional, Provinsi, dan Kabupaten/ pelayanan kepada sarana transportasi dan
Kota dipublikasikan kepada umum selama masa pelayananya diharapkan tidak
oleh pemerintah pada setiap akhir terjadi kerusakan yang berarti. Secara umum
tahun anggaran melalui media perkerasan jalan mempunyai persyaratan
publikasi nasional. yaitu kuat, awet, kedap air, rata, tidak licin,
murah dan mudah dikerjakan. Dalam
611
Jurnal Sipil Statik Vol.8 No.4 Juli 2020 (607-620) ISSN: 2337-6732
612
Jurnal Sipil Statik Vol.8 No.4 Juli 2020 (607-620) ISSN: 2337-6732
Metodologi Penelitian
Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian pada ruas jalan nomor
003 Airmadidi - Kairagidi Provinsi Sulawesi
Utara untuk STA 0+000 sampai STA
11+968 sepanjang 11,968 km dengan
membagi menjadi 8 segmen yang ditentukan
berdasarkan keseragaman nilai RCI (Road
Condition Index) secara visual, yaitu :
Segmen 1 sepanjang km dari STA
0+000 – STA 0 +550
Segmen 2 sepanjang km dari STA
0+550 – STA 1 +050
Segmen 3 sepanjang km dari STA
1+050 – STA 3 +600
Segmen 4 sepanjang km dari STA
3+600 – STA 4 +400
Segmen 5 sepanjang km dari STA
4+400 – STA 5 +450
Segmen 6 sepanjang km dari STA Gambar 2. Diagram Alir
5+450 – STA 6 +850
Segmen 7 sepanjang km dari STA Pengumpulan Data
6+850 – STA 10 +450 1. Data Primer
Segmen 8 sepanjang km dari STA Data primer adalah sumber data
10+450 – STA 11 +968 penelitian yang diperoleh secara langsung
dari sumber asalnya ataupun berdasarkan
pengamatan langsung di lapangan, dengan
demikian pengambilan data tersebut bisa
dilakukan dengan observasi ataupun
pengujian untuk mendapatkan data yang real.
pengambilan data dilakukan dengan cara
pengukuran dan pengamatan tiap segmen
berpedoman pada format uji laik fungsi dari
Direktorat Jenderal Bina Marga sesuai
dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
nomor.11/PRT/M/2010 tentang Tata Cara
dan Persyaratan Laik Fungsi Jalan.
Gambar 1. Lokasi Penelitian
Sumber : Google Earth, 2020 2. Data Sekunder
Data sekunder adalah sumber data
Diagram Alir penelitian yang diperoleh melalui media
Secara garis besar penelitian ini akan perantara atau secara tidak langsung yang
dilaksanakan seperti pada Gambar 2 bagan berupa arsip atau catatan, dan seringkali juga
alir berikut: pengambilan data sekunder ini bisa di dapat
pada pihak instansi tertentu atau hasil
613
Jurnal Sipil Statik Vol.8 No.4 Juli 2020 (607-620) ISSN: 2337-6732
wawancara dari pihak–pihak yang terkait. perkerasan jalan terdapat penilaian kerataan
Adapun data–data tersebut antara lain : jalan, kedalaman lubang, lebar retak,
1. Peta lokasi, kedalaman alur dan tekstur perkerasan.
2. Lalu lintas harian rata - rata (LHR), dan Contoh data struktur perkerasan jalan berupa
juga nilai IRI (International Roughness Index)
3. Peraturan menteri pekerjaan umum yang dikorelasikan dari data RCI (Road
nomor.11/PRT/M/2010. Condition Index) secara visual yang diambil
rata-ratanya dari beberapa surveyor:
HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 5. Data RCI dan IRI struktur perkerasan
jalan
Hasil Penelitian
1. Data Primer
- Data Geometrik Jalan
Data geometrik jalan dalam penelitian ini
berupa potongan melintang badan jalan,
alinyemen horizontal dan alinyemen vertikal.
Pada potongan melintang badan jalan
terdapat penilaian terhadap kondisi lajur lalu
lintas, bahu jalan, selokan samping, dan alat-
alat pengaman lalu lintas. Di dalam
Sumber: Data hasil survey lapangan 2019
alinyemen horizontal terdapat penilaian
panjang bagian jalan yang lurus, jarak
pandang, lingkungan jalan, radius tikungan,
dan jumlah persimpangan. Di dalam
alinyemen vertikal terdapat penilaian
kelandaian memanjang, jarak pandang dan
lingkungan jalan. Berikut ini hasil penelitian
struktur geometrik jalan:
614
Jurnal Sipil Statik Vol.8 No.4 Juli 2020 (607-620) ISSN: 2337-6732
Analisa Data
a. Analisa Tingkat Kelaikan Fungsi Jalan
Secara Teknis.
Dari hasil identifikasi awal ruas jalan
Sumber: Data hasil survey lapangan 2019 yang menjadi lokasi penelitian yaitu ruas
jalan Airmadidi-Kairagi dengan nomor
- Data penyelenggaraan manajemen dan ruas 003 untuk segmen 0+000 – 11+968
rekayasa lalu lintas menurut fungsinya sebagai jalan arteri
Data penyelenggaraan manajemen dan primer dan sebagai penyedia prasarana
rekayasa lalu lintas dalam penelitian ini jalan adalah jalan raya.
berupa marka jalan, rambu lalu lintas, trotoar 1. Analisa hasil uji lapangan geometrik
dan alat pemberi isyarat lalu lintas (APILL). jalan:
Data penyelenggaraan manajemen dan Segmen 1: Potongan melintang badan
rekayasa lalu lintas adalah analisa jalan, alinyemen horizontal, dan
keberadaan marka jalan dan rambu lalu lintas Alinyemen vertikal dikategorikan Laik
di ruas jalan tersebut. Fungsi Bersyarat (LS).
Segmen 2: Potongan melintang badan
- Data perlengkapan jalan jalan dikategorikan Laik Fungsi
Data perlengkapan jalan dalam penelitian ini Bersyarat (LS). Alinyemen horizontal
terbagi atas 2 yaitu yang terkait secara dikategorikan Laik Fungsi (LF)
langsung dengan pengguna jalan dan tidak Segmen 3, 4, 5, 6, 7: Potongan
terkait langsung dengan pengguna jalan. melintang badan jalan, dan alinyemen
Untuk teknis perlengkapan jalan yang terkait horizontal dikategorikan Laik Fungsi
langsung dengan pengguna jalan berupa Bersyarat (LS).
marka jalan, rambu lalu lintas dan trotoar. 2. Analisa hasil uji lapangan struktur
Untuk teknis perlengkapan jalan yang tidak perkerasan jalan
terkait langsung dengan pengguna jalan Dalam penentuan tingkat kelaikan
berupa patok kilometer. Data perlengkapan kondisi perkerasan jalan diperlukan
jalan adalah analisa kondisi marka jalan dan data IRI (International Roughness
rambu lalu lintas, dan keberadaan patok Index), untuk mendapatkan nilai IRI
pengarah di ruas jalan tersebut. menggunakan alat NAASRA atau
sensor laser surface scanner. Namun
2. Data Sekunder peneliti tidak menggunakan alat
Data sekunder yang diperlukan dalam tersebut, peneliti menggunakan data
penelitian ini berupa peta lokasi dan lalu RCI (Road Condition Index) yang
lintas harian rata-rata (LHR). Berikut ini didapatkan secara visual dan akan
merupakan data lalu lintas harian rata-rata menggunakan korelasi antara IRI dan
(LHR) yang didapatkan dari Balai RCI untuk mendapatkan nilai IRI yang
Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XV: dibutuhkan. Korelasi RCI dan IRI:
10*Exp(-0,501*IRI1,220920).
615
Jurnal Sipil Statik Vol.8 No.4 Juli 2020 (607-620) ISSN: 2337-6732
616
Jurnal Sipil Statik Vol.8 No.4 Juli 2020 (607-620) ISSN: 2337-6732
dikategorikan Laik Fungsi Bersyarat pada sisi sebelah luar bahu dimulai
(LS) dari awal sampai akhir tikungan
6.2 Analisa hasil uji lapangan perlengkapan Segmen 7:
jalan yang tidak terkait langsung dengan - Dilakukan manajemen lalulintas di
pengguna jalan setiap tikungan, pemasangan cermin
Segmen 1: Pagar jalan, fasilitas cembung, dan pemasangan rambu
perlengkapan keamanan bagi peng- pengurangan kecepatan atau perbaikan
guna jalan dikategorikan Laik Fungsi radius tikungan jika diperlukan.
(LF) 2. Perbaikan teknis struktur perkerasan jalan
Segmen 3: Patok kilometer dikategori- Segmen 1, 2, 3, 5:
kan Laik Fungsi Bersyarat (LS) - Perlu dilakukan perbaikan dan
Segmen 6: Patok pengarah dikategori- pemeliharaan rutin pada permukaan
kan Laik Fungsi Bersyarat (LS) perkerasan jalan yang mengalami
b. Analisa Perbaikan yang diperlukan agar kerusakan struktural.
menjadi Laik Fungsi (LF). - Perlu konsisten dalam pemeliharaan
Dari hasil analisa tingkat kelaikan fungsi jalan khususnya, mengoptimalkan air
jalan ruas jalan Airmadidi-Kairagi di yang menuju saluran samping
dapatkan rekomendasi yang dapat termasuk pembersih sampah.
memperbaiki hasil analisa uji laik fungsi Segmen 4, 6, 7, 8 :
jalan. - Perlu dilakukan perbaikan dan
1. Perbaikan teknis geometrik jalan pemeliharaan rutin pada permukaan
Segmen 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8: perkerasan jalan yang mengalami
- Dilakukan manajemen lalulintas kerusakan struktural.
dibagian tikungan dan pemasangan - Perlu konsisten dalam pemeliharaan
rambu pengurangan kecepatan. jalan khususnya, mengoptimalkan air
yang menuju saluran samping
- Perlu dipasang rambu peringatan dan
termasuk pembersih sampah.
batas kecepatan pada sisi jalan
3. Perbaikan teknis struktur bangunan
sebelum atau pada bagian jalan yang
pelengkap jalan
berbahaya dengan jarak minimum
50m Segmen 1:
- Perlu dilakukan pelebaran trotoar
- Fasilitas seperti rambu batas kecepatan
sesuai dengan PTJ pada bagian
perlu dipasang agar menjamin
jembatan.
kemanan dan keselamatan dari
- Perlu melakukan pengecekan dan
pengemudi.
pembersihan pada jembatan secara
Segmen 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8:
berkala.
- Melakukan pelebaran untuk - Direkomendasikan untuk tidak ada
menyeragamkan lebar lajur lalulintas, parkir disepanjang jalan, dan
namun tetap mempertimbangkan memasang rambu larangan parkir.
ruang milik jalan yang tersedia
Segmen 1, 2, 3, 4, 6, 7, 8:
- Dilakukan perbaikan pada bahu jalan - Diperlukan pelebaran saluran dikiri
sesuai standar PTJ seperti pembebasan dan kanan pada beberapa titik agar
lahan untuk menyeragamkan lebar dimensi selokan bisa seragam di
bahu. sepanjang ruas jalan.
- Diperlukan pelebaran saluran dikiri Segmen 5:
dan kanan pada beberapa titik agar - Diperlukan pelebaran saluran dikiri
dimensi selokan bisa seragam di dan kanan pada beberapa titik agar
sepanjang ruas jalan. dimensi selokan bisa seragam di
- Perlu dilakukan pemeliharaan rutin sepanjang ruas jalan dan mampu
seperti perawatan, perbaikan, dan menampung debit air hujan.
pembersihan saluran drainase dari Segmen 1, 6, 7:
material material yang menutupi - Disarankan untuk mengadakan
Segmen 6, 7: fasilitas pemeliharaan agar dapat
- Perlu memperbaiki dan menambahkan membantu pemeliharaan rutin pada
rambu peringatan yang ditempatkan
617
Jurnal Sipil Statik Vol.8 No.4 Juli 2020 (607-620) ISSN: 2337-6732
618
Jurnal Sipil Statik Vol.8 No.4 Juli 2020 (607-620) ISSN: 2337-6732
619
Jurnal Sipil Statik Vol.8 No.4 Juli 2020 (607-620) ISSN: 2337-6732
DAFTAR PUSTAKA
Bina Marga. 2012. Panduan Teknis Pelaksanaan Laik Fungsi Jalan. Direktorat Jenderal Bina
Marga. Jakarta.
Direktorat Jenderal Bina Marga, 1997, Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI), Jakarta.
Direktorat Jendral Bina Marga, 1997. Teknik Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota,
Jakarta.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 11/PRT/M/2010 tentang Tata Cara dan
Persyaratan Laik Fungsi Jalan. 2010. Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 34 tahun 2006 tentang Jalan, Jakarta.
Republik Indonesia, 2004. Undang-Undang Republik Indonesia No. 38 tahun 2004 tentang
Jalan, Sekretariat Negara Republik Indonesia.
Republik Indonesia, 2009. Undang–Undang Republik Indonesia No. 22 tahun 2009 tentang
Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan, Sekretariat Negara Republik Indonesia.
Republik Indonesia, 2015. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No.
290/KPTS/M/2015 tentang Penetapan Ruas Jalan Menurut Statusnya Sebagai Jalan
Nasional, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
620