Anda di halaman 1dari 38

PERATURAN GUBERNUR NOMOR…TAHUN 2020

TENTANG
TAMBAHAN PENGHASILAN PEGAWAI

BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH


2020
Latar Belakang

Kondisi Existing Tahun 2020


 Capaian Kinerja Individu  Kinerja individu mengacu pada
tidak mempengaruhi capaian sasaran Kinerja Organisasi.
organisasi.

 Kesulitan mengukur Kinerja  Kinerja Individu diukur berdasarkan


Individu. proses dan output.

Penerimaan TPP sesuai capaian Kinerja

2
Materi Peraturan Gubernur

1. Peringkat Jabatan dan Besaran TPP

2. Pemberian dan Pengurangan TPP

DASAR HUKUM :
1. PP Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah ; dan
2. Kepmendagri Nomor 061-5449 Tahun 2019 tentang Tata Cara
Persetujuan Mendagri terhadap Penambahan Penghasilan
Pegawai Di Lingkungan Pemerintah Daerah.
3
Peringkat Jabatan dan Besaran TPP
Pasal 3.

- Tidak ada perubahan.


1 - Sesuai Peraturan Gubernur Nomor 409 Tahun 2016,
kecuali PNS yang ditugaskan pada TGUPP dan
RSUD/RSKD yang menerapkan BLUD dan remunerasi.

Diatur dalam Lampiran I


2

4
Komponen Kinerja Jabatan Pimpinan Tinggi
Pasal 4.

Kepala Perangkat Daerah


Indikator Kinerja Utama
Sasaran Strategis
Kegiatan Strategis Daerah
Sasaran Khusus Indikator Khusus
Tindak Lanjut Arahan Gubernur
Tindak Lanjut Aduan Masyarakat
Sasaran Operasional
Survei Kepuasan Masyarakat
Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan BPK

Deputi, Asisten Deputi


Sasaran Khusus Indikator Khusus
Sasaran Operasional Tindak Lanjut Arahan Gubernur

5
Bobot Kinerja Jabatan Pimpinan Tinggi (1)

Sasaran Strategis Sasaran Khusus Sasaran Operasional


No Perangkat Daerah Arahan TL Aduan TLHP Total
IKU KSD Indikator Khusus SKM
Gubernur Masyarakat BPK
1 Sekretariat Daerah 50% N/A 20% 30% N/A N/A N/A 100%
2 Asisten Pemerintahan 50% N/A 20% 30% N/A N/A N/A 100%
3 Asisten Perekonomian dan Keuangan 50% N/A 20% 30% N/A N/A N/A 100%
4 Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup 50% N/A 20% 30% N/A N/A N/A 100%
5 Asisten Kesejahteraan Rakyat 50% N/A 20% 30% N/A N/A N/A 100%
6 Deputi Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup N/A N/A 80% 20% N/A N/A N/A 100%
7 Deputi Bidang Pengendalian Kependudukan dan Permukiman N/A N/A 80% 20% N/A N/A N/A 100%
8 Deputi Bidang Industri, Perdagangan dan Transportasi N/A N/A 80% 20% N/A N/A N/A 100%
9 Deputi Bidang Budaya dan Pariwisata N/A N/A 80% 20% N/A N/A N/A 100%
10 Asisten Deputi Bidang Tata Ruang N/A N/A 80% 20% N/A N/A N/A 100%
11 Asisten Deputi Bidang Lingkungan Hidup N/A N/A 80% 20% N/A N/A N/A 100%
12 Asisten Deputi Bidang Pengendalian Kependudukan N/A N/A 80% 20% N/A N/A N/A 100%
13 Asisten Deputi Bidang Pengendalian Permukiman N/A N/A 80% 20% N/A N/A N/A 100%
14 Asisten Deputi Bidang Industri dan Perdagangan N/A N/A 80% 20% N/A N/A N/A 100%
15 Asisten Deputi Bidang Transportasi N/A N/A 80% 20% N/A N/A N/A 100%
16 Asisten Deputi Bidang Budaya N/A N/A 80% 20% N/A N/A N/A 100%
17 Asisten Deputi Bidang Pariwisata N/A N/A 80% 20% N/A N/A N/A 100%

6
Bobot Kinerja Jabatan Pimpinan Tinggi (2)

Sasaran Strategis Sasaran Khusus Sasaran Operasional


No Perangkat Daerah Arahan TL Aduan Total
IKU KSD Indikator Khusus SKM TLHP BPK
Gubernur Masyarakat
18 Inspektorat 20% 40% 20% 5% 5% 5% 5% 100%
19 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 20% 40% 20% 5% 5% 5% 5% 100%
20 Badan Pengelolaan Keuangan Daerah 20% 40% 20% 5% 5% 5% 5% 100%
21 Badan Kepegawaian Daerah 20% 40% 20% 5% 5% 5% 5% 100%
22 Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia 20% 40% 20% 5% 5% 5% 5% 100%
23 Badan Pendapatan Daerah 20% 40% 20% 5% 5% 5% 5% 100%
24 Badan Pelayanan Pengadaan Barang/Jasa 20% 40% 20% 5% 5% 5% 5% 100%
25 Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah 20% 40% 20% 5% 5% 5% 5% 100%
26 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik 20% 40% 20% 5% 5% 5% 5% 100%
27 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 20% 40% 20% 5% 5% 5% 5% 100%
28 Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan 20% 40% 20% 5% 5% 5% 5% 100%
29 Dinas Pemberdayaan, Perlindungan anak dan pengendalian penduduk 20% 40% 20% 5% 5% 5% 5% 100%
30 Dinas Kesehatan 20% 40% 20% 5% 5% 5% 5% 100%
31 Dinas Pemuda dan Olah Raga 20% 40% 20% 5% 5% 5% 5% 100%
32 Dinas Perpustakaan dan Kearsipan 20% 40% 20% 5% 5% 5% 5% 100%
33 Dinas Sosial 20% 40% 20% 5% 5% 5% 5% 100%
34 Dinas Pertamanan dan Hutan Kota 20% 40% 20% 5% 5% 5% 5% 100%
35 Dinas Lingkungan Hidup 20% 40% 20% 5% 5% 5% 5% 100%
36 Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kota 20% 40% 20% 5% 5% 5% 5% 100%
37 Dinas Perhubungan 20% 40% 20% 5% 5% 5% 5% 100%
38 Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian 20% 40% 20% 5% 5% 5% 5% 100%
39 Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi 20% 40% 20% 5% 5% 5% 5% 100%
40 Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah 20% 40% 20% 5% 5% 5% 5% 100%

7
Bobot Kinerja Jabatan Pimpinan Tinggi (3)
Sasaran Strategis Sasaran Khusus Sasaran Operasional
No Perangkat Daerah Arahan TL Aduan Total
IKU KSD Indikator Khusus SKM TLHP BPK
Gubernur Masyarakat
41 Badan Penanggulangan Bencana Daerah 20% 20% 40% 5% 5% 5% 5% 100%
42 Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik 20% 20% 40% 5% 5% 5% 5% 100%
43 Satuan Polisi Pamong Praja 20% 20% 40% 5% 5% 5% 5% 100%
44 Dinas Pendidikan 20% 20% 40% 5% 5% 5% 5% 100%
45 Dinas Kebudayaan 20% 20% 40% 5% 5% 5% 5% 100%
46 Dinas Bina Marga 20% 20% 40% 5% 5% 5% 5% 100%
47 Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Pertanahan 20% 20% 40% 5% 5% 5% 5% 100%
48 Dinas Sumber Daya Air 20% 20% 40% 5% 5% 5% 5% 100%
49 Badan Pengelolaan Aset Daerah 20% 20% 40% 5% 5% 5% 5% 100%
50 Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 20% 20% 40% 5% 5% 5% 5% 100%
51 Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu 20% 20% 40% 5% 5% 5% 5% 100%
52 Kota Administrasi Jakarta Utara 15% 15% 20% 15% 15% 10% 10% 100%
53 Kota Administrasi Jakarta Barat 15% 15% 20% 15% 15% 10% 10% 100%
54 Kota Administrasi Jakarta Selatan 15% 15% 20% 15% 15% 10% 10% 100%
55 Kota Administrasi Jakarta Timur 15% 15% 20% 15% 15% 10% 10% 100%
56 Kota Administrasi Jakarta Pusat 15% 15% 20% 15% 15% 10% 10% 100%
57 Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu 15% 15% 20% 15% 15% 10% 10% 100%
58 Biro Pemerintahan 15% 15% 20% 15% 15% 10% 10% 100%
59 Biro Hukum 15% 15% 20% 15% 15% 10% 10% 100%
60 Biro Organisasi dan Reformasi Birokrasi 15% 15% 20% 15% 15% 10% 10% 100%
61 Biro Kepala Daerah 15% 15% 20% 15% 15% 10% 10% 100%
62 Biro Umum dan Administrasi Setda 15% 15% 20% 15% 15% 10% 10% 100%
63 Biro Perekonomian dan Keuangan 15% 15% 20% 15% 15% 10% 10% 100%
64 Biro Kerjasama Daerah 15% 15% 20% 15% 15% 10% 10% 100%
65 Biro Pembangunan dan Lingkungan Hidup 15% 15% 20% 15% 15% 10% 10% 100%
66 Biro Kesejahteraan Sosial 15% 15% 20% 15% 15% 10% 10% 100%
67 Biro Pendidikan dan Mental Spiritual 15% 15% 20% 15% 15% 10% 10% 100%
68 Sekretariat DPRD 15% 15% 20% 15% 15% 10% 10% 100%
69 Sekretaris Badan Kerja Sama Pembangunan JABODETABEKJUR 100% N/A N/A N/A N/A N/A N/A 100%

8
Bobot Kinerja Jabatan Administrasi dan Fungsional
Pasal 4.
*Pengukuran Kinerja :
Pejabat Administrator dan Pengawas 1. Cascading dari Rencana Kinerja atasan langung; dan
2. Tugas dan Fungsi Jabatan
Aktivitas Kerja 30%
Pengukuran Kinerja * 50% Dokumen
TL Aduan Masyarakat 20% Rencana Kinerja

Pejabat Administrator dan Pengawas :


1. Perjanjian Kinerja Pejabat
Pejabat Pelaksana, Fungsional dan Administrator/Pengawas;
Anggota TGUPP (PNS) 2. Target KSD;
3. Target Tugas dan Fungsi Jabatan
Aktivitas Kerja 40%
Pengukuran Kinerja * 60% Pejabat Pelaksana, Fungsional dan
Anggota TGUPP (PNS) :

Target Tugas dan Fungsi Jabatan


9
Aktivitas Kerja
Pasal 5.

Penginputan Aktivitas Kerja dilakukan paling lambat pada tanggal 5


bulan berikutnya disertai dengan bukti pendukung, berupa:

1 Dokumen 2 Berkas 3 Foto 4 Laporan 5 Surat

10
Verifikasi Walikota/Bupati
Pasal 6.

Paling lambat tanggal 6 pada bulan berikutnya

11
Validasi Aktivitas Kerja
Pasal 7.
Validator PNS
Kepala PD/Biro Pejabat Administrator, Pejabat Fungsional Perencana,
Widyaiswara, Satuan Pengawas pada RSUD/RSKD
Pejabat Administrator Pejabat Pengawas , Pejabat Fungsional Auditor, P2UPD

Pejabat Pengawas Pejabat Pelaksana dan Fungsional


Camat Pejabat Administrator di Kecamatan
Lurah Pejabat Pengawas di Kelurahan
Sekretaris BKSP Jabodetabekjur Asisten Perekonomian
Pejabat Administrator pada BKSP Jabodetabekjur Kepala Biro Kerja Sama Daerah
Pejabat Pengawas pada BKSP Jabodetabekjur Pejabat Administrator pada BKSP Jabodetabekjur
Kepala Sekretariat Bawaslu Daerah Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Kepala Bagian pada Bawaslu Daerah Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Kepala Subbagian pada Bawaslu Daerah Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
Pelaksana pada Lembaga Pengembangan Tilawiti Quran Kepala Biro Pendidikan dan Mental Spiritual
Pelaksana Lembaga Bahasa Ilmu Al-Quran Kepala Biro Pendidikan dan Mental Spiritual
Paling lambat tanggal 8 bulan berikutnya 12
Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat
Pasal 9.

 Perhitungan capaian tindak lanjut pengaduan masyarakat


sesuai hasil penilaian yang tercatat pada Sistem Informasi
Pengaduan Masyarakat setiap bulan dalam angka persentase.

 Perhitungan dilakukan paling lambat pada tanggal 8 bulan


berikutnya.

13
PNS dan CPNS Yang Tidak Diberikan TPP
Pasal 17.

1. PNS yang mengambil Masa Persiapan Pensiun;


2. PNS yang berstatus Penerima Uang Tunggu;
3. PNS yang berstatus sebagai pegawai titipan;
4. PNS dan Calon PNS yang berstatus tersangka dan ditahan oleh aparat penegak
hukum;
5. PNS dan Calon PNS yang berstatus terdakwa/terpidana;
6. PNS yang mengambil Cuti di Luar Tanggungan Negara;
7. PNS yang mengambil Cuti Besar;
8. PNS yang diberhentikan sementara dari PNS;
9. PNS yang ditugaskan di luar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, kecuali ditugaskan
di Sekretariat Badan Kerja Sama Pembangunan Jakarta, Bogor, Depok,
Tangerang, Bekasi dan Cianjur, Sekretariat Badan Pengawas Pemilihan Umum
Daerah Provinsi DKI Jakarta, dan Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran dan
Lembaga Bahasa Ilmu Al-Quran; dan
10. PNS dan Calon PNS yang sakit atau cuti sakit lebih dari 3 bulan secara berturut-
turut kecuali sakit karena kecelakaan kerja.
*Terhadap PNS dan Calon PNS tersebut dikecualikan untuk melakukan input
Aktivitas Kerja. 14
Pemotongan TPP (1)
Pasal 19.
 Ketidakhadiran atau keterlambatan tiba dan/atau kepulangan lebih cepat
dari kantor/tempat tugas memotong jumlah maksimal TPP yang diterima.

 Pemotongan jumlah maksimal TPP yang diterima dilakukan dengan cara


mengurangi total waktu efektif aktivitas kerja per bulan.

 Pejabat Pengelola Kepegawaian Perangkat Daerah wajib melakukan


penginputan data kehadiran pegawai setiap hari dan dilakukan paling
lambat tanggal 8 pada bulan berikutnya.

 Kepala Perangkat Daerah wajib menyediakan perangkat absensi secara


online dan real time.
15
Pemotongan TPP (2)
Pasal 19.
 Pejabat Pengelola Kepegawaian pada Perangkat Daerah wajib memeriksa dan
memastikan pegawai telah melaksanakan presensi setiap hari.

 Perhitungan keterlambatan tiba di kantor/tempat tugas dan kepulangan cepat


dari kantor/tempat tugas dibuktikan dengan print out alat absensi elektronik.

 Dikecualikan apabila keterlambatan dan/atau cepat pulang diakibatkan oleh


keadaan darurat seperti bencana alam, demonstrasi massal besar-besaran dan
kerusuhan massal berdasarkan pemberitahuan oleh Sekretaris Daerah.

 Terhadap PNS dan Calon PNS yang tidak hadir karena izin dibuktikan dengan
surat keterangan dari atasan langsung.

16
Pengurangan Absensi (1)
Pasal 20-25.
JENIS KETERANGAN KEHADIRAN PENGURANG
Tanpa Keterangan (Alpa) 600 Menit

Izin 300 Menit

Sakit (Tanpa Surat Keterangan Dokter) 300 Menit

Sakit (Dengan Surat Keterangan Dokter) 240 Menit

Rawat Inap 150 Menit

Cuti Alasan Penting >5 hari 300 Menit

Cuti Alasan Penting >5 hari apabila istri melahirkan 150 Menit

Cuti Persalinan Anak 1, 2 dan 3 150 Menit

Keterlambatan (tiba/pulang cepat) Menit Keterlambatan

Izin < 1 hari 150 Menit


17
Pengurangan Absensi (2)
Pasal 26.
Pengecualian pengurangan batas maksimal waktu efektif dan perhitungan Aktivitas Kerja harian
sebesar 300 menit per hari serta input Aktivitas Kerja terhadap PNS dan Calon PNS :

Melaksanakan tugas sebagai petugas haji

Mengikuti pendidikan dan pelatihan

Melakukan perjalanan dinas sesuai ketentuan


peraturan perundang-undangan

Menjalani cuti tahunan

Menjalani cuti alasan penting selama 1 sampai


dengan 5 hari

Menjalani cuti sakit karena kecelakaan kerja

18
Cuti Karena Kecelakaan Kerja
Pasal 26.

Pemberian cuti sakit karena kecelakaan


kerja berdasarkan persetujuan kepala BKD
melalui Kepala Bidang Kesejahteraan dan
Pensiun BKD.

19
Pemotongan TPP Karena Hukuman Displin (1)
Pasal 33.
PNS dan Calon PNS yang dijatuhi hukuman disiplin, diberikan TKD :

a. Hukuman disiplin tingkat ringan berupa:


1. teguran lisan, dipotong TKD sebesar 20% dari jumlah TKD bersih yang akan diterima selama 1
bulan;
2. teguran tertulis, dipotong TKD sebesar 20% dari jumlah TKD bersih yang akan diterima selama 2
bulan;
3. pernyataan tidak puas secara tertulis, dipotong TKD sebesar 20% dari jumlah TKD bersih yang
akan diterima selama 3 bulan.

b. Hukuman disiplin tingkat sedang berupa:


1. penundaan kenaikan gaji berkala selama 1 tahun, dipotong TKD sebesar 30% dari jumlah TKD
bersih yang akan diterima selama 6 bulan;
2. penundaan kenaikan pangkat selama 1 tahun, dipotong TKD sebesar 30% dari jumlah TKD bersih
yang akan diterima selama 9 bulan;
3. penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 1 tahun, dipotong TKD sebesar 30% dari
jumlah TKD bersih yang akan diterima selama 12 bulan.
20
Pemotongan TPP Karena Hukuman Displin
Pasal 33.
c. Hukuman disiplin tingkat berat berupa:
1. penurunan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 tahun, dipotong TKD sebesar 40% dari
jumlah TKD bersih yang akan diterima selama 15 bulan;
2. pemindahan dalam rangka penurunan jabatan setingkat lebih rendah, dipotong TKD sebesar
40% dari jumlah TKD bersih yang akan diterima selama 18 bulan;
3. pembebasan dari jabatan, dipotong TKD sebesar 40% dari jumlah TKD bersih yang diterima
selama 24 bulan.
 Keputusan penjatuhan hukuman displin paling lambat 14 hari
terhitung mulai hukuman disiplin ditetapkan sebagai dasar
pemberian TPP oleh BKD.

 Apabila lebih dari waktu yang ditentukan maka atasan


langusung mendapat hukuman displin ringan.

21
Mekanime Pembayaran TPP
Pasal 34.

22
Pembayaran Kelebihan dan Kekurangan TPP
Pasal 36.
Pembayaran kekurangan dan pengembalian
kelebihan TPP dilakukan apabila:
Terjadi kegagalan/gangguan sistem informasi TPP

Terjadi bencana atau keadaan diluar kemampuan manusia

Terjadi kelalaian atasan langsung atau pejabat yang berwenang untuk


melakukan validasi kinerja, tidak memvalidasi kinerja bawahannya

Pembayaran kekurangan dan pengembalian kelebihan TPP dilakukan pada bulan


berikutnya tahun anggaran berkenaan atau tahun anggaran berikutnya sesuai dengan
alokasi dalam penganggaran dan dilakukan setelah melalui proses verifikasi yang
dilakukan oleh BKD bersama Diskominfotik

23
Pembayaran TPP bagi PNS yang Pindah, Berhenti & Diangkat dalam Jabatan
Pasal 37-38.
 PNS yang diangkat, dilantik, atau diberhentikan dari dan dalam Jabatan Pimpinan Tinggi, Administrator
atau Pengawas yang pelantikannya pada tanggal 1 atau tanggal 2 apabila tanggal 1 bulan yang
bersangkutan adalah hari libur, pemberian TPP sesuai dengan Jabatan yang terhitung mulai tanggal
pelantikan.

 PNS yang diangkat, dilantik, atau diberhentikan dari dan dalam Jabatan Pimpinan Tinggi, Administrator
atau pengawas yang pelantikannya setelah tanggal 2, pemberian TPP sesuai dengan jabatan terhitung
mulai bulan berikutnya dan kepada yang bersangkutan diberikan TPP sesuai jabatan sebelumnya.

 PNS dan Calon PNS yang menduduki Jabatan Pelaksana atau Fungsional yang diangkat, dipindahkan atau
diberhentikan dari dan dalam Jabatan Pelaksana atau Fungsional dalam dan di luar Perangkat Daerah,
pada tanggal 1 atau tanggal 2 apabila tanggal 1 bulan yang bersangkutan adalah hari libur, pemberian TPP
sesuai dengan jabatan mulai saat ditetapkan.

 PNS dan Calon PNS yang menduduki Jabatan Pelaksana atau Fungsional yang diangkat, dipindahkan atau
diberhentikan dari dan dalam Jabatan Pelaksana atau Fungsional dalam dan di luar Perangkat Daerah
yang ditetapkan setelah tanggal 2, pemberian TPP sesuai dengan jabatan mulai bulan berikutnya dan
kepada yang bersangkutan diberikan TPP sesuai jabatan sebelumnya.
24
TPP bagi Pegawai yang Dibebaskan Sementara dari Jabatan

Pasal 39.

PNS yang menduduki Jabatan Pimpinan Tinggi, Jabatan


Administrator, dan Jabatan Pengawas yang dikenakan
pembebasan sementara dari tugas jabatannya karena diduga
melakukan pelanggaran disiplin dan kemungkinan akan dijatuhi
hukuman disiplin tingkat berat diberikan TPP sebesar peringkat
jabatan terendah pada Jabatan Pelaksana.

25
Penundaan Pembayaran TPP
Pasal 42-43

Serapan anggaran Perangkat Daerah/Unit Kerja pada


Perangkat Daerah kurang dari 90%.
Jika serapan anggran <90% dari SPS, maka pembayaran TPP
ditunda sebesar 20% dari jumlah TPP yang diterima.

Pembayaran TPP
bagi PNS dan Calon Penyelesaian aset bermasalah pada Perangkat Daerah/ Unit
Kerja pada Perangkat Daerah tidak sesuai dengan target.
PNS dapat ditunda *Ketentuan lebih lanjut diatur dengan Keputusan Inspektur
apabila:

Adanya penyelesaian tugas atau kebijakan khusus.


*Ketentuan lebih lanjut ditetapkan dengan keputusan
Gubernur

26
Pengecualian Penundaan Pembayaran TPP
Pasal 43.

27
Pemberian TPP bagi PNS Pindahan
Pasal 48.

PNS pindahan dari luar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berdasarkan permintaan
Pemprov DKI Jakarta, diberikan TPP terhitung mulai tanggal melaksanakan tugas di
Pemprov DKI Jakarta secara proporsional.

PNS pindahan dari luar Pemprov DKI Jakarta atas permintaan sendiri diberikan TPP
setelah melaksanakan tugas selama 3 bulan di Pemprov DKI Jakarta pada awal bulan
keempat.

PNS pindahan dari luar Pemprov DKI Jakarta atas pemintaan sendiri tetap berkewajiban
melakukan input aktivitas kerja.

28
Tambahan TPP bagi Pelaksana Tugas
Pasal 49.
PNS yang diberikan tugas sebagai Plt dengan jangka waktu menjabat paling singkat selama 1 bulan
kalender, diberikan TPP :
 Pejabat yang merangkap Plt diberikan tambahan TPP sebesar 50% dari TPP Jabatan yang
dirangkapnya;
 Plt yang merangkap lebih dari satu jabatan, hanya diberikan tambahan TPP pada jabatan
rangkap yang paling tinggi;
 Plt yang ditugaskan pada tanggal 1 atau tanggal 2 apabila tanggal 1 bulan yang bersangkutan
adalah hari libur, TPP tambahan terhitung mulai saat ditetapkan sebagai Plt;
 Plt yang ditugaskan setelah tanggal 2, pemberian TPP tambahan terhitung mulai bulan
berikutnya.

 Plt dengan jangka waktu menjabat kurang dari 1 bulan kalender, tidak berhak
mendapatkan pembayaran TPP.
 Surat perintah menjalankan tugas sebagai Plt disampaikan kepada Kepala BKD melalui
Kepala Pusdatin Kepegawaian BKD.

29
PPK Infrastruktur Khusus (1)
Pasal 10-13.
Capaian Indikator Kinerja
Capaian Indikator Kinerja PPK Infrastruktur Khusus dihitung berdasarkan perbandingan antara realisasi
1 capaian dengan target capaian kegiatan setiap bulan.

Indikator Kinerja disusun oleh PPK Infrastruktur Khusus berdasarkan rencana aksi KSD yang telah
2 ditetapkan dengan berkoordinasi dengan Biro ORB, Biro Pembangunan dan Lingkungan Hidup
Sekretariat Daerah Provinsi DKI Jakarta, Bappeda dan BKD.

3 Indikator Kinerja ditetapkan oleh Kepala PDn dan disahkan oleh ketua tim percepatan KSD.

Penginputan Indikator Kinerja dilakukan paling lambat 1 bulan setelah PPK Infrastruktur Khusus
4 ditetapkan.

Capaian Indikator Kinerja PPK Infrastruktur Khusus tercatat pada sistem informasi terkait KSD yang
5 dikelola oleh Bappeda.

Validasi capaian Indikator dilakukan oleh Kepala Perangkat Daerah paling lambat tanggal 8 pada bulan
6 berikutnya.

30
PPK Infrastruktur Khusus (2)
Pasal 4.
Bobot Kinerja
PPK Infrastruktur Khusus
Capaian Indikator Kinerja 100%

Pembayaran TPP Pasal 40.

Capaian Besaran TPP


Bulan ke-1 tidak mencapai target 75%

Bulan ke-2 tidak mencapai target 50%

Bulan ke-3 tidak mencapai target 25%


31
PPK Infrastruktur Khusus (3)
Pasal 27.
Pengurangan Absensi
JENIS KETERANGAN KEHADIRAN PENGURANG
Tanpa Keterangan (Alpa) 5%

Izin 2.5%

Sakit (Tanpa Surat Keterangan Dokter) 2.5%

Sakit (Dengan Surat Keterangan Dokter) 2%

Rawat Inap 1%

Cuti Alasan Penting > 5 hari 2.5%

Cuti Persalinan Anak 1, 2 dan 3 50%

Keterlambatan (tiba/pulang cepat) N


x 2,5%
450 menit
32
Ketentuan Lain-Lain (1)
Pasal 58-59
Kepada PNS dan Calon PNS dapat diberikan TPP ketiga belas
dan/atau TPP sebagai komponen Tunjangan Hari Raya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

Dengan pemberian TPP, maka PNS dan Calon PNS dilarang:


 Memberikan, menjanjikan, menerima segala hadiah dalam bentuk apapun dalam pelaksanaan tugas
kedinasan.
 Menerima honorarium/imbalan/pendapatan lain atas segala bentuk kegiatan yang bersumber dari APBD
kecuali:
 Uang transport dinas dan biaya perjalanan dinas baik dalam kota, dalam daerah dan/atau luar daerah;
 Tunjangan profesi/sertifikasi Guru;
 Remunerasi bagi PNS dan Calon PNS pada Rumah Sakit Umum Daerah/Rumah Sakit Khusus Daerah yang
telah menerapkan PPK-BLUD dan telah menerima remunerasi; dan
 Insentif pemungutan pajak daerah bagi PNS dan Calon PNS pada Badan Pendapatan Daerah Provinsi DKI
Jakarta dan Perangkat Daerah/Unit Kerja pada Perangkat Daerah yang secara nyata membantu proses
pemungutan pajak daerah.

33
Ketentuan Lain-Lain (2)
Pasal 60-61.
PNS dari luar instansi Pemprov DKI Jakarta yang dipekerjakan pada Pemprov DKI Jakarta diberikan TPP
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan sepanjang tidak menerima tunjangan kinerja
dan/atau tunjangan yang dipersamakan dengan tunjangan kinerja dari instansi asal.
 Dalam hal atasan langsung atau pejabat yang berwenang lalai untuk melakukan validasi atau verifikasi
seluruh kinerja bawahannya, maka dapat dilakukan validasi susulan dengan ketentuan:
 Atasan langsung atau pejabat yang berwenang menyampaikan surat permohonan validasi susulan
kepada Gubernur melalui BKD;
 Atasan langsung atau pejabat yang berwenang membuat surat pernyataan yang mengacu pada
Format surat pernyataan sebagaimana tercantum dalam Lampiran III Peraturan Gubernur;
 Surat permohonan dan surat pernyataan diterima BKD paling lambat hari kerja terakhir pada bulan
atau triwulan bersangkutan.

 Validasi susulan dilakukan di Unit Pelaksana Teknis Pusat Data dan Informasi BKD setelah mendapat
persetujuan dari BKD dan berkoordinasi dengan Diskominfotik.

 Terhadap atasan langsung atau Pejabat yang berwenang, dijatuhi hukuman berupa potongan TPP
sebesar 40% dari jumlah TPP bersih yang akan diterima pada bulan yang bersangkutan. 34
Ketentuan Lain-Lain (3)
Pasal 49.

35
Ketentuan Lain-Lain (4)
Pasal 63.

Ketentuan pemberian TPP bagi pegawai pada bulan Januari dan Februari 2020 masih tetap mengacu pada
Peraturan Gubernur Nomor 409 Tahun 2016 tentang Tunjangan Kinerja Daerah, kecuali terhadap penentuan
nama jabatan, kelas jabatan dan besaran TPP yang dibayarkan pada bulan Februari 2020 sesuai dengan
Peraturan Gubernur ini.

Ketentuan capaian Penilaian Kinerja bagi Pejabat Pimpinan Tinggi pada bulan
Januari dan Februari 2020 menggunakan nilai rata-rata capaian penilaian kinerja
Tahun 2019.

Ketentuan capaian Penilaian Kinerja bagi PNS dan Calon PNS pada Badan Pendapatan Daerah bulan Januari
dan Februari 2020 menggunakan persentase capaian penerimaan pajak tahun 2019.

Ketentuan mengenai Jenis Aktivitas dalam Peraturan Gubernur Nomor 130 Tahun
2017 tentang Jenis Aktivitas Tunjangan Kinerja Daerah masih tetap berlaku untuk
mengisi Jenis Aktivitas TPP sampai dengan ditetapkannya Peraturan Gubernur
tentang Jenis Aktivitas Tambahan penghasilan Pegawai.
36
Ketentuan Penutup
Pasal 64.

Pada saat Peraturan Gubernur ini mulai berlaku, Peraturan


Gubernur Nomor 409 Tahun 2016 tentang Tunjangan Kinerja
Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Peraturan Gubernur Nomor 126 Tahun 2019 tentang Perubahan
Ketujuh Atas Peraturan Gubernur Nomor 409 Tahun 2016 tentang
Tunjangan Kinerja Daerah dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

37
Terima Kasih

38

Anda mungkin juga menyukai