Anda di halaman 1dari 35

ANALISIS

GEOTEKNIK DAN
MATERIAL JALAN

PERKERASAN JALAN RAYA


Transportasi 2018
LATAR BELAKANG
Analisis Geoteknik > Pertimbangan Pengujian Material >
perencanaan konstruksi badan jalan diperlukan untuk rencana
bahan konstruksi lapisan
perkerasan dan material filter
untuk subdrain, yang ukuran
maupun mutunya diperoleh
dari uji laboratorium
Pengujian Laboratorium
LATAR BELAKANG

• Analisis Penurunan (Settlement)


• Analisis Stabilitas Lereng
• Daya Dukung Lapisan Tanah Dasar (Subgrade)
Jenis Pengujian
ASTM (American Society for Testing and Material) , AASHTO (Assosiation of
American Society Highway Transport. Organization) , SNI

SIFAT PHISIK TANAH SIFAT MEKANIS TANAH


• KADAR AIR ASLI • KONSOLIDASI
• BERAT ISI • TRIAXIAL
• BERAT JENIS • KOMPAKSI
• GRADASI BUTIR • CBR
• BATAS ATTERBERG
Metode Perencanaan
Perkerasan Lentur (Flexible Pavement)
Perkerasan Kaku (Rigid Pavement)
Composite Pavement

Perencanaan konstruksi atau tebal lapisan perkerasan jalan, dapat dilakukan dengan banyak cara:
- AASHTO dan di Asphalt Institute (Amerika)
- Road Note (Inggris)
- NAASRA (Australi)
- Bina Marga (Indonesia)
SISTEM PERENCANAAN JALAN BARU
EVALUASI DAYA
DUKUNG
TANAH DASAR LALU LINTAS
(SUBGRADE) RENCANA

PERTIMBANGAN
KONSTRUKSI DAN PERENCANAAN STRUKTUR
PEMELIHARAAN 1. PERKERASAN LENTUR
2. PERKERASAN KAKU
3. PELAPISAN TAMBAHAN
(OVERLAYSUNTUK JALAN LAMA)

LINGKUNGAN


PERBANDINGAN IMPLEMENTASI
PERENCANAAN PERENCANAAN

MATERIAL
PERKERASAN
PERTIMBANGAN
PERENCANAAN

◉ Pertimbangan konstruksi dan pemeliharaan

◉ Pertimbngan lingkungan

• Kelembaban

• Suhu lingkungan


MANFAAT PENELITIAN

◉ Untuk pemerintah Kota Semarang, khususnya Walikota sebagai kepala


pemerintahan di Kota Semarang, sebagai bahan masukan guna
pertimbangan dalam kebijakan terkait pengembangan jaringan jalan
dan pertumbuhan pada ekonomi sektor informal.

◉ Sebagai salah satu bahan referensi bagi kalangan pengembang ilmu


pengetahuan untuk mempelajari dan melakukan penelitian di bidang
yang terkait


Keaslian Penelitian
◉ Farida (2013), Pengaruh Aksesibilitas Terhadap Karakteristik Sosial Ekonomi
Masyarakat Pedesaan Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal.
◉ Widjajanti (2012), Karakteristik Aktivitas Pedagang Kaki Lima di Ruang Kota (Studi
Kasus: Kawasan Pendidikan Tembalang, Kota Semarang).
◉ Ningsih (2010), Analisa Optimasi Jaringan Jalan Berdasar Kepadatan Lalulintas di
Wilayah Semarang dengan Berbantuan Sistem Informasi Geografi (Studi Kasus Wilayah Dati II
Semarang).
◉ Sedangkan, pada penelitian ini menghitung besaran jumlah PKL dan kejadian Parkir yang
terjadi pada suatu ruas jalan di Kota Semarang yang dilakukan pada 8 ruas jalan yang
berbeda baik dari segi fungsi dan status jalan.
KAJIAN PUSTAKA
PKL dan Parkir 📖
Sektor Informal dan PKL Parkir
Pedagang Kaki Lima ◉ Jenis Parkir
◉ Pengertian PKL ◉ Faktor yang mempengaruhi
◉ Jenis dagangan Parkir
◉ Bentuk sarana perdagangan ◉ Parkir menurut Statusnya
◉ Karakteristik pelayanan ◉ Karakteristik Parkir
KINERJA JALAN 📖
PELAYANAN MODEL LALU MKJI 1997
JALAN LINTAS ◉ Kapasitas Jalan
Karakteristik Tingkat ◉ Greenshield ◉ Drajat Kejenuhan
Pelayanan atau Level ◉ Greenberg
of Services (LOS) ◉ Underwood
◉ Klasifikasi Jalan
◉ Arus Lalu Lintas
METODOLOGI PENELITIAN
BAGAN ALIR PENELITIAN
Mulai

Persiapan / Penetapan Lokasi

Pengumpulan data
Data Sekunder Data Primer

Survei Geometrik Survei LHR Survei PKL dan Parkir

EMP
Analisis Kinerja
Jalan V D Us
Greenshield Greenberg Underwood
Us-D V-D V-Us Us-D V-D V-Us Us-D V-D V-Us

Analisis Perbandingan Model

Analisis Hubungan
Pembahasan
Kesimpulan dan Saran
PETA KOTA SEMARANG
🏃 METODE PENGUMPULAN DATA

SURVEI GEOMETRIK SURVEI LHR SURVEI PKL DAN PARKIR


Survei dilakukan pada hari Pelaksanaan survei dilakukan Survei ini dilakukan untuk
libur oleh 2 orang tenaga pada hari kerja diambil hari memperoleh jumlah PKL dan
survei dan alat yang yaitu pukul 07.00-08.00 Parkir di lokasi penelitian
dibutuhkan dalam survei ini WIB, 12.00-13.00 WIB dan dengan melakukan pengamatan
adalah meteran/pita ukur dan 16.00-17.00 WIB. Survei ini selama 1 jam pada setiap segmen
alat tulis untuk mencatat data dilakukan oleh 2 orang dengan panjang maisng-masing
yang diperoleh tenaga survei pada setiap segmen adalah 200 m, survei
jalan. Alat yang dibutuhkan dilakukan pada saat jam sibuk
dalam survei ini adalah yaitu pukul 16.00 – 17.00 WIB.
kamera dan alat tulis.
Maps Lokasi Penelitian
PENGUMPULAN DAN
PENGOLAHAN DATA
JALAN ARTERI
Jl. Perintis
Jl. Soekarno-Hatta JL. RE.
Kemerdekaan
Martadinata
Lokasi Nama Jalan Lebar Perkerasan (m) Lebar Lajur (m) Lebar Kerb (m) Lebar Median (m)

Jl. Soekarno-Hatta
7.5 3.75 1.5 1.8
(Arah Pedurungan)
1

Jl. Soekarno-Hatta
7.5 3.75 1.5 1.8
(Arah Citarum)
2
Jl. Perintis
Kemerdekaan (Arah 8 4 1.5 0.5
3 Ungaran)
Jl. Perintis
Kemerdekaan (Arah 8 4 1.5 0.5
4 Semarang)

Jl. RE. Martadinata


10 5 4.4 1.8
(Arah Surabaya)
5

Jl. RE. Martadinata


10 5 4.4 1.8
(Arah Jakarta)
6

DATA GEOMETRI
JALAN KOLEKTOR

` Jl. MT. Haryono Jl. MH. Thamrin Jl. Dr. Cipto

Lebar Perkerasan
Lokasi Nama Jalan Lebar Lajur (m) Lebar Kerb (m)
(m)
1 Jl. MT. Haryono 11.4 5.7 4
2 Jl. MH. Thamrin 12.4 6.2 0.5
3 Jl. Dr. Cipto 13.4 6.7 2.6

DATA GEOMETRI
JALAN KOLEKTOR

Jl. Kokrosono Jl. Muradi

Lebar Perkerasan
Lokasi Nama Jalan Lebar Lajur (m) Lebar Kerb (m)
(m)
1 Jl. Kokrosono 7.04 3.52 1.5
2 Jl. Muradi 7.5 3.75 2.35

DATA GEOMETRI
LALU LINTAS
HARIAN
ARTERI KOLEKTOR LOKAL
■ Jl. ■ Jl. MT. Haryono ■ Jl. Muradi

Soekarnoe-Hatta ■ Jl. MH. Thamrin ■ Jl. Kokrosono

■ Jl. Perintis ■ Jl. Dr. Cipto

Kemerdekaan

■ Jl. RE.

Martadinata
KECEPATAN
ARTERI KOLEKTOR LOKAL
■ Jl. Soekarnoe-Hatta ■ Jl. MT. Haryono ■ Jl. Muradi
Ke Pedurungan : kecepatan rata- kecepatan rata-rata 42.01 kecepatan rata-rata 51,28 km/jam
rata 42.20 km/jam. km/jam.
Ke Citarum : kecepatan rata-rata ■ Jl. Kokrosono
45.13 km/jam
■ Jl. MH. Thamrin kecepatan rata-rata 46,67 km/jam.
■ Jl. Perintis
kecepatan rata-rata 45.13
Kemerdekaan
Ke Semarang : kecepatan rata-rata km/jam.
24,08 km/jam
Ke Ungaran : kecepatan rata-rata ■ Jl. Dr. Cipto
21,76 km/jam. kecepatan rata-rata 44,78
■ Jl. RE. Martadinata km/jam
Ke Jakarta : kecepatan rata-rata
55,73 km/jam
Ke Surabaya : kecepatan rata-rata
57,59 km/jam.
PKL DAN PARKIR
Jl. MT. Haryono Jl. Soekarno-Hatta Jl. MH. Thamrin Jl. Muradi
■ Status jalan : Jalan Nasional Status jalan : Jalan Kota ■ Status jalan : Jalan Kota
Status jalan :
Fungsi Jalan : Arteri Sekunder Fungsi Jalan : Kolektor Sekunder ■ Fungsi Jalan : Lokal
Jalan Kota
Pengguna Arus Jalan 2 (dua) Arah Pengguna Arus Jalan 1 (satu) Arah ■ Pengguna Arus Jalan 2
■ Fungsi Jalan : (dua) Arah
Kolektor
Primer
■ Pengguna Arus
Jalan 1 (satu)
Arah

Jl. Kokrosono Jl. Perintis Kemerdekaan Jl. Dr. Cipto Jl. RE. Martadinata
■ Status jalan : Jalan Kota ■ Status jalan : Jalan Provinsi ■ Status jalan : Jalan Kota ■ Status jalan : Jalan Nasion
■ Fungsi Jalan : Kolektor ■ Fungsi Jalan : Arteri Primer ■ Fungsi Jalan : Kolektor ■ Fungsi Jalan : Arteri
Sekunder ■ Pengguna Arus Jalan 2 Primer Primer
■ Pengguna Arus Jalan 2 (dua) Arah ■ Pengguna Arus Jalan 1 ■ Pengguna Arus Jalan : 2
(dua) Arah (satu) Arah (dua) Arah
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
KINERJA JALAN

ARTERI KOLEKTOR LOKAL


KINERJA LALU LINTAS

ARTERI KOLEKTOR LOKAL


PKL DAN PARKIR

ARTERI KOLEKTOR LOKAL


PENGARUH PKL DAN PARKIR TERHADAP KINERJA JALAN

ARTERI KOLEKTOR LOKAL


PEMBAHASAN

ARTERI KOLEKTOR LOKAL


KESIMPULAN DAN SARAN


KESIMPULAN
◉ Jumlah Pedagang Kaki Lima dan Parkir pada masing-masing ruas jalan berbeda-beda, pada ruas jalan arteri
jumlah PKL yang menempati ruas jalan berada pada rentang 2-36 PKL pada satu segmen, sedangkan Parkir
dengan rentang antara 4-44 kejadian; pada ruas jalan kolekor jumlah PKL yang menempati ruas jalan berada
pada rentang 16-26 PKL pada satu segmen, sedangkan Parkir dengan rentang antara 47-88 kejadian; pada
ruas jalan lokal jumlah PKL yang menempati ruas jalan berada pada rentang 6-45 PKL pada satu segmen,
sedangkan Parkir dengan rentang antara 45-67 kejadian.
◉ Level of Service pada semua ruas jalan berada pada nilai B, C, dan D. dengan volume per kapasitas ( V/C
Ratio ) berada pada titik 0,32 sampai dengan 0,78 dan Lalu Lintas pada masing-masing jalan memiliki model
yang beragam, baik model greenshield, Greenberg dan Underwood.
◉ Kejadian parkir dan jumlah PKL pada semua ruas jalan memiliki pengaruh dengan intensitas yang berbeda-
beda yang menyebabkan tingkat pelayanan jalan memiliki angaka drajat kejenuhan yang variatif pada
masing-masing ruas jalan. Dengan adanya PKL dan Parkir pada suatu ruas jalan membuat tingkat kemampuan
suatu ruas jalan untuk melayani lalu lintas menjadi berkurang sehingga volume maksimum, kecepatan
maksimum dan kerapatan maksimum ruas jalan menyesuaikan dengan kondisi lalu lintas yang ditimbulkan
oleh adanya PKL dan Parkir.
SARAN
1. Tingkat pelayanan jalan hendaknya dipertahankan dengan V/C Ratio dibawah 0,70

2. Pada ruas jalan dengan V/C Ratio diatas 0,70 perlu dilakukan penanganan secara khusus sehingga dapat
meningkatkan tingkat pelayanan jalan dan dapat menekan tingkat hambatan serendah mungkin. Hal ini
perlu dilakukan secara seksama dan adanya koordinasi dari semua pihak yang terkait.
Semua pihak yang terkait khususnya pemerintah sebaiknya membuat kebijakan yang tegas terkait dengan
Parkir dan PKL, dimana pemerintah sebaiknya menyediakan tempat dan lokasi yang khusus diperuntukkan
bagi para pengguna jalan yang parkir serta lokasi berjualan yang layak bagi para Pedagang Kaki Lima agar
tidak mengurangi tingkat pelayanan kinerja jalan dan lalu lintas serta bisa menumbuhkan perekonomian
sector informal khususnya bagi para Pedagang Kaki Lima.
TERIMA KASIH
Wassalammualaikum WR WB…

Anda mungkin juga menyukai