GEOTEKNIK DAN
MATERIAL JALAN
Perencanaan konstruksi atau tebal lapisan perkerasan jalan, dapat dilakukan dengan banyak cara:
- AASHTO dan di Asphalt Institute (Amerika)
- Road Note (Inggris)
- NAASRA (Australi)
- Bina Marga (Indonesia)
SISTEM PERENCANAAN JALAN BARU
EVALUASI DAYA
DUKUNG
TANAH DASAR LALU LINTAS
(SUBGRADE) RENCANA
PERTIMBANGAN
KONSTRUKSI DAN PERENCANAAN STRUKTUR
PEMELIHARAAN 1. PERKERASAN LENTUR
2. PERKERASAN KAKU
3. PELAPISAN TAMBAHAN
(OVERLAYSUNTUK JALAN LAMA)
LINGKUNGAN
“
PERBANDINGAN IMPLEMENTASI
PERENCANAAN PERENCANAAN
MATERIAL
PERKERASAN
PERTIMBANGAN
PERENCANAAN
◉ Pertimbngan lingkungan
• Kelembaban
• Suhu lingkungan
“
MANFAAT PENELITIAN
“
Keaslian Penelitian
◉ Farida (2013), Pengaruh Aksesibilitas Terhadap Karakteristik Sosial Ekonomi
Masyarakat Pedesaan Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal.
◉ Widjajanti (2012), Karakteristik Aktivitas Pedagang Kaki Lima di Ruang Kota (Studi
Kasus: Kawasan Pendidikan Tembalang, Kota Semarang).
◉ Ningsih (2010), Analisa Optimasi Jaringan Jalan Berdasar Kepadatan Lalulintas di
Wilayah Semarang dengan Berbantuan Sistem Informasi Geografi (Studi Kasus Wilayah Dati II
Semarang).
◉ Sedangkan, pada penelitian ini menghitung besaran jumlah PKL dan kejadian Parkir yang
terjadi pada suatu ruas jalan di Kota Semarang yang dilakukan pada 8 ruas jalan yang
berbeda baik dari segi fungsi dan status jalan.
KAJIAN PUSTAKA
PKL dan Parkir 📖
Sektor Informal dan PKL Parkir
Pedagang Kaki Lima ◉ Jenis Parkir
◉ Pengertian PKL ◉ Faktor yang mempengaruhi
◉ Jenis dagangan Parkir
◉ Bentuk sarana perdagangan ◉ Parkir menurut Statusnya
◉ Karakteristik pelayanan ◉ Karakteristik Parkir
KINERJA JALAN 📖
PELAYANAN MODEL LALU MKJI 1997
JALAN LINTAS ◉ Kapasitas Jalan
Karakteristik Tingkat ◉ Greenshield ◉ Drajat Kejenuhan
Pelayanan atau Level ◉ Greenberg
of Services (LOS) ◉ Underwood
◉ Klasifikasi Jalan
◉ Arus Lalu Lintas
METODOLOGI PENELITIAN
BAGAN ALIR PENELITIAN
Mulai
Pengumpulan data
Data Sekunder Data Primer
EMP
Analisis Kinerja
Jalan V D Us
Greenshield Greenberg Underwood
Us-D V-D V-Us Us-D V-D V-Us Us-D V-D V-Us
Analisis Hubungan
Pembahasan
Kesimpulan dan Saran
PETA KOTA SEMARANG
🏃 METODE PENGUMPULAN DATA
Jl. Soekarno-Hatta
7.5 3.75 1.5 1.8
(Arah Pedurungan)
1
Jl. Soekarno-Hatta
7.5 3.75 1.5 1.8
(Arah Citarum)
2
Jl. Perintis
Kemerdekaan (Arah 8 4 1.5 0.5
3 Ungaran)
Jl. Perintis
Kemerdekaan (Arah 8 4 1.5 0.5
4 Semarang)
DATA GEOMETRI
JALAN KOLEKTOR
Lebar Perkerasan
Lokasi Nama Jalan Lebar Lajur (m) Lebar Kerb (m)
(m)
1 Jl. MT. Haryono 11.4 5.7 4
2 Jl. MH. Thamrin 12.4 6.2 0.5
3 Jl. Dr. Cipto 13.4 6.7 2.6
DATA GEOMETRI
JALAN KOLEKTOR
Lebar Perkerasan
Lokasi Nama Jalan Lebar Lajur (m) Lebar Kerb (m)
(m)
1 Jl. Kokrosono 7.04 3.52 1.5
2 Jl. Muradi 7.5 3.75 2.35
DATA GEOMETRI
LALU LINTAS
HARIAN
ARTERI KOLEKTOR LOKAL
■ Jl. ■ Jl. MT. Haryono ■ Jl. Muradi
Kemerdekaan
■ Jl. RE.
Martadinata
KECEPATAN
ARTERI KOLEKTOR LOKAL
■ Jl. Soekarnoe-Hatta ■ Jl. MT. Haryono ■ Jl. Muradi
Ke Pedurungan : kecepatan rata- kecepatan rata-rata 42.01 kecepatan rata-rata 51,28 km/jam
rata 42.20 km/jam. km/jam.
Ke Citarum : kecepatan rata-rata ■ Jl. Kokrosono
45.13 km/jam
■ Jl. MH. Thamrin kecepatan rata-rata 46,67 km/jam.
■ Jl. Perintis
kecepatan rata-rata 45.13
Kemerdekaan
Ke Semarang : kecepatan rata-rata km/jam.
24,08 km/jam
Ke Ungaran : kecepatan rata-rata ■ Jl. Dr. Cipto
21,76 km/jam. kecepatan rata-rata 44,78
■ Jl. RE. Martadinata km/jam
Ke Jakarta : kecepatan rata-rata
55,73 km/jam
Ke Surabaya : kecepatan rata-rata
57,59 km/jam.
PKL DAN PARKIR
Jl. MT. Haryono Jl. Soekarno-Hatta Jl. MH. Thamrin Jl. Muradi
■ Status jalan : Jalan Nasional Status jalan : Jalan Kota ■ Status jalan : Jalan Kota
Status jalan :
Fungsi Jalan : Arteri Sekunder Fungsi Jalan : Kolektor Sekunder ■ Fungsi Jalan : Lokal
Jalan Kota
Pengguna Arus Jalan 2 (dua) Arah Pengguna Arus Jalan 1 (satu) Arah ■ Pengguna Arus Jalan 2
■ Fungsi Jalan : (dua) Arah
Kolektor
Primer
■ Pengguna Arus
Jalan 1 (satu)
Arah
Jl. Kokrosono Jl. Perintis Kemerdekaan Jl. Dr. Cipto Jl. RE. Martadinata
■ Status jalan : Jalan Kota ■ Status jalan : Jalan Provinsi ■ Status jalan : Jalan Kota ■ Status jalan : Jalan Nasion
■ Fungsi Jalan : Kolektor ■ Fungsi Jalan : Arteri Primer ■ Fungsi Jalan : Kolektor ■ Fungsi Jalan : Arteri
Sekunder ■ Pengguna Arus Jalan 2 Primer Primer
■ Pengguna Arus Jalan 2 (dua) Arah ■ Pengguna Arus Jalan 1 ■ Pengguna Arus Jalan : 2
(dua) Arah (satu) Arah (dua) Arah
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
KINERJA JALAN
“
KESIMPULAN
◉ Jumlah Pedagang Kaki Lima dan Parkir pada masing-masing ruas jalan berbeda-beda, pada ruas jalan arteri
jumlah PKL yang menempati ruas jalan berada pada rentang 2-36 PKL pada satu segmen, sedangkan Parkir
dengan rentang antara 4-44 kejadian; pada ruas jalan kolekor jumlah PKL yang menempati ruas jalan berada
pada rentang 16-26 PKL pada satu segmen, sedangkan Parkir dengan rentang antara 47-88 kejadian; pada
ruas jalan lokal jumlah PKL yang menempati ruas jalan berada pada rentang 6-45 PKL pada satu segmen,
sedangkan Parkir dengan rentang antara 45-67 kejadian.
◉ Level of Service pada semua ruas jalan berada pada nilai B, C, dan D. dengan volume per kapasitas ( V/C
Ratio ) berada pada titik 0,32 sampai dengan 0,78 dan Lalu Lintas pada masing-masing jalan memiliki model
yang beragam, baik model greenshield, Greenberg dan Underwood.
◉ Kejadian parkir dan jumlah PKL pada semua ruas jalan memiliki pengaruh dengan intensitas yang berbeda-
beda yang menyebabkan tingkat pelayanan jalan memiliki angaka drajat kejenuhan yang variatif pada
masing-masing ruas jalan. Dengan adanya PKL dan Parkir pada suatu ruas jalan membuat tingkat kemampuan
suatu ruas jalan untuk melayani lalu lintas menjadi berkurang sehingga volume maksimum, kecepatan
maksimum dan kerapatan maksimum ruas jalan menyesuaikan dengan kondisi lalu lintas yang ditimbulkan
oleh adanya PKL dan Parkir.
SARAN
1. Tingkat pelayanan jalan hendaknya dipertahankan dengan V/C Ratio dibawah 0,70
2. Pada ruas jalan dengan V/C Ratio diatas 0,70 perlu dilakukan penanganan secara khusus sehingga dapat
meningkatkan tingkat pelayanan jalan dan dapat menekan tingkat hambatan serendah mungkin. Hal ini
perlu dilakukan secara seksama dan adanya koordinasi dari semua pihak yang terkait.
Semua pihak yang terkait khususnya pemerintah sebaiknya membuat kebijakan yang tegas terkait dengan
Parkir dan PKL, dimana pemerintah sebaiknya menyediakan tempat dan lokasi yang khusus diperuntukkan
bagi para pengguna jalan yang parkir serta lokasi berjualan yang layak bagi para Pedagang Kaki Lima agar
tidak mengurangi tingkat pelayanan kinerja jalan dan lalu lintas serta bisa menumbuhkan perekonomian
sector informal khususnya bagi para Pedagang Kaki Lima.
TERIMA KASIH
Wassalammualaikum WR WB…