Kepala Balai

Penelitian dan Pengembangan

Geoteknik Jalan
Balai Penelitian dan Pengembangan Geoteknik Jalan berada
dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Pusat
Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan

Pusat Litbang Jalan dan Jembatan

Bagian Keuangan Bidang Program Bidang Standar Bidang Sumber

dan Umum dan Evaluasi dan Kerjasama Daya Kelitbangan

Balai Litbang Balai Litbang Balai Litbang Balai Litbang Sistem

Geoteknik Jalan Perkerasan Jalan Struktur Jembatan dan Teknik Lalu Lintas

Kelompok Jabatan Fungsional

BALAI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN GEOTEKNIK JALAN
 STRUKTUR
ORGANISASI

Kepala Balai

Seksi Kelompok Seksi Layanan

Penyelenggara
Teknis
tugas menyiapkan
bahan penyusunan program,
melakukan penelitian,
pengembangan, perekayasaan,
penyiapan standar dan
pedoman, penyiapan data base
serta administrasi, evaluasi
dan pelaporan
Jabatan Teknis
Fungsional
tugas menyiapkan bahan
penyusunan program,
melakukan diseminasi,
pengelolaan
laboratorium, pelaksanaan
pelayanan teknis meliputi
pengujian, pengkajian, inspeksi
dan sertifikasi, fasilitasi
pelaksanaan alih teknologi,
penyiapan Hak Kekayaan
Intelektual, sertifikasi serta
administrasi, evaluasi dan
pelaporan
 SUMBER DAYA MANUSIA

Jumlah SDM berdasarkan

pendidikan Jumlah Jabatan
fungsional
 PROGRAM LAYANAN TEKNIS

PENDAMPINGAN
ADVIS TEKNIK
LAYANAN TEKNIK
BIDANG GEOTEKNIK TEKNIS PENERAPAN
JALAN BGTJ TEKNOLOGI
BIDANG
GEOTEKNIK JALAN

PENGUJIAN WORKSHOP (DISEMINASI)

LABORATORIUM TANAH, TEKNOLOGI BIDANG
BATUAN, GEOSINTETIK DAN GEOTEKNIK JALAN
PENGUJIAN LAPANGAN
 PROGRAM PENYELENGGARA TEKNIS
ILUSTRASI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI BIDANG GEOTEKNIK

Tantangan Konstruksi Jalan Karakteristik yang diharapkan

Andal Ketersediaan, Durabilitas, Konektivitas, Keandalan
Berkelanjutan Ranah Lingkungan

Output Sistem
Sistem Manajemen Jalan dan Jembatan

Output Teknologi
Lintas atas dengan Teknologi Teknologi stabilisasi dan
struktur baja Timbunan Perekat
penanganan percepatan proses konsolidasi
Ringan massa batuan
bergelombang jatuhan batuan untuk tanah lunak dan gambut

LLaboratorium kalibrasi uji fondasi Teknologi terowongan pegunungan

tiang dengan metode dinamik dan terowongan perisai

Output Teknologi
Rekayasa Lereng Rekayasa Terowongan Rekayasa Tanah Problematik Rekayasa Fondasi
 Kegiatan Penelitian dan Pengembangan
Balai Geoteknik Jalan

Kelompok Program Kelompok Program Kelompok Program

Penelitian Rekayasa Penelitian Rekayasa Penelitian Terowongan
Lereng Tanah Problematik dan Lintas Bawah
KELOMPOK PROGRAM PENELITIAN REKAYASA LERENG
SISTEM MANAJEMEN LERENG

Internal : Personil, Peralatan, Material, Organisasi

INPUT PROSES OUTPUT OUTCOME

Identifikasi Inspeksi Rutin Keandalan Lereng

Basis Data
Kebutuhan Jalan selama umur
layanan
Identifikasi Aset Inspeksi Khusus Rekomendasi
Konektivitas
Identifikasi Program dan Tipe Jaringan Jalan
Keberfungsian Penanganan

MONITORING DAN EVALUASI

Teknologi Rekayasa Lereng untuk mendukung keandalan lereng

jalan selama umur layanan
 TEKNOLOGI JATUHAN BATUAN

Sumber: Wyoming State Geological Survey, 2014 danRitchie,1963)

 TEKNOLOGI PENANGANAN JATUHAN BATUAN
§ Karakteristik Jatuhan Batuan

§ Opsi -1 Penanganan mengunakan dinding penyangga (bufferzone) beton

• Opsi - 2 Penanganan menggunakan dinding penyangga (buffer zone) Jaring
• Opsi - 3 Penanganan menggunakan dinding penyangga (buffer zone) Gabion
• Opsi Penanganan menggunakan sistem Jaring

Konsep Penanganan Jatuhan Batuan dengan

Sistem Jaring
• Opsi Penanganan menggunakan Beton Semprot
Konsep Pedoman Teknologi Jatuhan Batuan

Konsep Pedoman Perancangan dan pelaksanan beton

semprot untuk pelindung lereng (pusjatan, 2013);

Konsep Pedoman Perancangan Dan Pelaksanaan

Penanganan Keruntuhan Jatuhan Batuan Dengan
Metode Jaring Tirai (pusjatan, 2014);

Konsep Pedoman Perencanaan Teknis Penanganan

Keruntuhan Jatuhan Batuan Dengan Dinding
Penghalang (pusjatan, 2013);

Konsep Pedoman Perencanaan Penanganan Keruntuhan

Jatuhan Batuan Dengan Daerah Tangkapan Batuan
(pusjatan, 2013).
 KELOMPOK PROGRAM PENELITIAN
REKAYASA TEROWONGAN

Deskripsi:

Terowongan jalan dan lintas bawah adalah bangunan

pelengkap jalan yang berfungsi sebagai jalur lalu lintas.

Berdasarkan kegunaannya, terowongan jalan dapat

digunakan sebagai alternatif perlintasan tidak sebidang
dengan sungai atau melintasi melalui hambatan fisik,
seperti sungai atau laut, pegunungan atau perbukitan
dan keterbatasan lahan di perkotaan.

Terowongan jalan merupakan alternatif perlintasan yang

dapat mengurangi potensi dampak lingkungan seperti
kemacetan lalu lintas, pergerakan pejalan kaki, kualitas
udara, polusi kebisingan, gangguan visual, melindungi
area yang memiliki nilai kultur dan sejarah seperti
daerah konservasi, bangunan-bangunan sejarah dan
bangunan milik swasta dan mengurangi gangguan pada
permukaan tanah.
Pemilihan
tipe
terowongan
didasarkan
pada
hambatan
fisik yang
dihadapi
dan jenis
tanah/batua
n yang akan
dilewati
TAHAPAN EVALUASI
PADA PERENCANAAN
TEROWONGAN JALAN
1

7
2

Pemilihan trase dan

Evaluasi kondisi geoteknik, geologi dan geometri
Evaluasi pengaruh pada bangunan sekitar
hidrogeologi

3 6

Perancangan area portal terowongan

Perancangan fasilitas
dan keselamatan

4 5

Perancangan metode penggalian dan sistem penyangga

terowongan
Perancangan dinding
terowongan

Picture source: FHWA (2009), JSCE (2007) and Awaji (2013)

 KELOMPOK PROGRAM PENELITIAN
REKAYASA TANAH PROBLEMATIK
Tanah Problematik

Tanah Gambut Tanah Ekspansif

Tanah Lunak
Tanah
Lunak
Gambut
Tanah
Ekspansif
TAHAPAN EVALUASI PADA PENANGANAN TANAH PROBLEMATIK

Penyelidikan detail :
Identifikasi kondisi • Penyelidikan
Preliminary
tanah dan lapangan
Investigation
permasalahannya • Pengujian
Laboratorium

Analisis dan evaluasi

Perancangan Pemilihan metode stabilitas dan
penanganan penurunan

Pelaksanaan Monitoring dan

Konstruksi evaluasi kinerja
penanganan
Kerjasama dalam hal penyiapan SNI
Persyaratan Perencanaan Geoteknik dan
Kegempaan yang berlaku Nasional

2016 R3
SNI
Persyarat
2015 R0 SNI
an
Perencan
aan
Geotekni
2014 Naskah k dan
Ilmiah Kajian Kegempa
Persyaratan- an
Persyaratan
Perencanaan
TERIMA KASIH