Anda di halaman 1dari 7

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KAMPUS JAMBURA Jl. Jend. Sudirman No.6 Telp/Fax (0435) 821183,KotaGorontalo, 9612

UTS MATA KULIAH : Rekayasa Pondasi II2


JUMLAH SKS : 2
HARI : Rabu, 19 Oktober 2015
SIFAT UJIAN : ON LINE
WAKTU : 2 X 24 JAM
PROGRAM STUDI : Teknik Sipil S1
SEMESTER : Ganjil, 2015-2016
DOSEN : Dr. Anton Kaharu, S.T, M.T.

Soal:

1. Buatlah Bagan Alir (Flowchart) Perancangan Geometrik Jalan (30%).


2. Jelaskan dengan ringkas, jika perlu disertai dengan contoh penerapanya, apa yang
anda ketahui dengan (70%):
a. Daya Dukung Pondasi Berdasarkan Teori Statis Klasik,
b. Daya Dukung Pondasi Berdasarkan Hasil SPT,
c. Daya Dukung Berdasarkan Hasil Penetrometer Statis,
d. Daya Dukung Pondasi Berdasarkan Hasil Penetrometer Dinamis,
e. Daya dukung pondasi berdasarkan hasil Pressuremeter,
f. Standar Calculation of Wika Pile Bearing Capacity,

Selamat Bekerja
1
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KAMPUS JAMBURA Jl. Jend. Sudirman No.6 Telp/Fax (0435) 821183,KotaGorontalo, 9612

LEMBAR JAWABAN UTS

NAMA : Abdi Irawan N. Kuku


NIM : 511412002
MATA KULIAH : Rekayasa Pondasi II Mulai

1. Bagan alir (fowchart) perancangan geometrik jalan


Pengumpulan Data

Data Geometrik Data Rencana Anggaran


Kelas Medan Jalan Gambar Rencana
Kelas Jalan Menurut Daftar Harga Satuan Bahan
Fungsinya Upah dan Peralatan
VLHR
Kecepatan Rencana
Sudut Luar Tikungan
Perhitungan Perencanaan
Kendaraan Rencana
Lengkung Horizontal Geometrik
Perlebaran Perkerasan pada
Tikungan
Data Tebal Perkerasan Kebebasan Samping
Kelas Jalan Menurut Stasioning
Fungsinya Kontrol Overlapping
Tipe Jalan Kelandaian Memanjang
Umur Rencana
Lengkung Vertikal Perencanaan
CBR Rencana
Curah Hujan Setempat Perkerasan
Kelandaian Rata-rata
Jumlah LHR
Angka Pertumbuhan Lalu Perhitungan
Lintas Lalu Lintas Rencana
Daya Dukung Tanah
Dasar
Tebal Lapisan
Perkerasan

Perhitungan Rencana
Volume Perkerasan Anggaran
Harga Satuan Pekerjaan Biaya

Pembuatan Time
Schedule

Selesai

2
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KAMPUS JAMBURA Jl. Jend. Sudirman No.6 Telp/Fax (0435) 821183,KotaGorontalo, 9612

2. A. Daya Dukung Pondasi Berdasarkan Teori Statis Klasik

teori statik klasik merupakan uji beban standar yang harus dilakukan
pada setiap bangunan. Tujuan uji beban statik dibedakan atas uji beban
pendahuluan, Sedangkan tujuan uji beban pembuktian adalah untuk
membuktikan bahwa tiang tiang terpancang mampu memikul beban rencana
dengan aman, artinya mempunyai faktor keamanan minimal 2. Untuk itu
pembebanan dilakukan sampai beban uji mencapai 200% dari daya dukung
ijin tiang. Uji beban pembuktian harus dilakukan pada setiap bangunan.
Sampai saat ini uji beban statik masih dipercaya sebagai uji yang paling
dipercaya sehingga pada umumnya disyaratkan harus dilakukan pada setiap
pembangunan. Karena pelaksanaan uji beban statik membutuhkan waktu yang
lama dan biaya tinggi, maka jumlah titik yang diuji sangat terbatas. Sehingga
untuk memverifikasi daya dukung tiang, dilakukan kombinasi uji beban statik
dan uji beban dinamik dengan jumlah titik uji yang lebih banyak.
B. Dukung Pondasi Berdasarkan Hasil SPT

Standard Penetration Test (SPT) sering digunakan untuk mendapatkan


daya dukung tanah secara langsung di lokasi. Uji penetrasi standar (SPT =II11
Standard penetration test) adalah uji yang dilaksanakan bersamaan dengan
pengeboran untuk mengetahui baik perlawanan dinamik tanah maupun
pengambilan contoh terganggu dengan teknik penumbukan. Uji SPT terdiri
atas uji pemukulan tabung belah dinding tebal ke dalam tanah dan disertai
pengukuran jumlah pukulan untuk memasukkan tabung belah sedalam 300
mm (1 ft) vertikal. Tujuan dari percobaan Standard Penetration test (SPT) ini
adalah untuk menentukan kepadatan relatif lapisan tanah dari pengambilan
contoh tanah dengan tabung sehinggan diketahui jenis tanah dan ketebalan
tiap-tiap lapisan kedalaman tanah dan untuk memperoleh data yang kualitatif
pada perlawanan penetrasi tanah serta menetapkan kepadatan dari tanah yang
tidak berkohesi yang biasa sulit diambil sampelnya.
Standard Penetration Test (SPT) telah memperoleh popularitas
dimana–mana sejak tahun 1927 dan telah diterima sebagai uji tanah yang rutin

3
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KAMPUS JAMBURA Jl. Jend. Sudirman No.6 Telp/Fax (0435) 821183,KotaGorontalo, 9612

di lapangan. SPT dapat dilakukan dengan cara yang relatif mudah sehingga
tidak membutuhkan ketrampilan khusus dari pemakainya. Metoda pengujian
tanah dengan SPT termasuk cara yang cukup ekonomis untuk memperoleh
informasi mengenai kondisi di bawah permukaan tanah dan diperkirakan 85%
dari desain pondasi untuk gedung bertingkat menggunakan cara ini. Karena
banyaknya data SPT korelasi empiris telah banyak memperoleh kemajuan.
Alat uji ini terdiri dari beberapa komponen yang sederhana, mudah
ditransportasikan, dipasang, dan mudah pemeliharaannya. Pandangan para
ahli masih sama yaitu bahwa alat ini akan terus dipakai untuk penyelidikan
tanah rutin karena relatif masih ekonomis dan dapat diandalkan.
C. Daya Dukung Berdasarkan Hasil Penetrometer Statis

Penetrometer statis di Indonesia dikenal dengan sebutan sebuah alat sondir


Belanda (Dutch penetrometer atau Dutch deepsounding apparatus) atau disebut juga
percobaan penetrasi kerucut (Cone Penetration Test = CPT). Penetrometer ini
dipakai secara luas di Indonesia. Ada dua macam alat sondir yang umum
digunakan (Soedarmo, 1993).
1) Sondir ringan dengan kapasitas = 2,50 ton
2) Sondir berat dengan kapasitas = 10 ton
Pemeriksaan /Penyelidikan Tanah dengan Alat Sondir
 Tujuan :
Untuk menentukan lapisan-lapisan tanah berdasarkan tahanan ujung konus
dan daya lekat tanah setiap kedalaman pada alat sondir.
 Alat-alat yang digunakan :
1) Mata sondir, sebuah alat khusus yang dapat melakukan penetrasi ke dalam
tanah (konus biasa/ tunggal dan konus ganda/bikonus). Untuk bikonus yang
biasa digunakan Dutch Cone Penetrometer jenis Begemann dengan kapsitas
maksimum 250 kg/cm2.

2) Perlengkapan-perlengkapan lain :
- 4 buah baja kanal dan jangkar/angker
- 2 buah manometer dengan kapasitas masing-masing
4
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KAMPUS JAMBURA Jl. Jend. Sudirman No.6 Telp/Fax (0435) 821183,KotaGorontalo, 9612

Sondir ringan : 0 sampai 50 kg/cm2


0 sampai 250 kg/cm2
Sondir berat : 0 sampai 59 kg/cm2 dan
0 sampai 600 kg/cm2
- 2 buah kunci Inggris (kunci pas)
- Linggis (alat penggali lain)
- Rol meter dan waterpass
- Tangki/stang pemutar angker dan lain-lain.
 Persiapan
a) Semua alat diperiksa, dibersihkan, kemudian dibawa kelapangan tempat
penyelidikan.
b) Angker dipasang pada jarak ± 1,00 meter.
c) Alat sondir dipasang pada kedua angker dan dipasang baja kanal
sedemikian rupa, sehingga alat sondir berdiri tegak lurus pada tanah dan dilem
dengan angker.
d) Kamar instalasi diberi oli, untuk menekan pegas dan manometer.
e) Pipa yang berisi castor oli diperiksa apakah berisi udara atau tidak.
 Pelaksanaan
1. Pasang konus atau bikonus, sesuai kebutuhan pada ujung alat
penyambungnya dan dijepitkan pada kamar instalasi.
2. Tekan pipa untuk memasukkan konus atau bikonus sampai kedalaman 20
cm.
3. Penekanan batang :
- Apabila digunakan konus biasa, maka pembacaan manometer hanya
dilakukan pada perlawanan penetrasi konus (ppk atau 𝑞𝑐)
- Apabila digunakan bikonus, maka penetrasi ini pertama-tama menggerakkan
ujung konus ke bawah sedalam = 4 cm dan

bacalah manometer sebagai perlawanan penetrasi konus (ppk). Penekanan


selanjutnya terhadap konus dan selubung (mantel) ke bawah sedalam = 8 cm,

5
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KAMPUS JAMBURA Jl. Jend. Sudirman No.6 Telp/Fax (0435) 821183,KotaGorontalo, 9612

bacalah manometer sebagai hasil jumlah perlawanan (jp) yaitu perlawanan


penetrasi konus (ppk) dan hambatan lekat atau cleef (c).
4. Tekanlah pipa bersama batang sampai kedalaman berikutnya yang akan
diukur. Pembacaan dilakukan pada setiap penekanan pipa sedalam = 20 cm.
5. Pekerjaan sondir dihentikan apabila :
- Pembacaan pada manometer tiga kali berturut-turut menunjukkan harga >
150 kg/cm2 dan sondir ringan sudah mencapai kedalaman 30 meter.
- Alat sondir terangkat keatas, sedangkan pembacaan manometer belum
menunjukkan angka yang maksimum, maka alat sondir perlu diberi pemberat
yang diletakkan pada baja kanal/angker.
D. Daya Dukung Pondasi Berdasarkan Hasil Penetrometer Dinamis
Penetrometer dinamis yang percobaannya disebut percobaan
penetrasi standar (standard penetration test) berasal dari Amerika Serikat.
Cara melakukan percobaan tabung sendok pemisah (split spoon sampler)
dimasukkan kedalam tanah pada dasar lubang bor dengan memakai suatu
beban penumbuk dengan berat 140 lb (63 kg) yang dijatuhkan dari ketinggian
30 in ( 75 cm). Setelah sendok pemisah ini masuk kedalam tanah sedalam 6
in (15 cm) jumlah pukulan ditentukan untuk memasukkannya kedalam
sedalam 12 in (30cm) berikutnya. Jumlah pukulan ini disebut nilai N (N
value) atau Number of blows, dengan satuan pukulan/kaki (blows per foot).
Setelah percobaan selesai, sendok pemisah dikeluarkan dari lubang bor dan
dibuka untuk mengambil tanah yang ada didalamnya. Tanah ini dapat
digunakan untuk percobaan kadar air, batas-batas Atterberg dan analisis
pembagian butir. Hasil percobaan penetrasi standar ini hanya sebagai
perkiraan yang kasar saja karena bukan merupakan nilai-nilai yang teliti. Nilai
N yang diperoleh dari percobaan penetrasi standar dapat dihubungkan dengan
beberapa sifat lain yang bersangkutan secara empiris, demikaian juga halnya
dengan percobaan sondir (Soemarno, 1993).
E. Daya dukung pondasi berdasarkan hasil Pressuremeter
Sebuah alat meter yang digunakan untuk mengukur tekanan tanah
horizontal, pressuremeter memiliki dua komponen utama,
6
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
KAMPUS JAMBURA Jl. Jend. Sudirman No.6 Telp/Fax (0435) 821183,KotaGorontalo, 9612

1. Unit membaca-out yang tersisa di atas tanah


2. Mengukur tekanan yang dimasukan kedalam lubang bor untuk
membaca tekanan.
Pressuremeter juga dapat mengukur kekuatan dan deformasi tanah, dan
dianjurkan digunakanpada tanah membutuhkan prediksi penurunan elastis .
prinsip kerjanya mengembangkan silinder karet yang berisi air dengan
memberi tekanan gas.

F. Standar Calculation of Wika Pile Bearing Capacity

Dalam rekayasa geoteknik , daya dukung adalah kemampuan tanah untuk


mendukung beban diterapkan ke tanah . Kapasitas daya dukung tanah adalah
tekanan kontak rata maksimum antara yayasan dan tanah yang seharusnya tidak
menghasilkan kegagalan geser dalam tanah . Daya dukung ultimate adalah tekanan
maksimum teoritis yang dapat didukung tanpa kegagalan ; daya dukung yang
diijinkan adalah daya dukung batas dibagi dengan faktor keamanan . Kadang-
kadang , di situs tanah lunak , permukiman besar dapat terjadi di bawah yayasan
dimuat tanpa kegagalan geser yang sebenarnya terjadi ; dalam kasus tersebut, daya
dukung yang diijinkan didasarkan pada penyelesaian maksimum yang diijinkan .

Ada tiga mode kegagalan yang membatasi daya dukung : kegagalan geser umum ,
kegagalan geser lokal , dan meninju kegagalan geser.

Anda mungkin juga menyukai