Document No : 005/SOP-SR/OKB-
MFG/I/2024
Date 29 Jan 2024
Area Dept Kota Batak
Facility Substation
TOPOGRAPHY
DESCRIPTION
Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai harus ditentukan terlebih dahulu peralatan yang akan digunakan.
Peralatan yang digunakan harus memenuhi spesifikasi teknis yang ada sehingga data pengukuran
memenuhi kriteria yang diinginkan (telah dikalibrasi) Peralatan yang harus dipersiapkan antara lain :
3. Persiapan teknik
4. Persiapan managerial
Rev :
CONSTRUCTION WORK METHOD STATEMENT
Page 3 of 9
Project EPC Substation Upgrade
WK Rokan-Package B
(Topography Old Kota Batak Substation)
Persiapan manajerial, antara lain berupa :
1. Pemasangan patok
a. Patok sementara
- Semua patok sementara yang digunakan dibuat dari kayu dengan ukuran tertentu
- Setiap patok sementara dipasang masing-masing dengan letak dan jarak yang diperhitungkan
terhadap kebutuhan pengukuran kerangka horizontal peta, kerangka vertikal peta, detail situasi,
dan penampang melintang
- Semua patok sementara yang dipasang dicat dengan warna, diberi paku di atasnya, serta diberi
nomor secara urut, jelas, dan sistematis
b. Patok tetap
- Semua patok tetap utama yang digunakan dibuat dari beton bertulang dengan ukuran yang telah
disepakati
- Patok tetap utama dipasang berpasangan dua patok di sepanjang tepi setiap jarak 1 km
- Letak pemasangan patok tetap utama dipilih pada kondisi tanah yang stabil, aman, dan tidak
mengganggu atau terganggu oleh lalu lintas yang ada
- Semua patok tetap utama diberi nama, dan nomor pemasangannya.
Pengukuran poligon utama, digunakan sebagai kerangka acuan untuk mendapatkan kerangka dasar
horizontal (X,Y,Z) yang mempunyai keandalan ukuran, dimana keandalan ukuran tersebut dinyatakan oleh
ketelitian penutup sudut dan ketelitian linier jaraknya. Karena poligon utama merupakan titik dasar teknik
maka diperlukan persyaratan tertentu pada pelaksanaan pengukurannya.
- Pengukuran poligon utama ini menggunakan alat ukur Total Station/theodolit yang mempunyai
ketelitian pembacaan terkecilnya 1 (satu) detik
- Untuk memperkecil salah penutup sudut, pengukuran panjang sisi polygon diusahakan mempunyai
jarak yang relatif jauh (minimum 50 m)
- Dihindari melakukan pengukuran sudut lancip (< 60o) yang dapat memperbesar kesalahan penutup
sudut
- Guna memperkecil kesalahan penempatan target prisma tinggi tripod/kaki tiga target depan akan
menjadi tinggi tripod alat pada perpindahan alat kesisi polygon berikutnya
- Pengukuran poligon dilakukan tertutup atau terikat sempurna
- Toleransi salah penutup sudut maksimum adalah 10”n, dimana n adalah jumlah titik
pengamatan/polygon (dimungkinkan melakukan kesalahan pengukuran sudut tidak lebih dari 10
detik dikali akar dari jumlah titik pengamatan/polygon)
- Ketelitian jarak linier harus lebih kecil dari 1/10.000 (dimungkinkan melakukan kesalahan
pengukuran jarak tidak lebih dari 1 meter untuk setiap jarak 10 km)
- Jalur pengukuran poligon utama serta arah dan letak tiap sudut yang diukur harus dibuat sketsanya
- Setiap lembar formulir data ukur poligon utama harus ditulis nomor lembarnya, nama pekerjaan,
nama pengukur, alat yang digunakan, merek dan nomor seri alat yang digunakan, tanggal dan
tahun pengukuran, dan keadaan cuaca pada saat melakukan pengukuran
Maksud dilakukan pengukuran poligon cabang adalah untuk pengikatan titik-titik detail ditengah-tengah
areal pengukuran yang jauh dari jalur poligon utama hingga dengan adanya titik-titik poligon cabang akan
Rev :
CONSTRUCTION WORK METHOD STATEMENT
Page 5 of 9
Project EPC Substation Upgrade
WK Rokan-Package B
(Topography Old Kota Batak Substation)
memperbanyak cakupan titik detail yang ada di lapangan. Pengukuran poligon cabang dilakukan dengan
ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
- Pengukuran sudut dan jarak menggunakan alat ukur yang sama dengan pengukuran poligon utama
- Jalur pengukuran poligon cabang melalui semua patok, yaitu dimulai dari salah patok tetap utama
kemudian berakhir di patok tetap utama yang lain
- Poligon cabang dibuat pada setiap jarak ± 50 meter
- Pengukuran poligon cabang menggunakan metode terikat sempurna, diikatkan pada titik kerangka
dasar/poligon utama
- Pengukuran beda tinggi untuk poligon cabang/cut lines dilakukan dengan cara trigonometris
- Toleransi salah penutup sudut maksimum adalah 20”n, dimana n adalah jumlah titik
pengamatan/poligon
- Ketelitian jarak linier harus lebih kecil dari 1/5.000
- Toleransi ketelitian beda tinggi adalah 40 mm D, (D = jumlah panjang jarak jalur pengukuran dalam
kilometer), kecuali pada jalur dimana diletakkan posisi BM toleransinya 20 mm D
- Jalur pengukuran poligon cabang serta arah dan letak tiap sudut yang diukur harus dibuat sketsanya
- Sudut arah poligon cabang menggunakan azimut poligon utama
- Setiap lembar formulir data ukur poligon cabang harus ditulis nomor lembarnya, nama pekerjaan,
nama pengukur, alat yang digunakan, merek dan nomor seri alat yang digunakan, tanggal dan
tahun pengukuran, dan keadaan cuaca pada saat melakukan pengukuran
Kerangka vertikal peta diukur dengan metode waterpasing memanjang yaitu sebagai berikut : Jalur
pengukuran waterpasing harus melalui semua patok poligon Alat ukur waterpas yang digunakan harus jenis
automatic level Setiap akan melakukan pengukuran harus terlebih dahulu dilakukan kalibrasi alat ukur
waterpas Pelaksanaan pengukuran waterpasing harus dilakukan secara pergi-pulang Rambu ukur yang
digunakan harus mempunyai interval skala yang benar
Pada pengukuran setiap slag, usahakan agar alat ukur waterpas selalu berdiri di tengah- tengah di antara
kedua rambu ukur Setiap pembacaan rambu ukur harus dilakukan pada ketiga benang, yaitu benang atas,
benang tengah, dan benang bawah Jalur pengukuran waterpasing dan arah pembacaan tiap slag dibuat
sketsanya Selisih antara jumlah beda tinggi hasil pengukuran pergi dengan jumlah beda tinggi hasil
pengukuran pulang dalam tiap seksi harus 8 mm D, dengan pengertian bahwa D adalah panjang seksi dalam
satuan km
Rev :
CONSTRUCTION WORK METHOD STATEMENT
Page 6 of 9
Project EPC Substation Upgrade
WK Rokan-Package B
(Topography Old Kota Batak Substation)
Setiap lembar formulir data ukur waterpasing ditulis nomor lembarnya, nama pekerjaan, nama pengukur,
alat yang digunakan, merek dan nomor seri alat yang digunakan, tanggal dan tahun pengukuran, dan
keadaan cuaca pada saat melakukan pengukuran
4. Pengukuran Situasi dan Detail Topografi Pengukuran situasi dilakukan dengan metode grid, yaitu sebagai
berikut :
- Pengukuran situasi dilakukan dengan cara trigonometris dengan alat total station
- Akurasi alat yang digunakan minimal 30”
- Setiap akan melakukan pengukuran harus terlebih dahulu dilakukan kalibrasi
- Prisma target yang digunakan harus memiliki interval tinggi yang benar
- Pengukuran harus diikatkan pada titik-titik poligon utama dan poligon cabang
- Pengukuran jalan dilakukan pada kedua sisinya dengan kerapatan maksimal 50 meter
- Pengukuran sungai dilakukan pada tepi atas, tepi bawah dan as dengan kerapatan maksimal 50
meter
- Jumlah detail unsur situasi yang diukur betul-betul representatif, oleh sebab itu kerapatan letak
detail harus selalu dipertimbangkan terhadap bentuk unsur
- Setiap lembar formulir data ukur detail situasi harus ditulis nomor lembarnya, nama pekerjaan,
nama pengukur, alat yang digunakan, merek dan nomor seri alat yang digunakan, tanggal dan
tahun pengukuran, dan keadaan cuaca pada saat melakukan pengukuran
-
- Jarak antarpenampang melintang yang diukur bergantung pada kegunaan gambar penampang
melintang tersebut
- Total station yang digunakan mempunyai ketelitian 30”
- Setiap akan melakukan pengukuran terlebih dahulu dilakukan kalibrasi
- Target prisma yang digunakan harus memiliki tinggi interval yang benar
- Batas pengambilan detail di areal tepi kiri dan di areal tepi kanan tergantung pada kegunaan
gambar penampang melintang tersebut
- Jumlah dan kerapatan letak detail yang diukur harus dipertimbangkan pula terhadap skala gambar
penampang melintang yang akan dibuat
- Setiap detail penampang melintang yang diukur tidak boleh terbalik antara letak sebelah kiri dan
kanan
- Setiap lembar formulir data ukur penampang melintang harus ditulis nomor lembarnya, nama
pekerjaan, nama pengukur, alat yang digunakan, merek dan nomor seri alat yang digunakan,
tanggal dan tahun pengukuran, dan keadaan cuaca pada saat melakukan pengukuran
C. Pembuatan Peta
Pembuatan Peta adalah penggambaran titik-titik kerangka dasar pengukuran dan titik-titik detail yang
dinyatakan dengan penyebaran patok, BM, titik-titik ketinggian dan obyek-obyek lainnya yang dianggap
perlu dalam suatu areal pekerjaan. Penggambaran areal pekerjaan diproyeksikan pada bidang datar
dengan skala 1 : 100, Interval kontur 0,5 meter, ukuran lembar peta A1. Hal-hal yang harus diperhatikan
dalam proses penggambaran peta antara lain :
Rev :
CONSTRUCTION WORK METHOD STATEMENT
Page 7 of 9
Project EPC Substation Upgrade
WK Rokan-Package B
(Topography Old Kota Batak Substation)
a. Judul peta project
b. Peta lokasi project
c. Arah utara peta
d. Legenda
e. Garis kontur dengan interval 0.5 meter (sesuai kebutuhan)
f. Gambar situasi : jalan, bangunan, sungai, rawa, alur, dll.
g. Bench Mark (BM)
h. Garis dan angka grid dengan interval 50 meter
i. Penampang memanjang (long section) dan penampang melintang (cross section)
Pelaporan Hasil Kerja Akhir Pembuatan laporan dilakukan untuk memberikan gambaran hasil pelaksanaan
pekerjaan yang telah dilakukan, sehingga dapat diketahui kondisi areal pekerjaan secara umum, informasi
lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan survey dan pemetaan. Data-data yang diserahkan setelah
pekerjaan selesai dilaksanakan adalah :