Anda di halaman 1dari 8

Rev

Document No : 005/SOP-SR/OKB-
MFG/I/2024
Date 29 Jan 2024
Area Dept Kota Batak

Facility Substation

STANDARD OPERATING PROCEDURE


(SOP)

TOPOGRAPHY

DESCRIPTION

ISSUED FOR REVIEW


& APPROVAL
Name
Date

PENGUKURAN TOPOGRAFI DAN TEKNIK PEMETAAN


Topografi berasal dari kata “Topos” yang artinya tempat dan “Grapho” yang artinya menulis
adalah studi
tentang bentuk
Rev :
CONSTRUCTION WORK METHOD STATEMENT
Page 1 of 9
Project EPC Substation Upgrade
WK Rokan-Package B
(Topography Old Kota Batak Substation)
permukaan bumi serta benda langit lainnya seperti planet, satelit dan asteroid. Itu juga termasuk
penggambarannya di peta. Ada dua teknik yang bisa membantu studi topografi ini yaitu survei
langsung dan penginderaan jarak jauh (Remote Sensing).
Survey topografi biasanya dilakukan pada bidang datar dengan mengabaikan kelengkungan bentuk
bumi (dengan melakukan perhitungan menggunakan rumus) karena kelengkungan bentuk bumi
kecil. Sekalipun penginderaan jarak jauh sudah menggunakan teknologi yang sangat maju namun
survey secara langsung masih dibutuhkan untuk mendapatkan hasil/informasi yang lebih akurat
mengenai keadaan suatu permukaan lahan.
Pemetaan topografi detail memiliki banyak sekali manfaat, khususnya bagi pembuatan bangunan,
jalan, landasan dan sebagainya membutuhkan pengukuran yang presisi. Perbedaan ketinggian
tanah dalam selisih sentimeter memiliki pengaruh besar dalam pembangunan. Tidak jarang
kontraktor melakukan proses pemetaan supaya pembangunan berjalan lancar. Proses ini tidak
lepas dari pemetaan area kontur akan diketahui secara pasti dan bisa diturunkan menjadi
informasi yang lainnya seperti volume yang dibutuhkan untuk meratakan lahan dan sebagainya.

Pelaksanaan Survey Topografi


A. Persiapan Survey Topografi
1. Persiapan administrasi

Persiapan administrasi antara lain berupa :

a. surat tugas personil pelaksana, surat izin survey


b. hal-hal lainnya yang diperlukan

2. Persiapan peralatan survey

Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai harus ditentukan terlebih dahulu peralatan yang akan digunakan.
Peralatan yang digunakan harus memenuhi spesifikasi teknis yang ada sehingga data pengukuran
memenuhi kriteria yang diinginkan (telah dikalibrasi) Peralatan yang harus dipersiapkan antara lain :

a. Alat ukur GPS geodetik base rover


b. Alat Total Station
c. Prisma stick pole
d. Statif
e. Controller GPS
f. Kompas (Shunto), GPS Handheld
g. Form kertas pencatatan pengukuran
h. Meteran jalan
i. HT (untuk komunikasi di lapangan)
j. Kamera
k. Perlengkapan safety lapangan (wearpack, sepatu proyek, helmet, serung tangan, kacamata)
Rev :
CONSTRUCTION WORK METHOD STATEMENT
Page 2 of 9
Project EPC Substation Upgrade
WK Rokan-Package B
(Topography Old Kota Batak Substation)

3. Persiapan teknik

Persiapan teknik, antara lain berupa :

a. Penyediaan peta kerja


b. Penyediaan deskripsi titik ikat planimetris dan ketinggian yang telah ada di lokasi atau di sekitar
lokasi pemetaan
c. Pemeriksaan kondisi fisik serta pemeriksaan kebenaran koordinat planimetris dan ketinggian titik
ikat yang akan digunakan
d. Penetapan titik ikat planimetris dan ketinggian yang akan digunakan
e. Orientasi lapangan
f. Perencanaan jalur pengukuran
g. Perencanaan letak pemasangan patok tetap
h. Penyediaan patok tetap dan patok sementara
i. Perencanaan sistem pemberian nomor patok tetap dan nomor patok sementara
j. Penyediaan alat ukur yang sesuai dengan ketelitian yang telah ditetapkan
k. Penyediaan alat hitung
l. Penyediaan formulir data ukur dan formulir data hitungan
m. Persiapan lain yang diperlukan

4. Persiapan managerial
Rev :
CONSTRUCTION WORK METHOD STATEMENT
Page 3 of 9
Project EPC Substation Upgrade
WK Rokan-Package B
(Topography Old Kota Batak Substation)
Persiapan manajerial, antara lain berupa :

a. Pembuatan jadwal pelaksanaan pekerjaan, dan jadwal pelaksanaan keseluruhan kegiatan


pengukuran
b. Pembuatan struktur organisasi pelaksanaan pekerjaan, yang dilengkapi dengan status serta nama-
nama personil pelaksana
c. Pemberian pengarahan dan pemahaman pada personil pelaksana
d. Penyusunan laporan pendahuluan

B. Hal-hal lain yang diperlukan Lingkup Kerja Survey Topografi

1. Pemasangan patok

a. Patok sementara

- Semua patok sementara yang digunakan dibuat dari kayu dengan ukuran tertentu
- Setiap patok sementara dipasang masing-masing dengan letak dan jarak yang diperhitungkan
terhadap kebutuhan pengukuran kerangka horizontal peta, kerangka vertikal peta, detail situasi,
dan penampang melintang
- Semua patok sementara yang dipasang dicat dengan warna, diberi paku di atasnya, serta diberi
nomor secara urut, jelas, dan sistematis

b. Patok tetap

- Semua patok tetap utama yang digunakan dibuat dari beton bertulang dengan ukuran yang telah
disepakati
- Patok tetap utama dipasang berpasangan dua patok di sepanjang tepi setiap jarak 1 km
- Letak pemasangan patok tetap utama dipilih pada kondisi tanah yang stabil, aman, dan tidak
mengganggu atau terganggu oleh lalu lintas yang ada
- Semua patok tetap utama diberi nama, dan nomor pemasangannya.

2. Pengukuran Kerangka Horisontal Peta


Rev :
CONSTRUCTION WORK METHOD STATEMENT
Page 4 of 9
Project EPC Substation Upgrade
WK Rokan-Package B
(Topography Old Kota Batak Substation)
Dari hasil perencanaan pada peta kerja akan didapatkan jumlah jalur poligon, jumlah loop poligon, jumlah
BM yang dipasang, perkiraan jumlah jarak poligon, serta penetapan jumlah jalur poligon utama dan
poligon cabang, sehingga pada dasarnya untuk pengukuran kerangka dasar horisontal terdapat dua jenis
pekerjaan poligon yaitu :

a. Pengukuran Poligon Utama

Pengukuran poligon utama, digunakan sebagai kerangka acuan untuk mendapatkan kerangka dasar
horizontal (X,Y,Z) yang mempunyai keandalan ukuran, dimana keandalan ukuran tersebut dinyatakan oleh
ketelitian penutup sudut dan ketelitian linier jaraknya. Karena poligon utama merupakan titik dasar teknik
maka diperlukan persyaratan tertentu pada pelaksanaan pengukurannya.

Pengukuran poligon utama dilakukan dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

- Pengukuran poligon utama ini menggunakan alat ukur Total Station/theodolit yang mempunyai
ketelitian pembacaan terkecilnya 1 (satu) detik
- Untuk memperkecil salah penutup sudut, pengukuran panjang sisi polygon diusahakan mempunyai
jarak yang relatif jauh (minimum 50 m)
- Dihindari melakukan pengukuran sudut lancip (< 60o) yang dapat memperbesar kesalahan penutup
sudut
- Guna memperkecil kesalahan penempatan target prisma tinggi tripod/kaki tiga target depan akan
menjadi tinggi tripod alat pada perpindahan alat kesisi polygon berikutnya
- Pengukuran poligon dilakukan tertutup atau terikat sempurna
- Toleransi salah penutup sudut maksimum adalah 10”n, dimana n adalah jumlah titik
pengamatan/polygon (dimungkinkan melakukan kesalahan pengukuran sudut tidak lebih dari 10
detik dikali akar dari jumlah titik pengamatan/polygon)
- Ketelitian jarak linier harus lebih kecil dari 1/10.000 (dimungkinkan melakukan kesalahan
pengukuran jarak tidak lebih dari 1 meter untuk setiap jarak 10 km)
- Jalur pengukuran poligon utama serta arah dan letak tiap sudut yang diukur harus dibuat sketsanya
- Setiap lembar formulir data ukur poligon utama harus ditulis nomor lembarnya, nama pekerjaan,
nama pengukur, alat yang digunakan, merek dan nomor seri alat yang digunakan, tanggal dan
tahun pengukuran, dan keadaan cuaca pada saat melakukan pengukuran

b. Pengukuran Poligon Cabang

Maksud dilakukan pengukuran poligon cabang adalah untuk pengikatan titik-titik detail ditengah-tengah
areal pengukuran yang jauh dari jalur poligon utama hingga dengan adanya titik-titik poligon cabang akan
Rev :
CONSTRUCTION WORK METHOD STATEMENT
Page 5 of 9
Project EPC Substation Upgrade
WK Rokan-Package B
(Topography Old Kota Batak Substation)
memperbanyak cakupan titik detail yang ada di lapangan. Pengukuran poligon cabang dilakukan dengan
ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

- Pengukuran sudut dan jarak menggunakan alat ukur yang sama dengan pengukuran poligon utama
- Jalur pengukuran poligon cabang melalui semua patok, yaitu dimulai dari salah patok tetap utama
kemudian berakhir di patok tetap utama yang lain
- Poligon cabang dibuat pada setiap jarak ± 50 meter
- Pengukuran poligon cabang menggunakan metode terikat sempurna, diikatkan pada titik kerangka
dasar/poligon utama
- Pengukuran beda tinggi untuk poligon cabang/cut lines dilakukan dengan cara trigonometris
- Toleransi salah penutup sudut maksimum adalah 20”n, dimana n adalah jumlah titik
pengamatan/poligon
- Ketelitian jarak linier harus lebih kecil dari 1/5.000
- Toleransi ketelitian beda tinggi adalah 40 mm D, (D = jumlah panjang jarak jalur pengukuran dalam
kilometer), kecuali pada jalur dimana diletakkan posisi BM toleransinya 20 mm D
- Jalur pengukuran poligon cabang serta arah dan letak tiap sudut yang diukur harus dibuat sketsanya
- Sudut arah poligon cabang menggunakan azimut poligon utama
- Setiap lembar formulir data ukur poligon cabang harus ditulis nomor lembarnya, nama pekerjaan,
nama pengukur, alat yang digunakan, merek dan nomor seri alat yang digunakan, tanggal dan
tahun pengukuran, dan keadaan cuaca pada saat melakukan pengukuran

3. Pengukuran Kerangka Vertikal Peta

Kerangka vertikal peta diukur dengan metode waterpasing memanjang yaitu sebagai berikut : Jalur
pengukuran waterpasing harus melalui semua patok poligon Alat ukur waterpas yang digunakan harus jenis
automatic level Setiap akan melakukan pengukuran harus terlebih dahulu dilakukan kalibrasi alat ukur
waterpas Pelaksanaan pengukuran waterpasing harus dilakukan secara pergi-pulang Rambu ukur yang
digunakan harus mempunyai interval skala yang benar

Pada pengukuran setiap slag, usahakan agar alat ukur waterpas selalu berdiri di tengah- tengah di antara
kedua rambu ukur Setiap pembacaan rambu ukur harus dilakukan pada ketiga benang, yaitu benang atas,
benang tengah, dan benang bawah Jalur pengukuran waterpasing dan arah pembacaan tiap slag dibuat
sketsanya Selisih antara jumlah beda tinggi hasil pengukuran pergi dengan jumlah beda tinggi hasil
pengukuran pulang dalam tiap seksi harus 8 mm D, dengan pengertian bahwa D adalah panjang seksi dalam
satuan km
Rev :
CONSTRUCTION WORK METHOD STATEMENT
Page 6 of 9
Project EPC Substation Upgrade
WK Rokan-Package B
(Topography Old Kota Batak Substation)
Setiap lembar formulir data ukur waterpasing ditulis nomor lembarnya, nama pekerjaan, nama pengukur,
alat yang digunakan, merek dan nomor seri alat yang digunakan, tanggal dan tahun pengukuran, dan
keadaan cuaca pada saat melakukan pengukuran

4. Pengukuran Situasi dan Detail Topografi Pengukuran situasi dilakukan dengan metode grid, yaitu sebagai
berikut :

- Pengukuran situasi dilakukan dengan cara trigonometris dengan alat total station
- Akurasi alat yang digunakan minimal 30”
- Setiap akan melakukan pengukuran harus terlebih dahulu dilakukan kalibrasi
- Prisma target yang digunakan harus memiliki interval tinggi yang benar
- Pengukuran harus diikatkan pada titik-titik poligon utama dan poligon cabang
- Pengukuran jalan dilakukan pada kedua sisinya dengan kerapatan maksimal 50 meter
- Pengukuran sungai dilakukan pada tepi atas, tepi bawah dan as dengan kerapatan maksimal 50
meter
- Jumlah detail unsur situasi yang diukur betul-betul representatif, oleh sebab itu kerapatan letak
detail harus selalu dipertimbangkan terhadap bentuk unsur
- Setiap lembar formulir data ukur detail situasi harus ditulis nomor lembarnya, nama pekerjaan,
nama pengukur, alat yang digunakan, merek dan nomor seri alat yang digunakan, tanggal dan
tahun pengukuran, dan keadaan cuaca pada saat melakukan pengukuran
-

5. Pengukuran penampang melintang Pengukuran penampang melintang dilakukan dengan metode


tachymetri yaitu sebagai berikut :

- Jarak antarpenampang melintang yang diukur bergantung pada kegunaan gambar penampang
melintang tersebut
- Total station yang digunakan mempunyai ketelitian 30”
- Setiap akan melakukan pengukuran terlebih dahulu dilakukan kalibrasi
- Target prisma yang digunakan harus memiliki tinggi interval yang benar
- Batas pengambilan detail di areal tepi kiri dan di areal tepi kanan tergantung pada kegunaan
gambar penampang melintang tersebut
- Jumlah dan kerapatan letak detail yang diukur harus dipertimbangkan pula terhadap skala gambar
penampang melintang yang akan dibuat
- Setiap detail penampang melintang yang diukur tidak boleh terbalik antara letak sebelah kiri dan
kanan
- Setiap lembar formulir data ukur penampang melintang harus ditulis nomor lembarnya, nama
pekerjaan, nama pengukur, alat yang digunakan, merek dan nomor seri alat yang digunakan,
tanggal dan tahun pengukuran, dan keadaan cuaca pada saat melakukan pengukuran

C. Pembuatan Peta

Pembuatan Peta adalah penggambaran titik-titik kerangka dasar pengukuran dan titik-titik detail yang
dinyatakan dengan penyebaran patok, BM, titik-titik ketinggian dan obyek-obyek lainnya yang dianggap
perlu dalam suatu areal pekerjaan. Penggambaran areal pekerjaan diproyeksikan pada bidang datar
dengan skala 1 : 100, Interval kontur 0,5 meter, ukuran lembar peta A1. Hal-hal yang harus diperhatikan
dalam proses penggambaran peta antara lain :
Rev :
CONSTRUCTION WORK METHOD STATEMENT
Page 7 of 9
Project EPC Substation Upgrade
WK Rokan-Package B
(Topography Old Kota Batak Substation)
a. Judul peta project
b. Peta lokasi project
c. Arah utara peta
d. Legenda
e. Garis kontur dengan interval 0.5 meter (sesuai kebutuhan)
f. Gambar situasi : jalan, bangunan, sungai, rawa, alur, dll.
g. Bench Mark (BM)
h. Garis dan angka grid dengan interval 50 meter
i. Penampang memanjang (long section) dan penampang melintang (cross section)

Pelaporan Hasil Kerja Akhir Pembuatan laporan dilakukan untuk memberikan gambaran hasil pelaksanaan
pekerjaan yang telah dilakukan, sehingga dapat diketahui kondisi areal pekerjaan secara umum, informasi
lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan survey dan pemetaan. Data-data yang diserahkan setelah
pekerjaan selesai dilaksanakan adalah :

a. Satu berkas laporan tertulis tentang gambaran umum pelaksanaan pekerjaan


b. Print out peta situasi pengukuran skala 1 : 100 dengan ukuran kertas A1
c. Data asli hasil pengukuran atau koordinat topografi (Easting, Northing, Elevation)
d. Photo dan deskripsi Bench Mark
e. Photo dokumentasi kegiatan pengukuran topografi

Anda mungkin juga menyukai