Anda di halaman 1dari 17

Direktorat Jenderal Perkeretaapian

Kementerian Perhubungan

PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN JALUR


KERETA API DI KALIMANTAN TENGAH
OLEH : DIREKTUR LALU LINTAS DAN ANGKUTAN KERETA API
DISAMPAIKAN PADA : 21st Civil Anniversary

Palangkaraya, 26 September 2017


SISTEM TRANSPORTASI

Definisi:

Bentuk keterkaitan dan keterikatan antara penumpang, barang, sarana dan prasarana yang
berinteraksi dalam rangka perpindahan orang dan barang yang tercakup dalam tatanan
baik secara alami maupun buatan.

Sistem transportasi: - Transportasi Udara


- Transportasi Laut
- Transportasi Darat
Jalan Raya
ASDP
Lain-lain: pipa, conveyor, dll
- Transportasi Jalan Rel Transportasi Kereta Api
PERAN TATA GUNA LAHAN DALAM SISTEM TRANSPORTASI

Perubahan Tata Peningkatan Jumlah


Guna Lahan Perjalanan

Peningkatan Nilai Jenis moda yang


Lahan dibutuhkan

Peningkatan Penambahan
Aksesibilitas Fasilitas Transportasi
SKENARIO PERENCANAAN PERKERETAAPIAN

Mengikuti Mengalihkan/
Minim intervensi Intervensi
Kecenderungan Membangkitkan
Pemerintah Pemerintah
Demand Demand

R1 R2
SERVICING PROMOTING

Optimalisasi Mekanisme Pemerataan Kegagalan


Sistem Pasar Pembangunan & Pasar
Transportasi Berjalan Keperintisan Market Failure

Demand
Demand (RTRW dan Kebijakan
(Data Series Sosio-economic) Pemerataan Pembangunan)

SUPPLAY:
JARINGAN JALUR KERETA
API
ruang untuk memberikan pelayanan
TAHAPAN PERENCANAAN TEKNIS

SDM Perkretaapian

Studi Survei
Rancangan Operasi,
Rencana Induk Masterplan Studi Investigasi dan
Terperinci Pembangunan Pengujian Pemeliharaan
Perkeretaapian Pulau/ Kelayakan Rancangan
(DED) & Pengusahaan
Kawasan Dasar (BED)
Pasca
Pra Desain Desain Konstruksi Konstruksi

Kelembagaan/Badan Penyelengara Perkeretaapian


Sumber : PP 56/2009 & KM 31/2006
SUBSTANSI STUDI PERENCANAAN TEKNIS

RENCANA INDUK PERKERETAAPIAN

STUDI MASTERPLAN PULAU/KAWASAN

Prastudi Kelayakan Analisis kebutuhan


Tahapan Perencanaan

Pra
Desain Studi Kelayakan BCA, Trase Indikatif & pembiayaan

Survei Investigasi dan Trase definitif, kriteria desain,


Rancangan Dasar desain tipikal,
Teknis

Desain Rancangan Rinci /


Detail Engineering Spesifikasi teknis, metode konstruksi
Design
Tahap Konstruksi

Pasca Konstruksi
TEORI PERENCANAAN TRANSPORTASI KA

Sosio-economic data, Traffic OD Demand


interview Samples
Estimation
STRATEGIC
PLANNING

Demand Loading Profile

Infrastructure Resources Service Network Design


(Sidding, Terminals and Blocking, Platform, and
Yard) Blocking Plan Line Plan Yard Management

Route and Frequency Settings


TACTICAL PLANNING

Timetable

Resources and Policies


Rollingstock Circulations

Crew Schedules

Schedule
OPERA
TION

Operational Control Dispatching


Sumber : Punctuality of Railway Operation and Timetable Stability Analysis, 2005
DEMAND & TRAFFIC ANALYSIS

Train schedule
d Time
b

a d
c

Terminals
c

a
RENCANA JARINGAN JALUR KA DI PULAU KALIMANTAN
DALAM REVIEW RIPNAS

A.Pelaksanaan Review RIPNAS dilakukan dalam


rangka menyesuaikan dengan kebijakan strategis
Pemerintah.
B.Saat ini Review RIPNAS dalam tahap pengesahan.
C.Program Perkeretaapian di Pulau Kalimantan:
1. Pengembangan jaringan dan layanan kereta api antar
kota:
a. lintas utama dengan prioritas tinggi pada lintas
Banjarmasin Balikpapan, Tanjung Martapura
Banjarmasin, Banjarmasin Palangkaraya, dan
Bandara Supadio Singkawang Batas Negara;
b. Lintas dengan potensi batubara: Puruk Cahu
Bangkuang, Bangkuang Lupak Dalam, Kudangan
Kumai, Muara Wahau Lubuk Tutung, Bontang
Sangkulirang Tanjung Redep, Tanjung Barabai
Martapura Banjarmasin, Tanjung Buntok
Muara Teweh
2. Pengembangan jaringan dan layanan kereta api yang
menghubungkan wilayah sumber daya alam atau
kawasan produksi dengan pelabuhan
3. Pengembangan layanan kereta api perintis;
4. Pengembangan system persinyalan, telekomunikasi,
dan kelistrikan;
5. Pengembangan stasiun kereta api termasuk fasilitas
park & ride pada pusat-pusat kegiatan strategis
nasional, provinsi dan kabupaten/kota. 10
PROGRES PENGEMBANGAN JARINGAN JALUR KERETA API TRANS
KALIMANTAN

Batas Negara Simanggaris


Pontianak Sanggau: Malinau Tanjung Redep
FS & Trase, 2016 Muara Lesan Muara Wahau
Lubuk Tutung
FS Tahun 2016

Bandara Supadio
Pontianak Sambas
Batas Negara:
1. FS & Trase, 2015
2. DED Tahap 1, 2016 Samarinda Bontang - Sangatta
FS Tahun 2016

Balikpapan Samarinda
Pradesain Tahun 2004 & 2006

Tanjung Tanah Grogot Balikpapan:


1. FS & Trase, 2015;
2. Amdal, 2016;
3. DED, 2016.

Tanjung Banjarmasin:
1. FS, 2014;
2. Trase & DED segmen 1-3, 2015;
3. Amdal, 2016;
4. SID segmen 4

Sanggau Nanga Tayap Nanga Palangkaraya Banjarmasin: Banjarmasin Pelaihari Batakan &
Bulik Sampit Palangkaraya 1. FS & Trase Tahun 2015; Pelaihari Batulicin Tanah Grogot
2. Amdal, 2016;
3. DED, 2016.
FS Tahun 2016
FS Tahun 2016
11
PERIZINAN PENYELENGGARAAN PERKRETAAPIAN

PENETAPAN TRASE JALUR KA

PENETAPAN/PENUNJUKAN BADAN
USAHA

PENYELENGGARAAN PEMBERIAN HAK PENYELENGGARAAN


PRASARANA
PERKERETAAPIAN PERJANJIAN PENYELENGGARAAN
UMUM
IZIN USAHA

IZIN PEMBANGUNAN

IZIN OPERASI
PERIZINAN PENYELENGGARAAN
PENYELENGGARAAN SARANA IZIN USAHA
PERKERETAAPIAN PERKERETAAPIAN
UMUM IZIN OPERASI

PERSETUJUAN PRINSIP
PEMBANGUNAN
PENYELENGGARAAN
PERKERETAAPIAN IZIN PEMBANGUNAN
KHUSUS
IZIN OPERASI

12
TAHAPAN PENYELENGGARAAN PRASARANA PERKERETAAPIAN UMUM

Perpres 38 Tahun 2015 tentang Kerjasama


Pemerintah dengan Badan Usaha dalam
Penyediaan Infrastruktur
POTENSI DI KALIMANTAN

Sumber: Perpres 32 tahun 2011


KENDALA

1. Lahan gambut di Provinsi Kalimantan Tengah seluas 2.7 Juta Ha


dari 15.4 Juta Ha lahan gambut di Pulau Kalimantan (Sumber:
Indonesian National Carbon Accounting System)
Untuk rencana trase jalur KA lintas Palangkaraya
Banjarmasin dengan panjang 185 km, sepanjang 41.2 km
melewati lahan gambut dalam.
2. Terdapat 8 sungai besar di Pulau Kalimantan, yaitu: Sungai
Barito, Katingan, Kapuas, Kahayan, Mahakam, Mentaya, Seruyan,
Lamandau.
Terdapat 5 sungai besar di Provinsi Kalimantan Tengah.
KESIMPULAN

1. Transportasi adalah sebuah system;


2. Proses perencanaan transportasi diperlukan agar penataan
fungsi lahan dapat dioptimalkan antara lain dengan rekayasa
teknik (daya dukung dan daya tamping lahan);
3. Untuk penyelenggaraan perkeretaapian diperlukan:
Penyiapan pendanaan;
Penyiapan SDM;
Penyiapan Kelembagaan.
4. Memahami peraturan perundang-undangan menjadi penting
diperlukan dan harus dipahami oleh semua pemangku
keputusan.
Direktorat Jenderal Perkeretaapian

Kementerian Perhubungan
Republik Indonesia

Jl. Medan Merdeka Barat No. 8


Jakarta Pusat
http://djka.dephub.go.id

Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api


Contact us : Subditjaringan.djka@gmail.com /dfauzan9@gmail.com
Jl. Medan Merdeka Barat No. 8 Jakarta Pusat
http://djka.dephub.go.id

17

Anda mungkin juga menyukai