Anda di halaman 1dari 37

BALAI TEKNIK LALU LINTAS DAN

LINGKUNGAN JALAN
Bandung, 19 September 2014
STRUKTUR ORGANISASI PUSJATAN
KAPUS
BAGIAN
Tata Usaha
KELOMPOK
KELOMPOK
KELOMPOK
Jab.
Jab.Fung.
Jab.Fung.
Fung. Umum & Keuangan

BIDANG BIDANG BIDANG


PROKER SDK. STANDIS

Prog & Kerjasama Eval. & Pelap. kepegawaian Standardisasi Dok & Dis

BALAI BALAI BALAI BALAI


Jemb. & BJ Geotek. Jalan Bahan & PJ
TLL & LJ
Pelayanan dan Pelayanan dan Pelayanan dan Pelayanan dan
Penerapan Penerapan Penerapan Penerapan
Litbang Litbang Litbang Litbang
STRUKTUR ORGANISASI BALAI TLL&LJ
KEPALA
BALAI TLL & LJ

KASIE. LITBANG KASIE. PENERAPAN DAN


PELAYANAN

PROGRAM LITBANG PEREKAYASAAN, DIFUSI


TEKNOLOGI

NSPM PENGUJIAN,
PENGKAJIAN

EVALUASI DAN PELAPORAN ALIH TEKNOLOGI

PENYELENGGARAAN
LABORATORIUM DAN
SERTIFIKASI

Kelompok
Jabatan Fungsional
KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI BALAI TLL & LJ
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum, Nomor : 08/PRT/M/2010

• Kedudukan :
• Balai Teknik Lalu Lintas dan Lingkungan Jalan berada di bawah dan bertanggung jawab
langsung kepada Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan,
• Balai Teknik Lalu Lintas dan Lingkungan Jalan dipimpin oleh seorang Kepala,
• Wilayah Kerja Balai Teknik Lalu Lintas dan Lingkungan Jalan meliputi seluruh wilayah
Indonesia
• Tugas :
• Melaksanakan Penelitian dan Pengembangan Bidang Teknik Lalu Lintas dan Lingkungan
Jalan
• Fungsi:
• Penyusunan Program,
• Pelaksanaan Penelitian
• Pelaksanaan Pengembangan
• Pelaksanaan Penerapan meliputi Perekayasaan dan Difusi Teknologi,
• Pelaksanaan Pelayanan Teknis meliputi pengujian dan pengkajian,
• Pelaksanaan alih teknologi,
• Penyiapan standar, pedoman dan manual,
• Penyelenggaraan laboratorium serta sertifikasi,
• Evaluasi dan Pelaporan.
LINGKUP KEGIATAN PENELITIAN
1. TEKNOLOGI KESELAMATAN JALAN:

• Updating Manual Audit Keselamatan Jalan


• Updating Manual AIP dan Buku Toward Safer Road – Indonesia
• Ujicoba AKJ pada Ruas Jalan Nasional
• Aplikasi Teknologi Inspeksi Keselamatan Jalan menggunakan PDA
• Teknologi survei dan penilaian Kerja Keselamatan Jalan Nasional (IRAP)

2. TEKNOLOGI JALAN PERKOTAAN:

• Pemodelan Transportasi Perkotaan


• Ruang Henti Khusus Sepeda motor
• Fasilitas Pejalan Kaki
• Bangunan Peredam Bising
• Jalur Khusus Sepeda Motor di Jalan Tol
• Perencanaan Lansekap Jalan Perkotaan
3. INTELLIGENT TRANSPORTATION SYSTEMS:
• Traffic Monitoring Center
• Pengembangan Prototipe APILL Nirkabel Actuated
• Penyusunan Kriteria Desain Intelligent Transportation System (TMC)
• Kriteria Desain APILL Nirkabel Aktual Terkoordinasi
• Automatic Vehicle Detection System (Video image processing dan variable
message sign untuk jalan nasional)

4. TEKNOLOGI JALAN JEMBATAN RAMAH LINGKUNGAN


• Kajian pemanfaatan slug oil
• Kajian teknologi paving block
• Kajian perubahan iklim terhadap resiko kerusakan infrastruktur jalan
• Pengembangan metoda identifikasi perhitungan dan pengaruh kegiatan
infrastruktur jalan terhadap efek rumah kaca (MRV)

5. LITBANG TEMATIK:
• Pengkinian MKJI
• Pengembangan Aplikasi Rumput Vetiver
• Kajian Trans Asia Highways
• Kriteria Desain Remote Control Monitoring System (RCMS)
• Dynamic Pricing Jalan Tol di Kawasan Perkotaan
• Kriteria Desain Green City
PRODUK
PENELITIAN
1. Ruang Henti Khusus (RHK) Sepeda Motor
di Persimpangan Bersinyal

Deskripsi
RHK adalah salah satu cara pengaturan lalu lintas
dengan mengatur tempat antrian sepeda motor
dengan kendaraan roda empat atau lebih pada saat
berhenti di pendekat simpang bersinyal selama
nyala merah.

Penggunaan dan Manfaat Piranti yang tersedia


Pedoman Perancangan
Memperbaiki kinerja persimpangan jalan perkotaan Naskah Ilmiah
dengan biaya rendah. Modul
Mengurangi konflik lalu-lintas sepeda motor Prototype
dengan kendaraan lain. Disain RHK di Website
Melancarkan arus lalu-lintas dan mempercepat
aliran persimpangan.
2. Lajur Sepeda Motor (LSM)
Deskripsi
Peningkatan kepemilikan sepeda motor menyebabkan penurunan
kapasitas jalan dan peningkatan jumlah kecelakaan. Lajur sepeda motor
adalah lajur khusus yang digunakan untuk pengendara sepeda motor
dengan kendaraan lain dengan menggunakan pembatas lajur berupa
marka jalan atau kerb

Penggunaan dan Manfaat.


Mengurangi risiko kecelakaan yang
melibatkan sepeda motor.
Meningkatkan arus lalu lintas pada
ruas jalan.
Meningkatkan kinerja jalan

Piranti yang tersedia

Pedoman Perencanaan
Naskah Ilmiah
Modul Perencanaan
3. Fasilitas Lajur dan Jalur Sepeda
Deskripsi
Sepeda merupakan moda alternatif yang ramah lingkungan sebagai alat
transportasi yang dapat menggantikan kendaraan bermotor dalam upaya
untuk mengurangi dampak pemanasan global. Untuk mendukung penggunaan
sepeda, maka diperlukan penyediaan infrastruktur khusus sepeda, yaitu lajur
dan jalur sepeda

Penggunaan dan Manfaat


Pedoman Perencanaan
Mereduksi risiko kecelakaan yang
melibatkan sepeda.
Meningkatkan kecepatan lalu lintas pada
ruas jalan.
Meningkatkan tingkat keberlanjutan (Level
of Sustainability) jalan.

Piranti yang tersedia


Pedoman Perencanaan
Naskah Ilmiah
Modul Perencanaan
4. Fasilitas Pejalan Kaki

DESKRIPSI
Penyediaan fasilitas pejalan kaki merupakan upaya untuk
menciptakan lingkungan perkotaan yang sesuai dengan
karakteristik dan tuntutan kebutuhan pejalan kaki

Fasilitas pejalan kaki merupakan fasilitas pada


ruang milik jalan yang disediakan untuk pejalan
kaki, antara lain berupa
 fasilitas utama (trotoar, penyeberangan jalan di
atas jalan, pada permukaan jalan, dan di bawah
jalan)
 fasilitas pendukung (halte, peneduh, tempat
duduk, tempat sampah, rambu, marka,
penerangan, dan lain sebagainya)
PENGGUNAAN DAN MANFAAT
Meningkatkan kenyamanan dan keselamatan pejalan KETERSEDIAAN PIRANTI
kaki pada daerah tropis dalam kerangka meningkatkan • NSPM Fasilitas Pejalan Kaki
minat berjalan kaki bagi warga kota • Prototype
5. Lansekap Jalan
Penataan Lansekap Jalan adalah penataan
yang meliputi semua item yang ada di rumija
(ruang milik jalan) seperti jalur pejalan kaki,
jalur sepeda, jalur hijau (tanaman), dan
perlengkapannya masing-masing agar
terintegrasi dengan baik dengan pengguna
jalan.

Untuk apa penataan Lansekap


Jalan?
Penataan yang terintegrasi dengan baik
antara elemen-elemen jalan dan
pengguna jalan menciptakan suasana yang
selamat, nyaman, dan ekologis (ikut
melindungi lingkungan), identitas bagi
koridor jalan.
6. Sistem Pemeringkatan Jalan Hijau
Deskripsi
Jalan Hijau adalah jalan yang dirancang dan dibangun dengan
memperhatikan persyaratan dan kriteria jalan berkelanjutan dengan
memanfaatkan teknologi ramah lingkungan. Suatu proyek jalan yang
disebut Jalan Hijau adalah proyek jalan yang memenuhi persyaratan Jalan
Hijau dan memiliki nilai yang diperoleh secara sukarela.

Persyaratan mengikuti sistem : (1) Laporan pra studi kelayakan untuk


(Jalan Baru dan Rekonstruksi), (2) Ijin Lingkungan, (3) AMDAL/UKL-UPL

Penilaian yang diperoleh secara sukarela terhadap proyek jalan dibagi


atas kelompok kriteria : (1) Lingkungan dan keairan, (2) Akses dan transit
(3) Pelaksanaan konstruksi (4) Material dan sumber daya alam (5)
Teknologi perkerasan jalan.

Lingkungan dan hewan terabaikan Penataan saluran drainase Kolam penampungan air
7. Bangunan Peredam Bising

Implementasi BPB transparan


Deskripsi
Bangunan Peredam Bising (BPB) adalah bangunan berupa penghalang pada jalur
perambatan suara dengan bentuk dan bahan tertentu yang dibuat khusus untuk
mengurangi pengaruh radiasi bising suatu sumber bising terhadap penerima.
Penggunaan dan Manfaat
●Mereduksi bunyi atau suara yang berasal dari aktivitas lalu-lintas kendaraan, baik dengan
menyerap (absorbing), memantulkan (reflecting), mentransmisi (transmitting), maupun
memaksa bunyi tersebut merambat/membelok (difraction) pada arah yang lebih jauh.
● BPB transparan (tembus pandang) selain berfungsi untuk mengurangi tingkat kebisingan
bila dirancang secara visual yang menarik dapat memiliki nilai estetika yang membuat
pandangan menjadi indah dan dapat mempertahankan natural view sekitar.
8. IKJ: Inspeksi Keselamatan Jalan
Deskripsi
Pendekatan pencegahan kecelakaan lalu-lintas,
melalui pemeriksaan sistematis dari jalan atau
segmen jalan, untuk mengidentifikasi bahaya-
bahaya, kesalahan-kesalahan, dan defisiensi
elemen jalan yang dapat menyebabkan
kecelakaan lalu lintas.

Penggunaan dan manfaat


● Mencegah/mengurangi jumlah kecelakaan,
dan tingkat fatalitasnya;
● Mengidentifikasi berbagai bahaya,
kesalahan dan kekurangan yang dapat
menyebabkan kecelakaan;
● Mengurangi kerugian aspek finansial akibat
kecelakaan di jalan;

Aplikasi:
● Ruas jalan Nasional di Balai Pelaksana Jalan Nasional IV
(BPJN IV)
9. AKJ: Audit Keselamatan Jalan
Deskripsi
Proses pemeriksaan formal (formal
examination) aspek keselamatan jalan
mulai dari hasil rancangan desain
suatu proyek pembangunan jalan
baru atau jalan yang ditingkatkan
hingga jalan tersebut beroperasi
Manfaat
● Mencegah atau mengurangi
kemungkinan terjadinya suatu
kecelakaan pada suatu ruas jalan.
● Meminimumkan biaya pengeluaran
untuk penanganan lokasi kecelakaan
suatu ruas jalan melalui
pengefektifan desain jalan.

Aplikasi
● Ruas jalan Nasional di BPJN IV
● Jalan Tol Cipularang
● Gerbang Miring Tol Jagorawi
10. IRAP: International Road Assessment Program
Deskripsi
Program penilaian kinerja keselamatan jalan.
Luaran program ini adalah berupa ukuran kinerja
dalam bentuk star rating jalan dan investmen
plan untuk peningkatan kinerja keselamatan ruas
jalan.

Penggunaan dan manfaat


● Memberikan informasi kinerja keselamatan
jalan yang sangat terukur dan transparan
melalui star rating jalan.
● metode penilaian jalan yang sangat efisien dan
cepat didalam memberikan informasi kinerja
keselamatan ruas jalan (>10 km/hari/orang).

Aplikasi
● 2011: Uji coba Jalur Pantura Jawa (1000 km)
● 2013: Ruas jalan Nasional di BPJN V (>1500 km)
● 2014: Ruas jalan Nasional: Jalintim Sumatera),
Trans Kalimantan, dan Trans Sulawesi (>4000
km)
11. Aplikasi ITS dalam Penanganan Kemacetan dan
Kepadatan Lalu-Lintas
Deskripsi
Penerapan sistem informasi cerdas yang disebut Intelligent Transportation
System (ITS). ITS adalah penerapan sistem teknologi informasi dan komunikasi
pada sistem transportasi jalan, sebagai hasil integrasi dari unsur lalu-lintas (jalan,
kendaraan, dan orang/pengemudi).
Konsep ITS adalah memberikan informasi kepada pengguna jalan untuk
dibimbing, diberitahu, diarahkan dan diatur.

Penggunaan dan manfaat


● Memberikan informasi dalam membuat pilihan perjalanan,
seperti pemilihan rute, moda, waktu, dan kesiapan terhadap
mental.
● Meningkatkan kapasitas dan kelancaran lalu-lintas

Aplikasi
● Ruas jalan: di Jembatan Cikapayang dan Jln. A.H.
Nasution, Bandung.
● Persimpangan: Jalan Rumah Sakit dengan Jalan Soekarno
Hatta, Bandung.
● Gerbang Tol: di Tol Lingkar Bandung.
12.Pengelolaan Lingkungan Hidup Bidang Jalan
Deskripsi
Ruang lingkup:
•Manajemen pengelolaan lingkungan hidup dalam penyelenggaraan jalan
•Identifikasi dampak lingkungan akibat pembangunan jalan
•Rencana pengelolaan lingkungan hidup dan rencana pemantauan
lingkungan hidup pembangunan jalan
•Upaya pengelolaan lingkungan dan upaya pemantauan lingkungan hidup
akibat pembangunan jalan.
•Monitoring dan evaluasi pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan
lingkungan hidup bidang jalan.

Penggunaan dan Manfaat


Menjadi acuan para perencana dan
pengelola bidang jalan.
13. Rumput Vetiver untuk Lereng Jalan
Deskripsi
Upaya penanganan erosi yang dilakukan dengan
metode vegetatif yaitu dengan vetiver system.
Vetiver System (VS) adalah sebuah teknologi
sederhana, berbiaya murah yang memanfaatkan
rumput vetiver hidup untuk konservasi tanah dan
air serta perlindungan lingkungan. Teknologi
rumput vetiver ini dapat diterapkan pada lereng.

Penggunaan dan manfaat


a. Sebagai acuan bagi perencana, pelaksana, dan pengawas, guna
memilih dengan tepat jenis rumput vetiver yang sesuai untuk
mencegah erosi dan longsoran dangkal pada lereng jalan
b. Dengan pemilihan jenis rumput vetiver yang tepat diharapkan
pengendalian erosi dapat dihasilkan dengan optimal

Aplikasi
● Ruas Jalan Surabaya – Madura (Jawa Timur)
● Ruas Jalan Loa Janan – Gereja (Kalimantan Timur)
● Ruas Jalan Yetti – Arso (Papua)
14. Pengembangan Sistem Pemantauan Konstruksi Jalan dengan
Penginderaan Jarak Jauh
(Road RCMS / Remote Construction Monitoring System)
Deskripsi
Pemantauan dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi jalan merupakan aspek
pendukung manajemen pekerjaan konstruksi jalan dalam mengupayakan efisiensi
dan efektifitas dalam proses serta kualitas dalam produk jalan yang dihasilkan.
Kurangnya aspek pemantauan beserta aspek manajerial lainnya seperti
pengawasan, dapat menimbulkan potensi pengabaian kekeliruan dalam proses
pekerjaan.

Penggunaan dan manfaat


● Dapat memantau beberapa proyek di
tempat yang berbeda.
● Untuk penyediaan data pengaturan
lalu lintas, keselamatan dan keamanan
di lingkungan proyek.
● Berpengaruh dalam manajemen
pelaksanaan untuk peningkatan
efisiensi waktu, efisiensi pendanaan
LAYANAN
PENGUJIAN
LABORATORIUM
STRUKTUR ORGANISASI LAB BTLL-LJ
MANAGER PUNCAK
DRS. MUHAMMAD IDRIS, MT

MANAGER ADMINISTRASI MANAGER MUTU


NATALIA TANAN UNTUNG CAHYADI, MT

RUMAH TANGGA DAN K3L DEPUTI MANAGER MUTU

PENGENDALI DOKUMEN DAN REKAMAN

KEUANGAN DAN AMIN KEGIATAN MANAGER TEKNIK/KA. SIE RAPYAN


R. Agah Muhammad Mulyadi, ST.MT.
SEKRETARIAT

PENELAAH/DEPUTI ADVIS TEKNIK


KEPALA SEKSI LITBANG
Gede Budi Suprayoga, ST.MT.
PENELAAH/DEPUTI LABORATORIUM &
PERALATAN

PENELAAH SUB KEGIATAN PENYUSUNAN


PERENCANAAN PROGRAM DAN ANGGARAN PENELAAH/DEPUTI DIFUSI & ALIH
LITBANG PENELAAH SUB KEGIATAN TEKNOLOGI
PELAKSANAAN MONITORING
& EVALUASI
PENELAAH SUB KEGIATAN PENYIAPAN R0 PENELAAH/DEPUTI PENGOLAH DATA &
NSPM & NASKAH ILMIAH INFORMASI
BEBAN GANDAR KENDARAAN
DENGAN METODA WIM (weight in motion)

• Penimbangan kendaraan dengan


menggunakan perangkat yang didesain
untuk membaca dan merekam berat
sumbu kendaraan, berat total
kendaraan dan jenis kendaraan
berdasarkan konfigurasi sumbu dan
panjang kendaraan
• Alat perekam dan pengolah data yang
digunakan dalam survei WIM ini adalah
data logger Marksman M660 – Golden
River, Counting and Clasifier
PENGUKURAN JALAN TERINTEGRASI DENGAN
HAWKEYE2000
• Teknologi yang dikembangkan oleh ARRB (Australian Road
Research Board) ini didesain untuk berbagai aplikasi
seperti pendataan kondisi geometri dan visual, yang
difungsikan untuk merekam kondisi lalu lintas dan
lingkungan jalan
• Penerapan Teknologi Hawkeye
 Survei aset, jaringan dan level proyek jalan
 Survei pengawasan rutin kondisi perkerasan jalan
 Manajemen aset dan bangunan pelengkap sisi jalan
(roadside inventory)
 Survei pemetaan dan geometrik jalan
 Survei pengawasan kualitas kontraktor pada tingkatan
jaringan untuk manajemen aset dan sistem manajemen
perkerasan
 Survei dan validasi kontrak
 Survei kelayakan kondisi sisi jalan
 Kelayakan jarak pandang di tikungan
 Kelayakan landas pacu pelabuhan udara
 Survei keselamatan jalan (audit keselamatan jalan, Standar Acuan
iRAP, dsb) •ASTM E950
 Survei LHR (metoda moving vehicle observer) •AASHTO PP37
•ASTM E1845
 Penyedia data untuk HDM-4 •ISO 13473
 Sumber data jalan untuk keperluan lain (customization)
PENGUKURAN POLUSI UDARA

Pengukuran oleh alat mobil unit polusi udara (mulpu) dilakukan untuk
memperoleh parameter-parameter gas (SO2, NO, NO2, NOx, CO, CH4,
non CH4, dan O3) dan partikulat (debu dan Pb).
Konsentrasi yang terukur adalah konsentrasi sesaat dan konsentrasi rata-
rata tiap jam. Parameter meteorologi dan sistem observasi peralatan
dapat mengukur kecepatan angin, arah angin, temperatur, kelembaban,
radiasi matahari, dan curah hujan.
PENGUKURAN PARAMETER BOD DAN COD

BOD dan COD merupakan pengukuran


yang penting untuk memantau kualitas
buangan limbah cair dari rumah
tangga, industri, hingga limbah proyek
jalan.

Mengukur kandungan oksigen terlarut


awal dari sampel segera setelah
pengambilan contoh, kemudian
mengukur kandungan oksigen terlarut
pada sampel yang telah diinkubasi

Standar Uji
SNI 06-6989.2-2004
PENGUJIAN CAT MARKA

• UJI KOMPOSISI
Binder, glassbeads, Titanium Dioksida
(TiO2), dan Calcium Carbonat
(CaCO3)+Filler

• UJI FISIK
Kadar manik-manik kaca dan analisa
saringan, indeks kekuningan, kemampuan
alir (% sisa), daya tahan terhadap
temperature rendah, ketahanan terhadap
tumbukan (impact), titik lembek dengan
cara cincin dan bola dan berat jenis

Standar Uji
SNI 03-6450-2000 Metode pengujian bahan
termoplastik untuk marka jalan
PENGUKURAN TINGKAT KEBISINGAN

Pengukuran tingkat kebisingan di


sekitar lingkungan jalan secara langsung
dan membandingkannya dengan baku
mutu tingkat kebisingan dengan cara
mengukur tingkat kebisingan
menggunakan alat integrating Sound
Level Meter (SLM) tipe LA-5110. Tingkat
kebisingan yang biasa digunakan yaitu
L10 dan Leq

Standar Acuan
JIS (Japanese Industrial Standards ) JIS B 2005-8-1 -
2004.
SNI 19-6878-2002. Metode uji tingkat kebisingan jalan
L10 dan Leq
PENGUKURAN TINGKAT GETARAN

Pengukuran ini menetapkan


tingkat getaran di sekitar
lingkungan jalan secara
langsung dengan
menggunakan alat Vibration
Level Meter (VLM) tipe VR-
5100

Standar Acuan
JIS C 1510 – 1995
PENGUJIAN PENERANGAN JALAN UMUM

Pengujian ini dilakukan untuk


mengetahui efektivitas
penerangan jalan umum (PJU)
suatu lokasi ruas jalan dengan
metode pengukuran
Illuminansi dan Luminansi.
Hasil lain dari pengujian ini
adalah rasio kemerataan
cahaya
Standar Uji
AASHTO , Roadway Lighting Design Guide, 2005
PENGUJIAN RETROREFLEKTOR
Merupakan pengujian daya pantul Keunggulan
dari lapisan rambu dan marka lalu - Dapat dilakukan untuk bahan pelapis
lintas sebagai jaminan bahwa bahan rambu baru (dilakukan di laboratorium)
pelapis rambu yang akan atau telah dan rambu lama yang telah terpasang
digunakan sesuai dengan standar (dilapangan)
teknis. - Menggunakan alat ukur digital otomatis
Pengukuran tingkat refleksi ini ukuran kecil (Handheld) sehingga
menggunakan alat tipe LTL-XL yang pengukuran langsung dilapangan hanya
mana mengukur nilai RL (koefisien memerlukan waktu singkat
retroreflected luminan di malam
hari) dan nilai Qd (visibilitas di siang Standar Acuan
hari) ASTM E1709-09 Standard Test Method for Measurement
of Retroreflective Signs Using a Portable
Retroreflectometer at a 0.2 Degree Observation Angle
PENGUKURAN VOLUME KENDARAAN

Merupakan proses perhitungan Automatic:


yang berhubungan dengan jumlah •Dilakukan dengan menggunakan sensor
penghitung kendaraan;
gerakan per satuan waktu pada •Pengujian langsung dilakukan dilokasi
lokasi tertentu. Jumlah gerakan pengambilan data;
yang dihitung dapat meliputi hanya •Data volume kendaraan dapat langsung diperoleh;
•Diperoleh data lalu lintas lainnya, seperti data
tiap moda lalu lintas saja, seperti: kecepatan
pejalan kaki, mobil, bus atau mobil •Penggolongan jenis kendaraan dapat dibedakan
barang, atau kelompok-kelompok hingga 4 kelas;
campuran moda
Semi Automatic
•Pengujian dilakukan dengan menggunakan camera
video jenis IP Cam
•Pengujian dilakukan 2 tahap, pengambilan
rekaman kondisi lalu lintas pada lokasi pengujian,
lalu diolah di laboratorium;
•Penggolongan jenis kendaraan dapat disesuaikan
dengan kebutuhan analisa

Acuan Form: MKJI 1997


PENGUKURAN KONSUMSI BAHAN BAKAR

Dapat digunakan untuk beberapa


jenis pengukuran bahan bakar
yaitu perempatan, perlambatan,
pengereman, kecepatan konstan
dalam satuan konsumsi bahan
bakar per satuan waktu atau
persatuan jarak.
Pengujian ini bermanfaat untuk
mengetahui unjuk kerja konsumsi
bahan bakar pada kendaraan yang
ditunjukkan dalam berapa banyak
konsumsi bahan bakar yang
digunakan untuk setiap jarak dan
kecepatan yang ditempuh.
SURVEI ASAL TUJUAN
salah satu bagian kegiatan dalam perencanaan transportasi yang
dilakukan untuk mendapatkan data besarnya perjalanan/pergerakan dari
lokasi asal ke lokasi tujuan dari internal – eksternal dan internal - internal

Road Side Interview Home Interview


Survei ini dilakukan tepi jalan Survei ini dilakukan dirumah-
dengan menanyakan informasi rumah penduduk pada kawasan
jenis kendaraan, tingkat isian pemukiman yang sangat potensial
penumpang, zona asal dan tujuan menimbulkan perjalanan.
pergerakan, komoditas yang
diangkut berikut total berat yang
di angkut.

Anda mungkin juga menyukai