INSPEKTORAT JENDERAL
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
DASAR HUKUM
• PP Nomor 55 tahun 2005 tentang Dana Perimbangan
• PP Nomor 12 tahun 2017 tentang Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
• Perpres Nomor 15 Tahun 2015 tentang Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat
• Perpres Nomor 123 Tahun 2016 tentang Petunjuk Teknis Dana Alokasi
Khusus Fisik
• Perpres Nomor 107 tahun 2017 tentang Rincian Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara TA 2018
• Peraturan Menteri PUPR Nomor 21/PRT/M/2017 tentang Petunjuk
Operasional Penyelenggaraan DAK Infrastruktur Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat
• Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 07/PRT/M/2008 tentang
Pedoman Pelaksanaan Pemeriksaan Menyeluruh di Lingkungan
Departemen Pekerjaan Umum
• SE Irjen PUPR Nomor 08/SE/IJ/2017 tentang Pedoman Kendali Mutu
Audit di Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat
DANA PERIMBANGAN
Dana Perimbangan adalah dana yang bersumber
dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada
daerah untuk mendanai kebutuhan daerah
dalam rangka pelaksanaan Desentralisasi.
Dana Perimbangan terdiri atas:
a. Dana Bagi Hasil;
b. Dana Alokasi Umum; dan
c. Dana Alokasi Khusus.
PERENCANAAN PEMROGRAMAN
Pemantauan, • Pengaturan,
Pembinaan
• Pemantauan & Evaluasi, dan • Pembinaan teknis, dan
Evaluasi oleh Menteri, Penyelengga • Pengendalian dalam
Gub/Walikota/Bupati, Pelaporan raan bentuk pendampingan,
dan Kepala Dinas konsultasi, fasilitasi,
• Pelaporan oleh pendidikan dan pelatihan
Organisasi Perangkat pada tahap perencanaan,
Daerah (OPD) tahap pelaksanaan dan
tahap pasca pelaksanaan
5 BIDANG DAK INFRASTRUKTUR
a. Bidang Irigasi,
b. Bidang Jalan,
c. Bidang Air Minum,
d. Bidang Sanitasi, dan
e. Bidang Perumahan dan Permukiman.
(Permen PUPR Nomor 21/PRT/M/2017)
Pengawasan Teknis DAK Infrastruktur
(1) Pengawasan Teknis untuk Penyelenggaraan DAK
Provinsi, dilaksanakan oleh Menteri.
(2) Pengawasan Teknis untuk Penyelenggaraan DAK
Kabupaten/Kota, dilaksanakan oleh Gubernur
sebagai wakil Pemerintah Pusat.
(3) Dalam hal Gubernur belum mampu melakukan
pengawasan teknis sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) yang dibuktikan dengan adanya ada
surat pernyataan dari Gubernur maka
pengawasan Teknis dilaksanakan oleh Menteri.
Permen PUPR nomor: 21/PRT/M/2017 Pasal 15
PENGAWASAN TEKNIS
PENYELENGGARAAN DAK INFRASTRUKTUR
OLEH INSPEKTORAT JENDERAL
• SURVEY
SID • INVESTIGATION
• DESIGN
LA • LAND ACQUISITION
COM • CONSTRUCTION
• OPERATION
• MAINTENANCE 12
TAHAPAN SURVEY,
INVESTIGATION TAHAPAN LAND
AND DESIGN ( S I D ) ACQUISITION ( L A )
5
1 Manajemen Pengendalian
Perencanaan
(Survey, Investigation, Design (SID))
2 6
Pelelangan Kualitas
(persiapan, pemilihan penyedia
jasa, tanda tangan kontrak)
3 7
Kontrak Manfaat serta dampak
4
Status Pelakansaan
19
TUJUAN PEMERIKSAAN
1) Mendorong dilaksanakannya Sistem Pengendalian Intern
2) Menilai ketaatan auditi terhadap ketentuan peraturan
perundangan-undangan.
3) Menilai kebenaran, keakuratan, dan keandalan informasi
pengelolaan dan tanggung jawab penggunaan anggaran.
4) Menilai apakah kegiatan yang meliputi survey, investigation,
design, land acquisition, construction, operation, dan
maintenance (SIDLACOM) dilaksanakan secara 3E.
5) Mendeteksi adanya indikasi kerugian negara sehubungan
dengan butir 1) sampai dengan butir 4).
6) Memberikan saran/rekomendasi untuk perbaikan kinerja
auditi.
SASARAN PEMERIKSAAN
Terpenuhinya penilaian 3K (ketaatan,
kelengkapan, dan kebenaran), 2E
(ekonomi dan efisiensi) dalam
pelaksanaan kegiatan, dan 1E (efektivitas)
serta dampak hasil pelaksanaan program.
STRUKTUR ATRIBUT TEMUAN
TAHAPAN PEMERIKSAAN
Program Laporan
Kertas Kerja Naskah Hasil
Kerja Audit Hasil Audit
Audit (KKA) Audit (NHA)
(PKA) (LHA)
4. Pengendalian:
• Mutu produk tidak dilakukan pengujian yang berstandar.
• Komisioning (Uji Coba Sistem) tidak dilaksanakan sesuai ketentuan.
• Perhitungan prestasi pekerjaan tidak dilakukan dengan cermat.
• Pembinaan dan Pengawasan oleh Pemda tidak dilaksanakan dengan ketat.
POTENSI PERMASALAHAN
PENYELENGGARAAN INFRASTRUKTUR PUPR
DILAKSANAKAN KELOMPOK MASYARAKAT
1. Perencanaan:
• Status lokasi belum clean and clear.
• Perencanaan teknis belum ada /belum terpenuhi aspek legalnya
2. Stakeholder:
• Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan tidak cukup jelas
• Alir Pelaksanaan Kegiatan DAK (Kewenangan) tidak dipatuhi
• Pembiayaan dan Pendanaan tidak cukup/ tidak tepat waktu
• Pelaksana tidak kompeten, atau tidak didampingi pengawas terlatih
• Masyarakat belum tersosialisasikan
3. Pelaksanaan:
• Proses pengadaan tidak efisien dan ekonomis
• Metoda pelaksanaan (Construction method) dan metode kerja telah efektif, dan efisien.
• TFL dan KSM tidak kompeten, atau tidak melaksanakan sesuai ketentuan
• Pemanfaatan dan Pengelolaan tidak berjalan optimal (KPP)
4. Pengendalian:
• Mutu produk telah dilakukan pengujian yang berstandar.
• Kebenaran perhitungan prestasi pekerjaan.
• Pembinaan dan Pengawasan oleh Pemda telah dilaksanakan
TERIMA KASIH
© itjenpupr2018
26
Treatment of High-Risk Area
Lokasi
Pemda wajib menjamin lokasi pekerjaan telah berstatus Clean & Clear
Perencanaan
Teknis Terinci
/DED Desain telah disetujui seluruh stakeholder
Perintah
Perubahan
Pelaksanaan/ Juknis Pelaksanaan merinci ketentuan terkait Rincian Anggaran
Change Belanja/RAB pelaksanaan konstruksi
Order Terdapat prosedur dan proses perubahan yang jelas
Material/
Bahan
Juknis Pelaksanaan merinci ketentuan terkait material/bahan yang akan
digunakan
Pengujian bahan pra penggunaan dan pasca penghamparan/penempatan
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
Penyimpanan material/bahan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
Biaya Sewa
Peralatan
Kerja Juknis Pelaksanaan harus merinci ketentuan terkait metode kerja
termasuk peralatan yang akan digunakan
Perubahan metode/peralatan kerja mempengaruhi biaya/harga satuan
pekerjaan
Biaya sewa sesuai pedoman harga yang berlaku
Pemanfaatan
01 04
Studi Pengenalan Perencanaan Teknis
(Reconnasissance Study) 05 (Detailed Design)
35
Pemeriksaan Kinerja
Tahap Kontrak
01 Jenis Kontrak 08 Tata Cara Pengendalian Mutu
Jaminan Pelaksanaan dan Jaminan Uang Tata Cara Pencatatan dan Pelaporan
03 10 Hasil Pekerjaan dan Mobilisasi
Muka
Jangka Waktu Pelaksanaan dan Tata Cara Serah Terima
04 11
Pemeliharaan Pekerjaan
Sanksi (Denda dan/atau Pemutusan
05 Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) 12 Kontrak)
Tata Cara Pembayaran Hasil Pekerjaan
06 dan 13 Amandemen/ Addendum Kontrak
Eskalasi Harga
Tata Cara Perhitungan Volume Hasil
07
Pekerjaan
36
Pemeriksaan Kinerja
Tahap Manajemen dan Pengendalian
1
Struktur Organisasi dan Uraian
Tugas Auditi
2
Struktur Organisasi dan Uraian
Tugas, serta Kemampuan
3 Penyedia Jasa
37
Pemeriksaan Kinerja
Tahap Status Proyek (Waktu, Biaya, dan Kualitas)
2 Cost Overrun
3 Time Overrun
4 Kemajuan Fisik
Pembayaran Hasil
5 Pelaksanaan Pekerjaan yang Sebenarnya
Pemeriksaan Kinerja
Tahap Kualitas Teknis
39
Pemeriksaan Kinerja
Tahap Manfaat
01 1 02 03 2 04
40
Penilaian Manfaat dan Dampak Pada Kegiatan Fisik
Penilaian Manfaat Kegiatan fisik
yang sudah selesai
42