Bab – 2
Pendekatan Teknis dan Metodologi
4.1. PENDEKATAN
Kegagalan proyek disebabkan oleh banyak hal, antara lain masalah sumber daya
manusia, metodologi, pendanaan/keuangan, keterbatasan teknologi, dan konflik
kepentingan. Agar berhasil maka sasaran harus jelas dengan menerapkan
metodologi yang tepat dan pelaksana yang professional, anggaran yang pasti dan
realistis sesuai dana yang tersedia, target waktu yang pasti dan realistis, tim yeng
terkoordinir dan termotivasi dengan baik, komunikasi yang ‘simple’ tetapi efektif,
pengambilan keputusan yang jelas dan mengarah kedepan, perencanaan yang dapat
mengatasi hal-hal yang yang tidak diharapkan, kontraktor/supplier yang professional
dan terpercaya.
a. persyaratan administratif;
b. persyaratan teknis; dan
c. persyaratan ekologis.
1. Permen Pekerjaan Umum Nomor 45/ PRT / M/2007 tentang Pedoman Teknis
Pembangunan Gedung Negara.
18. Surat Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum
No. KEP 174/MEN/86 dan No.104/KPTS/1986 tahun 1986 tentang K-3 pada
Kegiatan Konstruksi.
LAPORAN AKHIR PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS CAWANG
19. Peraturan perundangan lain yang terkait, termasuk tentang Keselamatan Kerja
Konstruksi
21. SNI yang berlaku dan persyaratan lainnya yang belum tertampung, atau yang
belum mempunyai SNI, digunakan standar baku dan/atau pedoman teknis.
a. Aspek pengawasan
b. Sasaran pengawasan
c. Tahapan konstruksi
terdiri dari pra konstruksi, konstruksi, dan paca konstruksi. Dalam kegiatan
konstruksi terdapat
d. risiko-risiko
e. Potensi masalah
PENDEKATAN METODOLOGI
KOMPETENSI
PENDEKATAN TEKNIS
INTERGRAL
ASPEK PENGAWASAN
LINGKUP/CAKUPAN
PENGENDALIAN
SASARAN PENGAWASAN WAKTU
RISIKO
MASALAH
PENGADAAN
SASARAN PROYEK
memastikan kontraktor pada khususnya dan proyek pada umumnya telah melakukan
manajemen: integral, lingkup/cakupan, waktu, biaya, mutu, SDM, komunikasi, risiko,
dan pengadaan. Pengendalian/evaluasi terhadap Kontraktor meliputi penerapan
perangkat (tools), teknik, dan proses/strategi terhadap beragam elemen dari proyek.
Pengendalian mencakup integral, lingkup/cakupan, waktu, biaya, mutu, SDM,
komunikasi, risiko, dan pengadaan.
a. Pengendalian integral
b. Pengendalian lingkup/cakupan
Konsultan melakukan verifikasi dan dituangkan dalam berita acara dan as-built
drawings.
c. Pengendalian waktu
mencakup proses yang diperlukan untuk memastikan bahwa proyek selesai pada
jangka waktu yang ditetapkan. Dilakukan dengan melakukan identifikasi atas
pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk menghasilkan produk keluaran
lengkap dengan urutan kerja, perkiraan waktu pelaksanaan, kebutuhan kerja,
dan pengendalian atas perubahan waktu pelaksanaan. Perangkat yang
digunakan adalah WBS, uraian pekerjaan, network diagram (Critical Path
Methods/PCM, Program Evaluation and Review Technique / PERT, Gantt Chart).
Dari pengendalian waktu akan diperoleh rencana waktu yang diperkirakan untuk
menyelesaian suatu pekerjaan, kebutuhan tenaga kerja, kebutuhan dana,
kebutuhan material, dan kebutuhan alat, serta hambatan-hambatan yang timbul
terkait tanggal/kalender (hari libur nasional), dan waktu kritis. Pengendalian
waktu dilakukan dengan menghitung waktu yang telah berjalan dan
membandingkannya dengan realisasi kemajuan pekerjaan.
d. Pengendalian biaya
e. Pengendalian mutu
DIAGRAM SEBAB-AKIBAT
MAJOR DEFECT
CACAT MAYOR
PENYEBAB AKIBAT
f. Pengendalian SDM
termasuk proses yang dipelukan untuk memberdayakan SDM yang terlibat dalam
proyek dengan cara yang paling efektif, meliputi: rencana organisasi, pemenuhan
personil dan pengembangan tim yang melibatkan seluruh pemangku
kepentingan. Konsultan memastikan Kontraktor menempatkan personil yang
kompeten dan dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan kerja. Penyediaan
SDM sejalan dengan lingkup kerja sebagaimana tercantum dalam WBS dan
network planning.
g. Pengendalian komunikasi
dan sesuai. Komunikasi merupakan rantai kritis antara personil, ide, dan
informasi yang dibutukan untuk mencapai tujuan proyek. Semua personil yang
terlibat dalam proyek harus siap untuk mengirim dan menerima komunikasi juga
harus memahami jenis komunikasi dimana mereka terlibat didalamnya sebagai
individu yang akan mempengaruhi proyek secara keseluruhan. Rencana
komunikasi menetukan informasi dan komunikasi yang dibutuhkan oleh
pemangku kepentingan: siapa yang membutuhkan informasi apa, kapan mereka
butuhkan, dan bagaimana menyampaikannya. Distribusi informasi merupakan
upaya menyediakan informasi yang dibutuhkan pemangku kegiatan tepat pada
waktunya. Laporan kemajuan pekerjaan berisi informasi kemajuan pekerjaan
berupa status, pengukuran bobot prestasi, dan perkiraan penyelesaian
pekerjaan. Tertib administrasi merupakan upaya menyusun, mengumpulkan, dan
menyebarkan informasi sebagai tahapan pekerjaan atau penyelesaian
pekerjaan. Perangkat pengendalian komunikasi adalah laporan dan rapat,
dengan menggunakan media yang ada seperti tertulis, melalui e-mail, ataupun
piranti teknologi komunikasi seperti Blackberry Messenger. Keluaran
pengendalian komunikasi adalah tertib administrasi termasuk perubahan
pekerjaan dan arsip berita acara pekerjaan.
KUMULATIF BOBOT
Anggaran
Realisasi biaya
Tanggal
WAKTU
h. Pengendalian risiko
i. Pengendalian pengadaan/procurement
merupakan proses yang diperlukan untuk memperoleh barang dan jasa dari
pihak luar, terdiri dari Rencana Pengadaan yang menentukan apa dan dimana;
Rencana Permohonan yang mencatat persyaratan produk dan identifikasi
pemasoknya; Permohonan berupa permintaan barang; Pemilihan Pemasok;
Kontrak dan penyelesaian kontrak. Perlu diperhatikan jenis kontrak pekerjaan,
apakah lump sum atau unit price. Perangkat yang digunakan adalah SOW,
kriteria evaluasi, dokumen kontrak Kontraktor, rencana kebutuhan material,
permintaan Pengguna Jasa, sistem pembayaran, ketersediaan barang, durasi
penyediaan barang/fabrikasi, transportasi.
ANGGARAN
c. Pendekatan teknis:
4.2. METODOLOGI
Dalam posisi ini Konsultan Pengawas mampu memberi dukungan penuh dalam
penyelenggaraan proyek (completed staff support), namun pengambilan
keputusan dalam berbagai permasalahan proyek yang penting tetap dilakukan
oleh Pejabat Pembuat Komitmen.
PELAKSANAAN PENGAWASAN
HASIL AKHIR
TAHAPAN KERJA
TAHAPAN KONSTRUKSI
Pada tahap pra konstruksi, kegiatan yang dilakukan merupakan kegiatan administrasi
baik terkait kontrak dan surat perintah mulai bekerja. Pada tahap pra-konstruksi ini
Pengguna Jasa akan memaparkan Sasaran Proyek yang dituangkan dalam Program
Mutu; Konsultan Supervisi akan memaparkan program kerja proyek yang meliputi:
organisasi proyek, prosedur kerja, dan standar kerja; Kontraktor akan memaparkan
progam kerja, metode kerja, dan rencana kerja. Selama tahap pra-konstruksi ini,
Konsultan Pengawas akan melaksanakan pekerjaan administrasi dan teknis.
4.2.5. KELUARAN
Tersedianya Time Schedule dalam bentuk Bar Chart dan Network Planning
(NWP). Time schedule-bar chart dilengkapi dengan kurva “S”, dengan NWP
dilengkapi dengan Jalur Kritis.
A. Ruang Lingkup:
B. Metode Penanganan:
A. Ruang Lingkup:
B. Metode Penanganan:
Oleh karena itu jadwal utama proyek merupaakan gabungan dari beberapa
jadwal yang disusun dari jadwal milik Kontraktor, Sub Kontraktor dan Supplier.
Presentasi suatu schedule/jadwal dapat dibuat dalam bermacam-macam bentuk.
Untuk keperluan analisa memakai bentuk Network atau yang dikenal sebagai
bentuk CPM (Critical Path Method), yang dipadukan dengan bentuk Bar Chart .
1. Bar Chart
Merinci jadwal induk menjadi tahap-tahap yang lebih rinci dan pembagian
zona/lokasi pelaksanaan untuk memberikan gambaran yang lebih jelas,
Disamping itu dapat pula bentuk rancangan yang keliru menyebabkan sulitnya
pelaksanaan di lapangan juga mempunyai implikasi pada biaya pelaksanaan.
Secara garis besar pengendalian biaya meliputi antara lain:
LAPORAN AKHIR PERENCANAAN PEMBANGUNAN PUSKESMAS CAWANG
Mengadakan evaluasi terhadap estimasi biaya, alokasi dan cash flow untuk
semua kegiatan proyek serta memberikan rekomendasi berupa koreksi-
koreksi sehubungan dengan program pencapaian sasaran secara efisien
yaitu:
A. Ruang Lingkup
B. Metode Penanganan
Memeriksa atas kerusakan dan kekurangan atau cacat yang terjadi selama
masa pemeliharaan
KEBIJAKAN K3
PERENCANAAN
PT. AZEVODO PRATAMA CONSULTANT mengidentifikasi bahaya dan pengendalian risiko
bahaya K3 Konstruksi sebagai berikut:
KECELAKAAN Terjadi Luka, pengobatan Terjadi Luka, Terjadi Luka, sakit Terjadi Luka, sakit Terjadi Bencana besar,
ATAU SAKIT hanya P3K, dan lanjut pengobatan hanya P3K, pengobatannya keluar pengobatan nya keluar Beberapa orang jadi korban
bekerja ada istirahat dirumah proyek (Puskesmas atau proyek (Puskesmas atau pada kejadian yang sama,
Rumah Sakit), opname Rumah Sakit), patah atau meninggal
atau istirahat di rumah cacat, meninggal dunia
Butuh waktu dalam Maksimum istirahat di Maksimum istirahat di Maksimum istirahat di diatas 6 bulan, atau langsung
beberapa menit rumah selama 2X24 jam rumah selama 5X24 jam rumah selama 6 bulan kejadian
NILAI PEROLEHAN 5 4 3 2 1
KERUSAKAN Terjadi kerusakan, Terjadi kerusakan, Terjadi kerusakan, Terjadi kerusakan, Terjadi kerusakan, perbaikan
HARTA BENDA perbaikan Ringan Sekali, perbaikan Ringan, dana perbaikan Sedang, dana perbaikan berat, dana diatas Ekstrem, dana diatas Rp. 100
dana dibawah Rp. 5 juta diatas Rp. 5 juta sd diatas Rp. 25 juta - Rp.50 Rp. 50 juta - Rp. 100 juta juta perkejadian
per kejadian Rp.25 juta perkejadian juta perkejadian perkejadian
Atau Waktu pemulihan Atau Waktu pemulihan Atau Waktu pemulihan Atau Waktu pemulihan Atau Waktu pemulihan
masih dalam 1 hari (1 x 24 dibutuhkan sampai 3 hari dibutuhkan sampai dibutuhkan sampai sebulan dibutuhkan diatas sebulan,
jam) seminggu tidakbisa dibetulkan
NILAI PEROLEHAN 5 4 3 2 1
KERUSAKAN Tidak ada dampak Tidak ada dampak Ada dampak Berdampak Lokal/Berat, Berdampak Luas dan Ekstrem,
LINGKUNGAN lingkungan, lingkungan, pernah ada Sedang/Lokal, ada komplain, dan pernah komplain dan masuk koran
AKIBAT LIMBAH kompensasi kepada komplain masyarakat masuk koran lokal nasional
masyarakat,
Limbah langsung dibuang limbah dibuang atau ada Ada limbah, tidak didaur Tidak dibuang keluar oleh Tidak Ada Proteksi, bangunan
lewat sarana umum dampak, tapi tidak ulang, dibuang ke sarana operator khusus khusus dan tidak ada/dibuang
memberikan efek umum oleh operator khusus
permanen
NILAI PEROLEHAN 5 4 3 2 1