Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN KERJA

(KAK)

Supervisi Pengadaan dan Pemasangan Marka Jalan ( UK,3x120mm) Ruas 045,


Kembayan - Tanjung (36,73 km)

Uraian Pendahuluan1

1. Latar Belakang • Pelaksanaan pengawasan lapangan harus dilakukan oleh pemberi


jasa pengawasan yang kompeten, dan dilakukan secara penuh
dengan menempatkan tenaga-tenaga ahli pengawasan dilapangan
sesuai kebutuhan dan kompleksitas pekerjaan.
• Konsultan Pengawas bertujuan secara umum mengawasi pekerjaan
konstruksi, dari segi biaya, mutu dan waktu kegiatan pelaksanaan.
• Kinerja pengawasan lapangan sangat ditentukan oleh kualitas dan
intensitas pengawasan, serta secara menyeluruh dapat melakukan
kegiatannya berdasarkan Kerangka Acuan Kerja ( KAK ) yang telah
disepakati.

2. Maksud dan Tujuan • Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi konsultan
pengawas yang memuat masukan, azas, criteria, keluaran dan
proses yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta
diinterprestasikan kedalam pelaksanaan tugas pengawasan.
• Dengan penugasan ini diharapkan konsultan pengawas dapat
melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik untuk
menghasilkan keluaran memadai sesuai KAK ini.

3. Sasaran Terlaksananya kegiatan pengawasan sehingga kegiatan Pengadaan dan


Pemasangan Alat Penerangan Jalan di Jalan Nasional ini dapat
diselesaikan dengan baik sesuai dengan ketentuan yang berlaku

4. Lokasi Kegiatan Jalan Nasional pada Ruas 045, Kembayan – Tanjung (35,73 Km) di
Kabupaten Sanggau Provinsi Kalimantan Barat

5. Sumber Pendanaan Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan APBN yang tertuang
dalam DIPA BPTD Wil. XIV Provinsi Kalimantan Barat

6. Nama dan Organisasi Nama PPK : MARKUS CORNELIS OLIVIER


PPK
Satuan Kerja : BPTD Wil. XIV Provinsi Kalimantan Barat

1 Uraian Pendahuluan memuat gambaran secara garis besar mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan.
Data Penunjang2

1. Data Dasar • Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan


konstruksi fisik yang akan dijadikan dasar dalam pengawasan
pekerjaan dilapangan.
• Mengawasi pemakaian bahan – bahan, peralatan dan metode
pelaksanaan, serta mengawasi ketepatan waktu dan biaya
pekerjaan konstruksi.
• Mengawasai pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas,
kwantitas dan laju pencapaian volume / realisasi fisik.
• Mengumpulkan data dan informasi dilapangan untukmemecahkan
persoalan yang terjadi selama pelaksanaan konstruksi.
• Menyelenggarakan rapat – rapat lapangan secara berkala,
membuat laporan mingguan dan bulanan pekerjaan pengawasan,
dengan masukan hasil rapat-rapat lapangan, laporan harian,
mingguan dan bulanan pekerjaan konstruksi yang dibuat oleh
pemborong.
• Menyusun Berita Acara kemajuan pekerjaan, pemeliharaan
pekerjaan, serah terima pertama dan kedua pekerjaan konstruksi.
• Menyusun daftar cacat-cacat / kerusakan sebelum serah terima
pertama dan mengawasi perbaikannya pada masa pemeliharaan,
dan laporan akhir pekerjaan.
• Bersama konsultan perencana menyusun petunjuk pemeliharaan
dan penggunaan pekerjaan konstruksi.

2. Standar Teknis • Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 27 Tahun 2018 tentang Alat
Penerangan Jalan;
• p. Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor
SK.7234/AJ.401/DRJD/2013 tentang Petunjuk Teknis
Perlengkapan Jalan.

3. Referensi Hukum • Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan;
• Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025;
• Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2011 tentang Manejemen
dan Rekayasa, Analisis Dampak serta Manejemen Kebutuhan Lalu
Lintas;
• PeraturanPemerintah Nomor 79 Tahun 2013 tentang Jaringan Lalu
Lintas Dan Angkutan Jalan;
• Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan
Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga;
• Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 Nomor 2 Tahun 2015
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun
2015-2019;
• Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 3 Tahun 2014 tentang
Pedoman Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran di lingkungan
Kementerian Perhubungan;

2 Data penunjang terdiri dari data yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan.
Ruang Lingkup

1. Lingkup Kegiatan • Konsultan Pengawas bertanggung jawab secara professional atas


jasa pengawasan yang dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata
laku profesi yang berlaku.
• Secara umum tanggung jawab konsultan adalah minimal sebagai
berikut :
o Kesesuaian pelaksanaan konstruksi dengan dokumen
pelelangan/ pelaksanaan yang dijadikan pedoman, serta
peraturan, standard dan pedoman teknis yang berlaku.
o Kinerja pengawasan telah memenuhi standar hasil kerja
pengawasan yang berlaku.
o Hasil evaluasi pengawasan dan dampak yang ditimbulkan.
• Penanggung jawab professional pengawasan adalah tidak hanya
konsultan sebagai suatu perusahaan, tetapi juga bagi para tenaga
ahli professional pengawasan yang terlibat.

2. Keluaran3 Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Pengawas berdasarkan


Kerangka Acuan kerja (KAK) ini lebih lanjut akan diatur dalam Surat
Perjanjian yang minimal meliputi :
• Laporan Mingguan dan Bulanan, yang memuat semua kejadian,
perintah/petunjuk yang penting dari Pemimpin Kegiatan, Kontraktor
Pelaksana dan Konsultan pengawas.
• Laporan bulanan sebagai resume laporan harian.
• Terlaksananya pengawasan pekerjaan selama 195 (Seratus
Sembilan puluh lima) hari kalender.
• Berita Acara Kemajuan pekerjaan untuk pembayaran angsuran.
• Surat Perintah perubahan pekerjaan dan Berita Acara Pemeriksaan
Pekerjaan tambah Kurang.
• Laporan akhir pekerjaan pengawasan.

3. Peralatan, Material,
Personel dan Fasilitas
dari PPK Tidak ada.

4. Peralatan dan Menyesuaikan dengan kebutuhan lapangan.


Material dari
Penyedia Jasa
Konsultansi

5. Lingkup Kewenangan
Penyedia Jasa • Konsultan pengawas merupakan perpanjangan tangan PPK, dalam
menjalankan tugasnya diberikan fungsi dan tanggung jawab
pengawasan agar kegiatan dapat terlaksana dengan baik, dan
menghasilkan keluaran sebagaimana yang diharapkan.
• Untuk melaksanakan tugasnya, konsultan pengawas harus mencari
sendiri informasi yang dibutuhkan selain dari informasi yang
diberikan oleh pemimpin kegiatan termasuk melalui Kerangka
Acuan Kerja ini.
• Konsultan pengawas harus memeriksa kebenaran informasi yang
digunakan dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dan
pemimpin kegiatan maupun yang dicari sendiri. Kesalahan
pengawasan/kelalaian pekerjaan sebagai akibat dari kesalahan
informasi menjadi tanggung jawab sepenuhnya dari konsultan
pengawas.

3 Dijelaskan pula keterkaitan antara suatu keluaran dengan keluaran lain.


6. Jangka Waktu
Penyelesaian Kegiatan 195 (Seratus Sembilan puluh lima) hari kalender

7. Kebutuhan Personel Kualifikasi


Minimal
Posisi Tingkat Status
Jurusan Keahlian Pengal-
Pendidi- aman Tenaga
kan Ahli
Tenaga Ahli:
Inspector D3 Teknik Transportasi 0 tahun Pelaksana
Sipil Darat Lapangan

Tenaga Pendukung (jika ada):


- - - - - -

8. Jadwal Tahapan
Pelaksanaan
Kegiatan Menyesuaikan Time Schedule atau Kurva S yang di buat oleh
penyedia atau Kontraktor Pelaksana.

Laporan*)

1. Laporan Mingguan Laporan Mingguan memuat : Akumulasi Kegiatan Harian yang


dilaksanakan oleh Kontraktor untuk melihat progress kinerja
berdasarkan Kurva S.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya : 195 (Seratus
Sembilan puluh lima) hari kerja/bulan sejak SPMK diterbitkan
sebanyak 5 (lima) buku laporan.

2. Laporan Bulanan Laporan Bulanan memuat : Akumulasi progress kegiatan dari


Laporan Mingguan.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya : 195 (Seratus
Sembilan puluh lima) hari kerja/bulan sejak SPMK diterbitkan
sebanyak 5 (lima) buku laporan.

3. Laporan Akhir Laporan Akhir memuat : Laporan Harian Pelaksana, Laporan


Mingguan, Laporan Bulanan, dokumentasi, dan lainnya yang
relevan dengan kegiatan ini.
Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 195 (Seratus
Sembilan puluh lima) hari kerja/bulan sejak SPMK diterbitkan
sebanyak 5 (lima) buku laporan dan cakram padat (compact disc)
(jika diperlukan).

*) Jenis dan jumlah laporan disesuaikan dengan lingkup pekerjaan

Hal-Hal Lain
1. Produksi Dalam Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus
Negeri dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali
ditetapkan lain dalam angka 4 KAK dengan pertimbangan
keterbatasan kompetensi dalam negeri.
2. Persyaratan Kerja Jika kerja sama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan
Sama untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka
persyaratan berikut harus dipatuhi:
- Tidak ada
3. Pedoman Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan
Pengumpulan Data berikut:
Lapangan • Melaksanakan pekerjaan pengawasan secara umum,
pengawasan lapangan, koordinasi dan inspeksi kegiatan-
kegiatan pekerjaan agar pelaksanaan teknis maupun
admnistrasi teknis yang dilakukan dapat secara terus menerus
sampai dengan pekerjaan diserahkan untuk kedua kalinya.
• Mengawasai kebenaran ukuran, kualitas dan kuantitas dari
bahan atau komponen bangunan, peralatan dan perlengkapan
selama pekerjaan pelaksanaan dilapangan atau di tempat kerja
lain.
• Mengawasi kemajuan pelaksanaan dan mengambil tindakan
yang tepat dan cepat, agar batas waktu pelaksanaan minimal
sesuai dengan jangka waktu yang ditetapkan.
• Memberikan masukan, pendapat teknis tentang penambahan
atau pengurangan pekerjaan yang dapat mempengaruhi biaya
dan waktu pekerjaan serta berpengaruh pada ketentuan
kontrak, untuk mendapatkan persetujuan dari Pejabat
Pembuat Komitmen.
• Memberikan petunjuk, perintah sejauh tidak mengenai
pengurangan dan penambahan biaya dan waktu pekerjaan
serta tidak menyimpang dari kontrak, dapat langsung
disampaikan kepada pemborong, dengan pemberitahuan
tertulis kepada pengelola proyek.

4. Alih Pengetahuan Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk


menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih
pengetahuan kepada personel proyek/satuan kerja PPK berikut :
Minimal 2 kali sebelum MC50% dan MC100% atau menyesuaikan
termin yang dilakukan oleh Kontraktor Pelaksana.

Kubu Raya, April 2023

Pejabat Pembuat Komitmen


Balai Pengelola Transportasi Darat Wilayah XVII
Provinsi Kalimantan Barat

MARKUS CORNELIS OLIVIER


NIP. 19780518 199803 1 006

Anda mungkin juga menyukai