Anda di halaman 1dari 79

PELATIHAN

PENGELOLAAN TEKNIS PEMBANGUNAN


BANGUNAN GEDUNG NEGARA

TAHAPAN
PENYELENGGARAAN
PEMBANGUNAN BANGUNAN
GEDUNG NEGARA

Jayapura, 12 Juni 2023

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
P U S AT P E N G E M B AN G A N K O M P E TE N S I S U M B E R D AY A AI R
D AN P E R M U K I M AN
Diana Trilistiyo Endarwati, ST
• TTL: Semarang 21 Juni 1990
• Pendidikan: S1 Teknik Arsitektur UNDIP
• Email: diana.endarwati@pu.go.id
• Hp : 085727230896

Tahun Penempatan
2014-2015 Pelaksana Subdit PPGRN Dit. PBL
2015-2020 Pelaksana Subdit Bangunan Gedung Dit. BPB
2020-2022 Pelaksana Subdit Bangunan Gedung dan Rumah Negara
Dit. BPB
Mei - Ditugaskan sementara di PPK BPB I BPPW Jakarta
Oktober 22 Metropolitan
Nov 22 - Skg Satker Direktorat Bina Penataan Bangunan
Daftar Isi

01 02 03 04
STANDAR KOMPETENSI INDIKATOR OUTLINE
KOMPETENSI DASAR HASIL MATERI
KELULUSAN BELAJAR
DESKRIPSI SINGKAT

Mata pelatihan ini membekali peserta dengan


pengetahuan tentang tahapan pembangunan
Bangunan Gedung Negara, yang meliputi tahap
persiapan, tahap perencanaan teknis, tahap
pelaksanaan konstruksi, tahap pengawasan
teknis, dan pasca konstruksi pembangunan
BGN, melalui metode self learning, dan distance
learning (ceramah interaktif dan diskusi) serta
menyusun learning journal.
01 STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

Peserta mampu melaksanakan


Pengelolaan Teknis Pembangunan
Bangunan Gedung Negara
02 KOMPETENSI DASAR

Peserta mampu melaksanakan ketentuan


tahapan pembangunan bangunan gedung
negara
03 INDIKATOR HASIL BELAJAR

Setelah mengikuti proses pembelajaran peserta


mampu:
1. Melaksanakan ketentuan kegiatan persiapan
pembangunan BGN
2. Melaksanakan ketentuan tahap perencanaan
teknis BGN
3. Melaksanakan ketentuan tahap pelaksanaan
konstruksi BGN
4. Melaksanakan ketentuan tahap pengawasan
teknis pembangunan BGN
5. Melaksanakan ketentuan kegiatan pasca
konstruksi bangunan gedung negara
04 OUTLINE MATERI

1. DASAR HUKUM DAN PENGERTIAN


2. TAHAPAN PENYELENGGARAAN BGN
3. TAHAPAN PEMBANGUNAN BGN:
a. KEGIATAN PERSIAPAN
b. TAHAP PERENCANAAN TEKNIS
c. TAHAP PELAKSANAAN KONSTRUKSI
d. TAHAP PENGAWASAN TEKNIS
e. KEGIATAN PASCA KONSTRUKSI
DASAR HUKUM
a. Undang-Undang RI Nomor 28 Tahun 2002 Tentang
Bangunan Gedung.
b. Undang-undang RI No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta
Kerja (UUCK)
c. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2021 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang RI Nomor 28
Tahun 2002.
d. Peraturan Presiden RI Nomor 73 Tahun 2011
tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
e. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat Nomor 22/PRT/M/2018 tentang
Pembangunan Bangunan Gedung Negara.
PENGERTIAN
a. Bangunan Gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan
konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya,
sebagian atau seluruhnya berada di atas dan/atau di dalam
tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat manusia
melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat
tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial,
budaya, maupun kegiatan khusus.
b. Bangunan Gedung Negara (BGN) adalah Bangunan Gedung
untuk keperluan dinas yang menjadi barang milik negara
atau daerah dan diadakan dengan sumber pendanaan yang
berasal dari dana anggaran pendapatan dan belanja negara,
anggaran pendapatan dan belanja daerah, dan/atau
perolehan lainnya yang sah.
PENGERTIAN
c. Pembangunan Bangunan Gedung Negara adalah kegiatan
mendirikan Bangunan Gedung Negara yang diselenggarakan
melalui tahap perencanaan teknis, pelaksanaan konstruksi, dan
pengawasannya, baik merupakan pembangunan baru,
perawatan bangunan gedung, maupun perluasan bangunan
gedung yang sudah ada, dan/atau lanjutan pembangunan
bangunan gedung.
Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2021
Tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung

Bagian Kesembilan: Ketentuan Penyelenggaraan Bangunan Gedung Negara


1. Paragraf 1: Umum
2. Paragraf 2: Klasifikasi, Standar Luas, dan Standar Jumlah Lantai
3. Paragraf 3: Standar Teknis Bangunan Gedung Negara pada Kegiatan persiapan
4. Paragraf 4: Standar Teknis Bangunan Gedung Negara pada Tahap Perencanaan Teknis
5. Paragraf 5: Standar Teknis Bangunan Gedung Negara pada Tahap Pelaksanaan Konstruksi
6. Paragraf 6: Standar Teknis Bangunan Gedung Negara pada Tahap Pengawasan Konstruksi

Ditandatangani : 02 Februari 2021


Diundangkan : 02 Februari 2021
Penyelenggaraan
Bangunan Gedung Dan
Pembangunan
Bangunan Gedung
Negara
Indikator Hasil Belajar

Setelah mengikuti proses pembelajaran


peserta mampu memahami lingkup
penyelenggaraan dan pembangunan
bangunan gedung negara
DIT. PBL
PENYELENGGARAAN BGN

UU, PERATURAN, PEDOMAN, STANDAR TEKNIS BG, PERDA

RTRW
KAB/KOTA, STANDAR TEKNIS PBG SLF1 SLFn RTB
RDTRKP

PERENCANAAN PELAKSANAAN
AMDAL PEMANFAATAN PEMBONGKARAN
TEKNIS KONSTRUKSI

PROGRAM
PENGAWASAN
PENDANAAN KONSTRUKSI
PEMBANGUNAN PELESTARIAN
BGN MANAJEMEN KONSTRUKSI
PENGAWASAN TEKNIS
▪ KLASIFIKASI PEMBANGUNAN
▪ STANDAR LUAS
▪ JUMLAH LANTAI
▪ STANDAR HARGA
▪ KOMPONEN BIAYA PENYEDIA JASA
Paragraf 1: Umum
Pasal 124
Pembangunan meliputi:
a. perencanaan teknis;
b. pelaksanaan konstruksi fisik; dan
c. pengawasan teknis.

Pembangunan:
➢ diawali dengan kegiatan persiapan, dan
➢ diakhiri dengan kegiatan pascakonstruksi.
DIT. PBL
TAHAPAN PEMBANGUNAN BGN

PERATURAN DAERAH TENTANG BANGUNAN GEDUNG

STATUS LAHAN/IZIN LOK PERSETUJUAN BG STATUS KEPEMILIKAN BG SERTIFIKAT LAIK FUNGSI

PELAKSANAAN PASCA
PERSIAPAN PERSIAPAN PERENCANAAN TEKNIS
KONSTRUKSI KONSTRUKSI

DOK. PENDANAAN
PENGAWASAN KONSTRUKSI

ORG. KEGIATAN MANAJEMEN KONSTRUKSI

DOK. PERENCANAAN FISIK BGN STATUS BMN/BMD

DOK. PELELANGAN DOK. PELAKSANAAN DOK. PENDAFTARAN

PERATURAN, PEDOMAN, STANDAR TEKNIS


Kegiatan Persiapan
Pembangunan
Bangunan Gedung
Negara

Indikator Hasil Belajar

Setelah mengikuti proses pembelajaran


peserta mampu menjelaskan ketentuan
kegiatan persiapan pembangunan
bangunan gedung negara
DIT. PBL
TAHAP PERSIAPAN PEMBANGUNAN BGN

• Menyusun Organisasi PENYUSUNAN RENCANA • Menyusun KAK MK (dlm


Pengelola Kegiatan KERJA KEGIATAN hal menggunakan MK)
• Mengajukan Permintaan • Menyusun KAK
Bantuan Tenaga • Mereview DIPA / DPA Perencanaan Teknis
Pengelola Teknis PBGN • Menyiapkan bahan, • Melakukan Persiapan
• Menetapkan Organisasi menetapkan waktu dan Pengadaan Penyedia
Pengelola Kegiatan strategi penyelesaian Jasa
kegiatan
PEMBENTUKAN
ORGANISASI PENGELOLA • Menyusun dan PERSIAPAN PELAKSANAAN
KEGIATAN menetapkan jadual
pelaksanaan kegiatan
TAHAP PERSIAPAN PEMBANGUNAN BGN
DOKUMEN
PENDANAAN a. pembentukan organisasi pengelola
kegiatan;
b. koordinasi dengan unit layanan
pendanaan BGN
berupa Daftar Isian
pengadaan barang dan jasa atau
Pelaksanaan kelompok kerja unit layanan
Anggaran (DIPA/DPA). pengadaan barang dan jasa atau
pejabat pengadaan;
c. pengadaan penyedia jasa manajemen
konstruksi untuk kegiatan yang
memerlukan kegiatan manajemen
konstruksi;
d. menyusun program pelaksanaan
pengguna anggaran melalui pembangunan secara menyeluruh; dan
Kepala Satuan Kerja melakukan e. melakukan persiapan pengadaan
penyedia jasa perencanaan konstruksi.
Tahap Perencanaan
Teknis Pembangunan
Bangunan Gedung
Negara

Indikator Hasil Belajar

Setelah mengikuti proses pembelajaran


peserta mampu menjelaskan ketentuan
tahap perencanaan teknis bangunan
gedung negara
Paragraf 4: Standar Teknis Bangunan Gedung Negara pada Tahap
Perencanaan Teknis
Pasal 140
Perencanaan teknis meliputi:
a. perencanaan baru;
b. perencanaan dengan desain berulang;
c. perencanaan dengan desain prototipe/
purwarupa; atau
d. perencanaan dengan desain sayembara.
Standar Teknis Perencanaan Teknis BGN

Perencanaan Teknis Perencanaan Baru

dilaksanakan oleh Perencanaan dgn


penyedia jasa desain prototipe
perencana
konstruksi Perencanaan dgn
desain berulang

Perencanaan dgn
desain sayembara
DIT. PBL
TAHAPAN PERENCANAAN TEKNIS BGN

PERENCANAAN TEKNIS (BARU)


15%
KONSEPSI OUTPUT
PERANCANGAN
20%
PRA OUTPUT
RANCANGAN
25%
PENGEMBANGAN OUTPUT
RANCANGAN
20%
DETAIL OUTPUT
RANCANGAN
15% 5%
OUTPUT PENGAWASAN BERKALA PENGADAAN
PELAKSANAAN KONSTRUKSI PELAKSANA KONSTRUKSI
DIT. PBL
TAHAPAN PERENCANAAN TEKNIS BGN

PERENCANAAN TEKNIS (DESAIN BERULANG)


100%

PERANCANGAN OUTPUT
AWAL 75%

PERANCANGAN OUTPUT
ULANG PERTAMA 65%

PERANCANGAN OUTPUT
ULANG KEDUA
PERENCANAAN TEKNIS DENGAN DESAIN
50%
BERULANG:
PERANCANGAN
▪ DESAIN BERULANG TOTAL OUTPUT
▪ DESAIN BERULANG PARSIAL
ULANG KETIGA,
DST
DIT. PBL
TAHAPAN PERENCANAAN TEKNIS BGN

PERENCANAAN TEKNIS (PROTOTIPE)


DITETAPKAN OLEH:
▪ MENTERI; DESAIN DOKUMEN
▪ GUBERNUR; ATAU PROTOTIPE TENDER
▪ BUPATI/WALIKOTA

UNTUK BGN KLASIFIKASI:


▪ rumah negara; DAPAT DILAKUKAN PENYESUAIAN: DESAIN
▪ gedung kantor; ▪ keadaan lokasi; PROTOTIPE
▪ gedung sekolah; ▪ bahan bangunan; (HASIL PENYESUAIAN)
▪ gedung fasilitas kesehatan ▪ Pelaks. di lapangan

PENYEDIA JASA PERENCANA UNSUR PEMERINTAH


TEKNIS (50%) (60% dari 50%)
DIT. PBL
TAHAPAN PERENCANAAN TEKNIS BGN

PERENCANAAN TEKNIS (SAYEMBARA)


DITETAPKAN OLEH:
▪ MENTERI;
▪ GUBERNUR; ATAU
▪ BUPATI/WALIKOTA UNTUK BGN KLASIFIKASI: PELAKSANAAN DAPAT MELIPUTI:
▪ TIDAK SEDERHANA; ATAU DIKERJASAMAKAN KONSEPSI PERANCANGAN &
▪ KHUSUS DENGAN ASOSIASI PROFESI PRA RANCANGAN (35%)

PENYEDIA JASA PERENCANA TEKNIS LAIN


HASIL SELEKSI PEMENANG SAYEMBARA
BEKERJASAMA DG PEMENANG SAYEMBARA

DED BGN PENYUSUNAN DED HASIL SAYEMBARA


DIT. PBL
TAHAPAN PERENCANAAN TEKNIS BGN

KETENTUAN KHUSUS
DIKENDALIKAN OLEH KONSULTAN MELAKSANAKAN LOKAKARYA MENERAPKAN DESAIN BANGUNAN
MANAJEMEN KONSTRUKSI, UNTUK: VALUE ENGINEERING GEDUNG HIJAU, UNTUK:
▪ BGN bertingkat >4 lantai, ▪ Untuk pembangunan: ▪ BGN dengan luas >5.000 M2
▪ BGN dengan luas total >5.000 ➢ BGN dengan luas >12.000 (lima ribu meter persegi) wajib
M2, M2; atau menerapkan prinsip-prinsip
bangunan gedung hijau (BGH)
▪ BGN klasifikasi khusus, ➢ BGN bertingkat > 8 lantai
▪ BGN yang melibatkan lebih ▪ Lokakarya dilaksanakan
dari satu penyedia jasa, selama 40 jam MENERAPKAN APLIKASI BIM:
dan/atau ▪ Menghasilkan VECP (value
▪ BGN dengan luas >2.000 M2
▪ BGN yang dilaksanakan lebih engineering change proposal).
(dua ribu meter persegi) dan
dari satu tahun anggaran
di atas 2 (dua) lantai, wajib
(multiyears project)
menggunakan Building
Information Modelling (BIM)
DIT. PBL
TAHAPAN PERENCANAAN TEKNIS BGN
Surat Perjanjian
Kerangka Acuan Kerja Pekerjaan perencanaan
(KAK) pekerjaan dilaksanakan teknis dan lampiran
perencanaan teknis oleh penyedia beserta perubahannya
jasa perencana
konstruksi

PERENCANAAN
TEKNIS

Dokumen Sistem
Manajemen Keselamatan
Konstruksi (SMKK)
DIT. PBL
TAHAPAN PERENCANAAN TEKNIS BGN

Ketentuan tahap perencanaan


teknis BGH terdiri atas:
BGN dengan luas di a. pengelolaan tapak;
atas 5.000 m2 (lima b. efisiensi penggunaan energi;
ribu meter c. efisiensi penggunaan air;
persegi) wajib d. kualitas udara dalam ruang;
menerapkan prinsip- e. penggunaan material ramah
prinsip BGH. lingkungan;
f. pengelolaan sampah; dan
g. pengelolaan air limbah.
DIT. PBL
TAHAPAN PERENCANAAN TEKNIS BGN

Dalam hal keadaan darurat dapat dilakukan


bencana, penyusunan
oleh
rencana teknis untuk
bangunan gedung dengan K/L atau OPD
klasifikasi sederhana Teknis.
DIT. PBL
TAHAPAN PERENCANAAN TEKNIS BGN

KONSEPSI meliputi:
RANCANGAN
a. data dan informasi;
digunakan untuk:
b. analisis;
a. membantu pengguna jasa
dalam memperoleh c. dasar pemikiran dan
gambaran atas konsepsi pertimbangan perancangan;
rancangan; dan
b. mendapatkan gambaran d. program ruang;
pertimbangan bagi e. organisasi hubungan ruang;
penyedia jasa dalam
melakukan perancangan. f. skematik rencana teknis; dan
g. sketsa gagasan.
DIT. PBL
TAHAPAN PERENCANAAN TEKNIS BGN

PRA
▪ diwajibkan melakukan lokakarya
RANCANGAN
rekayasa nilai (value engineering)
untuk:
➢ luas bangunan diatas 12.000
m2; atau
➢ diatas 8 lantai.
▪ dilaksanakan selama 40 (empat
puluh) jam
DIT. PBL
TAHAPAN PERENCANAAN TEKNIS BGN

PRA
berdasarkan konsepsi rancangan dan
RANCANGAN
hasil lokakarya value engineering,
digunakan untuk: paling sedikit meliputi
a. mendapatkan pola dan a. pola, gubahan, dan bentuk
gubahan bentuk rancangan,
waktu pembangunan, serta arsitektur
biaya;
b. nilai fungsional dalam bentuk
b. memperoleh kesesuaian
pengertian yang lebih tepat diagram
serta pengaruhnya terhadap c. aspek kualitatif serta aspek
kelayakan lingkungan; dan
kuantitatif
c. menunjukkan keselarasan
dan keterpaduan konsepsi
perancangan thd RTRW
untuk perizinan.
DIT. PBL
TAHAPAN PERENCANAAN TEKNIS BGN

PRA berdasarkan konsepsi rancangan dan


RANCANGAN hasil lokakarya value engineering,
digunakan untuk: paling sedikit meliputi
a. mendapatkan pola dan a. pola, gubahan, dan bentuk
gubahan bentuk rancangan,
waktu pembangunan, serta arsitektur:
biaya; 1) rencana massa bangunan;
b. memperoleh kesesuaian
pengertian yang lebih tepat
2) rencana tapak;
serta pengaruhnya terhadap 3) denah;
kelayakan lingkungan; dan 4) tampak bangunan;
c. menunjukkan keselarasan
dan keterpaduan konsepsi
5) potongan bangunan;
perancangan thd RTRW 6) visualisasi desain 3 dimensi
untuk perizinan.
DIT. PBL
TAHAPAN PERENCANAAN TEKNIS BGN

PRA
berdasarkan konsepsi rancangan dan
RANCANGAN
hasil lokakarya value engineering,
digunakan untuk: paling sedikit meliputi:
a. mendapatkan pola dan
gubahan bentuk rancangan,
c. aspek kualitatif serta aspek
waktu pembangunan, serta kuantitatif:
biaya;
1) perkiraan luas lantai;
b. memperoleh kesesuaian
pengertian yang lebih tepat 2) informasi penggunaan bahan;
serta pengaruhnya terhadap 3) sistem konstruksi;
kelayakan lingkungan; dan
4) biaya dan waktu pelaksanaan
c. menunjukkan keselarasan
dan keterpaduan konsepsi pembangunan; dan
perancangan thd RTRW 5) penerapan prinsip BGH
untuk perizinan.
DIT. PBL
TAHAPAN PERENCANAAN TEKNIS BGN

PENGEMBANGAN berdasarkan pra-rancangan yang


RANCANGAN telah disetujui, meliputi:
digunakan untuk: a. pengembangan arsitektur BG
a. kepastian dan kejelasan ukuran
serta wujud karakter bangunan berupa gambar rencana arsitektur,
secara menyeluruh, pasti, dan beserta uraian konsep dan
terpadu;
b. mematangkan konsepsi
visualisasi desain dua dimensi dan
rancangan secara keseluruhan, desain tiga dimensi;
terutama ditinjau dari
keselarasan sistem yang b. sistem struktur, beserta uraian
terkandung di dalamnya baik konsep dan perhitungannya;
dari segi kelayakan dan fungsi,
estetika, waktu dan ekonomi
bangunan serta BGH; dan
c. penyusunan rancangan detail
DIT. PBL
TAHAPAN PERENCANAAN TEKNIS BGN

PENGEMBANGAN
c. sistem mekanikal, elektrikal
RANCANGAN
termasuk Informasi dan Teknologi,
digunakan untuk: sistem pemipaan, tata lingkungan
a. kepastian dan kejelasan ukuran
serta wujud karakter bangunan
beserta uraian konsep dan
secara menyeluruh, pasti, dan perhitungannya;
terpadu;
b. mematangkan konsepsi
d. penggunaan bahan bangunan
rancangan secara keseluruhan, secara garis besar dengan
terutama ditinjau dari
keselarasan sistem yang mempertimbangkan nilai manfaat,
terkandung di dalamnya baik ketersediaan bahan, konstruksi,
dari segi kelayakan dan fungsi,
estetika, waktu dan ekonomi nilai ekonomi, dan rantai pasok
bangunan serta BGH; dan
c. penyusunan rancangan detail
DIT. PBL
TAHAPAN PERENCANAAN TEKNIS BGN

PENGEMBANGAN e. perkiraan biaya konstruksi


RANCANGAN berdasarkan sistem bangunan
digunakan untuk: yang disajikan dalam bentuk
a. kepastian dan kejelasan ukuran gambar, diagram sistem, dan
serta wujud karakter bangunan
secara menyeluruh, pasti, dan laporan tertulis.
terpadu;
b. mematangkan konsepsi
rancangan secara keseluruhan,
terutama ditinjau dari
keselarasan sistem yang
terkandung di dalamnya baik
dari segi kelayakan dan fungsi,
estetika, waktu dan ekonomi
bangunan serta BGH; dan
c. penyusunan rancangan detail
DIT. PBL
TAHAPAN PERENCANAAN TEKNIS BGN

disusun berdasarkan pengembangan


RANCANGAN DETAIL
rancangan:
a. gambar detail arsitektur, detail
digunakan untuk
struktur, detail utilitas (MEP) dan
penyusunan dokumen
teknis pada dokumen lansekap;
lelang konstruksi fisik b. Rencana Kerja dan Syarat (RKS)
c. rincian volume pekerjaan
d. Rencana Anggaran Biaya (RAB)
pekerjaan konstruksi (Engineering
Estimate)
e. laporan perencanaan
DIT. PBL
TAHAPAN PERENCANAAN TEKNIS BGN

dokumen a. laporan konsepsi perancangan


perencanaan teknis b. dokumen pra rancangan
c. dokumen pengembangan rancangan
d. dokumen rancangan detail
e. laporan kegiatan lokakarya VE*)
f. laporan reviu desain*)
g. kontrak kerja perencana konstruksi;
h. kontrak kerja manajemen
konstruksi*)
DIT. PBL
TUGAS PENGELOLA KEGIATAN PADA KEGIATAN PERSIAPAN
DAN TAHAP PERENCANAAN TEKNIS
a. menyiapkan dan menetapkan organisasi kegiatan;
b. menyiapkan bahan, menetapkan waktu, dan menetapkan
strategi penyelesaian kegiatan;
c. melakukan penyiapan pengadaan penyedia jasa
manajemen konstruksi termasuk menyusun Kerangka
Acuan Kerja (KAK);
d. melakukan penyiapan pengadaan penyedia jasa
perencanaan termasuk menyusun Kerangka Acuan Kerja
(KAK);
DIT. PBL
TUGAS PENGELOLA KEGIATAN PADA KEGIATAN PERSIAPAN
DAN TAHAP PERENCANAAN TEKNIS
e. menyusun Surat Penetapan Penyedia Barang dan Jasa
(SPPBJ), Surat Perjanjian Kerja (SPK), dan Surat Perintah
Mulai Kerja (SPMK);
f. mengendalikan kegiatan manajemen konstruksi dan
kegiatan perencanaan; dan/atau
g. menyusun berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan
untuk pembayaran angsuran dan berita acara lainnya
yang berkaitan dengan kegiatan manajemen konstruksi
dan kegiatan perencanaan.
DIT. PBL
Tahap Pelaksanaan
Konstruksi Bangunan
Gedung Negara

Indikator Hasil Belajar

Setelah mengikuti proses pembelajaran


peserta mampu menjelaskan ketentuan
tahap pelaksanaan konstruksi bangunan
gedung negara
Paragraf 4: Standar Teknis Bangunan Gedung Negara pada Tahap
Pelaksanaan Konstruksi
Pasal 149
Pelaksanaan konstruksi fisik
merupakan tahap perwujudan dokumen
perencanaan teknis menjadi Bangunan
Gedung yang siap untuk dimanfaatkan.
Paragraf 4: Standar Teknis Bangunan Gedung Negara pada Tahap
Pelaksanaan Konstruksi
Pasal 149
Pelaksanaan konstruksi berupa kegiatan:
a. pembangunan baru;
b. perluasan;
c. lanjutan pembangunan Bangunan Gedung yang
belum selesai;
d. pembangunan dalam rangka Perawatan
termasuk perbaikan sebagian atau seluruh
Bangunan Gedung; dan/atau
e. pembangunan BGN terintegrasi.
BL
P
.
DIT

PELAKSANAAN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN BARU

PERLUASAN
▪ merupakan tahap
perwujudan dokumen
perencanaan teknis LANJUTAN PEMBANGUNAN
menjadi bangunan
gedung yang siap
dimanfaatkan PERAWATAN
▪ dilakukan oleh penyedia
jasa pelaksanaan
konstruksi. PEMBANGUNAN TERINTEGRASI
BL
P
.
TAHAPAN PELAKSANAAN KONST. BGN DIT
PEMBANGUNAN TERINTEGRASI (DESIGN & BUILD)
a. pekerjaan kompleks; atau ditetapkan oleh:
b. pekerjaan mendesak. a. Menteri (APBN); atau
b. Gubernur atau Bupati/Walikota (APBD)

PENGEMBANGAN ▪ PP No. 22 Th 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan UU


BASIC DESIGN RANCANGAN No. 2 Th 2017 TENTANG Jasa Konstruksi
▪ Peraturan LKPP nomor 12 Tahun 2021 tentang
Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
PENYUSUNAN DED Pemerintah Melalui Penyedia
PENYEDIA JASA
PERENCANAN
TEKNIS
PASCA
PELAKSANAAN KONSTRUKSI KONSTRUKSI

PENYEDIA JASA
PELAKSANA KONSTRUKSI
TERINTEGRASI
BL
P
.
TAHAPAN PELAKSANAAN KONST. BGN DIT
PEMBANGUNAN TERINTEGRASI (DESIGN & BUILD)
a. pekerjaan kompleks ;a.atau
mempunyai risiko ditetapkan
tinggi; oleh:
b. pekerjaan mendesak . a. Menteri (APBN); atau
b. memerlukan teknologi tinggi; atau Bupati/Wal
b. Gubernur ikota (APBD)
c. menggunakan peralatan yang didesain khusus;
d. memiliki kesulitan untuk didefinisikan secara
terkait cara memenuhi kebutuhan dan ▪ PP No. 22 Th 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan UU
PENGEMBANGAN
teknis
BASIC DESIGN RANCANGAN No. 2 Th 2017 TENTANG Jasa Konstruksi
tujuan pengadaan; dan/atau
▪ Peraturan LKPP nomor 12 Tahun 2021 tentang
e. memiliki kondisi ketidakpastian (unforeseen
Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
condition) yang tinggi.
PENYUSUNAN DED Pemerintah Melalui Penyedia
PENYEDIA JASA
PERENCANAN
TEKNIS
PASCA
PELAKSANAAN KONSTRUKSI KONSTRUKSI

PENYEDIA JASA
PELAKSANA KONSTRUKSI
TERINTEGRASI
BL
P
.
TAHAPAN PELAKSANAAN KONST. BGN DIT
PEMBANGUNAN TERINTEGRASI (DESIGN & BUILD)
a. pekerjaan kompleks; atau ditetapkan
a. secara ekonomi dan/atau oleh:
sosial memberikan
b. pekerjaan mendesak nilai manfaat lebih kepada masyarakat;atau
a. Menteri (APBN);
b. Gubernur atau Bupati/Wali kota (APBD)
b. segera dimanfaatkan; dan
c. pekerjaan perancangan dan pekerjaan
PENGEMBANGAN
konstruksi tidak cukup waktu untuk ▪ PP No. 22 Th 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan UU
BASIC DESIGN RANCANGAN
dilaksanakan secara terpisah No. 2 Th 2017 TENTANG Jasa Konstruksi
▪ Peraturan LKPP nomor 12 Tahun 2021 tentang
Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
PENYUSUNAN DED Pemerintah Melalui Penyedia
PENYEDIA JASA
PERENCANAN
TEKNIS
PASCA
PELAKSANAAN KONSTRUKSI KONSTRUKSI

PENYEDIA JASA
PELAKSANA KONSTRUKSI
TERINTEGRASI
BL
P
.
DIT
Surat perjanjian pelaksanaan
pekerjaan konstruksi atau
pemborongan dan lampiran
beserta perubahannya

PELAKSANAAN
KONSTRUKSI

Dokumen Sistem
Manajemen Keselamatan
Konstruksi (SMKK)
DIT. PBL
TAHAPAN PELAKSANAAN KONST. BGN

PELAKSANAAN KONSTRUKSI
95%
PELAKSANAAN KONSTRUKSI SD. OUTPUT
SERAH TERIMA PERTAMA (FISIK&
(provisional hand over) DOKUMEN)
PEKERJAAN

5%
PEMELIHARAAN
PEKERJAAN KONSTRUKSI OUTPUT
SD. SERAH TERIMA KEDUA (FISIK&
DOKUMEN)
(final hand over)
PEKERJAAN
DIT. PBL
TAHAPAN PELAKSANAAN KONST. BGN

PELAKSANAAN KONSTRUKSI

▪ realisasi rancangan teknis


▪ didahului dengan PCM
PELAKSANAAN
KONSTRUKSI SD. SERAH ▪ disiapkan shop drawings
TERIMA PERTAMA (PHO) ▪ sesuai spesifikasi teknis (input,
PEKERJAAN proses, uji)
▪ berdasarkan urutan pekerjaan
▪ SCM (apabila diperlukan)
▪ diakhiri Serah Terima Pertama
(PHO) pekerjaan
DIT. PBL
TAHAPAN PELAKSANAAN KONST. BGN

PELAKSANAAN KONSTRUKSI

▪ menjaga keandalan konstruksi


PEMELIHARAAN
▪ memperbaiki segala cacat atau
PEKERJAAN kerusakan yang terjadi
KONSTRUKSI ▪ dilengkapi as built drawings
SD. SERAH TERIMA ▪ jaminan kegagalan bangunan
KEDUA (FHO) ▪ paling sedikit 6 (enam) bulan
PEKERJAAN terhitung sejak serah terima
pertama (PHO ) pekerjaan
▪ diakhiri dengan serah terima akhir
(FHO ) pekerjaan
DIT. PBL
TAHAPAN PELAKSANAAN KONST. BGN
penyedia jasa pengawasan konstruksi atau
penyedia jasa manajemen konstruksi ▪ laporan harian
▪ laporan mingguan
PENGAWASAN TEKNIS ▪ laporan bulanan
▪ laporan akhir pengawasan
teknis

PELAKSANAAN KONSTRUKSI

laporan akhir pekerjaan


PENGAWASAN BERKALA perencanaan
penyedia jasa perencanaan konstruksi
DIT. PBL
TAHAPAN PELAKSANAAN KONST. BGN
LAPORAN AKHIR a. dokumen perencanaan teknis;
PEKERJAAN PERENCANAAN
b. laporan pengadaan penyedia jasa
TEKNIS
pelaksanaan konstruksi fisik;
c. laporan penyelenggaraan paket
lokakarya rekayasa nilai (Value
Engineering), dalam hal terdapat
kegiatan rekayasa nilai (Value
Engineering);
d. surat penjaminan atas kegagalan
bangunan dari penyedia jasa
perencanaan konstruksi; dan
e. laporan akhir pengawasan berkala
termasuk perubahan rancangan.
DIT. PBL
TAHAPAN PELAKSANAAN KONST. BGN

dokumen
a. semua berkas perizinan yang
pelaksanaan diperoleh pada saat pelaksanaan
konstruksi konstruksi fisik, termasuk PBG
b. gambar-gambar yang sesuai
dengan pelaksanaan (as built
drawings)
c. kontrak kerja pelaksanaan
konstruksi fisik, pekerjaan
pengawasan konstruksi atau MK
beserta segala perubahan atau
addendumnya
DIT. PBL
TAHAPAN PELAKSANAAN KONST. BGN

dokumen
d. laporan pelaksanaan konstruksi
pelaksanaan
e. berita acara pelaksanaan
konstruksi
konstruksi (perubahan pekerjaan,
pekerjaan tambah atau kurang,
serah terima pertama dan serah
terima akhir)
f. kontrak kerja perencanaan
konstruksi;
g. hasil pemeriksaan kelaikan fungsi
(commisioning test)
DIT. PBL
TAHAPAN PELAKSANAAN KONST. BGN

dokumen h. foto dokumentasi yang diambil


pelaksanaan pada setiap tahapan kemajuan
konstruksi pelaksanaan konstruksi fisik
i. dokumen Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) atau
Standar Mutu Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (SMK3)
j. manual O&M, termasuk
pengoperasian dan pemeliharaan
peralatan dan perlengkapan
mekanikal, elektrikal, dan sistem
pemipaan (plumbing);
DIT. PBL
TAHAPAN PELAKSANAAN KONST. BGN

dokumen k. garansi atau surat jaminan


pelaksanaan peralatan dan perlengkapan
konstruksi mekanikal, elektrikal, dan sistem
pemipaan (plumbing);
l. sertifikat Bangunan Gedung Hijau,
dalam hal ditetapkan sebagai
Bangunan Gedung Hijau;
m. surat penjaminan atas kegagalan
bangunan dari penyedia jasa
pelaksanaan konstruksi dan
penyedia jasa pengawasan teknis.
n. Surat pernyataan kelaikan fungsi.
DIT. PBL
TUGAS PENGELOLA KEGIATAN PADA TAHAP
PELAKSANAAN KONSTRUKSI
a. melakukan penyiapan pengadaan penyedia jasa
pengawasan termasuk menyusun KAK;
b. melakukan penyiapan pengadaan penyedia jasa
pelaksanaan konstruksi;
c. menyusun Surat Penetapan Penyedia Barang dan Jasa
(SPPBJ), Surat Perjanjian Kerja (SPK), dan Surat Perintah
Mulai Kerja (SPMK);
d. mengendalikan kegiatan pengawasan pelaksanaan
konstruksi;
DIT. PBL
TUGAS PENGELOLA KEGIATAN PADA TAHAP
PELAKSANAAN KONSTRUKSI
e. mengendalikan kegiatan pelaksanaan konstruksi dan
penilaian atas kemajuan tahap pelaksanaan konstruksi;
f. menyusun BA persetujuan kemajuan pekerjaan untuk
pembayaran angsuran dan berita acara lainnya yang
berkaitan dengan pelaksanaan konstruksi; dan
g. menyusun BA serah terima dan menerima BGN yang telah
selesai dari penyedia jasa pelaksanaan konstruksi.
DIT. PBL
Tahap Pengawasan
Teknis Pembangunan
Bangunan Gedung
Negara

Indikator Hasil Belajar

Setelah mengikuti proses pembelajaran


peserta mampu menjelaskan ketentuan
tahap perencanaan teknis bangunan
gedung negara
DIT. PBL
TAHAPAN PENGAWASAN TEKNIS BGN

PENGAWASAN TEKNIS PENGENDALIAN WAKTU

▪ merupakan tahap
pengawasan terhadap PENGENDALIAN BIAYA
proses pembangunan
bangunan gedung
sampai layak untuk PENGENDALIAN MUTU
dimanfaatkan
▪ dilakukan oleh penyedia
jasa pengawasan
konstruksi atau TERTIB ADMINISTRASI
manajemen konstruksi
DIT. PBL
TAHAPAN PENGAWASAN TEKNIS BGN

PENGAWASAN TEKNIS PENGAWASAN KONSTRUKSI

▪ merupakan tahap ▪ BGN klasifikasi sederhana


pengawasan terhadap
proses pembangunan
bangunan gedung
sampai layak untuk
dimanfaatkan MANAJEMEN KONSTRUKSI
▪ dilakukan oleh penyedia
jasa pengawasan ▪ BGN klasifikasi tidak
konstruksi atau sederhana dan khusus
manajemen konstruksi
DIT. PBL
TAHAPAN PENGAWASAN TEKNIS BGN

MANAJEMEN
a. klasifikasi tidak sederhana dengan
KONSTRUKSI
ketentuan jumlah lantai di atas 4 (empat)
lantai;
b. Bangunan dengan total >5.000 m2
c. BGN klasifikasi bangunan khusus;
d. melibatkan lebih dari satu penyedia jasa,
baik perencanaan maupun pelaksana
konstruksi; dan/atau
e. pelaksanaannya lebih dari satu tahun
anggaran dengan menggunakan kontrak
tahun jamak.
DIT. PBL
TAHAPAN PENGAWASAN TEKNIS BGN

MANAJEMEN KONSTRUKSI
15%
PENGENDALIAN
PERENCANAAN
TEKNIS
5%
PENGENDALIAN
PERSIAPAN
KONSTRUKSI
70%
PENGENDALIAN
PELAKSANAAN
KONSTRUKSI
10%
PENGENDALIAN
PEMELIHARAAN
KONSTRUKSI
DIT. PBL
TAHAPAN PENGAWASAN TEKNIS BGN

PENGAWASAN KONSTRUKSI

PENGAWASAN
PERSIAPAN
KONSTRUKSI
90%
PENGAWASAN
PELAKSANAAN
KONSTRUKSI
10%
PENGAWASAN
PEMELIHARAAN
KONSTRUKSI
DIT. PBL
TAHAPAN PENGAWASAN TEKNIS BGN

Penyedia jasa Pernyataan Kelaikan


pengawas Fungsi BGN
konstruksi atau sesuai dengan dokumen
manajemen PBG kepada Pengguna
konstruksi. Anggaran.
DIT. PBL
Kegiatan Pasca
Konstruksi Bangunan
Gedung Negara

Indikator Hasil Belajar

Setelah mengikuti proses pembelajaran


peserta mampu menjelaskan ketentuan
tahap perencanaan teknis bangunan
gedung negara
DIT. PBL
KEGIATAN PASCA KONSTRUKSI BGN

KEGIATAN PASCA PERSIAPAN


KONSTRUKSI MENDAPATKAN STATUS BMN

MENDAPATKAN
SERTIFIKAT LAIK FUNGSI BGN

PENDAFTARAN SEBAGAI BGN


DIT. PBL
KEGIATAN PASCA KONSTRUKSI BGN

PERSIAPAN ▪ BMN merupakan semua barang


MENDAPATKAN STATUS BMN yang dibeli atau diperoleh atas
beban APBN atau berasal dari
perolehan lainnya yang sah.
▪ Penetapan status BMN sebagai
barang milik negara dilakukan
sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan
tentang barang milik negara atau
daerah
DIT. PBL
KEGIATAN PASCA KONSTRUKSI BGN

MENDAPATKAN ▪ Diterbitkan oleh pemerintah daerah


SERTIFIKAT LAIK FUNGSI (kecuali untuk bangunan gedung
fungsi khusus diterbitkan oleh
Pemerintah) untuk menyatakan
kelaikan fungsi suatu bangunan
gedung baik secara administratif
maupun teknis sebelum
pemanfaatannya.
▪ Penerbitan sertifikat laik fungsi
dilakukan sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
DIT. PBL
KEGIATAN PASCA KONSTRUKSI BGN

PENDAFTARAN ▪ terwujudnya tertib pengelolaan


BANGUNAN GEDUNG NEGARA Bangunan Gedung Negara;
▪ mengetahui status kepemilikan dan
penggunaan BGN
▪ mengetahui secara tepat dan rinci
jumlah aset negara yang berupa BGN
▪ menyusun program kebutuhan
pembangunan, pemeliharaan, dan
perawatan BGN
▪ menyusun perhitungan kebutuhan
biaya pemeliharaan dan perawatan.
DIT. PBL
KEGIATAN PASCA KONSTRUKSI BGN

PENDAFTARAN ▪ mengetahui besarnya pemasukan


BANGUNAN GEDUNG NEGARA keuangan kepada negara dari
hasil sewa, penjualan, dan
penghapusan Bangunan Gedung
Negara khususnya Rumah Negara
DIT. PBL
KEGIATAN PASCA KONSTRUKSI BGN

PENDAFTARAN a. Menteri melalui Direktur Jenderal Cipta


BANGUNAN GEDUNG NEGARA Karya untuk BGN dengan sumber
pembiayaan yang berasal dari dana APBN
dilakukan oleh K/L atau dan/atau perolehan lainnya yang sah yang
OPD Pengguna akan menjadi BMN, yang dilaksanakan di
tingkat pusat, termasuk perwakilan
Anggaran dengan
Republik Indonesia di luar negeri; atau
melaporkan Bangunan
Gedung Negara yang b. Gubernur atau bupati atau wali kota
melalui OPD atau instansi teknis yang
telah selesai dibangun
bertanggung jawab dalam pembinaan
kepada: BGN, untuk BGN dengan sumber
pembiayaan yang berasal dari dana APBD
dan/atau perolehan lainnya yang sah yang
akan menjadi BMD.
DIT. PBL
KEGIATAN PASCA KONSTRUKSI BGN

Menghasilkan Dokumen Pendaftaran


PENDAFTARAN berupa Surat Keterangan Bukti
BANGUNAN GEDUNG NEGARA
Pendaftaran BGN dengan diberikan Huruf
Daftar Nomor (HDNo).

Huruf Daftar Nomor (HDNo) Bangunan


Gedung Negara (BGN dan RN) diterbitkan
oleh Kementerian

gubernur atau bupati atau walikota


melaporkan BGN yang ada di wilayahnya
kepada Menteri PUPR melalui Direktur
Jenderal CK
DIT. PBL
TUGAS PENGELOLA KEGIATAN PADA KEGIATAN
PASCA KONSTRUKSI
a. menyiapkan dokumen pembangunan;
b. menyiapkan dokumen untuk penetapan status;
c. menyiapkan dokumen untuk SLF;
d. menyiapkan dokumen pendaftaran BGN; dan
e. menyerahkan BGN yang telah selesai kepada Pengguna
Anggaran, melalui Kuasa Pengguna Anggaran pimpinan
tinggi madya.
LEARNING JOURNAL

Nama Pelatihan : Pengelolaan Teknis PBGN


Nama Mata Pelatihan : Penyelenggaraan Pembangunan Tertentu BGN
Nama Peserta : ………………………..
Nomor Daftar Hadir : ………………………..
Unit Organisasi : (diisi unit organisasi peserta)
A. Pokok-Pokok Pikiran dalam Modul Pelatihan (MP)
diisi tentang pokok-pokok bahasan dalam mata pelatihan
B. Hal-hal Penting dalam MP yang menjadi fokus perhatian dan tanggapan peserta terhadap
pentingnya mata pelatihan dalam Pembangunan BGN
diisi dengan hal-hal penting dalam substansi pelatihan:
▪ Hal-hal yang menjadi fokus peserta berdasarkan pemahaman / pengalaman peserta
▪ Hal-hal yang menjadi topik diskusi
▪ Tanggapan peserta terhadap pentingnya mata pelatihan dalam pembangunan BGN
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai