PAKET PEKERJAAN :
PENGADAAN KONSULTANSI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
GEDUNG DAN BANGUNAN PADA LAPAS PEREMPUAN
KELAS IIB JAMBI TAHUN ANGGARAN 2021
PAKET PEKERJAAN :
PENGADAAN KONSULTANSI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
GEDUNG DAN BANGUNAN PADA LAPAS PEREMPUAN KELAS II B
JAMBI TAHUN ANGGARAN 2021
I. URAIAN PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Pembangunan Bangunan Gedung Negara adalah kegiatan mendirikan Bangunan
Gedung Negara yang diselenggarakan melalui tahap perencanaan teknis,
pelaksanaan konstruksi, dan pengawasan konstruksi, baik merupakan
pembangunan baru, perluasan maupun lanjutan pembangunan bangunan
gedung yang belum selesai dan/atau pembangunan dalam rangka perawatan
(rehabilitasi, renovasi, dan restorasi) termasuk perbaikan sebagian atau seluruh
bangunan gedung. Penyelenggaraan Pembangunan Bangunan Gedung Negara
berpedoman pada Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan
Gedung dan Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
serta Peraturan-Peraturan terkait lainnya termasuk Peraturan Daerah dimana
tempat/lokasi Bangunan Gedung akan didirikan. Setiap Bangunan Gedung
Negara harus fungsional dan memenuhi keselamatan bangunan, serta harus
dilaksanakan secara tertib, efektif, efisien, hemat, tidak berlebihan, dan ramah
lingkungan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 73 Tahun 2011 tentang
Pembangunan Bangunan Gedung Negara, pasal 2 bahwa Bangunan Gedung
Negara harus memenuhi persyaratan administratif dan persyaratan teknis, dan
Pasal 3 ayat (2) bahwa selain persyaratan administratif Bangunan Gedung
Negara dilengkapi dengan : a. dokumen pendanaan; b. dokumen perencanaan;
c. dokumen pembangunan; dan d. dokumen pendaftaran.
Dalam rangka mewujudkan Bangunan Gedung Negara yang layak dari segi
mutu, biaya, waktu dan kriteria administrasi serta memenuhi kelengkapan
dokumen sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, maka dalam proses
penyelenggaraan Pembangunan Bangunan Gedung Negara harus direncanakan
dan dirancang dengan sebaik-baiknya sehingga mampu menghasilkan dokumen
perencanaan teknis yang memadai dan layak diterima menurut kaidah, norma
KAK-1
serta tata laku profesional, dan dapat dijadikan sebagai acuan bagi pelaksanaan
konstruksi untuk mewujudkan Bangunan Gedung Negara yang siap
dimanfaatkan. Penyusunan Dokumen Perencanaan teknis berpedoman pada
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
22/PRT/M/2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara, yang
merupakan hasil penyusunan rencana teknis pada tahap perencanaan teknis,
oleh karena itu dalam proses penyusunannya perlu diarahkan dengan Kerangka
Acuan Kerja.
3. SASARAN
Sasaran yang ingin dicapai dari pekerjaan ini adalah :
a. Terlaksananya penyelenggaraan pembangunan Bangunan Gedung Negara
yang memenuhi persyaratan administratif dan persyaratan teknis sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan;
b. Menghasilkan Dokumen Perencanaan, meliputi :
1) Laporan Konsepsi Perancangan;
2) Dokumen Pra Rancangan;
3) Dokumen Pengembangan Rancangan;
4) Dokumen Rancangan Detail;
5) laporan kegiatan lokakarya rekayasa nilai atau value engineering (VE)
untuk kegiatan yang diwajibkan;
6) reviu desain untuk kegiatan yang memerlukan penyedia jasa
manajemen konstruksi;
7) kontrak kerja perencana konstruksi; dan
8) kontrak kerja manajemen konstruksi untuk kegiatan yang memerlukan
penyedia jasa manajemen konstruksi.
c. Menghasilkan Dokumen Rancangan Detail (Detail Engineering Desig/DED),
paling sedikit meliputi :
1) Gambar detail arsitektur, detail struktur, detail utilitas, dan lansekap;
2) Rencana Kerja dan Syarat (RKS), meliputi :
KAK-2
a) Persyaratan Umum;
b) Persyaratan Administratif; dan
c) Persyaratan Teknis termasuk Spesifikasi Teknis.
3) Rincian volume pelaksanaan pekerjaan, Rencana Anggaran Biaya
(RAB) pekerjaan konstruksi (Engineering Estimate); dan
4) Laporan Perencanaan :
a) Laporan arsitektur;
b) Laporan perhitungan struktur termasuk laporan penyelidikan tanah
(soil test);
c) Laporan perhitungan mekanikal, elektrikal, dan sistem pemipaan
(plumbing);
d) Laporan perhitungan Informasi dan Teknologi;
e) Laporan tata lingkungan; dan
f) Laporan perhitungan Bangunan Gedung Hijau.
4. LOKASI PEKERJAAN
Pengadaan Konsultasi Perencanaan Pembangunan Gedung dan Bangunan
pada Lapas Perempuan Kelas IIB Jambi Tahun Anggaran 2021 berlokasi
di Kabupaten Muaro Jambi .
KAK-3
6. NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
7. INFORMASI
a. Untuk melaksanakan tugasnya, Penyedia Jasa Perencanaan Konstruksi
harus mencari sendiri informasi yang dibutuhkan selain dari informasi yang
diberikan oleh Satuan Kerja/PPK termasuk melalui Kerangka Acuan Kerja
ini.
b. Penyedia Jasa Perencanaan Konstruksi harus memeriksa kebenaran
informasi yang digunakan dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal
dari Satuan Kerja/PPK maupun yang dicari sendiri, Kesalahan perencanaan/
kelalaian pekerjaan sebagai akibat dari kesalahan informasi menjadi
tanggung jawab sepenuhnya dari Penyedia Jasa.
8. DATA DASAR
Data dasar yang diperlukan dan harus diperoleh untuk bahan perencanaan
disesuaikan dengan lingkup pekerjaan pada BAB III KAK ini, antara lain sebagai
berikut :
a. Data dan Informasi tentang lahan, meliputi :
1) Kondisi fisik lokasi seperti luasan, batas-batas, dan topografi,
2) Kondisi tanah (hasil soil test),
3) Keadaan air tanah,
4) Peruntukan tanah,
5) Koefisien Dasar Bangunan (KDB),
6) Koefisien Lantai Bangunan (KLB),
7) Perincian penggunaan lahan, perkerasan, penghijauan dan lain-lain.
b. Data dan Informasi tentang pengguna bangunan, meliputi :
1) Struktur Organisasi,
2) Jumlah personel sekarang dan rencana pengembangan organisasi
minimal untuk 5 (lima) tahun mendatang,
3) Tugas pokok dan fungsi organisasi : kegiatan utama, penunjang, dan
pelengkap, dan
4) Perlengkapan/peralatan khusus, jenis, berat, dan dimensinya.
c. Data dan Informasi tentang Kebutuhan bangunan, meliputi :
1) Program ruang; dan
2) Kebutuhan pemanfaatan ruang.
d. Informasi tentang kebutuhan ruang-ruang tertentu, baik yang berhubungan
dengan pengguna bangunan atau perlengkapan yang akan digunakan dalam
ruang tersebut.
KAK-4
e. Informasi tentang kemungkinan perubahan fungsi ruang/bangunan,
f. Khusus untuk kegiatan pemeliharaan dan perawatan (rehabilitasi, renovasi,
dan restorasi) Bangunan Gedung :
1) Informasi tentang kondisi fisik bangunan gedung (existing) :
a) Arsitektural,
b) Struktural,
c) Mekanikal (Tata Udara, Sanitasi, Plumbing, dan Transportasi),
d) Elektrikal (Catu Daya, Tata Cahaya, Telepon, Komunikasi, dan
Alarm),
e) Utilitas : mekanikal, elektrikal, dan perpipaan (plumbing)
2) Infromasi tentang kondisi sarana dan prasarana bangunan gedung
(existing) :
a) Tata ruang luar (permukaan tanah dan/atau halaman luar)
b) Pertamanan di luar dan di dalam bangunan gedung, seperti
vegetasi (landscape), bidang perkerasan (hardscape), perlengkapan
ruang luar (landscape furniture), saluran pembuangan, pagar dan
pintu gerbang, lampu penerangan luar, serta pos/gardu jaga.
g. Data dan Informasi tentang kebutuhan utilitas bangunan, seperti :
1) Air Bersih
a) kebutuhan (sekarang dan proyeksi mendatang),
b) sumber air, jaringan dan kapasitasnya.
2) Air hujan dan air buangan;
a) letak saluran kota,
b) cara pembuangan keluar tapak.
3) Air kotor dan sampah.
a) Letak Tempat Pembuangan Sementara (TPS)
b) Cara pembuangan keluar dari TPS
4) Tata Udara/A.C. (bila dipersyaratkan)
a) beban (Ton ref),
b) pembagian beban,
c) sistem yang diinginkan.
5) Transportasi verfikal dalam bangunan (bila dipersyaratkan);
a) type dan kapasitas yang akan dipilih,
b) intervall dan waktu tunggu (Waifing Time),
c) penggunaan escalator dan conveyor.
6) Penanggulangan bahaya kebakaran (bila dipersyaratkan) :
a) detector (jenis, type),
b) fire alarm (jenis),
c) peralatan permadam kebakaran (jenis, kemampuan).
7) Pengaman dari bahaya pencurian dan perusakan (bila dipersyaratkan)
a) alarm (jenis, type),
b) sistem yang dipilih.
8) Jaringan listrik :
a) kebutuhan daya,
b) sumber daya dan spesifikasinya,
KAK-5
c) cadangan apabila dibutuhkan (kapasitas, spesifikasi).
9) Jaringan komunikasi (telepon, telex, radio, intercom) :
a) kebutuhan titik pembicaraan,
b) sistim yang dipilih.
10) Dan lain-lain sesuai keperluannya.
9. STANDAR TEKNIS
a. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
22/PRT/M/2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara;
b. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 24/PRT/M/2008 tentang
Pedoman Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung;
c. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
14/PRT/M/2017 tentang Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung;
d. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26/PRT/M/2008 tentang
Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran pada Bangunan Gedung dan
Lingkungan;
e. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 20/PRT/M/2009 tentang
Pedoman Teknis Manajemen Proteksi Kebakaran di Perkotaan;
f. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
05/PRT/M/2014 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum, sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor 02/PRT/M/2018 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 05/PRT/M/2014 tentang
Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum;
g. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
28/PRT/M/2016 tentang Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Bidang
Pekerjaan Umum;
h. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
19/PRT/M/2014 tentang Perubahan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Nomor 08/PRT/M/2011 tentang Pembagian Klasifikasi dan Subklasifikasi
Usaha Jasa Konstruksi;
i. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
19/PRT/M/2017 tentang Standar Remunerasi Minimal Tenaga Kerja
Konstruksi pada Jenjang Jabatan Ahli untuk Layanan Jasa Konsultansi
Konstruksi;
j. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
897/KPTS/M/2017 tentang Besaran Remunerasi Minimal Tenaga Kerja
Konstruksi pada Jenjang Jabatan Ahli untuk Layanan Jasa Konsultansi
Konstruksi;
k. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
11/SE/M/2019 tentang Petunjuk Teknis Biaya Penyelenggaraan Sistem
KAK-6
Manajemen Keselamatan Konstruksi;
l. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
15/SE/M/2019 tentang Tata Cara Penjaminan Mutu dan Pengendalian Mutu
Pekerjaan Konstruksi di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat;
m. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
06/SE/M/2019 tentang Sertifikat Badan Usaha, Sertifikat Keahlian, Sertifikat
Keterampilan dalam Bentuk Elektronik;
KAK-7
11. REFERENSI HUKUM
a. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 134, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4247);
b. Undang-undang No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 11);
c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2000 tentang
Penyelenggaraan Jasa Konstruksi (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2000 Nomor 64), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2016 tentang Perubahan
Ketiga atas Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 tentang
Penyelenggaran Jasa Konstruksi (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 243);
d. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan
Gedung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 83
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4532);
e. Peraturan Presiden Nomor 73 Tahun 2011 tentang Pembangunan Bangunan
Gedung Negara;
f. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 33);
g. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor
9 Tahun 2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
melalui Penyedia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor
762);
h. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
07/PRT/M/2019 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi
melalui Penyedia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor
319);
i. Keputusan Deputi Bidang Pengembangan Strategi dan Kebijakan Lembaga
Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 5 Tahun 2018
tentang Standar Dokumen Pemilihan melalui Pengadaan Langsung untuk
Pengadaan Barang/Jasa Lainnya/Jasa Konsultansi.
j. Peraturan Daerah tentang RDTR dan RTBL serta Peraturan daerah lainnya
yang terkait.
KAK-8
1) Pembangunan baru;
2) Perluasan;
3) Lanjutan pembangunan bangunan gedung yang belum selesai; dan/atau
4) Pembangunan dalam rangka perawatan (rehabilitasi, renovasi, dan
restorasi) termasuk perbaikan sebagian atau seluruh bangunan gedung.
b. Perencanaan teknis sebagaimana dimaksud pada huruf a., meliputi :
1) Perencanaan baru;
2) Perencanaan dengan desain berulang; dan
3) Perencanaan dengan desain purwarupa (prototype).
KAK-10
(IMB) sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan pemerintah daerah
setempat.
4) Penyelenggaraan paket kegiatan lokakarya rekayasa nilai (value
engineering) pada tahap pra rancangan untuk pengembangan konsep
perencanaan teknis bagi kegiatan pembangunan Bangunan Gedung
Negara yang diwajibkan.
5) Persetujuan pra rancangan dari Pengguna Jasa untuk dijadikan dasar
perencanaan perancangan tahap selanjutnya.
6) Penyusunan pengembangan rancangan:
a) membuat pengembangan arsitektur bangunan gedung berupa
gambar rencana arsitektur yang menunjukan hubungan antara
lantai bangunan dan tata ruang luar terhadap garis sempadan
bangunan, jalan dan ketentuan rencana tata kota lainnya.
b) membuat denah yang menunjukan lantai-lantai dalam bangunan,
susunan tata ruang dalam, koordinat bangunan, peil lantai, dan
ukuran-ukuran elemen bangunan serta jenis bahan yang digunakan.
c) membuat tampak bangunan, yang menujukan pandangan ke empat
arah bangunan dan bahan bangunan yang digunakan secara jelas
beserta uraian konsep dan visualisasi desain dua dimensi dan
desain tiga dimensi bila diperlukan.
d) membuat pengembangan sistem struktur, berupa gambar potongan
bangunan, secara melintang dan memanjang yang menjelaskan
sistem struktur, ukuran dan peil elemen bangunan (fondasi, lantai,
dinding, langit-langit dan atap) secara menyeluruh beserta uraian
konsep dan perhitungannya.
e) membuat pengembangan sistem mekanikal elektrikal, berupa
gambar detail mekanikal elektrikal termasuk IT, beserta uraian
konsep dan perhitungannya.
f) membuat gambar tersebut di atas dalam skala 1:500 (satu banding
lima ratus), 1:200 (satu banding dua ratus), 1:100 (satu banding
seratus), 1:50 (satu banding lima puluh) dan/atau yang memadai
beserta ukuran untuk kejelasan informasi yang ingin dicapai.
g) membuat garis besar spesifikasi teknis (Outline Specifications);
h) menyusun perkiraan biaya konstruksi;
7) Penyusunan rencana detail berupa uraian lebih terinci seperti membuat
gambar-gambar detail pelaksanaan dan pemasangan serta
penyelesaian bahan atau material dan elemen atau unsur bangunan,
rencana kerja dan syarat-syarat, rincian volume pelaksanaan pekerjaan,
rencana anggaran biaya pekerjaan konstruksi, dan menyusun laporan
perencanaan.
8) Persetujuan rancangan detail dari pengguna jasa untuk digunakan
sebagai dokumen teknis pada dokumen lelang konstruksi fisik.
KAK-11
9) Penyusunan rencana teknis meliputi laporan konsepsi perancangan,
dokumen pra rancangan, dokumen pengembangan rancangan, dan
dokumen rancangan detail.
10) Membantu kepala satuan kerja atau pejabat pembuat komitmen di
dalam menyusun dokumen pelelangan, dan membantu unit layanan
pengadaan barang dan jasa atau kelompok kerja unit layanan
pengadaan barang dan jasa atau pejabat pengadaan dalam menyusun
program dan pelaksanaan pelelangan.
11) Membantu unit layanan pengadaan barang dan jasa atau kelompok
kerja unit layanan pengadaan barang dan jasa atau pejabat pengadaan
pada waktu penjelasan pekerjaan, termasuk menyusun Berita Acara
Penjelasan Pekerjaan, membantu unit layanan pengadaan barang dan
jasa atau kelompok kerja unit layanan pengadaan barang dan jasa atau
pejabat pengadaan dalam melaksanakan evaluasi penawaran,
menyusun kembali dokumen pelelangan, dan melaksanakan tugas-
tugas yang sama apabila terjadi lelang ulang.
12) Melakukan pengawasan berkala, seperti memeriksa kesesuaian
pelaksanaan pekerjaan dengan rencana secara berkala, melakukan
penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis pelaksanaan bila
adaperubahan, memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan
yang timbul selama masa konstruksi, memberikan rekomendasi tentang
penggunaan bahan, dan membuat laporan akhir pengawasan berkala.
13) Penyusunan laporan akhir pekerjaan perencanaan yang terdiri atas
perubahan perencanaan pada masa pelaksanaan konstruksi, petunjuk
penggunaan, pemeliharaan, dan perawatan bangunan gedung,
termasuk petunjuk yang menyangkut peralatan dan perlengkapan
mekanikal elektrikal bangunan.
f. Tanggung Jawab Penyedia Jasa Perencanaan Konstruksi :
1) Penyedia Jasa Perencanaan Konstruksi bertanggung jawab secara
profesional terhadap hasil pekerjaan perencanaan perancangan yang
dihasilkannya dengan dilandasi pasal 75 Undang-Undang nomor 2
Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi.
2) Pertanggungjawaban secara profesional terhadap hasil pekerjaan
perencanaan tidak hanya Penyedia Jasa Perencanaan Konstruksi
sebagai suatu perusahaan, tetapi juga bagi para tenaga kerja konstruksi
yang terlibat.
3) Tanggung jawab dilaksanakan berdasarkan prinsip keahlian sesuai
dengan kaidah keilmuan, kepatutan, dan kejujuran intelektual dalam
menjalankan profesinya dengan tetap mengutamakan kepentingan
umum.
4) Tanggung jawab tenaga kerja konstruksi sesuai dengan kode etik
masing-masing profesi yang terlibat.
5) Secara umum tanggung jawab Penyedia Jasa Perencanaan Konstruksi
adalah minimal sebagai berikut :
KAK-12
a) Hasil Karya perencanaan yang dihasilkan harus memenuhi
persyaratan standar hasil karya perencanaan yang berlaku,
mekanisme pertanggungjawaban dapat dilaksanakan melalui
mekanisme penjaminan yakni penjaminan keahlian.
b) Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah
mengakomodasi batasan-batasan yang telah diberikan oleh
kegiatan, termasuk melalui KAK ini, seperti dari segi pembiayaan,
waktu penyelesaian pekerjaan dan mutu bangunan yang akan
diwujudkan.
c) Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah memenuhi
peraturan, standar, dan pedoman teknis bangunan gedung yang
berlaku untuk bangunan gedung pada umumnya dan yang khusus
untuk bangunan gedung negara.
KAK-13
14. PERALATAN, MATERIAL, PERSONEL DAN FASILITAS DARI PEJABAT
PEMBUAT KOMITMEN
a. Peralatan
Pejabat Pembuat Komitmen tidak memberikan peralatan kepada Penyedia
Jasa Pengawasan Konstruksi.
b. Material
Pejabat Pembuat Komitmen memberikan Data dan Dokumen sebagai
berikut:
1) Dokumen Kontrak Kerja Pekerjaan Perencanaan teknis beserta lampiran
dan perubahannya;
2) Data Teknis dan Administratif lainnya yang terkait (apabila ada).
c. Personel
Pejabat Pembuat Komitmen menunjuk/menetapkan Tim/Tenaga Ahli/Direksi
Lapangan/Direksi Teknis yang berasal dari personel PPK dan/atau personel
instansi teknis yang mempunyai tugas pembinaan pembangunan Bangunan
Gedung Negara sebagai tim pendukung yang bertugas untuk mengawasi
pelaksanaan pekerjaan.
d. Fasilitas
Pejabat Pembuat Komitmen memberikan akses kepada Penyedia Jasa
Perencanaan Konstruksi ke lokasi pekerjaan sesuai dengan kebutuhan.
KAK-14
c. Menetapkan perhitungan arsitektur, struktur, dan utlitas bangunan.
KAK-15
a. Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan
18. N
Uraian Pekerjaan Keterangan
o
I PERSIAPAN DAN PENYUSUNAN KONSEPSI PERANCANGAN
1 Pengumpulan Data dan Informasi lapangan
2 Membuat interpretasi Kerangka Acuan Kerja (KAK)
3 Konsultansi dengan pemerintah daerah setempat
4 Membuat program perencanaan dan perancangan
5 Membuat gagasan dan interpretasi terhadap program perencanaan dan perancangan
6 Membuat sketsa gagasan
7 Pembahasan konsepsi perancangan
8 Persetujuan konsepsi perancangan
KAK-16
9 Membuat laporan teknis dalam bentuk uraian dan gambar tentang :
a. perkiraan luas lantai,
b. informasi penggunaan bahan atau material,
c. pemilihan sistem struktur bangunan,
d. pemilihan sistem utilitas bangunan,
e. pemilihan konsep tata lingkungan, dan
f. perkiraan biaya konstruksi.
Mengurus perizinan sampai mendapatkan keterangan rencana kota atau kabupaten, keterangan
10 persyaratan bangunan dan lingkungan, dan penyiapan kelengkapan permohonan Izin Mendirikan
Bangunan (IMB) sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan pemerintah daerah setempat.
Penyelenggaraan paket kegiatan lokakarya rekayasa nilai (value engineering) pada tahap pra
11 rancangan untuk pengembangan konsep perencanaan teknis bagi kegiatan pembangunan Bangunan
Gedung Negara yang diwajibkan.
12 Pembahasan pra rancangan
13 Persetujuan pra rancangan dari Pengguna Jasa
III PENYUSUNAN PENGEMBANGAN RANCANGAN
1 Membuat pengembangan arsitektur bangunan gedung
2 Membuat denah yang menunjukan lantai-lantai dalam bangunan
3 Membuat tampak bangunan
4 Membuat pengembangan sistem struktur
5 Membuat pengembangan sistem mekanikal elektrikal
6 Membuat gambar tersebut di atas dalam skala 1:500, 1:200, 1:100, 1:50 dan/atau yang memadai
7 Membuat garis besar spesifikasi teknis (Outline Specifications)
KAK-17
8 Menyusun perkiraan biaya konstruksi
9 Pembahasan pengembangan rancangan
10 Persetujuan pengambangan rancangan dari Pengguna Jasa
IV PENYUSUNAN RANCANGAN DETAIL
1 Penyusunan rencana detail berupa uraian lebih terinci seperti :
a. Membuat gambar-gambar detail pelaksanaan dan pemasangan serta penyelesaian bahan atau
material dan elemen atau unsur bangunan,
b. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS),
c. Rincian volume pelaksanaan pekerjaan,
d. Rencana anggaran biaya pekerjaan konstruksi, dan
e. menyusun laporan perencanaan.
2 Pembahasan rancangan detail
3 Persetujuan rancangan detail dari Pengguna Jasa.
V SERAH TERIMA HASIL PEKERJAAN
1 Permohonan Serah Terima Hasil Pekerjaan
2 Pemeriksaan Hasil Pekerjaan oleh Pengguna Jasa
3 Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan
KAK-18
18. KOMPETENSI DAN JUMLAH KEBUTUHAN PERSONEL (TENAGA AHLI/
TENAGA SUB-PROFESIONAL/ TENAGA PENDUKUNG (SUPPORTING STAF))
Tingkat
Jumlah Pengalaman Keahlian
No Posisi Pendidikan
(org) (Thn) (SKK/SKA/SKT)
dan Jurusan
TENAGA AHLI
Penanggung Jawab
S1/D4 SKA
1. Kegiatan 1 5
Arsitektur Ahli Arsitek (Madya)
(Tenaga Ahli Arsitektur)
S1/D4 SKA
2. Tenaga Ahli Struktur Teknik Sipil 1 3 Ahli Teknik Bangunan
Gedung (Muda)
S1/D4 SKA
3. Tenaga Ahli Arsitektur 1 3
Arsitektur Ahli Arsitek (Muda)
S1/D4 SKA
Tenaga Ahli Teknik
4. Teknik 1 3 Ahli Teknik Sanitasi
Sanitasi dan Limbah
Lingkungan dan Limbah (Muda)
S1/D4
Arsitektur/ SKA
5. Tenaga Ahli Lansekap 1 3
Planologi/ Ahli Lansekap (Muda)
Lansecap
S1
Health Safety Teknik Sipil/ SKA
6. Enivronental Engineer Arsitektur/ 1 2 Ahli K3 Konstruksi
(HSE) Teknik (Muda)
Lingkungan
TENAGA SUB-PROFESIONAL
SKT
D3 Juru Ukur Kuantitas
Teknik D3 = 3 Bangunan Gedung/
1. Surveyor 2
Sipil/STM/SMK STM/SMK = 5 Teknisi Survey Teknik
Teknik Sipil
SKT
D3 Arsitektur/
Juru Gambar/
STM/SMK D3 = 3
2. Operator CAD/CAM 2 Draftman Arsitektur
Gambar/Teknik STM/SMK = 5
Juru Gambar/
Bangunan
Draftman Sipil
TENAGA PENDUKUNG (SUPPORTING STAFF)
S1
1. Sekretaris Ekonomi/ 1 5 -
Manajemen
SLTA/
2. Operator Komputer 1 5 -
Sederajat
KAK-19
19. KEMAMPUAN BADAN USAHA PENYEDIA JASA KONSULTANSI KONSTRUKSI
Penyedia Jasa Konsultansi Konstruksi untuk melaksanakan pekerjaan ini wajib
memiliki kompetensi sebagai berikut :
a. Kualifikasi : Usaha Kecil
b. Klasifikasi : Perencanaan Rekayasa dan Perencanaan Arsitektural
c. Sub-Klasifikasi : Jasa Desain Rekayasa untuk Konstruksi Pondasi serta
Struktur Bangunan (RE102) dan Jasa Desain Arsitektural
(AR102).
20. LAPORAN
1) LAPORAN PENDAHULUAN
Laporan Pendahuluan memuat mengenai proses pelaksanaan pekerjaan
dengan capaian sebagai berikut :
a. Latar belakang kegiatan, tujuan dan sasaran kegiatan, metodologi, jadwal
pelaksanaan kegiatan;
b. Rencana kerja rinci yang akan menjadi acuan dalam keseluruhan
rangkaian pelaksanaan pekerjaan;
c. Pendekatan dan metodologi yang akan digunakan dalam pelaksanaan
pekerjaan;
d. Hasil kompilasi dan penelaahan dari dokumen dan kebijakan lainnya yang
terkait;
e. Struktur Organisasi Manajemen Proyek;
f. Time Schedule Pelaksanaan Pekerjaan;
g. Penyusunan format program kerja umum, mingguan, dan bulanan.
Laporan Pendahuluan harus diserahkan selambat-lambatnya : 14 (empat
belas) hari kalender sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan.
21. LAPORAN BULANAN
Laporan Bulanan harus diserahkan setiap bulannya sebanyak 5 (lima) buku
laporan
a. Jika terdapat data dasar maupun teknis yang diperlukan dari penyedia jasa
konsultansi lain maka terlebih dahulu mendapat persetujuan dari PPK;
b. Data yang diperoleh diserahkan kepada PPK dan menjadi milik PPK,
c. Penggunaan Data tersebut harus dengan persetujuan PPK.
"J,
-e*\
KAK.21
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI
KANTOR WILAYAH JAMBI
LEMBAGA PEMASYARAKATAN PEREMPUAN
KELAS IIB JAMBI
REKAPITULASI
JUMLAH BIAYA
No. URAIAN RINCIAN BIAYA
(Rp.)
DIBULATKAN 488.547.290,00
EMPAT RATUS DELAPAN PULUH DELAPAN JUTA LIMA RATUS EMPAT PULUH TUJUH
TERBILANG :
RIBU DUA RATUS SEMBILAN PULUH RUPIAH
Ditetapkan Oleh :
Pengalaman
Tingkat
Kerja Sertifikat REMUNERASI JUMLAH BIAYA JUMLAH BIAYA
dan Jurusan DASAR REMUNERASI
No. Jenis Personel Posisi/Jabatan Kerja Profesional Kompetensi Kerja (SKK) Keahlian Jumlah Vol. (Billing Rate ) Sebelum PPN PPN Setelah PPN
Pendidikan (BILLING RATE )
Minimal (SKA/SKT) Orang-Bulan (Rp) (Rp) 10% (Rp)
Minimal
(Tahun)
2 TENAGA 1 Surveyor D3 Teknik Sipil/ 3/5 Juru Ukur Kuantitas Bangunan Gedung - ( 2 Org x 1,00 Bln ) 2,00 OB 9.669.000,00 19.338.000,00 1.933.800,00 21.271.800,00 TABEL 4-21
SUB-PROFESIONAL STM/SMK Teknik Teknisi Survey Teknik Sipil KEPUTUSAN DPN INKINDO
22 / SK.DPN / X / 2020
2 Operator CAD/CAM D3 Teknik Sipil/ 3/5 Juru Gambar/ Draftman Arsitektur - ( 2 Org x 1,00 Bln ) 2,00 OB 10.240.350,00 20.480.700,00 2.048.070,00 22.528.770,00 14 Oktober 2020
STM/SMK Teknik Juru Gambar/ Draftman Sipil
3 TENAGA PENDUKUNG 1 Sekretaris S1 Ekonomi/Manejemen 5 - ( 1 Org x 1,00 Bln ) 2,00 OB 6.504.600,00 13.009.200,00 1.300.920,00 14.310.120,00 TABEL 5-21
(SUPPRTING STAFF ) 2 Operator Komputer SLTA Sederajat 5 ( 1 Org x 1,00 Bln ) 2,00 OB 5.845.350,00 11.690.700,00 1.169.070,00 12.859.770,00 KEPUTUSAN DPN INKINDO
22 / SK.DPN / X / 2020
14 Oktober 2020
1 BIAYA KANTOR 1) Biaya Sewa Kantor ( 0 Org x 6 M2/Org ) + 30 M2 ) - M2.Bln - - - - Harga Satuan
= 30 M2 x 0,00 Bulan = 0 M2.Bln
2) Biaya Peralatan Kantor
2) Tenaga Sub-Profesional
a Biaya Tiket (pp) ( - Org x - Kl ) - OK - - - - At Cost
b Uang Harian ( - Org x - Kl x - Hr ) - OH - - - - Harga Satuan
c Akomodasi ( - Org x - Kmr x - Hr ) - OH - - - - At Cost
3 BIAYA LAPORAN 1) Laporan Pendahuluan ( 5 Buku x 1 Kl ) 5,00 Buku 150.000 750.000 75.000 825.000 Harga Satuan
2) Laporan Bulanan ( 5 Buku x 2 Kl ) 10,00 Buku 100.000 1.000.000 100.000 1.100.000 Harga Satuan
3) Laporan Akhir (Final Report ) ( 5 Buku x 1 Kl ) 5,00 Buku 400.000 2.000.000 200.000 2.200.000 Harga Satuan
4) Dokumen Perencanaan : ( 5 Buku x 1 Kl ) 5,00 Buku 2.500.000 12.500.000 1.250.000 13.750.000 Harga Satuan
a Laporan Konsepsi Perancangan
b Dokumen Pra Rancangan
c Dokumen Pengembangan Rancangan
d Dokumen Rancangan Detail
e Dokumen Tender Pekerjaan Konstruksi
5) Video Animasi ( 4 Menit x 1 Kl ) 4,00 Menit 5.000.000 20.000.000 2.000.000 22.000.000 Harga Satuan
6) Soft Copy Dokumen Perencanaan ( 3 Bh x 1 Kl ) 3,00 Bh 1.500.000 4.500.000 450.000 4.950.000 Harga Satuan
(Harddisk Eksternal Kapasitas 2 TB)
5 BIAYA LAINNYA 1) Biaya Pengumpulan Data Sekunder 1 Ls 2.615.000 2.615.000 261.500 2.876.500 Lumsum
2) Biaya Survey 1 Ls 4.500.000 4.500.000 450.000 4.950.000 Lumsum
3) Biaya Penyelidikan Tanah (Soil Test ) 1 Ls 10.000.000 10.000.000 1.000.000 11.000.000 Lumsum
4) Biaya Test Laboratorium 1 Ls 10.000.000 10.000.000 1.000.000 11.000.000 Lumsum
II.5. Jumlah Biaya Pengumpulan Data Sekunder, Survey, Penyelidikan Tanah (Soil Test ), dan Test Laboraorium 29.826.500