Anda di halaman 1dari 27

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI

KANTOR WILAYAH JAMBI


LEMBAGA PEMASYARAKATAN PEREMPUAN
KELAS IIB JAMBI

DOKUMEN PERSIAPAN PENGADAAN


JASA KONSULTANSI KONSTRUKSI
BADAN USAHA

PAKET PEKERJAAN :
PENGADAAN KONSULTANSI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
GEDUNG DAN BANGUNAN PADA LAPAS PEREMPUAN
KELAS IIB JAMBI TAHUN ANGGARAN 2021

SUMBER DANA : APBN

UNIT KERJA PENGADAAN BARANG/JASA


KANTOR WILAYAH JAMBI
TAHUN ANGGARAN
2021
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI
KANTOR WILAYAH JAMBI
LEMBAGA PEMASYARAKATAN PEREMPUAN
KELAS II B JAMBI
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PAKET PENGADAAN KONSULTANSI PERENCANAAN
PEMBANGUNAN GEDUNG DAN BANGUNAN PADA LAPAS
PEREMPUAN KELAS IIB JAMBI TAHUN ANGGGARAN 2021

No. Dokumen : Tgl Diterbitkan : 28 Januari 2021 Paraf :


No. Revisi : - Tgl Reviu : - Hal :

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PAKET PEKERJAAN :
PENGADAAN KONSULTANSI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
GEDUNG DAN BANGUNAN PADA LAPAS PEREMPUAN KELAS II B
JAMBI TAHUN ANGGARAN 2021
I. URAIAN PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Pembangunan Bangunan Gedung Negara adalah kegiatan mendirikan Bangunan
Gedung Negara yang diselenggarakan melalui tahap perencanaan teknis,
pelaksanaan konstruksi, dan pengawasan konstruksi, baik merupakan
pembangunan baru, perluasan maupun lanjutan pembangunan bangunan
gedung yang belum selesai dan/atau pembangunan dalam rangka perawatan
(rehabilitasi, renovasi, dan restorasi) termasuk perbaikan sebagian atau seluruh
bangunan gedung. Penyelenggaraan Pembangunan Bangunan Gedung Negara
berpedoman pada Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan
Gedung dan Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
serta Peraturan-Peraturan terkait lainnya termasuk Peraturan Daerah dimana
tempat/lokasi Bangunan Gedung akan didirikan. Setiap Bangunan Gedung
Negara harus fungsional dan memenuhi keselamatan bangunan, serta harus
dilaksanakan secara tertib, efektif, efisien, hemat, tidak berlebihan, dan ramah
lingkungan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 73 Tahun 2011 tentang
Pembangunan Bangunan Gedung Negara, pasal 2 bahwa Bangunan Gedung
Negara harus memenuhi persyaratan administratif dan persyaratan teknis, dan
Pasal 3 ayat (2) bahwa selain persyaratan administratif Bangunan Gedung
Negara dilengkapi dengan : a. dokumen pendanaan; b. dokumen perencanaan;
c. dokumen pembangunan; dan d. dokumen pendaftaran.

Dalam rangka mewujudkan Bangunan Gedung Negara yang layak dari segi
mutu, biaya, waktu dan kriteria administrasi serta memenuhi kelengkapan
dokumen sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, maka dalam proses
penyelenggaraan Pembangunan Bangunan Gedung Negara harus direncanakan
dan dirancang dengan sebaik-baiknya sehingga mampu menghasilkan dokumen
perencanaan teknis yang memadai dan layak diterima menurut kaidah, norma
KAK-1
serta tata laku profesional, dan dapat dijadikan sebagai acuan bagi pelaksanaan
konstruksi untuk mewujudkan Bangunan Gedung Negara yang siap
dimanfaatkan. Penyusunan Dokumen Perencanaan teknis berpedoman pada
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
22/PRT/M/2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara, yang
merupakan hasil penyusunan rencana teknis pada tahap perencanaan teknis,
oleh karena itu dalam proses penyusunannya perlu diarahkan dengan Kerangka
Acuan Kerja.

Kinerja perencanaan teknis sangat ditentukan oleh kualitas komitmen dan


kualitas Kerangka Acuan Kerja (KAK) pekerjaan sebagai acuan atau pedoman
dalam melaksanakan pekerjaan perencanaan teknis, serta yang secara
menyeluruh dapat melakukan kegiatannya berdasarkan Kerangka Acuan Kerja
(KAK) ini.

2. MAKSUD DAN TUJUAN


a. Maksud Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini adalah sebagai petunjuk
pelaksanaan pekerjaan perencanaan teknis yang memuat masukan, azas,
kriteria, keluaran, dan proses yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta
diinterpretasikan ke dalam pelaksanaan tugas perencanaan teknis.
b. Tujuan Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini adalah untuk menghasilkan
keluaran/out put perencanaan teknis sesuai dengan yang memenuhi
sesuai KAK ini.

3. SASARAN
Sasaran yang ingin dicapai dari pekerjaan ini adalah :
a. Terlaksananya penyelenggaraan pembangunan Bangunan Gedung Negara
yang memenuhi persyaratan administratif dan persyaratan teknis sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan;
b. Menghasilkan Dokumen Perencanaan, meliputi :
1) Laporan Konsepsi Perancangan;
2) Dokumen Pra Rancangan;
3) Dokumen Pengembangan Rancangan;
4) Dokumen Rancangan Detail;
5) laporan kegiatan lokakarya rekayasa nilai atau value engineering (VE)
untuk kegiatan yang diwajibkan;
6) reviu desain untuk kegiatan yang memerlukan penyedia jasa
manajemen konstruksi;
7) kontrak kerja perencana konstruksi; dan
8) kontrak kerja manajemen konstruksi untuk kegiatan yang memerlukan
penyedia jasa manajemen konstruksi.
c. Menghasilkan Dokumen Rancangan Detail (Detail Engineering Desig/DED),
paling sedikit meliputi :
1) Gambar detail arsitektur, detail struktur, detail utilitas, dan lansekap;
2) Rencana Kerja dan Syarat (RKS), meliputi :

KAK-2
a) Persyaratan Umum;
b) Persyaratan Administratif; dan
c) Persyaratan Teknis termasuk Spesifikasi Teknis.
3) Rincian volume pelaksanaan pekerjaan, Rencana Anggaran Biaya
(RAB) pekerjaan konstruksi (Engineering Estimate); dan
4) Laporan Perencanaan :
a) Laporan arsitektur;
b) Laporan perhitungan struktur termasuk laporan penyelidikan tanah
(soil test);
c) Laporan perhitungan mekanikal, elektrikal, dan sistem pemipaan
(plumbing);
d) Laporan perhitungan Informasi dan Teknologi;
e) Laporan tata lingkungan; dan
f) Laporan perhitungan Bangunan Gedung Hijau.

4. LOKASI PEKERJAAN
Pengadaan Konsultasi Perencanaan Pembangunan Gedung dan Bangunan
pada Lapas Perempuan Kelas IIB Jambi Tahun Anggaran 2021 berlokasi
di Kabupaten Muaro Jambi .

5. SUMBER PENDANAAN DAN TATA CARA PEMBAYARAN


a. Biaya Perencanaan Teknis
1) Biaya perencanaan teknis ini dibiayai dari sumber pendanaan APBN
Tahun Anggaran 2021 DIPA Lembaga Pemasyarakatan Perempuan
Kelas IIB Jambi Kementerian Hukum dan HAM dengan nilai sebesar
Rp. 488.556.000,00 (Empat ratus delapan puluh delapan juta lima ratus
lima puluh enam ribu rupiah).
2) Biaya perencanaan teknis dan tata cara pembayaran diatur secara
kontraktual melalui Penyedia Jasa Konsultansi Konstruksi.
b. Tata cara pembayaran prestasi pekerjaan dilakukan dengan cara Termin,
dengan ketentuan Pembayaran biaya perencanaan teknis didasarkan pada
pencapaian prestasi atau kemajuan perencanaan setiap tahapan yang
meliputi:
1) Tahap konsepsi perancangan sebesar 10% (sepuluh per seratus);
2) Tahap pra rancangan sebesar 20% (dua puluh per seratus);
3) tahap pengembangan rancangan sebesar 25% (dua puluh lima per
seratus);
4) Tahap rancangan detail meliputi penyusunan rancangan gambar detail
dan penyusunan Rencana Kerja dan Syarat (RKS), serta Rencana
Anggaran Biaya (RAB) sebesar 25% (dua puluh lima per seratus);
5) Tahap pelelangan penyedia jasa pelaksanaan konstruksi sebesar 5%
(lima per seratus); dan
6) Tahap pengawasan berkala sebesar 15% (lima belas per seratus).

KAK-3
6. NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

Nama Pejabat Pembuat Komitmen : Ria Rachmawaty,S.Sy

Satuan Kerja PPK : Lembaga Pemasyarakatan Perempuan


Kelas IIB Jambi

II. DATA PENUNJANG

7. INFORMASI
a. Untuk melaksanakan tugasnya, Penyedia Jasa Perencanaan Konstruksi
harus mencari sendiri informasi yang dibutuhkan selain dari informasi yang
diberikan oleh Satuan Kerja/PPK termasuk melalui Kerangka Acuan Kerja
ini.
b. Penyedia Jasa Perencanaan Konstruksi harus memeriksa kebenaran
informasi yang digunakan dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal
dari Satuan Kerja/PPK maupun yang dicari sendiri, Kesalahan perencanaan/
kelalaian pekerjaan sebagai akibat dari kesalahan informasi menjadi
tanggung jawab sepenuhnya dari Penyedia Jasa.

8. DATA DASAR
Data dasar yang diperlukan dan harus diperoleh untuk bahan perencanaan
disesuaikan dengan lingkup pekerjaan pada BAB III KAK ini, antara lain sebagai
berikut :
a. Data dan Informasi tentang lahan, meliputi :
1) Kondisi fisik lokasi seperti luasan, batas-batas, dan topografi,
2) Kondisi tanah (hasil soil test),
3) Keadaan air tanah,
4) Peruntukan tanah,
5) Koefisien Dasar Bangunan (KDB),
6) Koefisien Lantai Bangunan (KLB),
7) Perincian penggunaan lahan, perkerasan, penghijauan dan lain-lain.
b. Data dan Informasi tentang pengguna bangunan, meliputi :
1) Struktur Organisasi,
2) Jumlah personel sekarang dan rencana pengembangan organisasi
minimal untuk 5 (lima) tahun mendatang,
3) Tugas pokok dan fungsi organisasi : kegiatan utama, penunjang, dan
pelengkap, dan
4) Perlengkapan/peralatan khusus, jenis, berat, dan dimensinya.
c. Data dan Informasi tentang Kebutuhan bangunan, meliputi :
1) Program ruang; dan
2) Kebutuhan pemanfaatan ruang.
d. Informasi tentang kebutuhan ruang-ruang tertentu, baik yang berhubungan
dengan pengguna bangunan atau perlengkapan yang akan digunakan dalam
ruang tersebut.

KAK-4
e. Informasi tentang kemungkinan perubahan fungsi ruang/bangunan,
f. Khusus untuk kegiatan pemeliharaan dan perawatan (rehabilitasi, renovasi,
dan restorasi) Bangunan Gedung :
1) Informasi tentang kondisi fisik bangunan gedung (existing) :
a) Arsitektural,
b) Struktural,
c) Mekanikal (Tata Udara, Sanitasi, Plumbing, dan Transportasi),
d) Elektrikal (Catu Daya, Tata Cahaya, Telepon, Komunikasi, dan
Alarm),
e) Utilitas : mekanikal, elektrikal, dan perpipaan (plumbing)
2) Infromasi tentang kondisi sarana dan prasarana bangunan gedung
(existing) :
a) Tata ruang luar (permukaan tanah dan/atau halaman luar)
b) Pertamanan di luar dan di dalam bangunan gedung, seperti
vegetasi (landscape), bidang perkerasan (hardscape), perlengkapan
ruang luar (landscape furniture), saluran pembuangan, pagar dan
pintu gerbang, lampu penerangan luar, serta pos/gardu jaga.
g. Data dan Informasi tentang kebutuhan utilitas bangunan, seperti :
1) Air Bersih
a) kebutuhan (sekarang dan proyeksi mendatang),
b) sumber air, jaringan dan kapasitasnya.
2) Air hujan dan air buangan;
a) letak saluran kota,
b) cara pembuangan keluar tapak.
3) Air kotor dan sampah.
a) Letak Tempat Pembuangan Sementara (TPS)
b) Cara pembuangan keluar dari TPS
4) Tata Udara/A.C. (bila dipersyaratkan)
a) beban (Ton ref),
b) pembagian beban,
c) sistem yang diinginkan.
5) Transportasi verfikal dalam bangunan (bila dipersyaratkan);
a) type dan kapasitas yang akan dipilih,
b) intervall dan waktu tunggu (Waifing Time),
c) penggunaan escalator dan conveyor.
6) Penanggulangan bahaya kebakaran (bila dipersyaratkan) :
a) detector (jenis, type),
b) fire alarm (jenis),
c) peralatan permadam kebakaran (jenis, kemampuan).
7) Pengaman dari bahaya pencurian dan perusakan (bila dipersyaratkan)
a) alarm (jenis, type),
b) sistem yang dipilih.
8) Jaringan listrik :
a) kebutuhan daya,
b) sumber daya dan spesifikasinya,

KAK-5
c) cadangan apabila dibutuhkan (kapasitas, spesifikasi).
9) Jaringan komunikasi (telepon, telex, radio, intercom) :
a) kebutuhan titik pembicaraan,
b) sistim yang dipilih.
10) Dan lain-lain sesuai keperluannya.

9. STANDAR TEKNIS
a. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
22/PRT/M/2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara;
b. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 24/PRT/M/2008 tentang
Pedoman Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung;
c. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
14/PRT/M/2017 tentang Persyaratan Kemudahan Bangunan Gedung;
d. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 26/PRT/M/2008 tentang
Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran pada Bangunan Gedung dan
Lingkungan;
e. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 20/PRT/M/2009 tentang
Pedoman Teknis Manajemen Proteksi Kebakaran di Perkotaan;
f. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
05/PRT/M/2014 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum, sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor 02/PRT/M/2018 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 05/PRT/M/2014 tentang
Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum;
g. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
28/PRT/M/2016 tentang Pedoman Analisa Harga Satuan Pekerjaan Bidang
Pekerjaan Umum;
h. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
19/PRT/M/2014 tentang Perubahan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Nomor 08/PRT/M/2011 tentang Pembagian Klasifikasi dan Subklasifikasi
Usaha Jasa Konstruksi;
i. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
19/PRT/M/2017 tentang Standar Remunerasi Minimal Tenaga Kerja
Konstruksi pada Jenjang Jabatan Ahli untuk Layanan Jasa Konsultansi
Konstruksi;
j. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
897/KPTS/M/2017 tentang Besaran Remunerasi Minimal Tenaga Kerja
Konstruksi pada Jenjang Jabatan Ahli untuk Layanan Jasa Konsultansi
Konstruksi;
k. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
11/SE/M/2019 tentang Petunjuk Teknis Biaya Penyelenggaraan Sistem
KAK-6
Manajemen Keselamatan Konstruksi;
l. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
15/SE/M/2019 tentang Tata Cara Penjaminan Mutu dan Pengendalian Mutu
Pekerjaan Konstruksi di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat;
m. Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
06/SE/M/2019 tentang Sertifikat Badan Usaha, Sertifikat Keahlian, Sertifikat
Keterampilan dalam Bentuk Elektronik;

n. Standar Nasional Indonesia (SNI) :


1) SNI Bahan Penutup Lantai,
2) SNI Bahan Dinding,
3) SNI Bahan Langit-Langit,
4) SNI Bahan Penutup Atap,
5) SNI Bahan Kerangka Penutup Atap,
6) SNI Pengecatan Kayu,
7) SNI Konstruksi Beton,
8) SNI Konstruksi Baja,
9) SNI Konstruksi Kayu,
10) SNI Beton Bertulang,
11) SNI Rangka Atap Baja,
12) SNI Rangka Atap Baja Ringan,
13) SNI Tata cara perancangan sistem ventilasi dan pengkondisian udara
pada bangunan gedung; dan
14) SNI terkait lainnya yang masih berlaku.
o. Ketentuan Peraturan Perundang-Undangan dan Standar Pencahayaan pada
Bangunan Gedung;
p. Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL 2011) dan standar teknis terkait
instalasi listrik;
q. Peraturan Daerah tentang Bangunan Gedung dan Peraturan Daerah tentang
Penanggulangan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran;
r. Hasil Analisis Mengenai Dampak Lingkungan yang telah dilakukan atau
ditetapkan oleh ahli; dan
s. Peraturan-peraturan, standar dan pedoman yang berlaku untuk pekerjaan
perencanaan teknis konstruksi, termasuk petunjuk teknis Simak
Pengawasan Mutu Pekerjaan, dll.

10. STUDI-STUDI TERDAHULU


Studi-studi atau penelitian yang pernah dilaksanakan sebelumnya terutama pada
lokasi yang berdekatan dengan lokasi kegiatan dan Studi-studi terdahulu maupun
data-data sekunder lain yang diperlukan dan dianggap penting.

KAK-7
11. REFERENSI HUKUM
a. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 134, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4247);
b. Undang-undang No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 11);
c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2000 tentang
Penyelenggaraan Jasa Konstruksi (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2000 Nomor 64), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2016 tentang Perubahan
Ketiga atas Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 2000 tentang
Penyelenggaran Jasa Konstruksi (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 243);
d. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan
Gedung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 83
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4532);
e. Peraturan Presiden Nomor 73 Tahun 2011 tentang Pembangunan Bangunan
Gedung Negara;
f. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 33);
g. Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor
9 Tahun 2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa
melalui Penyedia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor
762);
h. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor
07/PRT/M/2019 tentang Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi
melalui Penyedia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor
319);
i. Keputusan Deputi Bidang Pengembangan Strategi dan Kebijakan Lembaga
Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Nomor 5 Tahun 2018
tentang Standar Dokumen Pemilihan melalui Pengadaan Langsung untuk
Pengadaan Barang/Jasa Lainnya/Jasa Konsultansi.
j. Peraturan Daerah tentang RDTR dan RTBL serta Peraturan daerah lainnya
yang terkait.

III. RUANG LINGKUP


12. LINGKUP PEKERJAAN

a. Lingkup pekerjaan perencanaan teknis meliputi perencanaan lingkungan


atau site atau tapak bangunan dan perencanaan fisik bangunan gedung
negara, tergantung kebutuhan pelaksanaan konstruksi bangunan gedung
yang dapat berupa kegiatan :

KAK-8
1) Pembangunan baru;
2) Perluasan;
3) Lanjutan pembangunan bangunan gedung yang belum selesai; dan/atau
4) Pembangunan dalam rangka perawatan (rehabilitasi, renovasi, dan
restorasi) termasuk perbaikan sebagian atau seluruh bangunan gedung.
b. Perencanaan teknis sebagaimana dimaksud pada huruf a., meliputi :
1) Perencanaan baru;
2) Perencanaan dengan desain berulang; dan
3) Perencanaan dengan desain purwarupa (prototype).

c. Perencanaan teknis sebagaimana dimaksud pada huruf b., dilakukan


dengan penyusunan rencana teknis yang meliputi :
1) Konsepsi perancangan;
2) Pra rancangan;
3) Pengembangan rancangan; dan
4) Rancangan detail.

d. Penyusunan rencana teknis sebagaimana dimaksud pada huruf c. dilakukan


oleh penyedia jasa perencanaan konstruksi berdasarkan :
1) Kerangka Acuan Kerja (KAK) pekerjaan perencanaan teknis;
2) Surat perjanjian pekerjaan perencanaan teknis dan lampiran beserta
perubahannya;
3) Standar Manajemen Mutu (SMM); dan
4) Standar Mutu Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3).

e. Lingkup kegiatan perencanaan teknis terdiri atas :


1) Persiapan dan penyusunan konsepsi perancangan, meliputi :
a) mengumpulkan data dan informasi lapangan (termasuk penyelidikan
tanah).
b) membuat interpretasi secara garis besar terhadap kerangka acuan
kerja (KAK).
c) konsultasi dengan pemerintah daerah setempat mengenai
peraturan daerah atau perizinan bangunan.
d) membuat program perencanaan dan perancangan yang merupakan
batasan sasaran atau tujuan pembangunan dan ketentuan atau
persyaratan pembangunan hasil analisis data dan informasi dari
pengguna jasa maupun pihak lain.
Program perencanaan perancangan berupa laporan yang
mencakup:
(1) program rencana kerja, menjelaskan rencana penanganan
pekerjaan perencanaan perancangan.
(2) program ruang, menjelaskan susunan kebutuhan, besaran dan
jenis ruang serta analisa hubungan fungsi ruang.
KAK-9
(3) program Bangunan Gedung Hijau (BGH).
e) membuat gagasan dan interpretasi terhadap program perencanaan
dan perancangan sebagai landasan perencanaan dan perancangan
diwujudkan dalam uraian tertulis, diagram-diagram dan/atau
gambar.
f) membuat sketsa gagasan merupakan gambar sketsa dalam skala
yang memadai yang menggambarkan gagasan perencanaan dan
perancangan yang jelas tentang pola pembagian ruang dan bentuk
bangunan.
2) Persetujuan Konsepsi perancangan dari Pengguna Jasa untuk dijadikan
dasar perencanaan perancangan tahap selanjutnya.
3) Penyusunan pra rancangan, meliputi :
a) membuat gambar rencana massa bangunan gedung yang
menunjukan posisi massa bangunan di dalam tapak dan terhadap
lingkungan sekitar berikut kontur tanah berdasarkan Rencana
TataKota dan program Bangunan Gedung Hijau (BGH).
b) membuat gambar Rencana Tapak yang menunjukan hubungan
denah antar bangunan dan Tata Ruang Luar atau Penghijauan di
dalam kawasan tapak.
c) membuat gambar denah yang menggambarkan susunan tata ruang
dan hubungan antar ruang dalam bangunan pada setiap lantai dan
menerangkan peil atau ketinggian lantai.
d) membuat gambar tampak bangunan yang menunjukan pandangan
ke empat sisi atau arah bangunan.
e) membuat gambar potongan bangunan secara melintang dan
memanjang untuk menunjukan secara garis besar penampang dan
sistem struktur dan utilitas bangunan.
f) membuat gambar visualisasi tiga dimensi dalam bentuk gambar
dan/atau animasi komputer.
g) Membuat gambar tersebut di atas dalam skala 1:500 (satu banding
lima ratus), 1:200 (satu banding dua ratus), 1:100 (satu banding
seratus) dan atau yang memadai beserta ukuran untuk
kejelasaninformasi yang ingin dicapai.
h) Menghitung nilai fungsional bangunan gedung dan menampilkannya
dalam bentuk diagram.
i) Membuat laporan teknis dalam bentuk uraian dan gambar tentang
perkiraan luas lantai, informasi penggunaan bahan atau material,
pemilihan sistem struktur bangunan, pemilihan sistem utilitas
bangunan, pemilihan konsep tata lingkungan serta perkiraan biaya
dan waktu konstruksi.
j) mengurus perizinan sampai mendapatkan keterangan rencana kota
atau kabupaten, keterangan persyaratan bangunan dan lingkungan,
dan penyiapan kelengkapan permohonan Izin Mendirikan Bangunan

KAK-10
(IMB) sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan pemerintah daerah
setempat.
4) Penyelenggaraan paket kegiatan lokakarya rekayasa nilai (value
engineering) pada tahap pra rancangan untuk pengembangan konsep
perencanaan teknis bagi kegiatan pembangunan Bangunan Gedung
Negara yang diwajibkan.
5) Persetujuan pra rancangan dari Pengguna Jasa untuk dijadikan dasar
perencanaan perancangan tahap selanjutnya.
6) Penyusunan pengembangan rancangan:
a) membuat pengembangan arsitektur bangunan gedung berupa
gambar rencana arsitektur yang menunjukan hubungan antara
lantai bangunan dan tata ruang luar terhadap garis sempadan
bangunan, jalan dan ketentuan rencana tata kota lainnya.
b) membuat denah yang menunjukan lantai-lantai dalam bangunan,
susunan tata ruang dalam, koordinat bangunan, peil lantai, dan
ukuran-ukuran elemen bangunan serta jenis bahan yang digunakan.
c) membuat tampak bangunan, yang menujukan pandangan ke empat
arah bangunan dan bahan bangunan yang digunakan secara jelas
beserta uraian konsep dan visualisasi desain dua dimensi dan
desain tiga dimensi bila diperlukan.
d) membuat pengembangan sistem struktur, berupa gambar potongan
bangunan, secara melintang dan memanjang yang menjelaskan
sistem struktur, ukuran dan peil elemen bangunan (fondasi, lantai,
dinding, langit-langit dan atap) secara menyeluruh beserta uraian
konsep dan perhitungannya.
e) membuat pengembangan sistem mekanikal elektrikal, berupa
gambar detail mekanikal elektrikal termasuk IT, beserta uraian
konsep dan perhitungannya.
f) membuat gambar tersebut di atas dalam skala 1:500 (satu banding
lima ratus), 1:200 (satu banding dua ratus), 1:100 (satu banding
seratus), 1:50 (satu banding lima puluh) dan/atau yang memadai
beserta ukuran untuk kejelasan informasi yang ingin dicapai.
g) membuat garis besar spesifikasi teknis (Outline Specifications);
h) menyusun perkiraan biaya konstruksi;
7) Penyusunan rencana detail berupa uraian lebih terinci seperti membuat
gambar-gambar detail pelaksanaan dan pemasangan serta
penyelesaian bahan atau material dan elemen atau unsur bangunan,
rencana kerja dan syarat-syarat, rincian volume pelaksanaan pekerjaan,
rencana anggaran biaya pekerjaan konstruksi, dan menyusun laporan
perencanaan.
8) Persetujuan rancangan detail dari pengguna jasa untuk digunakan
sebagai dokumen teknis pada dokumen lelang konstruksi fisik.

KAK-11
9) Penyusunan rencana teknis meliputi laporan konsepsi perancangan,
dokumen pra rancangan, dokumen pengembangan rancangan, dan
dokumen rancangan detail.
10) Membantu kepala satuan kerja atau pejabat pembuat komitmen di
dalam menyusun dokumen pelelangan, dan membantu unit layanan
pengadaan barang dan jasa atau kelompok kerja unit layanan
pengadaan barang dan jasa atau pejabat pengadaan dalam menyusun
program dan pelaksanaan pelelangan.
11) Membantu unit layanan pengadaan barang dan jasa atau kelompok
kerja unit layanan pengadaan barang dan jasa atau pejabat pengadaan
pada waktu penjelasan pekerjaan, termasuk menyusun Berita Acara
Penjelasan Pekerjaan, membantu unit layanan pengadaan barang dan
jasa atau kelompok kerja unit layanan pengadaan barang dan jasa atau
pejabat pengadaan dalam melaksanakan evaluasi penawaran,
menyusun kembali dokumen pelelangan, dan melaksanakan tugas-
tugas yang sama apabila terjadi lelang ulang.
12) Melakukan pengawasan berkala, seperti memeriksa kesesuaian
pelaksanaan pekerjaan dengan rencana secara berkala, melakukan
penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis pelaksanaan bila
adaperubahan, memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan
yang timbul selama masa konstruksi, memberikan rekomendasi tentang
penggunaan bahan, dan membuat laporan akhir pengawasan berkala.
13) Penyusunan laporan akhir pekerjaan perencanaan yang terdiri atas
perubahan perencanaan pada masa pelaksanaan konstruksi, petunjuk
penggunaan, pemeliharaan, dan perawatan bangunan gedung,
termasuk petunjuk yang menyangkut peralatan dan perlengkapan
mekanikal elektrikal bangunan.
f. Tanggung Jawab Penyedia Jasa Perencanaan Konstruksi :
1) Penyedia Jasa Perencanaan Konstruksi bertanggung jawab secara
profesional terhadap hasil pekerjaan perencanaan perancangan yang
dihasilkannya dengan dilandasi pasal 75 Undang-Undang nomor 2
Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi.
2) Pertanggungjawaban secara profesional terhadap hasil pekerjaan
perencanaan tidak hanya Penyedia Jasa Perencanaan Konstruksi
sebagai suatu perusahaan, tetapi juga bagi para tenaga kerja konstruksi
yang terlibat.
3) Tanggung jawab dilaksanakan berdasarkan prinsip keahlian sesuai
dengan kaidah keilmuan, kepatutan, dan kejujuran intelektual dalam
menjalankan profesinya dengan tetap mengutamakan kepentingan
umum.
4) Tanggung jawab tenaga kerja konstruksi sesuai dengan kode etik
masing-masing profesi yang terlibat.
5) Secara umum tanggung jawab Penyedia Jasa Perencanaan Konstruksi
adalah minimal sebagai berikut :

KAK-12
a) Hasil Karya perencanaan yang dihasilkan harus memenuhi
persyaratan standar hasil karya perencanaan yang berlaku,
mekanisme pertanggungjawaban dapat dilaksanakan melalui
mekanisme penjaminan yakni penjaminan keahlian.
b) Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah
mengakomodasi batasan-batasan yang telah diberikan oleh
kegiatan, termasuk melalui KAK ini, seperti dari segi pembiayaan,
waktu penyelesaian pekerjaan dan mutu bangunan yang akan
diwujudkan.
c) Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah memenuhi
peraturan, standar, dan pedoman teknis bangunan gedung yang
berlaku untuk bangunan gedung pada umumnya dan yang khusus
untuk bangunan gedung negara.

13. PRODUK YANG DIHASILKAN/KELUARAN (OUTPUT)


Produk yang dihasilkan (output) dari pekerjaan perencanaan teknis berdasarkan
Kerangka Acuan Kerja ini adalah lebih lanjut akan diatur dalam surat perjanjian,
yang minimal meliputi :
a. Dokumen Perencanaan Teknis :
1) Laporan konsepsi perancangan,
2) Dokumen pra rancangan,
3) Dokumen pengembangan rancangan,
4) Dokumen rancangan detail.
b. Dokumen rancangan detail :
1) Gambar-gambar : gambar detail arsitektur, detail struktur, detail utilitas
dan lansekap; (sesuai kebutuhan perencanaan).
2) Rencana Kerja dan Syarat (RKS) yang meliputi :
a) Persyaratan umum;
b) Persyaratan administratif;
c) Persyaratan teknis termasuk spesifikasi teknis.
3) Rincian volume pelaksanaan pekerjaan, Rencana Anggaran Biaya
(RAB) pekerjaan konstruksi (Engineering Estimate).
4) Laporan perencanaan, yang meliputi :
a) Laporan arsitektur;
b) Laporan perhitungan struktur termasuk laporan penyelidikan tanah
(soil test);
c) Laporan perhitungan mekanikal, elektrikal, dan system pemipaan
(plumbing);
d) Laporan perhitungan Informasi dan Teknologi;
e) Laporan tata lingkungan; dan
f) Laporan perhitungan Bangunan Gedung Hijau.
Laporan perencanaan disesuaikan dengan kebutuhan perencanaan dan
perancangan teknis.
c. Surat Penjaminan atas kegagalan bangunan.

KAK-13
14. PERALATAN, MATERIAL, PERSONEL DAN FASILITAS DARI PEJABAT
PEMBUAT KOMITMEN

a. Peralatan
Pejabat Pembuat Komitmen tidak memberikan peralatan kepada Penyedia
Jasa Pengawasan Konstruksi.

b. Material
Pejabat Pembuat Komitmen memberikan Data dan Dokumen sebagai
berikut:
1) Dokumen Kontrak Kerja Pekerjaan Perencanaan teknis beserta lampiran
dan perubahannya;
2) Data Teknis dan Administratif lainnya yang terkait (apabila ada).
c. Personel
Pejabat Pembuat Komitmen menunjuk/menetapkan Tim/Tenaga Ahli/Direksi
Lapangan/Direksi Teknis yang berasal dari personel PPK dan/atau personel
instansi teknis yang mempunyai tugas pembinaan pembangunan Bangunan
Gedung Negara sebagai tim pendukung yang bertugas untuk mengawasi
pelaksanaan pekerjaan.
d. Fasilitas
Pejabat Pembuat Komitmen memberikan akses kepada Penyedia Jasa
Perencanaan Konstruksi ke lokasi pekerjaan sesuai dengan kebutuhan.

15. PERALATAN, MATERIAL, PERSONEL, DAN FASILITAS DARI PENYEDIA


JASA KONSULTANSI
a. Peralatan
Penyedia Jasa Perencanaan Konstruksi harus menyiapkan peralatan sesuai
dengan Dokumen Kontrak.
b. Material
Penyedia Jasa Perencanaan Konstruksi menyiapkan material sesuai dengan
ketentuan Dokumen Kontrak.
c. Personel
Penyedia Jasa Perencanaan Konstruksi wajib memberikan Tenaga Ahli
dan/atau Tenaga Pendukung yang memenuhi kompetensi berdasarkan
Dokumen Pemilihan Penyedia Jasa Konsultansi.
d. Fasilitas
Penyedia Jasa Perencanaan Konstruksi wajib memberikan fasilitas yang
diminta oleh Satuan Kerja/PPK dalam rangka pengawasan pekerjaan.

16. LINGKUP KEWENANGAN PENYEDIA JASA


a. Meminta data teknis maupun administratif yang terkait dengan kebutuhan
pekerjaan perencanaan.
b. konsultasi dengan pemerintah daerah setempat mengenai peraturan daerah
atau perizinan bangunan.

KAK-14
c. Menetapkan perhitungan arsitektur, struktur, dan utlitas bangunan.

17. WAKTU DAN TAHAPAN PELAKSANAAN


Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan perencanaan selama 60 (enam puluh) hari
kalender.

KAK-15
a. Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan
18. N
Uraian Pekerjaan Keterangan
o
I PERSIAPAN DAN PENYUSUNAN KONSEPSI PERANCANGAN
1 Pengumpulan Data dan Informasi lapangan
2 Membuat interpretasi Kerangka Acuan Kerja (KAK)
3 Konsultansi dengan pemerintah daerah setempat
4 Membuat program perencanaan dan perancangan
5 Membuat gagasan dan interpretasi terhadap program perencanaan dan perancangan
6 Membuat sketsa gagasan
7 Pembahasan konsepsi perancangan
8 Persetujuan konsepsi perancangan

II PENYUSUNAN PRA RANCANGAN


1 Membuat gambar rencana massa bangunan gedung
2 Membuat gambar rencana tapak
3 Membuat gambar denah
4 Membuat gambar tampak bangunan (empat sisi)
5 Membuat gambar potongan bangunan (memanjang dan melintang)
6 Membuat gambar visualisasi 3 Dimensi (gambar dan/atau animasi komputer)
7 Membuat gambar dalam skala 1:500, 1:200, 1:100 dan/atau yang memadai
8 Menghitung nilai fungsional bangunan gedung dalam bentuk diagram

KAK-16
9 Membuat laporan teknis dalam bentuk uraian dan gambar tentang :
a. perkiraan luas lantai,
b. informasi penggunaan bahan atau material,
c. pemilihan sistem struktur bangunan,
d. pemilihan sistem utilitas bangunan,
e. pemilihan konsep tata lingkungan, dan
f. perkiraan biaya konstruksi.
Mengurus perizinan sampai mendapatkan keterangan rencana kota atau kabupaten, keterangan
10 persyaratan bangunan dan lingkungan, dan penyiapan kelengkapan permohonan Izin Mendirikan
Bangunan (IMB) sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan pemerintah daerah setempat.
Penyelenggaraan paket kegiatan lokakarya rekayasa nilai (value engineering) pada tahap pra
11 rancangan untuk pengembangan konsep perencanaan teknis bagi kegiatan pembangunan Bangunan
Gedung Negara yang diwajibkan.
12 Pembahasan pra rancangan
13 Persetujuan pra rancangan dari Pengguna Jasa
III PENYUSUNAN PENGEMBANGAN RANCANGAN
1 Membuat pengembangan arsitektur bangunan gedung
2 Membuat denah yang menunjukan lantai-lantai dalam bangunan
3 Membuat tampak bangunan
4 Membuat pengembangan sistem struktur
5 Membuat pengembangan sistem mekanikal elektrikal
6 Membuat gambar tersebut di atas dalam skala 1:500, 1:200, 1:100, 1:50 dan/atau yang memadai
7 Membuat garis besar spesifikasi teknis (Outline Specifications)

KAK-17
8 Menyusun perkiraan biaya konstruksi
9 Pembahasan pengembangan rancangan
10 Persetujuan pengambangan rancangan dari Pengguna Jasa
IV PENYUSUNAN RANCANGAN DETAIL
1 Penyusunan rencana detail berupa uraian lebih terinci seperti :
a. Membuat gambar-gambar detail pelaksanaan dan pemasangan serta penyelesaian bahan atau
material dan elemen atau unsur bangunan,
b. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS),
c. Rincian volume pelaksanaan pekerjaan,
d. Rencana anggaran biaya pekerjaan konstruksi, dan
e. menyusun laporan perencanaan.
2 Pembahasan rancangan detail
3 Persetujuan rancangan detail dari Pengguna Jasa.
V SERAH TERIMA HASIL PEKERJAAN
1 Permohonan Serah Terima Hasil Pekerjaan
2 Pemeriksaan Hasil Pekerjaan oleh Pengguna Jasa
3 Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan

KAK-18
18. KOMPETENSI DAN JUMLAH KEBUTUHAN PERSONEL (TENAGA AHLI/
TENAGA SUB-PROFESIONAL/ TENAGA PENDUKUNG (SUPPORTING STAF))

Tingkat
Jumlah Pengalaman Keahlian
No Posisi Pendidikan
(org) (Thn) (SKK/SKA/SKT)
dan Jurusan

TENAGA AHLI
Penanggung Jawab
S1/D4 SKA
1. Kegiatan 1 5
Arsitektur Ahli Arsitek (Madya)
(Tenaga Ahli Arsitektur)
S1/D4 SKA
2. Tenaga Ahli Struktur Teknik Sipil 1 3 Ahli Teknik Bangunan
Gedung (Muda)

S1/D4 SKA
3. Tenaga Ahli Arsitektur 1 3
Arsitektur Ahli Arsitek (Muda)

S1/D4 SKA
Tenaga Ahli Teknik
4. Teknik 1 3 Ahli Teknik Sanitasi
Sanitasi dan Limbah
Lingkungan dan Limbah (Muda)
S1/D4
Arsitektur/ SKA
5. Tenaga Ahli Lansekap 1 3
Planologi/ Ahli Lansekap (Muda)
Lansecap
S1
Health Safety Teknik Sipil/ SKA
6. Enivronental Engineer Arsitektur/ 1 2 Ahli K3 Konstruksi
(HSE) Teknik (Muda)
Lingkungan

TENAGA SUB-PROFESIONAL
SKT
D3 Juru Ukur Kuantitas
Teknik D3 = 3 Bangunan Gedung/
1. Surveyor 2
Sipil/STM/SMK STM/SMK = 5 Teknisi Survey Teknik
Teknik Sipil

SKT
D3 Arsitektur/
Juru Gambar/
STM/SMK D3 = 3
2. Operator CAD/CAM 2 Draftman Arsitektur
Gambar/Teknik STM/SMK = 5
Juru Gambar/
Bangunan
Draftman Sipil
TENAGA PENDUKUNG (SUPPORTING STAFF)
S1
1. Sekretaris Ekonomi/ 1 5 -
Manajemen

SLTA/
2. Operator Komputer 1 5 -
Sederajat

KAK-19
19. KEMAMPUAN BADAN USAHA PENYEDIA JASA KONSULTANSI KONSTRUKSI
Penyedia Jasa Konsultansi Konstruksi untuk melaksanakan pekerjaan ini wajib
memiliki kompetensi sebagai berikut :
a. Kualifikasi : Usaha Kecil
b. Klasifikasi : Perencanaan Rekayasa dan Perencanaan Arsitektural
c. Sub-Klasifikasi : Jasa Desain Rekayasa untuk Konstruksi Pondasi serta
Struktur Bangunan (RE102) dan Jasa Desain Arsitektural
(AR102).
20. LAPORAN
1) LAPORAN PENDAHULUAN
Laporan Pendahuluan memuat mengenai proses pelaksanaan pekerjaan
dengan capaian sebagai berikut :
a. Latar belakang kegiatan, tujuan dan sasaran kegiatan, metodologi, jadwal
pelaksanaan kegiatan;
b. Rencana kerja rinci yang akan menjadi acuan dalam keseluruhan
rangkaian pelaksanaan pekerjaan;
c. Pendekatan dan metodologi yang akan digunakan dalam pelaksanaan
pekerjaan;
d. Hasil kompilasi dan penelaahan dari dokumen dan kebijakan lainnya yang
terkait;
e. Struktur Organisasi Manajemen Proyek;
f. Time Schedule Pelaksanaan Pekerjaan;
g. Penyusunan format program kerja umum, mingguan, dan bulanan.
Laporan Pendahuluan harus diserahkan selambat-lambatnya : 14 (empat
belas) hari kalender sejak SPMK diterbitkan sebanyak 5 (lima) buku laporan.
21. LAPORAN BULANAN
Laporan Bulanan harus diserahkan setiap bulannya sebanyak 5 (lima) buku
laporan

22. LAPORAN AKHIR


Laporan Akhir Pekerjaan Perencanaaan teknis terdiri atas :
a) Laporan Akhir Pekerjaan Perencanaan;
b) Laporan Akhir Pengawasan Berkala; dan
c) Surat Penjaminan atas Kegagalan Bangunan dari Penyedia Jasa
Perencanaan Konstruksi.
Laporan Akhir harus diserahkan selambat-lambatnya pada akhir Kontrak
Perencanaan sebanyak 5 (lima) buku laporan dan media penyimpanan data
(Harddisk kapasitas 2 TB sebanyak 3 (tiga) buah).

IV. LAIN - LAIN

23. PRODUKSI DALAM NEGERI


Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di dalam
wilayah Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam angka 4 KAK
ini dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri.
KAK-20
24. PERSYARATAN KERJA SAMA
Jika kerja sama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan untuk
pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan berikut harus
dipatuhi :

a. Jika terdapat data dasar maupun teknis yang diperlukan dari penyedia jasa
konsultansi lain maka terlebih dahulu mendapat persetujuan dari PPK;
b. Data yang diperoleh diserahkan kepada PPK dan menjadi milik PPK,
c. Penggunaan Data tersebut harus dengan persetujuan PPK.

PEDOMAN PENGUMPULAN DATA LAPANGAN


Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan berikut:
a. Untuk melaksanakan tugasnya Penyedia Jasa Perencanaan Konstruksi
harus mencari informasi yang dibutuhkankan selain dari informasi yang
diberikan oleh Kepala Satuan Kerja termasuk melalui Kerangka Acuan
Kerja ini.
b. Penyedia Jasa Perencanaan Konstruksi harus memeriksa kebenaran
informasi yang digunakan dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal
dari Kepala Satuan Kerja, maupun yang dicari sendiri. Kesalahan kelalaian
pekerjaan perencanaan sebagai akibat dari kesalahan informasi menjadi
tanggung jawab Penyedia Jasa Perencanaan Konstruksi.

26. ALIH PENGETAHUAN


Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk
menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih
pengetahuan kepada personel satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen,
sebagai berikut:
a. Pertemuan dan pembahasan dilakukan pada setiap kali penyedia jasa
akan menyerahkan laporan, yaitu pada saat akan menyerahkan Laporan
Pendahuluan dan Laporan Akhir.
b. Sebelum pertemuan dan pembahasan dilakukan, penyedia jasa harus
melakukan penjelasan rencana pembahasan kepada PPK.
c. Setelah pertemuan dan pembahasan dilakukan, penyedia jasa harus
melakukan konsultasi hasil pertemuan dan pembahasan dengan Tim
Teknisl PPK.

Muaro Jambi, 28 Januari 2021

"J,
-e*\

KAK.21
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI
KANTOR WILAYAH JAMBI
LEMBAGA PEMASYARAKATAN PEREMPUAN
KELAS IIB JAMBI

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)


JASA KONSULTANSI KONSTRUKSI
BADAN USAHA

PAKET PEKERJAAN : PENGADAANKONSULTANSI PERENCANAAN


PEMBANGUNAN GEDUNG DAN BANGUNAN
PADA LAPAS PEREMPUAN KELAS II B JAMBI
TAHUN ANGGARAN 2021

LOKASI : MUARO JAMBI

TOTAL NILAI HPS : Rp. 488.547.290,00 termasuk PPN 10%

MASA PELAKSANAAN : 60 (Enam puluh) Hari Kalender

SUMBER DANA : APBN

TAHUN ANGGARAN : 2021


HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

K/L/PD : KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM


SATUAN KERJA : LEMBAGA PEMASYARAKATAN PEREMPUAN KELAS IIB
PEKERJAAN : PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN PRASARANA LEMBAGA PEMASYARAKATAN
PEREMPUAN KELAS II B JAMBI
LOKASI : JAMBI
SUMBER DANA : APBN
TAHUN ANGGARAN : 2021
PAGU : Rp. 488.556.000,00

REKAPITULASI

JUMLAH BIAYA
No. URAIAN RINCIAN BIAYA
(Rp.)

I RINCIAN BIAYA LANGSUNG PERSONEL (REMUNERATION) 328.499.160,00

II RINCIAN BIAYA LANGSUNG NON PERSONIL (DIRECT REIMBURSEABLE COST) 160.048.130,00

TOTAL (Termasuk PPN) 488.547.290,00

DIBULATKAN 488.547.290,00
EMPAT RATUS DELAPAN PULUH DELAPAN JUTA LIMA RATUS EMPAT PULUH TUJUH
TERBILANG :
RIBU DUA RATUS SEMBILAN PULUH RUPIAH

Jambi, 28 Januari 2021

Ditetapkan Oleh :

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

RIA RACHMAWATI, S.Sy.


NIP. 19861029 200604 2 003
HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

K/L/PD : KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM


SATUAN KERJA : LEMBAGA PEMASYARAKATAN PEREMPUAN KELAS IIB
PEKERJAAN : PENGADAAN KONSULTANSI PERENCANAAN PEMBANGUNAN GEDUNG
DAN BANGUNAN LAPAS PEREMPUAN KELAS II B JAMBI
LOKASI : JAMBI
SUMBER DANA : APBN
TAHUN ANGGARAN : 2021
PAGU : Rp. 488.556.000,00

I. RINCIAN BIAYA LANGSUNG PERSONEL (REMUNERATION )

Pengalaman
Tingkat
Kerja Sertifikat REMUNERASI JUMLAH BIAYA JUMLAH BIAYA
dan Jurusan DASAR REMUNERASI
No. Jenis Personel Posisi/Jabatan Kerja Profesional Kompetensi Kerja (SKK) Keahlian Jumlah Vol. (Billing Rate ) Sebelum PPN PPN Setelah PPN
Pendidikan (BILLING RATE )
Minimal (SKA/SKT) Orang-Bulan (Rp) (Rp) 10% (Rp)
Minimal
(Tahun)

1 TENAGA AHLI PERMEN PUPR


1 Team Leader S1/D4 Arsitektur 5 Ahli Arstek Ahli Madya ( 1 Org x 2,00 Bln ) 2,00 OB 24.219.000,00 48.438.000,00 4.843.800,00 53.281.800,00 No. 19/PRT/M/2017
2 Ahli Struktur S1/D4 Teknik Sipil 3 Ahli Teknik Bangunan Gedung Ahli Muda ( 1 Org x 2,00 Bln ) 2,00 OB 18.837.000,00 37.674.000,00 3.767.400,00 41.441.400,00 KEPMEN PUPR
3 Ahli Arsitektur S1/D4 Arsitektur 3 Ahli Arsitek Ahli Muda ( 1 Org x 2,00 Bln ) 2,00 OB 18.837.000,00 37.674.000,00 3.767.400,00 41.441.400,00 No. 897/KPTS/M/2017
4 Ahli Teknik Sanitasi dan Limbah S1/D4 Teknik Lingkungan 3 Ahli Teknik Sanitasi & Limbah Ahli Muda ( 1 Org x 2,00 Bln ) 2,00 OB 18.837.000,00 37.674.000,00 3.767.400,00 41.441.400,00
5 Ahli Lansekap S1 /D4 Arsitektu/Planologi/ 3 Ahli Arsitektur Lansekap Ahli Muda ( 1 Org x 2,00 Bln ) 2,00 OB 18.837.000,00 37.674.000,00 3.767.400,00 41.441.400,00
Lansekap
6 Health Safety Enivronental S1/D4 Teknik Sipil/ 2 Ahli K3 Konstruksi Ahli Muda ( 1 Org x 2,00 Bln ) 2,00 OB 17.491.500,00 34.983.000,00 3.498.300,00 38.481.300,00
Engineer (HSE) Arsitektur/ Teknik
Lingkungan

I.1. Jumlah Biaya Tenaga Ahli 257.528.700,00

2 TENAGA 1 Surveyor D3 Teknik Sipil/ 3/5 Juru Ukur Kuantitas Bangunan Gedung - ( 2 Org x 1,00 Bln ) 2,00 OB 9.669.000,00 19.338.000,00 1.933.800,00 21.271.800,00 TABEL 4-21
SUB-PROFESIONAL STM/SMK Teknik Teknisi Survey Teknik Sipil KEPUTUSAN DPN INKINDO
22 / SK.DPN / X / 2020
2 Operator CAD/CAM D3 Teknik Sipil/ 3/5 Juru Gambar/ Draftman Arsitektur - ( 2 Org x 1,00 Bln ) 2,00 OB 10.240.350,00 20.480.700,00 2.048.070,00 22.528.770,00 14 Oktober 2020
STM/SMK Teknik Juru Gambar/ Draftman Sipil

I.2. Jumlah Biaya Tenaga Ahli 43.800.570,00

3 TENAGA PENDUKUNG 1 Sekretaris S1 Ekonomi/Manejemen 5 - ( 1 Org x 1,00 Bln ) 2,00 OB 6.504.600,00 13.009.200,00 1.300.920,00 14.310.120,00 TABEL 5-21
(SUPPRTING STAFF ) 2 Operator Komputer SLTA Sederajat 5 ( 1 Org x 1,00 Bln ) 2,00 OB 5.845.350,00 11.690.700,00 1.169.070,00 12.859.770,00 KEPUTUSAN DPN INKINDO
22 / SK.DPN / X / 2020
14 Oktober 2020

I.3. Jumlah Biaya Tenaga Pendukung (Supprting Staff ) 27.169.890,00

I. JUMLAH BIAYA LANGSUNG PERSONEL (REMUNERATION ) 328.499.160,00


HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

K/L/PD : KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM


SATUAN KERJA : LEMBAGA PEMASYARAKATAN PEREMPUAN KELAS IIB
PEKERJAAN : PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN PRASARANA LEMBAGA PEMASYARAKATAN
PEREMPUAN KELAS II B JAMBI
LOKASI : JAMBI
SUMBER DANA : APBN
TAHUN ANGGARAN : 2021
PAGU : Rp. 488.556.000,00

II. RINCIAN BIAYA LANGSUNG NON PERSONIL (DIRECT REIMBURSEABLE COST )

Harga Satuan JUMLAH BIAYA PPN JUMLAH BIAYA


Jenis
No. Jenis Biaya Jenis Pengeluaran Uraian Volume (Rp.) Sebelum PPN 10% Setelah PPN
Pengeluaran
(Rp) (Rp)

1 BIAYA KANTOR 1) Biaya Sewa Kantor ( 0 Org x 6 M2/Org ) + 30 M2 ) - M2.Bln - - - - Harga Satuan
= 30 M2 x 0,00 Bulan = 0 M2.Bln
2) Biaya Peralatan Kantor

a Sewa Peralatan Kantor


- Laptop ( 8 Unit x 2,0 Bln ) 16,00 UB 1.762.000 28.192.000 2.819.200 31.011.200 Harga Satuan
- Laptop ( 4 Unit x 1,0 Bln ) 4,00 UB 1.762.000 7.048.000 704.800 7.752.800 Harga Satuan
- Printer Color A3 ( 2 Unit x 2,0 Bln ) 4,00 UB 836.950 3.347.800 334.780 3.682.580 Harga Satuan
- Printer Color A4 ( 2 Unit x 2,0 Bln ) 4,00 UB 660.750 2.643.000 264.300 2.907.300 Harga Satuan

b Sewa Peralatan Penunjang


- Theodolite Digital ( 1 Unit x 1,00 Bln ) 1 UB 1.541.750 1.541.750 154.175 1.695.925 Harga Satuan
- Drone ( 1 Unit x 5 Hari ) 5 UH 1.541.750 7.708.750 770.875 8.479.625 Harga Satuan

3) Biaya Kantor Lainnya


a Biaya ATK (Office Consumables ) ( 1 Unit x 2,0 Bln ) 2,00 UB 3.083.500 6.167.000 616.700 6.783.700 Harga Satuan
b Biaya Komputer & Printer (Consumables ) ( 1 Unit x 2,0 Bln ) 2,00 UB 2.202.500 4.405.000 440.500 4.845.500 Harga Satuan
c Biaya Sewa Kendaraan Roda 4 ( 1 Unit x 2,0 Bln ) 2,00 UB 5.930.000 11.860.000 1.186.000 13.046.000 Harga Satuan

II.1. Jumlah Biaya Kantor 80.204.630

2 BIAYA PERJALANAN 1) Tenaga Ahli


DINAS a Biaya Tiket (pp) ( - Org x - Kl ) - OK - - - - At Cost
(OUT OF STATION b Uang Harian ( - Org x - Kl x - Hr ) - OH - - - - Harga Satuan
ALLOWANCE/ OSA ) c Akomodasi ( - Org x - Kmr x - Hr ) - OH - - - - At Cost

2) Tenaga Sub-Profesional
a Biaya Tiket (pp) ( - Org x - Kl ) - OK - - - - At Cost
b Uang Harian ( - Org x - Kl x - Hr ) - OH - - - - Harga Satuan
c Akomodasi ( - Org x - Kmr x - Hr ) - OH - - - - At Cost

II.2. Jumlah Biaya Perjalanan Dinas (OSA) -


HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

K/L/PD : KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM


SATUAN KERJA : LEMBAGA PEMASYARAKATAN PEREMPUAN KELAS IIB
PEKERJAAN : PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN PRASARANA LEMBAGA PEMASYARAKATAN
PEREMPUAN KELAS II B JAMBI
LOKASI : JAMBI
SUMBER DANA : APBN
TAHUN ANGGARAN : 2021
PAGU : Rp. 488.556.000,00

II. RINCIAN BIAYA LANGSUNG NON PERSONIL (DIRECT REIMBURSEABLE COST )

Harga Satuan JUMLAH BIAYA PPN JUMLAH BIAYA


Jenis
No. Jenis Biaya Jenis Pengeluaran Uraian Volume (Rp.) Sebelum PPN 10% Setelah PPN
Pengeluaran
(Rp) (Rp)

3 BIAYA LAPORAN 1) Laporan Pendahuluan ( 5 Buku x 1 Kl ) 5,00 Buku 150.000 750.000 75.000 825.000 Harga Satuan
2) Laporan Bulanan ( 5 Buku x 2 Kl ) 10,00 Buku 100.000 1.000.000 100.000 1.100.000 Harga Satuan
3) Laporan Akhir (Final Report ) ( 5 Buku x 1 Kl ) 5,00 Buku 400.000 2.000.000 200.000 2.200.000 Harga Satuan
4) Dokumen Perencanaan : ( 5 Buku x 1 Kl ) 5,00 Buku 2.500.000 12.500.000 1.250.000 13.750.000 Harga Satuan
a Laporan Konsepsi Perancangan
b Dokumen Pra Rancangan
c Dokumen Pengembangan Rancangan
d Dokumen Rancangan Detail
e Dokumen Tender Pekerjaan Konstruksi
5) Video Animasi ( 4 Menit x 1 Kl ) 4,00 Menit 5.000.000 20.000.000 2.000.000 22.000.000 Harga Satuan
6) Soft Copy Dokumen Perencanaan ( 3 Bh x 1 Kl ) 3,00 Bh 1.500.000 4.500.000 450.000 4.950.000 Harga Satuan
(Harddisk Eksternal Kapasitas 2 TB)

II.3. Jumlah Biaya Pelaporan 44.825.000

4 BIAYA PEMBAHASAN 1) Pembahasan Laporan dan Progres Kegiatan


LAPORAN a Konsumsi (Nasi Kotak) ( 20 Org x 4 Kl x 1 Hr ) 80 OK 42.000 3.360.000 336.000 3.696.000 Harga Satuan
b Snack ( 20 Org x 4 Kl x 1 Hr ) 80 OK 17.000 1.360.000 136.000 1.496.000 Harga Satuan

II.4. Jumlah Biaya Pembahasan Pelaporan 5.192.000

5 BIAYA LAINNYA 1) Biaya Pengumpulan Data Sekunder 1 Ls 2.615.000 2.615.000 261.500 2.876.500 Lumsum
2) Biaya Survey 1 Ls 4.500.000 4.500.000 450.000 4.950.000 Lumsum
3) Biaya Penyelidikan Tanah (Soil Test ) 1 Ls 10.000.000 10.000.000 1.000.000 11.000.000 Lumsum
4) Biaya Test Laboratorium 1 Ls 10.000.000 10.000.000 1.000.000 11.000.000 Lumsum

II.5. Jumlah Biaya Pengumpulan Data Sekunder, Survey, Penyelidikan Tanah (Soil Test ), dan Test Laboraorium 29.826.500

JUMLAH BIAYA LANGSUNG NON PERSONIL (DIRECT REIMBURSEABLE COST ) 160.048.130

Anda mungkin juga menyukai