I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Upaya penanggulangan untuk meminimalisir faktor kelalayan manusia dalam pelanggaran lalu lintas
dapat dilakukan dengan memberikan informasi pengetahuan pembelajaran tentang tata tertib berlalu lintas
kepada anak-anak mulai usia dini dengan tujuan agar dapat di terapkan dalam kehidupan dimasa yang akan
datang karena diusia tersebut rasa ingin tau seorang anak masih relatif tinggi dan sangat mudah dalam
mengingat baik gambar, gerakan, tulisan, maupun perhitungan. Salah satu sistem pendidikanpada usia dini
dapat di jumpai di TAMAN LALULINTAS yang merupakan suatu area atau tempat untuk penyelenggaraan
kegiatan penyuluhan dan Pendidikan Keamanan Lalu Lintas(PPKLL) dengan memberikan materi tentang
rambu-rambu lalu lintas dan CAMEJASA(Cara Menyebrang Jalan Supaya Aman) yang di berikan kepada
anak usia TK dan Sekolah Dasar.
1
d. Pekerjaan yang akan dibangun dapat meningkatkan interaksi sosial budaya masyarakat
dan mendorong peningkatan pelayanan publik.
II METODOLOGI STUDI
II.1 LOKASI DAN WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN
Lokasi studi kelayakan ini berada pada Asrama Puteri Pesantren At-Taqwa Pusat, Jalan
Ujung Harapan, Kelurahan Bahagia, Kecamatan Babelan seluas 5 hektare.
Sedangkan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan adalah selama empat bulan efektif dan
dimulai setelah diterbitkannya surat perintah mulai kerja dari pejabat pembuat komitmen.
B. Metode Pendekatan
Metode pendekatan yang digunakan dalam penyusunan Studi Kelayakan Taman Makam
Pahlawan KABUPATEN MERANGIN, disesuaikan dengan aspek yang akan dibahas dan tingkat
keperluannya, disamping itu pendekatan dalam perencanaan ini dimaksudkan untuk
memudahkan penilaian baik secara kualitatif maupun kuantitatif, sesuai dengan kelengkapan
2
data dan pentingnya setiap permasalahan, agar tercapai maksud dan tujuannya sesuai yang
dijabarkan dalam kerangka acuan kerja. Adapun metode pendekatan yang dilakukan adalah :
1. Keruangan / Spasial
Menganalisa gejala-gejala yang bersifat meruang, melalui perkembangan tata ruang,
penyebaran dan interaksi dengan lingkungan sekitar.
2. Deskriptif
Menganalisis keadaan fisik wilayah perencanaan dan daerah sekitarnya serta kondisi non
fisik melalui suatu uraian dan penjelasan baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif
dalam bentuk tulisan maupun penganalisaan.
3. Normatif
Metode pendekatan yang didasarkan pada norma-norma atau kaidah yang ada untuk
menilai kondisi sekarang untuk menentukan pengembangan di masa mendatang
4. Pendekatan Terpadu
Suatu pendekatan permasalahan akan selalu berkait dengan suatu permasalahan yang
lain, oleh karananya diperlukan pula adanya pendekatan terpadu yang mengkaitkan
beberapa faktor yang saling mempengaruhi. Pendekatan ini untuk menghindari adanya
kesenjangan dalam operasional pelaksanaannya.
Kebutuhan data pada pelaksanaan Studi Kelayakan Taman Makam Pahlawan Kabupaten
Bekasi berupa data primer dan sekunder yang dapat diperoleh dari beberapa sumber berikut:
1. Pejabat pemerintah terkait (Bupati, Dinas Sosial, Dinas Pemakaman dan beberapa
instansi terkait untuk mengetahui kebijakan-kebijakan terkait penyelenggaraan Taman
Pemakaman.
2. Para tokoh masyarakat dan ahli waris para pahlawan yang berada di KABUPATEN
MERANGIN, untuk mengetahui respons dan feedback terhadap wacana
pengembangan Taman Makam Pahlawan.
3. Masyarakat sekitar lokasi serta pihak-pihak terkait lainnya.
3
1. Kondisi Infrastruktur dan Lalu Lintas
1) Kondisi jalan menuju lokasi Taman Makam Pahlawan
2) Alat transportasi umum dan rute ke Taman Makam Pahlawan
3) Volume lalu lintas
4) Prediksi lalu lintas masa depan
2. Kondisi Lingkungan
1) Review rencana detail kecamatan
2) Kondisi bangunan, infrastruktur diluar dan didalam Makam (jalan, drainage)
3) Kondisi utilitas (air, listrik, telpon dan sebagainya) dilihat kapasitas supply dan
kontinuitasnya
4) Kondisi fasilitas penunjang lain seperti toilet, mushola, keamanan, parkir, gudang,
tempat sampah, dll.
3. Kondisi Makam
1) Jumlah Makam yang ada serta perannya dalam interaksi sosial budaya masyarakat
2) Keteraturan penataan makam yang ada.
3) Bentuk dan kondisi kompleks makam
4) Sistem / tata cara pemakaman yang sedang berlangsung
Sedangkan data sekunder diperoleh melalui bahan publikasi yang diterbitkan oleh instansi
terkait dan berhubungan langsung dengan studi yang dilakukan. Berikut ini merupakan
beberapa data yang diperlukan.
1. GRDP KABUPATEN MERANGIN
1) Jumlah dan pertumbuhan
2) Sektor Dominan
3) Per kapita
2. Populasi Kabupaten dan Kecamatan
1) Jumlah/pertumbuhan dan dependency ratio
2) Struktur employment
3) Per kapita
3. Sosial Budaya Masyarakat
1) Data jumlah pahlawan baik nasional maupun regional
2) Data tingkat interaksi sosial budaya masyarakat
3) Peran tempat pemakaman dalam konstelasi sosial budaya masyarakat
4. Kebijakan Pemakaman (dari Dinas kebersihan, Pemakaman dan Pemadam Kebakaran)
4
1) Jumlah Tempat Pemakaman Umum di KABUPATEN MERANGIN, jumlah makam di tiap
TPU
dalam klasifikasi peran, agama, dan lain sebagainya.
2) Luas wilayah per TPU dan biaya/subsidi/operasi cost masing-masing TPU
3) Biaya Pemakaman di berbagai TPU
4) Jumlah fasilitas, kondisi fasilitas, dan infrastruktur TPU yang ada sekarang
Studi ini dibagi dalam dua tahap pengumpulan data. Tahap pertama difokuskan kepada
aktivitas desk research yang meliputi telaah pustaka dan pencarian data sekunder. Tahap
kedua akan memfokuskan pada pencirian data primer melalui wawancara mendalam (indepth
interview) dengan nara sumber terpilih baik dari kalangan pejabat pemerintahan,
pengusaha/pedagang maupun masyarakat dengan metode random sampling. Adapun teknik
pengolahan data didasarkan kepada aspek-aspek analisis kelayakan yang antara lain meliputi :
1. Aspek Kelayakan Taman Makam Pahlawan, dengan teknik analisis trend terhadap
variable terpilih. Analisis ini memberikan arahan tentang volume kebutuhan dan
ketersediaan lahan pemakaman pada masa sekarang dan masa yang akan datang.
2. Aspek Kelayakan Teknis, melalui teknik analisis deskriptif terhadap variable-variabel yang
telah ditentukan
3. Apek Kelayakan Finansial, melalui perhitungan Net Present Value (NPV), Benefit Cost
Ratio (BCR), dan Internal Rate of Return (IRR).
4. Aspek Kelayakan Lingkungan diterapkan secara deskriptif untuk mengetahui dan
mengukur kemanfaatan dan kerugian yang diprediksi akan muncul dengan adanya upaya
PEMBANGUNAN TAMAN LALU LINTAS.
5. Aspek Sosial diterapkan secara deskriptif untuk mengetahui persepsi para tokoh
masyarakat dan komunitas sekitar terhadap rencana PEMBANGUNAN TAMAN LALU
LINTAS.
5
III.1 PELAPORAN
1. Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan ini harus disampaikan dan dipresentasikan oleh penyedia jasa
selambat – lambatnya 25 hari kalender terhitung setelah SPK di tandatangani. Laporan
pendahuluan ini disajikan sejumlah 10 (Sepuluh) eksemplar kedalam format A4 dan
minimal memuat substansi berikut ini:
a. Gambaran penjelasan secara garis besat kondisi lokasi pekerjaan
b. Permasalahan yang dihadapi
c. Rencana kerja, metode dan jadwal pelaksanaan pekerjaan
2. Laporan Antara
Laporan ini harus disampaikan oleh penyedia jasa selambat-lambatnya 50 hari kalender
setelah pelaksanaan paparan laporan pendahuluan. Dokumen laporan antara ini dicetak
sebanyak 10 (Sepuluh) eksempar dan minimal memuat substansi berikut ini:
a. Kompilasi data-data yang telah diperoleh
b. Hasil analisa data
c. Metode analisa
d. Analisa kebutuhan fasilitas
3. Laporan Akhir
Penyusunan laporan akhir selambat-lambatnya diselesaikan selambat-lambatnya 65 hari
kalender terhitung setelah pelaksanaan paparan laporan antara. Dokumen laporan akhir
diserahkan kepada pihak pengguna jasa sebanyak 10 (sepuluh) eksemplar dalam format
A4.
Untuk dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan yang telah ditetapkan dalam
kerangka acuan ini, diperlukan waktu selama 210 hari kalender terhitung sejak
ditandatanganinya kontrak kerja antara pengguna jasa dan penyedia jasa.
6
Pekerjaan ini akan dilaksanakan Penyedia Jasa Konsultan yang mempunyai keahlian di
bidang studi kelayakan khususnya dengan kewajiban dan tanggung jawab sebagai berikut:
1. Tenaga Ahli
Tim konsultan terdiri dari tenaga – tenaga ahli dengan spesifikasi sebagai berikut:
a. Team Leader dan Tenaga Ahli
Berikut ini merupakan susunan team leader dan tenaga ahli dalam penyusunan Studi
Kelayakan Pengembangan Pasar Klewer:
1) Team Leader
Merupakan Ahli Planologi, dengan syarat minimal pendidikan S2 Planologi dengan
pengalaman minimal 5 tahun
2) Ahli Sipil, dengan syarat minimal pendidikan S1 Teknik Sipil dengan pengalaman
minimal 3 tahun
3) Ahli Lingkungan, dengan syarat minimal pendidikan S1 Teknik Lingkungan dan
diutamakan memiliki pengalaman dalam penyusunan Dokumen AMDAL selama 3
tahun.
4) Ahli Sosial Kemasyarakatan dengan syarat minimal pendidikan S1 Sosial
Kemasyarakatan dan sejenisnya serta pengalaman minimal 3 tahun.
5) Ahli Ekonomi dengan syarat minimal pendidikan S1 Ekonomi serta pengalaman
minimal 3 tahun
6) Ahli Arsitektur, dengan syarat minimal pendidikan S1 Teknik Arsitektur dengan
pengalaman minimal 3 tahun.
7
1) Asisten Ahli Lingkungan sebanyak 2 orang dengan syarat minimal pendidikan S1
teknik Lingkungan serta berpengalaman minimal 2 tahun
2) Asisten Ahli Planologi sebanyak 1 orang dengan syarat minimal pendidikan S1
teknik Planologi dengan pengalaman minimal 2 tahun
c. Tenaga Pendukung
1) Surveyor, dengan syarat pendidikan minimal SMU/D3, pengalaman minimal 3
tahun
2) Drafter, syarat pendidikan minimal SMU/D3 dengan pengalaman 3 tahun
3) Operator Komputer, syarat pendidikan minimal SMU/D3 dengan pengalaman 3
tahun
4) Staf Administrasi, syarat pensdidikan minimal SMU, pengalaman 3 tahun
III.4 PEMBIAYAAN
IV PENUTUP
Demikian Kerangkan Acuan Kerja (KAK) penyusunan dokumen Studi Kelayakan
PEMBANGUNAN TAMAN LALU LINTAS KABUPATEN MERANGIN ini dibuat sebagai bahan
acuan pelaksanaan kegiatan dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari dokumen
lelang dari kegiatan ini.