Anda di halaman 1dari 15

RENCANA KERJA DAN SYARAT–SYARAT (RKS)

DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL ACEH

SATUAN KERJA : DINAS ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL ACEH

NAMA KPA : TAUFIK, ST. M.Si

NAMA PEKERJAAN : PEMASANGAN LAMPU PENERANGAN JALAN UMUM


TENAGA SURYA (PJUTS) KABUPATEN ACEH TIMUR

TAHUN ANGGARAN 2020

1
RENCANA KERJA DAN SYARAT–SYARAT (RKS)

PEMASANGAN LAMPU PENERANGAN JALAN UMUM TENAGA SURYA


(PJUTS) KABUPATEN ACEH TIMUR

I. JENIS PEKERJAAN
Jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah Pemasangan Lampu Penerangan Jalan

Umum Tenaga Surya (PJUTS) di Kabupaten Aceh Timur.

II. Persyaratan Kualifikasi

Calon Penyedia Jasa yang memenuhi persyaratan kualifikasi teknis adalah sekurang-

kurangnya adalah sebagai berikut:

1. Memiliki Izin Usaha JasaPenunjang Tenaga Listrik (IUJPTL).


2. Memiliki Sertifikat Badan Usaha Jasa Penunjang Tenaga Listrik (SBU JPTL) yang
dikeluarkan oleh Lembaga Sertifikasi Badan Usaha yang telah diakreditasi oleh
Menteri ESDM, dengan Bidang Usaha: Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik atau
Distribusi Tenaga Listrik dengan Kualifikasi Badan Usaha Kecil.
3. Khusus bagi Calon Penyedia yang tidak memiliki kantor perwakilan/cabang di
wilayah Provinsi Aceh atau NPWP lokasi Provinsi Aceh, wajib membuat pernyataan
akan membuka kantor perwakilan/cabang di wilayah Provinsi Aceh apabila
ditetapkan sebagai pemenang.

III. DAFTAR PERSONIL INTI/TENAGA AHLI/TEKNIS/TERAMPIL MINIMAL

Daftar Personil Inti/tenaga ahli/teknis/terampil minimalyang diperlukan untuk

pelaksanaan pekerjaan adalah :

Pengalaman

Kerja
Jumlah Pendidikan
No Posisi Sesuai Sertifikat Keahlian
Personil Terakhir
Bidang

(Tahun)

1 Site 1 Orang Min. D3 5 SKTTK Instalasi

Manager Teknik Pemanfaatan Tegangan

Elektro Rendah

2
2 Teknisi 2 Orang Min. 2 -

SMK/STM

Listrik

3 Draftman 1 Orang Min. 1

SMK/STM

Sipil

4 Administrasi 1 Orang Min. 3

SMA/sederajat

5 Keuangan 1 Orang Min. 3

SMA/sederajat

6 Petugas K3 1 Orang Min. 1 Sertifikat K3 Kelistrikan

D3/sederajat

IV. GAMBAR

Gambar – gambar terlampir merupakan acuan bagi Penyedia barang / jasa

dalammelaksanakan pekerjaan, jika dipandang perlu Direksi pekerjan dapat

mengeluarkangambar – gambar revisi dan bila gambar – gambar tersebut mengubah volume

pekerjaanmaka perubahan tersebut akan diperhitungkan sebagai Kerja Tambah Kurang.

V. DAFTAR PERALATAN MINIMAL

Daftar Peralatan Utama minimal yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan adalah :

No Jenis Alat Kegunaan/Fungsi Kapasitas JLH/BH

1 Megger Alat ukur tahanan isolasi 2000 M 1

2 Multi meter Alat ukur tegangan &tahanan 600 V 1

3 Ampere meter Alat ukur arus listrik 650 A 1

4 Tespen Alat mengetahui aliran 50 V-500 1

5 Bor listrik Pelubang 450 W 1

6 Alat kerja bantu Alat kerja Bantu Set 1

khusus listrik

7 Tangga Pemanjat 5-9 meter 1

8 Pick Up Mobilisasi 1 Ton 1

3
9 Mobil Crane Pemasangan Tiang Unit 1

10 GPS Camera Pengambilan koordinat titik Unit 1

pemasangan dan gambar

VI. SPESIFIKASI TEKNIS MATERIAL

1. SOLAR MODUL

 Jenis Sel Surya : Monocristalline cells

 Daya : Minimal 130 Wp

 Garansi Pabrikan : 20 Tahun untuk degradasi power < 20%

 Junction box : Min IP 65

 Standar : UL/CE atau setara SNI

 Frame Panel : Full anocLized aluminium alloy

 Umur pakai : 25 Tahun

2. LAMPU, CONTROLLER DAN BATERAI TERINTERGRASI

Lampu, controller dan baterai terintegrasi di dalam Luminer berkualitas tinggi sehingga lebih

aman terhadap potensi pengrusakan (vandalisme).

Spesifikasi dari masing-masing komponen sebagai berikut:

3. LUMINER

 Ruang lampu atau rumah lampu (luminer) terbuat dari bahan berkualitas tinggi dan

tahan lama;

 Ruang lampu berfungsi sebagai Heat Sink;

 Ruang lampu berfungsi sekaligus sebagai tempat penyimpanan baterai dan charge

controller;

4. LAMPU

 Jenis Lampu : LED

 KonsumsiDaya : Maksimal40 Watt

 Lumen : Minimal 5.200 lumen

 CCT : Minimal 4.000 K

 Garansi : 2 Tahun

 IP : 66

5. CONTROLLER
4
Controller dilengkapi dengan timer dan sensor iluminasi cahaya untuk mengatur On/Off

secara otomatis dan megatur dimming dari lampu LED. Tegangan Kerja: Min 5 Volt

6. BATERAI

 Type : Lithium

 Energi Total Minimal : 1280 Wh

 Standar : UL/CE atau setara SNI

 Garansi : 3 Tahun

7. TIANG LAMPU

 Bahan : Hot Dip Galvanized.

 Type tiang : Oktagonal

 Tinggi : 9 meter

 Tebal : 3 mm

 Base Plate : 300 x 30 x 16 mm

 Angkur : Diameter 19 mm, panjang minimal 0,5 meter

 Jumlah angkur : 4 buah

 Diameter Tiang Bawah : 156 mm

8. PONDASI

 Bahan : Beton bertulang

 Ukuran : 40 x 40 x 100 cm

 Mutu : K255

VII. LEGALITAS, SERTIFIKASI DAN PERSYARATAN/LAYANAN TEKNIS LAINNYA

1. Calon penyedia menyerahkan surat dukungan dari pabrikan/distributor (Unit PJUTS ,

Tiang) dilengkapi dengan brosur dan di stempel.

2. Calon Penyedia barang menyerahkan surat jaminan kualitas dan ketersedian barang

dan suku cadang selama 3 tahun terhadap produk yang ditawarkan, diterbitkan oleh

Pabrikan Pemegang Merk.

3. Menyerahkan suratpernyataan keaslian barang (Certificate of Origin) dari Pabrikan

Pemegang Merk.

4. Menyerahkan surat garansi barang selama 3 (tiga) tahun yang dkeluarkan oleh

Pabrikan/distributor.

5
5. Pabrikan pembuat atau perwakilan pabrik selaku pemegang merk di Indonesia harus

memberikan surat jaminan konsultasi teknis.

6. Luminer dan komponen-komponen listrik di dalamnya harus dari satu merk pabrikan,

untuk menjamin kompatibilitas, memudahkan perawatan serta jaminan purna jual.

7. Luminer yang ditawarkan harus dilampiri dan sesuai dengan brosur asli yang

diterbitkan oleh pabrikan pemegang merk.

8. Luminer Iengkap yang berasal dari luar negeri harus mempunyai kantor perwakilan

dan telah mempunyai investasi di bidang industri perlampuan di Indonesia

(dibuktikan dengan surat yang dikeluarkan oleh lnstansi yang berwenang seperti

BKPM/DEPERIN/DAG).

9. Untuk pembuatan Luminer LED harus menyertakan ISO 9001 untuk kategori sistem

LED dan LED, sertifikasi penerapan sistem manajemen lingkungan ISO 14001,

sertifikasi penerapan OHSAS 18001 keselamatan dan penerapan sistem manajemen

kesehatan.

10. Luminer lengkap yang ditawarkan harus dilampirkan hasil pengujian IP LMK-PLN

atau Lembaga Pengujian terakreditasi lainnya seperti : KEMA, DEKRA, DEMCO,

ANSI, PSB, SIRIM dan lain-lain, yang ditujukan kepada pemegang merek. dengan uji

Indek Pengamanan (Ingres Protection) IP. 66 untuk perlindungan terhadap debu,

benda padat, kelembaban dan air pada Ruang lampu (Lamp Compartement). Foto

kopi dokumen sertifikasi tersebut harus diserahkan bersamaan pemasukan dokumen.

11. Merk dagang dari luminer lengkap yang ditawarkan harus sesuai dengan merk

dagang negara pembuatnya.

12. Lembaran Penunjukan distributor dari pabrik di wilayah hukum Indonesia.

VIII. LINGKUP PEKERJAAN

LingkupPekerjaanyangakandilaksanakandalamkegiataniniberupa:

1. Pekerjaan Persiapan dan Mobilisasi

2. Pengadaan Perlengkapan K3

3. Pekerjaan Pondasi dan Tiang

4. Pekerjaan Pemasangan Tiang

5. Pekerjaan Elektrikal

6. Dokumentasi dan Pelaporan

7. Serah Terima

9.1 Pekerjaan Persiapan dan Mobilisasi

6
a. Kontraktor wajib menempatkan papan nama proyek dengan isi/tulisan sesuai format

yang telah ditentukan, papan nama proyek harus dipasang pada lokasi yang mudah

terlihat oleh masyarakat dan ipasang pada tonggak kayu dan ditanam kuat kedalam

tanah

b. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Penyedia Jasa harus menyiapkan tenaga kerja, bahan,

alat– alat kerja, kebutuhan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan.

c. Mempersiapkan gambar kerja dan dokumen pendukung lainnya, antara lain:

 Gambar menunjukkan secara teknis pemasangan maupun ukuran yang harus

dilaksanakan.

 Memeriksa gambar teknis bila terdapat ketidaksesuaian dalam hal pabrikasi maupun

pemasangan.

 Membuat gambar kerja (Shop Drawing) dan gambar pelaksanaan (As Built Drawing)

mendapatkan persetujuan dari pemberi kerja.

 Membuat Jadwal Waktu Pelaksanaan (Time Schedule).

d. Melaksanakan pengukurandan pematokan untuk pedoman penempatan tiang lampu

jalan.

e. Membuat foto dokumentasi sebelum pelaksanaan pekerjaan (fisik 0%), pada waktu

tahap pelaksanaan pekerjaan (fisik 50%), dan akhir pekerjaan (fisik 100%), Pengambilan

foto dilakukan minimal 2 kali dengan sudut pandang berbeda dalam 3 tahapan, antara

lain pada kondisi fisik (0%, 50%, 100).

f. Menyediakan Buku Laporan dimana pengawas member petunjuk–petunjuk, peringatan-

peringatan maupun perintah–perintah dan lain–lain mengenai jalannya pelaksanaan

pekerjaan.

g. Menyampaikan contoh material dan kunjungan pabrikan apabila diperlukan.

Pekerjaan Pesanan Material

a. Segala sesuatu yang menyangkut kelancaran pelaksanaan pekerjaan harus telah

disiapkan dilokasi sebelum melaksanakan pekerjaan.

b. Jadwal terinci, Times chedule, mobilisasi peralatan dan tenaga kerja, serta kelengkapan

administrasi lapangan harus disiapkan sebelum memulai pekerjaan.

c. Demi kelancaran kegiatan, harus memperhatikan penempatan bahan/material dan lalu

lintas.

d. Menghubungi Pabrikan untuk memesan material yang sesuai dengan Spesifikasi Teknis

Barang yang dipersyaratkan.

7
e. Pengiriman barang dan menyelesaikan jasa terkait sesuai dengan jadwal pengiriman

dan penyelesaian pekerjaan.

f. Nama, jenis, type, dan jumlah bahan/material tersebut harus sesuai dengan daftar

material yang ada dan untuk peralatan tangga, crane (bila ada), dan mobil pick up.

g. Penyedian barang/jasa harus mengangkut bahan material tersebut dari tempat/gudang

pengambilan ke lokasi pekerjaan dengan baik dan bertanggung jawab Penyedian

barang / jasa sepenuhnya.

h. Sebagai langkah awal pelaksanaan pekerjaan, maka perlu melakukan pembersihan

lapangan/lokasi pembangunan dari hal–hal yang dapat merusak pelaksanaan

pembangunan pekerjaan dilapangan.

i. Mempersiapkan peralatan dan tenaga kerja sesuai dengan item pelaksanaan pekerjaan.

j. Sebelum pekerjaan pemasangan di lakukan terlebih dahulu penyedia jasa melakukan

penentuan titik tiang PJU beserta dengan jarak pemasangan PJU Sesuai dengan gambar

kerja.

k. Pemasangan barang dilakukan setelah semua barang diperiksa dahulu oleh tenaga teknis

atau pejabat yang mempunyai tanggung jawab pada pemriksaan barang.

l. Sebelum melakukan pemasanga atau melaksanakan pekerjaan pada setiap item yang

akan dilaksanakan terlebih dahulu memperoleh ijin pelaksanaan pekerjaan oleh PPTK

dan Konsultan pengawas lapangan.

m. Penyedia jasa bertanggung jawab dan bersedia memperbaiki terhadap kesalahan atau

kelalaian dalam pelaksanaan pekerjaan.

n. Atas tanggungan sendiri mengepak barang sedemikian rupa sehingga barang terhindar

dan terlindungi dari resiko kerusakkan atau kehilangan selama masa transportasi atau

pada saat pengiriman dari tempat asal barang sampai ketempat tujuan akhir.

o. Pengepakan barang harus memperhatikan hal–hal yang dapat mempengaruhi mutu

barang antara penanganan barang secara kasar, suhu udara yang ekstrim, kadar garam

dan penguapan, penyimpanan ditempat terbuka, jauhnya jarak menuju tempat tujuan

akhir dan ketiadaan fasilitas penanganan barang yang memadai.

p. Pengepakan, penandaan dan penyertaan dokumen identitas barang didalam dan diluar

paket barang harus sesuai dengan instruksi tambahan yang diinstruksi lain yang

diberikan secara tertulis oleh pemberi kerja.

q. Mengatur pengangkutan barang (termasuk pemuatan dan penyimpanan) sampai dengan

tujuan pengiriman.

r. Angkutan barang diteruskan sampai dengan tujuan akhir.

8
Pekerjaan Pesanan Material

a. Segala sesuatu yang menyangkut kelancaran pelaksanaan pekerjaan harus telah

disiapkan dilokasi sebelum melaksanakan pekerjaan.

b. Jadwal terinci, Timeschedule, mobilisasi peralatan dan tenaga kerja, serta kelengkapan

administrasi lapangan harus disiapkan sebelum memulai pekerjaan.

c. Demi kelancaran kegiatan, harus memperhatikan penempatan bahan/material dan lalu

lintas.

d. Menghubungi Pabrikan untuk memesan material yang sesuai dengan Spesifikasi Teknis

Barang yang dipersyaratkan.

e. Pengiriman barang dan menyelesaikan jasa terkait sesuai dengan jadwal pengiriman dan

penyelesaian pekerjaan.

f. Nama, jenis, type, dan jumlah bahan/material tersebut harus sesuai dengan daftar

material yang ada dan untuk peralatan tangga, crane (bila ada), dan mobil pick up.

g. Penyedian barang/jasa harus mengangkut bahan material tersebut dari tempat/gudang

pengambilan ke lokasi pekerjaan dengan baik dan bertanggung jawab Penyedian

barang/jasa sepenuhnya.

9.2 Pengadaan Perlengkapan K3

Untuk terlaksananya pekerjaan yang aman, kontraktor diwajibkan untuk segera

menyediakan peralatan K3 seperti yang tercantum dalam kontrak kerja.

9.3 Pekerjaan Pondasi dan Tiang

1. Galian Tanah Pekerjaan yang dimaksud adalah pekerjaan-pekerjaan untuk

memindahkan tanah pada lubang galian yang diperuntukkan sebagai pondasi tiang.

Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai terlebih dahulu dilakukan pengukuran

sehingga diperoleh titik-titik yang akurat, setelah penggalian selesai dilaksanakan

harus dilakukan pengukuran kembali untuk mendapatkan besarnya volume galian

yangdiratakan.

2. Ancor Bolt galvanized

Pemasangan Ancor Bolt galvanizeddia. 20 mm sekaligus dilaksanakan pada saat

pengecoran tapak (Pondasi Beton) untuk dudukan tiang lampu yang sudah diikat

dengan baut yang ditanam dalam Pondasi Beton.

3. Pondasi Beton

9
 Pelaksanaan pengecoran Pondasi Beton dengan menggunakan Beton dengan

perbandingan campuran 1Sm:2Ps:3Kr atau setara beton mutu K-225, sebagai

langkah persiapan, lokasi pengecoran dibersihkan dari sampah, potongan kayu,

bendrat, paku dan sampah lainnya dengan penghisap debu dengan kompresor

dan atau air.

 Bekisting Pondasi Beton dilumuri mould oil hingga rata, kebocoran bekesting

telah dicek dan disumbat.

 Sambungan dengan pengecoran sebelumnya harus disiram dengan calbond atau

air semen serta bekesting dibebaskan dari genangan air.

 Sebelum instruksi pengecoran segala persetujuan yang diperlukan telah diurus

dan disetujui oleh pemberikerja/direksi/pengawas pekerjaan.

 Untuk struktur bawah pengecoran dapat langsung dituang dari concrete mixer

melalui talang cor. Tinggi Jatuh Beton pada saat pengecoran tidak lebih dari 1,5

Meter (sesuai dengan spesifikasi teknis) agar tidak terjadi pemisahan antara batu

pecah yang berat dengan pasta beton. Pemadatan di bangtu dengan

menggunakan vibrator type tertentu dalam jumlah yang memadai, selang

vibrator dibenamkan sampai batas kedalaman beton sebelumnya dan agar tidak

terjadi kantong udara, vibrator tidak mengenai tulangan atau penutup kecuali

penutup dari beton. Lama penggetaran pada suatu tempat yang sama secara

manual dapat dideteksi dengan indera pendengaran, jika alat vibrator didalam

beton frekwensi suara yang dihasilkan rendah dan semakin meninggi serta saat

frekwensi suarayang dihasilkan konstan dimungkinkan pemedatan sudah

cukup.

4. Pemasangan Tiang.

 Tipe Tiang Galvanized dengan panjang stang masing–masing sesuai dengan

gambar, baseplate. Ukuran diameter tiang, tebal pelat sesuai dengan

sebagaimana dicantumkan dalam gambar teknis serta spesifikasi teknis. Tinggi

tiang dan desain tiang sesuai dengan gambar teknis. Wajib Produksi Dalam

Negeri (dan dapat dilakukan kunjungan Pabrik).

 Pemasangan tiang dilakukan dititik yang telah ditentukan (sesuai gambar Kerja).

 Pemasangan tiang di lakukan dengan bantuan mobil crane.

9.5. Pekerjaan Eelektrikal

10
Item pekerjaan ini adalah pemasangan kabel lampu, panel, dan luminer lampu. Instalasi

PJUTS yang baik sangat diperlukan guna menghindari terjadinya kesalahan yang berakibat

pada kerja penyerapan sinar matahari tidak optimal. Cara pemasangan yang benar pada

unit modul surya yang menjadi komponen utama pembangkit listrik tenaga surya perlu

menjadi perhatian. Tepatnya adalah pada arah dan kemiringan dari panel surya menjadi

bagian pertama dan utama sebagai penangkap atau penyerap sinar matahari. Hal yang

perlu diperhatikan pada saat instalasi adalah :

1. Kerenggangan Lingkungan, maksudnya adalah posisi dari tempat pemasangan Solar

Cell harus kaya sinar matahari. Kerenggangan lingkungan bisa saja di sekitar panel

surya yang akan dipasang dikelilingi oleh pohon atau gedung tinggi, sehingga sinar

matahari tidak hanya pada waktu tertentu dapat mengenai solar cell. Hal tersebut

harus diantisipasi dengan menempatkan solar cell lebih tinggi dari gangguan

lingkungan, sehingga keranggangan lingkungannya cukup memadai solar cell dalam

menangkap sinar matahari.

2. Posisi Kemiringan Panel Surya, pada kasus kemiringan mungkin tidak begitu

signifikan terhadap kinerja solar cell dalam menyerap sinar matahari, bilamana daerah

sekitar sudah bersih dan intensitas sinar matahari tinggi. Untuk kemiringan relatif

diantara 5 hingga30 derajat. Pastikan kemiringan tidak terlalu tajam, bila daerah itu

bebas dari gannguan yang menutup sinar matahari dan tidak banyak terjadi tiupan

angin yang keras.

3. Arah posisi solar cell, untuk arah posisi adalah hal wajib dan penting diperhatikan,

karena dampaknya akan berpengaruh pada intensitas penyerapan sinar matahari.

Arah yang umum dan sangat disarankan adalah “panel surya tidak mengarah pada

saat matahari terbit atau tenggelam”. Jadi arah pemasangan solar cell yang baik adalah

utara-selatan atau selatan-utara.

9.6. Laporan

Untuk kepentingan pengendalian/pengawasan pelaksanaan pekerjaan seluruh aktivitas

pekerjaan di lapangan dicatat dalam buku harian sebagai bahan laporan harian pekerjaan

beruparencana dan realisasi harian.

Laporan harian berisi:

 Kuantitas dan macam bahan yang berada dilapangan, penempatan tenaga kerja untuk

tiap macam tugasnya.

 Jumlah, jenis dan kondisi peralatan.

 Kuantitas jenis pekerjaan yang dilaksanakan.

11
 Keadaan cuaca termasuk hujan, banjir dan peristiwa alam lainnya yang berpengaruh

terhadap kelancaran pekerjaan.

 Catatan–catatan lainya yang berkenaan dengan pelaksanaan.

 Laporan harian dibuat oleh penyedia barang/jasa diketahui oleh pengawas teknis.

 Laporan mingguan terdiri dari rangkuman laporan harian dan berisi hasil kemajuan

fisik pekerjaan dalam periode satu minggu, serta hal-hal penting yang perlu ditonjolkan.

 Laporan bulanan terdiri dari rangkuman laporan mingguan dan berisi hasil kemajuan

fisik pekerjaan dalam periode satu bulan serta hal-hal penting yang perlu ditonjolkan.

 Untuk merekam kegiatan pelaksanaan proyek, pengguna barang/jasa membuat foto

dokumentasi tahapan pelaksanaan pekerjaan dilapangan dengan sudut pengambilan

foto/pemotretan sama pada setiap tahapan.

 Membuat bobot/kemajuan pekerjaan yang ditandatangani oleh Direktur penyedia

barang/jasa dan Pengawas teknis yang bersangkutan.

9.7. PekerjaanPemeriksaandanPengujianMaterial

1. Pemberi Kerja berhak untuk melakukan pemeriksaan dan pengujian atas barang

untuk memastikan kecocokannya dengan spesifikasi yang dipersyaratkan yang telah

ditentukan didalam kontrak.

2. Pemeriksaan dan pengujian dapat dilakukan sendiri oleh penyedia jasa dan

disaksikan oleh pemberi kerja atau diwakilkan kepada pihak ketiga.

3. Biaya pemeriksaan dan pengujian ditanggung oleh penyedia jasa.

4. Pemeriksaan dan pengujian dilakukan ditempat yang telah ditentukan dalam SSKK.

Dan dihadiri oleh Pemberi kerja dan/atau Pejabat/Panitia penerimaan hasil

pekerjaan. Penyedia berkewajiban untuk memberikan akses kepada Pemberi kerja

dan/atau Pejabat/Panitia penerimaan hasil pekerjaan tanpa biaya. Jika Pemeriksaan

dan pengujian dilakukan diluar tempat tujuan akhir maka semua biaya kehadiran

Pemberi kerja dan/atau Pejabat/Panitia penerimaan hasil pekerjaan merupakan

tanggungan Pemberi Kerja.

5. Jika hasil pemeriksaan dan pengujian tidak sesuai dengan jenis dan mutu barang

yang ditetapkan dalam kontrak, Pemberi kerja dan/atau Pejabat/Panitia penerimaan

hasil pekerjaan berhak untuk menolak barang tersebut dan Penyedia Barang dan

Jasa atas biaya sendiri berkewajiban untuk memperbaiki atau mengganti barang

tersebut.

12
6. Membuat dan menandatangani Berita Acara Pemeriksaan Barang/Pekerjaan yang

ditandatangani oleh Pemberi kerja dan/atau Pejabat/Panitia penerimaan hasil

pekerjaan dan penyedia.

9.8 Pekerjaan Serah Terima Barang

Serah Terima Pertama

Pekerjaan sera terima barang dilakukan setelah semua item pekerjaan selesai

dilaksanakan sesuai yang tertuang dalam kontrak kerja. Apabila kegiatan telah selesai

100%, penyedia barang/jasa yang bersangkutan harus menyerahkan hasil pekerjaannya

kepada Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), dengan tahapan sebagai berikut:

 Membuat surat penyerahan pekerjaan yang ditujukan kepada Kuasa Pengguna

Anggaran (KPA).

 Kelengkapan dokumen adminitrasi antara lain Buku Harian Lapangan (BHL), Bobot

mingguan, foto proyek, gambar revisi, bukti pembayaran Biaya Penyambungan VA

(BPVA)), berita acara bobot pekerjaan 100% yang ditanda tangani oleh penyedia

barang/jasa dan Pengawas teknis.

 Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) menugaskan kepada Panitia Serah Terima Hasil

Pekerjaan untuk memeriksa baik kelengkapan teknis maupun kelengkapan

adminitrasi, hasil pemeriksaan itu dituangkan dalam Berita Acara.

 Panitia Serah Terima Hasil Pekerjaan menyerahkan rekomendasi hasil pemeriksaan

kepada Kuasa Pengguna Anggaran (KPA).

 Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) akan membuat Berita Acara Serah terima Pertama

yang ditanda tangani oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), Direktur Perusahaan

dan diketahui/disetujui oleh pengawas teknis. selambat-lambatnya tiga hari setelah

tanggal berita acara serah terima pekerjaan.

Masa Pemliharaan

Selama masa pemeliharaan 6 (enam) Bulan maka penyedia barang/jasa berkewajiban

untuk melaksanakan hal-hal :

 Memelihara semua sarana Penerangan jalan dan sarana umum yang dibangun agar

tetap berfungsi normal, dan mengganti sarana Penerangan Jalan dan Sarana Umum

yang mengalami kerusakan/kehilangan.

 Melakukan survey untuk pengecekan berfungsi/nyalanya lampu, apabila ditemukan

sarana lampu Penerangan Jalan dan Sarana Umum tidak berfungsi dengan normal

13
(mati) segera diperbaiki dalam waktu 2x24 jam sehingga normal kembali dan

melaporkan hasil tersebut ke posko PJU.

 Untuk biaya yang ditimbulkan pada point 1 dan 2 serta segala resikonya selama masa

pemeliharaan menjadi tanggung jawab penyedia barang/jasa.

Serah Terima Kedua:

 Apabila kegiatan masa pemeliharaan telah selesai, penyedia barang/jasa yang

bersangkutan harus menyerahkan hasil pekerjaan pemeliharaannya dan harus sesuai

dengan kondisi saat serah terima pertama kepada Kuasa Pengguna Anggaran (KPA),

dengan melampirkan:

 Membuat surat penyerahan pekerjaan pemeliharaan yang ditujukan kepada Kuasa

Pengguna Anggaran (KPA).

 Kelengkapan dokumen adminitrasi dengan melampirkan berita acara hasil

pemeliharaan pekerjaan yang ditanda tangani oleh penyedia barang/jasa dan

pengawas teknis.

 Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) menugaskan kepada Panitia Serah Terima Hasil

Pekerjaan untuk memeriksa baik kelengkapan teknis maupun kelengkapan

adminitrasi, hasil pemeriksaan pemeliharaan itu dituangkan dalam Berita Acara.

 Selanjutnya Panitia Serah Terima Hasil Pekerjaan menyerahkan rekomendasi hasil

pemeriksaan kepada Kuasa Pengguna Anggaran (KPA).

 Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) akan membuat Berita Acara Serah terima Kedua

yang ditanda tangani oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA).

 penyedia barang/jasa tidak melaksanakan kegiatan tersebut diatas akan kenakan

sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

9.9 Tambahan / Lain-lain

 Peralatan-peralatan/material tambahan yang diperlukan walaupun tidak digambar atau

disebutkan dalam spesifikasi harus disediakan oleh penyedia barang/jasa, sehingga

instalasi/ jaringan penerangan jalan dapat berfungsi dengan baik dan dapat

dipertanggung jawabkan.

 Peralatan komunikasi yang dapat memudahkan rekanan dihubungi setiap saat untuk

kelancaran kegiatan.

 Kepada penyedia barang/jasa akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku,

apabila pada waktu pelaksanaan dilapangan terjadi kesalahan-kesalahan teknis akibat

kelalaian penyedia barang/jasa yang mengakibatkan:

14
a. Terjadi korban jiwa maka penyedia barang/jasa yang bersangkutan dikenakan sanksi

sesuai dengan undang-undang ketenagalistrikan No. 30 Tahun 2009.

b. Terjadi kerusakan terhadap Luminer lampu/komponen-komponen lampu maka

Penyedia jasa diwajibkan untuk mengganti seluruh peralatan yang rusak (dengan

kualitas yang sama).

c. Terjadi kerusakan peralatan-peralatan milik negara (contoh tegangan lebih 380 Volt

yang terkena pada peralatan listrik), maka penyedia barang/jasa diwajibkan

mengganti peralatan rusak tersebut.

9.10 Standar/Peraturan Khusus

Bahan dan peralatan instalasi yang dipergunakan dan dibuat sesuai dengan

ketentuan/peraturan umum yang berlaku di Indonesia seperti: SNI, PUIL, SII, IEC SPLN/LMK,

dan persyaratan dari Dinas teknis/Pengawas teknis.

IX. PEKERJAAN FINISING

Seluruh pekerjaan yang telah selesai dikerjakan harus disempurnakan sampai betul –

betul dan rapi demikian juga disekitar lokasi pekerjaan harus bersih dari segala kotoran yang

disebabkan oleh kegiatan pekerjaan.

X. PENUTUP

Bila terdapat keragu - raguan dalam ketentuan – ketentuan yang tercantum dalam RKS

dan gambar, penyedia barang / jasa dapat menanyakan kepada panitia pada saat diadakan

Penjelasan lelang. Hasil dari penjelasan lelang akan dimuat dalam Berita Acara Penjelasan, dan

hal – hal yang tidak dinyatakan pada saat penjelasan lelang dianggap penyedia barang / jasa

telah mengetahui betul maksud serta tujuan yang terangkum dalam Rencana Kerja dan Syarat-

Syarat ini.

Demikian Rencana Kerja dan Syarat–Syarat ini dibuat untuk dapat dipakai sebagai bahan

/ pedoman bersama demi terlaksananya pekerjaan ini dengan sempurna.

15

Anda mungkin juga menyukai