Anda di halaman 1dari 44

PERKULIAHAN PPWK 09

SISTEM DAN PENDEKATAN PERANACANGAN

Ir. Sri Hidayati Djoeffan.MT

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
KEDUDUKAN PERENCANAAN TAPAK

PETA PERENCANAAN REGIONAL


1 : 50.000

PETA RTRWK
1 : 25.000
1 : 20.000
1: 25.0000

PETA ZONING DAN PLANNER


PERUNTUKAN/RDTRK
1 : 5000

PETA SITE
PLAN/PERENCANAAN TAPAK
1 : 2000
1 : 1000

INDIVIDUAL BUILDING
1: 500 ARSITEK
1 : 200
1 : 100
PERENCANAAN TAPAK

Merupakan Pedoman Pelaksanaan Pembangunan

SITE ALTERNATIF SITE


Letak Tertentu
PEMILIHAN SITE
PEMILIHAN
SITE
PERENCANAAN TATA LETAK

ART & SCIENCE

SUATU SENI DAN


PENGETAHUAN MENGENAI
RUANG

1. PENATAAN RUANG DAN MASSA


2. MENGATUR DISTRIBUSI RUANG
1. NORMA
PADA SUATU LOKASI TERTENTU 2. STANDAR
3. MENSERASIKAN MASA DAN RUANG 3. MODUL

PERLU MODIFIKASI LAHAN PERENCANAAN


PERENCANAAN TAPAK = SITE PLANNING

 DEFINISI TAPAK

Sebidang tanah tertentu , dibatasi oleh unsur artificial (dinding/bangunan) atau unsur alami yang
memiliki keterkaitan yg komplex dengan daerah sekitarnya.
PERANCANGAN TAPAK

1. Memperhatikan susunan ruang


dua dan tiga dimensi yang
menggambarkan lokasi dan
tempat bangunan
2. letak jaringan infrastruktur
3. Lintas kendaraan bermotor
4. Lintas pejalan kaki
5. Pertamanan
6. Elemen design lainnya yang
berkaitan dengan daerah
sekitarnya
WHY ?
 MINIM ETIKA DAN PROSES
PERANCANGAN YANG TIDAK
/KURANG PROFESSIONAL
 DANGKAL ANALISIS
 TIDAK PUNYA VISI DAN MISSI
 PELANGGARAN PERATURAN
PEMERINTAH
 PELANGGARAN KAIDAH KERUANGAN
 TIDAK BERBAISIS PERENCANAAN
BERKELANJUTAN DAN BERWAWASAN
LINGKUNGAN

AKIBAT ??
 DEGRADASI FUNGSIONAL
 DEGRADASI LINGKUNGAN
 DEGRADASI VISUAL
PROSES PRENCANAAN TAPAK

LOKASI POTENSIAL
KAJIAN SITE
TEORI TERPILIH
PENENTUAN SITE TERPILIH

PENELITIAN TAPAK

DATA FISIK DATA NON FISIK

ANALISIS TAPAK ANAL. ANAL. KEBUT


HUBUNGAN RUANG
FUNGSIONAL
1. LIMITASI &
KENDALA
PENGEMBANGAN
1. MODUL
2. POTENSI PENGEMB. MASA
3. KEMUNGKINAN BANGUNAN
PENGEMB. 2. STANDARD
3. NORMA
4. PER.PEM
KELAYAKAN
PENGEMBANGAN

ANAL.KEBUT.LAHAN PROSES DESIGN


KEG.FUNGSONAL

1. PERANC. ZONASI
2. PERANC. SIRKULASI
3. PERANC. TATA MASA BANGUNAN
4. PERANC. RUANG TERBUKA
5. PERANC. AKTIFITAS
6. KONSERVASI & PRESERVASI
Prinsip Analisis dan Perancangan
Tapak
 Penggunaan tanah
 Site plan
 Massa bangunan
 Sistem sirkulasi di dalam / di luar bangunan
 Lansekap/taman
 Sistem utilitas
 Sistem pengembangan site
Unsur Rekayasa Lahan

❑ Tanah
❑ Vegetasi
❑ Hidrologi
❑ Iklim
❑ Topografi
❑ Estetika
❑ Ciri Histori
❑ Tata guna Lahan
❑ Rintangan fisiografi
Faktor-Faktor Yang Berpengaruh

 Orientasi terhadap Matahari


 Orientasi Angin
 Topografi (Kontur)
 Kebisingan
 Struktur Pola Ruang
 Lansekap/ vegetasi
 Keamanan Tapak
 Utilitas air kotor
Perancangan
URBAN DESAIN ADALAH KOMPOSISI DARI BENTUK ARSITEKTURAL DAN
OPEN SPACE DALAM KONTEKS COMMUNITY. ELEMEN ARSITEKTUR KOTA
TERDIRI DARI BANGUNAN-BANGUNAN, URBAN LANDSCAPE DAN.
PELAYANAN INFRASTRUKTUR, SERTA ELEMEN-ELEMENEN INTERNAL SUATU
BANGUNAN. DIMANA KEPEMILIKAN UMUM DAN PRIBADI
DIAKOMODASIKAN. URBAN DESAIN TERDIRI DARI ARSITEKTUR SUATU
KOMUNITES DIMANA SEMUA WARGA MENYUKAI DAN MEMILIKINYA”.
PROSES SYNOPTIC
1. Data collection : Survey and Existing Conditions,
Natural, Built , and Socio economic.

2. Data Analysis : Identification of all opportunities and



limitatitions

3. Formulation of Goals and Objectives


4. Generation of Alternative Concepts

5. Generations of each concept into workable solutions

6. Evaluation of Alternative Solution

7. Translation of solutions into Policies and programs


DESIGN CRITERIA
Scale
Density
Height
Massing
Layout
Landscape
Access
Appearrance bangunan dengan lingkungan
sekitarnya
LINGKUP URBAN DESIGN

LINGKUP RANCANG KOTA

POLA DAN CITRA BENTUK DAN SIRKULASI DAN KUALITAS


INTERNAL CITRA EKSTERNAL PARKIR LINGKUNGAN

 Focal Point  Jalan dan Pola  Kesesuaian Penggunaan


 Sky Line
 Sudut pandang  Route/arah  Unsur Alami
 Citra Identitas Kota
 land Mark secara menyeluruh  Orientasi ke Tujuan  jalan ke Ruang Terbuka
 Pola Pergerakan  Kemudahan pergerakan  Daya Tarik Muka
 Kebutuhan dan lokasi Bangunan
parkir  Kualitas Pemeliharaaan
 Bising
 Iklim Mikro
SCALA & DENSITY &HEIGH
Tata Massa Bangunan 36

Koefisien Lantai Bangunan merupakan


angka persentase perbandingan antara
jumlah seluruh luas lantai bangunan
yang dapat dibangun dengan luas lahan
yang tersedia.. Pada lokasi studi, jumlah
lantai tertinggi yaitu 3 lantai. Mayoritas
bangunan memiliki 2 (dua) lantai. KLB
eksistingnya yaitu 2.
Kawasan studi didominasi oleh
bangunan bertingkat. Dimana rata – rata
ketinggian bangunan adalah 8 - 15
meter. Sedangkan untuk garis
sempadan bangunan, 80,9% bangunan
di lokasi studi tidak memiliki garis
sempadan

Kepadatan bangunan pada lokasi studi yaitu 103


unit/Ha. Permasalahan kepadatan bangunan
KDB merupakan perbandingan antara luas bangunan menimbulkan permasalahan lingkungan hunian
dengan luas kavling. Dimana KDB digunakan untuk yang cenderung gelap (intensitas penyinaran
melihat prosentase lahan terbangun. Dalam Undang – matahari yang kurang) akibat terlalu rapatnya jarak
Undang Tata Ruang, yaitu UU No. 26/2007 dan sesuai antar bangunan. Hal ini mengakibatkan
dengan Kebijakan RDTR SWK Karees Tahun 2011-2031 berkurangnya area ruang terbuka publik sebagai
bahwa KDB seharusnya adalah 60% dari luas lahan yang sarana umum maupun sebagai daerah resapan air,
ada. Kawasan perancangan berada pada RW 01 dan 02 minim pencahayaan, ventilasi buruk, rawan
dengan luas wilayah perancangan sebesar 4,06 Ha. kebakaran dan rentan penyakit.
Dengan Koefisien Dasar Bangunan (KDB) sebesar
71,35% sedangkan ruang terbuka di wilayah perancangan
hanya sebesar 0,27% menurut analisis menggunakan
Software ArcMAP.
Rincian materi zoning regulation /
Standar aturan yang perlu disiapkan:

1. Kegiatan yang diperbolehkan


2. Kegiatan yang dilarang
3. Aturan khusus untuk kegiatan
4. Kegiatan tambahan dan aturannya
5. Kegiatan bersyarat dan aturannya
6. Pengecualian khusus
7. Ketentuan luas persil (minimum/maksimum)
8. Ketentuan luas pekarangan (sempadan depan,
samping, belakang)
9. KDB maksimum
10. Luas minimum lantai bangunan
11. Batas tinggi bangunan
12. Variansi
MASSING = TATA BANGUNAN
Kriteria Penentuan KDB dan KLB

 Rumus :
 KDB = Luas lantai/ Luas Kavling x 100%
 KLB = n x Luas Kavling/ Luas Lantai
GSB (Garis Sempadan Bangunan)

 Sempadan bangunan adalah lebar ruang bebas bangunan yang dihitung dari
batas dinding bangunan terluar hingga batas pinggir daerah milik jalan, dari
jalan yang ada di depan, di belakang dan di samping bangunan.

 Maksud pembuatan sempadan bangunan ini adalah untuk pengaturan ruang


terbuka antara jalan dengan bangunan, bangunan dengan bangunan, untuk
sirkulasi penghuni, ventilasi cahaya matahari atau kemungkinan gangguan
atau bahaya kebakaran.

 Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan untuk menetapkan GSB yaitu :


1. Luas perpetakan
2. Jenis penggunaan bangunan
3. Kepadatan bangunan
4. Klasifikasi jalan (lebar jalan) dihadapan bangunan dan
5. Koefisien lantai dasar bangunan dan koefisien lantai bangunan yang
direncanakan

Pedoman KDB Maksimum Menurut Fungsi Bangunan dan
Jalan

Fungsi KDB Maksimum


Fungsi Jalan
Arteri Kolektor Lokal
Lindung 2% 2% 2%
2 Budi daya
Bangunan tinggi 25 % 20 % 15 %
Bangunan sedagng 25 % 25 % 25 %
Bangunan rendah - - -
Kepadatan tinggi 60 % 70 % 80 %
a. Perumahan
Kepadatan Sedang 50 % 60 % 60 %
Kepadatan Rendah 40 % 50 % 60 %
Kawasan Bandung
20 % 20 % 20 %
Utara
Pedoman KDB Maksimum Menurut Fungsi
Bangunan dan Jalan

KDB Maksimum
Fungsi
Fungsi Jalan
Arteri Kolektor Lokal
b. Jasa Luas > 10.000 m2 25 % 40 % 50 %
Luas > 5.000 m2 25 % 40 % 50 %
Luas 1.000-5.000
50 % 50 % 50 %
m2
Luas 200 -.1.000 m2 60 % 60 % 60 %
Pusat primer 50 % 50 % 50 %
Pusat sekunder 50 % 50 % 50 %
c. Luas > 5.000 m2
Pemerintahan 40 % 50 % 50 %
Pedoman KDB Maksimum Menurut Fungsi
Bangunan dan Jalan
Fungsi KDB Maksimum
Fungsi Jalan
Arteri Kolektor Lokal
e. Industri Besar 40 % - -
Sedang 40 % 40 % -
Kecil - 60 % 60 %
Rumah
- 60 % 60 %
Tangga
f. Perguruan tinggi 50 % 50 %
g. Fasilitas umum 50 % 50 % 60 %
Skala

 1 : 20.000 ---------------→ 1 cm = 200 meter


 1 : 3000 ---------------→ 1 cm = 30 meter

Anda mungkin juga menyukai