Anda di halaman 1dari 87

PROGRAM TAPAK

DESAIN ARSITEKTUR II
Semester Ganjil 2017-2018
Pustaka
PROSES PERANCANGAN ARSITEKTUR

SKEMA PROSES PERANCANGAN


SINTESIS
(KONSEP RANCANGAN
PROGRAMATIK & (SKEMATIK/PRA &
GAGASAN DATA ANALISIS PERANCANGAN) PENGEMBANGAN)

Program Perancangan
“Analisis” “Sintesis”
Laporan Laporan SKEMATIK &
PENDAHULUAN PROGRAM DESAIN RANCANGAN
Program Tapak

● Merupakan kegiatan analisa praperancangan yang


memusat pada kondisi-kondisi yang ada, dekat dan
potensial pada dan di sekitar suatu tapak perencanaan

● Peran utama: memberi informasi mengenai tapak


sebelum memulai konsep-konsep perancangan, sehingga
pemikiran dini tentang bangunan dapat
menggabungkan
tanggapan-tanggapan yang berarti terhadap kondisi-
kondisi
di luaran

(Edward T. White, Analisis Tapak:


Pembuatan Diagram Informasi
bagi Perancangan Arsitektur, 1985)
Program Tapak
Program Tapak

● Analisa tapak, dapat digunakan untuk:


1. menilai sebuah tapak tertentu bagi program-program
alternatif
2. menilai tapak-tapak alternatif bagi sebuah program
tertentu
3. mendisain tapak

● Fokus analisa pada:


1. hubungan-hubungan bangunan dan tapak
2. hubungan-hubungan tapak dan lingkungan yang lebih
luas

● Melibatkan inventarisasi dan analisa:


1. karakteristik alamiah
2. kondisi buatan
Program Tapak

Tempat kedudukan dimana bangunan


akan didirikan atau sebidang tanah yang
diperuntukkan fungsi bangunan tertentu
Posisi jamak, karena tidak berdiri
sendiri melainkan berada dalam
Mengolah Tapak : mempersiapkan konteks lingkungan tertentu
tapak untuk dapat ditempati fungsi
bangunan sesuai dengan tujuannya
Menumbuh-kembangkan potensi-
potensi lingkungan dan tapak serta
mereduksi kendala-kendala yang
Mengidentifikasi kondisi eksisting dan ada
merespon kondisi tsb untuk pencapaian
tujuan perancangannya
Program Tapak

Kondisi Eksisting
1. Lingkungan: a. Fisik Buatan: jalan dan
deskripsi kedudukan tapak sirkulasi, arsitektur lingkungan,
pada skala lingkungannnya utilitas/ jaringan-jaringan
b. Alam :
Matahari, Angin, Suhu, hujan,
Vegetasi, dll.

2. T a p a k: a. Ukuran : dimensi, bentuk dan


deskripsi karakteristik tapak batas-batas tapak
b. Tanah : Topografi, jenis dan
daya dukung tanah
c. Permukaan : vegetasi,
terbangun, space, sempadan,
ketinggian, konservasi dsb.
Pengolahan Tapak
Respon kondisi eksisting berdasar
kebutuhan dan persyaratan
perancangannya

1. Pencapaian
Perolehan tempat masuk ke a. Pertimbangan: kemudahan dan
dalam tapak sesuai dengan keamanan
persyaratan perencanaan b. Input data : bentuk tapak,
sirkulasi, moda dan jalan,

2. Sirkulasi a. Pertimbangan : hubungan


Perolehan pola pergerakan
fungsional, hirarki ruang, bentuk
dalam tapak sesuai dengan
dan pola organisasi ruang
tuntutan aktivitasnya
b. Input data: bentuk tapak,
pencapaian dan topografi
Pengolahan Tapak

3. Hirarki Ruang
Perolehan gradasi ruang pada a. Pertimbangan: hirarki ruang
tapak sesuai dengan fungsional
persyaratan fungsionalnya b. Input data : arah pergerakan,
pencapaian, orientasi, tingkat
kebisingan
4. Kualitas visual
Perolehan potensi pandangan
dan orientasi dari dan ke dalam a. Pertimbangan : kualitas visual,
tapak orientasi dan hirarki
b. Input data: pencapaian dan
sirkulasi, bentuk tapak, kualitas
lingkungan,
Pengolahan Tapak

5. Ruang dan Massa a. Pertimbangan: persyaratan


Perolehan tata ruang dan
fungsional, effektifitas dan
massa sesuai dengan
efisiensi
persyaratan fungsionalnya
b. Input data : bentuk tapak,
pencapaian dan sirkulasi, iklim,
kebisingan, bau dsb.

6. Utilitas Tapak a. Pertimbangan : efektivitas dan


Perolehan pola jaringan utilitas
efisiensi
tapak yang sistemik
b. Input data: utilitas lingkungan,
iklim, topografi, massa dan
ruang
Tahapan Analisa Tapak

1. Mengumpulkan dan
mendiagram informasi
tapak

2. Mengorganisasi
diagram

3. Menafsirkan
diagram
1. Mengumpulkan dan
Mendiagram Informasi Tapak
1. Mengumpulkan dan
Mendiagram Informasi Tapak
1. Mengumpulkan dan
Mendiagram Informasi Tapak
1. Mengumpulkan dan
Mendiagram Informasi Tapak
2. Mengorganisasi Diagram Tapak
2. Mengorganisasi Diagram Tapak
2. Mengorganisasi Diagram Tapak
2. Mengorganisasi Diagram Tapak
3. Menafsirkan Diagram Tapak
3. Menafsirkan Diagram Tapak
3. Menafsirkan Diagram Tapak
3. Menafsirkan Diagram Tapak
3. Menafsirkan Diagram Tapak
3. Menafsirkan Diagram Tapak
3. Menafsirkan Diagram Tapak
3. Menafsirkan Diagram Tapak
3. Menafsirkan Diagram Tapak
3. Menafsirkan Diagram Tapak
3. Menafsirkan Diagram Tapak
CONTOH PROGRAM TAPAK
PASAR AGRIBISNIS DI BATU (Agribusiness Market in Batu)
EDWIEN DWI SUSANTO NIM. 0110653011-65
Contoh Program Tapak
PASAR AGRIBISNIS DI BATU (Agribusiness Market in Batu)
EDWIEN DWI SUSANTO NIM. 0110653011-65

Analisa Topografi
Analisa Drainase Tanggapan Analisa Drainase
Analisa Iklim Analisa Iklim
Analisa View
Analisa Kebisingan Tanggapan Analisa
Kebisingan

Vegetasi alami
(barier kebisingan)
untuk mengurangi tingkat kebisingan
dari arah jalan Giripurno.
- Peletakan sepanjang muka tapak /
sejajar jalan Giripurno.
- Vegetasi alami sifatnya mengurangi
sehingga pola penanaman tidak rapat,
pertimbangan bagian muka tapak untuk
peletakkan fungsi yang tidak ada
prasyarat kebisingan, dan memberikan
view ke dalam tapak bagi pengunjung.
Analisa Pencapaian Tanggapan Analisa
Pencapaian

UTARA
Tanggapan Analisa Sirkulasi Analisa Vegetasi
No Alternatif Zoning Kelebihan Kekurangan Keputusan

1 • Zona memiliki bentuk yang • Hubungan antar masing- -


teratur, dengan urutan masing zona kurang kuat,
kegiatan penguna didasarkan didasarkan pada urutan zona
pada urutan zona yang ada, yang ada. Sehingga penguna
yaitu zona publik, semi harus melewati zona tertentu
publik, dan privat. sebelum sampai di zona
• Peletakan zona privat tujuan.
memiliki nilai positif dengan • Zona privat berada pada
tingkat ketenangan, dengan posisi tepat, tetapi kurang
berupaya memanfaatkan optimal dengan keberadaan
Servis ketinggian topografi tapak. zona semi publik yang
menjadi barrier pandangan
dalam memanfaatkan view
keluar tapak.

2 • Zona memiliki bentuk yang • Hubungan antar zona kurang. -


teratur, dengan urutan Pergerakan penguna
kegiatan penguna didasarkan didasarkan pada urutan zona
pada urutan zona yang ada, yang ada.
yaitu zona publik, semi • Zona privat yang memerlukan
publik, dan privat. view keluar tidak berdiri
• Pedoman utama penentuan bebas dengan tersembunyi
zonasi didasarkan pada dibelakang zona semi publik.
orientasi positif pada tapak,
dan ketinggian topografi yang
Servis ada.
• Zona privat mendapat
ketenangan dari perbedaan
ketinggian tapak

3 • Zonasi pada tapak memiliki - Alternative 3,


bentuk yang teratur dan dijadikan
terpadu, memungkinkan pilihan dalam
adanya hubungan antar zona, penzoningan
penguna dapat melakukan pada tapak
kegiatan secara bebas tetapi
sifat zona yang ada masih
Servi terlihat jelas.
s • Zona privat dapat berdiri
bebas memanfaatkan
ketinggian tapak untuk
memaksimalkan potensi view
yang ada tanpa halangan.
• Mempunyai kesan sentral
(ada pengikat)

Analisa Zoning Tapak


ZONA PRIVAT
Berada pada sisi dalam/belakang tapak, untuk
peletakkan fungsi wisata (wisma tamu-pengelola,
taman agri) yang menuntut tingakat privacy
ZONA PUBLIK pengunjung, suasanan yang tenang, dan view yang
Berada pada sisi depan dari tapak, untuk
optimal didalam tapak/keluar tapak
peletakkan fungsi utama yaitu fungsi bisnis. Tidak
terdapat persyaratan kebisingan, dituntut akses ZONA SEMI PUBLIK
pencapaian yang mudah dari arah entrance jalan Diletakkan pada sisi tengah tapak untuk
Giripurno sehingga menciptakan bangunan fungsi informasi dan admninistrasi yang
penangkap dan penerima PUBLIK menuntut suasana tidak terlalu bising, dekat
(Pu) dengan fungsi bisnis untuk memudahkan
pencapaian pengunjung.
ZONA SERVIS Servis
Diletakkan dekat dengan main entrance (Se)
dan side entrance memudahkan
pelayanan dan servise di dalam tapak.
Zona servis untuk peletakkan fungsi servis
(area parkir pengunjung-pengelola, area
bongkar muat, musholla, ruang panel-
ganset, pos jaga). U.T.A.R.A

KETERANGAN:
Pu ZONA PUBLIK F. BISNIS

Sp ZONA SEMI F. INFORMASI


PUBLIK F. ADMINISTR

Pr ZONA PRIVAT F. WISATA

Se
ZONA SERVIS F. SERVIS
Zona
Fungsi servis
RL
Massa Bangunan
Massa Bangunan (utama) B Fungsi Wisata
Fungsi Bisnis Luas (1168,7 m2)
Luas total (6507,8 m2)
-Pely. Lelang- RL Massa Bangunan
grosir B B Fungsi Pengelolaan
Luas (4024 m2) RL Administrasi
-Pely. Retail Luas (326,3 m2)
(wisata) B Pr
Luas (982 m2) B Massa Bangunan
Fungsi Informasi
Luas (1361,1 m2)
RL
Pr

Pola tatanan massa kombinasi linier dan


radial
POLA SIRKULASI ANTAR MASSA
PENGHUBUNG ANTAR MASSA

B BANGUNAN (MASSA) PLAZA

MASSA BANGUNAN FUNGSI BISNIS


RL RUANG LUAR
MASSA BANGUNAN FUNGSI INFORMASI -
Pr ADMINISTRASI
PARKIR
MASSA BANGUNAN FUNGSI WISATA
FUNGSI INFORMASI
1 Lantai FUNGSI
PENGELOLAAN
ADMINISTRASI
1 Lantai
FUNGSI BISNIS FUNGSI BISNIS
(PELY. GROSIR (PELY. RETAIL) FUNGSI WISATA
LELANG) 1 Lantai 1 Lantai
1 Lantai (ketinggian
lebih dr massa-masa
yang lain)
PENGOLAHAN TAPAK
BERKONTUR/BERLERENG UNTUK
PERLETAKAN RUANG-MASSA
TOPOGRAFI
 Bentuk dasar permukaan tanah
 Ditandai dengan garis kontur lahan

GARIS kontur

TINGGI muka
tanah daerah CURAM

daerah LANDAI

PETA GARIS KONTUR


TOPOGRAFI

 Bentuk dasar
permukaan tanah
 Ditandai dengan GARIS kontur

garis kontur lahan

puncak

TINGGI muka
tanah Lereng CURAM

lerengLANDAI
lembah

PETA GARIS KONTUR


TOPOGRAFI
 Ciri topografi:
 Ketinggian di atas permukaan laut (m)
 Orientasi topografi: arah kemiringan tapak (mis: timur ke barat)
 Lereng topografi : persentase kemiringan tapak

puncak

Lereng curam

lembah

MAKET KONTUR
CONTOH potongan lahan

puncak

405
404
404
lereng landai
403
402
lereng curam 402
401
POTENSI TOPOGRAFI TAPAK

 Sumber daya visual dan estetika


 Penentuan tata guna lahan
Pengolahan kontur: GRADING

 PELANDAIAN sebagian permukaan tapak untuk memungkinkan


konstruksi

kontur ASAL

setelah GRADING
STRATEGI disain pada kontur lereng

1 konstruksi PANGGUNG
2 PENINGGIAN bidang dasar

3 konstruksi KANTILEVER
4 KUPASAN & URUGAN
PENGOLAHAN LAHAN BERKONTUR

Heinz Frick. 2003. Membangun dan menghuni rumah di lerengan.


PENGOLAHAN LAHAN BERKONTUR

tapak berkontur lereng Strategi cut and fill

Bangunan berpanggung Bangunan split level

Jenis Penyelesaian Konstruksi Bangunan di Lahan Kontur


PENGOLAHAN LAHAN BERKONTUR
PENGOLAHAN LAHAN BERKONTUR
PENGOLAHAN LAHAN BERKONTUR
PENGOLAHAN LAHAN BERKONTUR
PENGOLAHAN LAHAN BERKONTUR
PENGOLAHAN LAHAN BERKONTUR
PENGOLAHAN LAHAN BERKONTUR
PENGOLAHAN LAHAN BERKONTUR
PENGOLAHAN LAHAN BERKONTUR

Paul Laseau. 1986. Berpikir Gambar bagi Arsitek dan Perancang.


PENGOLAHAN LAHAN BERKONTUR

Paul Laseau. 1986. Berpikir Gambar bagi Arsitek dan Perancang.


PENGOLAHAN LAHAN BERKONTUR

Paul Laseau. 1986. Berpikir Gambar bagi Arsitek dan Perancang.


PEMODELAN DENGAN MAKET
Transformasi peta kontur ke
pemodelan dengan
menggunakan maket
(terskala)
PRODUK MODEL MAKET KONTUR
PRODUK MODEL MAKET KONTUR
POLA GRADING KONTUR PADA MAKET
POLA GRADING KONTUR PADA MAKET
DESAIN BANGUNAN PADA LAHAN BERKONTUR PADA MAKET
DESAIN BANGUNAN PADA LAHAN BERKONTUR PADA MAKET
ANALISA TAPAK

OUTPUT :
▪ PENEMPATAN ENTRANCE
▪ ZONNING
▪ PENEMPATAN FAS. UTAMA
▪ SIRKULASI
▪ ORIENTASI
LAY OUT PLAN
POTONGAN KAWASAN
KONSEP

PEMANFAATAN LAHAN CURAM


▪ Lahan berkontur dimanfaatkan secara
maksimal untuk penempatan ruang
dan fasilitas
▪ Konstruksi segmen gua pada kolam
arus
ditempatkan bersandar pada tebing
▪ Di atasnya dimanfaatkan untuk fungsi
rest area /gazebo dengan view ke kolam
utama dan background ke waduk
Sasanarakkha
Terimakasih .....................
“home is not where you lived, but where they understand you”,
Christian Morgenstern

Anda mungkin juga menyukai