Anda di halaman 1dari 43

1.

PROGRAMMING
2. ANALISA
3. KONSEP
4. SKETSA
5. IDEA
VISUALISASI
KONSEP
6. DESAIN
PROGRAMMING
 Suatu hasil pekerjaan yang baik, umumnya direncanakan dengan baik
pula. Begitu juga dalam arsitektur, hasil akhir berupa bangunan hanya
akan terlihat baik dan berfungsi secara baik apabila melalui suatu metoda
perencanaan dan perancangan yang baik. Salah satu perencanaan yang
matang adalah berupa penyusunan program yang dikenal dengan istilah
programming.

 Programming adalah proses mengidentifikasi dan mendefinisikan


kebutuhan-kebutuhan desain dari sebuah fasilitas dan mengkomuni
kasikan persyaratan klien kepada perancang (Palmer,1981).

 Programming adalah suatu proses yang menunjukkan dan menerje


mahkan secara sistematis misi dan tujuan dari suatu organisasi, group,
atau individu dalam hubungan aktivitas-personil-peralatan yang
terintegrasi, sehingga menghasilkan bangunan atau fasilitas yang efisien
dan fungsional (Preiser, 1985).
PROGRAMMING
Programming adalah tahap penetapan masalah dan tahap
perencanaan dari “design process” dan biasanya berperan sebagai
pemberi layanan “pre-design” (Donna, 1993).

Dokumen Program adalah bagian dari kesepakatan resmi antara


klien dengan perancang yang membuat spesifikasi arah dan lingkup
proyek.

Dokumen program yang harus dimasukkan adalah analisis:


1. Kondisi existing dan gaya external perancangan (kekuatan
external desain), termasuk fakta tentang peraturan, analisa
tapak profil pemakai dan kendala.
2. Usulan kondisi yang akan datang dan gaya internal
perancangan (kekuatan internal desain).
PROGRAMMING
Sebagai proses pengolahan informasi
PROGRAMMING BERTUJUAN UNTUK
MENGHASILKAN INFORMASI YANG
DIBUTUHKAN DALAM DESAIN, DIDALAMNYA
TERKANDUNG PROSES PENGUMPULAN DATA,
ANALISIS, ORGANISASI, KOMUNIKASI DAN
EVALUASI DATA.

DATA YANG BAGAIMANA ?:


SEGALA DATA YANG PENTING DAN BERKAITAN DENGAN

EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS DESAIN


DATA MENTAH DIOLAH MENJADI INFORMASI YANG
BERGUNA BAGI PERANCANGAN
PROGRAMMING
PRODUK AKHIR PROGRAMMING
Proses programming pada akhirnya menghasilkan suatu produk
akhir berupa program. Program adalah sebuah rencana tindakan
untuk merumuskan dan memperoleh hasil-hasil dan sasaran yang
diinginkan.

Sebuah program berisi informasi spesifik mengenai persyaratan


yang dibutuhkan untuk merancang sebuah fasilitas tertentu.

Program adalah komunikasi yang mentransfer dan menginterpretasi


kebutuhan klien kepada perancang (arsitek).
PROGRAMMING
HUBUNGAN ANTARA PROGRAMMING DENGAN PROSES PERANCANGAN:
Sampai saat ini masih terdapat kontroversi mengenai hubungan antara
programming dengan perancangan. Sebagian arsitek berpendapat bahwa
programming adalah perancangan namun ada pula yang berpendapat bahwa
programming tidak sama dengan perancangan.
Edwart T. White menegaskan bahwa programming adalah getting ready for
design (bersiap diri untuk perancangan).
Palmer mengatakan programming adalah aspek analisis dari perancangan.
Dapat dikatakan bahwa programming masih berada dalam skup perancangan.
Hubungan keduanya dapat kita pahami apabila kita memandang proses
perancangan secara keseluruhan. Dalam proses perancangan terdapat dua
langkah yang harus dilakukan (William Pena). Pertama: Penelusuran masalah
(problem seeking). Kedua: Penyelesaian masalah (problem solving).
PROGRAMMING
HUBUNGAN ANTARA PROGRAMMING DENGAN PROSES PERANCANGAN:
PROGRAMMING adalah langkah pertama, yaitu: tahap analisis, dimana
bagian-bagian dari suatu masalah perancangan dipisah-pisahkan dan dikenali
PERANCANGAN adalah langkah yang kedua yaitu: sintesis, yang
menggabungkan bagian-bagian tersebut untuk membentuk suatu rancangan
yang bertalian.
HUBUNGAN KEDUANYA DIGAMBARKAN OLEH PALMER (1981) dalam bukunya
yang berjudul: The Architecs Guide to Facility Programming.

MASALAH DEFINISI SOLUSI

PROYEK PROGRAM DESAIN


PROGRAMMING
PIHAK YANG TERLIBAT DALAM PROGRAMMING:
1. KLIEN : Bisa pemilik, pengguna maupun publik yang mempengaruhi dan
dipengaruhi oleh fasilitas atau proyek yang akan dibuat.
2. PEMBUAT PROGRAM : Klien, arsitek atau pihak ketiga yaitu konsultan
programming yang juga arsitek atau dapat pula ahli programming dari bidang
non arsitektural seperti dalam programming dari fungsi khusus seperti
pelayanan kesehatan atau fasilitas pendidikan.
3. PERANCANG / ARSITEK : Pihak yang akan menggunakan program yang
telah dihasilkan dan akan menggunakannya dalam mengembangkan suatu
rancangan.
KONSEP BERFIKIR

KOMUNIKATIF
POLA PIKIR ORGANISASI RNG
PROGRAM PENGELOMPOKAN
MANUSIA AKTIVITAS WADAH
RUANG HUBUNGAN RUANG
SIRKULASI RUANG
PENGELOLA WAKTU STANDARD
PEMAKAI JENIS KELAMIN PERSYARATAN
TAMU UMUR BATASAN SOAL POLA
RUANG

LOKASI SIRKULASI
LUAS & WILAYAH PANCA INDRA
HUKUM & PERATURAN
KEADAAN LINGKUNGAN SITE MANUSIA & BUDAYA
IKLIM (UTILITAS)

RENCANA
DENAH ART-FORM
STRUKTUR
KONSTRUKSI
MODIFIKASI BENTUK UTILITAS
BENTUK AWAL
STUDI AKTIVITAS
PROGRAM RUANG
STUDI RUANG
HUBUNGAN RUANG
PENGELOMPOKAN RUANG
ORGANISASI RUANG
PUBLIK

MAIN ENTRANCE
SERVIS SEMI
PUBLIK PARKIR

PRIVAT R. MAKAN R. TAMU


R. ADMINISTRASI

PENGELOMPOKAN DAPUR R. TIDUR


RUANG

SKEMA ORGANISASI RUANG


ANALISA SITE
Bidang B dan C. berpotensi sebagai entrance

Kemungkinan letak
FAKTOR PENENTU: INSTANSIONAL

ENTRANCE
+ Keberadaan Jalan
+ Kemungkinan View BIDANG A

+ Kemudahan Pencapaian

FAKTOR PENENTU:

BIDANG D
SITE BIDANG B
-Jenis Bangunan
- Arus Lalu Lintas
PERUMAHAN - Frekuensi L L
- Nilai Bangunan
BIDANG C
LOKASI (SITE)
Arsitek tidak boleh melupakan tentang faktor Lokasi, penentuan site yang tepat
sangat membantu arsitek secara lebih efisien dan efektif di dalam
mengidentifikasikan masalah-masalah yang ada pada site yang akan di analisa.
Arsitek harus selalu menambahkan persoalan-persoalan baru yang ada pada site,
dengan demikian daftar masalah menjadi lebih luas dan kompleks.
Daftar masalah di site yang harus difahami oleh seorang arsitek antara lain:

1. Posisi site dalam suatu kawasan kota termasuk pola jalan-jalan yang
menghubungkannya.
2. Posisi site dari pusat kota atau pusat keramaian.
3. Posisi site terkait dengan sistem transportasi menuju ke site.
4. Jarak dan lamanya waktu menuju site dari pusat kota atau pusat
keramaian di dalam kota.
SITE HUBUNGAN DENGAN LINGKUNGAN
1. Peta kawasan yang menunjukkan eksistensi & proyek wilayah hak milik .
2. Eksistensi & proyek dari penggunaan bangunan dalam suatu lingkungan.
3. Kondisi exsisting dari lingkungan site.
4. Manfaat atau potensi ruang eksterior dalam suatu lingkungan site untuk rancangan.
5. Lalu lintas dari kendaraan & pejalan kaki dalam mengumpulkan fungsi dalam lingkungan site.
6. Eksistensi & proyek dari pola gerak lalu lintas, jalan utama & jalan minor, rute dari kendaraan jasa
seperti truk sampah dan rute pemberhentian bus.

7. Hubungan ruang kosong dengan ruang isi.


8. Bentuk cahaya pada jalan-jalan.
9. Pola arsitektur seperti: bentuk atau fenetrasi, bahan-bahan, warna , landscape, bentuk porositas,
hubungan jalan-jalan, ketinggian bangunan, pola fasade bangunan, tekstur dan lain-lain.
10. Klasifikasi lingkungan yang harus mendapat perhatian khusus atau harus dipertanggung
jawabkan
pada karya disain kita seperti: daerah yang bersejarah.
11. Nilai-nilai khusus disekitar site.
12. Imajinasi atau situasi buruk yang harus dihindarkan.
13. Matahari dan bentuk bayangan pada musim-musim tertentu sepanjang tahun.
14. Pola saluran seperti jaringan listrik, jaringan PDAM, drainase dll.
UKURAN DAN WILAYAH
a. Dimensi dari batas-batas site yang akan di rancang.
b. Dimensi dari hak pembuatan jalan dilingkungan site rancangan.
c. Site dan dimensi dari permintaan pemilik disain.
d. Klasifikasi wilayah site pada saat ini seperti kawasan perdagangan, kawasan perkantoran
dll.
e. Depan, belakang, sisi dari halaman yang ditentukan oleh klasifikasi wilayah seperti: garis
sempadan.
f. Luas yang diijinkan untuk dibangun pada site oleh dinas tata kota (building coverage/BC)
g. Batas ketinggian bangunan yang diijinkan oleh dinas tata kota (floors area ratio/FAR)
h. Penentuan daerah yang dibutuhkan untuk parkir yang didasarkan pada tipe dari bangunan
yang akan dirancang pada site tersebut.
i. Banyaknya ruang parkir yang dibutuhkan (apabila kita sudah mengetahui luas lahan yang
bisa dibangun).
j. Memperkirakan adanya perubahan-perubahan aturan dari pemerintah setempat.
k. Memperkirakan adanya perubahan-perubahan sejalan dengan adanya akomudasi dari
seluruh perancangan fungsi.
l. Proyeksi perubahan yang akan mengurangi karakteristik dimensi site seperti: lebar jalan.
KARAKTER ALAM SECARA FISIK
1. Bentuk topografi
2. Ciri-ciri utama topografi site seperti titik ketinggian, titik terendah, tepi sungai, berkontor, datar
dll.
3. Bentuk pengeringan pada site meliputi arah permukaan saluran dan sistem pengumpulan air.
4. Ciri-ciri alam pada site seperti apakah ada lahan yang dipertahankan, diolah atau dimusnahkan.
5. Tipe tanah pada site seperti: kandungan kedalam air tanah, jenis tanah dll.
PANCA INDRA ATAU PEMANDANGAN
1. Pemandangan dari site meliputi letak site dimana pemandangan tidak
terhalang (pemandangan positif atau negatif)
2. Pemandangan ke dalam site (pusat perhatian dari arah tertentu misalnya
dari bangunan dll) ditentukan apakah pemandangan positif atau negatif,
berapa sudut pandang yang dapat dicapai menuju ke site.
3. Pandangan ke dalam site dari daerah batas site meliputi: berjalan kaki,
bersepeda, berkendaraan, dll.
4. Penentuan waktu dan entensitas kebisingan yang terjadi yang datang dari
luar site.
5 Penentuan waktu dan entensitas bau busuk, asap atau polusi udara di
sekitar site.
PEMBUATAN DIAGRAM
INFORMASI TAPAK

ANALISIS KEADAAN
TINJAUAN GLOBAL LOKASI

BATAS
KOTA
PEMBUATAN DIAGRAM
INFORMASI TAPAK

ANALISIS KEADAAN
TINJAUAN GLOBAL LOKASI

BATAS
KAWASAN
PEMBUATAN DIAGRAM
INFORMASI TAPAK

ANALISIS KEADAAN
TINJAUAN GLOBAL LOKASI

LOKASI
TAPAK
PEMBUATAN DIAGRAM
INFORMASI TAPAK

ANALISIS KEADAAN
TINJAUAN GLOBAL LOKASI

BENTUK SIRKULASI
LALU LINTAS
PEMBUATAN DIAGRAM
INFORMASI TAPAK

ANALISIS KEADAAN
TINJAUAN GLOBAL LOKASI

BENTUK KONTUR

SITE YANG DAPAT


DIBANGUNAN
PEMBUATAN DIAGRAM
INFORMASI TAPAK

SITE
PEMBUATAN DIAGRAM
INFORMASI TAPAK
PERATURAN DAERAH

FAR
BC
PEMBUATAN DIAGRAM
INFORMASI TAPAK

KONTUR

GARIS
KONTUR
PEMBUATAN DIAGRAM
INFORMASI TAPAK

KEMIRINGAN
PEMBUATAN DIAGRAM
INFORMASI TAPAK
PEMBUATAN DIAGRAM
INFORMASI TAPAK
PEMBUATAN DIAGRAM
INFORMASI TAPAK
HARUS DIKITKAN DENGAN PENZONINGAN HAL.15

Anda mungkin juga menyukai