Anda di halaman 1dari 23

REFLEKSI PEMETAAN KOTAKU

Project Management Unit KOTAKU


Latar Belakang
• Refleksi Pemetaan KOTAKU dimaksudkan untuk memperlancar kolaborasi antara Pemerintah
Pusat; Pemerintah Daerah dan Masyarakat dengan mekanisme infrastruktur berbasis masyarakat
melalui skema pemberdayaan, dimana masyarakat terlibat penuh mulai tahap perencanaan,
pelaksanaan, pemanfaatan hingga pengawasan.
• Hal ini sejalan dengan Tujuan Program, a.l Mewujudkan kolaborasi penanganan kawasan
permukiman kumuh dari berbagai stakeholder; dan Prinsip Program, a.l menjadikan Pemerintah
Daerah sebagai Nakhoda penanganan kumuh.
• Refleksi Pemetaan KOTAKU diwujudkan dengan beberapa langkah penting:
o Menekankan pada kemandirian Pemetaan dan Kelengkapan data SIM
o Memperhatikan waktu penugasan dan Alih Kelola SIM-GIS
o Memperhatikan dinamika lapangan dalam hal perbedaan permasalahan
Landasan Berpikir Refleksi MIS-GIS

Aplikasi Main
Baseline
Module

Pengurangan
GIS
Kumuh
Catatan: Untuk Aplikasi Main Module akan disesuaikan dengan kebutuhan Pemda
Baseline
Pendataan Baseline
• Pendataan Baseline pertama kali dilakukan pada tahun 2015 dan data numeriknya masuk ke
dalam tabulasi data SIM (clogbook) pada tahun 2016
• Pada tahun 2017 terdapat penambahan 4 parameter baru, yang semula 15 kriteria menjadi 19
kriteria, sehingga data ditarik kembali khususnya untuk 4 kriteria tambahan beserta data
detilnya mulai dari A1 sd A6 dan B1…B6.
• Ada kemungkinan perbedaan capaian pengurangan luasan kumuh berdasarkan manual (R0)
dengan hasil yang tersedia dalam web report (slum profile) SIM Kotaku. Perbedaan ini bisa
ditelusuri pada dua hal, yaitu;
o Sumber data yang tidak sama atau berubah, yang diakomodir pada hitungan manual (R0), sedangkan sumber data baseline yang di SIM
tidak berubah.
o Formulasi untuk menghitung data numerik sampai mengeluarkan outcome, skor awal dan skor akhir kekumuhan, perlu dilakukan uji hasil
secara komprehensif dilakukan bersama oleh pelaku ditingkat Kota (Korkot) maupun Provinsi (Provinsi).
Updating Baseline
• Update data baseline berikut data pemanfaat dengan kondisi real data di lapangan, perlu
dilakukan dengan memperhatikan factor-faktor berikut:
o Periode waktu update baseline, apakah setiap 6 bulan, 1 tahun atau pilihan periode
lainnya jelas tercantum dalam ketentuan yang disepakati bersama.
o Proses update data baseline berlaku massif untuk semua kelurahan wilayah dampingan
Kotaku.
o Data baseline yang diupdate harus meliputi data detail dari format A1—A6 dan format
B1—B6 beserta cLogBook nya.
o Pelaksanaan update data baseline ini diusulkan bisa dilaksanakan pada periode bulan di
mana masyarakat / fasilitator masih belum disibukkan dalam tahap pemanfaatan dana
BPM.
Format ClogBook 19 parameter
dan 16 parameter
Aplikasi Main Module
ALIRAN DATA SIM KOTAKU
http://kotaku.pu.go.id/view/7214/aplikasi-sim

Korkot 1.1

KORPROP 1

Korkot 1.n
Server Pusdatin PU

KORPROP n http://kotaku.pu.go.id/view/7214/aplikasi-sim
Korkot n.1

INPUT PROSES OUTPUT

Korkot n.n
Lingkup Aplikasi SIM KOTAKU
SKALA SKALA
LIVELIHOOD
LINGKUNGAN KOTA/KAWASAN

TAHAP PERSIAPAN TAHAP PERSIAPAN


PPMK
TAHAP TAHAP
PERENCANAAN PERENCANAAN

TAHAP TAHAP
PELAKSANAAN PELAKSANAAN
BDC
TAHAP TAHAP
KEBERLANJUTAN KEBERLANJUTAN
DATA SIM SKALA KOTA/KAWASAN
Tahap Tahap Tahap Tahap
Persiapan Perencanaan Pelaksanaan Keberlanjutan

RP2KPKP /
Memorandum
Sosialisasi Tingkat Program Pencairan Kepada KPP Skala
Kota Kontraktor Kota/Kawasan

Penyiapan Paket
(DED, RAB, RKS)
Pokja PKP
Realisasi Kontrak Kualitas
(Terbentuk dan Paket Pekerjaan Infrastruktur
berfungsi)

Pengadaan/Proses
Lelang

Kontrak Paket
Kerja Kontraktor
Pengurangan Kumuh
Report Pengurangan Kumuh
Report Profil Kumuh
PEMETAAN
SUPPORT PEMETAAN / GIS UNTUK KOTAKU

1. Menyajikan informasi spasial dengan lebih baik.


2. Memungkinkan untuk melakukan pendataan baseline menggunakan pendekatan Penginderaan Jauh dan
Interpretasi Citra, sehingga dapat mengefisiensikan waktu, tenaga, dan biaya.
3. Melakukan verifikasi batas kelurahan – RT/Lingkungan bersama dengan pemerintah desa dan warga
masyarakat.
4. Dapat mendukung kegiatan perencanaan melalui data spasial yang disajikan.
5. Mampu melakukan perhitungan luasan kumuh dan analisis pengurangan luasan kumuh.
6. Mampu melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan.
GIS SEBAGAI PENDUKUNG KEBERLANJUTAN PROGRAM

1. Data spasial digunakan bersama-sama oleh berbagai instansi dan lembaga yang ada di lingkungan
pemerintah daerah, sehingga data akan saling terintegrasi satu dengan yang lain.
2. Data spasial dapat diakses, diperbarui, dan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan instansi dan lembaga
yang ada di lingkungan pemerintah daerah (tematik).
3. Ketersediaan data spasial yang lengkap, akurat, dan berkualitas baik dapat dijadikan sebagai bahan
koordinasi antar instansi dan lembaga di pemerintah daerah untuk mendukung perencanaan dan
pengambilan keputusan.
4. Ketersediaan data spasial yang lengkap, akurat, berkualitas baik serta terintegrasi akan membuka dan
menciptakan peluang serta kesempatan yang luas untuk berbagai macam program dan kegiatan percepatan
pembangunan.
5. Data spasial di dalam Program KOTAKU merupakan tools pengendalian yang memiliki visualisasi
keruangan, sehingga sangat baik digunakan mulai dari pendataan, perencanaan, realisasi, serta analisis
outcome pengurangan kumuh.
INFRASTRUKTUR DATA SPASIAL

Infrastruktur Data Spasial merupakan pengelolaan data spasial yang terintegrasi antara SDM, stakeholder,
pemerintah (kebijakan) yang memungkinkan untuk berbagi pakai data (sharing data) dan kemudahan untuk
meningkatkan efektifitas dan efisiensi pemanfaatan data spasial.

Penyusunan infrastruktur data spasial ini memungkinkan untuk melakukan penyimpanan data,
pendistribusian data, hingga terbukanya akses pemanfaatan bagi berbagai pihak yang memerlukan.
Teknologi yang semakin berkembang saat ini dapat mendukung hal tersebut.
notes
1. Kunci penting saat ini : informasi dan komunikasi melalui teknologi. GIS memiliki 3 kunci tersebut.
2. Keunggulan GIS :
a. GIS merupakan jembatan untuk memberikan informasi secara spasial
b. GIS mampu membangun kepercayaan melalui data dan informasi yang disampaikan
c. GIS mampu mendorong pemangku kebijakan untuk membuat keputusan yang baik
d. GIS modern sudah dapat disajikan secara online dan memungkinkan bekerja dalam 1 peta oleh
beberapa orang
f. WEB GIS KOTAKU memiliki fitur yang mudah digunakan (user friendly)
e. KOTAKU memiliki data SIM yang sangat baik dan lengkap, integrasi dengan GIS akan semakin
memudahkan dalam penyajian informasi melalui visualisasi spasial.

QUALITY TRUST USER


INSTAN
SI
KOMUNIT
AS

PEMERINT
LEMBAG AH AKADEM
ISI
A
DAERAH
PROGRA
M

MASYARA
KAT
ALUR KERJA PEKERJAAN GIS
INPUT PROSES OUTPUT

Pemerintah RPLP SIM Survei Editing Atributing Joining Layouting Peta Dasar Peta WEB GIS
Daerah Lapangan Tematik

Verifikasi Pengumpulan
Data
TIPE DATA GIS

shapefile jpeg/pdf WEB GIS


Format penyimpanan data Format penyimpanan data Pemetaan digital dengan
spasial yang berbasis vektor yang berupa gambar menggunakan jaringan
internet

Kemampuan untuk Visualisasi untuk keperluan Kemampuan untuk diakses


melakukan editing dan tampilan dan cetak banyak orang dari mana saja
analisis
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai