Anda di halaman 1dari 93

MANAJEMEN &

R E K A YA S A
L A LK EUL OLM PIO KN1 T A S

ICON ICON ICON ICON


KELOMPOK 1
D-IV TEKNIK INFRASTRUKTUR
SIPIL
10111410000004 ARDANIK HATINAWATI
10111410000005 WAHYU SATYANING B
10111410000013 MIFTAHUL BAHRI R
10111410000014 ANDINI DIAH PUSPANINGRUM
10111410000016 M. FAREZA AKBAR
10111410000017 DERINA SEPTIA PRATIWI
10111410000022 M. KURNIAWAN HUDA
10111410000026 SARAH AZIZAH ZAIN
10111410000028 IMAM NAKHROWI
10111410000030 ACHMAD ZAKI RIDHO
Tr a n s p o r t a t i o n S i t e
Impact Handbook
PENYUSUN
The Florida Department of Transportation

TAHUN TERBIT
2014
BAB II
R E
R Y MO Dampak Proses Transportasi
L B AR
LIO NE
Add an image

Pendahuluan
Objek Yang Ditinjau Akibat Dampak Transportasi :

Penilaian terhadap dampak pembangunan yang diusulkan

Penilaian kebutuhan akan perbaikan untuk mencapai sistem transportasi yang aman dan
efisien sehingga memenuhi standar layanan

Penyediaan forum untuk skateholder

Penilaian kebutuhan semua pengguna

6
Kerangka Analisis Dampak Transportasi

Studi area Pengumpulan data Latar belakang lalu Perbaikan yang

Analisis Kondisi Mendatang


Analisis Kondisi Existing
Pengembangan Metodologi

Analisis Mitigasi
Waktu Traffic counting lintas diperlukan
Faktor trasnportasi Sistem transportasi Pengembangan
umum proyeksi lalu lintas
Tata guna lahan tanpa pembangunan
Trip generation
Trip distribution
Multimodal evaluation
Jaringan pekerjaan
perjalanan

7
Studi lalu lintas yang ditinjau oleh FDOT yaitu:

Dampak perkembangan regional Review lokal (jika ada)

Studi perencanaan dimana perkembangan Akses izin studi


akan mempengaruhi desain dan / atau operasi
jalan raya (median, sinyal, analisis jalur
putar)

Amandemen Rencana Komprehensif Dampak terhadap fasilitas negara


Pemerintah Daerah

8
Komponen Dampak Transportasi

Pengembangan Analisis Analisis Analisis


Metodologi Kondisi Kondisi Mitigasi
Existing Mendatang

9
Add an image

Pengembangan
Metodologi
Pengembangan Metodologi
Bagian dari pengembangan metodologi adalah untuk menyetujui tingkat analisis transportasi yang diperlukan dan dapat
diterima.
1. Persyaratan Studi Area
Studi area meliputi semua jalan raya dimana lalu lintas yang dihasilkan oleh pengembangan yang diusulkan setara dengan 5
persen dari volume layanan maksimum pada standar LOS untuk fasilitas ini

11
Pengembangan Metodologi
2. Jangka waktu
Secara umum, yang dianalisis mencakup :
 Tahun existing
 Tanggal pembukaan usulan pengembangan
 Penyelesaian fase utama dalam pengembangan multi-tahun

12
Gambar 1. Analisa jam puncak pada beberapa tipe pengembangan

3. Faktor Transportasi Umum


 Faktor Penyesuaian Perjalanan
Analisis dampak transportasi biasanya didasarkan
pada analisis jam puncak. Periode analisis harus
dikaitkan dengan pola puncak yang ada di jalan
raya dan perkembangan lalu lintas. Periode analisis
yang dipilih harus merupakan periode yang
memiliki kombinasi tertinggi antara lalu lintas
pembangunan dan latar belakang. Ini disebut
sebagai "jam kritis." Untuk menggambarkan
konsep ini, jam kritis untuk penggunaan lahan yang
dipilih diilustrasikan di samping

13
 Faktor Transportasi Umum
Gambar 2. Standar Faktor K
 Standard factor “K”
Rasio peak hour terhadap rata-rata lalu lintas
harian rata-rata harian faktor (K) yang digunakan
dalam perencanaan melalui tahapan desain.
Awalnya istilah "K" dikembangkan untuk
mengubah volume harian menjadi volume per jam
tertinggi. Dengan menggunakan faktor K yang
terukur untuk jalan yang jenuh, mendistorsi
bagaimana jalan raya harus direncanakan dan
dirancang. Volume terukur tidak bisa melebihi
kapasitas jalan raya bahkan pada “peak hour” atau
jam sibuk. Gambar disamping merupakan standar
faktor K

14
Add an image

Analisis Kondisi
Existing
Karakteristik Pembangunan
• Lokasi, batasan dan pengembangan
• Area yang berpengaruh

Data Sistem Transportasi


• Jaringan transportasi (jalur, tipe fasilitas, tipe area) Analisis ini menetapkan dasar untuk
• Data layanan (rute dan headway) perbandingan pengembangan yang diusulkan.
• Organisasi pengelola transportasi
• Pedestrian dan fasilitas pesepeda Analisis ini harus terdiri dari identifikasi
• Transportasi terencana dan program perbaikan karakteristik operasional dan fisik sistem
• Data control lalu lintas (sinyal)
transportasi.
Data Permintaan Angkutan  Pengumpulan Data
• Hitungan volume lalu lintas dan perputaran hitungan
• Karakteristik lalu lintas Pengumpulan data meliputi seperti yang
• Transit service ridership tertulis pada diagram di samping
• Pedestrian dan fasilitas pesepeda

Tata Guna Lahan


• Penggunaan tanah existing dan masa mendatang
• Persyaratan rencana komprehensif
• Data dan prakiraan sosial ekonomi
• Perkembangan lain yang disetujui

16
Analisis Kondisi Existing

Traffic Counting
Data permintaan transportasi yang ada meliputi volume lalu lintas, jumlah pergerakan, karakteristik lalu lintas
seperti faktor puncak, data pengendara, aktivitas pejalan kaki dan pesepeda.

Tata Guna Lahan


Penggunaan lahan dan data demografis akan mencakup klasifikasi penggunaan lahan di masa depan,
intensitas, populasi, ketenagakerjaan, informasi rencana komprehensif. Jika model transportasi skala besar
akan dgunakan dalam analisis, Transportation Analysis Zones (TAZ) harus diidentifikasi.

17
Analisis Kondisi Existing

Sistem Transportasi
Data sistem transportasi yang ada mencakup karakteristik fisik dan fungsional dari sistem transportasi. Data
yang diperlukan antara lain :
 Data geometrik meliputi jumlah lajur, lokasi persimpangan dan sinyal

 Pengaruh fasilitas pada suatu akses


 Tipe area (pedesaan, perkotaan, transisi)
 Identifikasi rute transit, pedestrian, pesepeda
 Informasi kerusakan untuk semua mode

18
Add an image

Analisis Kondisi
Mendatang
Analisis Kondisi Mendatang

Trip Generation
Trip generation adalah proses dimana jumlah dan jenis perjalanan yang terkait dengan penggunaan lahan
tertentu diperkirakan. Trip generation merupakan elemen paling penting dari analisis dampak transportasi
yang diulas oleh FDOT karena memperkirakan jumlah perjalanan kendaraan yang terkait dengan penggunaan
atau pengembangan lahan tertentu.

20
Jenis – Jenis Trip/Perjalanan

Perjalanan untuk tujuan khusus


Primary
trips

Perjalanan yang saat ini digunakan


pada jalan raya umumnya (lewat Pass-by
langsung menuju jalan utama) trips Diverted Perjalanan yang menggunakan segmen
sistem jalan yang tidak pernah
trips dikunjungi.

21
Ilustrasi Jenis – Jenis Perjalanan

22
Add an image

Menggambarkan
Dasar Lalu Lintas
yang Akan Datang
Menggambarkan Dasar Lalu Lintas yang Akan Datang

Kenaikan yang diharapkan dari


pertumbuhan secara keseluruhan
Dasar lalu lintas terdiri melalui lalu lintas
dari dua elemen Lalu lintas dari perkembangan lainya
pada lokasi studi

24
Metode model
Melibatkan penggunaan model permintaan perjalanan dalam skala besar

Metode penambahan
Menggunakan informasi perkembangan yang spesifik

Metode tingkat/tren
pertumbuhan
Disebut sebagai “tren” atau “manual”

Metode Yang Digunakan


Dalam memperkirakan dasar lalu lintas di masa yang akan datang
menggunakan 3 metode

25
Metode ini biasanya digunakan menggunakan analisa tren atau

Metode tingkat pertumbuhan lalu lintas sebelumnya.


Metode Tingkat/Tren Pertumbuhan adalah pendekatan paling dasar

Tingkat/Tren untuk mengembangkan penaggambaran pertumbuhan di masa


depan, karena metode tingkat pertumbuhan mencerminkan tren

Pertumbuhan
sebelumnya. Pendekatan ini akan tergantung pada bagaimana tren
mencerminkan lalu lintas pada tahun sebelumnya didasarkan pada
setidaknya lima tahun data

26
Identifikasi data yang diperlukan berdasarkan daerah studi dan sumber data yang
relevan

Memperoleh data perhitungan lalu lintas sebelumnya untuk lokasi eksisting atau data
demografi.

Melakukan analisis tren pertumbuhan menggunakan satu dari tiga bentuk pertumbuhan
diidentifikasi di bawah ini dan plot pola tingkat pertumbuhan lalu lintas untuk lokasi
eksisting.

Metode Tingkat/Tren Pertumbuhan


Ketika menggunakan salah satu pertumbuhan/perubahan lalu lintas atau
karakteristik demografi terkait untuk peramalan dasar lalu lintas, harus
mengikuti langkah – langkah sebagai berikut :

27
Metode Penambahan
Melibatkan identifikasi perjalanan yang terkait dengan perkembangan yang disetujui di wilayah studi, menugaskan perjalanan
tersebut ke wilayah studi sistem transportasi dan menambahkan melalui dasar lalu lintas. Metode penambahan menggambarkan
lalu lintas dasar sesuai dengan perkembangan daerah lainnya yang akan mempengaruhi pola lalu lintas pada derah lokal selama
periode yang sama.

28
Metode Penambahan

Menilai dampak perbaikan sistem yang dilakukan


 Bekerja dengan staf instansi lokal dan negara bagian untuk mengidentifikasi subwilayah.
 Mengidentifikasi proyek transportasi yang berkomitmen dan kemungkinan perubahan pola perjalanan di dalam subwilayah.

Identifikasi dan tambahkan pengembangan lalu lintas yang


disetujui.
 Konfirmasikan proyek yang berkomitmen dan membuat tahapan dalam subwilayah dengan staf instansi lokal dan negara
bagian.
 Dapatkan penempatan perjalanan yang terkait dengan proyek yang disetujui (yang diinginkan termasuk dokumentasi
bangkitan perjalanan, distribusi perjalanan, dan penempatan perjalanan).

29
Metode Model Menggunakan Florida Standard
Urban Transportation Model Structure (FSUTMS)
untuk Perkembangan Distribusi Perjalanan
Hasil distribusi perjalanan manual dan output model dapat dibandingkan untuk memberikan cek kelayakan.. Metode model
dapat digunakan untuk menentukan distribusi perjalanan awal dan kemudian penyesuaian manual dapat dibuat berdasarkan
penilaian teknik dan mirip dengan jaringan transportasi. Pembenaran dan dokumentasi semua penyesuaian model distribusi
bangkitan harus disertakan dalam analisis lalu lintas.
 

30
Add an image

Distribusi
Perjalanan
Distribusi Perjalanan
 Tujuan distribusi perjalanan adalah untuk menetukan tujuan akhir dan analisis zona transportasi asal lalu lintas yang diteliti
dalam analisis dampak.
 Distribusi perjalanan dapat diperkirakan dengan menggunakan sejumlah metodologi yang berbeda. FDOT dan setiap lembaga
peninjau lokal yang berpartisipasi harus menyetujui metodologi distribusi perjalanan yang dipilih.
 Distribusi perjalanan harus dilakukan analisis pada setiap tahun dan didokumentasikan serta diringkas dalam gambar yang
menggambarkan persentase total bangkitan perjalanan. Angka tersebut harus secara jelas menunjukkan bahwa distribusi luar
perjalanan dari lokasi tersebut bertambah hingga 100%.

32
Distribusi manual dan pembebanan lalu
lintas
Metode analogi tersebut menghasilkan distribusi perjalanan dari sebuah usulan pengembangan berdasarkan data
yang ada yang dikumpulkan di lokasi yang serupa dengan pengembangan subjek.

33
Add an image

Kebutuhan Mitigasi
dan Kebutuhan
Transportasi Masa
Depan
Rata-rata lebar efektif dari luar
melalui jalur

Tingkat komponen servis Volume kendaraan bermotor


sepeda didasarkan
terutama pada lima
Kecepatan kendaraan bermotor
variabel yang terdaftar
dengan kepentingan
relatif Volume kendaraan berat (truk)

Kondisi perkerasan

35
Adanya trotoar

Pemisahan pejalan kaki secara lateral dari


kendaraan bermotor

Volume kendaraan bermotor


Tingkat komponen pelayanan pejalan kaki
didasarkan pada empat variabel yang
terdaftar dengan kepentingan relatif Kecepatan kendaraan bermotor

36
BAB III
R E
R Y MO TINJAUAN RENCANA
B A R
N E L KOMPREHENSIF
L I O
PEMERINTAH DAERAH
Add an image

Rencana
Komprehensif dan
Amandemen
Rencana Komprehensif dan Amandemen
Tinjauan dari rencana amandemen berfokus pada bidang transportasi, penggunaan lahan, koordinasi antar pemerintahan, dan
elemen perbaikan permodelan dari rencana komprehensif. Unsur-unsur ini, bersama dengan Peta Penggunaan Lahan Masa
Depan dan Peta Transportasi Masa Depan, mengkoordinasikan pola penggunaan lahan, sistem transportasi, dan proyek
peningkatan modal yang dibutuhkan untuk mendukung pengembangan masyarakat.

Pihak-pihak yang dapat melalukan perubahan terhadap suatu perencanaan yang akan berdampak luas adalah warga negara,
pemilik properti, atau pemerintah itu sendiri.

39
Rencana Komprehensif dan Amandemen
Perubahan ini sering kali melibatkan perubahan terhadap peruntukan penggunaan lahan di masa depan dari properti ke
penetapan lain yang memungkinkan jumlah pembangunan perumahan yang berbeda (biasanya lebih besar). Perubahan Peta
Penggunaan Lahan Masa Depan dapat mengubah intensitas non-residential yang diijinkan pengembangan atau jenis penggunaan
lahan yang diperbolehkan di properti.

40
Add an image
Analisis ketersediaan fasilitas dan layanan

Add an image
Analisis kesesuaian rencana amandemen untuk usulan penggunaannya dengan
mempertimbangkan karakter tanah, tanah, topografi, sumber daya alam, dan
sumber daya bersejarah yang belum dikembangkan di lokasi.

Add an image
Analisis jumlah minimum lahan yang dibutuhkan seperti yang ditentukan oleh
pemerintah setempat.

Rencana Komprehensif dan Amandemen


Perubahan pada Peta Penggunaan Lahan Masa Depan harus didasarkan pada
analisis berikut:

41
Rencana Komprehensif dan Amandemen
Pada dasarnya perubahan yang terjadi pada Peta Penggunaan Lahan Masa Depan akan mengubah klasifikasi penggunaan lahan
sebagaimana digambarkan pada peta. Perubahan ini memiliki potensi besar untuk mempengaruhi sistem transportasi. Perubahan
tersebut harus mengidentifikasi dampak perubahan yang diajukan terhadap sistem transportasi dan perbaikan yang diperlukan
untuk mengurangi hal tersebut. Perbaikan ini kemudian harus dimasukkan ke dalam Elemen Transportasi dan dalam Jadwal
Perbaikan Modal Lima Tahun.

42
Aspek yang ditinjau pada Amandemen Tata Guna lahan di masa
depan harus berfokus pada :
1. Apakah tata guna lahan dan peta perencaanan transportasi akan tetap terkoordinasi dan konsisten dimasa depan.
2. Apakah standar derajat kejenuhan dan performa mobilitas akan dicapai dan stabil selama periode 5 tahun dengan potensi
pengembangan tambahan terkait amandemen.
3. Apakah kebutuhan infrastruktur terkait dengan amandemen tersebut tercermin dalam elemen pengembangan kota dan jalur
transportasi dimasa depan
4. Apakah amaneden tersebut didukung oleh data dan analisa yang akurat oleh seorang tenaga ahli

43
Add an image

Meninjau Peta
Penggunaan Lahan Di
Masa Depan
Meninjau Peta Penggunaan Lahan Di Masa Depan

Rasio Luas Lantai


Biasanya, amandemen FLUM mengusulkan perubahan pada densitas atau intensitas penggunaan lahan untuk properti tertentu.
Analisa dampak lalu lintas terhadap suatu bangunan dapat merubah deskripi penggunaan lahan bangunan tersebut menadi unit
kuantitatif. Hal ini biasa dilakukan pada bangunan komersial seperti kantor hotel dll. Dimana luas per perseginya dihitung
mengunakan rasio luas lantai

Impervoius Surface Ratio (ISR)


ISR menggambarkan Hubungan Antara Luas lahan yang dipertahankan dengan luas lahan kotor

45
Peninjauan
Amandemen
peraturan (Review of
Text Amendments)
Peninjauan Amandemen peraturan (Review of Text
Amendments)
Amandemen yang diajukan akan mempengaruhi sistem transportasi. Perubahan peraturan dapat mengubah tingkat standar
layanan. Pemerintah daerah dapat melakukan perubahan setiap lima tahun.
 
Dalam perubahan peraturan harus ditinjau untuk kemungkinan dampaknya terhadap sistem transportasi

47
Hal Hal Yang Dibutuhkan Dalam Andalalin

Dokumen
andalalin

Data dan
analisa untuk Perbaikan
mendukung moda saat ini
andalalin dan lima
tahun
mendatang

48
Add an image

Elemen Penggunaan
Lahan Di Masa
Depan
Elemen Penggunaan Lahan Di Masa Depan
Elemen ini memiliki Tujuan, Sasaran, Kebijakan yang mengatur pola pengembangan yang harus konsisten dengan kriteria
minimum. Beberapa hal ini mempengaruhi bentuk dan efisiensi sitem transportasi, kriteria ini meliputi :
1. mendorong pembangunan kembali dan pembaharuan daerah yang belum jelas
2. mendorong penghapusan atau pengurangan penggunaan lahan yang tidak sesuai
3. mengecilkan kemungkinan urbanisasi

50
Add an image

Elemen Transportasi
(Transportaton
Elements)
Elemen Transportasi (Transportaton Elements)
Elemen transportasi harus memperhatikan tingkat pelayanan (level of service) yang ada (eksisting) dan rencana, kebutuhan dan
kekurangan sistem.
Elemen transportasi harus mencerminkan data, analisa, dan asas-asas yang terkait startegi yang bermasalah yang berkaitan
dengan hal hal berikut:
 Kondisi sistem tranportasi yang ada
 Tren pertumbuhan ,pola perjalanan dan hubungan anatara penggunaan lahan dan transportasi
 Tingkat sistem pelayanan dan sistem transportasi yang direncanakan berdasarkan peta tata guna lahan masa depan dan
rencana sistem tranportasi terpadu
 Bagaimana pemerintah daerah akan memperbaiki kekurangan fasilitas yang ada untuk memenuhi kebutuhan sistem
tranportasi yang direncanakan

52
Add an image

Elemen Perbaikan
Modal (Capital
Improvement
Element)
Elemen Perbaikan Modal (Capital Improvement
Element)
Elemen Perbaikan Modal diadopsi dan diperbaharui untuk mencerminkan waktu dan pendanaan modal untuk memenuhi
standar LOS yang telah ditetapkan. fasilitas umum yang berlaku harus mencakup hal-hal berikut:
 Komponen yang menguraikan prinsip untuk konstruksi, penyuluhan, atau peningkatan kapasitas fasilitas umum, dan
komponen itu menguraikan prinsip-prinsip untuk memperbaiki kekurangan fasilitas umum yang ada perlu untuk menerapkan
rencana komprehensif untuk setidaknya 5 tahun.
 Perkiraan biaya fasilitas umum, termasuk penggambaran kapan fasilitas akan dibutuhkan, lokasi umum fasilitas, dan sumber
pendapatan yang direncanakan untuk mendanai fasilitas tersebut.
 Standar untuk memastikan ketersediaan fasilitas umum dan kecukupan fasilitas tersebut untuk memenuhi tingkat penerimaan
yang dapat diterima layanan.
 Identifikasi fasilitas yang diperlukan untuk memenuhi tingkat layanan selama periode 5 tahun.

54
Add an image

Transportation
Concurrency-Related
Amendments
Transportation Concurrency-Related Amendments
Fasilitas tranportasi, yang sejalan dengan taman rekreasi dan sekolah mungkin dimasukkan kedalam satu sistem dengan pilihan
pemerintah daerah
Persyaratan memanfaatkan konkurensi tranportasi meliputi :
 Pemerintah daerah harus menggunakan metode yang diterima secara profesional mengukur tingkat pelayanan saat
mengevaluasi dampak potensial atas usulan pembangunan dan harus mempertimbangkan jumlah fasilitas yang akan
diperlukan untuk memenuhi tuntutan tingkat layanan yang diadopsi.
 Pemerintah daerah harus mengizinkan pemohon untuk DRI, zona ulang , atau izin pengembangan untuk memenuhi
persyaratan konkurensi dalam rencana menandatangani kesepakatan untuk membayar atau membangun perbaikan
transportasi.
 Pemerintah daerah didorong untuk mengembangkan pedoman kebijakan dan teknik untuk mengatasi potensi dampak negatif
pada pembangunan di masa depan seperti di daerah pelayanan perkotaan, infill dan pembangunan kembali.
 Pemerintah daerah didorong untuk mengembangkan alat dan teknik melengkapi aplikasi konkurensi transportasi.

56
Add an image

Rencana
Komprehensif
Pemerintah Daerah
Lainnya
Rencana Komprehensif Pemerintah Daerah Lainnya
Mengevaluasi dan menilai rencana komprehensif termasuk perubahan dalam keadaan lokal dan masyarakat dengan
memperbarui rencana untuk mencerminkan perubahan hukum negara setidaknya setiap 7 tahun perubahan hukum pemerintah
daerah harus dievaluasi seacara komprehensif dan dibutuhkan waktu 1 tahun untuk meninjau kembali.

Mengembangkan Amandemen berbasis dampak regional dan menganalisis amandemen dengan elemen yang relevan. Sehingga
pengembangan amandemen ini mengikuti amandemen pemerintah daerah dengan prosedur FDOT. Dengan membutuhkan data
studi dampak transportasi berupa
 Tren pertumbuhan pada fasilitas jalan yangg berdekatan, dan
 Mitigasi yang diusulkan

58
Rencana Komprehensif Pemerintah Daerah Lainnya
Merencanakan perencanaan sektor dengan skala lansekap untuk luas wilayah geografis yang luasnya paling sedikit 15.000
hektar.
Rencana Sektor disusun dua tingkat;
 Tingkat pertama adalah adopsi rencana induk jangka panjang (Master Plan)
 Tingkat kedua adalah adopsi dengan urutan pembangunan lokal dari dua atau lebih rencana wilayah spesifik yang terperinci
(DSAP)
Proses perencanaan dua level ini menyediakan metode untuk menangani periode perencanaan lebih lama dari pada periode
perencanaan pemerintah daerah yang komprehensif,

59
contoh Peta di Kabupaten Escambia County dari contoh Batas DSAP di Indonesia Kabupaten
bulan Mei tahun 2011 Escambia dari bulan September tahun 2011

60
Rencana Komprehensif Pemerintah Daerah Lainnya

Kawasan Pengelolaan Lahan Pedesaan


Program ini menetapkan bahwa kabupaten dapat menunjuk lahan pedesaan area penata layanan (RLSA) dimana dorongan
perencanaan dan ekonomi mendorong menerapkan strategi perencanaan dan pengembangan yang inovatif dan fleksibel
Amandemen rencana untuk RLSA harus mencakup:
 Kriteria untuk menunjuk Kawasan Penerima Penatalanan, atau SRA;
 Strategi perencanaan dan pengembangan yang inovatif dan terkait proses implementasi yang meliputi ketentuan untuk
fungsional campuran penggunaan lahan dan strategi lainnya; dan gabungan densitas dan intensitas yang tidak akan berakibat
pada pengembangan pembangunan dan perlindungan habitat alami
Menurut Program Pengelolaan Lahan Tanah Pedesaan, Pengiriman Pelapor Area (SSA) digunakan untuk menghasilkan kredit
penatagunaan lahan kepada pemilik properti
yang bisa digunakan untuk memberi hak kepada SRA, yang bisa dalam bentuk self-contained dalam merencanakan
perkembangan perkotaan di RLSA.

61
Rencana Komprehensif Pemerintah Daerah Lainnya

Merencanakan Inovasi yang dapat mendorong pemerintah daerah menerapkan visi perencanaan
sektor dan layanan perkotaan yang inovatif untuk menangani daerah pengembangan baru yang
akan datang seperti daerah perkotaan, batas pertumbuhan perkotaan, dan kepadatan
pembangunan di daerah perkotaan.

62
BAB IV
R E
R Y MO DAMPAK PENGEMBANGAN
L B AR
LIO NE DAERAH
Add an image

Proses Review DRI


(Development
Regional Impact)
Proses Review DRI :
1. Sebelum mengajukan ADA (Application for Development Approval), pemohon harus menghubungi RPC (Regional
Planning Councils) untuk mengatur Konferensi Pra-Aplikasi untuk membahas semua masalah yang terkait dengan
proyek.seperti tanggal fase, volume layanan jalan raya (LOS), asumsi jaringan, generasi perjalanan (pengambilan
internal, penerusan, pengurangan mode), dan asumsi pertumbuhan latar belakang.

2. Peserta Konferensi Pra-Aplikasi dan badan-badan negara bagian dan regional yang terlibat dalam proses peninjauan
kembali DRI memiliki periode waktu peninjauan yang ditetapkan oleh RPC (minimal 14 hari) untuk berkomentar,
setuju atau tidak setuju secara tertulis dengan rangkuman metodologi.

3. Peninjau FDOT (Florida Department of Transportation) harus mengetahui tenggat waktu untuk tinjauan dan
tanggapan RPC. Berdasarkan peraturan periode peninjauan ADA adalah 30 hari kalender. Tanggapan oleh FDOT
setelah batas waktu hukum 30 hari kalender, yang dimulai dari penerimaan ADA dari RPC, secara teknis dapat
diabaikan oleh pemohon.

65
Proses Review DRI :
4. Kecukupan dapat dinyatakan oleh pemohon (setelah menanggapi dua permintaan informasi tambahan oleh RPC)
atau oleh lembaga peninjau. Anggota staf pemerintah daerah diberitahu oleh RPC untuk menetapkan tanggal dengar
pendapat publik setelah kecukupan telah diumumkan.

Analisis Yang Dilakukan Oleh Peninjau FDOT Harus Mencakup Hal-hal Berikut:
• Identifikasi area studi
• Identifikasi fasilitas kepentingan negara dan daerah
• Analisis apakah LOS dari fasilitas yang diidentifikasi terkena dampak negatif sebanyak 5% atau lebih
• Identifikasi proyek transportasi yang tersedia selama jangka waktu pembangunan

66
Proses Review DRI :
5. RPC memiliki waktu 50 hari setelah menerima pemberitahuan dengar pendapat publik, untuk mempersiapkan dan
mengajukan Laporan Penilaian RPC resmi yang merinci rekomendasi kepada pemerintah daerah, pengembang, dan
DEO (Department of Economic Opportunity). RPC dapat mengirimkan draft laporan penilaian untuk ditinjau.
Idealnya, meski tidak disyaratkan, RPC membuat modifikasi ulasan yang diperlukan dan mengajukan laporan yang
diadopsi kepada pemerintah daerah dan pemohon setidaknya 10 hari sebelum dengar pendapat publik.

6. Tinjauan DRI DO (Development Order) adalah kesempatan terakhir FDOT untuk memastikan bahwa mobilitas
pada daerah SIS (Strategic Intermodal System) / SHS) (State Highway System) yang berada di wilayah dampak
proyek telah ditangani secara memadai. DO DRI dikeluarkan maksimal 30 hari kalender sejak hari audiensi publik.

7. Peninjau FDOT juga harus memastikan bahwa lembaga tersebut tetap mengetahui status proyek karena
dilaksanakan. Dengan menggunakan laporan dua tahunan, FDOT memiliki kesempatan terus menerus untuk
meminta pemantauan berkala terhadap dampak proyek terhadap SIS / SHS.

67
Proses Review DRI
68
RPC dan Partisipasi Pemerintah Daerah dalam Proses Review
DRI
RPC memainkan peran kunci dalam proses DRI yaitu mengkoordinasikan kegiatan aplikasi dan peninjauan di tingkat
regional.

Partisipasi pemerintah juga penting karena badan perencanaan daerah memainkan peran utama dalam identifikasi isu
atau masalah lokal yang berkaitan dengan proyek. Pemerintah daerah juga bertanggung jawab untuk melakukan
audiensi publik mengenai proyek tersebut dan berfungsi sebagai agen utama dalam pelaksanaan dan persetujuan
perintah pembangunan DRI (DO) dan setiap amandemen rencana komprehensif yang diperlukan yang memberi
wewenang penggunaan lahan yang diperlukan untuk DRI.

69
Add an image

Notice Of
Proposed Change
(NOPC)
Notice Of Proposed Change (NOPC)
Permintaan perubahan terhadap DRI yang telah disetujui sebelumnya memerlukan penentuan resmi dari DEO, RPC
dan pemerintah daerah mengenai tingkat peninjauan selanjutnya yang akan diperlukan.

Pemerintah daerah melakukan audiensi publik untuk menentukan apakah perubahan yang diajukan merupakan
penyimpangan yang substansial atau tidak.

FDOT harus meninjau aplikasi NOPC (Notice Of Proposed Change) untuk menilai potensi dampak terkait
transportasi. Komentar FDOT tertulis pada NOPC biasanya diperlukan dalam 30 hari.

71
Jenis Perubahan Kriteria Deviasi Substansial

 Meningkatnya jumlah tempat parkir sebesar 15 persen atau 500 ruang,


mana saja yang lebih besar.
Fasilitas Rekreasi dan Hiburan
 Meningkatnya jumlah penonton sebesar 15 persen atau 1.500 ruang,
mana saja yang lebih besar.

 Landasan pacu baru atau terminal baru.


 Perpanjangan landasan pacu sebesar 25 persen.
Bandara  Peningkatan 25 persen jumlah gerbang terminal yang ada, namun
hanya jika kenaikan tersebut menambahkan setidaknya 3 gerbang
tambahan.

 Meningkatnya luas lahan sebesar 15 persen.


Kantor Pengembangan  Meningkatnya luas bangunan sebesar 15 persen atau 100.000 feet
persegi, mana saja yang lebih besar.

Ringkasan Kriteria Deviasi Substansial


72
Jenis Perubahan Kriteria Deviasi Substansial

 Meningkatnya jumlah unit hunian sebesar 10 persen atau 55 unit


Perumahan
hunian, mana saja yang lebih besar.

 Meningkatnya jumlah unit hunian sebesar 50 persen atau 200 unit,


Perumahan dengan perumahan mana yang lebih besar, asalkan 15 persen dari penambahan yang
tenaga kerja diusulkan didedikasikan untuk perumahan tenaga kerja yang
terjangkau.

• Meningkatnya luas bangunan seluas 60.000 kaki persegi.


Retail • Meningkatnya jumlah tempat parkir sebesar 10 persen atau 425 mobil,
mana saja yang lebih besar.

Ringkasan Kriteria Deviasi Substansial


73
Jenis Perubahan Kriteria Deviasi Substansial

Kendaraan rekreasi  Meningkatnya jumlah ruang kendaraan sebesar 10 persen atau 110
Pengembangan ruang, mana yang kurang.

Ruang terbuka  Berkurang 5 persen atau 20 hektar, mana saja yang kurang.

• Jumlah kenaikan setiap penggunaan lahan sama dengan atau melebihi


Pengembangan Multi Guna 110 persen dan persentase penurunan ruang terbuka harus
diperlakukan sebagai kenaikan.

Ringkasan Kriteria Deviasi Substansial


74
Jenis Perubahan Kriteria Deviasi Substansial

 Peningkatan 15 persen jumlah perjalanan kendaraan luar yang


Transportasi
dihasilkan oleh pembangunan.

 Setiap perubahan yang akan menghasilkan pengembangan area yang


disisihkan di ADA atau DO untuk pelestarian atau perlindungan
Pelestarian atau area
khusus spesies terancam punah, terancam, atau terancam, dan
perlindungan khusus
habitatnya, spesies yang dilindungi, bukit pasir utama, atau situs
arkeologi dan sejarah.

Ekstensi Waktu • Perpanjangan tanggal pembuatan lebih dari 7 tahun (asumsi).

Ringkasan Kriteria Deviasi Substansial


75
BAB V
R E
R Y MO MITIGASI
L B AR
LIO NE
Add an image

Pendahuluan
Pendahuluan
Mitigasi/ kelonggaran lalu lintas bersifat relatif terhadap dampak lalu lintas.

Contoh:
Ada 2 pengembangan wilayah yang mirip ,mall dan gudang. Tapi mall akan memiliki dampak lalu lintas yang lebih tinggi dari
pada gudang meskipun dalam jumlah yang sama banyak.

78
Pendahuluan

Beberapa cara untuk meningkatkan mitigasi


 Menetapkan prioritas sekunder untuk mobilitas kendaraan dan prioritas utama untuk pejalan kaki yang aman, nyaman, dan
menarik, dengan interkoneksi yang nyaman untuk transit.
 Meningkatan layanan yang sama sekali tidak tergantung pada fungsi segmen jalan tunggal manapun.
 strategi jangka panjang untuk memfasilitasi pola pembangunan yang mendukung multimodal, termasuk desain perkotaan,
dan penggunaan lahan yang tepat, termasuk intensitas dan kepadatan lalu lintas

79
Development or Land Use Changes
Perubahan mungkin diperlukan jika tidak ada alternatif lain yang layak untuk mengurangi dampak lalu lintas seperti mengurangi
besarnya dampak dengan memodifikasi lalu lintas oleh pembangunan.

80
Contoh perubahan terhadap rencana yang diusulkan bisa meliputi:

1 Mengubah penggunaan lahan yang 4 Desain perkotaan dan jalan raya


diusulkan

2 Mengubah tahap pengembangan 5 Membatasi jumlah lalu lintas yang


dapat dihasilkan penggunaan lahan

3 Merevisi sirkulasi internal 6 Mengurangi kepadatan dan / atau


intensitas maksimum dalam
pengembangan lahan

81
Add an image

Strategi
Add an image
Meningkatkan Efisiensi Operasional pada Sistem
Transportasi yang ada

Add an image
Meningkatkan Pilihan Modal Lain

Add an image
Meningkatkan Kapasitas Sistem

Strategi
Secara umum strategi mitigasi dibagi menjadi 3:

83
Meningkatkan Efisiensi Operasional pada Sistem Transportasi
yang ada

Strategi mitigasi yang dirancang ini mencakup:


 Proses Manajemen Kemacetan
 Rencana Pengelolaan Akses Koridor
 Manajemen Permintaan Transportasi
 Manajemen Sistem Transportasi
 Perangkat tambahan untuk penggunaan jalur atau transit kendaraan dengan tingkat hunian tinggi
 Perbaikan Operasional Transit Publik

84
Konektivitas Sepeda / Pedestrian

Memberikan Pilihan Transit yang Lebih Baik

Pengembangan berorientasi transit Meningkatkan Pilihan Modal


Lain
Strategi mitigasi yang dirancang ini mencakup:

85
Meningkatkan Kapasitas Sistem

Pembangunan sarana transportasi baru, seperti jalan


baru atau transit

Strategi mitigasi yang Penambahan jalur


dirancang ini mencakup:
Meningkatkan sistem pendukung jalan raya utama
seperti, perbaikan yang mendukung jalan raya
utama, konektivitas, atau meningkatkan layanan
transit.

86
Rencana Kecukupan Transportasi
Mengidentifikasi daerah mana saja yang sarana transportasinya kurang, juga faislitas – fasilitas transportasi yang kurang
memadai (tidak memenuhi standar kelayakan pelayanan yang telah ditetapkan oleh pemerintah). Kemudian melakukan
penjadwalan perbaikan dan menyusun Rencana Anggaran Biaya. Setelah itu baru melaksanakan perbaikan sarana transportasi
tersebut.

87
Pendanaan Meliputi 3 factor penting, yaitu :
1. Mitigasi Konkurensi Opsional
Perbaikan 2. Sumber Daya Biaya Transportasi
Mitigasi 3. Pertimbangan Perhatian

88
Pendanaan Perbaikan Mitigasi

Mitigasi Konkurensi Opsional


Setiap pemerintah daerah dengan system konkurensi transportasi opsional harus menyediakan system untuk pembangunan. Hal
ini memungkinkan pemohon untuk melakukan perbaikan dampak pembangunan daerah, rezonasi, atau izin pengembangan
penggunaan lahan untuk memenuhi persyaratan konkurensi transportasi dari rencana komprehensif daerah, system manajemen
konkurensi pemerintah daerah, juga pasal 380.06, F.S, dan berlaku jika :
a. Pemohon dengan itikad baik menawarkan diri untuk masuk dan menyepakati untuk membayar atau membangun bagian
proporsional dari prbaikan yang dipersyaratkan.
b. Kontribusi atau konstruksi proporsional cukup untuk mencapai satu atau lebih peningkatan mobilitas yang akan
menguntungkan fasilitas transportasi regional secara signifikan.

89
Pendanaan Perbaikan Mitigasi

Sumber Daya Biaya Transportasi


Menentukan biaya mitigasi yang akurat merupakan factor penting untuk mengembangkan paket mitigasi tang adil. FDOT
mengelola beberapa estimasi biaya dan sumber dokumentasi untuk membantu penentuan :
 Biaya konstruksi jalan raya
 Hak atas biaya jalan
 Biaya jembatan
 Biaya transit
 Biaya fasilitas pesepeda dan pejalan kaki
 Faktor inflasi
 Indikator biaya konstruksi

90
Pendanaan Perbaikan Mitigasi

Pertimbangan Perhatian
Agar efektif, penting bagi rencana mitigasi pembagian biaya :
 Dikembangkan berdasarkan aplikasi yang benar dari lalu lintas yang terkait dengan situs
 Dikembangkan berdasarkan perkiraan biaya yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan
 Minta komitment dari pemohon atau agensi untuk memberikan peningkatan transportasi yang didanai dan kemudian diadopsi
ke dalam elemen perbaikan modal lokal

91
Mitigasi Proporsional (DRI)
Adalah opsi yang berlaku umum untuk menangani Development Regional Impact (DRI) atau Dampak
Pembangunan Regional

Mitigasi Proporsional (sub-DRI)


Adalah opsi yang berlaku umum untuk menangani sub-DRI atau Dampak Pembangunan sub-Regional

92
THANK YOU!
ANY QUESTIONS?

Anda mungkin juga menyukai