MATERI PEMBELAJARAN
2
Karakteristik Kecepatan
PENDAHULUAN
4
Sedangkan teknik lalu lintas berdasarkan ITE didefinisikan sebagai Sudah dikenal sejak lama, namun baru dikembangkan tahun 1950-
berikut: an. Contoh: pada Jaman Romawi sudah terdapat aturan kereta
… Bagian dari teknik transportasi yang terkait dengan berkuda masuk kota pada malam hari
1. Pengguna jalan
2. Karakteristik Kendaraan
Karakteristik pengguna jalan dapat dikaji dari berbagai segi, 3 point penting di dalam mengemudikan kendaraan
diantaranya:
1. Kontrol : menjaga kendaraan tetap pada kecepatan yang
1. Cara mengemudi diinginkan dan di posisi/lajur yang sesuai
2. Pengamatan pengendara 2. Guidance : Berinteraksi dengan kendaraan lain (mengikuti dan
3. Perception-reaction time diikuti, menyiap dan disiap) dengan pengaturan
Oleh karenanya, beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain: Pengamatan Pengguna Kendaraan:
Visual paling penting digunakan (kontribusi 90 persen) Adalah waktu yang dibutuhkan pengemudi untuk melakukan:
1. Perception
Pengamatan visual meliputi: 2. Intellection atau identification
1. Ketajaman Pandangan 3. Emotion atau decision
Pandangan tajam (3˚-5 ˚)
4. Volition atau reaction
Pandangan cukup jelas (10 ˚-12 ˚)
Pandangan terlihat (120 ˚-180 ˚)
Proses mengenali suatu rangsangan yang diterima melalui mata, Keputusan untuk melakukan respon yang tepat terhadap suatu
telinga maupun indera yang lain yang memerlukan penelaahan di rangsangan. Emosi mempengaruhi proses pengambilan
otak. Waktu yang dibutuhkan untuk proses ini disebut waktu keputusan, setelah melalui perception dan intellection. Emosi
tanggapan (perception time). dipengaruhi oleh usia dan jenis kelamin.
Proses pemikiran yang diterima otak. Proses ini disebut proses Reaksi untuk mengambil suatu tindakan dengan berbagai
pengenalan (intellection process). Bagi pengemudi yang pertimbangan yang diambil, seperti: menginjak pedal rem atau
berpengalaman, proses ini akan lebih cepat. membanting setir ke kiri/kanan. Waktu untuk merespon ini disebut
volition time.
19 20
Pada umumnya waktu yang dibutuhkan adalah 1,5 – 2,5 detik Contoh proses PIEV pada pengemudi yang menuju rambu STOP
Meskipun demikian, nilai tersebut tidak fixed dan juga sangat 2. Pengemudi mengenali rambu tersebut sebagai rambu STOP
tergantung terhadap kesulitan setiap proses PIEV nya (intellection)
4. Keputusan Pengendara
23
Tujuan Pengendara
Keputusan Pengedara
Timing
25 26
COUNTDOWN TIMER
Mempengaruhi rancangan dan lokasi
alat kontrol lalu lintas rancangan all Luar Dalam
red dengan memperbolehkan pejalan Negeri Negeri
kaki menyeberangi simpang
27
28 KARAKTERISTIK KENDARAAN
Kriteria untuk desain geometrik jalan dan tebal perkerasan Adalah: berat dan ukuran kendaraan
didasarkan pada:
Berat kendaraan digunakan untuk menentukan tebal perkerasan
1. Karakteristik statis kendaraan : berat dan ukuran kendaraan
Ukuran kendaraan digunakan untuk menentukan lebar lajur, lebar
2. Karakteristik kinematis kendaraan : percepatan bahu jalan, panjang dan lebar tempat parkir, maupun panjang
tikungan
3. Karakteristik dinamis kendaraan: tahanan yang terjadi
31 32
Terdapat 2 standar yang umumnya digunakan di dalam Pada tikungan, lebar tikungan didesain untuk dapat mengakomodasi
mengklasifikasikan kendaraan di Indonesia jenis kendaraan yang diijinkan lewat, yang terdiri dari
1. AASHTO (American Association of State Highway and 1. Alinyemen vertikal dan horisontal
Transportation Officials)
2. Lebar lajur
2. RSNI T-14-2004 untuk perencanaan geometrik jalan perkotaan
3. Radius belok
dan SNI-1997 untuk jalan antar kota
4. Jarak pandang
PENENTUAN DESAIN KENDARAAN STANDAR AASHTO 1 meter = 3.28084 feet
1 feet = 0.3048 meter
33 34
35 36
WB 40
Truk Semitrailer
WB-12 4,1 2,4 13,9 0,9 0,8
Kombinasi Sedang
Truk Semitrailer
WB-15 4,1 2,5 16,8 0,9 0,6
Komb.Besar
Convensional
SB 3,2 2,4 10,9 0,8 3,7
School Bus
43 44
47
e
Karakteristik Radius Putar (RSNI – Jalan Perkotaan)
50
• Pl = Titik perpotongan
sumbu jalan
• TS = Titik tangen spiral
• Sle = Titik permulaan
pencapaian
superelevasi
• SC =Titik peralihan
spiral ke lengkung
lingkaran
• Ls = Panjang spiral, TS
ke SC (m)
• n = Superelevasi
manual (%)
• e = Superelevasi
51 52
53 54
Contoh Soal 1.
Yaitu kemampuan kendaraan untuk akselerasi Ada 2 asumsi yang digunakan terkait penentuan percepatan
Berguna untuk menentukan gap acceptance dan passing 1. Percepatan adalah konstan
Terdiri atas:
Contoh Soal 2. Percepatan kendaraan mengikuti pers. berikut:
1. Air Resistance
2. Grade Resistance
3. Rolling Resistance
Dimana u adalah kecepatan kendaraan dalam satuan ft/detik. Jika 4. Curve Resistance
….. Satuan lb
63 64
Kaca
Otomatis terjadi bila pedal gas dilepas, karena efek memperlambat
dari tahanan gerak, termasuk kompresi mesin
Pandangan Belakang
(Dari Kaca Spion) 28,50 2. Perlambatan dengan pengereman
Pandangan Depan
31,50
Pandangan Belakang (Dari Kaca Samping)
17,20
5,70 Pandangan Depan
9,30
Elevasi
69 70
71 72
Contoh Soal 4.
• Sedangkan jarak pandang henti dihitung dengan persamaan berikut:
Di suatu ruas jalan, kecepatan sebuah kendaraan adalah 65 mil/jam.
Dikarenakan ada batasan kecepatan, maka pengendara akan
mengurangi kecepatannya menjadi 35 mil/jam. Pada jarak berapa
pengendara harus mengerem kendaraannya jika diketahui kondisi
Kecepatan (u) dalam satuan mil/jam dan waktu (t) dalam detik jalan adalah menurun sebesar 3% ?
EMP dan SMP
73 74
Contoh Soal 5.
Penggunaan setiap tipe kendaraan pada ruang jalan akan berbeda
Sebuah kendaraan dengan kecepatan 55 mil/jam berjalan di sebuah tergantung pada dimensi kendaraan dan kecepatannya
ruas jalan yang memiliki turunan 5%. Tiba-tiba, truk yang berada di
emp
kend/jam smp/jam
depan mengalami kecelakaan sehingga menutupi ruas jalan. Jika
diharapkan kendaraan berhenti pada jarak 30 ft dari truk yang
Tingkat emp dipengaruhi oleh: gradient dan area (rural/urban)
mengalami kecelakaan tersebut, berapa jarak pandang henti yang
dibutuhkan oleh pengendara, jika diketahui waktu PIEV nya 2,5 detik ? Misal: 1 truk pada jalan luar kota dengan gradient 8% = 7 smp,
pada gradient 0% = 2 smp
Ekivalensi mobil penumpang (emp) untuk jalan perkotaan Ekivalensi mobil penumpang (emp) untuk jalan perkotaan
satu arah dan terbagi tak terbagi (UD)
75 76
MC
Tipe Arus Total Contoh Soal 6.
MHV LB LT Lebar Jalur Lalu Lintas (m)
alinyemen (kend/jam)
<6m 6–8m >8m
Datar
Terdapat 2 tipe ruas jalan perkotaan: 4/2D dan 4/2UD. Jumlah
0 1,2 1,2 1,8 0,8 0,6 0,4
800 1,8 1,8 2,7 1,2 0,9 0,6 kendaraan masing-masing lajur sebesar 1000 kendaraan/jam,
1350 1,5 1,6 2,5 0,9 0,7 0,5
dengan komposisi HV:LV:MC = 20:30:50. Lebar masing-masing
≥1900 1,3 1,5 2,5 0,6 0,5 0,4
Bukit 0 1,8 1,6 5,2 0,7 0,5 0,3 lajur adalah 7 meter. Tentukan nilai emp dan smp untuk kedua tipe
650 2,4 2,5 5,0 1,0 0,8 0,5
1100 2,0 2,0 4,0 0,8 0,6 0,4
ruas jalan tersebut !
≥1600 1,7 1,7 3,2 0,5 0,4 0,3
Gunung 0 3,5 2,5 6,0 0,6 0,4 0,2
450 3,0 3,2 5,5 0,9 0,7 0,4
900 2,5 2,5 5,0 0,7 0,5 0,3
≥1350 1,9 2,2 4,0 0,5 0,4 0,3