Anda di halaman 1dari 5

Laporan Akhir

Belanja Jasa Tenaga Ahli - Perencanaan Teknik Jalan IX

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Kota Bandung sebagai ibu kota provinsi Jawa Barat memiliki peran yang sangat strategis
baik dari sisi lokasi maupun regional. Kota Bandung dihadapkan pada beberapa isu
strategis tertkait pelayanan penyelenggaran jalan. Tangtangan yang di hadapi adalah
kemacetan dan banjir cilencang. Kemacetan yang kerap terjadi baik diakibatkan tidak
optimalnya kapsitas jalan, bertambahnya volume lalulintas maupun karena kerusakan
jalan.

Kerusakan jalan dapat diakibatkan oleh faktor lingkungan, beban lebih kendaraan
ataupun masa pelayanan yang telayan melampaui umur rencana jalan . Hal ini
mengakibatkan berkurangnya kinerja perkerasan . kinerja perkerasan jalan ditentukan
berdasarkan persyaratan kondisi fungsional dan kondisi struktural. Persyaratan Kondisi
fungsional menyangkut kerataan, kekesatan, permukaan perkerasan. Kondisi struktural
menyangkut kekuatan atau daya dukung perkerasan dalam melayani beban dan volume
lalu lintas.

Kegiatan program perbaikan jalan merupakan bagian dari pembangunan. Jalan


merupakan salah satu infrastruktur yang sangat penting keberadaannya di Kota
Bandung. Keberadaan jalan menghubungkan wilayah yang ada di Kota Bandung
beberapa diantaranya mempunyai aktifitas yang cukup tinggi dan jalan sering digunakan
oleh masyarakat untuk melakukan aktivitasnya setiap hari. Jumlah masyarakat yang
banyak mempunyai kendaraan dan dapat menimbulkan kepadatan di jalan raya, maka
keadaan fisik jalan sangatlah penting. Berdasarkan pengertian diatas adalah faktor
pendukung kelancaran aktifitas masyarakat yang dilakukan setiap harinya.

Evaluasi kondisi yang dilakukan untuk mengukur kinerja perkerasan jalan digunakan
untuk membantu dalam penentuan penanganan dalam kegiatan penyelenggaran jalan.
Berdasarkan hasil evaluasi tersebut jalan dapat dikatagorikan dalam kondisi mantap
(kondisi baik dan sedang) dan tidak mantap (kondisi rusak dan rusak berat).

Bab I - 1
Laporan Akhir

Belanja Jasa Tenaga Ahli - Perencanaan Teknik Jalan IX

Kondisi jalan mantap akan ditangani pada program pemeliharaan rutin sedangkan kondisi
jalan tidak mantap akan ditangani oleh penganan perbaikan rahabiitasi ataupun
peningkatan jalan.

Untuk mengembalikan kondisi jalan ke kondisi mantap tersebut, Pemerintah Kota


Bandung melalui Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Kota Bandung dengan bantuan
Penyedia Jasa Konsultansi, bermaksud membuat perencanaan teknis Jalan, dengan ruas
tersebar di Kota Bandung, pada ruas jalan yang kondisinya tidak mantap. Perencanaan
teknis jalan ini dibuat berdasarkan usulan-usulan dari Aspirasi Masyarakat Kota Bandung
Tahun 2022 dan 2023.

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dari pekerjaan Belanja Jasa Tenaga Ahli - Perencanaan Teknik Jalan IX ini
adalah melaksanakan pekerjaan perencanaan teknis jalan, dalam hal ini konstruksi
perkerasan jalan, mencakup analisa perencanaan teknik struktur jalan, gambar rencana,
spesifikasi pekerjaan konstruksi, dan rencana anggaran biaya.

Tujuan dari kegiatan perencanaan ini adalah sebagai pedoman pada tahap pelaksanaan
kegiatan konstruksi.

1.3. SASARAN

Sasaran kegiatan ini adalah penanganan jalan 20 ruas jalan di Wilayah Kota Bandung.

1.4. JANGKA WAKTU PEKERJAAN

Jangka waktu pelaksanan paket kegiatan ini adalah 30 (tiga puluh) hari kalender.

1.5. LOKASI PEKERJAAN

Lokasi kegiatan pekerjaan Belanja Jasa Tenaga Ahli - Perencanaan Teknik Jalan IX
ini tersebar di beberapa lokasi yang berada di Kota Bandung.

Bab I - 2
Laporan Akhir

Belanja Jasa Tenaga Ahli - Perencanaan Teknik Jalan IX

Gambar 1.1. : Peta Lokasi Pekerjaan

Bab I - 3
Laporan Akhir

Belanja Jasa Tenaga Ahli - Perencanaan Teknik Jalan IX

1.6. LINGKUP PEKERJAAN

A. Lingkup pekerjaan jasa konsultan yang termasuk ke dalam pekerjaan ini meliputi:

1. Pengumpulan data sekunder:

 Kajian literatur atau pekerjaan terdahulu yang berkaitan

 Standar, Pedoman dan Manual yang berkaitan dengan substansi pekerjaan.

2. Pengumpulan data lapangan, meliputi :

 Pendataan ulang sistem jalan, yang meliputi penampang jalan dan kerusakan
jalan.

 Survei kepadatan lalu lintas, dan kerusakan jalan, baik yang telah terjadi (histori
banjir) untuk keperluan kalibrasi model, maupun yang potensial terjadi, dan
kerugian.

 Kondisi sosial ekonomi yang mencakup pertumbuhan dan kepadatan penduduk


serta struktur kepadatan penduduk. Kegiatan ini meliputi kajian tentang kondisi
tatanan dan pola kehidupan sosial, ekonomi, dan budaya termasuk sosio
antropologis masyarakat penerima manfaat pembangunan setelah prasarana di
daerah tersebut dikembangkan.

Dengan diperolehnya parameter-parameter sosial, dapat menjadi acuan untuk


evaluasi tingkat kesulitan dan kendala yang akan dihadapi didalam pelaksanaan
pembangunan, baik pada tahap pra konstruksi terutama dalam hal pembebasan
tanah maupun pada saat pelaksanaan fisik konstruksi bahkan mungkin pada saat
pasca konstruksi yaitu tingkat kemanfaatannya. dengan mempertimbangkan hasil
analisa 3 (tiga) parameter ekonomi yaitu:

 Economic Internal Rate of Return (EIRR)

 Benefit/Cost ratio (B/C ratio)

 Net Present Value (NPV),

Bab I - 4
Laporan Akhir

Belanja Jasa Tenaga Ahli - Perencanaan Teknik Jalan IX

Analisa kelayakan ekonomi dilakukan sebagai evaluasi terhadap kemungkinan


penundaan atau perubahan schedule pelaksanaan pekerjaan.

3. Perencanaan DED, meliputi :

 Analisa Teknis

a) Pengolahan data dan analisis geoteknik.

b) Pembuatan Gambar teknis

c) Estimasi Rencana Anggaran Biaya (RAB) konstruksi

d) Spesifikasi teknis/ RKS

4. Pelaporan, meliputi :

 Laporan Akhir

B. Data/fasilitas yang Fasilitas yang dapat disediakan oleh PA/ KPA/ PPK, Pejabat
Pembuat Komitmen (PPK) tidak memberikan fasilitas peralatan maupun material
kepada penyedia jasa. PPK akan menugaskan sebagai wakilnya yang bertindak sebagai
asisten pendamping dalam rangka pelaksanaan jasa konsultasi.

Bab I - 5

Anda mungkin juga menyukai