BAB - III
KONDISI UMUM WILAYAH KAJIAN
Kota Bandung terletak di wilayah Jawa Barat dan merupakan Ibukota Propinsi Jawa Barat.
Secara astronomis, Kota Bandung terletak di antara 107º36’ Bujur Timur dan 6 0 55’ Lintang
Selatan.
Kota Bandung terletak pada ketinggian 700 Meter di atas permukaan laut (dpl). Titik
tertinggi di Kelurahan Ledeng Kecamatan Cidadap dengan ketinggian 892 meter dpl dan
terendah di kelurahan Rancanumpang Kecamatan Gedebage dengan ketinggian 666 meter
dpl. Luas wilayah kota Bandung adalah 167,31 km2 yang terbagi menjadi 30 kecamatan
yang mencakup 151 kelurahan. Kecamatan terluas adalah Kecamatan Gedebage dengan luas
9,58 km2. Sedangkan kecamatan dengan luas terkecil adalah kecamatan Astanaanyar yaitu
dengan luas wilayah 2,89 km2.
Pada tahun 2020, hujan relative terjadi sepanjang tahun dengan intensitas yang berbeda-
beda setiap bulannya. Curah hujan tertinggi terjadi di bulan Februari yaitu sebesar 336,60
mm. Sementara curah hujan terendah terdapat di bulan Juni di mana curah hujan hanya
mencapai 30,30 mm.
Selama tahun 2020, suhu rata-rata Kota Bandung adalah 25,86 oC. Suhu tertinggi Kota
Bandung tahun 2020 mencapai 33,00oC di bulan September dan suhu minimum 15,90 oC di
bulan September tahun 2020.
Bab III - 1
Laporan Akhir
Bab III - 2
Laporan Akhir
Secara morfologi regional, Kota Bandung terletak di bagian tengah “Cekungan Bandung”,
yang mempunyai dimensi luas 233.000 Ha. Secara administratif, cekungan ini terletak di lima
daerah administrasi Kabupaten/Kota, yaitu Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten
Bandung Barat, Kota Cimahi, dan 5 Kecamatan yang termasuk Kabupaten Sumedang.
Kota Bandung terletak pada ketinggian 700 m di atas permukaan laut (dpl). Titik tertinggi di
kelurahan Ledeng kecamatan Cicadap dengan ketinggian 892 m dpl, dan titik terendah
berada di Kelurahan Rancanumpang Kecamatan Gedebage dengan ketinggian 666 m dpl.
Wilayah yang dikelilingi oleh pegunungan membentuk Kota Bandung menjadi semacam
cekungan (Bandung Basin).
Bab III - 3
Laporan Akhir
Keadaan geologis di Kota Bandung dan sekitarnya terdiri atas lapisan aluvial hasil letusan
Gunung Tangkuban Perahu. Jenis material di wilayah bagian Utara umumnya jenis tanah
andosol, sedangkan di bagian Selatan serta Timur terdiri atas jenis aluvial kelabu dengan
bahan endapan liat. Di bagian tengah dan Barat tersebar jenis tanah andosol. Secara
geologis Kota Bandung berada di Cekungan Bandung yang dikelilingi oleh Gunung Berapi
yang masih aktif dan berada di antara tiga daerah sumber gempa bumi yang saling
melingkup, yaitu
Bab III - 4
Laporan Akhir
Daerah-daerah ini aktif di sepanjang sesar- sesar yang ada, sehingga menimbulkan gempa
tektonik yang sewaktu- waktu dapat terjadi. Selain itu Kota Bandung yang berpenduduk
banyak dan padat serta kerapatan bangunan yang tinggi juga berisiko tinggi pada berbagai
bencana.
Iklim Kota Bandung dipengaruhi oleh iklim pegunungan di sekitarnya. Namun pada beberapa
tahun terakhir mengalami peningkatan suhu, serta musim hujan yang lebih lama dari
biasanya. Dalam beberapa tahun terakhir ini, musim hujan dirasakan lebih lama terjadi di
Kota Bandung.
Selama tahun 2020, suhu rata-rata Kota Bandung adalah 25,86°C. Suhu tertinggi Kota
Bandung tahun 2020 mencapai 33,00°C di bulan September dan suhu minimum 15,90°C di
bulan September tahun 2020
Tabel 3.3.: Pengamatan Unsur Iklim Menurut Bulan di Stasiun Bandung, 2022
Temperatur ( oC )
No Bulan
Min Max Rata-rata
1 Januari / January 20,6 29,0 23,7
2 Februari / February 20,4 29,9 23,8
3 Maret / March 20,5 29,5 23,6
4 April / April 20,5 29,8 23,9
5 Me i / M a y 20,1 29,7 23,9
6 Juni / June 18,7 30,0 23,3
7 Juli / July 18,1 29,8 22,7
8 Agustus / August 17,9 30,5 23,0
9 September/September 18,2 31,9 23,8
10 Oktober / October 19,6 32,4 24,9
11 November / N ovember 20,0 30,9 24,2
12 Desember / December 20,6 29,6 23,7
Wilayah Kota Bandung dilewati oleh 15 sungai sepanjang 265,05 km, yaitu Sungai
Cikapundung, Sungai Cipamokolan, Sungai Cidurian, Sungai Cicadas, Sungai Cinambo,
Sungai Ciwastra, Sungai Citepus, Sungai Cibedung, Sungai Curug Dog-dog, Sungai
Bab III - 5
Laporan Akhir
Kota Bandung juga termasuk dalam wilayah Daerah Pengaliran Sungai (DPS) Citarum bagian
hulu. Secara Nasional, DPS ini sangat penting karena merupakan pemasok utama waduk
Saguling dan Cirata yang digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik, pertanian, dan
lainnya.
Tabel 3.4.: Pengamatan Curah Hujan Menurut Bulan di Stasiun Bandung, 2022
Hari Jumlah
No Bulan LPM (%)
Hujan Curah Hujan
1 Januari / January 24 231,6 58
2 Februari / February 24 269,1 63
3 Maret / March 25 222,7 48
4 April / April 25 298,9 59
5 Me i / M a y 23 245,7 70
6 Juni / June 4 26,5 85
7 Juli / July 4 13,4 84
8 Agustus / August 4 0,2 83
9 September/September 3 55 86
10 Oktober / October 0,46 84,2 75
11 November / N ovember 0,96 270,7 66
12 Desember / December 1,08 313,5 50
Kawasan lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi
kelestarian hidup yang mencakup sumber daya alam dan sumber daya buatan.
Kawasan lindung di Kota Bandung terdiri atas:
3. Kawasan RTH;
Bab III - 6
Laporan Akhir
Kawasan budidaya adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk
dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya
manusia dan sumber daya buatan. Kawasan budidaya di Kota Bandung terdiri atas:
1. Kawasan permukiman;
2. Kawasan pertanian;
4. Kawasan industri;
5. Kawasan perkantoran.
Kota Bandung sebagai ibukota Provinsi Jawa Barat, sesuai dengan Perda Nomor 18 Tahun
2011 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 03 tahun 2006
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Bandung, memiliki kebijakan utama
pembentukan struktur tata ruang, sebagai berikut:
a. Mengembangkan 2 (dua) Pusat Pelayanan Kota (PPK) yaitu Inti Pusat Kota yang
berada di Alun-alun untuk wilayah Bandung Barat dan Gedebage untuk wilayah
Bandung Timur.
Bab III - 7
Laporan Akhir
Bandung 2011-2031
Bab III - 8
Laporan Akhir
Bab III - 9
Laporan Akhir
Bab III - 10