Anda di halaman 1dari 10

Laporan Akhir

Belanja Jasa Tenaga Ahli - Perencanaan Teknik Jalan IX

BAB - III
KONDISI UMUM WILAYAH KAJIAN

3.1. GAMBARAN UMUM KOTA BANDUNG

3.1.1. Kondisi Geografis dan Luas Wilayah

Kota Bandung terletak di wilayah Jawa Barat dan merupakan Ibukota Propinsi Jawa Barat.
Secara astronomis, Kota Bandung terletak di antara 107º36’ Bujur Timur dan 6 0 55’ Lintang
Selatan.

Berdasarkan posisi geografisnya, Kota Bandung memiliki batas-batas:

 Utara : Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat;


 Selatan : Kabupaten Bandung;
 Barat : Kota Cimahi;
 Timur : Kabupaten Bandung.

Kota Bandung terletak pada ketinggian 700 Meter di atas permukaan laut (dpl). Titik
tertinggi di Kelurahan Ledeng Kecamatan Cidadap dengan ketinggian 892 meter dpl dan
terendah di kelurahan Rancanumpang Kecamatan Gedebage dengan ketinggian 666 meter
dpl. Luas wilayah kota Bandung adalah 167,31 km2 yang terbagi menjadi 30 kecamatan
yang mencakup 151 kelurahan. Kecamatan terluas adalah Kecamatan Gedebage dengan luas
9,58 km2. Sedangkan kecamatan dengan luas terkecil adalah kecamatan Astanaanyar yaitu
dengan luas wilayah 2,89 km2.

Pada tahun 2020, hujan relative terjadi sepanjang tahun dengan intensitas yang berbeda-
beda setiap bulannya. Curah hujan tertinggi terjadi di bulan Februari yaitu sebesar 336,60
mm. Sementara curah hujan terendah terdapat di bulan Juni di mana curah hujan hanya
mencapai 30,30 mm.

Selama tahun 2020, suhu rata-rata Kota Bandung adalah 25,86 oC. Suhu tertinggi Kota
Bandung tahun 2020 mencapai 33,00oC di bulan September dan suhu minimum 15,90 oC di
bulan September tahun 2020.

Bab III - 1
Laporan Akhir

Belanja Jasa Tenaga Ahli - Perencanaan Teknik Jalan IX

Gambar 3.1.: Peta Administrasi Kota Bandung

Bab III - 2
Laporan Akhir

Belanja Jasa Tenaga Ahli - Perencanaan Teknik Jalan IX

Secara morfologi regional, Kota Bandung terletak di bagian tengah “Cekungan Bandung”,
yang mempunyai dimensi luas 233.000 Ha. Secara administratif, cekungan ini terletak di lima
daerah administrasi Kabupaten/Kota, yaitu Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten
Bandung Barat, Kota Cimahi, dan 5 Kecamatan yang termasuk Kabupaten Sumedang.

Tabel 3.1.: Luas Wilayah Kota Bandung Tahun 2022

No Kecamatan Luas (Km²) No Kecamatan Luas (Km²)

1 Bandung Kulon 6,46 16 Arcamanik 5,87


2 Babakan Ciparay 7,45 17 Antapani 3,79
3 Bojongloa Kaler 3,03 18 Mandalajati 6,67
4 Bojongloa Kidul 6,26 19 Kiaracondong 6,12
5 Astanaanyar 2,89 20 Batununggal 5,03
6 Regol 4,30 21 Sumur Bandung 3,40
7 Lengkong 5,90 22 Andir 3,71
8 Bandung Kidul 6,06 23 Cicendo 6,86
9 Buah Batu 7,93 24 Bandung Wetan 3,39
10 Rancasari 7,33 25 Cibeunying Kidul 5,25
11 Gedebage 9,58 26 Cibeunying Kaler 4,50
12 Cibiru 6,32 27 Coblong 7,35
13 Panyileukan 5,10 28 Sukajadi 4,30
14 Ujungberung 6,40 29 Sukasari 6,27
15 Cinambo 3,68 30 Cidadap 6,11
Kota Bandung 167,31

Sumber/Source: BPS Kota Bandung

3.1.2. Kondisi Topografi

Kota Bandung terletak pada ketinggian 700 m di atas permukaan laut (dpl). Titik tertinggi di
kelurahan Ledeng kecamatan Cicadap dengan ketinggian 892 m dpl, dan titik terendah
berada di Kelurahan Rancanumpang Kecamatan Gedebage dengan ketinggian 666 m dpl.
Wilayah yang dikelilingi oleh pegunungan membentuk Kota Bandung menjadi semacam
cekungan (Bandung Basin).

Bab III - 3
Laporan Akhir

Belanja Jasa Tenaga Ahli - Perencanaan Teknik Jalan IX

Tabel 3.2.: Tinggi Wilayah Kota Bandung Tahun 2022

Tinggi Wilayah Tinggi Wilayah


No Kecamatan No Kecamatan
(mdpl) (mdpl)

1 Bandung Kulon 709 16 Arcamanik 680


2 Babakan Ciparay 697 17 Antapani 690
3 Bojongloa Kaler 694 18 Mandalajati 760
4 Bojongloa Kidul 689 19 Kiaracondong 760
5 Astanaanyar 695 20 Batununggal 682
6 Regol 686 21 Sumur Bandung 712
7 Lengkong 696 22 Andir 733
8 Bandung Kidul 670 23 Cicendo 700
9 Buah Batu 670 24 Bandung Wetan 751
10 Rancasari 670 25 Cibeunying Kidul 706
11 Gedebage 666 26 Cibeunying Kaler 750
12 Cibiru 706 27 Coblong 792
13 Panyileukan 675 28 Sukajadi 891
14 Ujungberung 698 29 Sukasari 856
15 Cinambo 677 30 Cidadap 848
Kota Bandung 712

Sumber/Source: BPS Kota Bandung

3.1.3. Kondisi Geologi

Keadaan geologis di Kota Bandung dan sekitarnya terdiri atas lapisan aluvial hasil letusan
Gunung Tangkuban Perahu. Jenis material di wilayah bagian Utara umumnya jenis tanah
andosol, sedangkan di bagian Selatan serta Timur terdiri atas jenis aluvial kelabu dengan
bahan endapan liat. Di bagian tengah dan Barat tersebar jenis tanah andosol. Secara
geologis Kota Bandung berada di Cekungan Bandung yang dikelilingi oleh Gunung Berapi
yang masih aktif dan berada di antara tiga daerah sumber gempa bumi yang saling
melingkup, yaitu

a) Sumber gempa bumi Sukabumi-Padalarang-Bandung

b) Sumber gempa bumi Bogor-Puncak-Cianjur

c) Sumber gempa bumi garuttasikmalaya-Ciamis.

Bab III - 4
Laporan Akhir

Belanja Jasa Tenaga Ahli - Perencanaan Teknik Jalan IX

Daerah-daerah ini aktif di sepanjang sesar- sesar yang ada, sehingga menimbulkan gempa
tektonik yang sewaktu- waktu dapat terjadi. Selain itu Kota Bandung yang berpenduduk
banyak dan padat serta kerapatan bangunan yang tinggi juga berisiko tinggi pada berbagai
bencana.

3.1.4. Kondisi Klimatologi

Iklim Kota Bandung dipengaruhi oleh iklim pegunungan di sekitarnya. Namun pada beberapa
tahun terakhir mengalami peningkatan suhu, serta musim hujan yang lebih lama dari
biasanya. Dalam beberapa tahun terakhir ini, musim hujan dirasakan lebih lama terjadi di
Kota Bandung.

Selama tahun 2020, suhu rata-rata Kota Bandung adalah 25,86°C. Suhu tertinggi Kota
Bandung tahun 2020 mencapai 33,00°C di bulan September dan suhu minimum 15,90°C di
bulan September tahun 2020

Tabel 3.3.: Pengamatan Unsur Iklim Menurut Bulan di Stasiun Bandung, 2022

Temperatur ( oC )
No Bulan
Min Max Rata-rata
1 Januari / January 20,6 29,0 23,7
2 Februari / February 20,4 29,9 23,8
3 Maret / March 20,5 29,5 23,6
4 April / April 20,5 29,8 23,9
5 Me i / M a y 20,1 29,7 23,9
6 Juni / June 18,7 30,0 23,3
7 Juli / July 18,1 29,8 22,7
8 Agustus / August 17,9 30,5 23,0
9 September/September 18,2 31,9 23,8
10 Oktober / October 19,6 32,4 24,9
11 November / N ovember 20,0 30,9 24,2
12 Desember / December 20,6 29,6 23,7

Sumber/Source: BPS Kota Bandung

3.1.5. Kondisi Hidrologi

Wilayah Kota Bandung dilewati oleh 15 sungai sepanjang 265,05 km, yaitu Sungai
Cikapundung, Sungai Cipamokolan, Sungai Cidurian, Sungai Cicadas, Sungai Cinambo,
Sungai Ciwastra, Sungai Citepus, Sungai Cibedung, Sungai Curug Dog-dog, Sungai

Bab III - 5
Laporan Akhir

Belanja Jasa Tenaga Ahli - Perencanaan Teknik Jalan IX

Cibaduyut, Sungai Cikahiyangan, Sungai Cibuntu, Sungai Cigondewah, Sungai Cibeureum,


dan Sungai Cinanjur. Sungai-sungai tersebut selain dipergunakan sebagai saluran induk
dalam pengaliran air hujan, juga oleh sebagian kecil penduduk masih dipergunakan untuk
keperluan MCK.

Kota Bandung juga termasuk dalam wilayah Daerah Pengaliran Sungai (DPS) Citarum bagian
hulu. Secara Nasional, DPS ini sangat penting karena merupakan pemasok utama waduk
Saguling dan Cirata yang digunakan sebagai pembangkit tenaga listrik, pertanian, dan
lainnya.

Tabel 3.4.: Pengamatan Curah Hujan Menurut Bulan di Stasiun Bandung, 2022

Hari Jumlah
No Bulan LPM (%)
Hujan Curah Hujan
1 Januari / January 24 231,6 58
2 Februari / February 24 269,1 63
3 Maret / March 25 222,7 48
4 April / April 25 298,9 59
5 Me i / M a y 23 245,7 70
6 Juni / June 4 26,5 85
7 Juli / July 4 13,4 84
8 Agustus / August 4 0,2 83
9 September/September 3 55 86
10 Oktober / October 0,46 84,2 75
11 November / N ovember 0,96 270,7 66
12 Desember / December 1,08 313,5 50

Sumber/Source: BPS Kota Bandung

3.2. PENGGUNAAN LAHAN

 Kawasan lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi
kelestarian hidup yang mencakup sumber daya alam dan sumber daya buatan.
Kawasan lindung di Kota Bandung terdiri atas:

1. Kawasan yang memberikan perlindungan kawasan bawahannya;

2. Kawasan perlindungan setempat;

3. Kawasan RTH;

4. Kawasan pelestarian alam dan cagar budaya;

Bab III - 6
Laporan Akhir

Belanja Jasa Tenaga Ahli - Perencanaan Teknik Jalan IX

5. Kawasan Eks Industri; Kawasan rawan bencana;

6. Kawasan lindung lainnya.

 Kawasan budidaya adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk
dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya
manusia dan sumber daya buatan. Kawasan budidaya di Kota Bandung terdiri atas:

1. Kawasan permukiman;

2. Kawasan pertanian;

3. Kawasan perdagangan dan jasa;

4. Kawasan industri;

5. Kawasan perkantoran.

Kota Bandung sebagai ibukota Provinsi Jawa Barat, sesuai dengan Perda Nomor 18 Tahun
2011 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 03 tahun 2006
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Bandung, memiliki kebijakan utama
pembentukan struktur tata ruang, sebagai berikut:

a. Mengembangkan 2 (dua) Pusat Pelayanan Kota (PPK) yaitu Inti Pusat Kota yang
berada di Alun-alun untuk wilayah Bandung Barat dan Gedebage untuk wilayah
Bandung Timur.

b. Membagi wilayah kota menjadi 6 (enam) Wilayah Pengembangan (WP), masing


masing dilayani oleh satu pusat sekunder, terdiri dari pusat sekunder Setrasari,
melayani WP Bojonegara; pusat sekunder Sadang Serang, melayani WP Cibeunying;
Pusat Sekunder Kopo Kencana, melayani WP Tegalega; Pusat Sekunder Turangga,
melayani WP Karees; Pusat Sekunder Arcamanik, melayani WP Ujungberung; dan
Pusat Sekunder Margasari melayani WP Gedebage. Beberapa pengembangan
kawasan budidaya Kota Bandung adalah sebagai berikut:

Bab III - 7
Laporan Akhir

Belanja Jasa Tenaga Ahli - Perencanaan Teknik Jalan IX

Tabel 3.5.: Rencana Pengembangan Wilayah Kota Bandung

Bandung 2011-2031

Bab III - 8
Laporan Akhir

Belanja Jasa Tenaga Ahli - Perencanaan Teknik Jalan IX

Sumber : RTRW Kota Bandung Tahun 2011-2031

Bab III - 9
Laporan Akhir

Belanja Jasa Tenaga Ahli - Perencanaan Teknik Jalan IX

Gambar 3.2.: Peta RTRW Kota Bandung Tahun 201 - 2031

Bab III - 10

Anda mungkin juga menyukai