Anda di halaman 1dari 23

MUFTI ARIFIN

Pola jaringan
 Pola jaringan linier (Linear systems), digunakan oleh
penerbangan commuter atau perintis.
 Pola jaringan grid (point to point / direct traffic network),
digunakan oleh Low cost carrier.
 Pola jaringan hub and spoke (hub and spoke systems),
digunakan pada airline besar.
Pola jaringan linier
A

• Setiap titik dihubungkan melalui satu rute


•Tidak ada transfer penumpang
•Perjalanan memakan waktu lama
Pola jaringan grid
• Setiap titik dihubungkan dengan rute
A B langsung (direct route)
•Waktu perjalanan antar titik minimum
•Tidak ada transit
•Mengakomodasi penumpang point-to-point
(local traffic)

E C

Kerugian
•Tingkat kompetisi dengan airline
lain tinggi
D •Jumlah pasangan O-D lebih
Keuntungan : sedikit daripada hub and spoke
• Lebih disukai penumpang local traffic •Memiliki dampak besar bagi
•Lebih fleksible karena airline bisa memilih tempat dengan demand rendah
kota dengan demand tinggi
•Biaya operasi efisien, karena tanpa transit
•Kendala yang dihadapai lebih sedikit dan
sederhana
Pola jaringan Hub and Spoke
A • Dipilih satu titik sebagai poros dan
B terdapat banyak rute yang menghubungkan
titik sumbu dengan titik-titik lain di
sekitarnya
• Jumlah pasangan kota O-D jauh lebih
banyak
HUB

Keuntungan
•Airline dapat memaksimalkan jumlah
E kemungkinan rute
C
•Airline dapat memasuki tempat dengan
demand kecil
D
Kerugian •Load factor dapat ditingkatkan
•Berpengaruh pada biaya operasi yang besar •Data menggunakan pesawat lebih besar
•Waktu perjalanan lebih lama •Dapat mengadakan frequent flyer program
•Beban besar bagi petugas dan fasilitas di hub •Tetap dapat melayani direct route
•Masalah yang mungkin muncul lebih
kompleks dan banyak
Syarat menjadi hub
 Strategis secara geografis
 Merupakan tempat yang sentral baik untuk bisnis maupun
wisata
 Fasilitas bandara yang maju (mudah untuk transfer
penumpang, kapasitas runway dan parkir pesawat, fasilitas
pendukung lainnya)
 Memiliki cakupan pasar yang luas
Tipe Hub
 Hourglass hub, penerbangan beroperasi dari suatu
wilayah ke wilayah lain yang berlawanan melaui hub,
seperti dari barat ke timur. Hub hanya menghubungkan
outbound dan return, biasanya menggunakan pesawat
terbang yang sama.
 Hinterland hub, penerbangan jarak pendek dari kota-
kota sekitar hub menjadi feeder untuk penerbangan jarak
jauh. Hub menghubungkan penumpang ke berbagai arah
dengan pesawat yang berbeda.
Network management : network development
1. Analisis Pasar
2. Analisis jaringan rute (tipe, frekuensi, jadwal)
3. Analisis pesawat udara (pemilihan tipe pesawat)
4. Analisis persaingan untuk membandingkan jaringan
rute, frekuensi, dan jadwal dengan airline pesaing untuk
jaringan yang sama
5. Analisis ekonomi berupa dampak profitability dari
strategi network yang dirancang
Analisis Pasar : prediksi pasar
1. Pangsa pasar (market share), adalah seberapa besar
pembagian penumpang yang diperoleh suatu airline,
dipengaruhi oleh pilihan penumpang.
2. Pangsa frekuensi (frequency share), adalah jumlah
frekuensi yang dimiliki suatu airline dalam pasar yang
sama, salah satu kriteria pilihan penumpang.
3. Pangsa muatan (capacity share), kapasitas yang dimiliki
oleh suatu airline pada pasar yang sama, ditentukan oleh
ketepatan pemilihan armada
Analisis jaringan rute : tipe rute
Tipe rute (O-D) :
1. Rute langsung : pola rute oleh suatu airline dengan
nomor penerbangan yang sama, dengan atau tanpa
transit.
2. Rute tidak langsung : pola rute oleh suatu airline dengan
nomer penerbangan tertentu dengan penerbangan
lanjutan di suatu persinggahan.
a) Online connection, penerbangan lanjutan menggunakan
airline yang sama
b) Interline connection, penerbangan lanjutan dengan
airline yang berbeda.
Analisis jaringan rute : frekuensi
 Frekuensi berkaitan dengan berapa kali suatu airline
melayani suatu pasar (pasangan O-D) dalam sehari atau
seminggu.
 Frekuensi share menentukan market share.
 Frekuensi juga harus mempertimbangkan jadwal dan tipe
pesawat yang tepat
Analisis jaringan rute : jadwal
Jadwal yang dibuat harus :
 Feasible (dapat dilaksanakan)
 Marketable (dapat dijual)
 Convenience (kenyamanan bagi penumpang)
 Connecting possibilities (memungkinkan untuk
penerbangan lanjutan)
Analisis pesawat
Pertimbangan pemilihan pesawat :
 Aspek komersial (menyesuaikan rute, jumlah seat, jenis
pesawat)
 Aspek operasi (misi penerbangan, crew training, kondisi
lingkungan rute)
 Aspek keuangan (jumlah investasi dan jangka waktu
investasi)
 Aspek teknik (desain, pemilihan engine, performance
pesawat, maintainability, reliability, commonality)
Analisis persaingan : strategi
 Kualitas rute, semakin sedikit persinggahan semakin
disukai
 Jumlah frekuensi, semakin banyak frekuensi market share
semakin besar
 Kualitas jadwal, jadwal yang sesuai kebutuhan penumpang
lebih disukai

Strategi lain : Aliansi global airline


Analisis ekonomi : profitability
 Jaringan rute yang telah dirancang disimulasikan untuk
memperkirakan revenue dan cost sehingga profit dapat
ditentukan
 Profit yang dihitung adalah untuk keseluruhan jaringan
rute, bukan hanya profit per rute.
 Profit ditentukan oleh :
1. Operating revenue, berhubungan dengan O-D
2. Operating cost, berhubungan dengan rute
3. Non operating income/ expense.

Anda mungkin juga menyukai