LANDASAN TEORI
Jalan
2. Rute tetap dengan deviasi khusus (fixed routes with spatial purpose
deviation)
9
10
ketika di luar jam-jam sibuk (off peak hours) sarana angkutan yang
Pelayanan
menekankan pada bentuk geometris jaringan pelayanan (spatial) yang terdiri dari:
Rute tipe ini bercirikan jalur utama relatif lurus bertemu dengan rute-rute
pararel pada interval yang teratur. Tujuan pengoperasian rute grid adalah
terjadi pada wilayah dengan topografi yang relatif datar. Pola grid sangat
adalah tinggi dan merata. Kerugian tipe ini terletak pada banyaknya
dapat dieliminir.
Tipe ini tergantung pada topografi kota yang juga merupakan bagian
spesifik dari tipe grid. Rute tipe linear berfungsi menghubungkan distrik-
Rute radial adalah tipe tipikal dengan pelayanan ke pusat kota yang
adalah bahwa kemacetan di pusat kota, dan wilayah cakupan radial pada
Tipe ini merupakan tipe radial yang dikombinasikan dengan tambahan rute
dari perpotongan antar cabang radial. Kombinasi ini diyakini akan banyak
itu sendiri.
12
kendaraan dengan metode pencatatan jumlah penumpang yang naik dan turun
penumpang yang naik dan turun dan atau waktu perjalanan pada tiap segmen.
tarif angkutan, maupun total penumpang pada jam- jam sibuk dan tidak
c. Produktivitas ruas pada setiap trayek, yaitu: total penumpang yang naik
dan turun per waktu pelayanan pada setiap segmen/ruas atau total
Survai load factor statis adalah survai yang dilakukan dari luar kendaraan
penumpang umum yang melintas di ruas jalan pada setiap arah lalu lintas, serta
atau kendaraan/hari.
d. Waktu Pelayanan adalah waktu yang diberikan oleh setiap trayek untuk
Frekuensi dan headway adalah dua sisi dari satu mata uang. Dimaksud
satuan waktu. Tinggi atau rendahnya frekuensi dipengaruhi sedikitnya oleh tiga
14
faktor, yaitu:
a. Jarak O - D kilometer
jarak tersebut akan semakin besar potensi produksi trip atau rit yang
Jarak (waktu) headway pada demand yang tinggi lazimnya lebih pendek
optimal pada jam-jam padat atau pada rute-rute padat dan akan rendah
Dirjen No 687/AJ.206/DRJD/2002)
a. Produksi km
b. Produksi rit
terjual/rit
Jika ditinjau dari kegiatan usaha angkutan biaya yang dikeluarkan, untuk
suatu produksi jasa angkutan yang akan dijual kepada pemakai jasa, dapat dibagi
dihasilkan.
atas
c. Biaya Langsung
a) Gaji/upah
c) Tunjungan sosial
5) Ban
6) Service Kecil
18
7) Service Besar
8) Pemeriksaan (Overhaul)
9) Penambahan Oli
14) Kir
15) Asuransi
a) Asuransi kendaraan
a) gaji/upah
b) uang lembur
c) tunjangan social
pakaian dinas
asuransi kecelakaan
2) Biaya pengelolaan
k) Pajak perusahaan
l) Izin trayek
m) Izin usaha
n) Biaya pemasaran
berikut:
dihitung per km-kendaraan, tetapi sebagian biaya lagi dapat dihitung per
b. Biaya tak langsung tidak dapat dihitung secara langsung per km-
1) Biaya total per tahun pegawai selain awak kendaraan dan biaya
pengelolaan dihitung.
perkotaan dapat dibagi dalam 2 (dua) segmen utama, yaitu kelompok choice dan
kelompok captive.
Mereka terdiri dari orang- orang yang dapat menggunakan kendaraan pribadi
karena secara finansial, legal, dan fisik hal itu dimungkinkan. Atau dengan kata
lain, mereka memenuhi ketiga syaratnya, yaitu secara finansial mampu memiliki
hukum; dan secara fisik cukup sehat dan kuat untuk mampu
kendaraan pribadi karena tidak memenuhi salah satu di antara tiga syaratnya
(finansial, legal dan fisik). Sebagian dari mereka adalah orang-orang yang secara
finansial cukup mampu untuk memiliki mobil, tetapi tidak cukup sehat ataupun
kelompok ini terdiri dari orang-orang yang secara finansial tidak mampu untuk
memiliki kendaraan pribadi, meskipun secara fisik maupun legal mereka dapat
memenuhinya. Bagi kelompok ini tidak ada pilihan tersedia bagi pemenuhan
jelaslah bahwa pengguna angkutan umum pada dasarnya terdiri dari seluruh
pengguna angkutan umum ataupun kebutuhan akan angkutan umum akan selalu
22
ada. Tidak penting apakah kota dimaksud adalah kota yang kondisi ekonominya
kota, selalu ada anggota masyarakat yang termasuk kelompok captive, yang
sangat tergantung pada jumlah kelompok captive. Makin besar jumlah kelompok
captive, maka makin banyak pula jumlah pengguna angkutan umum, yang berarti
makin banyak pula tingkat kebutuhan akan sistem angkutan umum. Tetapi perlu
diingat pula bahwa jumlah kelompok choice yang menggunakan angkutan umum
juga cukup signifikan, terutama jika kondisi sistem pelayanan angkutan umum
relatif baik. Sebaliknya, jika kondisi pelayanan angkutan umum sangat jelek
ataupun jelek, maka dapat dipastikan bahwa semua orang yang masuk
suatu kota pada dasamya sangat dipengaruhi oleh 2 (dua) faktor utama, yaitu:
umum dapat dibedakan untuk golongan yang tidak mempunyal pilihan moda
pendapatan rendah.
atas dasar pemilihan pemilikan kendaraan, yaitu captive bagi yang tidak
1) Waktu Perjalanan
kendaraan umum.
2) Waktu Pelayanan
3) Biaya Perjalanan
angkutan yang murah. Oleh karena itu, makin tinggi rasio biaya
setiap kendaraan. Kapasitas kendaraan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut
ini:
Penumpang
0,17 m2/penumpang dan ruang berdiri untuk bus dengan ketinggian > 1,17 m
perhitungan load factor, yaitu load factor dinamis dan load factor statis.
turun di dalam kendaraan untuk satu perjalanan. Prosentase Load factor Dinamis
kendaraan. Hasil yang didapat memungkinkan angka load factor di atas 100%.
di dalam kendaraan pada saat melewati titik tertentu. Prosentase load factor statis
pada saat melewati titik survei dan kapasitas kendaraan. Hasil yang didapat
dioperasikan dan juga besaran tariff akan menjadi lebih murah karena faktor
pembagi yang lebih besar. Untuk perencanaan awal, besaran Load factor yang
yang berurutan dipengaruhi oleh kapasitas kendaraan dan faktor muat kendaraan
menetapkan jenis armada berikut kapasitas angkut dan factor muat. Untuk
mengetahui daya angkut penumpang per hari atau pada satu jam
dimaksudkan :
rata-rata sebesar 15 menit pada periode waktu tak sibuk (off peak
28
hour)
D 1 >10
E 2
F >2
29
Kepadatan Penduduk/km2
>4000 3000-4000
Tingkat Pelayanan Headway (menit) Headway (menit)
Sibuk Tak Sibuk Sibuk Tak Sibuk
Kepadatan Penduduk/km2
2000-3000 750-2000
Tingkat Pelayanan Headway (menit) Headway (menit)
Sibuk Tak Sibuk Sibuk Tak Sibuk
Pelayanan
0,46 m2/pnp
C Tempat duduk sejajar melintang per penumpang minimum
0,46 m2/pnp
D Tempat duduk 0,28-0,46 m2/pnp atau faktor muat 100-110
%
E Faktor muat 111-125%
Pelayanan Perjalanan
E 12-20
F >20
1. Prasyaratan Umum :
b. Jarak pencapaian halte 300 – 500 m (di pusat kota), dan 500 – 1000
1, maksimum 2.
d. Lama perjalanan ke dan dari tempat tujuan setiap hari, rata-rata 1 – 1,5
rumah tangga.
2. Prasyarat Khusus:
a. Faktor layanan.
d. Faktor lintasan.
Kualitas Klasifikasi
Non Ekonomi Pelayanan Ekono
1. Kenyamanan Fasilitas tempat Fasilitasmi
tempat duduk
duduk disediakan disediakan
Juga mengangkut Juga mengangkut
penumpang dengan penumpang dengan
berdiri berdiri
Dilengkapi AC Tanpa dilengkapi AC