Anda di halaman 1dari 41

KARAKTERISTIK DAN SURVEI ANGKUTAN UMUM

Pertemuan - 4 : Sistem pengoperasian dan Sistem pemberangkatan


angkutan umum

www.themegallery.com
LOGO
INDIKATOR

1. Metode pengoperasian pelayanan bis

2. Pemberangkatan yang dijadwalkan

3. Pemberangkatan yang diawasi dan tidak diawasi

4. Prosedur pengawasan

5. Pengaturan operasional untuk tiap jenis pelayanan

www.themegallery.com LOGO
Pelayanan Angkutan Umum Secara Tepat Guna Dibandingkan Dengan Hasil Guna

Kesimpulan :

1. Untuk memenuhi ketiga ukuran dari keberhasilgunaan


(Effectiveness) pelayanan angkutan umum mungkin akan
mengorbankan beberapa ketepatgunaan (Efficiency).

2. Sebagai kemungkinan lain jika pelayanan angkutan umum


dioperasikan dengan ketepatgunaan yang maksimum (yaitu biaya
minimum tiap penumpang kilometer) ini hampir tidak dapat
memenuhi ketiga ukuran keberhasilgunaan (effectiveness) tertentu

3. Dari dua tujuan yang ekstrim, ini kelihatannya tidak ada yang
memuaskan, tetapi ada banyak situasi dan strategi pilihan diantara
dua ini, yaitu berapa ketepatgunaan dapat ditukar untuk
keberhasilgunaan yang lebih dan timbal balik

www.themegallery.com LOGO
Metode pengoperasian pelayanan bis

Misi angkutan umum harus disesuaikan secara


proporsional dengan ukuran kota, jumlah penduduk, serta
kegiatan penduduknya.

Dengan kondisi ini sudah sewajarnya apabila peranan


angkutan umum perlu dioptimalkan lagi dengan
meningkatkan kinerja system dan kualitas operasionalnya.

Peningkatan ini diharapkan mampu memenuhi keinginan


penumpang, pengusaha angkutan maupun pemerintah.

www.themegallery.com LOGO
Pelayanan Angkutan Umum Secara Tepat Guna Dibandingkan Dengan Hasil Guna

Sistim Angkutan Yang Tepat guna (Efficiency)

Biaya rata-rata tiap penumpang kilometer merupakan salah satu dari


ukuran yang paling sering dipergunakan dalam mengukur ketepatgunaan
(Efficiency) sistim angkutan umum

Para operator berupaya untuk membuat biaya penumpang kilometer


seminim mungkin agar dapat membuat keuntungan semaksimal mungkin.

Operator BUMN/BUMD dengan berbagai alasan teretentu dituntut juga


menyediakan pelayanan angkutan perintis walau biaya rata-rata
penumpang tiap kilometernya tinggi.

www.themegallery.com LOGO
Pelayanan Angkutan Umum Secara Tepat Guna Dibandingkan Dengan Hasil Guna

Sistim Angkutan Yang Berhasil guna (Effectiveness)

Adalah sesuatu yang mengangkut orang kemana mereka kehendaki dan


kapan mereka menghendaki dengan harga yang dapat mereka jangkau
Penawaran taksi yang tidak terbatas pelayanan bisa memenuhi dua
ukuran yang pertama tetapi sulit terpenuhi untuk ukuran yang ketiga
terkait dengan kemampuan membayar (ability to pay).
Pelayanan bis dg menggunakan kendaraan ekonomis besar dapat
memenuhi ukuran mengangkut orang bepergian kemana mereka
kehendaki dengan harga terjangkau.
Tetapi untuk menjaga harga yang rendah perlu dicapai biaya tiap
penumpang kilometer yang rendah. Dengan demikian frekuensi akan
menjadi sangat rendah sehingga orang-orang selalu tidak dapat
bepergian kapan mereka kehendaki.

www.themegallery.com LOGO
Pelayanan Angkutan Umum Secara Tepat Guna Dibandingkan Dengan Hasil Guna

Bis tingkat dengan 1 liter bahan bakar akan menempuh jarak 1,4 km.
Jika bis ini mengangkut penumpang 120 orang dengan harga bahan
bakar Rp. 5000 per-liter, maka biaya bahan bakar tiap penumpang
kilometer =
Rp. 5000
------------ = Rp. 27,77 tiap penumpang kilometer
1,4 x 120

Bila penumpang bis ini hanya 20 orang, biaya bahan bakar tiap
penumpang kilometer akan menjadi tinggi

Rp. 5000
------------ = Rp. 178,57 tiap penumpang kilometer
1,4 x 20

www.themegallery.com LOGO
Pemberangkatan berjadwal

 Masing-masing Operator menetapkan


frekuensi setiap pelayanan, menjadwalkan
waktu pemberangkatan dan waktu tiba
masing-masing perjalanan serta
menyiapkan daftar waktu kerja.
 Menyiapkan running board yaitu dokumen
pengaturan dasar yang dipergunakan
dalam pelayanan berdasarkan daftar
perjalanan masing-masing bis
 Pengawas mudah mengawasi dan
memberitahu pengemudi dimana
seharusnya bis ini berada

LOGO
PENJADWALAN BUS

PENGERTIAN :

Penjadwalan bis adalah pekerjaan


untuk memastikan bahwa bis‑bis yang
akan dioperasikan, dibuat dengan cara
yang paling efisien.

LOGO
PENTINGNYA PENJADWALAN

Untuk mengetahui time table dari pelayanan


tiap trayek angkutan umum, Hingga mereka
(pengguna jasa) akan tertarik untuk
mengunakannya.

Ini bukan saja berkaitan dengan kelompok


pengguna jasa yang captive (tidak punya
pilihan lain selain angkutan umum), tetapi
juga orang‑orang yang mempunyai kendaraan
pribadi akan tertarik untuk menggunakan
angkutan umum, jika pelayanan bis
mempunyai jadwal yang tetap, teratur dan
memadai.

LOGO
PENJADWALAN YANG BAIK
Jadwal bis atau time table yang baik harus
mencakup semua informasi yang butuhkan
penumpang terhadap pelayanan yang ditawarkan,
seperti :

a. Rincian perjalanan (nomor trayek, rute yang


dilalui)
b. Headway keberangkatan
c. Waktu‑waktu saat terjadi perubahan frekuensi
pelayanan
d. Waktu keberangkatan dan kedatangan pada
terminal awal. dan akhir dan pada tiap perhentian
utama
e. Waktu tempuh
LOGO
PENJADWALAN PELAYANAN DASAR

Tujuan utama penjadwalan ialah


membuat semua rencana perjalanan
dapat dilaksanakan, dengan cara yang
paling efisien dan ekonomis.

Cara yang ditempuh ialah


merencanakan untuk meminimumkan
jumlah bis yang dioperasikan dengan
meminimumkan waktu singgah di
terminal.

LOGO
PENJADWALAN PELAYANAN DASAR

WAKTU PERJALANAN WAKTU SINGGAH


(Running Time) (Layover Time)

LOGO
WAKTU SINGGAH (Lay Over Time)
Lay over time adalah waktu yang mesti
ditambahkan pada akhir perjalanan bis,
pada bagian tengah perjalanan untuk
trayek yang panjang, yang diperuntukkm
bagi pengaturan oparasional dan
memberikan kepada awak kendaraan umum
untuk beristirahat.
Biasanya terdapat dua macam lay over time
yakni, minimum dan tambahan lay over
time. Tambahan (excess) lay over time
merupakan hasil dari proses penjadwalan
bis, dan oleh karenanya, harus (dapat)
dihilangkan dengan cara membuat jadwal
yang baik dan terintegrasi antar trayek.
LOGO
Layover time adalah suatu periode waktu yang dapat
ditambahkan pada akhir perjalanan atau juga di tengah
perjalanan yang panjang, yang dipergunakan untuk
mengatur operasi bus serta memberi kesempatan kepada
awak bus untuk mengaso.

Adakalanya layover meliputi 2 (dua) unsur, yakni minimun


dan kelebihan.

Layover yang kelebihan adalah suatu produk proses


penjadwalan yang jika terjadi dapat dihilangkan oleh
produsennya.

Jika kita gagal untuk mengidentifikasikan kedua unsur


tersebut secara terpisah, maka hal tersebut dapat berakibat
pada penyusunan jadwal yang tidak tepat dan kurang
efektif.
LOGO
Minimum lay over time adalah waktu singgah
minimum yang diperlukan sesuai dengan dana
yang tersedia.

Excess lay over time (lay over yang kelebihan)


adalah suatu hasil dari proses penjadwalan dan
hanya terjadi karena adanya hubungan antara
round trip time dan headway.

Penghapusan excess lay over time bertujuan


untuk efisiensi penggunaan bus.

LOGO
SPESIFIKASI PELAYANAN

Misal, dari analisis permintaan antara dua


kawasan A dan B diketahui membutuhkan
5 (lima) kendaraan per jam tiap arah.
Dengan mengetahui informasi ini
parameter berikut dapat dibuat :

1. Frekuensi, yaitu jumlah perjalanan


kendaraan tiap jam = 5 perjalanan

2. Headway, yaitu waktu antar perjalanan


bis = 60 menit Frekuensi = 60/5 = 12
menit

LOGO
3. Headway putaran jam (clock headway),
yaitu headway yang jika dijadikan pembagi
dari 60 memberikan angka genap, sehingga
headway tersebut jika ditambahkan dengan
satu jam memberikan putaran yang sama.

Dalam contoh ini 12 menit merupakan


headway putaran jam. Jika kendaraan
pertama berangkat jam. 07:00 maka
kendaraan selanjutaya berturut ­ turut
07:12, 07:24, 07:36, 07:48, 08:00, 08:12,
dan seterusnya.

LOGO
ATURAN OPERASI

Misalkan dari survai waktu


perjalanan diketahui running time
adalah 14 menit dan peraturan
terminal setempat serta
pertimbangan operasional waktu
singgah di terminal 4 menit.

LOGO
MENGHITUNG KEBUTUHAN JUMLAH KENDARAAN

Jumlah kendaraan = RTT/headway

RTT adalah singkatan dari Round Trip Time, yaitu


waktu perjalanan bis setelah berangkat dari
terminal A sampai dengan bis tersebut siap untuk
berangkat kembali dari terminal A untuk perjalanan
selanjutaya. Oleh karenanya RTT terdiri dari
• Running time dari terminal A ke terminal luar
• Lay over time pada terminal luar
• Running time dari terminal luar ke terminal A
• Lay over time pada terminal A

Oleh karenanya dalam kasus ini kebutuhan


kendaraan adalah :

(14 + 14 + 4 + 4)/12 = 36/12 = 3 kendaraan


LOGO
TIME TABLE BUS
Time Table bus adalah catatan dari semua operasi
perjalanan dalam pelayanan yang berisi waktu
keberangkatan dan kedatangan pada perhentian
akhir atau perhentian antara, nomor bis dan
nornor perjalanan. Lihat time table berikut dari
contoh yang kita kerjakan.

Nomor Bis 1 2 3 1 2 3 1 2 Dst

Terminal A 16:00 16:12 16:24 16:36 16:48 17:00 17:12 17:24 Dst

Terminal B 16 14 16:26 16:38 16:50 17:02 17:14 17:26 17:38 Dst

Terminal B 16:18 16:30 16:42 16:54 17:06 17:18 17:30 17:42 Dst

Terminal A 16 32 16:44 16:56 17:08 17:20 17:32 17:44 17:56 Dst

LOGO
Tugas, !!!!! Kerjakan sekarang

Buatlah Time Table bus tersebut


dengan merubah headwaynya
menjadi 10 menit.

Berapa biskah yang dibutuhkan ?

Apakah ada keganjilan atau


ditemukan kesulitan dengan lay over
time ?

LOGO
Jawaban !
Diketahui :
Running Time = 14 menit
waktu singgah = 4 menit
Headway = 10 menit
maka …..

RTT = (14 + 4) x 2 = 36 menit


36 + 4 (excess LOT)
JK = ---------------------- = 4 kend.
10

Nomor Bis 1 2 3 4 1 2 3 4 Dst


Pusat Kota 16:00 16:10 16:20 16:30 16:40 16:50 17:00 17:10 Dst
Pinggir Kota 16 14 16:24 16:34 16:44 16:54 17:04 17:14 17:24 Dst
Pinggir Kota 16:18 16:28 16:38 16:48 16:58 17:08 17:18 17:28 Dst
Pusat Kota 16 32 16:42 16:52 17:02 17:12 17:22 17:32 17:42 Dst

LOGO
Ketika digunakan headway 12 menit, bis pertama, akan
berangkat pukul 16:00 dan berikutnya pada pukul 16:36 atau
36 menit kemudian.
Artinya bahwa RTT adalah 36 menit, sehingga kendaraan
yang dibutuhkan sebanyak 3 buah.
Sedangkan pada saat digunakan headway 10 menit, excess lay
over yang ditambahkan adalah 4 menit untuk mendapatkan
RTT 40 menit, sehingga kendaraan yang dibutuhkan sebanyak
4 kendaraan.
Perhatikan kendaraan No. 1. Pada perjalanan kedua kendaraan
tersebut tiba di pusat kota pada pukul 16:32, dan tidak dapat
diberangkatan lagi pada pukul 16:36 oleh karena di terminal
tersebut harus singgah selama, 4 menit.
Kendaraan I diberangkatkan untuk pedalanan kedua pada
pukul 16:40 sehingga excess lay over timenya, 4 menit.
LOGO
MEMBUAT TIME TABLE PADA RUTE – RUTE DENGAN
FRKWENSI YANG BERBEDA

Misalkan bis, akan kita operasikan dari terminal A di pusat


kota
Ke terminal B di pinggiran kota.
Sebelum jam 16:00 keberangkatan dari Pusat Kota diatur
Dengan headway 15 menit.
Setelah jarn 16:00 keberangkatan dari Pusat Kota diatur
dengan headway 12 menit.
Aturan Operasi
Berdasarkan hasil survai running timedari Pusat Kota ke
Pinggiran Kota sebaliknya diketahui 17 menit, dan LOT 4 menit

Coba kerjakan dengan membuat daftar Time Table‑nya untuk 2


Jam yang dimulai pukul 15 ‑.00. B
Berapa jumlah bis yang dibutuhkan ?
Apakah ada keganjilan dari perhitungan lay over time ?
LOGO
TIME TABLE BUS

Nomor Bis 1 2 3 1 2 3 4 1 2 3
Pusat Kota 15:00 15:15 15:30 15:45 16:00 16:12 16:24 16:36 16:48 17:00
Pinggir Kota 15:17 15:32 15:47 16:02 16:17 16:29 16:41 16:53 17:05 17:17
Pinggir Kota 15:21 15:36 15:51 16:06 16:21 16:33 16:45 16:57 17:09 17:21
Pusat Kota 15:38 15:53 16:08 16:23 16:38 16:50 17:02 17:14 17:26 17:38

Kefika digunakan headway 15 menit, bis pertama, akan berangkat pukul 15:00 dan berikutnya
pada pukul 15:45 atau 45 ‑menit kemudian. Di sini harus ditambahkan excess lay over 3
menit untuk mendapatkan RTT 45 menit, sehingga kendaraan yang dibutuhkan sebanyak 3
buah..
Sedangkan pada saat digunakan headway 15 menit, excess lay over yang lain adalah 6 menit
untuk mendapatkan RTT 48 menit, sehingga kendaraan yang dibutuhkan sebanyak 4
kendarm.
Perhatikan kendaraan No. 1. Pada perjalanan kedua kendaraan tersebut tiba di pusat kota
pada pukul 16:23, dan tidak dapat diberangkatan lagi pada pukul 16:24 oleh karena di terminal
tersebut harus singgah selama, 3 menit.
Kendaraan I diberangkatkan untuk perjalanan ketiga pada pukul 16:36 sehingga excess lay
over timenya,menjadi 9 menit.
Dapat disimpulkan bahwa excess lay over dalam hal ini dapat dipergunakan untuk
penjadwalan yang tepat.
LOGO
Pemberangkatan berjadwal
Frekuensi = 5 menit (berdasarkan permintaan per hari dan kapasitas kendaraan)

Headway = 12 menit ( H = 1/f )

Waktu perjalanan = 14 menit per jurusan

Lay over time = 4 menit

Round trip time (RTT) = 14 + 4 + 14 + 4 = 36 menit

Jumlah bis = RTT/ Headway = 36/12 = 3 bis

Pelayanan pertama dilakukan oleh bis no.1 yang dimulai pada jam 06.00 ( dari Town centre)

DAFTAR WAKTU KERJA


________________________________________________________________________________________________________________________
  Nomer Bis 1 2 3 1 2 3 1 2
  ______________________________________________________________________________________________________________________
 
Town centre 0600 0612 0624 0636 0648 0700 0712 0724
Blackhill 0614 0626 0638 0650 0702 0714 0726 0738

dst
Blackhill 0618 0630 0642 0654 0706 0718 0730 0742
Town centre 0632 0644 0756 0708 0720 0732 07 756
 
_______________________________________________________________________________________________________________________
 

LOGO
Pemberangkatan berjadwal
DAFTAR WAKTU KERJA
________________________________________________________________________________________________________________________
 
Nomer Bis 1 2 3 1 2 3 1 2
 
_______________________________________________________________________________________________________________________
 
Town centre 0600 0612 0624 0636 0648 0700 0712 0724
Blackhill 0614 0626 0638 0650 0702 0714 0726 0738

dst
Blackhill 0618 0630 0642 0654 0706 0718 0730 0742
Town centre 0632 0644 0756 0708 0720 0732 07 756
 
_______________________________________________________________________________________________________________________
 

  Running Board Bis no. 1 Rute : Town Centre - Blackhill


 ________________________________________________________________________________
_
 
Br. TC Tb. Bl Br. BL Tb. TC Berangkat dari depo 0545

0600 0614 0618 0632 Tiba di depo 2230


0636 0650 0708 0708
0712 0762 0746 0746 Instruksi khusus (Pengawas)
dst.
 

LOGO
Pemberangkatan yang diatur
Pada rute dimana waktu perjalanan tidak menentu oleh karena
kemacetan lalu lintas operator hanya dapat berusaha mengatur
frekwensi rata – rata.
 
Jika waktu perjalanan bolak– balik rata–rata 50 menit dan operator
menghendaki menyediakan 12 perjalanan tiap jurusan
( yaitu headway 5 menit ) dia harus menetapkan 10 bis untuk rute itu.
 
Operator sekarang harus menetapkan instruksi apa yang diberikan
kepada pengawasnya.
  Terdapat beberapa kemungkinan tujuan yang berbeda – beda :

Frekwensi maksimum
Headway yang sama
Pemuatan maksimum

LOGO
Pemberangkatan yang diatur
 Frekuensi maksimum,
yaitu pemberangkatan yang diatur untuk mencapai
jumlah perjalanan bis secara maksimum
Sebagai contoh jika beberapa bis macet dalam kemacetan lalu
lintas yang sama. Jika lalu lintas mulai mengalir lagi beberapa bis
akan tiba diterminal dalam waktu yang pendek.

Jika setiap bis segera diberangkatkan akan terdapat frekwensi


yang tinggi untuk sementara, tetapi selanjutnya akan terjadi
kekosongan yang lama dalam pelayanan ( yaitu headway yang
tidak sama )

Jika bis beroperasi terlalu dekat satu sama lainnya kapasitas


akan melampaui permintaan. Bis yang pertama akan mengambil
banyak penumpang, tetapi bis berikutnya akan mengambil
kurang penumpang.

LOGO
Pemberangkatan yang diatur
 Headway yang sama,
Pengawas diinstruksikan untuk
memberangkatkan bis pada interval dengan
waktu yang teratur

Sebagai contoh, jika jumlah bis ditentukan pada rute cukup untuk
menyediakan headway rata-rata 10 menit, maka pengawas
memberangkatkan bis tiap 10 menit.

Akan tetapi ini tidak selalu mungkin. Selama waktu diluar sibuk dan
jika lalu lintas lancar bis dapat beroperasi menurut waktu perjalanan
yang diperkirakan. Mereka akan masuk pada setiap terminal secara
teratur dan jika waktu singgah (layover time) yang cukup
dimasukkan dalam waktu perjalanan bolak balik yang diperkirakan,
maka akan selalu terdapat bis untuk diberangkatkan.

LOGO
Pemberangkatan yang diatur

Tetapi jika permintaan tinggi dan atau terdapat


kemacetan lalu lintas waktu perjalanan akan menjadi
tidak menentu. Akan terdapat waktu dimana tidak ada
bis untuk diberangkatkan dan akan terjadi kekosongan
dalam pelayanan.
Dalam situasi yang demikian maka pengawas perlu
diinstruksikan untuk memberangkatkan bis setelah
interval waktu tertentu atau jika bisnya penuh, yang
manapun terjadi lebih dahulu terjadi.
Yaitu tidak mungkin memelihara/menjaga headway yang
sama selama waktu permintaan sibuk dan atau jika
terdapat kemacetan lalu lintas.

LOGO
Pemberangkatan yang diatur

 Muatan maksimum,
yaitu pemberangkatan yang diatur dengan
muatan maksimum

Untuk mencapai perjalanan penumpang secara


maksimum tiap tiap bis tiap hari operator harus
mempunyai pengetahuan terinci mengenai dimana
dan kapan orang menghendaki bepergian pada rute
– rutenya.
Dengan pengetahuan ini dia dapat membuat macam –
macam tingkat pelayanan dan kebijaksanaan
pemberangkatan.

LOGO
Pemberangkatan yang diatur

Sebagai contoh jika dia mengetahui bahwa


pada jam 16.00 selalu banyak orang
menghendaki naik pada tempat – tempat
antara, dia akan memberangkatkan bisnya
kosong atau sedikit muatan untuk memenuhi
permintaan ini.

Pemberangkatan yang diatur sebaiknya


digunakan sebagai jawaban atas perubahan-
perubahan dalam permintaan dan kemacetan
lalu lintas

LOGO
Pemberangkatan yang tidak diatur
Bila pemberangkatan tidak diatur diberlakukan , maka
pengemudi diizinkan untuk memulai tiap perjalanan
kapan mereka menghendaki.
Pemberangkatan yang tidak diatur hanya akan efektip
bila pengemudi mendapatkan perangsang keuangan
untuk mengangkut penumpang sebanyak mungkin.
Dengan system WAP yang digunakan banyak operator
di Indonesia, pengemudi mendapatkan perangsang
yang banyak untuk mengangkut penumpang
sebanyak mungkin. Secara konsekwen masyarakat
beruntung oleh karena jika permintaan tinggi
pengemudi berusaha untuk membuat perjalanan
sebanyak dan secepat mungkin.
  LOGO
Pemberangkatan yang tidak diatur
Pertama, pada waktu permintaan rendah, pengemudi mungkin
menetapkan untuk mengaso dan dengan demikian frekwensi
menjadi sangat rendah .
Kedua, jika ada kemacetan lalu lintas (pengemudi yang
berpengalaman dapat memperkirakan hal ini beberapa
pengemudi memparkir bisnya dan mengaso. Akibatnya frekwensi
rendah sewaktu permintaan tertinggi.
Ketiga, pengemudi memperlambat atau berhenti untuk
mengambil penumpang dibanyak tempat dan menambah
kemacetan lalu lintas sehingga memperlambat pemakai jalan yang
lain.
Keempat, untuk menyelesaikan perjalanan secepat mungkin,
khususnya padar rute-rute antara kota dan rute cepat , pengemudi
mungkin berjalan secara berbahaya

LOGO
Permintaan pada jam sibuk

 Dapatkah operator mengurangi permintaan yang


memuncak ?
Permintaan pada jam sibuk adalah tidak elastis,
operator hanya dapat mengurangi permintaan
jam sibuk adalah dengan cara menaikkan tarif
angkutan

 Bagaimana operator dapat memenuhi permintaan


yang memuncak ?
Operator harus menyediakan kapasitas yang
cukup untuk memenuhi permintaan pada jam
sibuk (mahal)

LOGO
Permintaan pada jam sibuk, sebagai contoh

Rute A- B Demand Kapasitas Frekuen Head- RTT JML


Bis si way Bis

Antara jam :
08.30 – 16.30 1100 119 10 6 90 15
Dan jam :
18.30 – 22.00

Kondisi jam
sibuk
Antara jam :
06.30 – 08.30 1700 119 15 4 90 23
16.30 – 18.30

LOGO
• Dalam contoh ini diperlukan tambahan 8 bis
lagi untuk memenuhi permintaan waktu sibuk
selain memenuhi permintaan diluar waktu sibuk.
• Tambahan 8 bis ini hanya diperlukan 4 jam tiap
hari yaitu antara jam 06.30-08.30 dan 16.30-
18.30
• Sebagian besar biaya operasi bis akan sama jika
dioperasikan 4 jam atau 16 jam tiap hari

• Jika 23 bis dioperasikan, maka :


Pendapatan tiap bis tiap jam akan rendah,
karena tingkat penggunaan tempat duduk akan
rendah.

LOGO
Bagaimana para operator dapat mengurangi
biaya untuk memenuhi permintaan waktu sibuk ?
Bila operator diharuskan memenuhi permintaan
waktu sibuk, maka operator harus berusaha
mengurangi biaya untuk memenuhi permintaan tsb
dengan berbagai hal yang mungkin ditempuh yaitu :

• Mengurangi jumlah bis yang diperlukan


• Mendapatkan tambahan pekerjaan yang
memperoleh penghasilan bis diluar waktu sibuk
• Memperpanjang umur kerja bis
• Mengurangi biaya awak bis untuk hanya bis-bis
waktu sibuk

LOGO
www.themegallery.com
LOGO

Anda mungkin juga menyukai