Anda di halaman 1dari 5

LANDSIDE

A. Kapasitas
f. Konfigurasi counter check in yg memakai system I. Arrival area yang kurang maksimal dalam menampung
Luasan yang kurang, merupakan faktor penting pertama
linear dengan 2 – 3 lonjakan penumpang
dalam hal redesain bandara juanda di sini. Acuan utama
yang nantinya akan di pakai di sini berdasarkan standart operator kurang memadai
Luasan area baggage claim yg masih kurang
buku operasional darat milik angkasa pura, serta beberapa
g. Luasan panjang antrian yang kurang untuk area baggage claim pada terminal domestik sebesar 1700 m2
standart international dari FAA, dan juga handbook standart
konfigurasi check in linear area baggage claim pada terminal int’l sebesar 1355 m2
tentang airport terminal passenger.

h. Flow setelah chek in bertabrakan dengan flow Jumlah baggage claim device yang kurang dalam
B. Kecepatan perpindahan moda transportasi. yang akan chek in, melayani setiap interval kedatangan
Faktor Pengaruh pertama ialah : di karenakan posisi tangga menuju concourse terdapat 3 baggage claim device pada terminal domestik
tidak searah terdapat 2 baggage claim device pada terminal int’l
a. Departure dan arrival msh terdapat pada
level yg sama. Tidak adanya fasilitas lost and found
pada bangunan terminal, jika peak hour
sudah mencapai lebih dari 6000 penumpang
per jam maka diharuskan pembagian level
antara keberangkatan dan kedatangan
dengan pertimbangan pencapaian jarak
menuju airside tidak terlalu jauh. (standart
linear)
b. Kapasitas parkir yang kurang besar dalam
menampung kendaraan
domestik : 270 mobil untuk long term
312 mobil untuk short term
internasional : 288 mobil untuk long term
208 mobil untuk short term Penumpukan penumpang pada beberapa titik mengganggu arus sirkulasi.
c. Kurang nyamannya jalur pedestrian way menuju ke
bangunan terminal Terpusatnya setiap orientasi kegiatan, padahal bandara linear mempunyai kelebihan
untuk membagi secara merata akan tetapi tetap pada satu konsentrasi luas.
d. Pembagian keberangkatan yang terlalu jauh antara
internasional dgn domestic Lebar standart concourse eksisting tidak memenuhi standart flow penumpang.

e. Tidak adanya penanda serta lokasi yang mudah tidak meratanya sirkulasi trolley sehingga membuat barisan yang cukup panjang,
terbaca bahwa bisa menggunakan fasilitas kursi roda. yang nantinya mengganggu sirkulasi itu sendiri.

f. Tidak tersedianya area tersendiri untuk para sopir


dan cleaning service.

g. Security check memasuki area check in masih terlalu


memusat pada satu titik

I M A G E
Bandara merupakan pintu gerbang suatu wilayah,
terutama kota Surabaya
a. Interior bangunan hanya

JIA
menampilkan permainan warna coklat (interpretasi
kayu) serta ukiran
pada bagian – bagian kolomnya.
b. Tulisan bandara udara juanda yang
skalanya cukup besar
Juanda International airport
Judul Tugas Akhir: Nama Mahasiswa: NRP: Dosen Pembimbing: Dosen Koordinator:
REDESAIN BANDAR UDARA JUANDA M. TUFLICHUN A. 3207100048 Dr. ING. Ir. BAMBANG SOEMARDIONO Ir. M.Salatoen P, MT
TEMA (SAYAP) Balance between the two sets of forces. lift and weight, and push
and pull.Weight is the result of gravity and reduced as much as
Mengapa sayap ? possible on the birds lift generated by airflow over the wing.
(Gordon Ramel's An introduction to the biology)
memilih tema sayap di sini adalah untuk mencoba membuat keseragaman
antara bangunan dengan bagian yang di layaninya, (yang di ambil di sini keseimbangan antara dua set kekuatan. angkat dan berat badan,
adalah pesawat) dan dorong dan tarik. Flow udara di asumsikan sebagai arus
sirkulasi manusia (pada daerah cek in) karena area ini lah yang
Karena menggunakan sistem konfigurasi linear, kesan yang pertama kali pertama menerima aliran tersebut,
terlihat adalah memanjang dan membentang, hal ini mencoba di
selaraskan dengan bagian pesawat yang juga memanjang yaitu sayap. efek ersebut berpengaruh pada bentuk tengah
Keinginan untuk menjadikan sayap sebagai tema didasarkan pada bangunan yang terangkat kaena adanya gaya push
komposisi yang seolah-olah menyatu antara objek terminal bandara and pull tersebut., berdasarkan flow pertama uang
dengan pesawat penumpang. terjadi adalah memusat di tengah bangunan.

setelah di pelajari, sayap memiliki beberapa poin penting, baik dalam


intengible maupun tengible, poin tersebut yang nantinya akan menjadi
acuan dalam merancang.

Different shapes correspond to different trade-offs between


beneficial characteristics, such as speed, low energy use, and
maneuverability.
(Del Hoyo, Josep, Handbook of Birds of the World Vol 1 . 1992.)

Penggunaan bentuk yang berbeda-beda sesuai dengan


karakteristik kebutuhan tertentu
“Balanced” between above and below, vertical and horizontal.
(Anthony Vidler From The Architectural Uncanny, Cambridge: Result sebelumnya menunjukan perbedaan bentuk pada area cek
MIT Press, 1992) in lebih menonjol. Sedangkan pada sisi gate, karena memakai
sistem linear maka bentuk yang di hasilkan cenderung
Keseimbangan antara sisi kanan dan kiri adalah simetris, membentang dari sisi barat ke timur.
sedangkan antara sisi atas yang cenderung pipih sangat kontras
dengan sisi bawah yang berdimensi lebih tebal, penggunaan
kaca di sini sebagai penyeimbang kesan berat sebelah tersebut.

Wing flexibility effects on aerodynamic performance


(An Introduction to Biological Flight Dynamics, pdf reader)

Menampilkan bentukan yang dinamis, di sini cenderung dengan membuat atap yang menerus serta beberapa lekukan guna menampilkan
kesan “sayap”

Juanda International airport


JIA
Judul Tugas Akhir: Nama Mahasiswa: NRP: Dosen Pembimbing: Dosen Koordinator:
REDESAIN BANDAR UDARA JUANDA M. TUFLICHUN A. 3207100048 Dr. ING. Ir. BAMBANG SOEMARDIONO Ir. M.Salatoen P, MT
JIA ARSITEKTURAL
SIRKULASI
Luasan bangunan terminal yang baru setelah di hitung dengan ARRIVAL
jumlah peak hour sebesar 8213 termasuk dengan perhitungan
1/3 dari jumlah peak hour terakhir yang di dapat adalah sebesar Luasan baggage claim
120.800 m2, Penggunaan sistem row, dimana setiap row memiliki 2 sisi berbeda untuk 2 domestik - 8200 m2 (7 device flat baggage carousel @72m)
maskapai penerbangan yang berbeda pula, di tiap sisi row memiliki 9 cek in int’l - 6700 m2 (5 device flat baggage carousel@ 52m)
Terbaagi menjadi 3 elevasi, lantai pertama, ke dua, dan yang desk
terakhir lantai mezanin

Dengan pembagian utama leveling antara keberangkatan


(departure) yang berada pada lantai atas, serta arrival
(kedatangan) yang berada pada lantai dasar, serta office pada
lantai mezanin

Dengan memaksimalkan luasan yang ada pada sisi utara


bangunan didapat
long term parking terdapat
1680 mobil Untuk sistem row sendiri panjang antrian standart sebesar 7 meter
Short term parking terdapat 2084 mobil dengan jarak antara antrian row satu dengan row lainnya sebesar 5
30 slot parkir bus meter
910 slot parkir motor
Arah flow setelah cek in menerus searah dengan sirkulasi yang ada,
DEPARTURE dan walaupun penumpang tidak mengikuti flow menerus cenderung
tidak akan terjadi menjadi masalah karena space sebesar 5 meter
Check in area, baik domestik dan internasional di jadikan satu dengan merupakan standar yang sudah si perhitungkan untuk peak hour
pertimbangan memusatnya pusat kegiatan check in, didukung dengan syarat sekalipun.
luasan standart untuk sistem row check in sehingga tidak terjadi pemadatan
penumpang karena lebar untuk check in cukup memadai. Konsentrasi pusat penjemputan, (melalui mobil) berada di tengah, segaris
dengan secondary meeting point (mixed)

Hall kedatangan terpisah dengan flow visitors circulation, dengan pembatas


atau barier nya merupakan first meeting point, semua bagian ini tidak
terhalang dengan pick up area.

Adanya first meeting point pada area kedatangan di beri penanda secara
jelas yaitu berupa sight point

Karena area check in antara domestik dan int’l di jadikan satu, maka A I R S I D E S T A F dan O F F I C E S T A F
secara tidak langsung membutuhkan luasan yang cukup lebar, lebar
inilah yang di bagi beberapa titik untuk area security cek , si mana Tiap bagian terminal domestik maupun internasional memiliki
setiap titik memiliki 4 jalur pengecekan barang normal dan satu jalur masing-masing satu shaft akses (horisontal dan vertikal) baik
untuk oversized baggage. menuju office maupun menuju airside.

Juanda International airport


JIA
Judul Tugas Akhir: Nama Mahasiswa: NRP: Dosen Pembimbing: Dosen Koordinator:
REDESAIN BANDAR UDARA JUANDA M. TUFLICHUN A. 3207100048 Dr. ING. Ir. BAMBANG SOEMARDIONO Ir. M.Salatoen P, MT
JIA ARSITEKTURAL
Travelator
UTILITAS Pada bangunan ini menggunakan 2 jenis travelator baik
Exhaust ruang merokok
Drainse atap sifatnya sebagai sirkulasi horisontal dan vertikal.
Disediakannya smoking area membuat
Sistem pembuangan air hujan, drainase ruangan ini harus menggunakan ozone
Untuk sirkulasi vertikal, menggunakan eks setara
sistem talang setiap transisi modular atap generator dimana prinsipnya udara polusi
mitsubishi j1200 inclined. Dengan raised floor to floor
yang ada di salurkan melalui inlet alat
sebesar 4 meter, (antara lantai gate dengan lantai
tersebut dan kemuadian di convert untuk
Sistem air bersih mezanin). Dengan dimensi 1.28 meter.
PUSAT
KECANTIKAN
menjadi udara yang steril kembali.
TANDON AIR TANDON AIR
PDAM BAWAH POMPA ATAS PUSAT
KESEHATAN Lift
Pada bangunan ini memakai 2 jenis lift, yang Untuk lift manusia sebagai sirkulasi
KM/WC
pertama adalah lift untuk barang yang vertikal, dimana dalam penggunaannya
DAPUR
menggunakan eks setara riling dengan beban lebih di peruntukan untuk disable
TEMPAT
WUDHU
angkut maksimal 2000 kg dengan asumsi barang persons, menggunakan lift eks setara
Sistem air kotor yang terberat adalah beberapa panel diplay elenessa series-IP, dengan pertimbangan
untuk konkesi, dan menggunakan tipe 2-panel jenis ini menggunakan model compact
siding opening type. PM motor dan kontrol panel yang tipis
(98 mm) dan terletak pada shaft di sisi
Fire protection dinding. Sehingga tidak terlalu memakan
terlalu banyak ruang, serta kemudahan Sedangkan untuk sirkulasi horisontl menggunakan eks
Perlindungan terhadap kebakaran
maintenance setara mitsubishi horizontal TP-E type, dengan panjang
Berdasarkan standart k3, hydrant di dalam
masing-masing 100 eter dan ho meter.
bangunan harus ada di setiap 80 m2

Trash compactor
Merupakan sistem pembuangan dan
pemadatan sampah yang terdapat pada sisi
lur bangunan.
Pintu darurat dikonsentrasikan pada bagian concoure sisi utara. Escalator
Pada utilitas sistem sirkulasi vertikal, bangunan ini juga
menggunakan sistem escalator pada beberapa titik.
Escalator yang di pakai eks setara mitsubishi series Z tipe
S1000 dengan sudut kemiringan 30 derjat, dan
Sistem pengkondisian ruangan menyesuaikan raised floor to floor bangunan setinggi 5.6
meter.
Pada bangunan ini terdapat 3 macam, di bagi
berdasarkan peruntukan ruangnya,.
Standing AC : lantai mezanin, check in area.
Vrv sistem : koridor concourse
Multi split : kantor bandara.

Juanda International airport


JIA
Judul Tugas Akhir: Nama Mahasiswa: NRP: Dosen Pembimbing: Dosen Koordinator:
REDESAIN BANDAR UDARA JUANDA M. TUFLICHUN A. 3207100048 Dr. ING. Ir. BAMBANG SOEMARDIONO Ir. M.Salatoen P, MT
JIA ARSITEKTURAL JIA ARSITEKTURAL
STRUKTUR PENCAHAYAAN
Secara garis besar bangunan ini memakai 2 struktur utama. Emotional impact, bermain dengan brightness dan contrast
Exeterior
Sistem Struktur menggunakan Rigid Frame dengan dimensi kolom sebesar 80x80 cm, Memakai lokal lighting , perbedaan iluminasi, mencari kontrast
dengan jarak kolom masing – masing modul sebesar mulai dari bentang 14m – 28m, Dgn sistem: indirect ambient lighting
dengan menggunakan balok prestressed accent lighting
serta beberapa sub-due lighting
Menyesuaikan dengan panjang concourese sepanjang 1.2 km, maka sistem rigid frame Parking zone
disini di bagi menjadi 5 bagian utama dengan 4 titik garis dilatasi, yang menggunakan Memakai general lighting, tidak ada perbedaan iluminasi
sistem dilatasi kantilever. Dgn sistem: flood light di setiap titik
Signage, local lighting, memakaai spot light.
Sistem struktur utama menggunakan space frame, guna
melingkupi bangunan terminal yang membutuhkan
interior
bentangan besar, dalam hal ini check in area.
Memeakai general lighting, tidak ada perbedaan iluminasi yg kuat, dan sedikit bermain local
Kelebihan space frame lighting.
•bentangan yang sangat luas, beberapa
aplikasi terdapat pada hangar pesawat
•Beban merata pada setiap titik tumpu. Image bandara di sini di hadirkan pada bagian interior tepatnya di daerah sepanjang
•Kompenen pre-fabrikasi concourse yang terdapat beberapa display tentang kisah kepahlawanan arek surabaya
•Elemen akustik yang baik dan beberapa diorama yang menceritakan berbagai sejarah surabaya.

Space frame di sini memakai sistem double layer grid


dimana kelebihannya beban aksial di teruskan merata pada
setiap modul.

Penerapan sistem struktur space frame disini memiliki


bentang modular sebesar 38 x 34 meter, pada beberapa sisi
terjadi pengurangan bentang di karenakan kebutuhan
luasan yang sudah mencukupi.

Juanda International airport


JIA
Judul Tugas Akhir: Nama Mahasiswa: NRP: Dosen Pembimbing: Dosen Koordinator:
REDESAIN BANDAR UDARA JUANDA M. TUFLICHUN A. 3207100048 Dr. ING. Ir. BAMBANG SOEMARDIONO Ir. M.Salatoen P, MT

Anda mungkin juga menyukai