Anda di halaman 1dari 2

Pola jaringan linier (linear systems):Menghubungkan titik-titik (kota) secara linier seperti trayek bis antar kota atau

kereta
api.
Pola jaringan grid (point-to-point/direct traffic network):Setiap titik dihubungkan dengan rute langsung (direct route) satu
sama lain (seperti rute angutan kota).
Kelebihan: Lebih atraktif bagi penumpang local traffic.. Lebih fleksibel karena airlines dapat memilih kota-kota dengan
permintaan pasar (market demand) yang tinggi.. Biaya operasi menjadi lebih efisien dalam melayani rute (karena tidak ada
persinggahan).
Kekurangan:Tingkat kompetisi dengan airlines lain untuk menarik local traffic sangat tinggi.. Jumlah pasangan O-D yang
dilayani lebih sedikit karena keterbatasan armada dan sumber daya lain..Memiliki dampak yang besar terhadap tempat-
tempat yang pasarnya lema
Pola jaringan hub-dan-spoke (hub-and-spoke systems).Dipilih suatu titik (bandar udara atau kota) yang berperan sebagai
poros (hub) dan terdapat banyak rute (spoke) yang menghubungkan titik sumbu tadi dengan titik-titik (kota-kota) lain sebagai
spoke di sekelilingnya.
Keuntungan:Airlines dapat memaksimalkan jumlah kemungkinan penerbangannya.. Airlines dapat memasuki tempat-
tempat yang segmen pasarnya lebih kecil..Penumpang dengan tujuan yang sama tetapi yang berbeda asal keberangkatan
dapat dikumpulkan di suatu hub dan diterbangkan dengan satu pesawat ke tujuan tersebut.. Tambahan connecting traffic
meningkatkan load factor.. Memungkinkan airlines menggunakan pesawat yang lebih besar akibat penambahan load factor.
Kekurangan: Memberikan pengaruh besar pada biaya operasi airlines (higher unit cost)
handling penumpang lebih banyak dibanding direct traffic.
kenaikan pada landing charges, fuel serta cycle pesawat.
Waktu perjalanan lebih lama bagi sebagian penumpang memberikan tekanan psikologis.. Konsentrasi aktivitas di hub
dalam waktu singkat menimbulkan beban lebih besar bagi petugas dan fasilitas di bandara.. Waktu tunggu menjadi penilaian
penumpang akan kualitas transfer airlines dan bandara hub (low minimum connecting time, MCT).
Hourglass Hub: Penerbangan beroperasi dari satu wilayah (geografis) ke wilayah lain yang berlawanan melalui hub, seperti
dari wilayah barat ke timur atau sebaliknya. Menghubungkan dua arah, outbound dan return dan biasanya menggunakan
pesawat terbang yang sama. Contoh: Singapura yang menjadi sumbu Eropa dan Australia.
Hinterland Hub: Penerbangan jarak pendek dari kota-kota sekitar hub menjadi feeder untuk penerbangan jauh. Penumpang
tersebar ke berbagai arah (multidirectional), dari dan ke catchment area di sekeliling hub (hub menjadi central point),
biasanya menggunakan pesawat yang berbeda. Contoh: Airport Soekarno-Hatta menjadi titik pertemuan penerbangan-
penerbangan jarak jauh dan pendek.
MANAJEMEN JARINGAN
Tahapan:
1.Network development berupa strategi, pasar, partners, dan fleet planning. 2. Netwrok Planning berupa hubs. 3.Schedule
Management. 4.Pricing.5.Revenue Management. 6.Controlling.
Network Strategy: Analisis pasar berupa perkiraan O/D traffic.. Analisis route network berupa tipe routing, konsep route
network, frekuensi dan jadwal.. Analisis pesawat udara beruapa pemilihan pesawat untuk sektor tertentu sesuai actual
demand.. Analisis kompetisi/persaingan untuk membandingkan route network, frekuensi dan jadwal dengan airlines pesaing
untuk network yang sama.. Analisis ekonomi berupa dampak profitability dari strategi network yang dirancang.
Analisa pasar: Peninjauan ulang secara periodik terhadap perkembangan arus penumpang vs prediksi makro.. Kemungkinan
asumsi awal berubah akibat inflasi, tingkat suku bunga, pengangguran, kurs mata uang).. Antisipasi terhadap munculnya
faktor baru (deregulasi, pelayanan baru, tersedianya data pasar yang terbaru butuh kalibrasi model).. Analisis mikro untuk
analisis potensial pertumbuhan pasar.
Prediksi market share airlines:Market share dipengaruhi oleh kualitas supply. Kualitas supply ditentukan oleh :Frekuensi
pelayanan.. Jumlah persinggahan.. Waktu keberangkatan dan kedatangan yang sesuai dengan kebutuhan pasar.
ANALISA RUTE
DUA TIPE RUTE
Direct routing (non stop vs one/multi stop):Pola rute penerbangan dengan nomer penerbangan yang sama, dalam
penerbangannya singgah di suatu tempat (one stop) atau banyak tempat (multi stop).. Contoh: Garuda menerbangkan rute
Jakarta-Singapura-Frankfurt dengan one stop di Singapura.
Indirect routing (connections):Pola rute penerbangan menggunakan nomer penerbangan tertentu namun memiliki
sambunagn di persinggahan.Online connection, jika perjalanan dilanjutkan oleh airlines yang sama.Interline connection, jika
perjalanan dilanjutkan oleh airlines yang berbeda.
Kelemahan banyak persinggaha:Alokasi kapasitas menjadi kompleks banyak O/D market yang terdapat di dalamnya.. O/D
market yang terletak di kedua ujung dari rute multi stop, produk menjadi kurang atraktif.. Total biaya operasi menjadi sangat
tinggi landing charges, fuel dan cycle.
Frekuensi Penerbangan:Harus diperhatikan frekuensi pelayanan O/D dan bukan frekuensi rute.Contoh pelayanan O/D JKT-
MDO dilayani 5 x seminggu
JKT-UPG-MDO 1 x seminggu JKT-SBU-MDO 2 x seminggu JKT-SBU-UPG-MDO 2 x seminggu
Bila rute JKT-SBU-UPG-MDO ditutup maka pelayanan O/D JKT-MDO 5 x seminggu tidak berkurang dengan menambah 1
rute pada JKT-UPG-MDO dan JKT-SBU-MDO. Penambahan O/D maupun rute tertentu dapat dilakukan bila demand lokal yang
ada sangat kuat dan untuk kepentingan persaingan.
Jadwal Penerbangan:Faktor utama menentukan pilihan calon penumpang terhadap airlines.. Jadwal penerbangan harus
feasible (dapat dilaksanakan) dan marketable (convenience) atau memungkinkan penumpang untuk menyambung
penerbangannya (connecting possibilities).
ANALISA PESAWAT TERBANG
Merupakan proses yang membutuhkan banyak pertimbangan: Aspek komersial. Aspek operasi. Aspek keuangan/finansial.
Aspek maintenance dan engineering.
Parameter output prestasi terbang yang umum dipertimbangkan:Berat take off yang diperbolehkan di bandara (MTOW).
Payload yang mampu diangkut.Jarak terbang pesawat (distance).Bahan bakar yang digunakan (block fuel).Waktu terbang.
Selanjutnya dikombinasikan dengan: desain interior dan flight deck, kontur kebisingan, kemampuan ketinggian, usaha
pengembangan program, dan pelayanan konsumen.
ANALISA KOMPARATIF & KOMPETITIF
Dengan melihat pola kompetitor, diharapkan airlines dapat merancang strategi sendiri untuk meningkatkan pangsa
pasarnya. Prinsipnya, strategi berorientasi pada kebutuhan penumpang akan penerbangan yang beroperasi pada kota tujuan
yang tepat, pada waktu yang tepat dengan harga yang dapat diterima dan spesifikasi yang tepat.
Hal yang perlu dicermati dalam peningkatan market share: Kualitas rute paling baik non stop rute.. Frekuensi layanan O/D
per minggu. Kualitas jadwal (jadwal yang sesuai dengan kebutuhan serta menawarkan kemungkinan untuk menyambungkan
penerbangan).
Salah satu upaya mengurangi kompetisi adalah dengan melakukan kerjasama dengan cara aliansi antar airlines.
ANALISA EKONOMI. Tujuan analisis ekonomi airlines menilai dampak profitabilitas dari berbagai alternatif network yang
telah dirancang.
Profitabilitas adalah fungsi dari beberapa unsur utama yaitu: Pendapatan operasi (operating revenue).. Biaya operasi
(operating cost).. Non operating income/expense, interest, taxes, net income.
5 tugas utama Vice-President Operations: Menerbitkan jadwal lengkap dengan tingkat keandalan dan kinerja yang tinggi
dengan biaya yang rendah. Menjaga kinerja tingkat keselamatan yang tinggi dengan biaya yang reasonable. Menjaga semua
ground dan air equipment guna memenuhi jadwal penerbangan secara efektif, dengan memperhatikan sumber daya yang
tersedia. Memonitor kinerja yang ada untuk memenuhi regulasi yang dikeluarkan pemerintah. Mengatur semua departemen
yang terkait untuk beroperasi dengan biaya yang efektif.
PENGOPERASIAN AIRLINE: Berhubungan dengan tanggung jawab mengangkut penumpang (dan/atau kargo) antara titik-titik
asal dan tujuan (O & D).
Dalam prosesnya meliputi tiga fungsi:Intakes: pendapatan dari penumpang yang datang ke counter tiket untuk check-in dan
boarding ke pesawat (Ground Operations).. Conversion: membawa penumpang berdasarkan waktu keberangkatannya
(Ground and Flight Operations) menuju tempat tujuan (Flight Operations) serta mendaratkan pesawat di tempat tujuan
(Flight and Ground Operations).. Outputs: ketika penumpang meninggalkan pesawat dan area klaim bagasi (Ground
Operations).
Dalam airlines, operasi berada pada sisi penyediaan. Operasi tidak menghasilkan pendapatan (revenue) kecuali bila sebagai
bagian penjualan layanan.
KESIMPULAN:
Flight operations: Menjadi departemen yang paling penting.80% biaya yang dikeluarkan dari operasi penerbangan  kru,
fuel, peralatan.
Ground operation:Dukungan dari ground untuk airlines termasuk semua kegiatan yang termasuk intake, conversion dan
output
Maintenance & Engineering: Sistem pendukung utama dalam operasi.. Menjaga semua peralatan bisa beroperasi..
Penundaan akan memakan biaya yang besar  departemen ini memegang peranan penting dalam skenario airlines.
Tanpa marketing, tidak akan ada pendapatan dan tidak ada penumpang yang akan naik.. Tidak ada operasi, tidak ada sebuah
produk penerbangan yang dapat dijual.

Anda mungkin juga menyukai