Anda di halaman 1dari 5

KISI KISI MANAJEMEN INDUSTRI PENERBANGAN

1. Stakeholder industrial airlines dan penjelasan


2. Membuat strategy Manajemen
3. Jelaskan oprasional low cost carrier yg sesuai standard
4. Definisi airport dan Manajemen airport
5. Airport organization structure
6. Jelaskan proses dan rancangan dri apron
7. Contoh kelompok industry hulu
8. Strategi airport pasca pandemi

Jawab

1.
- Government : Airlines harus memperhatikan dan mematuhi peraturan dari government dimana home
base airlines, kemana airlines terbang dan juga harus mematuhi peraturan negara yang ruang udara nya
dilalui. Peran Government adalah mengawasi persaingan antar airlines dan mengontrol keputusan
strategis airlines, seperti merger, acquisition antara dua airlines, market entry atau exit dan pricing,
environmental regulations, security regulations, maintenance, dan safety requirements

- Airport : Management airlines harus hati2 dalam membuat perjanjian dengan airport yang mereka
terbangi. Beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam perjanjian adalah : ketersediaan infrastruktur
(gates, runways, baggage handling dll), traffic yang diharapkan, airport charges, insentif, kompetisi dengan
airports terdekat, available landing slots, congestion/kemacetan, dan jam malam operational

- Customers/Pelanggan : Airlines harus memperhatikan kebutuhan dan keinginan pelanggan , the travelers.
Airline harus memperhatikan jadwal terbang yang convenience, competitive fares, onboard services,
punctuality/tepat waktu, dan customer service yang efisien. Kegagalan memenuhi kebutuhan pelanggan
dapat menyebabkan pelanggan beralih kepada kompetitor

- Alliances/Aliansi : Biasanya airlines berpartisipasi dalam satu aliansi atau lebih adalah untuk
mengembangkan jaringan jangkauan terbang atau untuk share sumber daya dengan airline lain. Beberapa
bentuk aliansi bisa dilakukan tergantung level kerjasama antara maskapai penerbangan yang ber
partisipasi. Airlines harus pandai memilih aliansi mana yang cocok dengan kebutuhan untuk
pengembangan jaringan dan share sumber daya secara setara dan efisien. Airlines yang ber aliansi harus
bisa mempertahankan standar pelayanan aliansi secara worldwide untuk meningkatkan keuntungan
masing-masing anggota aliansi.

- Suppliers : suppliers sangat berpengaruh terhadap kelanjutan operasi dari suatu maskapai penerbangan.
Airlines sangat tergantung dengan suppliers, seperti supplier pesawat, fuel, spare parts, meals, seragam
pegawai. Juga dalam beberapa hal airline meng outsource beberapa pekerjaan/jasa ke pihak ketiga seperti
perawatan pesawat, aircraft cleaning, ground handling, dan sales.
- Union/Serikat Pekerja : Airlines harus bisa bekerja sama untuk kepentingan perusahaan. Beberapa group
pekerja dalam maskapai penerbangan membentuk serikat pekerja untuk memperkuat posisi tawar dengan
managemen dalam hal salary, benefits, atau working rules. Menjaga hubungan baik dengan pekerja untuk
menjamin agar bisnis berjalan lancar adalah salah satu tujuan utama pengelolaan airlines agar tidak terjadi
pemogokan atau slowdown yang akan berdampak besar terhadap kelancaran operasi.

- Kompetitor : tingkat kompetisi di pasar airlines sangat tinggi. Airlines secara terus menerus monitor
keputusan dan kebijakan kompetitornya yang terkait dengan kapasitas seat, fare levels, fare restrictions,
dan waktu keberangkatan. Dalam berbagai situasi, keputusan/kebijakan yang dilakukan airline-airline
menciptakan suatu pola leaderfollower, dimana airline A melakukan action/keputusan dan airline lain
mencari cara terbaik untuk merespon keputusan airline A.

1.a AIRLINES/MASKAPAI PENERBANGAN

AIRPORT/BANDARA

AIRCRAFT MANUFACTURER/PABRIK PESAWAT

GOVERNMENT/PEMERINTAH/REGULATOR

2. - Define the business and its mission. (tentukan bisnis dan misinya)
- Perform external and internal audits. (melakukan audit eksternal dan internal)
- Translate the mission into strategic goals. (Jadikan misi menjadi tujuan strategi)
- Generate and select strategies to reach strategic goals. (menghasilkan dan memilih strategi untuk
mencapai tujuan strategi)
- Implement the strategy. (Menerapkan Strategi)
- Evaluate performance. (Mengevaluasi Kinerja)

3. Beberapa praktik model bisnis maskapai bertarif rendah meliputi:

• kelas penumpang tunggal


• sebuah tipe pesawat terbang bersayap tetap (umumnya Airbus A320 atau Boeing 737) tunggal,
mengurangi biaya pelatihan dan pengoperasian
• sebuah kumpulan peralatan kecil pilihan di pesawat, sering kali tidak termasuk perlengkapan
modern seperti ACARS, lebih mengurangi biaya perawatan.
• sebuah cara harga biasa, seperti memberi setengah harga tiket searah daripada pulang-pergi
(kadang-kadang harga naik seiring pesawat mengisi bahan bakar, sehingga menuntut reservasi
awal)
• kursi yang tidak ditentukan (membolehkan penumpang memasuki pesawat lebih awal dan cepat)
• terbang murah, bandar udara kedua yang kurang padat dan terbang awal di pagi atau sore hari
untuk menghindari penundaan lalu lintas udara dan pajak pendaratan lebih rendah
• rentang waktu terbang pulang-pergi yang cepat (membolehkan penggunaan pesawat secara
maksimum)
• rute yang dipermudah, menekankan perpindahan titik-ke-titik daripada pindah pesawat di pangkalan
maskapai (membolehkan penggunaan pesawat dan pengurangan masalah mengenai penumpang
atau barang bawaan yang tertunda dan tertinggal penerbangan selanjutnya)
• mengutamakan penjualan tiket secara langsung, khususnya melalui Internet (menghindari pajak dan
komisi terhadap agen perjalanan dan sistem reservasi komputer)
• membolehkan penggunaan dan pengambilan melalui tiket elektronik atau perjalanan tanpa tiket
• karyawan dengan berbagai pekerjaan, seperti pramugari yang juga membersihkan pesawat atau
bekerja sebagai petugas gerbang (membatasi gaji perorangan)
• makanan dalam penerbangan "gratis" dan layanan "cuma-cuma" dihapus, dan digantikan dengan
pilihan makanan dan minuman yang dibayar (menghasilkan sumber keuntungan tambahan bagi
maskapai)
• sebuah keseganan untuk menangani penumpang layanan khusus, contohnya dengan menaruh
batas usia yang tinggi pada Unaccompanied Minors (UM) daripada maskapai layanan penuh
• program lindung nilai bahan bakar yang agresif
• "tidak mengikat" biaya tambahan (seperti pajak bandara, dan pajak lainnya sebagai biaya yang
dipisah daripada sebagai bagian dari harga yang diiklankan) untuk membuat "harga headline"
terlihat rendah

Tidak setiap maskapai bertarif rendah melaksanakan kesemua persyaratan di atas (contohnya,
beberapa maskapai mencoba membedakan dirinya dengan kursi yang ditentukan, sementara yang
lainnya beroperasi lebih dari satu tipe pesawat, atau memiliki biaya operasi yang tinggi tetapi harga
rendah). Walaupun begitu ini merupakan karakteristik umum, beberapa diantaranya berlaku kepada
maskapai bertarif rendah yang diberikan.

4. - Airports merupakan sebuah fasilitas tempat pesawat terbang dapat lepas landas dan mendarat serta
melakukan perawatan. Bandar udara yang paling sederhana minimal memiliki sebuah landas pacu namun
bandara-bandara besar biasanya dilengkapi berbagai fasilitas lain, baik untuk operator layanan penerbangan
maupun bagi pengguna lainnya.
- Airport Management adalah pengelolaan sumber daya (5 M) di airport
- Menurut Annex 14 Bandar udara adalah area tertentu di daratan atau perairan (termasuk bangunan,
instalasi dan peralatan) yang diperuntukkan baik secara keseluruhan atau sebagian untuk kedatangan,
keberangkatan dan pergerakan pesawat.
- Menurut PT. Angkasa Pura adalah lapangan udara, termasuk segala bangunan dan peralatan yang
merupakan kelengkapan minimal untuk menjamin tersedianya fasilitas bagi angkutan udara untuk
masyarakat.

5.
6.
7. Berdasarkan perspektif industri manufaktur kedirgantaraan dimana Pesawat Terbang sebagai industri intinya,
maka industri hulu didefinisikan sebagai industri yang memasok bahan baku material [raw material] pesawat
terbang, Tier 4.
Secara umum, material untuk pembuatan komponen pesawat terbang dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Alumunium Alloy
Sebagai struktur pesawat (aiframe structure) dimana keunggulan metal ini, jika digunakan dengan tepat,
adalah mudah dalam manufacturing, memiliki highstrength yang tinggi, fatigue life yang panjang dan
ketahanan korosi yang baik.
Penggunaan diantaranya untuk:
• Untuk komponen skin yang membutuhkan fatigue strength yang tinggi, sepertiwing lower skin,
digunakan 2024-T3s
• Lower wing stringer: 2024-T4 extrusions
• Untuk komponen skin yang membutuhkan static strength yang tinggi, sepertiwing upper skin, digunakan
clad 7075-T6 plate
• Upper wing stringer: 7075-T6 extrusions
• Major fuselage frame: 7075-T73 plate
• Sheet metal fuselage frame: clad 2014-T6
• Machined structural components: 7075-T73 plate
• Main landing gear frame: 7175-T736 die forging
• Semi-structural machining 6061-T6 plate
b. Steel Alloy
Dipilih untuk komponen dimana kekuatan material dan compactness nya sangat penting, Penggunaan
diantaranya untuk:
• Flap track support: Stailess steel
• Main/Nose Landing gear: 300 M heat treated sampai 260 Ksi
• Small steel parts: SAE 4340 heat treated sampai 160 Ksi.
c. Titanium
Dipilih untuk engine nacelle fire zone.
d. Fiber Reinforced Plastic
Terutama jenis Kevlar 49, digunakan untuk
- nose avionics compartment shell (dalambentuk simple laminate)
- cabin ceilings
- walls
- overhead bins
- cabin floor (dalam bentuk skin laminate yang melapisi sandwich structure dengan Nomex
honeycomb didalamnya sebagai core)
e. Rubber
Dipergunakan untuk seal atau filler sebagai peredam jika terjadi getaran (fibrasi)yang tidak diinginkan.
f. Textile
Dipergunakan untuk bahan interior, seperti jok dan beberapa accessories dalam cabin pesawat.
g. Glas
Dipergunakan pada komponen lampu, panel dan jedela tembus pandang dan beberapa accessories dalam
cabin pesawat.
h. Plastics
Dipergunakan pada komponen interior seperti pada panel dan accessories dalam cabin pesawat.
i. Chemical
Dipergunakan sebagai bahan baku proses produksi misalnya pada proses surface treatment, chemical
milling, painting, dll. Untuk meningkatkan kualitas material, proteksi dan estetika.

8.

Anda mungkin juga menyukai