Bargaining power of
Airlines Industry
supplier
Competitors
Suppliers Customer
Variabel kompetisi dalam sistem
industri airlines, meliputi jadwal,
rute, frekuensi, jenis pesawat, Bargaining power of customer
tingkat harga, pelayanan
penerbangan, dan persepsi
penumpang
SKY TEAM
(SU) Aeroflot, (AR) Aerolneas Argentinas, (AM) Aeromxico,
(UX) Air Europa, (AF) Air France, (AZ)Alitalia-Linee Aeree Italiane, (CI) China Airlines,
(MU) China Eastern Airlines, (CZ) China Southern Airlines, (OK) Czech Airlines, (DL) Delta Air
Lines, (GA) Garuda Indonesia, (KQ) Kenya Airways, (KL) KLM, (KE) Korean Air, (ME) Middle
East Airlines, (SV) Saudia, (RO) TAROM, (VN) Vietnam Airlines, (MF) Xiamen Airlines
Keuntungan Beraliansi
Meningkatkan kekuatan pemasaran.
Meningkatkan strategi jaringan, yang diberikan oleh
dua jaringan operasi yang saling melengkapi.
Memungkinkan penerapan skala ekonomi dalam
operasi
Memungkinkan operasi bersama dengan
menggunakan pesawat salah satu mitra demi
menghemat biaya operasi.
Memungkinkan peluang saling membagi slot di
bandara-bandara yang padat.
Membuat takut airlines kompetitor yang bersifat
predator.
Kendala Beraliansi
Citra salah satu mitra dapat dirusak karena pelanggan
memiliki persepsi bahwa kualitas airlines mitra tidak sebaik
yang pertama.
Kesepakatan dalam memadukan jadwal penerbangan dan
atau strategi pemasaran atau standar layanan yang diberikan
tidak terlalu mudah dilakukan dan sering sekali memakan
waktu.
Gaya manajemen dan budaya perusahaan mungkin berbeda
sehingga menimbulkan banyak perselisihan yang
membutuhkan upaya penyelesaian yang tidak mudah.
Saling membagi biaya dalam suatu layanan bersama juga
sering menimbulkan perselisihan dan membutuhkan waktu
yang lama untuk penyelesaian.
Aliansi tidak selalu memberikan keuntungan bagi semua
pihak yang bermitra.
Strategi salah satu mitra mungkin perlu diganti agar
mengakomodasi strategi baru yang disepakati.
Pemerintah mungkin menaruh curiga terhadap kolusi untuk
mengurangi kompetisi dan meningkatkan harga tiket.
Merger dan Akuisisi
Tujuan:
Meningkatkan performa ekonomi (operasi dan pemasaran).
Penguatan finansial (kemampuan bertahan dalam roda bisnis,
kompetisi, dan lower cost of debt).
Penguatan pasar (mengurangi kompetisi atau memperkuat
kemampuan penyerapan pasar penumpang).
Biasanya, satu airlines lemah diakuisisi oleh airlines yang kuat.
Tipe-tipe merger:
Horizontal: Dua airlines atau lebih dengan kategori yang sama
bergabung, contoh: PanAm dan National, United dan Capitol, Nortwest
dan Republic.
Vertical: Airlines merger dengan perusahaan bukan airlines tapi masih
berhubungan dengan produksi airlines seperti, perusahaan service,
ground handling,konsesi bahan bakar di bandara.
Congeneric: Merger atau akuisisi dengan perusahaan yang tidak
memiliki hubungan secara vertikal atau horizontal, seperti hotel atau
rental mobil, contoh: United dengan Westin Hotels, Psa dan Valcar.
Conglomerate: Bersatunya dua perusahaan yang tidak berhubungan,
contoh: TWA meng-akuisisi Century 21 Realtors, Hardee Restaurants,
Hilton Hotel Internationals, dll.
Model Organisasi Airlines
Model tradisional
Airlines menyediakan semua kebutuhan yang diperlukan fungsi dan service.
Dipakai di organisasi:
Delta
Iberia
Thai Airways
Model virtual
Airlines mendelegasikan (outsource) beberapa atau sebagian fungsi dan
kebutuhannya kepada pihak lain.
Dipakai di organisasi:
BA
EasyJet
Go
Model bisnis
Airlines memiliki sebagian unit bisnis yang mendukung operasi, tetapi pendapatan
utama dari bisnis unit ini diperoleh dari pihak lain.
Dipakai di organisasi:
Lufthansa
Singapore Airlines
Swissair
Garuda Indonesia
Traditional Airlines Model
Engineering
Sales & Distribution
Flight
Cargo
Revenue Accounting Operations
Airlines
Virtual Airlines Model
Revenue
Accounting
Flight Cargo
Operations
In-Flight
Informatics
Catering
Aviation Business Model
Engineering
Businesses
Leisure
Travel Logistics
Cargo Business
Flight
Operations
In-Flight
Catering IT & Consulting
Services
Ground Handling
Business